Rangkuman SAP PDF - Sejarah Psikologi

Summary

Dokumen ini merupakan rangkuman singkat dari beberapa bab mengenai sejarah psikologi dan pengaruh filsafat terhadapnya. Bab-bab tersebut membahas tokoh psikologi penting serta bagaimana perkembangan psikologi dipengaruhi oleh zaman dan isu-isu sosial. Rangkuman ini cocok untuk mahasiswa psikologi yang butuh pemahaman dasar.

Full Transcript

Rangkuman SAP Rangkuman SAP sebelum UTS ---------------------------------------- --------- BAB I: SEJARAH PSIKOLOGI Keyword: History, Zeitgeist, Lost, Altered, Mistranstaled, Personalistik, Naturalistik Pada perk...

Rangkuman SAP Rangkuman SAP sebelum UTS ---------------------------------------- --------- BAB I: SEJARAH PSIKOLOGI Keyword: History, Zeitgeist, Lost, Altered, Mistranstaled, Personalistik, Naturalistik Pada perkembangannya psikologi tumbuh keberbagai macam cabang (e.g., Psikoanalisis, Behavioris, Strukturalis, dsbnya) dan perspektif dalam melihat manusia ataupun aspek apa yang diamati, daianalisis, atau diobservasi. Berbagai cabang baru datang, jatuh, digantikan, dengan berbagai cabang lainnya. Pola yang sama terjadi berkali kali. Sehingga dalam bab kali ini kita belajar mengenai dasar ataupun fundamental yang mendasari perekembangan dari setiap cabang ini. Layaknya sebuah pohon yang tumbuh dengan berbagai cabang dan daun, semua berawal dari akar yang sama The Beginning of Modern Psychology 16 September – 26 November 2023 Psikologi pada awalnya lahir sudah sejak dari 2000 tahun yang lalu diawali oleh pemikiran para filsuf-filsuf dulu yang membahas mengenai aspek manusia yang juga dibahas pada psikologi sekarang (e.g., Kesadaran, Proses Mental, Reasoning, Kognitif, dsb). Tetapi, jika kita ngomong sebenarnya kapan psikologi masuk menjadi field of study maka hal tersebut lahir pada 200 tahun yang lalu jadi sekitar 1800an. Pada awalnya psikologi lahir dari dari gabungan dari filsafat dan fisiologis, dalam mengkaji fenomena mental tetapi karena *zeitgeist pada zaman tersebut mengenai objektifitas maka lahirla cabang baru karena ambisi dari bapak Wundt. Zeitgeist = Iklim intelektual dan budaya atau semangat pada zaman tersebut. Problem Historical Data Dalam proses pencatatan atau menguak informasi lebih lanjut dari sejarah psikologi digunakan pendekatan *historiography. Yang dimana pada pendekatan ini data yang digunakan tidak seperti data yang biasa digunakan pada data sains seperti data yang bisa diolah kembali melalui eksperimen atau sejenisnya. Melainkan data yang digunakan merupakan data dari hasil tulisan dulu yang masih bertahan hingga sekarang. Data yang hilang dan ditemukan Pada proses menguak sejarah mengenai sejarah psikologi tidak jarang hambatan-hambatan didapati. Salah satu dari beberapa ialah data yang hilang. Contohnya: Pada tahun 1984, makalah Hermann Ebbinghaus, yang penting dalam studi pembelajaran dan ingatan, ditemukan sekitar 75 tahun setelah kematiannya. 16 September – 26 November 2023 Data yang diubah untuk kepentingan pribadi Masalah lain yang ditemukan ialah bagaimana data biografi yang kerap digunakan sebagai sumber dalam sejarah psikologi sering diubah sesuai dengan keinginan Tokoh. Contohnya: Sigmund Freud, bapak dari psikoanalisis, yang dimana dalam biografinya yang ditulis oleh Ernest Jones, dia menyembunyikan kuantitas sebenarnya dari penggunaan cocaine oleh Freud. Data yang terdistoris penerjemah Permasalahan lain dalam mencoba untuk mengerti lebih jauh akan sejarah psikologi ialah Lost in Translation atau Mistranslation. Contohnya: Pada masa Freud tidak banyak orang yang fasih berbahasa jerman, dan beberapa orang yang fasih berbahasa jerman belum tentu fasih berbahasa inggris ataupun mengerti teori, konsep, gagasan, yang berusahan disampaikan oleh Freud. Sehingga dalam penulisanya melahirkan keanehan dan keambiguitasan seperti salah satu metode yang terkenal dari intervensi yang diciptakan oleh Freud adalah Free Association. Asosiasi sendiri artinya menyelaraskan, pertalian, dsbnya. Sedangkan yang dimaksud oleh Freud dalam bahasa jerman ialah Einfall yang artinya intrusi atau invasi. Maksudnya ialah bagaimana pikiran bawah sadar menginvasi pikiran sadar. Historiography = Prinsip, metode, dan isu filosofis penelitian sejarah. Forces That Shaped Psychology Jobs Pada awal abad ke 20 (1901-2000) di USA banyak terjadi perkembangan akan psikologi. Banyak psikolog yang tamat dengan gelar doktor dan juga banyak universitas yang membuka lowongan mengajar, sayangnya pemasukan pada 16 September – 26 November 2023 fakultas psikologi sedikit pada kala itu dibandingkan dengan fisika, biologi, kimia, dsbnya karena dilihat penting tapi kurang dapat diaplikasikan atau kurang berguna di kehidupan sehari-hari. Para psikolog menyadari hal itu dan ingin membuat sebuah penemuan yang pada akhirnya memaparkan bahwa psikologi itu penting dan ya butuh dana. Pada saat itu ketika banyak imigran yang masuk ke US, dan peningkatan angka kehamilan. Terjadi peningkatan 700% akan pendaftaran pada sekolah negri, dan SMA dibangun 1 sehari (udah kaya obat). Bahkan lebih banyak duit dihabiskan akan edukasi dibandingkan untuk pertahanan ataupun program kesejahteraan. Menyikapi itu para psikolog bermigrasi dari yang biasa eksperimen di laboratorium, menjadi aplikasi psikologi dalam bidang belajar dan mengajar. Wars Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan psikologi tidak lain dan tidak bukan adalah perang. PD1 dan 2 mendorong perkembangan psikologi dengan pesat melahirkan cabang baru seperti, seleksi pegawai, test psikotes, psikologi klinis, dan ergonomi. Membuktikan bagaimana ilmu psikologi dapat diterapkan diberbagai bidang lainnya dan kepada publik. PD2 mengubah pusat perkembangan psikologi yang awalnya dieropa menjadi diamerika, karena pada 1930, banyak para peneliti dan teoritis yang kabur dari nazi, dan menetap di amerika. Yang juga secara sistematis mengakhiri perkembangannya di eropa dan memulai perkembangan baru di amerika. 16 September – 26 November 2023 Perang sendiri banyak mempengaruhi para bapak psikologi dalam teori-teori mereka seperti setelah PD1, Freud akhirnya mengusulkan bagaimana agresi memainkan peran penting sebagai dorongan dalam kepribadian manusia dsbnya. Discrimination Diskriminasi terhadap perempuan, tidak bisa dipungkiri bagaimana pada abad 19an dan sebelum-sebelumnya. Masih kental isu akan diskriminasi terutama terhadap perempuan. Ternnyata hal tersebut juga berlaku dan terjadi dalam sejarah perkembangan psikologi. Hal tersebut karena asumsi bahwa perempuan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagai istri dan juga mengajar diwaktu bersamaan. Oleh karena alasan tersebut banyak perempuan yang tidak diterima untuk berkuliah ataupun bekerja. Bahkan ketika mereka somehow dapat kerja, gajinya tidak lebih besar dari pria dan ya susah dapat promosi. Walau begitu pada awal abad 20, 20 wanita mendapatkan gelar doktor di psiokologi, dan dengan bantuan James McKeen Cattell, di mengagaskan urgensi akan penerimaan perempuan dalam psikologi, dan mengingatkan untuk para laki-laki untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap perempuan. Dan karena usahanya akhirnya APA menjadi masyarakat ilmiah pertama yang menerima perempuan. Diskriminasi terhadap asal etnik, pada 1960an, para Yahudi menghadapi diskriminasi banyak universitas yang enggan menerima mereka karena prejudis dan pandangan negatif yang diberi pada ras mereka. Karena semakin banyaknya populasi mereka yang hadir di USA karena kabur dari Nazi, membuat kedatangan mereka kurang disambut hangat. Bahkan ada perkataan seperti "mereka akan merusakkan kampus kita jika populasi mereka didalam kampus ini tidak di kontrol". Bahkan beberapa bapak psikologi pun mendapat diskriminasi seperti Abraham Maslow, yang 16 September – 26 November 2023 disarankan oleh profesornya untuk mengganti nama depannya ke nama yang kurang Yahudi, dan ya dia nolak. Ras lain yang mendapatkan kasus diskriminasi yang lain dan tidak bukan, adalah kulit hitam ya tentu hal ini pasti sudah tidak mengejutkan lagi mengingat hal ini sampai sekarang masih menjadi topik hangat di USA sana. Walau begitu dengan berbagai kekurangan yang didapatkan oleh para akademika kulit hitam hal tersebut tidak menghentikan mereka dalam mempublish berbagai artikel dan jurnal terkait diskriminasi yang mereka dapat, sehingga menjadi kontribusi juga dalam peran diskriminasi dalam psikologis. Conceptions of Scientific History The Personalistic Theory Teori Personalistik menekankan akan pencapaian dan kontribusi akan individu tertentu. Menurut sudut pandang ini sebuah progress ataupun perubahan dapat terjadi karena kaitannya dengan karisma ataupun keunikan orang-orang tertentu pada masanya. Seperti Napoleon, Hitler, atau bahkan Darwin yang menjadi penggerak untuk kejadian-kejadian hebat dimasa mendatang. Kita sering mendefenisikan sebuah masa dengan individu tertentu seperti bagaimana kita mengasosiasikan sains dengan Einstein dan lukisan dengan Da Vinci. Tetapi walau begitu apakah pendekatan ini cukup untuk menjelaskan perkembangan dari sains ataupun masyarakat? Tidak. Karena banyak penemuan dan teori yang tidak dihargai pada masanya karena pada masanya mereka belum siap untuk teori ataupun seni tersebut. Contoh Sokrates dia memberikan ide dan gagasan yang besar, unik, dan bahkan masih banyak digunakan saat ini, tapi karena pada zamannya banyak yang 16 September – 26 November 2023 tidak setuju dengannya (zeitgeist pada zamannya tidak memihak padanya) ya dia mati bos. Intinya di Personalistic adalah "The person makes the time". The Naturalistic Theory Sehingga lahirla pendekatan lain yaitu Teori Naturalistik yang menekankan kepada Zeitgesit pada masanya untuk penerimaan akan sebuah teori ataupun gagasan. Contohnya pada tahun 1763, peneliti dari skotlandia bernama Robert Whytt mengagas ide conditioned response, tapi pada masanya tidak ada yang tertarik dengan ide tersebut. Kemudian 1902 some guy from russia named Pavlov mengagas ide yang sama, dan kebetulan karena pada zaman itu its all about objective research method, maka teorinya menjadi terkenal dan diterima umum. Intinya di Naturalistic adalah “The time makes the person”. BAB II: PENGARUH FILSAFAT Keyword: Apriori, Aposteriori, Descartes, Locke, Fenomenologi, Eksistensialis, Positivis, Idealis Pada perkembangan psikologi sebagai ilmu pengetahuan tidak terlepas dari peran filsafat didalamnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya kelahiran psikologi diawali dengan gabungan dari filsafat dan fisiologi dalam mengkaji aspek-aspek yang diteliti dalam ilmu psikologi. Aspek filsafat sendiri mirip dengan sifat alamiah filsafat yaitu spekulatif, lebih membentuk kerangka atau sistem yang dapat 16 September – 26 November 2023 digunakan dalam mengkaji ilmu psikologi. Pada bab ini akan membahas mengenai bagaimana filsafat dapat memberikan pengaruh terhadap psikologi. Rasionalisme Rasionalisme merupakan aliran filsafat yang menguji sebuah kebenaran berdasarkan logika atau rasional, jika dibedah kata per kata maka menjadi “rational” dan “isme” yang artinya isme merupakan sebuah praktik, sistem, atau filosofi khas, dan rational sebagai