Document Details

VigilantArtInformel

Uploaded by VigilantArtInformel

Fakultas Kedokteran UKDW

2024

dr. Christiane M. Sooai, M. Biomed

Tags

parasitologi kesehatan ilmu kedokteran penyakit parasit

Summary

Ini adalah catatan kuliah tentang parasitologi umum tahun 2024, yang mencakup ruang lingkup, klasifikasi parasit, serta hubungan antara inang, vektor, dan penyakit. Materi ini berfokus pada pemahaman mendasar mengenai parasitologi, termasuk berbagai jenis parasit dan hubungannya dengan kesehatan manusia.

Full Transcript

PARASITOLOGI UMUM dr.Christiane M.Sooai, M.Biomed Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UKDW 2024 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup parasitologi 2. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi parasit 3. Mahasiswa mampu memberikan contoh mengenai hubu...

PARASITOLOGI UMUM dr.Christiane M.Sooai, M.Biomed Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UKDW 2024 TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup parasitologi 2. Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi parasit 3. Mahasiswa mampu memberikan contoh mengenai hubungan hospes, vector, dan penyakit. RUANG LINGKUP PARASITOLOGI  Klasifikasi Parasit  Siklus Hidup Parasit dan Transmisi  Epidemiologi Parasit  Diagnostik Parasit  Patogenesis dan Gejala Klinis  Imunologi Parasit  Pengobatan dan Terapi  Pengendalian dan Pencegahan  Penelitian Klinis dan Laboratorium  Parasitologi Komunitas Dengan memfokuskan pada ruang lingkup ini, parasitologi kedokteran berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemahaman yang lebih baik tentang penyakit parasit dan pengembangan strategi efektif untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkannya Parasitologi Kedokteran Parasitologi kedokteran adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia, termasuk hubungan antara parasit dan inangnya, siklus hidup parasit, patogenesis, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan infeksi parasit. Tujuan utama parasitologi kedokteran adalah untuk memahami dan mengendalikan penyakit parasit guna meningkatkan kesehatan manusia.  PARASITISME: hubungan timbal balik suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya yang berlangsung sementara atau permanen.  SIMBIOSIS: hubungan permanen antara dua jasad yang tidak dapat hidup terpisah. Mutualisme: bilamana kedua jasad mendapat untung. Komensalisme: bilamana salah satu jasad mendapat untung, namun jasad lain tidak dirugikan.  Ektoparasit: parasit yang hidup pada bagian luar hospes (infestasi)  Endoparasit: parasit yang hidup di dalam badan hospes (infeksi).  Parasit fakultatif: parasit yang dapat hidup bebas, di samping dapat hidup sebagai parasit.  Parasit obligat: Parasit yang hidup secara permanen di dalam hospes dan seluruhnya bergantung kepada hospes itu.  Parasit insidentil : parasit yang secara kebetulan bersarang dalam suatu hospes yang biasanya tidak dihinggapinya.  Parasit temporer: Parasit yang sebagian masa hidupnya bebas, dan sewaktu-waktu mencari hospes untuk mendapatkan makanan.  Parasit permanen: parasit yang tinggal pada permukaan atau di dalam badan hospes sejak permulaan sampai dewasa, kadang-kadang selama hayatnya  Parasit patogen: parasit yang menyebabkan kerusakan pada hospes karena pengaruh mekanik, traumatik atau toksik.  Pseudoparasit: suatu artefak yang disangka sebagai parasit KLASIFIKASI Phylum: 1. Protozoa 2. Helminth (Platyhelmynthes dan Nemathelminthes) 3. Arthropoda Kelas, Ordo, Famili (berakhiran idea), Subfamili (berakhiran inae), Genus, dan spesies PENDAHULUAN PROTOZOA Protozoa : 1. hewan bersel satu yang hidup tunggal atau dalam bentuk koloni. 2. merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan fungsi fisiologi yang dalam jasad lebih besar dapat dikerjakan oleh sel- sel khusus 3. Sebagian besar hidup bebas, tetapi beberapa jenis hidup sebagai parasit, setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan yang berlainan di dalam tubuh hospes. MORFOLOGI  Fungsi hidup protozoa : dilakukan oleh protoplasma, suatu zat yang bergranula kasar atau halus, yang terdiri dari nukleoplasma dan sitoplasma.  