Anti-Infeksi Obat Dalam Dermatologi 2024 (PDF)

Summary

Presentasi ini membahas obat anti-infeksi dalam dermatologi, termasuk agen antibakteri dan antifungi topikal. Topik-topik yang dibahas meliputi berbagai jenis obat dan cara kerjanya dalam kulit, serta aspek-aspek penting seperti formulasi, absorpsi, efek samping, dll. Materi disusun oleh Universitas Diponegoro pada tahun 2024.

Full Transcript

Anti infective drugs in dermatology DEPARTMENT OF PHARMACOLOGY & THERAPEUTICS FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS DIPONEGORO 2024 Dermatologic Pharmacology Route: Structure of The Skin Topical or Systemic? Cutaneous drug...

Anti infective drugs in dermatology DEPARTMENT OF PHARMACOLOGY & THERAPEUTICS FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS DIPONEGORO 2024 Dermatologic Pharmacology Route: Structure of The Skin Topical or Systemic? Cutaneous drug delivery Dermatologic vehicles Pengobatan topikal : 1. Bahan aktif 2. Pembawa Macam macam pembawa : - Kelarutan bahan aktif - kemampuan pembawa untuk menghidrasi stratum korneum - stabilitat agen terapeutik dalam pembawa - interaksi kimia dan fisik respon farmakologi obat saat diaplikasikan di kulit Faktor-faktor yang menentukan: 1. variasi regional dalam penetrasi obat 2. gradien konsentrasi 3. jadwal dosing 4. pembawa dan hambatan Dermatologic vehicles 1. Ramuan 2. balutan basah 3. Lotion 4. Gels 5. Aerosols 6. Bubuk 7. Pasta 8. Krim 9. Ointments salep Anti-infective agents Common pathogens in the skin - Staphylococcus aureus - Streptococcus pyogenes - Propionibacterium acnes - Candida sp. - Herpes virus family (Herpes simplex type 1 & 2) - Parasites: Pediculus humanus, Pthirus pubis, Sarcoptes scabiei Topical Antibacterial Agents Bacitracin, Gramicidin. ◦ Gram-positive bacteria. Polymyxin B, Neomycin, Gentamicin. ◦ Gram-negative bacteria. Bacitracin ▪ Spektrum: Gram positif, most anaerobic cocci kebanyakan kokus anaerobik, tetanus bacilli and diphtheriae ▪ Sering dikombinasikan dengan agen lain (polymyxin B and neomycin) ▪ Form: krim, salep, dan persiapan aerosol ▪ biasanya ditambahkan agen antiinflamasi ◦ (Hydrocortisone) Gramicidin ▪ Dikombinasikan dengan neomycin, polymixin, bacitracin and nystatin ▪ toksisitas sistemik terbatas dalam penggunaannya DR. SHATANAWI 2012 Polymixin B Spektrum: Gram negative (P. aeruginosa, E. coli, Enterobacter, Klebsiella). Total dosis harian tidak boleh melebihi 200mg untuk meminimalisir resiko neurotoksisitas dan nefrotoksisitas Neomycin & Gentamicin Spektrum: Gram negative (P. aeruginosa (G>N), E. coli, Enterobacter, Klebsiella, Proteus). Gentamicin lebih aktif melawan staphylococci and group α & β streptococci Topical application of Gentamicin could result to detectable serum conc. Aplikasi topikal Gentamicin bisa menyebabkan serum terdeteksi Pada pasien dengan gagal ginjal, bisa menyebabkan akumulasi nefrotoksisitas, neurotoksisitas, ototoksisitas. Topical Antibacterials in Acne Clindamycin Erythromycin Metronidazole Sodium sulfacetamide Clindamycin 10% absorbed 🡪 Pseudomembranous colitis Pembawa hidroalkoholik dan formulasi busa dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit, dengan keluhan rasa terbakar dan pedas. Gel berbasis