Modul Al-Quran dan Wahyu PDF
Document Details
Tags
Summary
This document provides an overview of the Al-Quran, encompassing its linguistic origins, definitions, and multifaceted roles in Islamic teachings. It explores the different aspects and functions emphasizing the sacred text as a guiding light and source of knowledge.
Full Transcript
**BAB I** **Al-Quran dan Wahyu** 1. **Ruang Lingkup Al-Quran** a. **Pengertian** **Secara bahasa**, Kata Qur'an adalah bentuk maṣdar dari kata kerja (fiil), قرأ yang artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/taṣrif (قرأ -- يقرأ -قراءة - قرآنا), kata قرآنا artinya bacaan,...
**BAB I** **Al-Quran dan Wahyu** 1. **Ruang Lingkup Al-Quran** a. **Pengertian** **Secara bahasa**, Kata Qur'an adalah bentuk maṣdar dari kata kerja (fiil), قرأ yang artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/taṣrif (قرأ -- يقرأ -قراءة - قرآنا), kata قرآنا artinya bacaan, isim maṣdar yang bermakna *isim maf'ul* (مقروء) artinya yang dibaca secara berulang-ulang. Karena Al Qur'an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur'an. Konsep dalam penggunaan kata tersebut dapat kita temukan dalam firman Allah Swt. pada QS. Al-Qiyamah \[75\]: 17-18. اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ *"(17) Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya. (18) Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu."* Sedangkan **secara istilah**, Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang diturunkan melalui Ruh Al-Amin, malaikat Jibril AS kepada nabi Muhammad SAW, terhimpun didalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya bernilai ibadah, diawali dengan Al-Fatihah dan diakhiri dengan An-Nas. b. **Nama dan Sifat dari Al-Quran** Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa Al-Qur'an mempunyai 65 nama, ada yang mengatakan Al-Qur'an mempunyai 55 nama, bahkan ada yang mengatakan Al-Qur'an memiliki 90 nama. Dari nama-nama Al-Qur'an tersebut yang terkenal ada lima nama, yaitu : 1. **Al-Quran**, QS: Al-Isro \[17\]: 9 اِنَّ هٰذَا [الْقُرْاٰنَ] يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ 2. **Al-Kitab**, QS; Al-Anbiya'\[21\]: 10 لَقَدْ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ [كِتٰبًا] فِيْهِ ذِكْرُكُمْۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ *"Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan kepadamu sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Apakah kamu tidak mengerti?"* 3. **Al-Furqon**, QS Al-Furqon\[25\]: 1 تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ [الْفُرْقَانَ] عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ *"Maha berlimpah anugerah (Allah) yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Nabi Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam."* 4. **Adz-Zikr**, QS: Al-Hijr \[15\]: 9 اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا [الذِّكْرَ] وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ *"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."* 5. **At-Tanzil**, QS; As-Syuarao'\[26\]: 192 وَاِنَّهٗ لَت[َنْزِيْلُ] رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ *"Sesungguhnya ia (Al-Qur'an) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam."* Begitupun Allah telah melukiskan Al Quran dengan beberapa sifat, diantaranya : 1. ***Nur,*** Q.S An-Nisa : 174 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ ن[ُوْرًا] مُّبِيْنًا *"Wahai manusia, sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran (Nabi Muhammad dengan mukjizatnya) dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an)."* 2. ***Huda, Syifa, Rahmah, Mau'idzah,*** Q.S Yunus : 57 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ *"Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin."* 3. ***Mubin,*** Q.S Al-Ma'idah : 15...قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ *"... Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab suci"* 4. ***Mubaarak,*** Q.S Al-An'am : 92 وَهٰذَا كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ مُبٰرَكٌ مُّصَدِّقُ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ.... *"Ini (Al-Qur'an) adalah kitab suci yang telah Kami turunkan lagi diberkahi yang membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya..."* 5. ***Busyra',*** Q.S Al-Baqarah : 97... فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ *"...Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."* 6. ***'Aziz*,** Q.S Fushilat : 41 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالذِّكْرِ لَمَّا جَاۤءَهُمْ ۗوَاِنَّهٗ لَكِتٰبٌ عَزِيْزٌ ۙ *"Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an ketika (Al-Qur'an) itu disampaikan kepada mereka, (pasti mereka akan celaka). Sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah kitab yang mulia."* 7. ***Majid***, Q.S Al-Buruj : 21 بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ *"Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur'an yang mulia'* 8. ***Basyiir***, Q.S Fushilat : 3-4 كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۚ فَاَعْرَضَ اَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ *"(3) Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan sebagai bacaan dalam bahasa Arab untuk kaum yang mengetahui, (4) yang membawa berita gembira dan peringatan. Akan tetapi, kebanyakan mereka berpaling (darinya) serta tidak mendengarkan."