Paradigma Keperawatan 2024 PDF
Document Details
Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta
2024
Rita Ismail
Tags
Summary
Makalah ini membahas tentang Paradigma Keperawatan 2024, menjelaskan teori, falsafah, dan berbagai konsep dalam ilmu keperawatan. Penekanan pada aspek manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan sebagai suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Full Transcript
PARADIGMA KEPERAWATAN Rita Ismail Agusutus2024 Pendahuluan ▪ Teori keperawatanberkembangdari falsafah keperawatan yang digunakan sebagai pedoman dalam praktik keperawatan. ▪ Teori keperawatan memandang manusia, konsep sehat dan sakit, lingkungan dan konsep kep...
PARADIGMA KEPERAWATAN Rita Ismail Agusutus2024 Pendahuluan ▪ Teori keperawatanberkembangdari falsafah keperawatan yang digunakan sebagai pedoman dalam praktik keperawatan. ▪ Teori keperawatan memandang manusia, konsep sehat dan sakit, lingkungan dan konsep keperawatan merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. ▪ Manusia merupakan focus utama dari teori keperawatan, yang dikembangkan menjadi paradigma keperawatan, termasuk unsur- unsur lainnya, karena saling mempengaruhi dalam praktek keperawatan. Falsafah Keperawatan ▪ Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yangmenjadi pedomandalammemberikanasuhankeperawatan,baik kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. ▪ Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakanasuhankeperawatan, baik padatingkat individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. ▪ Keperawatan adalah pekerjaan luhur dan manusiawi untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Konsep Teori dan Paradigma Keperawatan ▪ Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang saling berpengaruh satu sama lain, dan sangat menentukan kualitas praktik keperawatan yaitu: Konsep manusia, Teori ini akan berkembang Konsep Keperawatan, menjadi Paradigma Konsep Sehat /Sakit dan Keperawatan Lingkungan TEORI KEPERAWATAN Konsep Manusia Konsep Dsr Konsep Ling Teori Keperawatan Keperawatan Konsep Teori Konsep Keperawatan berkembang Sehat/Sakit menjadi Paradigma Keperawatan Why Is Theory Important? ▪ Tanpa Teori, asuhan keperawatan hanya dilaksanakan berdasarkan insthink (Mother Insthinck), atau empiris ▪ Sedangkan dengan Teori keperawatan, dapat membantu praktisi keperawatanuntuk membimbingdan meningkatkan keterampilan mereka. Kriteria Keperawatan sebagai profesi 01 ▪ Memiliki Body of Knowledge ▪ Berbasis Teori dan Praktek (Bonnie.M Wivell, 2009) 02 ▪ Dibangun berdasarkan pengetahuan berbasis teori 03 ▪ Teori itu penting untuk membantu perawat mengambil keputusan (Person, 2002). 04 ▪ Membedakan apa yang menjadi dasar praktik keperawatan dengan ilmu yang lain. Menurut Pendapat Para Ahli ▪ Tomey danAlligood, 2010) Teori adalah alat yang berguna untuk penalaran, pemikiran kritis, dan pengambilan keputusan. ▪ Keperawatansebagai profesi perlu diperkuat dengan pengetahuan keperawatan, yang dibangun atas dasar teori keperawatan yang kuat. Tujuan Teori Keperawatan ▪ Teori keperawatan bertujuan untuk mendeskripsikan, memprediksi dan menjelaskan fenomena keperawatan (Chinn dan Jacobs, 1987). ▪ Teori keperawatan memberikan dasar-dasar praktik keperawatan,untuk membantu menghasilkan pengetahuan lebih lanjut dan menunjukkan ke arah mana keperawatan harus berkembang di masa depan (Brown 1964). ▪ Atas dasar teori tersebut perawat memahamiAPAyang mereka lakukan dan MENGAPAmereka melakukan Tindakan itu. Konsep Paradigma Keperawatan Paradigma keperawatan terdiri atas 4 komponen /unsur, yaitu: Keperawatan, Paradigma keperawatan adalah suatu Manusia, cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi Sehat-sakit dan makna, menyikapi dan memilih tindakan Lingkungan. terhadap berbagai fenomena yang ada Keempat unsur inilah yang membedakan paradigma dalam keperawatan.” (Kusnanto, 2004) keperawatan dengan teori lain. PARADIGMA KEPERAWATAN Manusia Keper Sehat/ Paradigma Sakit Keperawatan Lingkungan Konsep Paradigma Keperawatan ▪ Teori