air dan formulasi lotion bisa ditoleransi dan jarang menyebabkan iritasi. Dermatitis kontak alergi tidak umum Clindamycin Juga tersedia dalam bentuk gel topikal kombinasi tetap dengan benzoyl peroxide, dan dengan tretinoin. Metronidazole Efektif dalam pengobatan rosacea efek penghambat dari metronidazole pada demodex brevis; obat ini bisa bekerja sebagai agen antiinflamasi dengan efek langsung ke fungsi seluler neutrofil Penggunaan topikal pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak anak tidak disarankan Efek lokal yang ditimbulkan oleh formulasi gel berbasis air adalah kekeringan, rasa terbakar, dan pedas Formulasi yang tidak terlalu membuat kering mungkin lebih dapat ditoleransi Lebih hati hati dan perhatikan perimgatan saat mengaplikasikan metronidazole pada area dekat mata untuk menghindari mata berair. Erythromyci n Menghambat Propionibacterium acnes satu kemungkinan komplikasi terapi topikalnya adalah perkembangan strain resisten antibiotik suatu organisms termasuk staphylococci. menyebabkan reaksi lokal sensasi terbakar saat pengaplikasian, kering dan iritasi kulit Erythromycin juga tersedia dalam kombinasi tetap dengan benzoyl peroxide for topical treatment of acne vulgaris. Topical Antifungal Agents Turunan azole ◦ Clotrimazole ◦ Econazole. ◦ Ketoconazole. ◦ Miconazole. ◦ Oxiconazole. ◦ Sulconazole. Aktivitas melawan dermatopita dan yeast termasuk Candida albicans Oral Antifungal Agents Azole Derivatives: ◦ Fluconazole. ◦ Itraconazole. ◦ Ketoconazole. ◦ Mempengaruhi permeabilitas membran sel jamur melalui perubahan sintesis sterol ◦ Efektif pada mycosis sistemik, mucocutaneous candidiasis, dan infeksi cutaneous lain ◦ Bisa memiliki efek samping sistemik : hepatitis serta elevasi dan interaksi enzim hati Topical Antifungal Agents Ciclopirox Olamine: Tinea versicolor Naftifine dan Terbinafine: tinea pedis, tinea cruris, and tinea corporis Tolnaftate Nystatin and Amphotericin B: ◦ Hanya untuk Candida albicans. ◦ Tersedia sebagai sediaan topikal, suspensi oral, atau tablet vaginal Oral Antifungal Agents Azole Derivatives. Griseofulvin: ◦ Efektif melawan epidermophyton, microsporum, and trichophton. ◦ Memerlukan perawatan jangka panjang: ◦ 4-6 minggu untuk kulit kepala ◦ 6 bulan untuk kuku tangan ◦ 8-18 bulan untuk kuku kaki ◦ Memiliki banyak efek samping Terbinafine: ◦ Direkomendasikan untuk onchomycosis (ringworm pada kuku) ◦ 6 minggu untuk kuku tangan ◦ 12 minggu untuk kuku kaki Agen Antiviral Topikal Acyclovir. Valacyclovir. Penciclovir. Famciclovir. ◦ Analog guanin sintetis dengan aktivitas penghambatan terhadap virus herpes. ◦ Salep dan krim berguna untuk infeksi herpes simpleks orolabial berulang Ektoparasitida Permethrin: ◦ Beracun bagi Pediculus humanus, Pthirus pubis, dan Sarcoptes scabiei ◦ Kutu air: krim dioleskan selama 10 menit lalu dibilas dengan air hangat. ◦ Kudis: krim dioleskan ke seluruh tubuh selama 8-14 jam. Lindane (Hexachlorocyclohexane): ◦ 10% diserap dan terkonsentrasi dalam jaringan lemak. ◦ Dapat menyebabkan neurotoksisitas dan hematoksisitas Crotamiton: obat yang digunakan baik sebagai kudis (untuk mengobati kudis) dan sebagai antipruritic umum Sulfur. Malathion. Thank you

Use Quizgecko on...
Browser
Browser