berdasarkan atau sesuai dengan nalar atau logika; jadi erat kaitannya dengan reasoning (alasan, kenapa, cause, eksplanasi, justifikasi). Menurut para tokoh rasionalisme Rene Descartes dan W.G. Leibniz kebenaran hanya bisa didapatkan melalui penggunaan rasio atau kemampuan akal sehat. Menurut mereka kebenaran yang bisa didapatkan dengan logika sudah pasti benar, dan tidak perlu lagi diuji dengan panca indra, sehingga rasionalisme bersifat apriori atau bawaan. Maksudnnya apriori adalah bagaimana logika atau rasional sudah ada sebelumnya (sudah hadir ketika kita lahir ke dunia), dan dengan begitu kita dapat tahu apa yang benar dengan hal tersebut, tidak penting untuk melakukan eksperimen dalam membuktikan kebenaran, yang bisa kita dapatkan dengan mudah melalui logika kita. Lebih dekat ke immaterial world atau dengan kata lain dia lebih mementingkan ideas, sebuah gagasan tidak realistis sehingga sulit untuk menafsirkan pemikirannya kepada dunia yang material. Sehingga metode yang kerap digunakan ialah silogisme/deductive argument. Karena menurutnya kebenaran hadir pada dunia yang immaterial atau tidak dapat diketahui secara penuh oleh manusia. “cogito, ergo sum, (I think therefore I am)” – Rene Descartes Dari sini sebenarnya bisa digali mengenai bagaimana rasionalisme bekerja, bagaimana Descartes membedah eksistensi dengan menggunakan logika saja/dengan hanya berpikir 16 September – 26 November 2023 Empirisisme Empirisme dilain hal bertolak belakang dengan rasionalisme, dimana memberikan proposisi bahwa kebenaran hanya bisa didapatkan melalui observasi eksperimentatif dari pengalaman panca indra. Dengan kata yang lebih sederhana “manusia adalah produk pengalaman”. Empirisme sendiri sering dikenal pula dengan nama filsafat Inggris karena tokoh-tokohnya berasal dari Inggris seperti John Locke dan David Hume. Menurut mereka kita hanya dapat melakukan penalaran yang dimana kita pelajari melalui pengalaman, kita tidak bisa bernalar tanpa hadirnya pengalaman untuk mengajari kita menggunakan nalar. Sehingga bersifat aposteriori, atau bersifat ada setelah dilihat bisa dibilang sesuatu hanya dapat benar ketika sudah diamati dengan panca indra, sebelum adanya pengamatan dan kombinasi dengan pengalaman hal itu belum tentu benar. Lebih dekat dengan material world, lebih mementingkan apa yang nyata, realistis, dan menggunakan metode Induction method/scientific method. Karena menurutnya kebenaran hadir pada dunia yang material dan dapat diketahui secara penuh oleh manusia. “the mind was a blank state or (tabula rasa)” – John Locke Dari sini kita dapat gambaran lebih jelas mengenai apa yang berusaha disampaikan oleh para empirisisme, maksudnya ialah ketika kita lahir pikiran kita itu kosong dan bersih, kita hanya dapat memulai untuk berpikir ketika pikiran kita sudah diberi noda pengalaman Fenomenologi & Eksistensialisme Fenomenologi (Bagaimana memahami sesuatu/fenomena) merupakan ilmu yang mempelajari "anything that exist of which the mind conscious". Atau ilmu yang menginvestigasi esensi ataupun "nature" dari sesuatu yang material ataupun hal 16 September – 26 November 2023 yang hadir pada kehidupan kita dengan cara deskriptif/defenisian. Berusaha mendapatkan deskriptif sedekat mungkin dengan maksud penulisnya/perasa/yang mengalami sebuah fenomena. Bukan sebagai sebuah teori yang konkret. Fenomenologi mengacu pada pemeriksaan pengalaman yang tidak bias, pengalaman sesuai dengan apa yang terjadi dan tidak berusaha memecah pengalaman menjadi beberapa elemen. Intinya ialah sebuah pendekatan deskriptif (menjabarkan sesuatu secara narasi) dalam menguak fenomena yang asli dari seseorang (subject). Sehingga tidak memperdulikan objektifitas, karena dalam penerapannya sangat subjektif. Contohnya ketika seseorang merasakan marah, para fenomenologis akan berusaha menguak marah bagaimana yang dirasakan orang tersebut, marah dengan kesedihan, marah karena kecewa, atau marah yang bagaimana. Tokoh-tokoh pentingnya antara lain ada Edmund Husserl dan Martin Heidegger. Eksistensialis (Bagaimana menjadi seseorang(being) sendiri merupakan cara individu untuk menghadapi dunia yang tidak jelas, bagaimana individu cope up dengan keduniaan yang aneh dan tidak masuk akal. Intinya bagaimana kita mempertahankan eksistensi kita. Berupaya untuk mencari akal di hal-hal yang tidak masuk akal, atau untuk menyikapi penderitaan hidup. Sekarang fokus Eksistensialis adalah dengan being in the world seseorang, seseorang yang mencoba untuk hidup di dunia mereka, dan melihat keunikan mereka dalam menghadapinya. Kita harus menyalaraskan badan, afektif, dan sisi rasional seorang manusia adalah karakteristik eksistensialisme. Intinya eksistensialis merupakan dogma/doktrin dimana membuat kehidupan manusia sebagai “aku” dapat tetap berjuang dan menjalani kehidupan yang tidak jelas, tidak masuk akal dan penuh penderitaan. Contohnya: Seseorang dapat membantu orang lain, walaupun masa lalunya penuh akan bully dan penderitaan dari orang-orang sekitarnya atau bahkan keluarganya. Tokoh-tokoh pentingnya adalah Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, Jean-Paul Sartre, dan Simone de Beauvoir. 16 September – 26 November 2023 Positivisme & Idealisme Positivisme merupakan doktrin filosofi yang menekankan cara melihat dunia dengan metode saintifik (empirisme radikal). Hal-hal yang secara nyata dapat dirasakan oleh panca indra yang seharusnya menjadi topik penelitian, dan untuk mencari kebenaran maka dibutuhkan observasi dan eksperimen untuk menghasilkan statistik data (data yang dapat diandalkan). Intinya aliran filsafat yang menitik beratkan kepada penelitian yang objektif dan menolak apapun yang bersifat subjektif, menurut mereka ilmu harus dapat diamat, diukur, objektif, dan universal. Contohnya: Hal-hal yang tidak bisa diamati seperti kesadaran, tuhan, kebebasan, bukan merupakan topik yang harus dibahas menurut positivisme. Tokoh yang terkenal Auguste Comte. Idealisme dilain hal merupakan aliran filosofis yang mengandalkan mind dalam berusaha mengerti hal-hal yang ada disekitar kita. Aliran filsafat Idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang mengagungkan jiwa. Pertemuan antara jiwa dan mind melahirkan suatu angan-angan, yaitu dunia ideal. Idealisme menyakini esensi sebetulnya dari suatu hal tidak dapat kita rasakan karena hal tersebut berada di dimensi Tuhan, dan apapun yang bisa kita rasakan sekarang seperti esensi dari kursi, meja, hanya sebagian dari esensi sebenarnya. Idealisme percaya bahwa pengetahuan sesuatu yang muncul dan terlahir dari kejadian didalam jiwa manusia. Dan juga idealisme menyakini akan adanya Tuhan sebagai ide tertinggi dari apapun yang hadir dan terjadi di dunia ini. Tokoh-tokoh pentingnya ada banyak ada Plato, Immanuel Kant, George Hegel, dll. Reaksi Fenomenologis & Eksistensialisme terhadap Positivisme & Idealisme 16 September – 26 November 2023 Dalam Positivisme mereka menyakini bahwa hal-hal yang perlu dikaji dalam ilmu pengetahuan hanyalah hal-hal yang dapat diamati dan menjunjung tinggi objektifitas dan menolak penuh subjektifitas. Menanggapi hal tersebut tentu para fenomenologis dan eksistensialis menolak hal tersebut karena mereka menyakini tidak semua hal harus bersifat universal dan objektif. Kebenaran sejati bukan merupakan kebenaran yang harus diterima semua orang, melainkan kebenaran yang dipegang oleh sebuah individu. Para fenomenologis menentang bahwa hal-hal yang tidak dapat diamati tidak perlu untuk diteliti, karena menurutnya untuk mengetahui kebenaran ataupun esensi sebenarnya dari sebuah fenomena maka kita harus masuk kedalam hal itu sendiri dan tidak boleh mengambil kesimpulan hanya karena orang banyak setuju sesuatu hal. Dalam sebuah data selalu ada yang namanya nomali ataupun keanehan, data yang diluar kebanyaan data, jika kita menerapkan positivisme maka data-data tersebut harus dibuang. Sedangkan fenomenologi percaya kita seharusnya melihat akan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Contoh argumentasi: Data menemukan (hasil pendekatan positivisme) bahwa ibu-ibu yang memiliki anak dengan down syndrome (DS) memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah, ternyata ada ibu yang memiliki anak dengan DS, tetapi justru bahagia. Bagaimana bisa? Ternyata setelah wawancara dan menggunakan pendekatan fenomenologis ditemukan bahwa ibu tersebut senang karena dia tidak perlua menyediakan banyak hal untuk melihat anaknya bahagia, cukup dengan bermain dan hadir disisinya dia selalu bisa melihat anaknya tersenyum bahagia seperti anak lainnya. Idealisme percaya bahwa esensi atau hal apapun yang kita lihat didunia ini tidaklah betul-betul nyata karena esensi sebenarnya hadir dalam dimensi yang lain, dimana tuhan hadir. Para eksistensialis menolak hal ini dengan pernyataan “existence precede essence” yang artinya eksistensi mendahului esensi. Maksudnya ialah menurut para eksistensialis ketika kita lahir, kita tidak serta merta memiliki tujuan, esensi, ataupun makna yang diberikan oleh tuhan. Menurut mereka makna, tujuan, 16 September – 26 November 2023 ataupun esensi itu hadir ketika kita sudah hadir dulu, kemudian mencari hal-hal tersebut ataupun menciptakan hal-hal tersebut seiring kita hidup didunia ini. Tidak ada hal-hal seperti dimensi lain, yang ada adalah apa yang kita lihat sekarang ini. Karena berusaha mengerti apapun yang hadir disekitar kita saat ini sudah merupakan tantangan apalgi dengan hal-hal diluar sana. Bahkan kebanyakan eksistensialis percaya bahwa tuhan hanya sebuah figur yang kita ciptakan untuk kita yang takut akan kegelisahan dari kekosongan akan makna. Sehingga melalui hal tersebut dapat dilihat bagaimana reaksi para eksistensialis melihat idealis. Eksistensialis condong berpaku terhadap realitas yang mereka hadapi, atau bisa dibilang realistis (e.g., hidup itu susah, hidup itu ga adil, kita capek-capek bekerja hanya untuk mati). Sedangkan idealis percaya bahwa disana ada sesuatu yang menunggu kita (e.g., walau hidup susah kalau kita dapat melewatinya kita bisa masuk surga, tuhan mengerti kemampuan hambanya, tuhan melihat kegelisahan kita). BAB III: PENGARUH FISIOLOGI Keyword: Extirpation, Clinical Method, Phrenology, Trikomatrik, Two-Point Threshold, Just Noticeable Differences, Absolute Threshold, Differential Threshold, Adjustment Method/Average Error, Constant Stimuli, Method of Limits Dalam perkembangan psikologi tidak terlepas dengan kaitannya dengan ilmu fisiologi dimana berkaitan dengan fisik. Lahirnya pembelajaran akan proses fungsi mental, kognitif, kepribadian, sikap, perilaku, memiliki akar dengan fisik manusia terutama pada bagian otak dan syaraf. Sehingga penting untuk mempelajari dan mengerti terlebih dahulu akan pengaruh fisiologi terhadap psikologi. Penelitian Otak 16 September – 26 November 2023 Penelitian Otak dari dalam (from inside) Penelitian tentang otak dilakukan untuk meneliti bagian spesifik dari otak yang mengontrol fungsi kognitif tertentu. Marshal Hall (1790-1857), meneliti mengenai bagaimana refleks dapat terjadi, dengan memotong kepala binatang, geraka refleks masih dapat terjadi. Mendapat kesimpulan bahwa gerakan refleks tidak dihasilkan oleh respons dari