keperawatan didasarkan pada keempat konsep tersebut, yakni konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan konsep keperawatan sebagai intinya. ▪ Hubungan keempat komponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. (dapat dilihat pada gambar terlampir). ▪ Keterkaitan konsep-konsep ini terefleksikan dari budaya keperawatan, pengalamankerja, dannilai-nilai yang mempengaruhi pemikiran individu yang didapat dari hasil observasi terhadap suatu kejadian, dan situasi (Duff, 2011). Konsep Paradigma Keperawatan Konsep manusia dalam keperawatan memandang dan meyakini manusia sebagai makhluk yang unik, adaptif atau terbuka, dan holistic. Meskipun keempat konsep tersebut digunakan pada setiap teori keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan beberapa teori keperawatan: * Florence Naigtingale, Virginia Henderson * Jean Watson, Dorothea Orem * Imogene King, Sister Callista Roy ❖ * Hildegard Peplau, Ida Orlando & Madeleine Leininger Konsep Paradigma Keperawatan ▪ Pada filosofi keperawatan terdapat tiga unsur utama yang menjadi keyakinan dan proses berpikir kritis dalam mengembangkanilmu keperawatan, yaitu humanism, holismdan care. ▪ Dari ketiga unsur utama, diyakini bahwa manusia merupakan pusat/sentral asuhan keperawatan dan care sebagai landasan utama dalampraktik/asuhan keperawatan. ▪ Berdasarkan filosofi keperawatan,maka dikembangkan empat konsep utama paradigmakeperawatan, yaitu: 1. Manusia 3. Kesehatan (Sehat-sakit) 2. Keperawatan 4. Lingkungan What is a Paradigm? Amodel that explains the linkages of science, philosophy, and theory accepted and applied by the discipline (Alligood and Marriner – Tomey, 2002 Konsep Manusia ▪ Dalam keperawatan, manusia adalah sentral penerima asuhan keperawatan, karena manusia memiliki kebutuhan yang kompleks, termasuk klien, keluarga, dan komunitas. (Potter dan Perry, 2009). ▪ Keperawatan meyakini bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik sentral setiap upaya pelayanan kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konsep Manusia Manusia dipandang sebaagi individu yang bersifat holistik dan humanistik yang dalam kehidupannya. Berinteraksi dengan lingkungan, baik internal maupun eksternal, yangakanberpengaruhterhadap status kesehatannya, Manusia merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang unik dan utuh dalamarti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyaiberbagai macamkebutuhan sesuai dengan tingkatan perkembangannya. (Konsorsium Ilmu Kesehatan 1992). 1. Konsep Manusia Berdasarkan Hierarki Maslow, menyatakan bahwa: Manusia memiliki Kebutuhan Dasar yang bertingkat: 1. Kebutuhan yang paling dasar yaitu kebutuhan fisiologi (Oksigen, Cairan&elektrolit, Nutrisi, eliminasi, sex dan rekreasi) 2. Kebutuhan Keamanan dan kenyamanan 3. Kebutuhan Mencintai dan dicintai 4. Kebutuhan Harga Diri 5. KebutuhanAktualisasi Diri. 2. Konsep Keperawatan 1. Lokakarya Keperawatan Nasional (1983) menyebutkan bahwa keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional, sebagai bagian integral dari pelayanan Kesehatan, berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dalam bentuk pelayanan yang mencangkup bio psiko-sosio-spiritual, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan Masyarakat, baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia. 2. Pelayanan keperawatan diberikan secara komprehensif dan holistic, humanistik, menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian pada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi setiap manusia. Tujuan Pelayanan Keperawatan Tujuan pelayanan keperawatan adalah untuk mencapai kemandirian klien dalam meningkatkan status kesehatan secara optimal dengan pencegahan sakit dan peningkatan keadaan sehat Menurut Hildegard E.Pelau Keperawatan adalah proses interpersoal yang bermakna, bersifat terapeutik 3. Rentang Sehat dan Sakit ▪ Definisi Sehat (WHO). Sehat adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan (WHO). ▪ Sehat(UUno36th 2009tentang Kesehatan).Sehat adalah keadaan sejahtera dari