Sitoplasma terdiri atas ektoplasma, bagian luar yang tipis dan endoplasma, bagian dalam yang lebih besar.  Fungsi ektoplasma: pergerakan, mengambil makanan, ekskresi, respirasi dan melindungi diri.  Alat pergerakan ialah bagian ektoplasma yang memanjang dan dikenal sebagai pseudopodium, cilium, flagellum, membran bergelombang. MORFOLOGI Endoplasma yang bergranula 1. mengurus gizi sel dan karena mengandung nukleus juga mengurus reproduksi. 2. Berisi vakuola makanan, makanan cadangan, benda asing, vakuola kontraktil (mempunyai fungsi dalam mengatur tekanan osmose dan membuang bahan-bahan sampah) dan benda khromatoid. 3. Dalam Mastigophora ada kinetoplast yang terdiri dari dua bagian, benda parabasal dan blefaroplast, yaitu tempat keluar flagel  Nukleus diperlukan untuk mempertahankan hidup dan untuk reproduksi  Membran inti meliputi retikulum halus yang berisi cairan inti dan kromatin.  Struktur inti terutama susunan kromatin dan kromosom membantu dalam membedakan spesies.  nfusoria mempunyai makronukleus (berhubungan erat dengan vegetatif sel dan mikronukleus (berhubungan dengan fungsi reproduksi). Protozoa terdiri dua stadium: trofozoit dan sista. Pembelahan terutama berlangsung pada stadium trofozoit sebagai berikut :  Asexual (tipe belah pasang) : pembelahan berlangsung secara longitudinal atau transversal menjadi dua atau lebih  Asexual (schizogony) : pembelahan dimulai dengan pembelahan inti berulang-ulang kemudian diikuti dengan pembentukan sitoplasma di sekelilingnya, dan setelah sempurna, schyzont yang matang pecah mengeluarkan merozoit yang siap melakukan schizogony lagi di dalam sel yang diserangnya.  Sexual (konjugasi) : selama proses ini dua trofozoit membentuk sista dalam satu sista dan terjadi pertukaran material inti yang diikuti dengan pembelahan secara individual.  Sexual (syngami) : sel gamet jantan dan betina mengalami fertilisasi menjadi zygote.  Phylum : Protozoa  Klas : 1. Rhizopodea 2. Zoomastigophorea 3. Sporozoa 4. Ciliata  Genus: Entamoeba Giardia Plasmodium Balantidium Trichomonas Toxoplasma Usus Atrial Jaringan Darah E. histolytica T. vaginalis T. gondii Pl. vivax E. coli Pl. falciparum B. Coli Pl. malariae G. Lamblia Pl. ovale Beberapa penyakit yang disebabkan oleh protozoa :  Malaria  Amubiasis  Toxoplasmosis  Leishmanisis  Giardiasis  Balantidiasis PENDAHULUAN HELMINTHOLOGI  Cacing : parasit multiselular, bilateral simetris, metazoa triploblastik  Klasifikasi :  Phylum: Plathyhelminthes Nemathelminthes   Klas:Cestoidea & Trematoda Nematoda -Philum Platihelminthes (cacing pipih) Cestoda (pipih). Cth : Taenia solium dan Taenia saginata Trematoda (daun). Cth : Paragonimus westermani -Philum Nemathelminthes Nematoda (cacing gilik). Cth : Ascaris lumbricoides, Necator americanus Perbedaan Nematoda, Cestoda dan Trematoda Nematoda Cestoda Trematoda Bentuk Memanjang,silindris, Pipih, bersegmen Seperti daun, tak takbersegmen bersegmen Sex terpisah Hermafrodit Hermafrodit kec schisostoma Rongga saluran cerna Ada, komplit Tidak ada Ada, belum komplit Caput Capsula bucalis penghisap Penghisap,tak berkait  Ascariasis  Taeniasis  Filariasis  Oxyuriasis  Necatoriasis  Ankilostomiasis  merupakan invertebrata, multiselular, bersegmen-segmen, bilateral simetris, mempunyai eksoskelet keras, terbuat dari khitin. Tubuh terdiri atas caput, thorax dan abdomen.  Mata majemuk atau sederhana.  Susunan pencernaan, vaskularisasi, ekskresi dan saraf ada.  Pernafasan pada golongan yang hidup dalam air dengan insang, sedang yang hidup di darat dan udara dengan trachea.  Kelamin terpisah dan reproduksi bersifat seksual  PHYLUM : ARTHROPODA  KLAS : 1. Insekta (3 ps kaki) 2. Arachnida (4 ps kaki) 3. Crustacea (5 ps kaki) 4. Chilopoda (1 ps kaki per segmen) 5. Diplopoda ( 2 ps kaki per segmen) 6. Pentastomida (tak berkaki) Tubuh :terbagi menjadi caput dengan sepasang antena, thorax 3 ruas dengan 3 pasang kaki dan dua pasang atau sepasang sayap atau tanpa sayap , abdomen 11 ruas, segmen terakhir mengalami modifikasi menjadi organ genitalia eksterna dan mempunyai trachea. Metamorfosis : lengkap (holometabolous), partialis (hemimetabolous), bertingkat (paurometabolous), tanpa metamorfosis (ametabolous) Ordo yang penting : Diptera (Nyamuk dan Lalat)*, Orthoptera (kecoa)*, Anoplura (kutu), Siphonaptera (pinjal), Hemiptera (kepinding), Hymenoptera (lebah, semut), Coleoptera (kumbang), Lepidoptera (kupu malam dan siang).  Tubuh : terbagi menjadi cephalothorax dan abdomen, tanpa antena, dewasa dan nimfa mempunyai 4 pasang kaki, sedang larva hanya 3 pasang kaki, chelicera menggantikan antenae sebagai alat indera pada golongan yang sederhana.  Ordo yang penting : Acarina (sengkenit dan tungau)*, Scorpionida (kala jengking), Araneida (laba-laba).  Catatan: tungau* (Sarcoptes scabiei), Leptotrombidium, Dermatophagoides)  Tubuh crustacea terdiri dari segmen, yang dikelompokkan menjadi tiga wilayah: cephalon atau kepala,pereon atau dada,dan pleon atau perut.Kepala dan dada dapat menyatu bersama untuk membentuk cephalothorax,yang ditutupi oleh satu karapas. Tubuh crustacea dilindungi oleh kerangka luar yang keras, yang harus berganti kulit agar dapat tumbuh.  Ordo Copepoda, genus Cyclops dan Diaptomus  Ordo Decapoda, genus potamon dan cambarus  memiliki kepala bulat atau pipih, dengan sepasang antena di tepi depan.  memiliki sepasang mandibula memanjang, dan dua pasang rahang atas. Sepasang maksila pertama membentuk bibir bawah, dan memiliki palpasi pendek. Sepasang anggota badan pertama membentang ke depan dari tubuh untuk menutupi sisa mulut. Anggota badan, berakhir dengan cakar yang tajam dan termasuk kelenjar racun yang membantu hewan untuk membunuh atau melumpuhkan mangsanya.  Genus Scolopendra  memiliki dua pasang kaki yang melekat pada setiap segmen tubuh. Hewan serupa lainnya, seperti kelabang, memiliki sepasang kaki di setiap segmen tubuh. Kaki seribu berbeda karena setiap segmen benar-benar terdiri dari dua segmen yang menyatu. Segmen tubuh yang menyatu ini disebut diplosegmen.  Ordo Fontaria  Bertindak sebagai pembawa penyakit atau penyebab langsung  Sebagai pembawa penyakit dari protozoa, helmith, virus.  Sebagai penyebab langsung spt alergi, kerusakan kulit,dll  Hospes defenitif : hospes tempat parasit hidup, dan berkembang secara seksual. Cth : manusia sbg hospes defenitif dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,Necator americanus  Hospes perantara (intermediet) : hospes tempat parasit hidup menjadi bentuk infektif dan siap ditularkan. Cth : manusia sebagai hospes perantara plasmodium, krn st.seksual pada Anopheles  Hospes Insidental : hospes tempat hidup parasit secara kebetulan yang seharusnya menginfeksi mahluk hidup lain. Cth: manusia- Toxoplasma gondii (kucing), manusia-Toxocara cati(kucing),manusia- Toxocara canis(anjing)  Hospes Paratenik : hospes yg mengandung stadium infektif parasit tanpa mjd dewasa & stadium infektif ini dpt ditularkan & mjd dewasa pd hospes definitif. Cth : cacing tanah-Sygalamus trachenalis  Biologi :Berperan sebagai perantara sekaligus sebagai hospes. Cth : Anopheles sp.  Mekanik : Berperan sebagai perantara parasit saja. Cth :Sarcophaga Hand to mouth (Feko oral) Menembus kulit Vektor Hospes perantara ; sapi, babi,ikan,keong Penyakit hewan yang ditularkan ke manusia dan sebaliknya. Terbagi atas: 1.Anthropozoonosis : Penyakit hewan yang ditularkan pada manusia. Cth : Balantidium coli (Babi-manusia),Trichinosis sp Babi-manusia) 2.Zooanthropozoonosia : Penyakit manusia ditularkan ke hewan.cth : Influenza A.  Penyakit hewan yg dapat ditularkan pd manusia. Cth : Balantidiosis.  Dalam daur hidup ditemukan berbagai stadium.  Pada helminth : stadium dewasa, telur, larva.  Pada protozoa : Stadium trofozoit (vegetatif), dan kista  Menulis nama spesies ditentukan dengan 2 nama. Cth : Ascaris lumbricoides. Terjadi karena stadium infektif masuk dalam tubuh hospes Stadium infektif : -Telur ; Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Oxiuris vermicularis -Larva ; Hookworm -Kista ; Entamoeba histolitica  Berfariasi tergantung jenis parasit  Tergantung pada: Kondisi tubuh, status endemesitas daerah, jumlah parasit yang masuk, penyebaran dalam organ, sifat parasit  Pemeriksaan spesimen : darah, tinja, jaringan,urine, sputum.  Menemukan parasit  Tergantung jenis Parasit  Terbanyak  Penyebab endemi  Insektisida Resistensi  Global warming, AIDS,Kanker

Use Quizgecko on...
Browser
Browser