cerebrum melainkan sumsum tulang belakang. Pierre Flourens (1794-1867), dengan secara sengaja menghancurkan bagian otak tertentu dan sumsum tulang belakang pada burung merpati dan meneliti konsekuensinya. Dia menemukan cerebrum berperan penting dalam proses mental, otak tengah berkaitan erat dengan kontrol visual dan audio, cerebellum berperan penting dalam koordinasi gerakan, dan medula mengendalikan detak jantung, pernapasan, dan organ vital lainnya. Hall dan Flourens menggunakan metode extirpation (ekstirpasi) dalam observasi mereka, yaitu peneliti dengan sengaja merusak atau menghilangkan bagian otak tertentu dan melihat perubahan pada perilaku binatang. Pada pertengahan abad ke 19 (1801-1900) diperkenalkan dengan 2 metode baru dalam meneliti fungsi dari bagian otak tertentu. Salah satunya ialah clinical method (metode klinis) yang dibuat oleh Paul Borca (1824-1880), ketika dia mengautopsi pria yang selama hidupnya tidak dapat berbicara dengan jelas, dan menemukan bagian otak kecil di hemisfer kirinya yang berkaitan langsung dengan proses berbicara dan menamai area tersebut sebagai brocca’s area. – Jadi metode klinis itu metode dimana mengobservasi bagian otak yang rusak karena perilaku tertentu ketika seseorang masih hidup. Metode lain ditemukan pada tahun 1870 oleh Gustav Fritsch and Eduard Hitzig yaitu dengan electrical stimulation (stimulasi listrik). Dia menemukannya ketika menyetrum dengan tegangan rendah bagian otak anjing dan kelinci, mereka menimbulkan gerakan kaki depan dan belakang. Penelitian Otak dari Luar (from outside) 16 September – 26 November 2023 Franz Josef Gall (1758-1828), setelah menemukan kehadiran white matter dan grey matter (googling sendiri bos, w sudah mau muntah baca biopsi ini). Dia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan meneliti otak dari dalam dan mulai meneliti dari luar. Dia keingat temannya pas kecil yang memiliki kemampuan mengingat yang baik dengan fitur unik yaitu mata dan dahi yang besar. Dari sini dia berspekulasi kalau kemampuan mengingat terletak di otak belakang mata, dan jika tampilan luar dapat mengindikasikan kemampuan tertentu, maka hasilnya juga akan sama di orang lain (maksudnya orang lain yang punya mata dan dahi yang besar juga bisa mengingat lebih baik). Ketika menemukan bahwa binatang dengan otak lebih besar menunjukkan perilaku yang lebih pintar daripada yang otak kecil. Gall semakin tertarik dan kemudian menemukan gerakan phrenology, geraka kontroversial yang nantinya membuat rekan-rekan akademisinya melihat dia sebagai seorang yang badut. Menurutnya semakin baik kemampuan seseorang maka akan semakin ada benjolan di bagian tertentu yang mengendalikan kemampuan tersebut, kebalikannya semakin rendah maka akan ada ceruk di otak/tengkoraknya. 16 September – 26 November 2023 Walau begitu Flourens membuktikan gerakan ini salah ketika dia melakukan metode ekstirpasi pada tengkorak dan menemukan bahwa bentukan tengkorak tidak matching dengan otot otak yang ada dialamnya. Jadi ya kadang tengkoraknya besar atau bengkak tapi otaknya kecil dan ya b aja. Walau mostly hal yang dijelaskan dalam phrenology ini penuh akan omong kosong belaka, tetapi hal yang dapat dipetik ialah bahwa proposisi yang mereka angkat benar adanya. Beberapa perilaku memang hadir dalam area otak tertentu. Udah itu aja, sisanya emang ya rada omong kosong. Penelitian Sistem Saraf Pada akhir abad ke 18, Luigi Galvani (1737-1798), menyarankan bahwa impuls syaraf bersifat listrik. Dia mendemonstrasikan idenya dengan kodok yang dia gantung pada kait logam di balkoninya ketika hujan deras. Ketika petir menyambar, 16 September – 26 November 2023 kaki kodong bergerak seakan-akan ingin melompat dari balkoni. Kemudian ide Galvani dilanjutkan keponakannya Giovanni Aldini (1762–1834), dengan menyetrum kepala kriminal yang baru dipotong dan memberikan gerakan. Pada pertengahan abad ke 19, peneliti menerima bahwa impuls syaraf memang bersifat listrik. Mereka percaya bahwa sistem syaraf merupakan konduktor implus listrik dan system syaraf pusat berfungsi seperti switching station, mengarahkan impuls ke sensorik atau motorik. Alurnya impuls syaraf bergerak ke bagian otak tertentu atau system syaraf pusat, dari sana kemudian diberi response yang sesuai dan kemudian diantar ke saraf motorik untuk memberikan respons. Para peneliti juga menyelidiki struktur anatomi sistem saraf. Mereka menemukan bahwa serabut saraf terdiri dari struktur terpisah (neuron) yang terhubung pada titik tertentu (sinapsis). Herman Helmholtz Kontribusi terbesar dari Helmholtz ialah pada kecepatan neural impuls, dan penelitiannya terkait penglihatan dan pendengaran. Dulu peneliti mengira bahwa impuls syaraf itu terjadi begitu cepat atau instant hingga tidak dapat diukur tetapi Helmoltz membuktikan kecepatannya dengan eksperimennya pada kaki katak. Dengan memberikan stimulus, dia mengukur time delay dari kecepatan respon akan ransangan syaraf yang dekat dengan otot, dan ransangan syaraf yang jauh dari otot. Dan menemukan kecepatannya yaitu 90 feet per hour atau 98km/jam (jadi kencang sih). Kontribusinya akan penglihatan, dengan mengembangkan teori Thomas Young dan menyebut teori barunya dengan Trikromatik. Atau dapat diartikan dengan mata manusia dapat melihat banyak warna karena warna-warna tersebut mengandung 3 warna yang bisa ditangkap mata manusia. Warna biru (reseptor 16 September – 26 November 2023 pendek) paling maksimal pada gelombang cahaya pendek. Warna hijau atau kuning (reseptor sedang) dan Warna Merah (reseptor panjang) Kontribusi Helmholtz sendiri pada bidang pendengaran dalam penelitiannya dalam menemukan beberapa nada yang dapat menstimulasi perasaan tertentu pada kita. Untuk bahasa ilmiahnya yaitu teori ini mengungkapkan bahwa setiap tempat spesifik di sepanjang membran basilaris di telinga akan menghasilkan sensasi- sensasi nada khusus. Jadi intinya dia menjelaskan kenapa beberapa nada dapat memicu perasaan tenang pada kita, dan yang lain dapat memicu perasaan gembira, sedih, stress, depresi, kuliah. Ernst Weber Weber memberikan kontribusi kelak terhadap psikologi dengan menjelajahi bidang baru, terutama indera kulit (kulit) dan sensasi otot. Adapun teori-teori weber yaitu: Two-Point Threshold Teori ini berasal dari eksperimen Weber ketika dia meminta partisipan untuk menjawab berapa poin menyentuh kulit mereka tanpa melihat. Ketika kedua poin didekatkan partisipan merasakan hanya 1 poin saja, tetapi ketika mulai dijauhkan partisipan mulai kebingungan apakan ada 1 poin atau 2, hingga pada jarak tertentu mereka yakin ada 2 poin dan bukan 1. Just Noticeable Differences Pada penelitian ini Weber berusaha untuk meneliti bagaimana partisipannya dapat membedakan kedua benda yang sama dengan berat yang berbeda sangat kecil. Partisipan diberi 2 benda (kita asumsikan aja bola) dengan berat 40 dan 41 kg. Sekilas perbedaan 1 kg ini sangat kecil dan itu yang berusaha diteliti Weber apakah partisipan dapat mengetahui mana yang lebih berat dari yang lainnya. 16 September – 26 November 2023 Hasilnya menemukan partisipan dapat mengetahuinya ketika mengangkat kedua bola tersebut dan membandingkannya. Karena menurutnya ketika hanya digenggam hanya terjadi sensasi sentuhan tetapi ketika diangkat terjadi 2 sensasi yaitu sentuhan dan sensasi otot. Dari penelitiannya pun dia mendapat ratio standard agar seseorang dapat menyadari perbedaan yang sangat kecil. Ratio yang didapat ialah 1:40 atau (2,5%) artinya jika benda beratnya 40 kg maka berat benda harus ditambah atau dikurangi sebesar 2,5% agar dapat diketahui perbedaanya. Tetapi jika benda hanya ingin dibedakan melalui genggaman saja tanpa diangkat, maka ratinya harus diubah menjadi 1:30 atau 3%. Intinya kita lebih dapat mengukur atau mendiskriminasi berat benda dengan adanya sensasi otot/mengangkat dibandingkan memegang saja. Gustav Fechner Mind and Body Ketika sedang rebahan dipagi hari Fechner mendapatkan pencerahan dan dia kepikiran bahwa kita dapat mengukur sencara kuantitatif sensasi mental dengan stimulus fisik. Dia berpendapat untuk mengukur suatu sensasi (mental quaility) maka kita harus mengukur perubahan pada stimulus (physical quality). Dalam mengukur sensasi sendiri ada 2 cara menurut Fechner: 1. Absolute Threshold: Pengertiannya ialah titik dimana sensasi ditemukan dan titik dimana sensasi tidak ditemukan dari ransangan stimulus. Contoh: Ketika A sedang mendengarkan musik dan perlahan-lahan B mengecilkan volume musik tersebut sampai musik tidak dapat terdengar lagi. Ketika bunyi musik sangat kecil sehingga A tidak dapat mendengar apapun lagi, absolute threshold tercapai. 2. Differential Threshold: Pengertiannya perubahan paling sedikit pada stimulus yang menimbulkan perubahan pada sensasi. (Secara konsep 16 September – 26 November 2023 sebenarnya ini mirip dengan just noticeable differnces, jadi ya sesedikit apa stimulus diubah untuk kita akhirnya merasakan perbedaan sensasi) Contoh: Perbedaan kadar garam yang ada di dalam dua sup untuk merangsang indera perasa C dan menentukan apakah kedua sup tersebut memiliki rasa yang sama atau berbeda. Apabila C dapat mengidentifikasi perbedaan antara dua sup tersebut, differential threshold tercapai. Perbedaan-perbedaan sensasi ini dapat dirumuskan dengan persamaan S = K log R. Dimana S adalah tingkat sensasi, K adalah konstanta, dan R adalah tingkat stimulus. Methods of Psychophysics Disini Fechner mencetuskan psychophysics yang dimana pengertiannya ialah studi saintifik antara hubungan kualitas mental dan kualitas fisik. Disini Fechner menggabungkan psysche dengan physics, menggabungkan seluruh aspek fisiologi, anatomi, dan fisika pada saat yang bersamaan. Fechner merumuskan tiga metode pengukuran psikofisika, yaitu adjustment method, constant stimuli, dan method of limits. Adjustment method/average error dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh hasil subyek dan membaginya dengan jumlah total hasil yang ada. Metode ini dikenal sebagai metode menghitung rata-rata atau mean. Intinya mengukur perbedaan stimulus variable dan stimulus standar, kemudian mencari rata-rata. Contoh: Seperti yang tadi partisipan diminta untuk mendengar musik (stimulus) dan suaranya disesuaikan sampai terasa sensasi (atau sampai terdengar) hasilnya bervariasi mungkin ada 9, 8, 7, 6, 9, dll. Hasil-hasil itu kemudian dibagi dan diapatkan rata-rata perbedaan hasil, inilah namanya average error tersebut. Constant stimuli dilakukan dengan cara mengukur perbedaan rangsangan untuk menghasilkan penilaian yang benar. Contoh: Partisipan awalnya disuruh mengangkat barbel seberat 10kg, kemudian pada kesempatan berikutnya dia 16 September – 26 November 2023 memiliki kesempatan untuk mengangkat barbel 8kg, 9kg, 11kg, dan 12kg. Setelah mengangkat barbel kedua yang random, kemudian dia diminta untuk menilai apakah stimulus tersebut lebih berat, ringan, atau sama. Melalui Method of limits, dua benda dengan berat yang berbeda diberikan kepada suatu individu. Berat dari salah satu benda tersebut dikurangi atau ditambah sampai individu dapat merasakan perubahan atau perbedaan pada berat benda tersebut. Hasil respons akan diambil dan kemudian dirata-ratakan untuk menentukan