* c. **Tahapan turunnya Al Quran** Yang dimaksud pada pembahasan ini adalah fase-fase disampaikan kitab suci mulai dari sisi Allah Swt. hingga langsung pada nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur'an bahwa kitab ini diturunkan secara bertahap, yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab sebelumnya. Tahap-tahap turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW. tersebut diantaranya: 1. **Tahap pertama** Yang dimaksud dengan tahap ini adalah Al-Qur'an diturunkan ke Lauhul Mahfudz, yaitu suatu tempat yang tidak ada satupun manusia yang mengetahuinya. Lauhul Mahfudz adalah sesuatu yang ghoib, dan seorang mukmin harus menyakininya. Firman Allah Swt. dalam QS: Al-Buruj \[85\] : 21-22 بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ ࣖ *"21. Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur'an yang mulia 22. yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauhul mahfuz)."* 2. **Tahap kedua** Al-Qur'an turun dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di samaud dunya, atau langit yang terdekat dengan bumi. Dalil yang menunjukkan hal tersebut sangatlah banyak diantarnya QS: Al-Qodr\[97\]: 1 اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ *"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatulqadar."* عن ابن عباس رضي الله عنه قال: أُنْزِلَ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ الْقَدْرِ، ثُمَّ أُنْزِلَ بَعْدَ ذلك فِي عِشْرِيْنَ سَنَةً ( أَخْرَجَهُ النَّسَائِي وَالْحَاكِمُ وَالْبَيْقِي) *"Dari Ibnu Abbas r.a., berkata: Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam al-Qodr, kemudian diturunkan dalam waktu 20 tahun ( HR. an-Nasa'I, Al-Hakim dan al-Baihaqi)* 3. **Tahap ketiga** Al-Qur'an diturunkan dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW. dengan perantara malaikat Jibril as. QS: As-Syu'ara\[26\]: 193-194 نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ ۙ *"193. Ia (Al-Qur'an) dibawa turun oleh Ruhulamin (Jibril). 194. (Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan."* 1. Mempermudah menghafalkan Al-Qur'an terutama dimasa awal penurunannya. QS: Al-Isro' \[17\]:106 وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا *"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya kepada manusia dan Kami menururnkannya bagian demi bagian."* 2. Meneguhkan hati Nabi SAW. dalam melaksanakan tugas berat (menyampikan risalah-Nya) dan menghadapi tantangannya. QS: Al-Furqon\[25\]: 32 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا "Dan berkatalah orang-orang yang kafir:"mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil'." 3. Agar ajaran-ajaran Al-Qur'an lebih mudah difahami dan diamalkan oleh umat Islam. 4. Diturunkan secara berangsur-angsur (tadrijiyan) memberikan makna agar kita membaca, memahami, mempelajari dan menghafal Al-Qur'an secara bertahap baik sejak masa diturunkan ataupun masa sekarang. 5. Penetapan hukum dan pelaksanaannya bertahap dan terukur sebagaimana pada saat turunnya Al-Qur'an. 2. **Ruang Lingkup Wahyu** 1. **Pengertian** Kata wahyu berasal dari kata وحى -- يحي - وحيا yaitu tersembunyi dan cepat. Maka dikatakan bahwa wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain. Sedangkan menurut istilah adalah memberitahukan hukum-hukum syariat, atau kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Jika kita lihat penggunaannya, kata wahyu memiliki beberapa pengertian diantaranya : a. **Wahyu berarti ilham (intuisi)** yang merupakan bawaan dasar makhluq, seperti : - Intuisi Hewan, QS: An-Nahl \[16\]: 68 وَاَوْحٰى رَبُّكَ اِلَى النَّحْلِ اَنِ اتَّخِذِيْ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا وَّمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُوْنَۙ *"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia."* - Intuisi Perempuan, Q.S Al-Qashash \[18\]: 7 وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ b. **Wahyu dengan arti perintah**, seperti dalam QS: Al-Maidah \[5\]: 111 وَاِذْ اَوْحَيْتُ اِلَى الْحَوَارِيّٖنَ اَنْ اٰمِنُوْا بِيْ وَبِرَسُوْلِيْ ۚ قَالُوْٓا اٰمَنَّا وَاشْهَدْ بِاَنَّنَا مُسْلِمُوْنَ *"Dan ingatlah ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, "berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku", mereka menjawab, "kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri."* Juga berarti perintah Allah kepada Malaikat, Q.S Al-Anfal; \[8\] : 12 اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ c. **Wahyu dengan arti isyarat**, seperti dalam QS: Maryam \[19\]: 11 فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا *"Maka dia keluar dari mihrob menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka: "bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang."* d. **Wahyu yang berarti bisikan**, seperti dalam QS: Al-An'am \[6\]: 121 وَلَا تَأْكُلُوْا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللّٰهِ عَلَيْهِ وَاِنَّهٗ لَفِسْقٌۗ وَاِنَّ الشَّيٰطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْ ۚوَاِنْ اَطَعْتُمُوْهُمْ اِنَّكُمْ لَمُشْرِكُوْنَ ࣖ 2. **Cara Turunnya Wahyu Allah** a. **Cara Turunnya Wahyu kepada Malaikat** وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ *"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."* Dari Nas diatas dapat diketahui bahwa Allah berbicara langsung kepada para malaikat tanpa perantaraan dan dengan pembicaraan yang difahami oleh para Malaikat. Para Ulama berpendapat mengenai cara turunnya wahyu kepada Jibril dengan beberapa pemdapat : 1. Bahwa Jibril menerimanya secara pendengaran dari Allah dengan Lafadz yang khusus. 