Materi 7B Observasi Dalam Pemeriksaan Psikologi 2024 PDF
Document Details
Uploaded by SmilingOrientalism
2024
Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi, Psikolog, Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog, Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog and Fidia Hanan Zahara, M.Psi, Psikolog
Tags
Summary
This document provides information about observation in psychological evaluations. It covers a range from individual observations, observational aspects in interviews, tests, reactions towards examiners, and final conclusions. The document also covers important aspects of the psychological assessment process, crucial for comprehending individual behaviors.
Full Transcript
Observasi dalam Pemeriksaan Psikologi Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi, Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi, Psikolog Pemeriksaan Psikologi (Psikotes) Umumnya dilakukan dengan pendekatan individual dan kl...
Observasi dalam Pemeriksaan Psikologi Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi, Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi, Psikolog Pemeriksaan Psikologi (Psikotes) Umumnya dilakukan dengan pendekatan individual dan klasikal/kelompok Bisa terdiri atas pemeriksaan lengkap (tes, wawancara, dll) atau parsial. Observasi bisa dijadikan metode psikodiagnostik secara tunggal atau melengkapi metode psikodiagnostik lainnya. Observasi pada Pemeriksaan Psikologi INDIVIDUAL STATUS PRAESENS Kesan pertama pada saat pertama kali bertemu sampai terjadi kontak awal Terdiri atas Status Physicus (Fisik) & Status Psychicus (Psikologis) Kesan diperoleh melalui pengamatan dari ekspresi non verbal statis & ekspresi non verbal dinamis Ekspresi non verbal statis Bentuk fisik/konstitusi tubuh → Tinggi badan , berat badan termasuk ke dalam tipe tertentu (menurut teori tipologi) Kondisi tubuh → Dalam keadaan sakit, pilek, batuk, pucat, berkeringat Keadaan fisik → Ada cacat atau tidak Bentuk muka Pakaian dan tata cara berpakaian → Modis, rapi, bersih, merawat diri Tipologi manusia KRETSCHMER PIKNIS ⇨ pendek gemuk: dada bulat, perut besar, bahu tak lebar, leher pendek & kuat, kepala melorot, lengan & tungkai lemah, banyak lemak, punggung melengkung, otot & tulang tak tampak. LEPTOSOM ⇨ kurus jangkung: langsing, rongga dada kecil-sempit-pipih, rusuk tampak, perut kecil, bahu sempit, lengan & tungkai kurus, tengkorak agak kecil, tulang pd wajah jelas & bulat telur, berat badan kurang ATLETIS ⇨ proporsional: badan kokoh tegap, TB cukupan, bahu lebar & kuat, perut kuat, pinggul & kaki kuat, perbandinagan bahu & badan kecil, tengkorak besar & kuat, kepala & leher tegak, wajah bulat telur. DISPLASTIS ⇨ menyimpang dari konstitusi normal. Tipe ini tidak memiliki ciri yang khas, karena merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang sudah dijelaskan. Bila tidak masuk pada ketiga tipe tsb, berarti masuk tripe displastik. Ekspresi non verbal dinamis Cara memasuki ruangan Cara berdiri dan berjalan Cara berjabat tangan Jabatan erat, diguncang, jabatan lemah, hanya menyentuh Ekspresi wajah Tingkat kesadaran → compos mentis Tingkat Kesadaran Sadar Apatis, keadaan tidak ada perhatian pada sekeliling Somnoler, keadaan mengantuk, bila didiamkan segera tidur Saporokoma, tidak dapat dibangunkan tetapi masih bereaksi terhadap rangsangan fisik kuat Koma, tidak ada reaksi thd rangsangan dari luar Observasi dalam Wawancara Cara duduk Jarak duduk Posisi duduk (berubah-ubah atau