differential threshold. Jadi intinya menggunakan 3 metode inilah Fechner berangkat untuk melakukan beberapa eksperimennya dan mendapati hasil seperti Absolute Threshold dan Differential Threshold. BAB IV: PSIKOLOGI MODERN Keyword: Cultural Psychology, Voluntarism, Mediate & Immediate Experiences, Introspection, Act Psychology, Decriptive Psychology, Phenomenology, Systematic Experimental Introspection Bapak psikologi modern diberikan kepada Wilhelm Wundt dan bukan Fechner. Timbul pertanyaan kenapa begitu? Jawabannya walau konsep dan gagasan yang diangkat oleh Fechner kelak menjadi dasar ilmu dalam psikologi, tetapi kedua figur tersebut memiliki perbedaan visi dan misi yang menyebabkan Wundt yang memegang gelar sebagai bapak psikologi. Fechner sendiri dalam menemukan hubungan antara sensasi dan stimulus hanya karena keinginannya untuk mengetahui hubungan kedua hal tersebut. Dia tidak berusaha untuk menemukan sains baru atau pemikiran baru dalam mengkaji sesuatu. Berbeda dengan Wundt, yang dalam buku tulisannya Physiological Psychology (1873-1874) dia secara gamblang mengatakan pekerjaan yang dia tulis 16 September – 26 November 2023 ini memiliki tujuan untuk menciptakan domain baru pada dunia sains. Wundt mempromosikan psikologi sebagai ilmu sains yang independen. Wilhem Wundt (1832-1920) Kisah Hidup Jadi ketika lahir bapak Wundt ini sendiri karena saudaranya pada di asrama, dia ga terlalu suka sama bapaknya karena pernah kesekolah hanya untuk nabok si wundt karena dianggap kurang perhatiin gurunya. Pada kelas 2 dia belajar dari asisten bapaknya yang menjadi dekat dengan dia, dan pas mau dipisah dia ngamuk- ngamuk, hingga akhirnya dia tinggal sama asisten bapaknya ini sampe umur 13 tahun. Awal pendidikannya dia sering diejek guru dan tidak populer dikalangan sejawatnya karena sering melamun. Hingga akhirnya dia mulai bisa menghentikan lamunannya dan relatively menjadi populer. Walau dia ga suka sekolah tetapi dia mengembangkan minat dan kemampuannya. Pada umur 19 tahun dia sudah siap untuk masuk kuliah. Saat memilih kuliah dia tertarik menjadi dokter, tapi ternyata gaenak, jadi belok dikit dan milih fisiologi. Ketika sedang melakukan penelitian pada bidang fisiologis, Wundt mulai memikirkan studi tentang psikologi sebagai disiplin ilmu eksperimental independen. Dia pertama kali menguraikan idenya dalam buku berjudul “Contributions to the Theory of Sensory” Perception yang diterbitkan dalam beberapa bagian antara tahun 1858 dan 1862. Pada 1867, Wundt mengajar kursus di Heidelberg tentang psikologi fisiologis, penawaran formal pertama dari kursus studi tersebut. Dari kuliahnya muncullah buku penting lainnya, Principles of Physiological Psychology, yang diterbitkan dalam dua bagian pada tahun 1873 dan 1874. Wundt merevisi buku tersebut dalam enam edisi selama 37 tahun, yang terakhir diterbitkan pada tahun 1911. Tidak dapat disangkal 16 September – 26 November 2023 bahwa mahakaryanya, Prinsip-prinsip tersebut dengan tegas menetapkan psikologi sebagai ilmu laboratorium independen dengan permasalahan dan metode eksperimennya sendiri. Perlu diketahui fisiologi pada judul bukunya tersebut bukan seperti arti fisiologi pada dewasa kini, melainkan artinya dalam bahasa Jerman (karena dia orang jerman, dan pakai bahasa jerman) artinya ialah eksperimen. Jadi kalau diartikan dari bahas jerman artinya “Psikologi Eksperimental”. Cultural Psychology Walau terkenal dengan kontribusinya sebagai bapak Psikologi Modern. Tetapi, pada kenyataannya Wundt gemar pada filsafat yang kerap dia lakukan selama 1880-1891, bahkan sumber mengatakan bahwa dia lebih banyak menghabiskan waktunya pada bidang filsafat dibandingkan psikologi, hence menjadi alasannya untuk tidak setuju dalam memisahkan ilmu filsafat dalam psikologi. Kedekatanya dengan filsafat bukan hanya menjadi domain/area yang dia gemari, karena pada kenyataanya pada sekitara 1900 – 1920 dia memproduksi 10 volume tulisan, yang berjudul Cultural Psychology. Yang kemudian menjadi dasar pada bidang yang saya sukai dan cintai yaitu Psikologi Sosial. Cultural Psychology membahas mengenai perkembangan mental manusia yang diekspresikan pada bahasa, seni, mitos, adat sosial, hukum, bahkan moral. Dampak dari penulisan buku ini ialah menjadikan pembagi pada psikologi menjadi 2 bagian besar yaitu: Psikologi Eksperimental dan Sosial. Wundt percaya fungsi mental sederhana seperti sensasi dan persepsi harus dipelajari dengan metode eksperimen atau di laboratorium. Tetapi, untuk meneliti fungsi mental yang lebih tinggi seperti, berpikir dan memori, maka tidak dapat didekati dengan metode eksperimen, karena dipengaruhi oleh aspek bahasa dan aspek lain dari budaya yang kita pelajari. Menurutnya untuk mengetahui lebih dalam terkait fungsi mental yang lebih tinggi ini harus menggunakan pendekatan seperti 16 September – 26 November 2023 sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial. (Jadi ges, nanti semester 5 pilih psikologi sosial ya, fr fr the best domain of psychology. Apa itu klinis? Cuihh) Study of Conscious Experience Pokok bahasan dalam psikologi Wundt adalah kesadaran. Bagaimana dia mengkaji kesadaran masih terpengaruh oleh zeitgeist pada zamannya yaitu empirisisme. Wundt tidak setuju bahwa kesadaran bersifat statis, karena dia percaya bahwa kesadaran secara aktif mengorganisasikan kontennya. Oleh sebab itu studi tentang elemen, konten, atau struktur kesadaran perlu dikaji untuk memahami proses psikologis. Voluntarism, menurutnya Wundt voluntarism merupakan gagasan bahwa pikiran memiliki kapasitas untuk mengatur isi mental ke dalam proses berpikir tingkat tinggi. Dia menyadari bahwa elemen dari kesadara itu sederhana, dan tanpa elemen-elemen tersebut maka kesadaran tidak memiliki apa-apa untuk disusun/diorganisasikan. Mediate and immediate experiences, menurut Wundt konten pengalaman yang seharusnya diteliti oleh psikologis adalah pengalaman immediate dibandingkan mediate. Mediate experiences, berkaitan dengan pengalaman yang sudah terbias oleh pengetahuan kita sebelumnya atau pengalaman yang mengandung interpretasi. Maksudnya ketika kita melihat bangku, kita secara instan mengkajinya dengan pengalaman yang sudah ada pada kita dan interpretasi kita dan berkata “tempat untuk duduk”. Sedangkan immediate experiences, berkaitan dengan pengalaman yang belum terbias oleh interpretasi atau pengetahuan sebelumnya. Ketika kita baru pertama kali melihat bangku makan kita berkata “terbuat dari kayu, penyanggahnya ada 4, warnanya (semisal) coklat, dsb”. Metode Introspeksi 16 September – 26 November 2023 Dalam mengkaji atau memecah-mecah kesadaran (karena menurut Wundt hal ini penting untuk dilakukan dalam mengerti lebih luas/komprehensif akan bagaimana kesadaran bekerja) dia menggunakan metode inrospeksi. Introspeksi, merupakan metode pemeriksaan pikiran sendiri untuk memeriksa dan melaporkan pikiran atau perasaan pribadi. Untuk mengumpulkan data tentang panca indra, maka peneliti harus memberikan stimulus kepada partisipan dan menanya partisipan akan sensai yang dihasilkan stimulus tersebut. Introspeksi, atau persepsi internal, seperti yang dipraktikkan di laboratorium Wundt di Universitas Leipzig, dilakukan di bawah aturan dan ketentuan Wundt yang ketat: 1. Pengamat harus dapat menentukan kapan proses tersebut akan dimulai. 2. Pengamat harus dalam keadaan siap atau perhatian penuh. 3. Pengamatan harus dapat diulang beberapa kali. 4. Harus mungkin untuk memvariasikan kondisi stimulus percobaan dalam hal memanipulasi ransangan/sensasi/pengalaman pada subjek. Adapun alasan kenapa aturan ini bersifat ketat karena keinginan Wundt agar eksperimen memiliki hasil yang akurat dan dapat diulang oleh peneliti lain. Oleh karena itu Wundt ingin setiap pengamat (observer) harus dilatih dengan baik. Hasil yang Wundt harapkan dari introspeksi ini adalah penilaian sadar subjek akan ukuran, intensitas, dan durasi dari beberapa stimulus fisik. Contohnya: seperti ketika diberi stimulus seperti berdiri diatas tebing dekat dengan laut, kemudian diminta untuk mengintrospeksi sensasi yang dirasakan subjek. Pengamat kemudian meminta hasil introspeksi subjek, subjek dapat memberi jawaban seperti, saya merasakan udara yang menerpa, atau saya merasa dingin selama 2 menit ketika baru sampai disini, saya merasa segar, dsb dsbnya. (Kurang lebih begini, langkah demi langkah dari introspeksi Wundt, tapi dalam setting laboratorium, jadi bisa dikasih berbagai macam stimulus seperti apel, buah, lampu, dan diminta subjek untuk mengintrospeksinya.) Kemudian ketika banyak data dari berbagai subjek telah 16 September – 26 November 2023 terkumpul kemudian Wundt menarik kesimpulan tentang unsur-unsur pengalaman kesadaran. Untuk dibreakdown dari tahapan introspeksi wundt ada 6 tahap yaitu sebagai berikut: 1. Persiapan partisipan, disini Wundt pengen setiap partisipan itu udah siap dan betul-betul fokus dan fit untuk menjalankan eksperimen 2. Presentasi Stimulus, stimulus diberi stimulus seperti kotak merah dengan latar belakang putih, untuk durasi singkat. 3. Intruksi Introspeksi, Wundt meminta partisipan untuk mengintrospeksi akan stimulsu yang baru saja mereka dapat. 4. Mengumpulkan data, data-data instrospeksi seperti yang sudah dijelaskan seperti “merasa dingin”, “merasa segar”, “bau air laut”, dsbnya dikumpulkan 5. Analisis, Wundt kemudian menganalisis hasil introspeksi dari kesamaan dan perbedaan tiap response. Dia akan mencari elemen berulang atau "atom mental" dalam deskripsinya, seperti warna, bentuk, ukuran, reaksi emosional, dan kesadaran spasial. 6. Kesimpulan, Wundt kemudian menyimpulkan berdasarkan hasil introspeksi dan pola yang hadir disetiap response, dan kemudian Wundt menyimpulkan dasar dari kesadaran ada beberapa antara lain elemen seperti sensasi warna, sensasi bentuk, kesadaran spasial, dan reaksi emosional (ini hanya contoh). Element of Conscious Experience Setelah mendefinisikan pokok bahasan dan metodologi ilmu psikologi barunya, Wundt menguraikan tujuannya. Dia ingin untuk: 1. Membagi kesadaran ke dalam elemen dasarnya. 2. Menemukan bagaimana unsur-unsur ini disintesis atau diorganisasikan. 16 September – 26 November 2023 3. Menentukan hukum hubungan yang mengatur organisasi unsur-unsur. Berdasarkan hasil Introspeksi, kemudian Wundt memberikan kesimpulannya akan elemen apa saja yang membentuk pengalaman kesadaran: 1. Sensasi: Sensasi timbul setiap kali panca indra dirangsang dan impuls yang dihasilkan, mencapai otak. Sensasi dapat diklasifikasi berdasarkan intensitas, durasi, dan modalitas indra. 