2. Bahwa Jibril menghafalnya dari Lauhul Mahfudz 3. Bahwa maknanya disampaikan kepada Jibril, sedangkan lafadznya adalah lafadz Jibril atau Lafadz Muhammad SAW. b. **Cara turunnya wahyu kepada Rasul** 1. **Melalui Perantara,** yaitu Malaikat Pembawa Wahyu atau Malaikat Jibril, dengan cara sebagai berikut : a. Datang dengan suara dencingan lonceng, dan suara yang amat kuat yang mempengaruhi faktor-faktor kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya harus siap menerima pengaruh itu. Cara ini adalah yang terberat bagi Rasulullah SAW. b. Datang dengan cara menjelma sebagai seorang laki-laki dalam bentuk manusia. Cara ini lebih ringan dibanding sebelumnya, karena adanya kesesuaian antara pendengar dan pembicara wahyu. 2. **Tanpa adanya perantara (Lansung),** yaitu : a. Mimpi yang benar dalam tidur. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: أَوَّلُ مَابُدِئَ بِهِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيًا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ) *"Dari Aisyah r.a., ia berkata: "Awal wahyu yang dimulai dengannya Rasulullah SAW. melalui mimpi yang benar diwaktu tidur, lalu waktu itu beliau tidak melihat dalam mimpinya itu kecuali seperti terangnya cuaca di pagi hari." (HR. Muttafaq alaihi).* Hal ini merupakan persiapan bagi Rasulullah SAW untuk menerima Wahyu dalam keadaan sadar. b. Kalam Ilahi dari balik tabir surya, hal ini terjadi kepada Nabi Musa AS.... ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ *".... Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung)."* Demikian pula menurut pendapat yang paling shahih, Allahpun berbicara secara langsung pada Rasulullah SAW pada malam Isra dan Mi'raj. **BAB II** **Fungsi dan Kedudukan Al-Quran** 1. **Fungsi Al-Qur\'an** a. **Sebagai Petunjuk Hidup** ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ b. **Sebagai Rahmat dan Obat Penyembuh (Syifa\')** وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا c. **Sebagai Pembeda Antara yang Hak dan yang Batil** تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ 2. **Kedudukan Al-Qur\'an** a. **Sebagai Kitabullah (Kitab Allah)** شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ.... b. **Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW** وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ c. **Sebagai Sumber Hukum Islam** يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ *"Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)."* \#\#\# Fungsi Al-Quran 1\. \*\*Petunjuk Hidup (Huda):\*\* Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan. Ia memberikan panduan tentang akhlak, ibadah, muamalah, dan hukum-hukum syariat yang harus diikuti. \*Contoh relevansi:\* Al-Quran mengajarkan pentingnya kejujuran dalam berbisnis, sehingga seorang pedagang yang mengikuti ajaran ini akan selalu berusaha jujur dalam transaksi dagangannya, yang pada akhirnya menciptakan kepercayaan dari pelanggan dan keberkahan dalam usahanya. 2\. \*\*Pembeda antara yang Benar dan Salah (Furqan):\*\* Al-Quran memisahkan antara yang haq (benar) dan yang batil (salah), membantu umat manusia untuk menentukan mana yang harus diikuti dan mana yang harus dihindari. \*Contoh relevansi:\* Ketika dihadapkan pada pilihan antara melaporkan perbuatan korupsi atau diam saja, seorang Muslim yang berpegang teguh pada ajaran Al-Quran akan memilih untuk melaporkan perbuatan tersebut, karena Al-Quran menekankan pentingnya menegakkan kebenaran dan keadilan. 3\. \*\*Rahmat bagi Semesta Alam:\*\* Al-Quran membawa rahmat bagi seluruh alam, karena ajarannya mengajarkan kebaikan, keadilan, dan kasih sayang kepada semua makhluk, baik manusia maupun alam sekitar. \*Contoh relevansi:\* Seorang Muslim yang memahami bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ajaran Al-Quran akan berusaha untuk tidak merusak alam, seperti tidak membuang sampah sembarangan atau menebang pohon tanpa izin. 4\. \*\*Peringatan (Mau\'izhah):\*\* Al-Quran berfungsi sebagai peringatan agar manusia tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa dan mengingatkan akan adanya hari pembalasan. \*Contoh relevansi:\* Ketika seseorang tergoda untuk berbuat maksiat, seperti melakukan kecurangan dalam ujian, ayat-ayat Al-Quran tentang balasan di akhirat menjadi pengingat untuk segera bertaubat dan menjauhi perbuatan tersebut. \#\#\# Kedudukan Al-Quran 1\. \*\*Sebagai Kitab Suci Terakhir:\*\* Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. \*Contoh relevansi:\* Seorang Muslim mempelajari Al-Quran sebagai sumber utama dalam beribadah dan berakhlak, dengan keyakinan bahwa tidak ada kitab suci setelah Al-Quran yang perlu diikuti. 2\. \*\*Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW:\*\* Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang keindahan bahasanya dan kedalaman maknanya tidak bisa ditiru oleh manusia. \*Contoh relevansi:\* Seorang Muslim yang memahami kedudukan Al-Quran sebagai mukjizat akan terdorong untuk mempelajari bahasa Arab agar bisa memahami dan menghayati keindahan serta kedalaman pesan-pesan yang disampaikan dalam Al-Quran. 3\. \*\*Sebagai Sumber Hukum Islam:\*\* Al-Quran menjadi sumber utama dalam penetapan hukum Islam, baik dalam bidang ibadah, muamalah, jinayah, maupun lainnya. \*Contoh relevansi:\* Dalam memutuskan perkara hukum, seperti warisan, seorang hakim akan merujuk pada Al-Quran untuk memastikan keputusannya sesuai dengan hukum Allah. 