Introduction to the Revision of the Al-Quran Translation (Arabic)
Document Details
Uploaded by Deleted User
2019
Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, MA
Tags
Summary
This document provides an introduction to the revision of the Al-Quran translation for the Indonesian language, highlighting the meticulous process involving consultations, research, and expert input. The revised translation aims to improve clarity and accuracy from previous editions, covering aspects of language, consistency, and substance.
Full Transcript
II III PENGANTAR KEPALA LAJNAH PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR’AN BALITBANG DIKLAT KEMENAG RI Salah satu misi Kementerian Agama pada tahun 2015 adalah meningkatkan pemahaman dan pengamalan a...
II III PENGANTAR KEPALA LAJNAH PENTASHIHAN MUSHAF AL-QUR’AN BALITBANG DIKLAT KEMENAG RI Salah satu misi Kementerian Agama pada tahun 2015 adalah meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Bagi umat Islam, peningkatan pemahaman agama dapat diwujudkan melalui penyediaan kitab suci Al-Qur’an. Mengingat Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab, dan untuk bisa memahami makna ayat-ayatnya sangat dibutuhkan terjemahan, Kementerian Agama dalam hal ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’an terus berupaya menghadirkan terjemahan Al-Qur’an yang mudah dipahami. Sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 1965, terjemahan Al-Qur’an telah mengalami revisi dan penyempurnaan sebanyak dua kali. Penyempurnaan pertama dilakukan pada tahun 1989 yang difokuskan pada aspek redaksional. Pada tahun 1998-2002 dilakukan perbaikan dan penyempurnaan secara menyeluruh, mencakup aspek bahasa, konsistensi, substansi, dan transliterasi. Seiring perkembangan bahasa Indonesia dan adanya masukan dari masyarakat terkait substansi terjemahan, pada tahun 2016-2019 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an kembali melakukan kajian dan pengembangan terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama. Penyempurnaan ini dilakukan melalui beberapa rangkaian kegiatan, yaitu: Pertama, Konsultasi publik ke komunitas-komunitas tertentu, seperti perguruan tinggi, Majelis Ulama Indonesia dan pesantren untuk menjaring masukan dan saran konstruktif untuk penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an; Kedua, Konsultasi publik secara online melalui portal konsultasi publik; Ketiga, Penelitian lapangan terkait penggunaan terjemahan Al-Qur’an di masyarakat; Keempat, Sidang kajian reguler anggota tim pakar kajian; Kelima, Uji Publik atau uji shahih hasil kajian dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an melalui forum ilmiah yang dihadiri oleh para ulama dan pakar Al-Qur’an dari pelbagai provinsi di Indonesia. Penyempurnaan dan perbaikan terjemahan Al-Qur’an dilakukan secara menyeluruh, meliputi beberapa aspek berikut: 1. Aspek bahasa dan pilihan kata. Kata-kata yang dipilih merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Begitu juga dengan struktur kalimat, disesuaikan dengan kaedah bahasa Indonesia dengan tetap memperhatikan bahasa sumber (bahasa Al-Qur’an). 2. Aspek konsistensi, khususnya dalam penerjemahan ayat dan diksi. 3. Aspek substansi, yang berkenaan dengan makna dan kandungan ayat. Di samping aspek tersebut, terjemahan Al-Qur’an hasil penyempurnaan ini juga dilengkapi dengan mukadimah yang memuat sistematika dan metode penerjemahan. Catatan kaki (footnote) lebih sedikit dibandingkan edisi sebelumnya, karena sebagian keterangan tambahan langsung dimasukan dalam terjemahan, ditulis dalam tanda kurung, yakni berkurang sebanyak 167 dari semula 930 footnote menjadi 763 footnote. Terjemahan ini juga dilengkapi dengan sub judul dan terjemahan nama surah. IV Kajian dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an ini melibatkan para pakar Al- Qur’an, tafsir, bahasa Arab dan tim ahli bahasa Indonesia. Terkait aspek kebahasaan, secara kelembagaan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. Adapun pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kajian dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an ini adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A. selaku narasumber/konsultan dan tim pakar yang terdiri dari: 1. Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, M.A. Ketua 2. Prof. Dr. Huzaemah T. Yanggo, M.A. Anggota 3. Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.A. Anggota 4. Prof. Dr. Rosihan Anwar, M.A. Anggota 5. Dr. Ahsin Sakho Muhammad, M.A. Anggota 6. Dr. Abdul Ghafur Maimun, M.A. Anggota 7. Dr. Malik Madani, M.A Anggota 8. Dr. Amir Faishol, M.A. Anggota 9. Dr. Abbas Mansur Tamam, M.A. Anggota 10. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, M.A. Anggota 11. Dr. Dora Amalia Anggota 12. Drs. Abdul Gaffar Ruskhan, M.Hum. Anggota 13. Drs. Sriyanto, M.Hum. Anggota 14. Drs. Amran Purba, M.Hum. Anggota 15. Junanda Putje Syarfuan Anggota Staf Sekretariat: 1. Abdul Aziz Sidqie, M.A. 2. Dr. Reflita, M.A. 3. Bagus Purnomo, M.A. 4. Ety Hanisa, S.Pd. 5. Ahmad Munawar, M.Hum. 6. Salim Cahyono, Lc. 7. Muhammad Fatichuddin, S.Th.I. Terakhir, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada nara sumber dan tim pakar kajian dan pengembangan terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama yang telah melaksanakan tugas mulia ini dengan baik. Terima kasih kami sampaikan kepada Menteri Agama dan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang senantiasa mendukung seluruh kegiatan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. Kepada semua pihak yang ikut berkontribusi dalam penyusunan hasil kajian dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an ini kami juga berikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Semoga usaha ini menjadi amal saleh bagi kita semua dan karya yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi umat muslim Indonesia. Jakarta, 14 September 2019 Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, MA V MUKADIMAH Problematika Penerjemahan Al-Qur’an Penerjemahan pada dasarnya merupakan proses mengalihkan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Pengalihan pesan teks sumber harus sepadan, akurat, dan berterima ke dalam teks sasaran. Dalam penerapannya, tidaklah mudah. Terdapat beberapa kendala dalam penerjemahan yang disebabkan oleh masalah bahasa, budaya, dan agama. Setiap kata pada hakikatnya adalah wadah makna. Pengalih bahasa harus memahami kandungan makna dari kata tersebut dan memilih bahasa yang sepadan dengan bahasa sasaran. Persoalannya, apakah antara kata atau ungkapan dalam satu bahasa dapat ditemukan padanannya dalam bahasa lain? Abu Ḥayyān at-Tauḥīdiy, mengutip as-Ṣairāfiy, menjelaskan, “Harus Anda ketahui, setiap bahasa tidak mungkin dapat dipersamakan dengan bahasa lain dari segala aspeknya: sifat, susunan, bentuk metafor, kosakata, kata kerja dan lainnya” (Ibrahīm Anis, Dalālāt al-Alfāẓ: 80-81). Ketidaksamaan antara bahasa- bahasa manusia menjadi problem utama dalam proses penerjemahan. Al-Jāḥiẓ pernah mengatakan bahwa sebuah terjemahan tidak mungkin dapat menjangkau seluruh makna yang dimaksud oleh pengucap dari berbagai sudut: kekhasan makna, arah pembicaraan, dan pesan-pesan yang tersembunyi (al-Jāḥiẓ, al-Ḥayawān: 75-76). Kendala tersebut akan semakin terasa apabila yang diterjemahkan adalah teks keagamaan, seperti Al-Qur’an yang dipengaruhi oleh konsep teologi dan alat retorika yang digunakan (seperti struktur sintaksis, pilihan kata, alih pronomina, dan alih kata). Kosa kata dan bahasa Al-Qur’an memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Al-Qur’an sangat kaya dengan makna, memiliki kualitas sastra tinggi, yang tidak ditemukan padanannya dalam bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia. Selain itu bahasa Al-Qur’an juga banyak menggunakan bahasa majāz (metafora), idiom, musytarak (satu kata dengan dua makna atau lebih yang berbeda) dan kekhasan lain yang tidak ditemukan dalam bahasa lain. Disamping keunikan dan karakter bahasa Al-Qur’an, penerjemahan Al-Qur’an juga dipengaruhi oleh perkembangan bahasa sasaran, baik terkait pemilihan kata atau diksi maupun struktur dan kaidah bahasa. Kendala dan permasalahan ini pulalah yang mewarnai proses penerjemahan Al- Qur’an kedalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama RI yang biasa disebut Al-Qur’an dan Terjemahannya sebagai karya kolektif yang dilakukan oleh beberapa ulama anggota Lembaga Penterjemah Kitab Suci Al-Qur`an dalam perkembangannya mengalami pernyempurnaan dan penyesuaian setelah diterbitkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1965. Penyempurnaan pertama, perbaikan redaksional yang dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan bahasa pada saat itu, yaitu pada tahun 1989. Hasil penyempurnaan ini dicetak oleh Mujamma‘ al-Malik Fahd pada tahun 1990, dan masih terus dicetak dan beredar sampai saat ini. Penyempurnaan kedua, Penyempurnaan secara menyeluruh yang mencakup aspek bahasa, konsistensi pilihan kata, substansi, dan aspek transliterasi dalam rentang waktu yang cukup lama antara tahun 1998 hingga 2002. Edisi inilah yang sampai saat ini digunakan. Pada tahun 2016-2019 kembali dilakukan penyempurnaan yang ketiga secara menyeluruh mencakup berbagai aspek; redaksional, konsistensi dan substansional. VI Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama, ahli dan akade misi yang memiliki kompetensi di bidangnya merupakan wujud keterbukaan Kementerian Agama terhadap saran dan kritik konstruktif bagi perbaikan dan penyempurnaan Al-Qur’an dan Terjemahannya. Upaya itu juga didasari pada kesadaran bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna, apalagi ketika akal manusia yang terbatas ingin menjangkau pesan kalam Tuhan yang tidak terbatas. Metode dan Prinsip Penerjemahan Penerjemahan Al-Qur’an pada dasarnya berorientasi pada bahasa sumber (bahasa Arab). Metode penerjemahan yang digunakan sama dengan yang digariskan oleh penyusun terjemahan edisi pertama yaitu ‘terjemahan setia’ dalam artian sedapat mungkin mempertahankan atau setia pada isi dan bentuk bahasa sumber (BSu). Lafal yang bisa diterjemahkan secara harfiyah, diterjemahkan secara harfiyah. Sedangkan yang tidak, diterjemahkan secara tafsiriyah, baik dalam bentuk pemberian catatan kaki maupun tambahan penjelasan di dalam kurung. Dalam kata pengantar ketua Lembaga Penjelenggara Penterdjemah Kitab Sutji Al-Quraan, Prof. R.H.A. Soenarjo, SH., pada Al- Qur’an dan Terjemahnya terbitan Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an (1969) disebutkan: “Terdjemahan dilakukan seleterlijk (seharfijah) mungkin. Apabila dengan tjara demikian terdjemahan tidak dimengerti, maka baru ditjari djalan lain untuk dapat difahami dengan menambah kata-kata dalam kurung atau diberi not. Apabila mengenai sesuatu kata ada dua pendapat, maka kedua pendapat itu dikemukakan dalam not.” Ada beberapa prinsip penerjemahan yang dijadikan acuan dalam penyusunan Terjemahan Al-Qur’an Edisi Penyempurnaan ini: 1. Ejaan dalam penulisan teks terjemahan didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagaimana ditetapkan melalui Permendikbud No. 50 Tahun 2015. PUEBI mengatur empat hal, yaitu pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. 2. Struktur kalimat dalam teks terjemahan sedapat mungkin disusun dalam struktur kalimat bahasa Indonesia yang baku. Jika ada bagian kalimat yang dipentingkan, struktur kalimat dapat disesuaikan sejauh tidak menyebabkan kesalahpahaman dalam membaca. Contoh: wa lahū man fis samāwāti wa al-arḍi ‘milik-Nyalah apa yang ada di langit dan di bumi’ adalah struktur kalimat yang sebenarnya kurang lazim. Seharusnya kalimat terjemahannya menjadi ‘apa yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Nya’. Akan tetapi, karena ada penekanan pada pelaku atau pemilik, kalimat tersebut diterjemahkan sesuai struktur kalimat dalam teks sumbernya. 3. Kata penghubung ‘dan’ di permulaan terjemahan ayat dihilangkan, kecuali jika masih terhubung secara langsung dengan ayat sebelumnya. Selain tidak sejalan dengan kaidah bahasa Indonesia, penerjemahan huruf ‘waw’ selalu bermakna ‘dan’ tidak sesuai dengan keragaman makna ‘waw’ dalam bahasa Arab (‘ma‘āni al-ḥurūf ). 4. Sedapat mungkin konsisten dalam menerjemahkan huruf, kata dan kalimat dengan tetap memperhatikan konteks penyebutannya. Bentuk verba aktif dan pasif sedapat mungkin dipertahankan sejauh tidak menimbulkan kesa lahpahaman dalam membaca. Jika kalimat dalam teks sumber terlalu panjang, VII teks terjemahan dapat dipecah ke dalam beberapa kalimat sejauh hal tersebut tidak mengurangi maknanya. 5. Penyebutan nama-nama nabi tidak didahului kata ‘nabi’ dan setelahnya ‘as.’, kecuali untuk Nabi Muhammad, (tanpa ‘saw.’). 6. Penerjemahan idiom atau metafora yang sangat asing atau tidak lazim dalam bahasa Indonesia apabila diterjemahkan secara langsung kurang dipahami, maka akan diterjemahkan sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami dalam bahasa Indonesia. Seperti penerjemahan kata dalam surah az-Zukhruf ayat 17; ẓalla wajhuhū muswaddan (jadilah wajahnya merah padam). Kata muswaddan, sesuai makna aslinya berarti hitam pekat. Istilah hitam pekat dalam bahasa Indonesia kurang dipahami sehingga diganti dengan kata merah padam. 7. Penerjemahan ayat-ayat mutasyabihat yang berbicara tentang sifat-sifat Allah, baik sifat zat (ṣifāt żātiyyah) maupun sifat perbuatan (ṣifāt fi’liyyah) menggunakan pendekatan tafwīḍ dan ta’wīl. 8. Ketika kalimat mutasyabihat secara terang menunjukkan sifat Allah, makna tafwīḍ dikedepankan. Contoh: fa ṡamma wajhullāh (wajah Allah). 9. Ketika kalimat mutasyabihat tidak secara terang menunjukkan sifat Allah, makna takwil dikedepankan. Contoh: yurīdūna wajhallāh (keridaan Allah). 10. Apabila kalimat mutasyabihat tidak bisa diterjemahkan dengan satu pendekatan, maka kedua pendekatan tersebut diakomodasi. Yakni menerjemahkan makna secara tafwīḍ dan menyisipkan makna takwil, (penjelasan dalam kurung dan atau di dalam catatan kaki). Al-Qur’an dan terjemahannya pada dasarnya adalah upaya pengalihan bahasa Al-Qur’an kedalam bahasa Indonesia yang tidak mungkin sepenuhnya menjelaskan maksud kandungan Al-Qur’an. Terjemahan Al-Qur’an hanyalah sebuah hasil pemahaman penerjemah dengan segala keterbatasannya dan kesan yang ditangkapnya dari Firman Allah. Bagaimanapun bagusnya, terjemahan Al-Qur’an tetap bukanlah Al-Qur’an. Berbeda dengan teks Al-Qur’an yang tidak pernah berubah, terjemahan Al-Qur’an terbuka untuk disempurnakan seiring perkembangan bahasa Indonesia dan dinamika kehidupan masyarakat. Tentu tidak ada karya yang sempurna. Oleh karenanya saran dan kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Terjemahan Al-Qur’an edisi penyempurnaan ini. JUZ 1 1 1. AL-FĀTIḤAH JUZ 1 AL-FĀTIḤAH (PEMBUKA) Makkiyyah, Surah ke-1: 7 ayat َّ الر ْح ٰمن ّٰ 1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih الر ِح ْي ِم ِ َّ الل ِ ِب ْس ِم-1 lagi Maha Penyayang. َ ْ َ ٰ ْ ّ َ ّٰ ُ ْ َ ْ َ 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan1) semesta ۙل ر ِب العل ِمين ِ ِ الحمد-2 alam ْ َّ الر ْح ٰمن َّ -3 3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, ۙالر ِحي ِم ِ ْ ّ ْ َ ٰمل-4 4. Pemilik hari Pembalasan.2) ۗالدي ِنِ ك يو ِمِ ِ ُ َ َ َ ُ َْ َ 5. ۗ ِاَّياك نع ُبد َواَِّياك ن ْست ِع ْين-5 Hanya kepada Engkaulah kami me nyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. َ ْ َ ّ َ ْ 6. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,3) ۙالص َراط ال ُم ْست ِق ْي َم ِ ِاه ِدنا-6 ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ 7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah ِص َراط ال ِذين انع ْمت عل ْي ِه ْمۙە غ ْي ِر ال َمغض ْو ِب-7 َ ّ َّ َ ََ Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka ࣖ عل ْي ِه ْم َولا الضاۤ ِل ْين yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat. 1) Allah Swt. disebut rabb (Tuhan) seluruh alam karena Dialah yang telah menciptakan, memelihara, mendidik, mengatur, mengurus, memberi rezeki, dan sebagainya kepada semua makhluk-Nya. 2) ‘Yaumid-dīn (hari Pembalasan)’ adalah hari ketika kelak manusia menerima pembalasan terhadap amal- amalnya yang baik dan yang buruk. Hari itu disebut juga yaumul-qiyāmah (hari Kiamat), yaumul-ḥisāb (hari Penghitungan), dan sebagainya. 3) Jalan yang lurus adalah jalan hidup yang benar sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan hadis. 2. AL-BAQARAH 2 JUZ 1 AL-BAQARAH (SAPI) Madaniyyah, Surah ke-2: 286 ayat ﷽ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Tiga Golongan Manusia dalam Menyikapi Kebenaran Al-Qur’an 1. Alif Lām Mīm.4) ۚ الۤ ّ ۤم-1 ْ َ ٰ َ ْ َّ ُ ْ ّ ً ُ ْ ٰ ُ َ َ ْ َ ف ۙ ذ ِلك ال ِكتب لا ريبۛ ِ ي ِهۛ هدى ِللمت ِقين-2 2. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, َ ٰ َّ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ 3. (yaitu) orang-orang yang beriman pada ال ِذين يؤ ِمنون ِبالغي ِب وي ِقيمون الصلوة-3 yang gaib, menegakkan salat, dan meng َ ُ ْ ٰ ْ َ َّ َۙو ِما َرزقن ُه ْم ُين ِفق ْون infakkan sebagian rezeki yang Kami anu gerahkan kepada mereka, َ ُْ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َّ َوال ِذين ُيؤ ِمن ْون ِبم ٓا ان ِزل ِال ْيك َو َم ٓا ان ِزل ِم ْن-4 4. dan mereka yang beriman pada (Al- Qur’an) yang diturunkan kepadamu َ ُْ ُْ ْ ُ ْٰ َ َ ْ َ ۗقب ِلكۚ و ِبالا ِخ َر ِة هم يو ِقنون (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. ُ َ ٰۤ ُ ّ ً ُ ٰ َ َ ٰۤ ُ 5. Merekalah yang mendapat petunjuk اول ِٕىك على هدى ِّم ْن َّر ِب ِه ْمۙ َواول ِٕىك ه ُم-5 َ ْ ُ ْ ُْ dari Tuhannya dan mereka itulah orang- orang yang beruntung. المف ِلحون َ َّ ْ اَّن الذيْ َن ك َف ُر ْوا َس َوا ٌۤء َع َل ْيه ْم َء َا ْن َذ ْر َت ُه ْم َام-6 ِ ِ 6. Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu ِ َ ُْ ُْ َ ْ ُ ْ ُْ ْ َ sama saja bagi mereka, apakah engkau لم تن ِذرهم لا يؤ ِمنون (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. ٰٓ َ ٰ َ ُ ُ ٰ َ ُ ّٰ َ َ َ 7. Allah telah mengunci hati dan pen الل على قل ْو ِب ِه ْم َوعلى َس ْم ِع ِه ْمۗ َوعلى ختم-7 dengaran mereka.5) Pada penglihatan 4) Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang dibuka dengan huruf Arab yang muqaṭṭa‘ah (dibaca nama hurufnya), seperti Alif Lām Mīm, Alif Lām Rā, dan lain sebagainya. Hanya Allah yang mengetahui makna sesungguhnya dari rangkaian huruf-huruf tersebut. Namun, dilihat dari fungsinya, ada yang berpendapat bahwa rangkaian huruf- huruf itu bertujuan untuk menarik perhatian atau untuk menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an. 5) Allah Swt. telah mengunci hati dan telinga orang kafir sehingga nasihat atau hidayah tidak bisa masuk ke dalam hatinya. JUZ 1 3 2. AL-BAQARAH َ َ ٌ او ٌة َّول ُه ْم َع َذ ٌࣖ اب َعظ ْيم َ ا ْب َصاره ْم غ َش ِ ِ ِ ِ mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat. ْ ّٰ َّ َ ٰ ُ ْ ُ ْ َ َّ َ َ 8. Di antara manusia ada yang berkata, الل َو ِبال َي ْو ِم ِ اس من َّيقول امنا ِب ِ و ِمن الن-8 ْٰ “Kami beriman kepada Allah dan hari َ ْ ُ ۘالا ِخ ِر َو َما ه ْم ِب ُمؤ ِم ِن ْين Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang mukmin. َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ َ ّٰ َ ْ ُ ٰ ُ يخ ِدعون الل وال ِذين امنوا ۚ وما يخدعون-9 9. Mereka menipu Allah dan orang-orang َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َّ yang beriman, padahal mereka hanya ِۗال ٓا انفسهم وما يشعرون lah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. َ ً ٌ َ َّ ْ ْ ُ ُ ْ ُ ّٰ ض َف َز َاد ُه ُم الل َم َرضاۚ َول ُه ْم ۙ ِفي قلو ِب ِهم مر-10 10. Dalam hati mereka ada penyakit,6) lalu َ ُْ ْ َ ُْ َ َ َ ٌ َع َذ Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena ٌ اب ا ِليم ۢ ۙە ِبما كانوا يك ِذبونْ mereka selalu berdusta. ْ َو َذا ق ْي َل َل ُه ْم َلا ُت ْفس ُد ْوا فى ْال َا ْرض َق ُالوٓا-11 ِ ِا 11. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ja nganlah berbuat kerusakan di bumi,”7) ۙ ِ ِ ِ َ ُ ْ ْ َ َ َّ ِانما نح ُن ُمص ِلح ْون mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.” ٰ َ ُ ْ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َّ ُ َّ َ ال ٓا ِانه ْم ه ُم ال ُمف ِسد ْون َول ِك ْن لا يشع ُر ْون-12 12. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. ْاس َق ُالوٓا َّ َ َ ٰ َ َ ْ ُ ٰ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ الن واِ ذا ِقيل لهم ا ِمنوا كم ٓا امن-13 13. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ber imanlah kamu sebagaimana orang lain ُ ُ َّ َ َ َ ُّ ٰ َ َ ْ َُ السف َها ُۤءۗ ال ٓا ِانه ْم ه ُم انؤ ِم ُن كم ٓا ا َم َن telah beriman,” mereka menjawab, “Apa kah kami akan beriman seperti orang- orang yang picik akalnya itu beriman?” َ ْ ُ َ ْ َ َّ ْ ٰ َ ُ َ َ ُّ Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah السفهاۤء ول ِكن لا يعلمون orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak tahu. َّ ْ َو َذا َل ُقوا الذيْ َن ٰا َم ُن ْوا َق ُال ْوٓا ٰا َمَّناۚ َو َذا َخ َلوا-14 ِا ِ ِا 14. Apabila mereka berjumpa dengan orang ْ َ َ َّ ُ َ َّ ُ َ َ ٰ yang beriman, mereka berkata, “Kami ْ ِالى ش ٰي ِطي ِن ِه ْم ۙ قال ْوٓا ِانا َمعك ْم ِۙانما نح ُن telah beriman.” Akan tetapi apabila me re ka menyendiri dengan setan-setan َ َ ُم ْست ْه ِز ُء ْون (para pemimpin) mereka, mereka ber kata, “Sesungguhnya kami bersama ka mu, kami hanya pengolok-olok.” 6) Penyakit hati yang dimaksud adalah keraguan tentang kebenaran agama Islam, kemunafikan, atau kebencian terhadap kenabian Rasulullah saw. 7) Di antara bentuk kerusakan di atas bumi adalah kekufuran, kemaksiatan, menyebarkan rahasia orang mukmin, dan memberikan loyalitas kepada orang kafir. Melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama akan mengakibatkan alam ini rusak, bahkan hancur. 2. AL-BAQARAH 4 JUZ 1 ْئ به ْم َو َي ُم ُّد ُه ْم ف ْي ُط ْغ َي ِانهمُ ْ َ ْ َ ُ ّٰ َ ِ ِ الل يسته ِز-15 15. Allah akan memperolok-olokkan dan ِ ِ َ membiarkan mereka terombang-ambing ْ dalam kesesatan. َيع َم ُه ْو ن َ َ ٰ ُ ْ َ َ ٰ َّ ُ َ َ ْ َ ْ َّ َ ٰۤ ُ اول ِٕىك ال ِذين اشتروا الضللة ِبالهدىۖ فما-16 16. Mereka itulah orang-orang yang mem beli kesesatan dengan petunjuk. Maka, َ ُ َ ُ ُ َ ّ ْ َ َر ِبحت ِتج َارته ْم َو َما كان ْوا ُم ْهت ِد ْي َن tidaklah beruntung perniagaannya dan mereka bukan lah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. ْ َ َ َ َّ َ َ ً َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ ُ َ 17. Perumpamaan mereka seperti orang َمثل ُه ْمك َمث ِل ال ِذى استوقد ناراۚ فلم ٓا اضاۤءت-17 َ َ ُ ّٰ َما َح ْول ٗه َذ َه َب ْالل ب ُن ْور ِه ْم َو َت َرك ُه ْم ِفي yang menyalakan api. Setelah (api itu) ِ ِ menerangi sekelilingnya, Allah me lenyapkan cahaya (yang menyinari) me َ َّ ُ ُ reka dan membiarkan mereka dalam ظل ٰم ٍت لا ُي ْب ِص ُر ْون kegelapan, tidak dapat melihat. َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ٌ ْ ُ ٌ ْ ُ ٌّ ُ 18. (Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga ۙ صم ۢ بكم عمي فهم لا ير ِجعو-18 ن mereka tidak dapat kembali. ٌ ْ َ َّ ٌ ٰ ُ ُ ْ َ َّ َ ّ ّ َ َ َْ 19. Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan ف او كص ِي ٍب ِمن السما ِۤء ِ ي ِه ظلمت ورعد-19 َٰ َ َ َ َ ُ َ َْ ٌ lebat dari langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka me َّو َب ْرقۚ يجعل ْون اص ِابع ُه ْم ِف ْ ٓي اذ ِان ِه ْم ِّم َن ْ َالل ُمح ْي ٌطۢ بال ٰكفر ْين ْ ُ ّٰ الص َواعق َح َذ َر ال َم ْوت َو nyumbat telinga dengan jari-jarinya َّ ِِ ِ ِۗ ِ (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang- ِ ِ orang yang kafir.8) 20. Hampir saja kilat itu menyambar peng َضاۤء َ َ َ َُّ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ lihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) يكاد البرق يخطف ابصارهمۗ كلمآ ا-20 َ ْ ُ َ َ َ me nyinari, mereka berjalan di bawah َ ل ُه ْم َّم َش ْوا ِف ْي ِهۙ َواِ َذآ ا ْظ َل َم َع َل ْيه ْم قاموا ۗول ْو (sinar) itu. Apabila gelap menerpa me ِ reka, mereka berdiri (tidak bergerak). َّ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ ّٰ َ َ Sekiranya Allah menghendaki, niscaya شاۤء الل لذهب ِبسم ِع ِهم وابص ِار ِهمۗ ِان Dia menghilangkan pendengaran dan َ َ ّ ُ ٰ َ َ ّٰ penglihatan mereka. Sesungguhnya ࣖ الل على ك ِل ش ْي ٍء ق ِد ْي ٌر Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Perintah Beribadah kepada Allah ُ َّ ُ ْاع ُب ُد ْوا َرَّبك ُم الذ ْي َخ َل َقكم ْ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ يايها الناس-21 ِ 21. Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu َّ َ ْ ُ ََّ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َّ َ yang telah menciptakan kamu dan orang- ۙوال ِذين ِمن قب ِلكم لعلكم تتقون orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa. َ َ َّ َّ ً َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ ْ َّ ۖالسما َۤء ِبنا ًۤء ال ِذي جعل لكم الارض ِفراشا و-22 22. (Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai 8) Maksudnya adalah bahwa pengetahuan dan kekuasaan Allah Swt. meliputi orang-orang kafir. JUZ 1 5 2. AL-BAQARAH َج به من َ َ ْ ََ ً َ َ َّ َ َ َ ْ َ َّ ِ ٖ ِ وانزل ِمن السما ِۤء ماۤء فاخر atap, dan Dialah yang menurunkan air ً َ ْ َ ّٰ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ َّ ً ْ (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan َّ ل اندادا ِ ِ الث َم ٰر ِت ِرزقا لكم ۚ فلا تجعلوا dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ وانتم تعلمون janganlah kamu mengadakan tandingan- tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. Kemukjizatan Al-Qur’an, Satu Surah Pun ْ Tidak Bisa Ditandingi ُ ْ َو ْن ك ْن ُت ْم ف ْي َر ْيب َِّّما َنَّز ْل َنا َع ٰلى َع ْبد َنا َفأتُوا-23 ِ ِا 23. Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang ٍ ِ ُ َ ُ apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan ُ ْ ْ ِب ُس ْو َر ٍة ِّم ْن ِّمث ِل ٖهۖ َوادع ْوا ش َهدا َۤءك ْم ِّم ْن kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), ٰ ْ ُ ْ ُ ْ ّٰ buatlah satu surah yang semisal dengan َْ ُ الل ِان كنتم ص ِد ِقين ِ د ْو ِن nya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. َّ َّ ُ َّ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َّ ْ َ 24. Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) ْالن َار التي ف ِان ل ْم تفعلوا َولن تفعلوا فاتقوا-24 ِ ْ ْ َاس َوالح َج َار ُةۖ ُاعَّد ْت لل ٰكفر ْين dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) َّ َ ُ ْ ُ َ ُ الن ِ ِ وقودها membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan ِِ ِ batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. Balasan bagi Orang Mukmin yang Saleh ََّ ٰ ّٰ ُ َ ُ َ ٰ َ ْ َّ ّ َ َوب ِش ِر ال ِذين امن ْوا َوع ِملوا الص ِلح ِت ان-25 25. Sampaikanlah kabar gembira kepada َ َُّ ُ ٰ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ْ َ ّٰ َ ْ ُ َ orang-orang yang beriman dan beramal لهم جن ٍت تج ِري ِمن تح ِتها الانهرۗ كلما saleh bahwa untuk mereka (disediakan) َّ َ ٰ ُ َ ً ْ surga-surga yang di bawahnya mengalir َ ْ ُ ُر ِزق ْوا ِمن َها ِم ْن ث َم َر ٍة ِّرزقاۙ قال ْوا هذا ال ِذ ْي sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang dibe rikan kepada َۗو َل ُه ْم ف ْيه ٓا ُ َ ُرز ْق َنا م ْن َق ْب ُل َواتُ ْوا ب ٖه ُم َت َشاب ًها kami sebelumnya.” Mereka telah diberi ِ ِ ِ ِ ِ َ ُ ٰ ُ ٌ َ ٌ َْ از َواج ُّمطَّه َرة َّوه ْم ِف ْي َها خ ِلد ْون (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan- pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya. Perumpamaan dalam Al-Qur’an dan Hikmahnya ًَ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ّٰ َّ الل لا ي ْستح ٓي ان َّيض ِر َب َمثلا َّما ۞ ِان-26 26. Sesungguhnya Allah tidak segan membuat ٖ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ ََّ َ َ َ ْ َ َ َ ً َ ْ ُ َ perumpamaan seekor nyamuk atau yang بعوضة فما فوقهاۗ فاما ال ِذين امنوا فيعلمون lebih kecil daripada itu.9) Adapun orang- orang yang beriman mengetahui bahwa 9) Makhluk yang kecil yang dikira lemah, seperti nyamuk, semut, lebah, laba-laba, atau lainnya, sebenarnya banyak menyimpan hikmah untuk menjadi pelajaran bagi manusia. 2. AL-BAQARAH 6 JUZ 1 َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ََّ َ ْ ّ َّ ْ ُّ َ ْ ُ ََّ itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, انه الحق ِمن ر ِب ِهمۚ واما ال ِذينكفروا فيقولون َ ُّ ًَ َ ُ ّٰ َ َ َ َ َ orang-orang kafir berkata, “Apa maksud الل ِب ٰهذا َمثلاۘ ُي ِضل ِب ٖه ك ِث ْي ًرا ماذآ اراد Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan ٰ ْ َّ ُّ ُ َ َ ً ْ َ (perumpamaan) itu banyak orang yang di َْ َّۙو َي ْه ِد ْي ِب ٖهك ِثيراۗ وما ي ِضل ِب ٖ ٓه ِالا الف ِس ِقين sesatkan-Nya.10) Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik,11) ّٰ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َّ 27. (yaitu) orang-orang yang melanggar per ۖن َب ْعد م ْي َثاقه ْ ٖ ِ ِ ِ ۢ الل ِم ِ ال ِذين َينقضون عهد-27 َ َ ْ َ َ janjian Allah setelah (perjanjian) itu di teguhkan, memutuskan apa yang di الل ِب ٖ ٓه ان ُّي ْوصل ُ ّٰ َو َي ْق َط ُع ْو َن َم ٓا ا َم َر َ ْ ُ ٰ ْ ُ ُ َ ٰۤ ُ َْ perintahkan Allah untuk disambungkan ْ َ ْ ُ َُْ (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di ن و ر سِ خ ال م ه ك ِٕ ى ول ا ض ۗ ِ ر ا ال ىفِ ويف ِسدو ن bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. Bukti-Bukti kekuasaan Allah 28. Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, ْ ُ َ ْ َ َ ً َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ّٰ َ ْ ُ ُْ َ ََْ padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia ۚم اك ي ح ا ف ا ات و ما م تن كو الل ِ ِ كيف تكفرو-28 ب ن َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ َُّ ْ ُ ْ ْ ُ َُّ ْ ُ ُ ْ ُ َُّ ن ثم ي ِميتكم ثم يح ِييكم ثم ِالي ِه ترجعو menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan meng hidupkan kamu kembali, dan kepada- Nyalah kamu dikembalikan? ُ ًْ َ َْ َّ ُ َ َ َ َ ْ َّ َ ُ 29. Dialah (Allah) yang menciptakan segala َّ ْ ْ هو ال ِذي خلق لكم ما ِفى الار ِض ج ِميعا ثم-29 yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia ُ الس َماۤء َف َس ّٰو َ ۗىهَّن َس ْب َع َس ٰم ٰو ٍت َّ اس َت ٰٓوى الى ْ ِ ِ menuju ke langit, lalu Dia menyempurna ٌࣖ َو ُه َو ب ُك ّل َش ْيء َعل ْيم kannya menjadi tujuh langit.12) Dia Maha ِ ٍ Mengetahui segala sesuatu. ِ ِ Penciptaan Adam sebagai Khalifah dan َْ ٌ َ ّ َ ٰۤ ْ َ ُّ َ َ َ ْ َ Godaan Setan Kepadanya 30. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman اعل ِفى الا ْر ِض َ ِ واِ ذ قال ربك ِللملىِٕك ِة ِ ِان ْي ج-30 َتج َع ُل ف ْي َها َم ْن ُّي ْفس ُد ف ْيهاََْ ُْ َ ً َْ َ kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka ِ ِ ِ خ ِليفةۗ قالوٓا ا berkata, “Apakah Engkau hendak men 10) Seseorang menjadi sesat karena keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah Swt. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka ingkar dan tidak mau memahami mengapa Allah Swt. menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan. Akibatnya, mereka menjadi sesat. 11) Orang fasik adalah orang yang melanggar ketentuan-ketentuan agama, baik dengan ucapan maupun perbuatan. 12) Langit yang bermakna ruang di luar bumi dengan segala isinya (bulan, planet, komet, bintang, galaksi) yang jumlahnya tidak berhingga (disimbolkan dengan ungkapan tujuh langit) sesungguhnya terus berevolusi. Banyak bintang yang mati, namun banyak juga bintang yang lahir. Adapun yang dimaksud dengan menyempurnakan adalah terus berlangsungnya proses pembentukan bintang-bintang baru sejak pembentukan alam semesta. 13) Dalam Al-Qur’an kata khalīfah memiliki makna ‘pengganti’, ‘pemimpin’, ‘penguasa’, atau ‘pengelola alam semesta’. JUZ 1 7 2. AL-BAQARAH َ َ ُ ُ َْ ّ ُ ََ jadikan orang yang merusak dan me الد َما َۤءۚ َونح ُن ن َس ّ ِبح ِبح ْم ِدك ِ وي ْس ِفك َ َ َْ َ َْ َ ّ َ َ َ َ numpahkan darah di sana, sedangkan ّ َُ َونق ِد ُس لكۗ قال ِ ِان ْ ٓي اعل ُم َما لا تعل ُم ْون kami bertasbih memuji-Mu dan menyuci kan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesung guhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” َ َ ْ ُ َ َ َُّ َ َُّ َ َ ْ َ ْ َ َ ٰ َ ََّ َ وعلم ادم الاسماۤء كلها ثم ع َرضهم على-31 31. Dia mengajarkan kepada Adam nama- nama (benda) seluruhnya, kemudian ْ َ ُ ٰٓ َ َ ْ َ َ َ َ َ ٰۤ ْ ال َملىِٕك ِة فقال ان ۢ ِب ُٔـ ْ ِون ْي ِبا ْسما ِۤء هؤلا ِۤء ِان Di a memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika َْ ٰ ْ ُْ ُ kamu benar!” كنتم ص ِد ِقين َ َّ َ َ ْ ََّ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ٰ ْ ُ ْ ُ َ ۗانكِ قالوا سبحنك لا ِعلم لن ٓا ِالا ما علمتنا-32 32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain ْ ْ َ yang telah Engkau ajarkan kepada kami. ُا ْن َت ال َعل ْي ُم الحَك ْيم Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha ِ ِ Mengetahui lagi Mahabijaksana.” ُ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ْ َْ َ ٰ َ َ 33. Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, قال يٰٓاد ُم ان ۢ ِبئ ُه ْم ِبا ْسماۤى ِِٕه ْم ۚ فلم ٓا انۢباه ْم-33 َ ُ َّ َ َ َ َب َا ْس َماۤىِٕه ْم َق َال ال ْم ا ُق ْل لك ْم انّ ْي ا ْع َل ُم َغ ْيب beri tahukanlah kepada mereka nama- ٓ ِِ ۙ ِ nama benda itu!” Setelah dia (Adam) ِ َ َ ْ menyebutkan nama-nama itu, Dia ber َ ُ ُ ْ َ الس ٰم ٰو ِت َوالا ْر ِضۙ َواعل ُم َما ت ْبد ْون َو َما َّ firman, “Bukankah telah Kukatakan ke َ ْ ُُ ْ َ ْ ُْ ُ padamu bahwa Aku mengetahui rahasia كنتم تكتمون langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?” ُ َ َ َٰ ُ ُ ْ َ ٰۤ َ ْ َ ْ ُ ْ َ 34. (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada اسجد ْوا ِلاد َم ف َسجد ْ ٓوا واِ ذ قلنا ِللملىِٕك ِة-34 ْ َان م َن ال ٰكفر ْين َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ٰ َ َ ْ ْ َّ para malaikat, “Sujudlah kamu kepada ِ ِ ِ ِال ٓا ِاب ِليسۗ ابى واستكبرۖوك Adam!” Maka, mereka pun sujud, ke cuali Iblis.14) Ia menolaknya dan me nyombongkan diri, dan ia termasuk go longan kafir. َ ُ َ ََّ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ٰ ٰٓ َ ْ ُ َ 35. Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggal اسك ْن انت َوز ْوجك الجنة َوكلا وقلنا يادم-35 َْ َ َ ُْ lah engkau dan istrimu di dalam surga, ٰ ُ ْ َ ًَ ْ ِمن َها َرغدا حيث ِشئتماۖ َولا تق َر َبا ه ِذ ِه makanlah dengan nikmat (berbagai َ ُ َ َ َ َ َّ makanan) yang ada di sana sesukamu, َ ّٰ الشج َرة فتك ْونا ِم َن الظ ِل ِم ْين dan janganlah kamu dekati pohon ini,15) sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”16) 14) Iblis, sebagaimana malaikat, juga menerima perintah dari Allah untuk bersujud kepada Adam. Iblis berasal dari golongan jin. 15) Setan menipu Nabi Adam a.s. bahwa siapa yang memakan buah pohon itu akan kekal di dalam surga (lihat surah Ṭāhā/20: 120). 16) Orang zalim adalah orang yang melakukan perbuatan aniaya yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain. 2. AL-BAQARAH 8 JUZ 1 ْ َ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ٰ ْ َّ َ ُ ََّ َ َ 36. Lalu, setan menggelincirkan kedua فازلهماالشيطنعنهافاخرجهما ِماكانا ِفي ِه-36 ۖ ُ َ ُ ُ ْ ُ ْ َُْ nya darinya17) sehingga keduanya dike ُ َ ْ َوقلنا اه ِبط ْوا َبعضك ْم ِل َبع ٍض عد ٌّوۚ َولك ْم luarkan dari segala kenikmatan ketika ٰ ٌ َ َ kedua nya ada di sana (surga). Kami ََ َْ ِفى الا ْر ِض ُم ْستق ٌّر َّومتاع ِالى ِحي ٍن ْ berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” ٗ َّ َ َ َ َ َ َ َ ٰ ّٰٓ َ َ َ اب عل ْي ِهۗ ِانه فتلقى اد ُم ِم ْن َّر ِ ّب ٖه ك ِل ٰم ٍت فت-37 37. Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat18) dari Tuhannya, lalu Dia pun َّ َ ُ ُ التَّو الر ِح ْي ُمَّ اب هو menerima tobatnya. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. ُ ْ ْ َُْ ْاهب ُط ْوا م ْن َها َجم ْي ًعا ۚ َفاَّما َيأت َيَّنكم ِ ِ ِ ِ ِ قلنا-38 38 Kami berfirman, “Turunlah kamu semua ٌ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ dari surga! Lalu, jika benar-benar datang ً ُ ّ اي فلا خ ْوف ِّم ِن ْي هدى فمن ت ِبع هد petunjuk-Ku kepadamu, siapa saja yang َ ْ ُ َْ َ ْ ُ ََ ْ ْ َ َ mengikuti petunjuk-Ku tidak ada rasa علي ِهم ولا هم يحزنون takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.” َ َ ٰۤ ُ َ ٰ ْ ُ ََّ ُك ا ْص ٰحب ٰ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ َ 39. (Sementara itu,) orang-orang yang meng وال ِذين كفروا وكذبوا ِباي ِتن ٓا اول ِٕى-39 َ ُ ٰ ُ ingkari dan mendustakan ayat-ayat Kami, َّ mereka itulah penghuni neraka. Mereka ࣖ الن ِارۚ ه ْم ِف ْي َها خ ِلد ْون kekal di dalamnya. Beberapa Perintah dan Larangan Allah ُ ْ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ٰ kepada Bani Israil 40. Wahai Bani Israil,19) ingatlah nikmat-Ku ت يب ِن ٓي ِاسرا ِۤءيل اذكروا ِنعم ِتي ال ِت ٓي انعم-40 ُ ْ َع َل ْي ُك ْم َو َا ْو ُف ْوا ب َع ْهد ْي ُا ْوف ب َع yang telah Aku berikan kepadamu dan penuhilah janjimu kepada-Ku,20) niscaya ْ م ك د ه ِ ِ ِ ٓ ِ ِ Aku penuhi janji-Ku kepadamu. Hanya ۚ kepada-Ku hendaknya kamu takut. ْ ُ َ ْ َ َ َّ َواِ ياي فارهبو ِن ُ ُ َ َ ُ َ َ ّ ً ّ َ ُ ْ َْ َ ُ ٰ 41. Berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) َوا ِمن ْوا ِبم ٓا ان َزلت ُمص ِدقا ِلما َمعك ْم َولا تك ْون ْوٓا-41 yang telah Aku turunkan sebagai pem 17) Nabi Adam a.s. dan Hawa memakan buah pohon yang dilarang itu sehingga diusir Allah Swt. dari surga dan diturunkan ke dunia. 18) Yang dimaksud dengan beberapa kalimat pada ayat ini adalah ucapan untuk memohon ampunan (tobat) dari Allah Swt. seperti disebut dalam surah al-A‘rāf/7: 23. 19) Israil adalah nama lain Nabi Ya‘qub a.s. Oleh karena itu, Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya‘qub a.s. yang sekarang dikenal sebagai bangsa Yahudi. Di antara janji Bani Israil kepada Allah Swt. ialah hanya menyembah-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dan 20) beriman kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat. JUZ 1 9 2. AL-BAQARAH ً ْ َ ً َ ٰٰ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ََّ benar bagi apa yang ada pada kamu ْ ۖاول ك ِاف ٍرۢ ِب ٖهۖ ولا تشتروا ِباي ِتي ثمنا ق ِليلا (Taurat) dan janganlah kamu menjadi ُ َّ َ َ َّ َّ اي فاتق ْو ِن واِ ي orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat- Ku dengan harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku. ََّ ْ ُ ُ ْ ََ َ ْ ََّ ْ ُ َْ ََ 42. Janganlah kamu campuradukkan ke اط ِل وتكتموا الحق ِ ولا تل ِبسوا الحق ِبالب-42 َ َ ْ َ ُ َْ benaran dengan kebatilan21) dan (jangan َوانت ْم تعل ُم ْون pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya). َ َ ٰ َّ ُ ٰ َ َ ٰ َّ َ 43. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, َوة َو ْارك ُع ْوا َمع َوا ِقيموا الصلوة واتوا الزك-43 ُ ْ dan rukuklah beserta orang-orang yang َ rukuk. الر ِك ِع ْين ّٰ ُ َ ْ ْاس بالْب ّر َو َت ْن َس ْو َن ا ْن ُف َسكم َّ َ ْ ُ ُ َ َ َ الن ۞ اتأمرون-44 44. Mengapa kamu menyuruh orang lain ِِ ِ َ ُ َْ َ ََ ٰ ْ َ ُ ْ َ ُ َْ untuk (mengerjakan) kebajikan, sedang َوانت ْم تتل ْون ال ِكت َبۗ افلا تع ِقل ْون kan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab suci (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti? ٌ َ َ َّ ٰ َّ َ ْ َّ ْ ُ ْ َ ْ َ وةۗ َواِ ن َها لك ِب ْي َرة ِ واست ِعينوا ِبالصب ِر والص-45 ل 45. Mohonlah pertolongan (kepada Allah) ٰ ْ َ َ َّ dengan sabar dan salat. Sesungguhnya َْ ِۙالا على الخ ِش ِعين (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, ْ َ ْ ُ ََّ َ ْ ّ َ ْ ُ ٰ ُّ ْ ُ ََّ َ ْ ُّ ُ َ َ ْ َّ 46. (yaitu) orang-orang yang meyakini ال ِذين يظنون انهم ملقوا ر ِب ِهم وانهم ِالي ِه-46 َ ُ bahwa mereka akan menemui Tuhan nya dan hanya kepada-Nya mereka ࣖ ٰر ِجع ْون kembali. ُ ْ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ٰ 47. Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku يب ِن ٓي ِاسرا ِۤءيل اذكروا ِنعم ِتي ال ِت ٓي انعمت-47 َ َ ٰ ْ َ َ ُ ُ ْ َّ َ ّ َ ُ َ َ yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan عل ْيك ْم َو ِان ْي فضلتك ْم على العل ِم ْين kamu daripada semua umat di alam ini (pada masa itu). َ ْ َّ َ َْ ْ َ َّ ُ َّ 48. Takutlah kamu pada suatu hari (kiamat) َواتق ْوا َي ْو ًما لا تج ِز ْي نف ٌس ع ْن نف ٍس ش ْي ًٔـا-48 yang seseorang tidak dapat membela ٌ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ٌ َ َ َ ْ ُ ْ َ orang lain sedikit pun, syafaat22) dan َّولا ُيق َبل ِمن َها شفاعة َّولا ُيؤخذ ِمن َها عدل َ ْ ُ َ tebusan apa pun darinya tidak diterima, َ dan mereka tidak akan ditolong. َّولا ه ْم ُينص ُر ْون 21) Yang dimaksud dengan kebatilan adalah kesalahan, kejahatan, kemungkaran, dan sebagainya. 22) Syafaat ialah pertolongan yang, antara lain, diberikan oleh malaikat, para nabi, atau orang-orang mukmin pilihan atas izin Allah Swt. untuk meringankan azab seseorang atau bebannya di akhirat. 2. AL-BAQARAH 10 JUZ 1 Penyelamatan Allah terhadap Bani Israil ُ َ َ َ َ ٰ ُ ٰ ْ ََّ ْ َواِ ذ نجينك ْم ِّم ْن ا ِل ِف ْرع ْون ي ُس ْو ُم ْونك ْم ُس ْوۤ َء-49 49. (Ingatlah) ketika Kami menyelamat َ ْ ُ ْ َ َْ َ ْ ُ َ َ َْ َ ُْ ّ َُ َ َْ kan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut- اب يذ ِبحون ابناۤءكم ويستحيون ِ العذ pengikut Fir‘aun.23) Mereka menimpakan ُ siksaan yang sangat berat kepadamu. َ ُ َ ُ ٰ ِن َسا َۤءك ْمۗ َو ِف ْي ذ ِلك ْم َبلاۤ ٌء ِّم ْن َّر ِ ّبك ْم ع ِظ ْي ٌم Mereka me nyembelih anak-anak laki- lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Pada yang demikian ter dapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu. َ ْ ْ َ ُ ٰ ْ ََْ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ْ َواِ ذ ف َرقنا ِبك ُم ال َبح َر فانجينك ْم َواغ َرقن ٓا-50 50. (Ingatlah) ketika Kami membelah laut َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َْ َ َ ْ َ ْ َٰ untuk mu, lalu Kami menyelamatkan ال ِفرعون وانتم تنظرون mu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya).24) Diturunkannya Taurat kepada Nabi Musa sebagai Petunjuk bagi Bani Israil َ َّ َُّ ً َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ٰ ْ ُ َ ْ َ ٰ ْ َ ُاتخ ْذ ُتم 51. (Ingatlah) ketika Kami menjanjikan (pe واِ ذ وعدنا موس ٓى ارب ِعين ليلة ثم-51 ٰ ُ َْ ْ ْ َ ْ ْ tunjuk Taurat) kepada Musa (melalui َ ن َبع ِد ٖه َوانت ْم ظ ِل ُم ْون ۢ ال ِعجل ِم munajat selama) empat puluh malam.25) Kemudian, kamu (Bani Israil) menjadi kan (patung) anak sapi (sebagai sem bahan) setelah (kepergian)-nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim. َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ ٰ ْ َ ْ ّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َُّ 52. Setelah itu, Kami memaafkan kamu agar ن بع ِد ذ ِلك لعلكم تشكرون ۢ ثم عفونا عنكم ِم-52 kamu bersyukur. ُ َّ َ َ َ ُ ْ ٰ ْ َ ْ ُ َ ْ َٰ ْ َ 53. (Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab ْان ل َعلكم ْ َ َ واِ ذ اتينا موسى ال ِكتب والفرق-53 (Taurat) dan furqān kepada Musa agar َ ُ َ َ ت ْهتد ْون kamu memperoleh petunjuk.26) 23) Fir‘aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir Kuno. Menurut sebagian ahli sejarah, Fir‘aun pada masa Nabi Musa a.s. adalah Menepthan (1232–1224 SM) yang dikenal dengan Ramses II. 24) Allah Swt. memberikan mukjizat kepada Nabi Musa a.s. dengan memberinya jalan untuk dilintasi melalui tersibaknya laut. Belum ada penjelasan ilmiah tentang mekanismenya. Bisa jadi, Nabi Musa a.s. dan kaumnya menyeberang melintasi celah teluk yang sempit tepat saat laut surut maksimum akibat purnama atau bulan baru sehingga memunculkan daratan untuk dilintasi. Sekitar 6 jam kemudian, rombongan Fir‘aun mengejar. Saat di tengah, air laut mulai pasang dan menenggelamkan mereka semua. 25) Allah Swt. menjanjikan bahwa waktu munajat Nabi Musa a.s. untuk menerima petunjuk (Taurat) adalah empat puluh malam. Akan tetapi, umatnya tidak sabar menunggunya sehingga mereka menyembah patung anak sapi yang dibuat oleh Samiri. 26) Kitab yang dimaksudkan adalah kumpulan wahyu yang disebut Taurat dan berfungsi sebagai furqān, yaitu membedakan antara hak dan batil. JUZ 1 11 2. AL-BAQARAH Bani Israil Kembali Durhaka ُ َ َ ُ َّ َ َ ٰ َ َ ْ 54. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada َواِ ذ قال ُم ْوسى ِلق ْو ِم ٖه ٰيق ْو ِم ِانك ْم ظل ْمت ْم-54 ٰ ُْ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ َ ّ ُ َُْ kaumnya, “Wahai kaumku, sesungguh انف َسك ْم ِب ِاتخ ِاذك ُم ال ِعجل فتوبوٓا ِالى nya kamu telah menzalimi dirimu sendiri َ ْ ْ ُ َّ ٌ ْ َ ْ ُ ٰ ْ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ dengan menjadikan (patung) anak sapi فاقتلوٓا انفسكمۗذ ِلكم خير لكم ِعند (sebagai sembahan). Oleh karena itu, bertobatlah kepada Penciptamu dan ُالرح ْيمَّ اب َّ َ ُ ٗ َّ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ُ التَّو فتاب عليكمۗ ِانه هو bunuhlah dirimu.27) Itu lebih baik bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia akan ِ menerima tobatmu. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. َ ّٰ ك َح ّٰتى َن َرى َ َ َ ْ ُّ ْ َ ٰ ْ ُ ٰ ْ ُ ْ ُ ْ َ 55. (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai الل واِ ذ قلتم يموسى لن نؤ ِمن ل-55 َ ُ ْ َ ُ ْ َ ُ َ ّٰ ُ ْ َ َََ ً َ ج ْه َرة فاخذتك ُم الص ِعقة َوانت ْم تنظ ُر ْون Musa, kami tidak akan beriman ke padamu sebelum melihat Allah dengan jelas.” Maka, halilintar menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya). َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ّ ْ ُ ٰ ْ َ َ َُّ 56. Kemudian, Kami membangkitkan kamu ثم بعثنكم ِمنۢ بع ِد مو ِتكم لعلكم تشكرون-56 setelah kematianmu agar kamu ber syukur. Allah Kembali Mencurahkan Nikmat ْ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َّ َ kepada Bani Israil 57. Kami menaungi kamu dengan awan dan ام َوان َزلنا عل ْيك ُم ال َمَّن َوظللنا عليك ُم الغم-57 َالس ْل ٰوىۗ ُك ُل ْوا م ْن َط ّي ٰبت َما َر َز ْق ٰن ُك ْمۗ َوما Kami menurunkan kepadamu manna َّ َو ِ ِ ِ dan salwa.28) Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami َ ْ َُْ ُ َ ٰ َ َ َ ظل ُم ْونا َول ِك ْن كان ْوٓا انف َس ُه ْم َيظ ِل ُم ْون berikan kepadamu. Mereka tidak men zalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri. Kedurhakaan Bani Israil ketika Masuk ke َ َو ْذ ُق ْل َنا ْاد ُخ ُل ْوا ٰهذه ْال َق ْر َي َة َف ُك ُل ْوا م ْنها-58 Baitulmaqdis 58. (Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuk ِ ِ ِ ِا lah ke negeri ini (Baitulmaqdis). Lalu, ً َّ َ َ ْ ُ ُ ْ ًَ ُْ ُ ْ َ makanlah dengan nikmat (ber ba gai اب ُسجدا حيث ِشئت ْم َرغدا َّوادخلوا الب ُ ْ َ َ َ ْ ُ ٰ ٰ َ ْ ُ َ ْ ْ َّ ٌ َّ ْ ُ ْ ُ َّ makanan) yang ada di sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sam وقولوا ِحطة نغ ِفر لكم خطيكمۗ وسن ِزيد َ ْ ْ bil membungkuk dan katakanlah, ‘Be baskanlah kami (dari dosa-dosa kami),’ ال ُمح ِس ِن ْين niscaya Kami mengampuni kesalahan- 27) Menurut sebagian mufasir, perintah untuk membunuh diri pada ayat ini berarti perintah bagi orang yang tidak menyembah patung anak sapi untuk membunuh orang yang menyembahnya. Namun, perintah itu bisa pula dipahami sebagai perintah kepada orang-orang yang menyembah patung anak sapi itu untuk saling membunuh atau membunuh diri mereka sendiri sebagai bentuk tobat kepada Allah. 28) Manna ialah sejenis madu, sedangkan salwa ialah sejenis burung puyuh. 2. AL-BAQARAH 12 JUZ 1 kesalahanmu. Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang ber buat kebaikan.” َ َّ َّ 59. Lalu, orang-orang yang zalim mengganti ْ َف َبَّد َل الذيْ َن َظ َل ُم ْوا َق ْو ًلا َغ ْي َر الذ ْي ق ْي َل ل ُهم-59 perintah dengan (perintah lain) yang ِ ِ ِ َ َّ َ ّ ً ْ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ tidak diperintahkan kepada mereka. ُ فانزلنا على ال ِذين ظلموا ِرجزا ِمن السما ِۤء Maka, Kami menurunkan malapetaka َ ُ ْ ُ َ َ ࣖ ِبما كان ْوا َيف ُسق ْون dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik. Mukjizat Nabi Musa dan Balasan ْ ََُْ terhadap Sikap dan Perbuatan Bani Israil َ ٰ ٰ َ 60. (Ingatlah) ketika Musa memohon (curah ۞ َواِ ِذ ْاست ْسقى ُم ْوسى ِلق ْو ِم ٖه فقلنا اض ِر ْب-60 َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َْ َ َ َ َْ َ َ َّ an) air untuk kaumnya. Lalu, Kami ber firman, “Pukullah batu itu dengan tong ِبعصاك الحجرۗ فانفجرت ِمنه اثنتا عشرة ُُ ُ َ ْ َ ُ ُّ ُ َ ْ َ ً ْ َ katmu!” Maka, memancarlah dari nya ْ (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku عيناۗ قد ع ِل َم كل ان ٍاسَّمش َربه ْمۗ كل ْوا َواش َر ُب ْوا َْ َ ْ َ َ ّٰ telah mengetahui tempat minum nya ْ ْ ْ (masing-masing). Makan dan minum الل َولا تعث ْوا ِفى الا ْر ِض ُمف ِس ِد ْي َنِ ِمن ِّرز ِق lah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan. َ اح ٍد وَّ َواِ ْذ ُق ْل ُت ْم ٰي ُم ْو ٰسى ل ْنَّن ْصب َر َع ٰلى َط َعام-61 61. (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai ِ ٍ ِ ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ ْ ْ ُ َ ََ ُ ْ َ Musa, kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan. Maka, ۢفادع لنا َرَّبك يخ ِرج لنا ِما تن ۢ ِبت الا ْرض ِم ْن mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk َ َ َ َ َ ُ َّ َْ kami agar Dia memberi kami apa yang di بق ِل َها َو ِقثاۤى َِٕها َوف ْو ِم َها َوعد ِس َها َو َبص ِل َهاۗ قال َّ َّ ٌَۗاتَ ْس َت ْبد ُل ْو َن الذ ْي ُه َو َا ْدنٰى بالذ ْي ُه َو َخ ْير tumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, ِ ِ ِ ِ ُ َْ ُ َ َّ َ ْ dan bawang merah.” Dia (Musa) men ْ ُ ُ ْ jawab, “Apakah kamu meminta sesuatu ِاه ِبط ْوا ِمص ًرا ف ِان لك ْمَّما َسالت ْمۗ َوض ِر َبت ّٰ َ ّ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ ُ َّّ ُ ْ َ َ yang buruk sebagai ganti dari sesuatu ِ الذلة والمسكنة وباۤءو ِبغض ٍب ِمن ۗالل ِ علي ِهم yang baik? Pergilah ke suatu kota. Pasti ٰ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ََّ َ ٰ kamu akan memperoleh apa yang kamu ّٰ ٰ ُ الل ِ ت ِ ذ ِلك ِبانهم كانوا يكفرون ِب ي ا minta.” Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurka an dari ْك ب َما َع َصوا َ ٰ ّ َ ْ ْ َ َ ّ َّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ Allah. Hal itu (terjadi) karena sesung ِ ويقتلون الن ِب ٖين ِبغي ِر الح ِقۗ ذ ِل َ ُ َ ْ ُ َ ࣖ َّوكان ْوا َيعتد ْون guhnya mereka selalu mengingkari ayat- ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. JUZ 1 13 2. AL-BAQARAH Pahala bagi Orang yang Beriman ٰ ٰ َّ َ ْ ُ َ َ ْ َّ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َّ ِان ال ِذين امنوا وال ِذين هادوا والنصرى-62 62. Sesungguhnya orang-orang yang ber iman, orang-orang Yahudi, orang-orang ْٰ ْ الل َوال َي ْو ِم الا ِخ ِر ّٰ َ َٰ ْ َ َْ َّ ِ َوالص ِابـ ِٕـين من امن ِب Nasrani, dan orang-orang Sabiin,29) siapa saja (di antara mereka) yang beriman ََ ْ ّ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ً َ َ َ َ وع ِمل ص ِالحا فلهم اج ُرهم ِعند ر ِب ِهمۚ ولا kepada Allah dan hari Akhir serta mela kukan kebajikan (pasti) mendapat pahala َ ُ ْ َ ُ َ ََ ٌ َ خ ْوف عل ْي ِه ْم َولا ه ْم يح َزن ْون dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.30) Balasan bagi Bani Israil yang Melanggar ُّ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ Perjanjian dengan Allah 63. (Ingatlah) ketika Kami mengambil janji الط ْو َر واِ ذ اخذنا ِميثاقكم ورفعنا فوقكم-63 ۗ ُ ْ َُّخ ُذ ْوا َم ٓا ٰا َت ْي ٰن ُك ْم ب ُق mu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang اذك ُر ْوا َما ف ْيه َّ و ة و ِ ِ ٍ ِ َ ْ ُ ََّ ْ ُ َّ َ َ teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di لعلكم تتقون dalamnya agar kamu bertakwa.” ّٰ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ٰ ْ َ ْ ّ ُ ْ ََّ َ ُ ِ ثَّم توليت ْم ِمنۢ بع ِد ذ ِلك فلولا فضل-64 الل 64. Setelah itu, kamu berpaling. Maka, se ْٰ ُْ ُ َ ٗ ُ ْ ُ ََ andainya bukan karena karunia Allah عل ْيك ْم َو َرح َمته لكنت ْم ِّم َن الخ ِس ِر ْي َن dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi. ْ َّ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َّ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ 65. Sungguh, kamu benar-benar telah me ولقد ع ِلمتم ال ِذين اعتدوا ِمنكم ِفى السب ِت-65 ٰ ًَ َ ُْْ ُ ْ َُ َُْ َ ngetahui orang-orang yang melakukan َْ pelanggaran di antara kamu pada hari فقلنا لهم كونوا ِقردة خ ِس ِٕـين Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!” َْ َ َ َ َ ّ ًَ َ ْٰ َ َ َ 66. Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu فجعلن َها نكالا ِلما َب ْين َيد ْي َها َو َما خلف َها-66 َ ْ َّ ُ ْ ّ ً َ ْ َ َ sebagai peringatan bagi orang-orang pad