2. Perasaan: Perasaan merupakan elemen pembentuk pengalaman. Sensasi dan perasaan merupakan hasil dari immediate experiences. Perasaan merupakan pelengkap subjektif terhadap sensasi yang tidak hadir karena adanya ransangan pada panca indra. Perasaan lahir ketika sensasi bergabung membentuk keadaan yang lebih kompleks. Menurut Wundt perasaan didasari oleh 3 dimensi yang dia dapatkan dari pengalamannya yang dia namai dengan tridimensional theory of feelings, penjelasan Wundt tentang keadaan perasaan berdasarkan tiga dimensi: kesenangan/ketidaksenangan, ketegangan/relaksasi, dan kegembiraan/depresi. Organizing the Elements of Conscious Experience Walaupun Wundt membagi-bagi kesadaran kepada elemen-elemen dasarnya tetapi Wundt menyadari dalam kehidupan sehari-hari kita melihat sesuatu itu dengan utuh. Seperti ketika kita jalan kita lihat pohon, bukan sesuatu yang tumbuh, sesuatu berwarna coklat, sesuatu yang terbuat dari kayu, dan berbagai macamnya. Untuk menjelaskan ini Wundt mengatakan bahwa yang terjadi disana, atau kenapa kita melihat keutuhan itu sendiri, karena adapnya proses apperception (apersepsi). Apperception, merupakan proses pengorganisasian/penggabungan elemen mental hingga membentuk sesuatu yang baru. Franz Brentano (1838-1917) 16 September – 26 November 2023 The study of mental act Brentano sendiri hadir untuk menjadi antitesis dalam psikologi Wundt, karena menurutnya psikologi bukanlah membahas mengenai konten (e.g., apel, suara metronom) yang terjadi dari proses mental (e.g., melihat, mendengar), melainkan proses mental itu sendiri. Sehingga dia menyarakan tentang act psychology, sistem psikologi Brentano, yang berfokus pada aktivitas mental (misalnya melihat) daripada isi mental (untuk Misalnya, apa yang kita lihat). Menurutnya dalam mengkaji proses mental ini sendiri kita tidak dapat menggunakan pendekatan eksperimen ataupun introspektif seperti yang Wundt katakan melainkan menggunakan observasi. Adapun 2 cara dalam mempelajari proses mental antara lain: 1. Melalui memori 2. Melalui imajinasi Psikologi Deskriptif Brentano mengemukakan tentang psikologi deskriptif. Dimana dia berpendapat bahwa psikologi seharusnya mendeskripsikan kesadaran dari orang yang pertama, atau mereka yang diobservasi melakukan proses mental. Artinya peneliti seharusnya mendeskripsikan kesadaran dari subjek yang diteliti. Misal: Melihat orang dipukul. Seharusnya peneliti itu mengobservasi proses mental dari subjek ketika melihat sesuatu, yang diobservasi adalah proses yang terjadi daripada subjek bukan konten apa yang sedang dilihat oleh subjek. Sehingga lahirnya intesionalitas, dimana Brentano berpendapat bahwa proses mental selalu mengarah kepada sesuatu dan tidak bisa tidak mengarah kepada sesuatu. Maksudnya kita tidak bisa melihat/berpikir/meraskan/mengatakan/memegang tanpa mengarahkan proses- proses tersebut kepada sesuatu. 16 September – 26 November 2023 Carl Stumpf (1848-1936) Stumpf awalnya adalah anak yang suka musik dan sangat baik juga dibidang tersebut hingga pada umur 10 tahun dia sudah dapat membuat musiknya sendiri. Kemudian ketika menjadi mahasiswa dia universitas Wurzburg, dia tertarik akan pekerjaan Brentano, dan kemudian memfokuskan perhatiannya kepada bidang filsafat dan sains. Karena kedekatan dan inspirasi yang diberikan Brentano, dia berkembang menjadi rival dari Wundt. Walaupun dia tidak setenar Wundt, tetapi kelak anak-anak didiknya mendirikan aliran psikologi yang menjadi oposisi dari psikolig Wundt yaitu Psikologi Gestalt. Walau begitu dia juga masih tetap tertarik pada musik hingga menulis buku Psychology of Tone, dan kelak bersama Helmholtz dia menjadi pilar dalam psikologi musik Phenomenology Stumpf tidak setuju dengan Wundt yang membagi-bagikan sebuah pengalaman hingga menjadi elemen-elemen. Oleh karena itu dia menyusun sebuah pendekatan yang tidak sekaku pendekatan Wundt yaitu fenomenologi. Fenomenologi, merupakan metode introspektif Stumpf yang mengkaji pengalaman yang terjadi dan tidak mencoba mereduksi pengalaman menjadi komponen-komponen dasar. Juga, suatu pendekatan terhadap pengetahuan yang didasarkan pada deskripsi yang tidak terbias tentang immediate experieces yang terjadi, tidak dianalisis atau direduksi menjadi elemen-elemen. Stumpf berpendapat bahwa data utama untuk psikologi seharusnya didasari oleh fenomena. Inti dari lahirnya fenomenologi dan kritiknya terhadap Wundt adalah, pengalaman dari sebuah subjek atau individu tidak boleh dibagi-bagi karena pada akhirnya hanya akan membuat pengalaman atau fenomena tersebut menjadi dangkal dan abstrak (gak jelas). 16 September – 26 November 2023 Oswald Kulpe (1862-1915) Awalnya Kulpe merupakan pengikut dari ajaran Wundt, tetapi ketika menyadari banyak batasan yang hadir dalam psikologi Wundt dia memilih untuk berdikari. Dia mengkaji hal-hal yang sengaja dihiraukan oleh Wundt (higher mental process such as thinking and memory). Jadi dia mengkaji mengenai berpikir (thought). Systematic Experimental Introspection Introspeksi eksperimental sistematis: Metode introspektif Külpe yang menggunakan laporan retrospektif dari proses kognitif subjek setelah mereka menyelesaikan tugas eksperimental. Untuk tahap introspeksinya sendiri masih cukup mirip dengan yang Wundt miliki tetapi ada beberapa perbedaan. Contoh: Pertanyaan Penelitian: Untuk menyelidiki bagaimana individu memecahkan masalah matematika yang kompleks secara mental. 1. Pemilihan Peserta: Peserta dipilih berdasarkan keahlian mereka di bidang matematika, memastikan mereka memiliki pengetahuan matematika dan keterampilan pemecahan masalah tingkat tinggi. 2. Pelatihan: Peserta dilatih metode introspektif Külpe. Mereka diajarkan untuk melakukan introspeksi terhadap proses berpikir mereka sendiri sambil memecahkan masalah matematika. Mereka diinstruksikan untuk menggambarkan pikiran, perasaan, dan gambaran mental mereka saat mereka terlibat dalam pemecahan masalah. 3. Tugas Eksperimental: Peserta disajikan dengan serangkaian masalah matematika yang kompleks, masing-masing memerlukan pemecahan masalah yang kreatif dan beberapa langkah untuk menyelesaikannya. Masalah-masalah ini dirancang untuk menjadi sebuah tantangan dan melampaui aritmatika sederhana. 16 September – 26 November 2023 4. Sesi Introspeksi: Peserta terlibat dalam sesi introspeksi sambil memecahkan masalah tersebut. Mereka diminta untuk mengungkapkan pikiran dan proses mental mereka secara verbal saat mereka mengerjakan setiap masalah. Laporan verbal ini dicatat secara real-time. 5. Analisis Data: Laporan verbal yang direkam kemudian dianalisis secara sistematis. Peneliti mengkategorikan dan menganalisis pemikiran dan proses mental yang dilaporkan, mencari pola dan strategi yang digunakan partisipan untuk memecahkan masalah. 6. Analisis Komparatif: Data dari peserta yang berbeda dibandingkan untuk mengidentifikasi strategi umum atau perbedaan dalam pendekatan pemecahan masalah di antara individu. Hasil: Hasil penelitian tersebut dapat mengungkap berbagai strategi dan proses berpikir yang digunakan partisipan untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks. Misalnya, beberapa peserta mungkin sangat bergantung pada visualisasi mental, sementara yang lain mungkin menggunakan alasan yang lebih abstrak. Studi ini dapat mengidentifikasi pola pemecahan masalah dan menjelaskan proses kognitif yang terlibat dalam pemikiran matematika. BAB V: STRUKTURALISME Keyword: Stimulus Error, Sensation, Images, Affective State, Charateristics of Element Walaupun pengikut setia dari Wundt tetapi Titchener mengubah sistem psikologi Wundt ketika dia kembali ke USA. Dia menawarkan pendekatannya sendiri dan menamai gerakan tersebut sebagai “Strukturalisme”, walau dia menyebutnya melanjutkan dasar psikologi yang telah ditetapkan oleh Wundt. Kenyataanya, kedua sistem psikologi (Wundt dan Strukturalisme) sangat berbeda dan “strukturalisme” 16 September – 26 November 2023 hanya dapat diaplikasikan kepada psikologi milik Titchener. Gerakan ini bertahan hingga 20 tahun di USA, sebelum dilengserkan gerakan lain. Wundt menyadari akan elemen dari kesadaran, tapi dilain hal juga dia menyadari bagaimana adanya proses penggabungan/sintesis elemen yang terjadi dengan menamai proses tersebut apersepsi (apperception). Tetapi Titchener justru sebaliknya, dia tidak peduli terhadap sintetsis elemen dan hanya berfokus pada elemen kesadaran tersebut. Karena menurutnya tugas utama psikologi ialah untuk memecah-mecah kesadaran hingga komponen/elemen alamiahnya untuk menentukan struktur dari pengalaman sadar/kesadaran. Fyi, ketika semakin tua Titchener semakin arogan dan semakin membenci atau tidak toleran terhadap perbedaan pendapat. Kenapa ini penting? Ya nanti juga tau. Edward Bradford Titchener (1867-1927) Kisah Hidup Pada awal hidupnya Titchener sudah menunjukan indikasi bahwa dia emang “a gifted child” hal ini dapat disimpulkan dari bagaimana pada masa mudanya dia belajar filsafat di Oxford (iya, yang terkenal itu, kampus yang akan menjadi tempat dimana aku mendapatnya S2 ku, asek) dan disana dia menjadi asisten penelitian pada bidang fisiologi. Pada saat itu dimasa mudanya dia sudah dapat bicara 5 bahasa asing, yaitu Latin, Yunani, Jerman, Prancis, dan Italia. Titchener tertarik terhadap psikologi Wundt ketika dia di Oxford, dengan begitu tentunya dia melanjutkan gelar doktornya di Leipzig, Jerman. Selama disana dia sering berinteraksi dengan Wundt, dan bahkan sangat dekat juga dengan keluarganya sampai terkadang menghabiskan malam natal bersama mereka. Ketika Titchener sudah mendapat gelar doktornya dia berencana untuk menyebarkan psikologi Wunt di Oxford, tetapi ternyata tidak banyak yang tertarik terhadap hal itu. Sehingga dia membawa gagasan dan ilmunya ke USA, spesifiknya 16 September – 26 November 2023 Cornell University. Disana dia banyak mengadakan eksperimen yang serupa dengan Wundt, dan melakukan banyak publikasi. Semakin Titchener tua, di membagi waktu untuk psikologi menjadi hal-hal lain. Dia banyak menghabiskan waktu bermain musik, dan bahkan untuk beberapa tahun dia profesor pada bidang musik di Cornell sebelum adanya prodi musik disana. Titchener’s Experimentalists: No Women Allowed! Pada 1904, beberapa psikolog di Cornell, menyebut diri mereka sebagai Titchener Experimentalis, mereka sering mengadakan pertemuan untuk membandingkan riset yang mereka tulis. Salah satu aturan yang dibuat oleh Titchener ialah tidak boleh ada wanita, karena menurutnya wanita terlalu suci/pure untuk merokok, karena pembahasan mereka diadakan dalam ruangan yang penuh dengan asap rokok. Walau begitu, Titchener sering dan mendukung untuk diterimanya wanita dalam fakultasnya dan mendukung kehadiran wanita dalam perkembanan psikologi. Bahkan dia sempat memaksa untuk memasukkan perempuan dalam fakultas yang dia ajari walau berdebat dengan dekat fakultasnya. Walau dia memang tidak menerima perempuan dalam pertemuan grup eksperimennya tetapi dia membuka pintu untuk kehadiran perempuan dalam psikologinya. The Content of Conscious Experience Menurut Titchener topik bahasan yang harusnya dibahas dalam psikologi ialah pengalaman sadar yang dimana pengalaman tersebut terkait dengan orang yang mengalaminya. Contohnya: suara dan cahaya dapat dipelajari oleh fisikawan dan psikolog. Fisikawan dapat mengkaji fenomena dari sudut pandang proses fisik yang terlibat, seperti bagaimna mata berkontraksi dsb dsb, dimana psikolog mengkaji bagaimana manusia dalam mengobservasi dan pengalaman mereka terkait fenomena tersebut (ketika diberikan stimulus cahaya dan suara). Contoh yang lebih 16 September – 26 November 2023 spesifik, ketika suhu ruangan berada pada 32’C, orang-orang akan mengatakan ruangan tersebut hangat. Untuk fisikawan mereka hanya mengkaji respon tersebut, seperti “oh dalam suhu 32’C manusia merasakan hangat”, tetapi psikolog mengkaji perasaan hangat tersebut, “bagaimaan perasaan hangat terjadi”. Stimulus Error Dalam mengkaji pengalaman sadar/kesadaran, Titchener mengingatkan untuk tidak melakukan yang dinamakan dengan stimulus error. Stimulus error merupakan kesalahan pengamat ketika mengobservasi stimulus. Contohnya: ketika diberi stimulus apel, dan ketika kita diminta untuk mengobservasinya, kita mengatakan apel, maka telah terjadi stimulus error. Dimana seharusnya kita mengatakan konten (elements of color, brightness, and shape they are experiencing) yang hadir pada apel. Objek/stimulus dari yang kita observasi seharusnya kita katakan dengan konten sadar yang kita rasakan, bukan kita katakan dengan bahasa sehari-hari. Introspection Untuk memberikan gambaran singkat mengenai metode instrospeksi oleh Titchener, coba bayangkan tabel periodik (yang biasa disuruh beli pas pelajaran kimia, oh iya sorry untuk anak-anak ips, tapi saya anak kimia, oke anyway) dalam tabel itu kita bisa liat senyawa-senyawa yang literally menyusun alam semesta ini. Kemudian jika di breakdown lagi, lahir la atom-atom yang bentuk semua yang kita lihat ada proton, neutron, elektron, dan kalau dibreakdown lagi lahirla quarks, dan so on. Intinya inilah bagian kecil yang bentuk alam semesta beserta isinya. Jadi Titchener mau breakdown kesadaran sama halnya dengan tabel kimia itu (sebenarnya gagasan ini diawali dari Wundt, tapi ya turun juga ke Titchener, dan lebih radikal, karena dia fokusnya pada elemen ini dan menolak keseluruhan kaya apersepsi dari Wundt). Untuk penerapan dari introspectionnya sendiri mirip dengan milik Kulpe, yaitu Systematic Experimental Introspection (jadi kalau mau tau detailnya baca Kulpe aja 16 September – 26 November 2023 di bab sebelumnya, malas nulis 2x bos). Titchener berfokus pada detail, kualitatif, dan subjektif report dari aktivitas mental subjeknya saat introspeksi. Berbeda dengan Wundt yang lebih objektif, dan kuantitatif. Perbedaan yang mencolok lainnya dari introspeksi Titchener bagaimana dia memberikan aturan ketat kepada pengamat. Dia melihat pengamat sebagai mesin yang bekerja melalui sebuah aturan yang tidak boleh dilanggar. Aturannya yaitu pengamat harus dapat dalam “state of observing”, dimana pengamat harus secara aktif dalam keadaan dimana melihat karakteristik dari hal yang diamati dan bukan secara keseluruhan (berkaitan dengan stimulus error). Contoh: sebuah kunci akan dimainkan pada piano; kunci terdiri dari tiga nada yang dibunyikan bersamaan. Subjek akan melaporkan berapa banyak nada terpisah yang dapat mereka bedakan, karakteristik mental dari suara tersebut, dan atom dasar/elemen kesadaran apa pun yang dapat mereka deteksi. Element of Consciousness Titchener melalui metode introspeksinya menemukan 3 komponen dasar yang mendasari kesadaran: 1. Sensation: Sensasi merupakan elemen dasar dari persepsi yang hadir ketika dirangsang oleh stimulus dari lingkungan sekitar, dan bentuknya bisa seperti suara, penglihatan, harum/bau. 2. Images: Images merupakan elemen dari idea, dan ditemukan di proses yang merefleksikan pengalaman yang tidak hadir pada saat itu, seperti memori berdasarkan pengalaman sebelumnya. 3. Affective states: Merupakan elemen dari emosi, yang hadir pada sebuah pengalaman seperti cinta, sedih, atau benci. Setiap elemen dipercaya hadir pada kesadaran dan berbeda dengan satu dan lainnya, dan dapat digabungkan dengan lainnya untuk membentuk persepsi dan idea. 16 September – 26 November 2023 Seperti halnya dengan tabel periodik kimia, elemen-elemen tersebut dapat dikategorikan berdasarakan perbedaan yang mereka miliki. Titchener percaya ada 4 atribut elemen yang mendasari sensation dan images: 1. Quality: merupakan karakteristis seperti “dingin” atau “merah” 2. Intensity: merujuk kepada karakteristik seperti kuat, lemah, terang, redup 3. Duration: durasi dari sensasi berapa lama 4. Clearness: peran perhatian dalam pengalaman sadar; pengalaman yang menjadi fokus perhatian kita lebih jelas daripada pengalaman yang tidak menjadi fokus perhatian kita. Sensation dan images, memiliki 4 karakteristik ini, kecuali komponen afeksi. Afeksi hanya memiliki 3 yaitu kualitas, intensitas, dan durasi. Alasan dari kenapa clearness tidak dimiliki oleh afeksi karena menurut Titchener ketika kita memfokuskan perhatian kita kepada perasaan seperti sedih, kecewa, atau senang, maka perasaan itu akan hilang. Berdasarkan temuan ini Titchener menolak gagasan Wundt mengenai “tridimensional theory of feelings”, karena dia hanya menerima 1 dimensi aja yaitu pleasure/displeasure, dan menolak tension/relaxation dan excitement/depression. Beberapa proses sensorik, khususnya yang melibatkan penglihatan dan sentuhan, memiliki atribut lain, yaitu extensity, karena atribut ini memakan ruang. Was Titchener Changing His Approach? Beberapa tahun kemudian Titchener mulai memodifikasi strukturalisme miliknya dalam hal fundamental/dasarnya. Dia mulai tidak mengajarkan mengenai elemen mental (sensasi, images, afeksi) pada sekitaran 1918, dan berpendapat psikologi seharusnya tidak mempelajari mengenai elemen dasar seperti itu, melainkan dimensi yang lebih luas atau proses mental seperti kualitas, intensitas, durasi, kejelasan, dan ekstensi. 16 September – 26 November 2023 “You must give up thinking in terms of sensations and affections. That was all right ten years ago; but now it is wholly out of date. You must learn to think in terms of dimensions rather than in terms of systematic constructs like sensation” - Titchener (Evans, 1972, p. 174). Bahkan pada 1920an dia mulai mempertanyakan tentang strukturalisme, dan mulai condong kepada pendekatan fenomenologis, mengkaji pengalaman tanpa harus memecah-mecahnya kepada elemen-elemen tertentu. Jika seandainya Titchener masih hidup untuk melanjutkan tulisannya/aliran psikologinya mungkin akan menjadi sebuah perubahan besar pada psikologi, bagaimana sebuah aliran berubah haluan. BAB VI: LATAR BELAKANG FUNGSIONALISME Keyword: Natural Selection, Adaptation, Survival of the Fittest, Heredity, Same Mental Process, Emotion, Mental Inheritance, Artificial Selection, Statistical Method, Arithmetic Mean, Standard Deviation, Co-relation, Mental Test, Association of Ideas, Mental Imagery Fungsionalisme kelak menjadi gerakan ataupun aliran psikologi yang menentang dominasi dari strukturalis. Gerakan inipun berawal dari gagasan dan teori-teori yang disumbangkan bapak evolusi Charles Darwin. Sehingga tidak heran dalam fungsionalisme nantinya akan banyak mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan evolusi, adaptasi, dan bertahan hidup dari bapak Darwin ini. Charles Darwin (1809-1882) 16 September – 26 November 2023 Ketika sedang dikebun binatang Darwin melihat oranghutan bernama Jenny (akwoakwo siapa disini namanya Jenny?) Anyway, ketika dia melihat Jenny, dia terkejut akan bagaimana oranghutan tersebut mirip sekali dengan manusia. Menggunakan pakaian anak-anak bahkan bertingkah seperti anak-anak, lebih uniknya lagi dia mengerti akan apa yang diucapkan oleh penjaganya. Melihat ini membuat Darwin berpikiran apakah mungkin binatang sama dengan manusia, apakah kita sama-sama memiliki emosi, dan seberapa mirip kita dengan binatang? The Life of Darwin Saat kecil Darwin anak yang nakal dan sering dihukum karena jahil, hingga to the point orang tuanya takut kalau dia bakal ngotori nama keluarganya. Yang dimana keluarganya berisi orang-orang hebat nan kaya (ga relate). Walau dia menunjukkan prestasi akademik yang rendah, tetapi sejak kecil udah memiliki ketertarikan sejarah alam dan mengumpulkan koin, kerang, dan mineral. Suatu waktu ahli botani John Stevens Henslow, salah satu guru Darwin, menunjuk Darwin sebagai naturalis di atas kapal HMS Beagle, yang dipersiapkan pemerintah Inggris untuk pelayaran ilmiah keliling dunia. Tamasya terkenal ini, yang berlangsung dari tahun 1831 hingga 1836. Dari perjalanan itu Darwin melihat berbagai macam tanaman dan binatang yang orang eropa pada umumnya belum pernah lihat, dan hal itu mengubah Darwin. Dari yang awalnya enjoying earthly pleasures, menjadi ingin melahirkan teori evolusi. Pada 1839, Darwin menikahi keponakannya Emma, dan pergi ke desa untuk fokus pada kerjanya dan agar tidak terganggu oleh kebisingan kota, disana dia sakit- sakitan. Ternyata penyakitnya disebabkan oleh gangguan dari luar, setiap kali diganggu dia mengalami sakit itu kembali. Penyakitnya digunakan sebagai motivasi untuk berfokus pada pekerjaannya. Hari-hari Darwin dipenuhi akan ketakutan, karena bagaimana tidak dia menuliskan teori evolusi yang dimana sangat bertentangan pada pandangan gereja 16 September – 26 November 2023 pada saat itu. Mengatakan pada teman-temannya bahwa dia sedang fokus terhadap teori evolusinya sama saja seperti confesing to murder (ga nemu peribahasa yang pas jadi yauda yang inggris aja deh). Darwin sadar ketika dia mempublish bukunya pasti dicap sebagai heretic, jadi dia menunggu hingga iklim ilmiah mendukung teorinya. Dia hanya berkomunikasi kepada 2 kawannya ahli geologi Charles Lyell dan ahli botani Joseph Hooker. Selama 15 tahun berikutnya, Darwin resah, khawatir, dan bekerja keras atas datanya, memeriksa ulang, menguraikan, merevisi, dan bersikeras bahwa setiap aspek dari posisinya tidak dapat disangkal. Forced to Go Public by a Man in a Jungle Sembari menunggu dan menunggu, tiba-tiba saja pada Juni 1858, Darwin mendapat kabar dari seorang naturalis bernama Wallace, Ketika Wallace berada di Hindia Timur dalam masa pemulihan dari malaria, dia telah menguraikan teori evolusi yang sangat mirip dengan teori Darwin, meskipun teori tersebut tidak bergantung pada kekayaan data yang telah dikumpulkan Darwin. Lebih buruk lagi, Wallace mengatakan teorinya telah berkembang sepenuhnya dalam waktu kurang dari tiga hari. Karena situasinya yang sedang sembuh dari malaria yang dia rasakan, dia berpikiran kenapa ada orang yang hidup dan yang mati. Yang kemudian mendorong Wallace untuk menulis dan mendapatkan jawaban bahwa “the fittest would survive”, seseorang yang tidak tahan akan perang, bermusuhan, penyakit, kelaparan, dan berbagai hal lainnya akan mati, tetapi yang kuat akan melanjutkan kehidupannya. Melihat teorinya tersebut cukup revolusioner dia meminta bantuan Darwin untuk memberikan finishing touch, dan mempublikasikannya. Hal tersebut tentu membuat Darwin terkejut, karena seperti peneliti pada umumnya, dia ambisius akan teorinya dan tidak ingin orang lain mengambil kredit atas jerih payahnya tetapi disaat bersamaan dia tidak ingin menolak mentah-mentah ajakan dari Wallace. Ketika dia sedang bingung untuk memutuskan apakah dia akan 16 September – 26 November 2023 membantu Wallace atau menyerahkan bukunya, tiba-tiba saja putranya yang berusia 18 bulan meninggal karena demam berdarah. Dipenuhi rasa sedih dia akhirnya memilih untuk sama-sama menyerahkan hasil temuan mereka di pertemuan Linnean Society. Surprise-surprise buku Darwin yang berjudul “On the Origin of Species”, menuai banyak pujian dan sanjungan walau ya tentu saja juga banyak yang menolaknya. Dengan begitu, Darwin memenangkan kompetisinya dengan Wallace. Tetapi, walau begitu Wallace justru tetap senang dengan hal tersebut dia berkata “lebih banyak kehormatan dan pujian daripada yang pantas saya terima.” Karena dia merasa senang dengan pesan yang dia kirim akhirnya mendorong Darwin untuk mempublish karyanya. Natural Selection (Adaptation, Survival of the Fittest, Heredity) Darwin berpendapat dalam hukum alam menyeleksi organisme yang paling pantas untuk hidup di lingkungannya dan memusnahkan organisme lain yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Darwin organisme yang dapat bertahan hidup ialah organisme yang mampu beradaptasi, yang tidak dapat beradaptasi tidak mampu melanjutkan kehidupannya. Darwin memformulasikan gagasan perjuangan untuk bertahan hidup dengan kalimat yang paling populer dan identik dengannya yaitu “survival of the fittest”. Organisme yang tidak dapat menghadapi tantangan alam seperti langkahnya makanan, banyaknya penyakit, predator lain, dan berbagai macam tantangan lainnya maka tidak layak untuk melanjutkan kehidupannya karena udah mati duluan, jadi ya ga layak. Darwin juga menjelaskan bagaimana organisme yang berhasil bertahan hidup akan menurunkan kemampuan (hereditary) dan kualitas mereka kepada anak-anak mereka secara turun menurun yang secara tidak langsung memastikan mereka untuk dapat juga bertahan hidup. Terlebih karena variasi merupakan hukum dari hereditary, 16 September – 26 November 2023 maka anak-anaknya akan menunjukkan variasi juga, beberapa mungkin dapat melebihi orang tua mereka dari hal kemampuan dan kualitas. Sifat-sifat bermanfaat tersebut cenderung bertahan, dan dalam beberapa generasi akan terjadi perubahan pada organisme. Darwin’s Later Work (Same Mental Process, Emotion, Child Development) Buku besar kedua Darwin tentang evolusi, The Descent of Man (1871), mengumpulkan bukti evolusi manusia dari bentuk organisme yang lebih rendah, menekankan adanya kesamaan antara proses mental hewan dan manusia. Darwin juga melakukan penelitian intensif terhadap ekspresi emosi pada manusia dan hewan. Ia menjelaskan ekspresi emosional sebagai sisa-sisa gerakan yang pernah memiliki fungsi praktis. Ekspresi emosi telah berkembang seiring berjalannya waktu, dan hanya ekspresi yang terbukti berguna yang bertahan hingga saat ini. Dia juga berpendapat bahwa ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalah “manifestasi bawaan dan tidak terkendali” dari keadaan emosi internal. Misalnya, rasa sakit disertai dengan seringai; kesenangan dengan senyuman. Darwin memberikan kontribusi awal pada literatur psikologi anak dengan buku hariannya tentang bayi laki-lakinya. Dia dengan cermat mencatat perkembangan anak tersebut dan menerbitkan materinya di jurnal Mind sebagai “A Biographical Sketch of an Infant” (1877). Buku harian ini merupakan pendahulu penting bagi psikologi perkembangan, yang menggambarkan tesis Darwin bahwa anak-anak melewati serangkaian tahapan perkembangan yang paralel dengan tahapan evolusi manusia. Darwin’s Influence of Psychology Namun perkembangan itu terjadi belakangan. Dalam waktu singkat setelah kematian Darwin, pada tahun-tahun terakhir abad kesembilan belas, karyanya mengubah total bidang psikologi baru dengan cara berikut: 16 September – 26 November 2023 1. Fokus baru pada psikologi hewan 2. Penekanan baru pada fungsi daripada struktur kesadaran 3. Penerimaan metodologi dan data dari berbagai bidang 4. Fokus baru pada deskripsi dan pengukuran perbedaan individu Penjelasan singkatnya siapa tau kita mengalami kebingungan asal-muasal darimana poin-poin ini datang. Psikologi hewan datang karena gimana dia menemukan adanya kesamaan mental dari manusia dan binatang, sehingga kedepannya banyak tertarik untuk mengkaji psikogi untuk hewan. Penekanan fungsi dan bukan kesadaran terletak di bagaimana kesadaran dilihat dari teori Darwin merupakan sebuah sistem yang bekerja untuk menjaga kita tetap survive, jadi bukan melihat pohon terus melihat elemen-elemennya. Tapi, kesadaran hadir untuk membuat kita bisa tetap bertahan hidup. Metodologi baru maksudnya karena dengan gagasan Darwin dan penemuannya yang begitu luas, banyak bidang sains yang bersinggungan juga dengan hasil temuannya. Seperti temuannya akan adanya kesamaan fungsi mental pada manusia dan hewan maka bidang psikologi terbuka matanya kalau data tidak hanya bisa didapati dari laboratorium saja seperti yang para strukturalis sampaikan. Ternyata dari hewan dan riset, kajian ilmiah, observasi longitudinal, juga bisa menghasilkan data. Sehingga pendekatan lain layak dicoba. Fokus baru pada deskripsi dan perbedaan individu terletak di bagaimana teori Darwin, tidak menjelaskan evolusi melainkan dengan deskripsi perubahan kakilah, perubahan paru-parulah, perubahan sayaplah, jadi ga bisa diangka kan. Perbedaan individu terletak di berbagai pendekatan yang dilakukan individu untuk bisa tetap bertahan. Seperti beberapa orang mungkin akan menjadi seorang pemimpin, beberapa mencair banyak sumber daya, beberapa mencari sekutu, beberapa menjadi perompak kelompok orang lain, untuk bertahan hidup. Perbedaan cara ini melahirkan karakteristik, kualitas, dan kemampuan berbeda pada individu, dan menurunkannya pada anak-anaknya. 16 September – 26 November 2023 Francis Galton (1822-1911) Galton’s Life Galton memiliki tingkat intelegensi yang luar biasa (IQ nya sekitar 200). Galton lahir di keluarga yang berkuasa, bermartabat dan berduit. Pada umur 16 ayahnya memaksa dia untuk masuk di kedokteran. Tetapi dia tetap disana hanya karena paksaan dari ayahnya. Kemudian melanjutkan pendidikan kedokterannya di London, dan akhirnya terbebas dari kedokteran ketika ayahnya meninggal. Kemudian setelah terbebas dari situ dia tertarik untuk eksplorasi dunia dan ke Afrika untuk jalan-jalan. Dari sana dia banyak menulis guidebook dengan judul The Art of Travel. Buku tersebut begitu sukses sehingga diterbitkan dalam delapan edisi dalam delapan tahun dan dicetak ulang pada tahun 2001. Ketika keponakannya Charles Darwin membulish bukunya On the Origin of Species, dia sangat terpukau. Mental Inheritance Buku Galton yang penting bagi psikologi ialah “Hereditary Genius”. Dalam Hereditary Genius, Galton berpendapat bahwa kehebatan atau kejeniusan individu terlalu sering terjadi dalam keluarga untuk dijelaskan hanya berpengaruh oleh lingkungan. Singkatnya, tesisnya adalah bahwa laki-laki terkemuka mempunyai anak laki-laki yang terkemuka (Mental Inheritance). Sebagian besar studi biografi yang dilakukan oleh Galton pada buku Hereditary Genius, merupakan investigasi dari nenek moyang para ilmuwan dan dokter yang berpengaruh. Misalnya, seorang ilmuan hebat lahir dari keluarga yang telah mencapai keunggulan di bidang sains. Tujuan Galton untuk mendukung lahirnya individu-individu yang lebih unggul atau layak dalam suatu masyarakat dan untuk mencegah lahirnya individu-individu 16 September – 26 November 2023 yang tidak layak. Tujuan dari Galton sendiri ialah ingin meningkatkan kualitas manusia dari genetik. Dia berargumen manusia berbeda dari binatang, dan kualitas manusia dapat ditingkatkan secara artifisial (artificial selection). Maksudnya ialah orang-orang diberi test akademik untuk menentukan siapa yang pintar dan yang tidak. Dan menikahkan yang memiliki skor tinggi dengan satu sama lain, agar menghasilkan anak dengan kepintaran yang tinggi pula. Statistical Methods Galton tidak pernah puas ketika dia menyelesaikan masalah sebelum dia mendapatkan hasil yang bersifat kuantitatif dan menganalisanya secara statistik. Bahkan dia sampai membuat metode statistiknya sendiri. Sebenarnya dari dulu kurva normal telah digunakan dalam penelitian distribusi pengukuran dan kesalahan dalam observasi ilmiah, namun belum diterapkan pada variabilitas manusia sampai Quetelet menunjukkan bahwa pengukuran tinggi badan yang diambil dari 10.000 subjek mendekati kurva normal. Melihat hal tersebut membuat Galton terpukau dan menurutnya hal yang sama dapat diterapkan dalam mengukur karakteristik yang bersifat mental. Galton menyarankan bahwa kumpulan besar pengukuran atau nilai karakteristik manusia dapat dijelaskan dengan dua angka: nilai rata-rata distribusi (rata-rata aritmatika) dan dispersi atau kisaran variasi di sekitar nilai rata-rata tersebut (deviasi standar). Karya Galton di bidang statistik menghasilkan salah satu ukuran sains yang paling penting: korelasi. Laporan pertama tentang apa yang disebutnya “co- relations” muncul pada tahun 1888. Teknik statistik modern untuk menentukan validitas dan reliabilitas tes, serta metode analisis faktor, merupakan perkembangan langsung dari penelitian Galton tentang korelasi, yang didasarkan pada pengamatannya bahwa karakteristik yang diwariskan cenderung mengalami kemunduran menuju mean (regression). Misalnya, ia mencatat bahwa, rata-rata, laki- laki berbadan tinggi tidak setinggi ayah mereka, sedangkan anak laki-laki dari laki- 16 September – 26 November 2023 laki yang sangat pendek lebih tinggi dari ayah mereka. Kalau ga ngerti dari pemisalan itu maksudnya kalau semisal mean atau rata-rata tinggi manusia 160cm, maka yang yang tinggi lambat laun makin pendek menuju 160 itu, dan yang pendek akan semakin tinggi menuju rata-rata itu, gitu bray. Mental Test Menurut Galton, mental test merupakan pengujian kemampuan motorik dan sensori seseorang untuk mengetahui intelegensi seseorang. Menurutnya semakin tinggi kemampuan motorik dan sensorik seseorang maka semakin tinggi pula intelegensi orang tersebut. Association of Ideas Asosiasi adalah artinya gabungan atau hubungan, jadi artinya ialah hubungan atau gabungan antara ide. Jadi Galton mau ngukur kemampuan orang dalam asosiasi dengan menghadapkan orang kepada sesuatu dan mengukur waktu dari reaksi mereka akan asosiasi terhadap hal tersebut. Misalnya ketika Galton jalan-jalan ditaman, kemudian dia memfokuskan perhatiannya terhadap objek misal pohon, kemudian menunggu sampai ada 1 atau 2 ide yang datang kepadanya, kaya ini pohonnya bisa beristirahat dibawah tuh, atau pohon itu bisa aku potong terus buat pedang atau ya apala. Atau contoh mudahnya misal dikasi 75 kata, terus kita bisa buat waktu misal 3 menit, dan hitung berapa banyak hubungan yang bisa kita ciptakan dari 75 kata itu. Dari eksperimen atau percobaan Galton dia menemukan untuk dapat menciptakan banyak asosiasi ini dapat berasal dari masa lalunya. Jadi semisal dia lihat sesuatu dan buat dia mudah asosikan itu biasa dari masa lalunya, dan terkadang memori-memori dari masa lalunya muncul yang membantu dia mengasosiasikan ide- ide tersebut. Disini juga dia sadar gimana peran ketidaksadaran membantu proses asosiasi ide. 16 September – 26 November 2023 Mental Imagery Mental imagery ini menurut Galton kaya imajinasi atau gambaran yang hadir pada proses mental kita. Seperti ketika kita diminta untuk membayangkan apa saja yang terjadi ketika makan siang, jadi kita bayangin meja kita makan, dsbnya itulah defenisi mental imagery menurut Galton. Karya Galton tentang mental imagery berakar pada upayanya yang terus-menerus untuk menunjukkan kesamaan turun- temurun. Ia menemukan bahwa gambaran serupa lebih mungkin terjadi di antara saudara kandung dibandingkan antara orang yang tidak memiliki hubungan keluarga. Jadi masih berkaitan sama teori diawal dia