4\. \*\*Sebagai Pedoman dalam Menyempurnakan Akhlak:\*\* Al-Quran menjadi panduan dalam membentuk dan menyempurnakan akhlak seseorang sehingga menjadi pribadi yang lebih baik. \*Contoh relevansi:\* Seseorang yang mempelajari Al-Quran akan berusaha mengaplikasikan nilai-nilai seperti sabar, ikhlas, dan tawadhu dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi pribadi yang lebih bijak dan dihormati dalam masyarakat. **BAB 3** **I'JAZ AL-QURAN** A. **Pengertian I'jaz AI-Qur'an** Secara bahasa, kata اعجاز berasal dari akar kata عجز artinya tidak mampu/kuasa. Kata عجز adalah jenis kata yang tidak memiliki muatan aktifitas (pasif). Kemudian kata ini dapat berkembang menjadi kata kerja aktif supaya dengan wazan "أفعل" yaitu " -- يعجز اعجز" berarti melemahkan, dengan demikian, Al-Qur\`an sebagai mukjizat bermakna bahwa AI-Qur\`an merupakan sesuatu yang mampu melemahkan tentang menciptakan karya yang serupa dengannya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, "kata mukjizat" diartikan sebagai kejadian yang luar biasa yang sukar dijangkau oleh akal pikiran manusia. Pengertian ini punya muatan yang berbeda dengan pengertian i\`jaz dalam perspektif islam. I\`jaz sesungguhnya menetapkan kelemahan ketika mukjizat telah terbukti, maka yang nampak kemudian adalah kemampuan atau "*mu\`jiz*" (yang melemahkan), oleh sebab itu i\`jaz AI-Qur\`an menampakan kebenaran Muhammad SAW dalam pengakuannya sebagai rosul yang memperlihatkan kelemahan manusia dalam menandingi mukjizatnya. Kemukjizatan menurut persepsi ulama harus memenuhi keriteria 5 syarat sebagai berikut: 1. Mukjizat harus berupa sesuatu yang tidak di sanggupi oleh makhluk sekalian alam. 2. Tidak sesuai dengan kebiasaan dan tidak berlawanan dengan hukum islam. 3. Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seorang mengaku membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran dan kebesarannya. 4. Terjadi bertepatan dengan pengakuan nabi yang mengajak bertanding menggunakan mukjizat tersebut. 5. Tidak ada seorang pun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam pertandingan tersebut. Sedangkan secara istilah, arti i\`jaz dalam ilmu AI-Qur\`an sebagaimana yang dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: 1. **Menurut Manna' Khalil Al-Qhatan** 2. **Menurut Ali Al-Shabuni** "I\`jaz ialah menetapkan kelemahan manusia baik secara kelompok maupun bersama-sama untuk menandingi hal yang serupa dengannya, maka mukjizat merupakan buktiyang datangnya dari Allah SWT yang di berikan kepada hamba-Nya." قُلْ لَّىِٕنِ اجْتَمَعَتِ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلٰٓى اَنْ يَّأْتُوْا بِمِثْلِ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لَا يَأْتُوْنَ بِمِثْلِهٖ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيْرًا B. **Macam-macam Kemukjizatan Al-Qur'an** Macam-macam I'jaz al-Qur'an Secara garis besarnya, i\'jaz dapat dibagi ke dalam dua bagian pokok, yaitu: 1. **Mu'jizat Hissiyyah (material inderawi)** Mukjizat para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. semuanya merupakan jenis "Mukjizat material inderawi". Mukjizat yang dimiliki oleh para nabi tersebut, dapat langsung disaksikan oleh mata telanjang atau dapat ditangkap oleh indera mata, tanpa perlu dianalisa. Namun peristiwa tersebut hanya ada dan terbatas pada kaum (masyarakat) di mana seorang nabi tersebut diutus. Pada dasarnya, keluarbiasaan yang diberikan Allah kepada para nabi terdahulu tersebut merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapkan kepada mereka oleh pihak-pihak lawan, misalnya: perahu Nabi Nuh as. yang dibuat atas petunjuk Allah sehingga mampu bertahan dalam situasi dalam ombak dan gelombang yang sedemikian dahsyat, tidak terbakarnya Nabi Ibrahim as. dengan dilemparkan dalam kobaran api yang sangat besar, tongkat Nabi Musa as. beralih wujud menjadi ular, penyembuhan yang dilakukan oleh Nabi Isa as. terhadap berbagai macam penyakit atas izin Allah dan lain-lain.1 Semua mukjizat tersebut hanya bersifat inderawi siapapun tidak bisa menolak, namun terbatas bagi masyarakat di tempat para nabi menyampaikan risalahnya, dan berakhir dengan wafatnya nabi-nabi tersebut. 1. **Mu'jizat Aqliyyah (immaterial logis dan kekal)** Adapun mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yaitu mu'jizat yang bersifat immaterial logis dan kekal, yaitu berupa al-Qur'an. Hal ini dimaksudkan bahwa Nabi Muhammad diutus kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Qur'an sebagai bukti kebenaran ajarannya, ia harus siap untuk disajikan kepada semua orang, kapanpun, tanpa mengenal batas waktu, situasi, dan kondisi apapun. C. **Aspek - Aspek I\'jaz Al-Qur\'an** Aspek Kebahasaan ================ Gaya bahasa yang digunakan Al-Qur'an berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab. gaya bahasa Al-Qur'an membuat orang Arab pada saat itu kagum dan terpesona. Kalimat demi kalimat mengandung unsur sastra yang sangat baik namun tetap mudah dipahami tanpa mengurangi sedikit pun kandungan misteri di dalamnya. Susunan kalimat dan gaya bahasa Al-Qur\'an, yang tidak terikat oleh pola atau susunan syair atau sajak pada saat itu, justru semakin menunjukkan keistimewaan Al-Qur'an yang mencakup semua bentuk puisi dan prosa. Keharmonisan irama yang muncul dari rangkaian kata dan kalimat dalam setiap lafaz dan ayat-ayat Al-Qur'an, semakin memberikan ekspresi keindahan pada setiap qalbu pendengarnya. Aspek Ilmu Pengetahuan ====================== Hakikat ilmiah yang disinggung dalam Al-Qur'an, dikemukakan dalam redaksi yang singkat dan sarat akan makna. Ketika pengetahuan itu belum ditemukan, Al-Qur\'an pada dasarnya telah memberikan isyarat tentangnya, dan Al-Qur'an sendiri tidaklah mempunyai pretensi pertentangan dengan penemuan-penemuan baru yang dihasilkan oleh penelitian- penelitian ilmiah. Aspek Isyarat Ilmiah ==================== Misalnya: 1. Astronomi (Penciptaan alam, bentuk bulat oval bumi, matahari berotasi, Bintang- Bintang dan Planet-Planet, Lapisan Gas Sebelum Penciptaan Galaksi, Sinar Bulan Pantulan dan Sinar Matahari dari Dirinya). 