tetap) Gerakan-gerakan tubuh Ekspresi wajah Cara bicara Reaksi-reaksi emosional Gerakan tiba-tiba Observasi dalam Tes (Kecerdasan) Saat diberi instruksi → Memandang tester, memandang kanan- kiri, bertanya atau tidak Daya tangkap → Cepat atau lambat Cara mengejakan tes setelah pembacaan soal selesai : →menjawab spontan atau ada jeda, cara bicara lancar atau terputus-putus konsentrasi : → penuh perhatian atau kurang konsentrasi sistematika kerja : → sistematis atau trial error keterampilan tangan :→ terampil atau tidak, nervous tempo kerja : → cepat lambat, tetap / tidak tetap Tingkah laku menghadapi kesukaran → Jarang minta bantuan, sering minta bantuan Sikap terhadap pertolongan → Acuh atau memperhatikan Sikap terhadap kesalahan → Impulsive atau bisa menguasai diri Sikap terhadap prestasi keseluruhan → Puas, sering mengkritik diri atau tidak puas Tingkah laku setelah akhir tes → Memberi tahu bila sudah selesai, diam saja, menanyakan apakah pekerjaannya benar atau salah, meninggalkan material tes secara teratur, langsung merombak atau membantu tester membereskan alat Gerakan-gerakan tubuh Gerakan tiba-tiba Informasi yang diperoleh selama pemeriksaan psikologi individual kemudian dicatat dengan teknik narrative description. Status praesens → Kesan pertama ketika terjadi kontak awal Observasi umum → Pengamatan terhadap tingkah laku sejak testee duduk, pada situasi wawancara, situasi tes → amati tingkah laku apa yang sering muncul (→ menunjukkan karakteristik) Observasi khusus → Pengamatan terhadap tingkah laku tertentu yang muncul selama pemeriksaan Kesimpulan → Gambaran kesan keseluruhan terhadap klien berdasarkan status praesens, observasi umum dan observasi khusus KERANGKA OBSERVASI J. SATTLER (Pendekatan Observasi Individual pada Anak) Sikap terhadap Pemeriksa Bagaimana testee berhubungan dengan tester ? Apakah ia malu, takut, agresif atau bersahabat ? Apakah testee negativistik, selalu mengeluh atau berusaha keras untuk menyenangkan tester ? Apakah ada perbedaan hubungan tester dengan testee saat kontak awal dan tahapan berikutnya ? Apakah testee berusaha mempengaruhi tester untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan ? Apakah testee memperhatikan tester dengan seksama untuk mengetahui apakah jawabannya sudah benar ? Sikap terhadap situasi tes Apakah testee relaks atau tegang dan terhambat atau tidak tenang ? Apakah ia tertarik atau tidak ? Apakah ia kelihatan yakin dengan kemampuannya Apakah ia bersemangat untuk terlibat atau harus diajak ? Apakah tugas dipandangnya sebagai permainan (games), menantang, atau mengancamnya karena akan membuatnya gagal ? Seperti apa perhatiannya ? Apakah selalu diperlukan mengulang instruksi ? Apakah mudah atau sulit mengumpulkan lagi perhatiannya jika sudah pecah ? Apakah ia terlihat menggunakan seluruh kemampuannya ? Apakah ia mencoba hanya jika diminta oleh tester ? Apakah ia mudah menyerah atau dia “ngotot” terus mencoba item yang sulit ? Apakah minatnya bervariasi sepanjang jalannya pemeriksaan ? Sikap terhadap diri Apakah ia percaya diri ? Apakah ia percaya diri ? Apakah ia sering menyatakan ia tidak mampu atau berkomentar menyombongkan kemampuannya atau ia cukup obyektif menilai hasil kerjanya ? Kebiasaan kerja Apakah tempo kerjanya cepat atau lambat ? Apakah ia kelihatan memikirkan dulu dan mengorganisasikan jawabannya atau ia memberikan jawabannya secara impulsif atau tidak hati-hati ? Apakah ia memperbaiki jawabannya ? Apakah ia berpikir dengan baersuara atau ia