ya terkait heredetics/keturunan. BAB VII: FUNGSIONALISME Keyword: Phenomena, Condition, Psychological Fallacy, Mental Life, Stream of Consciousness, Pragmatism, James-Lange Theory of Emotion, Material Self, Social Self, Spiritual Self, Habit, Mental test, Psychology test, Clinical Psychology, Industry and Organizational Psychology William James (1842-1910) Pada kenyataannya James bukanlah orang yang menemukan gerakan Fungsionalisme, melainkan orang yang memberikan pengaruh besar dalam lahirnya aliran psikologi ini. James’s Life James lahir di keluarga yang kaya, dan karena itu dia sering bepergian keluar negri, mostly pulang balik dari amerika ke eropa. Pada awal-awal sekolah James belajar di Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Swiss, dan Amerika Serikat. Karena hal tersebut mindset bapak James, beda dari orang pada umumnya, keluarga yang sakit 16 September – 26 November 2023 ga dibawa ke rumah sakit, melainkan ke eropa. Dan ibu James hanya memberikan afeksi ketika mereka sakit, sehingga ga heran James sering sakit. Walau seharusnya James ga perlu nyari duit, karena kaya banget (again, cant relate). Tapi ayah James, memantik rasa penasaran James pada sains dengan membelinya perlengkapan sains. Walau begitu ketika dia semakin besar, pada umur 18 dia justru memilih ke sekolah seni. Walau memang teknik James bagus, tapi dia dinilai kurang memiliki jiwa seni. Sehingga dia melanjutkan studinya di sains Harvard. Di Harvard James justru menjadi neurotic (kaowkaowk, makanya masuk Undip bos, neurotic sih engga, cuman insomnia doang). Kemudian dia meninggalkan sains karena menuturnya terlalu banyak menuntut perkerjaan dilaboratorium, dan mencoba kedokteran (cok kapan lagi, keluar teknik, masuk kedokteran, akwikkwok sekali abang ini). Tapi disana juga dia keluar karena satu-satunya hal baik yang dapat dilakukan dokter ialah dengan memberi dukungan emosional dengan kehadirannya, dan sisanya dokter hanya menyedot duit pasiennya, dan dia ga suka itu. Kemudian dia meninggalkan kedokteran dan mencoba traveling dengan zoologis, dan itupun buat dia gasuka karena dia gasuka hal-hal yang mengkategorikan, mengumpulkan, atau pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik. Sehingga dari sini sudah dapat terlihat kenapa alasan James nantinya gasuka sama jenis eksperimen dalam bidang psikologi. Walau begitu dia tetap melanjutkan studinya di kedokteran hanya karena ya gada lagi yang menarik. Karena hal tersebut depresinya makin parah. Ketika di jerman, dia kepikiran kalau dia bisa survive musim salju, dia bakal belajar fisiologi di Berlin, dan mungkin akan mencoba psikologi dan belajar langsung dari Helmholtz. Family Life and His Book Sebenarnya gada sih signifikansi dari membahas keluarga James tapi ya ga bisa dipungkiri keluarganya memberikan impact ke dia dan pekerjaannya. Jadi 16 September – 26 November 2023 impactnya itu sebenarnya James dipaksa nikah, dan dia anggap anaknya beban karena ganggu konsetrasi dia dalam penulisan karyanya. Ya… gitu. Bukunya The Principles of Psychology, merupakan karya terbaik pada masanya yang dibaca bahkan untuk orang yang tidak berkaitan dalam bidang psikologi. Dalam bukunya itu juga menuai kritik pedas dari Wundt dan Titchener, karena sindiran dan penolakannya pada strukturalis. Walau begitu diapun benci bukunya tersebut karena menurutnya itu hanya omong kosong dan ga membuktikan apa-apa kecuali 2 hal: 1. Gada yang namanya sains apalagi psikologi dan 2. Kalau James itu incapable. Setelah mempublish bukunya selesai jugalah hubungan James dengan psikologi. Dia kemudian memfokuskan dirinya kepada bidang filsafat (ay, me boy, be doing philosophy, can blame him tho). Dan setelah menjadi filsuf ternama di tahun 1890an, dia menulis 2 buku dan salah satunya ialah Talks to Teacher, dimana memberikan awal dari psikologi pendidikan dan memberikan gagasan bagaimana psikologi dapat diaplikasikan pada bidan pendidikan. (Personal note: James was a really great man, obviously not because he preferred philosphy over psychology, but indeed he was a great man.) The Principle of Psychology 3 alasan kenapa James merupakan psikolog terbaik pada masanya. 1. Dia menulis bukunya dengan kejelasan yang unik daripada peneliti lain. 2. Dia menentang Wundt dan strukturalis. 3. Dia memberikan sudut pandang baru dalam melihat kesadaran. Dan dengan singkat sudah waktunya pula untuk APA untuk mendengar apa yang James berusaha katakan (It is time). Dalam bukunya yang malas kutulis namanya, James mengatakan bahwa tujuan psikologi bukan untuk melihat struktur dari kesadaran, melainkan fungsi dari kesadaran. Dimana fungsinya membantu individu dalam beradaptasi dengan 16 September – 26 November 2023 lingkungannya agar kita dapat bertahan hidup (disini udah jelas kan hubungannya dengan apa yang berusaha dikatakan oleh pak Darwin). Dalam bukunya pun James menjelaskan bagaimana manusia bukanlah mahluk yang betul-betul rasional, karena manusia terdiri dari pikiran dan emosi. Ia misalnya mencatat bahwa kecerdasan dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik tubuh, keyakinan ditentukan oleh faktor emosional, dan pemikiran serta pembentukan konsep dipengaruhi oleh keinginan dan kebutuhan manusia. The Subject Matter of Psychology: A New Look at Consciousness Pada bagian awal bukunya James menyebutkan psikologi merupakan sains dalam mengkaji kehidupan mental, yang dimana berasal dari fenomena dan kondisi. Phenomena, berkaitan dengan pengalaman langsung (immediate experience) dan Condition, berkaitan dengan tubuh, terkhusus otak. James menolak pemecahan kesadaran hingga elemen-elemen oleh Wundt dan sejolinya. Menurutnya chef mampu membedakan rasa dan komponen pencipta rasa pada makanan karena dia ahli. Orang pada umumnya tidak dapat melakukan itu dan hanya menikmati keseluruhan rasa yang dibuat oleh chef. Hanya karena ahli dapat memilah-milah kesadaran bukan berarti hal tersebut dapat dipalikasikan ke orang lain. James menyebut ini sebagai “psychological fallacy”. Menurut James, mental life/kehidupan mental, merupakan arus yang terus mengalir dan berubah, dan setiap upaya untuk menghentikannya atau membagi- bagikannya hanya akan mendistorsikannya atau menghancurkannya (sebenarnaya ga menghancurkan, cuman ya biar mudah aja dicerna). James menyebut proses ini sebagai stream of consciousness. Karena kesadaran selalu berubah, kita tidak bisa merasakan pikiran ataupun sensasi yang sama dua kali. Kita bisa mikir atau merasakan hal yang sama lebih dari sekali, tapi hasil yang dirasakan udah ga identik dan pastinya berbeda dari yang awal. 16 September – 26 November 2023 Dalam stream of consciousness, miliknya James mengungkapkan bagaimana pikiran kita kerap memfilter berbagai hal yang diterima oleh panca indra kita. Dan hanya memberikan atensi pada hal-hal yang relevan, agar kita dapat berpikir lebih rasional dan menghasilkan konklusi yang rasional pula (kenapa rasional? Karena dengan rasional kita jadi lebih mungkin hidup, daripada yang ga rasional). Intinya James berusaha menafsirkan akan apa sebenarnya fungsi dari kesadaran seperti nama gerakan yang nantinya menggunakan idenya. Menurut James fungsi kesadaran adalah untuk membantu kita beradaptasi dengan lingkungan kita, untuk menjaga kesadaran itu tetap ada. Jadi nanti di subbab selanjutnya kita bakal banyak bahas mengenai gimana kesadaran ini menjalankan fungsinya dalam menjaga kita agar bisa tetap bertahan. Methods of Psychology Dalam metodenya James setuju dengan pentingnya eksperimen walau dia personally tidak suka dengan hal itu. Tetapi dia setuju introspeksi itu penting untuk mengkaji pengalaman kesadaran kita. Dia juga berasumsi akan pentingnya metode komparatif, menurutnya dengan membandingkan mental life (mulai sekarang mental life aja la ya, soalnya kehidupan mental kaya ga masuk akal cok, apa coba kehidupan mental) dari anak-anak, remaja, orang yang penyakit jiwa, orang dengan disabilitas, maka akan dapat menguak variasi yang bermakna dari mental life tersebut. Walau begitu yang menjadi pembeda utama dari metode Fungsionalis dan Strukturalis adalah bagaimana Fungsionalis tidak berpatokan pada introspeksi saja, atau 1 metode saja, melainkan mereka terbuka pada metode apapun. Pragmatism James menekankan akan pentingnya psychology of pragmatism, yang artinya validitas dari sebuah ide atau gagasan harus dapat diuji di kehidupan langsung. 16 September – 26 November 2023 Intinya ya jangan cuman ide doang tapi harus ada fungsi. Kata-kata populernya “anything is true, if it works” (sangat philosophical sekali). The Theory of Emotions Disini James menjabarkan gagasannya mengenai bagaimana emosi dapat hadir. Dia berpendapat hadirnya emosi itu diprakarsai oleh aktivitas fisik. Jadi emosi lahir karena adanya reaksi fisik yang terjadi. Menurutnya dengan melakukan introspeksi observasi pada dirinya dia menyadari jika tidak terjadi perubahan denyut jantung, penegangan otot, atau perubahan pernapasan, maka emosi tidak akan muncul. Funfactnya ternyata ketika mengeluarkan teori ini, peneliti lain Carl Lange, mengeluarkan teori dengan nada yang sama. Hubungan keduanya melahirkan teori emosi yang saat ini kita kenal sebagai James-Lange Theory of Emotions. The Three-Part Self James menyadari kesadaran individu akan dirinya didasari oleh 3 komponen: 1. The Material: Komponen ini berkaitan dengan fisik yang kita miliki, dan hal- hal yang fisikal atau dapat dilihat. Seperti rumah, pakaian, tubuh, keluarga, teman yang datang pas butuh doang. 2. The Social: Komponen ini berkaitan dengan rekognisi yang kita dapat dari orang lain. Disini James bilang gimana kita punya versi diri yang berbeda- beda tergantung dengan siapa kita bersosial. Jadi pasti beda cara kita bersosial dengan pacar kita dan dengan teman yang selalu pinjam 100 tapi ga dikembalikan. 3. Spiritual Self: Komponen ini lebih filosofis dan tentunya spiritual, dimana hubungan kita dengan batin atau diri kita secara subjektif. Kalau mau contoh pernah ga kita buat sesuatu terus dari lubuk hati kita merasa itu salah, atau kita buat sesuatu yang bertentangan dengan prinsip atau diri kita, ha itula yang spiritual itu. Semakin kita dekat sama innerself kita 16 September – 26 November 2023 semakin kita kenal dengan siapa kita. Sama halnya dengan kita merasa bersalah tapi tetap memberikan duit 100 dengan orang yang kita tau ga bakal kembalikan duit kita. Oke… enough jokes-jokes pinjam duit, tpi jujur klo lo baca tulisan ini, please lo balikin duit gue, gue udh gatau mau makan apa lgi asu. Habit Menurut James setiap manusia hanyalah sekumpulan kebiasaan atau “bundle of habits”. Repetisi atau tindakan yang biasa kita lakukan (habit) berhubungan dengan sistem syaraf dan meningkatkan plastisitas saraf neural (atau apala itu, aku gatau biopsi). Sehingga hasilnya, kita lebih mudah melakukan serangkaian kegiatan dan membutuhkan sedikit perhatian sadar. Menurut James kebiasaan inipun memiliki dampak sosial, seperti bagaimana kesadarn ini membentuk karakteristik setiap orang. Menurutnya kebiasaanla yang membentuk karakter dan membuat kita tetap dalam batasan-batasan peraturan. James McKeen Cattell (1860-1944) Mental

Use Quizgecko on...
Browser
Browser