2. Geologi (Gunung-gunung sebagai pasak, gunung-gunung berdiri tegak). Aspek Berita Gaib ================= a. Berita gaib masa lampau b. Berita gaib masa datang 1. **Aqidah** a. **[Pengertian:]** - **[Bahasa]** Aqidah berasal dari kata bahasa Arab \"عَقَدَ\" ('aqada), yang berarti \"mengikat\" atau \"menguatkan\", yang kemudian bermakna keyakinan atau kepercayaan yang kuat dan kokoh dalam hati seorang Muslim. - **[Istilah]** Aqidah adalah keyakinan yang kuat dan pasti yang dimiliki seorang Muslim terkait hal-hal dasar dalam Islam yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim dengan bersandar pada dalil-dalil naqli dan aqli. b. **Macam-macam Aqidah** - **[Aqidah Uluhiyah]** adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan untuk Allah SWT. Seperti berdoa, menyembelih hewan qurban, bernazar, bertawakal, bertaubat, dan lainnya. - **[Aqidah Ruhanniyah]** adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini hanyalah Allah SWT. Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh. - **[Aqidah Nubuwwah]** adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul serta termasuk kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya. Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul Allah. - **[Aqidah Sam'iyyah]** adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil Al-Qur\'an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka. c. Contoh Ayat **[1. Aqidah Uluhiyyah]** Surah Al-Ikhlas ayat 1-4 Ayat-ayat tersebut menyampaikan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan-Nya. Surah Al-Anbiya' (21:92) اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةًۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ ayat ini menegaskan bahwa seluruh umat manusia diperintahkan untuk hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. **[2. Aqidah Ruhanniyah]** Surah Maryam ayat 65: رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ Ayat ini mengajak umat untuk merenungkan hubungan spiritual mereka dengan Allah, memperdalam keimanan, dan memurnikan ibadah dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Surah Az-Zariyat ayat 56: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ Menekankan pentingnya manusia beribadah kepada Allah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Karena itulah tujuan hidup mereka. **[3. Aqidah Nubuwwah]** \* Surah Al-Baqarah ayat 285: اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ Umat Islam harus percaya bahwa para nabi adalah utusan Allah yang diutus untuk membimbing manusia dan bahwa semua nabi harus dihormati tanpa diskriminasi. \* Surah An nisa\' ayat 136 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا Keimanan kepada Allah harus disertai dengan keimanan kepada para nabi, rasul, dan kitab-kitab yang mereka bawa. **[4. Aq.idah Sam\'iyyah]** \* Az-Zumar ayat 68 وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ Ayat ini menegaskan bahwa keimanan terhadap hari kiamat dan hal-hal gaib adalah bagian penting dari aqidah Islam, yang hanya dapat diketahui melalui wahyu. \* Surah Al-Ahqaf ayat 14: اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Menegaskan pentingnya iman kepada Allah dan melakukan amal saleh sebagai syarat untuk meraih surga. **Hikmah** **[1. Memperkokoh Keimanan]**: Aqidah dalam Al-Qur\'an bertujuan untuk memperkuat iman, mengajarkan umat Islam tentang keberadaan Allah, sifat-sifat-Nya, serta hubungan antara manusia dengan Tuhan. Ini memperkokoh keyakinan dan ketergantungan kepada Allah. **[2. Menyediakan Pedoman Hidup]**: Aqidah dalam Al-Qur\'an memberikan petunjuk untuk hidup sesuai dengan perintah Allah. Ini mencakup keyakinan terhadap rukun iman yang menjadi pondasi bagi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. **[3. Mencegah Kesalahan dan Penyimpangan]**: Dengan adanya aqidah yang jelas, umat Islam dibimbing agar tidak jatuh ke dalam kesyirikan, kekufuran, dan penyimpangan keyakinan. Aqidah menjadi kompas untuk menjaga keteguhan hati terhadap ajaran yang benar. **[4. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab]**: Keimanan yang kuat terhadap Allah dan Hari Akhir membuat seseorang merasa lebih bertanggung jawab atas tindakannya di dunia. Mereka menyadari bahwa ada hari pembalasan atas segala perbuatan, sehingga lebih terdorong untuk berbuat baik. **[5. Membangun Persatuan Umat]**: Aqidah yang sama di antara umat Islam menciptakan persatuan dan kekompakan, karena mereka memiliki pandangan yang sama tentang Tuhan, tujuan hidup, dan akhirat. Ini menjadi fondasi untuk membangun masyarakat yang solid dan damai. Aqidah dalam Al-Qur\'an bukan hanya sekadar informasi, tetapi merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam yang mengarahkan setiap aspek kehidupan agar tetap dalam tuntunan Allah. 