hanya memberikan jawaban akhirnya ? Reaksi terhadap item tes Jenis item tes apa yang menimbulkan reaksi seperti anxiety, ketegangan atau membuat mukanya memerah ? Apakah ada bagian tes tertentu yang membuatnya lebih nyaman dan yang tidak ? Apakah ia tertarik pada sejumlah item daripada lainnya ? Reaksi terhadap kegagalan Bagaimana reaksi testee terhadap kegagalan ? Apakah ia meminta maaf, mencari alasan (rasionalisasi) atau menerima kegagalannya dengan tenang ? Jika dihadapkan dengan item yang sulit, bagaimana reaksinya ? Apakah ia menyerah, menjadi agresif, bekerja lebih giat, mencoba berbuat curang, menjadi menghindar atau secara terbuka mengakui kegagalannya ? Jika ia menjadi agresif, apa atau siapa yang menjadi sasaran agresinya ? Jika ditanyai lebih lanjut mengenai suatu item, apakah ia memikirkan kembali jawabannya, mempertahankan jawaban pertamanya atau menjadi diam ? Reaksi terhadap pujian Bagaimana reaksi testee terhadap pujian ? Bagaimana ia menerimanya, apakah dengan gembira atau dengan malu ? Apakah pujian membuatnya bekerja lebih giat ? Bahasa Seberapa jelas dan akurat testee mengekspresikan dirinya ? Apakah ia berbicara dengan lancar, tersendat-sendat, jelas artikulasinya,tidak pasti atau tepat ? Apakah responnya terarah dan “to the point.” Atau tidak jelas, berputar-putar atau hanya asosiasi bebas ? Apakah ia membuat pembicaraan yang spntan dan bebas atau ia membatasi diri hanya menjawab pertanyaan ? Apakah pembicaraannya didasari persahabatan atau upaya untuk menghindari situasi tes ? Visual Motor Catatlah gerakan tangan, kaki dan ekspresi wajahnya dan bagaimana ia memegang material tes. Catatlah apakah ia kidal atau tidak ? Apakah waktu reaksi (reaction time)nya cepat atau lambat ? Apakah ia selalu bekerja secara trial and error (coba-coba ) ? Apakah ia terampil atau tidak ? Observasi pada Pemeriksaan Psikologi KLASIKAL Perlu diperhatikan hal penting dan menarik saat mengobservasi Pemahaman terhadap instuksi Kelengkapan data yang diminta Testee yang sering bertanya Testee yang sering “terlambat” dalam menyelesaikan tugas Testee yang mencuri kesempatan → memulai sblm waktunya dan masih bekerja saat waktu telah berakhir Reaksi-reaksi spontan yang muncul saat dilaksanakannya tes Bagaimana cara mengobservasi pada setiap tes yang diberikan → tes inteligensi, tes projektif, tes inventori Contoh Status Praesens & Observasi Status Physicus (Fisik) X adalah seorang laki-laki dengan tinggi sekitar 165 cm dengan berat sekitar 75 kg. Berperawakan tinggi dan agak gemuk Pada pertemuan ini X berpakaian rapi dengan baju putih dan becelana hitam dengan sepatu. Rambut pendek agak ikal tersusun rapi. Berkulit sawo matang dan berkaca mata. Secara keseluruhan terlihat rapi dan bersih. Status Psychicus (Psikologis) X menyambut dengan ramah dengan menjulurkan tangannya untuk bersalaman tampa ragu – ragu. Saat berbicara X sesekali merunduk dan kadang – kadang kurang memperhatikan lawan bicara. Kelopak matanya suka melihat kesana kemari dan tidak fokus dengan pemeriksa. Observasi Selama wawancara berlangsung, X agak jarang menjaga kontak mata dengan pemeriksa, ia hanya sesekali untuk melihat ke arah pemeriksa. Terkadang suaranya terdengar jelas dan tiba-tiba suaranya menjadi lebih kecil sehingga meminta RF untuk mengulangnya kembali. Ketika X menceritakan tentang dirinya, hubungannya dengan saudaranya terlihat kurang bersemangat seolah – olah menutupi. Dengan kakak kedua X kurang menyukainya dengan alasan ribet katanya.