jasmani, rokhani dansosial yangmemungkinkanorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. ▪ Sehat juga dapat diartikan sebagai keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis, yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri (Kusnanto, 2004) Rentang Sehat dan Sakit ▪ Sakit merupakan keadaan terganggunya fungsi tubuh yangnormal, baik fungsi fisiologis maupun fungsi sosialnya (UU N36 th 2009). ▪ Sakit dapat diartikan sebagai keadaanyangtidak seimbangantara bio-psiko-sosio-spiritual, sebagai respons tubuh terhadap interaksinya dengan lingkungan. ▪ Tingkat sehat-sakit pada setiap klien berbeda-beda sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi seorang perawat (Kusnanto, 2004). Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Kesehatan. ▪ Perawatan diri yang baik ▪ Pencegahan terhadap penyakit/cedera ▪ Menggunakan potensial intelektual ▪ Manajemen stress dan mengekspresikan emosi secara baik ▪ Hubungan interpersonal yang baik ▪ Peduli terhadap lingkungan dan kondisi sekitar Peplaumendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu secara terus menerusuntuk kelangsungan hidupnya, kreativitas, produktivitas dan sikapnya didalam masyarakat. 4. Konsep Lingkungan ▪ Lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, mencakup lingkungan internall dan lingkungan eksternall. ▪ Lingkungan internall adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri, mencakup faktor genetik, mutasi biologi, jenis kelamin, psikologis, faktor predisposisi terhadap penyakit dan faktor lingkungan. ▪ Sedangkan lingkungan eksternall adalah lingkungan di sekitar manusia yang mencakuplingkungan fisik danbiologis, lingkungan sosial, kultural dan spiritual. Lingkungan, berdasarkan Model Segitiga oleh Leavel, 1965.. 1. Agen adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit, contoh faktor biologi, mekanik dan kimiawi. 2. Hospes adalah makhluk hidup yang dapat tertular oleh penyakit. 3. Lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia dan agen. MenurutPeplau, lingkungan adalah kondisi di luar makhluk hidup, termasuk lingkungan sosial budaya, sehingga kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan sebagai faktor yang mempengaruhi individu. Kaitan Teori Keperawatan Menurut Peplau denga Paradigma Keperawatan Teori Keperawatan menurut Peplau juga dibagi menjadi empat komponen, yaitu komponen keperawatan, manusia, kesehatan, dan lingkungan, sebagai berikut: 1. Keperawatan menurut Peplau adalah sebuah proses yang signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal (Asmadi, 2008). Keperawatan merupakan sarana edukatif yang mendewasakan dan mendorong kepribadian klien dalamarah yangkreatif, konstruktif, produktif, personal dan kehidupan komunitas. Kaitan Teori Keperawatan Menurut Peplau denganParadigma Keperawatan 2. Individu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan. Peplau menganggap individu sebagai manusia yang hidup dalam ekuilibrium yang tidak stabil, dimana kondisinya dapat berubah sewaktu-waktu dengan penyebab yang beragam(Asmadi, 2008). Kaitan Teori Keperawatan Menurut Peplau denga Paradigma Keperawatan 3. Menurut Peplau Kesehatan adalah simbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi atau komunitas (Asmadi, 2008). ▪ Kesehatan merupakan simbol dari pendewasaan klien menjadi lebih mandiri, produktif dan kreatif dalamkehidupannya. ▪ Perawat memfasilitasi dan melatih klien untuk menjadi mandiri dalam menghadapi penyakitnya. ▪ Perawat berperan besar dalam memberdayakan dan memandirikan klien. Kaitan Teori Keperawatan Menurut Peplau denga Paradigma Keperawatan 4. Lingkungan merupakan kekuatan yang berada di luar organisme dan berada dalam konteks kultural (Asmadi, 2008). Menurut Peplau Lingkungan adalah budaya dan adat istiadat yang dianut oleh klien, danharus dapat menyesuaikandiri terhadap rutinitas yangharus dilakukan di rumah sakit. Peplau tidak terlalu berfokus pada lingkungan yang memengaruhi status kesehatan klien, melainkan focus pada kondisi psikologis klien. Terima Kasih