2. Ibadah 3. Muamalah 4. Akhlaq PENGERTIAN AKHLAQ DALAM AL- QURAN Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu khuluqun yang berarti tabiat, kelakuan, atau tingkah laku. Sedangkan secara istilah, akhlak adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang yang dapat menciptakan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan berpikir keras MACAM-MACAM AKHLAQ DALAM AL-QURAN Macam-macam akhlak dalam Al-Qur\'an terbagi menjadi dua, yaitu akhlakul mahmudah (akhlak terpuji) dan akhlakul mazmumah (akhlak tercela): 1\. Akhlakul mahmudah adalah akhlak yang terpuji dan baik menurut syariat Islam. Contoh akhlakul mahmudah adalah: Jujur Rendah hati Sabar 2\. Akhlakul mazmumah akhlak yang tercela dan tidak baik menurut syariat Islam. Contoh akhlakul mazmumah adalah: Tergesa-gesa Ria Dengki CONTOH AYAT BERDASARKAN MACAM-MACAM (akhlakul mahmudah) surat al-maidah ayat 8 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (akhlakul mazmumah) surat al-an\'am ayat 151 قُلۡ تَعَالَوۡا اَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡ اَلَّا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡـًٔـــا وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ۚ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَوۡلَادَكُمۡ مِّنۡ اِمۡلَاقٍؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَاِيَّاهُمۡ ۚ وَلَا تَقۡرَبُوا الۡفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِىۡ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالۡحَـقِّ ؕ ذٰ لِكُمۡ وَصّٰٮكُمۡ بِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ artinya : Katakanlah (Muhammad), \"Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. HIKMAH DICANTUMKANNYA / DIAJARKANNYA AKHLAQ DALAM AL-QURAN Hikmah dicantumkannya/diajarkan nya akhlak dalam Al-Quran: 1\. Menjadi pedoman hidup 2\. Membangun kehidupan harmonis 3\. Mendapatkan pahala di akhirat 4\. Menjauhi akhlak tercela 5\. dapat mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan buruk. 5. Kisah A.PENGERTIAN Secara bahasa, kata qashash merupakan bentuk jamak dari kata qisshah yang berasal dari kata al-qasshu yang berarti mencari atau mengikuti jejak. Sedangkan secara istilah, qashash adalah kisah atau cerita yang terdapat dalam Al-Qur\'an yang menceritakan tentang umat-umat terdahulu, para nabi, dan peristiwa yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi. B. MACAM - MACAM macam macam kisah dalam Al-Qur\'an kisah para nabi dan rasul kisah umat terdahulu kisah peristiwa penting C. Contoh ayat berdasarkan macam- macam nya Kisah para nabi dan rasul sAlah satu kisah yang kita ambil adalah tentang nabi yunus, yaiutu : وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰى وَاَخِيْهِ اَنْ تَبَوَّاٰ لِقَوْمِكُمَا بِمِصْرَ بُيُوْتًا وَّاجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ قِبْلَةً وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ Telah Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun), "Ambillah oleh kamu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu, jadikanlah rumah-rumahmu itu kiblat (tempat ibadah), dan tegakkanlah salat. Gembirakanlah orang-orang mukmin." Dalam ayat ini, Nabi Yunus mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Allah saat berada dalam perut ikan. Doanya yang tulus dan pengakuan atas kesalahannya menjadi contoh penting dalam Islam tentang taubat dan pengampunan. Kisah umat terdahulu Salah satu contoh kisah umat terdahulu adalah tentang tentara thalut yaitu : فَهَزَمُوْهُمْ بِاِذْنِ اللّٰهِۗ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوْتَ وَاٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَاۤءُۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْاَرْضُ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam. Dalam ayat ini, disebutkan bagaimana Dawud berhasil mengalahkan Jalut dengan izin Allah. Setelah kemenangan ini, Allah memberikan kepada Dawud kerajaan, hikmah, dan pengetahuan. Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah menolak kejahatan di bumi dengan cara menyeimbangkan kekuatan di antara manusia, sehingga bumi ini tidak rusak oleh kejahatan. Kisah peristiwa penting Salah satu contoh tentang peristiwa penting adalah tentang peristiwa isra mi'raj yaitu : سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dalam peristiwa Isra\', Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Allah dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam satu malam. Dari sana, beliau kemudian mengalami Mi\'raj, perjalanan ke langit, di mana beliau bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya dan menerima perintah shalat lima waktu dari Allah. Peristiwa ini sangat penting dalam Islam karena menegaskan kedudukan tinggi Nabi Muhammad SAW dan kewajiban shalat bagi umat Islam. D.Hikmah diajarkan nya hal tsb dalam al quran Peristiwa nabi yunus (Q.s Yunus :87) Kisah Nabi Yunus mengajarkan kita untuk selalu bergantung kepada Allah, berdoa dalam keadaan sulit, dan mengandalkan rahmat serta ampunan-Nya. Peristiwa tentara thalut (Q.S Al-Baqarah :251) Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya iman, keberanian, kebijaksanaan, persatuan, dan bersyukur atas rahmat Allah dalam setiap aspek kehidupan. Peristiwa isra miraj (Q.S Al-Isra :1) peristiwa Isra\' dan Mi\'raj adalah pelajaran berharga tentang iman, ibadah, kesabaran, dan pentingnya persatuan di antara umat Islam. 6. Janji dan ancaman Pengertian Janji dan Ancaman Secara Bahasa dan Istilah a\. Pengertian Janji (Al-Wa\'ad) \- Bahasa : Janji berasal dari kata \"wa\'ada\" yang berarti memberikan harapan atau kabar baik. \- Istilah : Janji adalah kabar baik dari Allah berupa ganjaran dan balasan kebaikan bagi orang yang beriman dan bertakwa. b\. Pengertian Ancaman (Al-Wa\'id) \- Bahasa : Ancaman berasal dari kata \"wa\'ida\" yang berarti peringatan atau memberikan peringatan keras. \- Istilah : Ancaman adalah kabar buruk dari Allah yang berupa paksaan atau hukuman bagi orang yang melanggar aturan-Nya. Macam-macam Janji dalam Al-Qur\'an 1\. Janji untuk Orang Beriman dan Bertakwa \- Misalnya, janji Allah untuk memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi orang yang taat. \- Contoh Ayat : QS. At-Taubah: 72 -- "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, surga yang mengalir di bawah sungai-sungai..." 2\. Janji untuk Orang yang Sabar dan Berbuat Baik \- Bagi mereka yang bersabar, Allah menjanjikan pahala yang besar. \- Contoh Ayat : QS. Al-Baqarah: 155 -- \"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.\" 3\. Janji Kemenangan bagi Kaum Muslimin \- Allah menjanjikan pertolongan dan kemenangan bagi umat Islam yang berjuang di jalan-Nya. \- Contoh Ayat : QS. An-Nur: 55 -- \"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan keajaiban bahwa Dia sungguh-sungguh akan membuat mereka berdaya di bumi\...\" Macam-macam Ancaman dalam Al-Qur\'an 1\. Ancaman bagi Orang yang Kufur \- Allah mempermanis siksa yang pedih bagi mereka yang kufur atau menolak kebenaran. \- Contoh Ayat : QS. At-Taubah: 68 -- "Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam..." 2\. Ancaman bagi Pelaku Kemaksiatan \- Ancaman siksa bagi mereka yang melakukan perbuatan dosa atau maksiat. \- Contoh Ayat : QS. An-Nisa: 93 -- "Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam..." 3\. Ancaman bagi Orang yang Mengingkari Janji Allah \- Allah memberikan ancaman bagi mereka yang mengingkari janji atau melanggar perjanjian dengan Allah. \- Contoh Ayat : QS. Al-Baqarah: 27 -- \"Orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah diikrarkan dengan teguh\...\" Hikmah Dicantumkannya Janji dan Ancaman dalam Al-Qur\'an \- Sebagai Motivasi untuk Berbuat Baik Janji Allah menjadi dorongan bagi manusia untuk selalu berbuat baik dan mengikuti perintah-Nya. \- Sebagai Peringatan untuk Menjauhi Kemaksiatan Ancaman dari Allah menjadi pengingat bagi manusia agar menjauhi perbuatan dosa dan kemaksiatan. \- Memperkuat Keimanan dan Ketakwaan Dengan memahami janji dan ancaman Allah, seseorang dapat memperkuat keimanan serta lebih bertakwa dalam kehidupan sehari-hari. \- Mewujudkan Keadilan dan Ketertiban Janji dan ancaman dalam Al-Qur\'an menciptakan keadilan, bahwa siapa pun yang berbuat baik atau buruk akan mendapat balasan yang setimpal. 7. Ilmu pengetahuan dan sains 1\. Pengertian\* Secara bahasa, kata \"ilmu pengetahuan\" berasal dari bahasa Arab \'ilm yang berarti pengetahuan atau wawasan, sedangkan dalam bahasa Latin, istilah \"sains\" berasal dari kata scientia yang berarti pengetahuan. Dalam konteks umum, ilmu pengetahuan dan sains sering dipakai untuk menyebut upaya sistematis dalam memperoleh pengetahuan melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Secara istilah, ilmu pengetahuan sains adalah cabang ilmu yang berfokus pada memahami alam semesta dan fenomenanya melalui metode ilmiah yang meliputi observasi, eksperimen, pengujian hipotesis, dan pengembangan teori. Tujuan utama sains adalah mendapatkan pemahaman yang objektif dan dapat diuji tentang alam semesta, mulai dari ilmu fisika, biologi, kimia, astronomi, hingga ilmu sosial. \*2. Macam Macam\* Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, mencakup berbagai ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan sains. Beberapa bidang ilmu yang tersirat dalam Al-Qur'an antara lain adalah: 1\. Astronomi Al-Qur\'an membahas tentang penciptaan alam semesta dan benda langit. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa langit dan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang kemudian dipisahkan, yang sejalan dengan teori Big Bang. 2\. Geologi Al-Qur'an juga menyebutkan tentang pegunungan yang berfungsi sebagai pasak bumi, menjaga stabilitasnya. Dan Al-Qur'an juga menyebutkan tentang pembentukan gunung, daratan, dan laut serta lapisan bumi. 3\. Biologi Al-Qur\'an menjelaskan asal kejadian manusia dari setetes air (sperma), kemudian berkembang menjadi zigot, janin, hingga menjadi bayi. Al-Qur'an juga menjelaskan pembicaraan mengenai tumbuhan, fotosintesis, dan proses alami lainnya. 4\. Fisiologi dan Embriologi Al-Qur\'an menggambarkan perkembangan janin di dalam rahim melalui beberapa tahapan. Ayat-ayat tentang ini dianggap sesuai dengan ilmu embriologi modern. Proses penciptaan manusia yang berasal dari \"sari pati tanah\" atau unsur-unsur bumi. 5\. Oceanografi Fenomena batas antara dua lautan yang tidak bercampur, yang dikenal dalam oceanografi 6\. Meteorologi dan Klimatologi Proses hujan dijelaskan dalam Al-Qur\'an dengan penyebutan tahapan kondensasi, pembentukan awan, dan hujan. Angin sebagai pembawa hujan dan penentu iklim. 7\. Fisika dan Energi Al-Qur\'an mengandung ayat-ayat tentang cahaya dan kegelapan, yang dikaitkan dengan energi serta ilmu fisika. Contohnya, dalam Al-Qur'an Allah menggambarkan cahaya sebagai simbol dari energi ilahi. Adapun ayat mengenai sifat atom dan partikel terkecil. Ini menggambarkan bahwa Allah mengetahui segala yang ada, bahkan partikel terkecil. 8\. Psikologi dan Ilmu Sosial Al-Qur\'an membahas perilaku manusia, dorongan psikologis, dan kejiwaan, seperti tentang tanggung jawab pribadi dan tentang perubahan dalam diri. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur\'an tidak hanya berisi ajaran spiritual, tetapi juga mengandung petunjuk tentang alam semesta yang sesuai dengan ilmu pengetahuan modern. Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk memahami alam dan fenomenanya sebagai bentuk pengakuan terhadap kebesaran Tuhan, serta memacu semangat penelitian ilmiah. \*3. Contoh Ayat\* Berikut adalah beberapa contoh ayat Al-Qur\'an yang berkaitan dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan dan sains: 1\. Astronomi QS Al-Anbiya\' ayat 30: \> \"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?\" Ayat ini dianggap sejalan dengan teori Big Bang, yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari satu kesatuan yang kemudian terpisah. QS Ya Sin ayat 38-40: \> \"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.\" Ayat ini menggambarkan orbit matahari dan bulan dalam tata surya. 2\. Geologi QS An-Naba\' ayat 6-7: \> \"Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak?\" Ayat ini menggambarkan gunung sebagai \"pasak\" atau penstabil bumi, yang sejalan dengan ilmu geologi modern. 3\. Biologi QS Al-Mu\'minun ayat 12-14: \> \"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.\" Ayat ini menggambarkan proses perkembangan janin di dalam rahim, yang sesuai dengan ilmu biologi dan embriologi modern. 4\. Oceanografi QS Ar-Rahman ayat 19-20: \> \"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.\" Ayat ini berkaitan dengan fenomena batas antara dua laut yang tidak bercampur, yang telah dibuktikan dalam ilmu oceanografi. 5\. Meteorologi QS An-Nur ayat 43: \> \"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagiannya), lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya\...\" Ayat ini menggambarkan proses pembentukan awan hingga turunnya hujan, yang sesuai dengan pengetahuan meteorologi tentang kondensasi. 6\. Fisika dan Energi QS An-Nur ayat 35: \> \"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara\...\" Ayat ini sering ditafsirkan sebagai gambaran tentang energi cahaya yang menyinari langit dan bumi. 7\. Psikologi dan Ilmu Sosial QS Ar-Ra'd ayat 11: \> \"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.\" Ayat ini menunjukkan pentingnya perubahan dari dalam diri manusia, yang sesuai dengan konsep dalam psikologi sosial. 8\. Botani QS Al-An'am ayat 99: \> \"Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan darinya tanaman yang menghijau\...\" Ayat ini menjelaskan tentang proses tumbuh-tumbuhan yang sejalan dengan ilmu botani dan fisiologi tanaman. \*4. Hikmah\* Berikut beberapa hikmah yang bisa dipetik dari pencantuman ilmu pengetahuan dan sains dalam Al-Qur'an: 1\. Menguatkan Keimanan Ayat-ayat yang berhubungan dengan sains di dalam Al-Qur\'an menunjukkan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta. Ketika seseorang memahami fenomena alam yang sejalan dengan sains modern dan ditemukan dalam Al-Qur'an, hal ini dapat menambah keimanan bahwa Al-Qur'an adalah wahyu yang benar dari Allah. 2\. Mengajak Berpikir dan Bertafakur Al-Qur\'an mendorong umat manusia untuk berpikir kritis, mengamati, dan meneliti alam sekitar. Ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan mengajak umat untuk bertafakur, mengamati alam semesta, dan menggali rahasia-rahasianya sebagai bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. 3\. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Al-Qur\'an menjadi inspirasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak ilmuwan Muslim terdahulu yang terinspirasi dari Al-Qur\'an dan mengembangkan sains, seperti dalam bidang astronomi, matematika, kedokteran, dan kimia. Al-Qur\'an mengajarkan pentingnya belajar dan memahami fenomena alam secara ilmiah. 4\. Membuktikan Kebenaran Al-Qur'an Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, banyak ayat Al-Qur\'an yang telah terbukti kebenarannya dan sesuai dengan temuan ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an mengandung pengetahuan yang melampaui zamannya, sehingga memperkuat bukti bahwa Al-Qur\'an adalah wahyu Allah yang benar dan relevan sepanjang masa. 5\. Membimbing Kehidupan Manusia Ilmu pengetahuan dalam Al-Qur\'an memberikan panduan bagi manusia dalam menjalani kehidupan, baik dari segi kesehatan, lingkungan, maupun sosial. Misalnya, panduan dalam menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan yang baik, serta memahami hubungan antar manusia dan alam. Semua ini berperan dalam menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan. 6\. Memotivasi untuk Menggunakan Akal dengan Bijaksana Al-Qur\'an memuliakan manusia sebagai makhluk yang memiliki akal, yang harus digunakan untuk mengenali tanda-tanda kebesaran Allah. Ayat-ayat yang berhubungan dengan sains mendorong umat untuk menggunakan akal secara bijaksana, mencari kebenaran, dan menghindari kejahilan. 7\. Menunjukkan Keteraturan dan Keseimbangan Alam Ayat-ayat sains di dalam Al-Qur\'an mengungkapkan keteraturan, keseimbangan, dan harmoni dalam ciptaan Allah. Hal ini memberi kesadaran bahwa alam bekerja berdasarkan hukum-hukum yang ditetapkan Allah, yang jika dipahami dan dihormati akan membawa keberkahan bagi manusia. 8\. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Dengan memahami sains dan fenomena alam dari perspektif Al-Qur'an, manusia diingatkan akan amanah sebagai khalifah di bumi. Manusia bertanggung jawab menjaga kelestarian alam dan memperhatikan dampak perbuatannya terhadap lingkungan. 9\. Menunjukkan Bahwa Agama dan Sains Tidak Bertentangan Al-Qur\'an mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama saling melengkapi. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan aspek ibadah ritual tetapi juga mendorong penguasaan ilmu duniawi. Dengan ini, Islam menjunjung tinggi keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan.