Makalah Bahasa Indonesia PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This is a student assignment for a Bahasa Indonesia course at Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. It covers topics related to paragraphs, including definition, types, structures, and development.

Full Transcript

MAKALAH Paragraf Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Bahasa Indonesia Dosen pengampu : Anisa Amalia, M.Pd. Disusun oleh: 1. Maksum (20124109) 2. Indah Ayu Febriana (20124113)...

MAKALAH Paragraf Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Bahasa Indonesia Dosen pengampu : Anisa Amalia, M.Pd. Disusun oleh: 1. Maksum (20124109) 2. Indah Ayu Febriana (20124113) KELAS : PAI D PROGRAM STUDI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN 2024 KATA PENGANTAR Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Makalah “Paragraf” ini kami susun guna memenuhi tugas dari ibu Anisa Amalia, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia UIN K.H. Abdurrahman wahid Pekalongan yang senantiasa mendampingi kami dalam menimba ilmu. Uraian pada tiap topik dan bab dalam tulisan ini, penulis sajikan relatif singkat, sederhana dan mudah dipahami. Terima kasih kami ucapkan kepada semua teman mahasiswa yang telah berkontribusi dan motivasinya dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Pekalongan, 1 Oktober 2024 Kelompok 6 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 a. Latar Belakang................................................................................................1 b. Rumusan Masalah..........................................................................................2 c. Tujuan.............................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3 A. Pengertian Paragraf.........................................................................................3 B. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf.............................................................3 C. Macam-Macam Paragraf................................................................................5 D. Unsur-Unsur Paragraf...................................................................................13 E. Kegunaan Paragraf........................................................................................13 F. Tujuan Pembentukan Paragraf......................................................................14 G. Struktur Sebuah Paragraf..............................................................................15 H. Pola dan Pengembangan Paragraf................................................................16 I. Tata Penulisan Paragraf yang Baik...............................................................19 J. Kesatuan Kalimat Dalam Paragraf..............................................................20 BAB III PENUTUP..............................................................................................22 a. Kesimpulan...................................................................................................22 b. Saran.............................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paragraf adalah bagian bab dalam suatu tulisan yang didalamnya merupakan gagasan. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Paragraf hanya memiliki satu ide pokok, memiliki kesatuan dalam gagasan dan uraian yang dijelaskan secara runtut. Paragraf yang baik dapat menjelaskan dengan jelas dan idenya pun dapat dipahami pembaca. Paragraf pertama atau pembuka berfungsi mengantarkan pembaca pada pokok persoalan. Paragraf pembuka terletak dibagian awal tulisan atau karangan. Fungsinya mengantarkan pokok bahasan yang akan diuraikan pada paragraf-paragraf berikutnya. Paragraf pertama sebagai penghubung antara pembaca dengan uraian materi. Paragraf pengembang atau penghubung adalah paragraf yang memuat isi materi, didalamnya menjelaskan semua isi materi yang dibahas. Paragraf penutup, paragraf ini terletak diakhir dan dalam paragraf ini terbaca bahwa tulisan telah berakhir, bentuknya ringkasan atau tanggapan akhir penulis. Jadi paragraf adalah urutan kalimat yang memiliki keutuhan dan isi dari sebuah gagasan, paragraf bukan sebatas kumpulan kalimat, melainkan harus ada keterkaitan gagasan antar kalimat lainnya. Gagasan dalam tulisan yang terkait dalam setiap paragraf merupakan pergantian pikiran baru. Selain itu, paragraf juga dapat memudahkan topik yang diangkat dan tentu saja pembahasan lebih jelas. Paragraf merupakan wadah pengembangan pikiran dalam tulisan, yang memberikan kesempatan bagi penulis untuk merinci pikirannya secara logis dan sistematis dalam seperangkat kalimat yang saling berhubungan secara fungsional. Penyusunan dan pengembangan pikiran dalam paragraf dapat membantu pengungkapan pikiran penulis secara bertahap dan tertib sehingga maksud penulis mudah dipahami dan diterima oleh pembaca. 1 B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Paragraf? 2. Apa Syarat-Syarat Pembentukkan Paragraf? 3. Apa Saja Macam-Macam Paragraf? 4. Apa Saja Unsur-Unsur Paragraf? 5. Apa Kegunaan Paragraf? 6. Apa Tujuan Pembentukan Paragraf? 7. Bagaimana Struktur Sebuah Paragraf? 8. Bagaimana Pola dan Pengembangan Paragraf? 9. Bagaimana Tata Penulisan Paragraf Yang Baik? 10. Bagaimana Kesatuan Kalimat Dalam Paragraf? C. Tujuan 1. Mengetahui Pengertian Paragraf 2. Mengetahui Syarat-Syarat Pembentukkan Paragraf 3. Mengetahui Saja Macam-Macam Paragraf 4. Mengetahui Unsur-Unsur Paragraf 5. Mengetahui Kegunaan Paragraf 6. Mengetahui Tujuan Pembentukan Paragraf 7. Mengetahui Struktur Sebuah Paragraf 8. Mengetahui Pola dan Pengembangan Paragraf 9. Mengetahui Tata Penulisan Paragraf Yang Baik 10. Mengetahui Kesatuan Kalimat Dalam Paragraf 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Paragraf Paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Hal ini menjelaskan bahwa paragraf adalah kumpulan dari kalimat-kalimat yang saling berkaitan dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Kumpulan beberapa kalimat tersebut secara bersama-sama mendukung satu kesatuan pikiran. Kesatuan pikiran ini diaktualisasikan dalam pikiran pokok dan beberapa pikiran penjelas lalu direalisasikan dalam kalimat pokok atau kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Paragraf terdiri atas dua hal meliputi isi dan bentuk. Isi yang dimaksud dalam paragraf adalah pikiran sedangkan bentuk adalah kalimat-kalimat yang mendukung pikiran. Dari segi isi, paragraf mensyaratkan adanya kesatuan pikiran, sedangkan dari segi bentuk mensyaratkan adanya kepanduan. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu yang membahas satu gagasan. Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Apabila dalam sebuah paragraf itu terdapat lebih dari satu berarti tidak dapat dikatakan sebagai paragraf, dan perlu digolongkan lebih dari satu paragraf. Paragraf menandakan letak dimana suatu tema dimulai dan berakhir. (Awalludin, 2017 : 86-87) B. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf 1. Syarat sebuah paragraf adalah setiap paragraf harus membuat dua bagian penting, yakni : 3 a. Kalimat Pokok Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga di letakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi sebuah pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. b. Kalimat Penjelas Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. 2. Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik a. Prinsip Kesatuan (Unity) Prinsip kesatuan (Unity) maksudnya setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok. Sebagaimana telah dipaparkan di depan bahwa tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikuti oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok. b. Prinsip Kepaduan atau Koherensi Prinsip kepaduan atau koherensi setiap paragraf merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain. Dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. c. Kelengkapan Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan paragraf jika berisi kalimat- 4 kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau gagasan utama. d. Keberurutan Keberurutan berkaitan dengan pola penulisan yang dipilih penulis untuk menyampaikan informasi di dalam paragraf agar tidak terkesan terpotong-potong atau melompat-lompat. Pola yang umum digunakan adalah urutan waktu, urutan tempat, urutan umum ke khusus, urutan khusus ke umum, pertanyaan ke jawaban, akibat ke sebab atau sebab ke akibat. e. Konsistensi Sudut Pandang Cara penulis menempatkan diri di dalam tulisan disebut sudut pandang. Sudut pandang perlu lebih awal ditetapkan oleh penulis sebelum menulis. Penulis harus konsisten dalam menggunakan sudut pandang itu, tidak boleh berganti-ganti. Penulis dapat mengacu diri sendiri dengan sebutan penulis, saya, kami, atau tidak menyebutkan acuan diri sama sekali. (Hartawan, Roli Fola Cahya, 2022 : 140-143) C. Macam-Macam Paragraf 1. Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama Berdasarkan letak kalimat utama, maka paragraf dibagi atas: a. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat topik, kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Jadi paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal kalimat. Contoh: Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. b. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengumakakan penjelasan-penjelasan, kemudian diakhiri dengan 5 kalimat topik. Jadi paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak pada akhir kalimat. Contoh: Bagi warga Jakarta, membuang sampah senaknya ke sungai sudah jadi kebiasaan, bahkan tradisi sejak dulu. Padahal, kebiasaan buruk ini sudah dirasakan akibatnya hampir setiap tahun. Sampah-sampah ini bisa menyebabkan aliran sungai terhambat dan akhirnya menimbulkan banjir. c. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif) Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf adalah penegasan dari awal paragraf. Jadi paragraf campuran deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak pada awal paragraf, kemudian diulang atau ditegaskan kembali pada akhir kalimat. Contoh: Manfaat jeruk nipis ternyata sangat banyak. Jeruk nipis bisa digunakan untuk obat batuk alami. Selain itu, jeruk nipis juga bisa dimanfaatkan untuk minuman yang menyegarkan. Jeruk nipis juga bisa digunakan sebagai bumbu masak dan campuran masakan. Oleh karena itu, manfaat jeruk nipis ternyata tidak hanya satu untuk dimanfaatkan manusia. d. Paragraf tanpa Kalimat Utama atau Kalimat Utama pada Seluruh Paragraf Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan bentuk narasi atau deskripsi. Contoh: Deburan ombak terdengar begitu keras. Angin pun bertiup cukup kencang. Sore itu, para nelayan mempersiapkan diri untuk melaut besok harinya. Di tepi pantai banyak anak-anak yang bermain dengan riang gembiranya. Mereka menggali pasir dengan penuh tawa. Matahari terlihat mulai beranjak keperaduan. Burung-burung terlihat hinggap di pohon-pohon besar di sepanjang pantai. 6 e. Paragraf Ineratif Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Dalam paragraf ini, kalimat-kalimat penjelas dipaparkan terlebih dahulu, lalu diikuti kalimat utamanya, dan diakhiri dengan kalimat-kalimat penjelas lagi. Contoh: Sepulang mudik, mobil Saipul Jamil mengalami kecelakaan di Tol Padalarang Km 97 arah Jakarta. Malang baginya, kecelakaan itu menewaskan istri tercintanya, Viginia. Saipul sendiri dan beberapa penumpang lainnya selamat walaupun luka-luka, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, musibah yang dialami Saipul bak tak ada hentinya. la tetapkan sebagai tersangka atas musibah yang dialaminya. Padahal, Saipul sudah bersumpah, dia tidak dalam keadaan mengantuk. Saat peristiwa kecelakaan terjadi, ia dalam kondisi bugar. 2. Paragraf Berdasarkan Tujuannya Berdasarkan tujuannya, paragraf dibagi atas: a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka berfungsi sebagai pengantar untuk memberikan gambaran singkat tentang masalah yang akan dibahas dalam tulisan. Contoh: Tidak ada yang sia-sia di dunia ini, termasuk juga sampah ru mah tangga. Sampah yang muncul dari kegiatan rumah tangga sehari-hari ini ternyata bisa diolah dan didaur ulang menjadi barang-barang yang berguna. Prosesnya pun terbilang sederhana dan bisa dipraktekkan langsung dirumah anda. b. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak di sampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada alinea pembuka. Contoh: Maluku memiliki beragam jenis alat musik tradisional yang menjadi salah satu daya tarik dari Maluku. 7 Bebarapa alat musik tradisional yang berasal dari Maluku adalah tifa, arababu, ukelele, ruumba, dan masih banyak lagi. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Paragraf penutup adalah paragraf yang berfungsi mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi simpulan, saran, harapan, atau penegasan kembali mengenai hal- hal penting yang dibahas dalam paragraf pengembang. Contoh: Demikianlah artikel tentang alat musik tradisional di Maluku, semoga artikel ini bermanfaat. Marilah kita selalu menjaga kebudayaan Indonesia. Sekian dan Terimakasih. 3. Paragraf Berdasarkan Isinya Berdasarkan isinya, maka paragraf dibagi atas: a. Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang kalimat utamanya tidak tercantum secara nyata. Paragraf ini membahas peristiwa atau kejadian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat dan merasakan apa yang dibahas dalam paragraf itu. Contoh: Suasana pagi hari di Taman Wisata Kaliurang sangat sejuk. Kicau burung bersahut-sahutan. Semilir angin sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Warna-warni bunga yang ada di taman membuat orang betah duduk. Taman dihiasi pepohonan. Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang. b. Paragraf Proses Paragraf proses adalah paragraf yang tidak terdapat kalimat utama. Pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, 8 klimaks, dan antiklimaks. Contoh: Lidah buaya atau Alloevera sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut. Tanaman ini mengandung zat-zat yang bisa memberikan kelembaban pada rambut sehingga rambut tidak menjadi kering dan patah. Cara menggunakannya sangat mudah yaitu dengan memilih lidah buaya yang masih muda. Kemudian buang kulitnya dengan menggunakan pisau. Setelah terkelupas, bagian dalam lidah buaya yang menyerupai agar akan mengeluarkan lendir. Kemudian usapkanlah lendir tersebut ke rambut yang telah dibasahi sebelumnya. Lalu diamkan selama 3 menit. Setelah itu, rambut dibilas denga air bersih. Melakukan perawatan lidah buaya ini secara rutin akan membuat rambut menjadi sehat. c. Paragraf Efektif Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik atau paragraf yang dapat menyampaikan ide atau gagasan penulis dengan jelas sehinggah pembaca dapat memahami isi paragraf. Contoh: Budi adalah pria yang tampan la sangat digemari di ke lasnya. Budi juga merupakan anak paling teladan di sekolah ia sangat disayangi oleh orang tuanya. la setiap hari pergi untuk makan dan mandi jam 5 pagi. Kebiasaannya belajar dan mengembangkan bakatnya. d. Paragraf Analogi Paragraf analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan. Contoh: Mendidik anak sama seperti merawat sebuah tanaman, kita mesti merawat mereka secara telaten dan sabar, sehingga tanaman yang kita rawat bisa brtembuh dengan semestinya. Begitu juga yang mendidik anak. Perlu adanya ketelatenan dan kesabaran ekstra agar mereka dapat bertumbuh dengan semestinya. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak kita dengan telaten dan sabar seperti halnya saat kita merawat tumbuhan. e. Paragraf Hubungan Sebab Akibat 9 Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada kesimpulannya yang menjadi akibat. Contoh: Andi suka membantu sesama tampa pamrih dia juga selalu baik terhadap semua orang, sikapnya yang sopan membuat dia mudah diterima di lingkungan mana saja, tidak hanya itu dia juga memiliki tutur kata yang lembut. f. Paragraf Narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, latar belakang, waktu kejadian dan konflik. Paragraf narasi tidak memiliki kalimat utama. Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan atau mengisahkan kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Contoh: Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marrta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terkait ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Husan saling berlomba mwnyambut kedatangan Nyonyo Marta. g. Paragraf Argumentasi Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Pada akhir paragraf atau karangan, perlu disajikan kesimpulan. Kesimpulan ini yang membedakan argumenrasi dari eksposisi. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, atau fakta yang kuat untuk membuktikan dan meyakinkan bahwa pendapat, gagasan, atau sikap kita tentang sesuatu itu benar. Contoh: Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-seolah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagikan kijang. Lawan sukar mengambil 10 bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar benar pemain bola jempolan. h. Paragraf Persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan, himbauan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca. Contoh: Pengunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama ini lagi menyuburkan tanaman dan mem berantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan. i. Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memberi penjelasan atau keterangan tentang pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan seseorang. Contoh: Saat ini kegiatan eksrakurikuler dikenal sebagai kegiatan tambahan pelajaran sesuai pelajaran yang diinginkan dan tertera di daftar kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakuri- kuler biasanya berlangsung hingga sore hari di mana siswa dan siswi sudah tidak ada pelajaran wajib dalam kelas lagi dan kegiatan di mulai dari sepulang sekolah. Guna dari kegiatan ekstrakurikuler bisa dikaitkan dengan menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil, pengembangan bakat siswa dan siswi, dan juga sebagai sarana permainan yang diminati seorang siswa dan siswi atau bermain sambil belajar 4. Paragraf Berdasarkan Kelengkapannya Berdasarkan kelengkapannya, maka paragraf dibagi atas: a. Paragraf sederhana 11 Paragraf sederhana adalah paragraf yang hanya terdiri dari satu atau dua kalimat. Pada umumnya, paragraf sederhana ini hanya berisi pengantar suatu topik bahasan, penutup topik bahasan, dan peralihan topik bahasan di dalam buku atau karangka ilmiah lainnya. Selain itu, paragraf sederhana juga berisi rujukan penutup dalam surat. paragraf sederhana adalah seperti paragraf teras dan tubuh berita. Dalam surat, paragraf sederhana adalah seperti pada paragraf pembuka atau paragraf penutup. Contoh: Dalam bab ini, dibicarakan dua hal yang saling berkaitan, yaitu perkembangan kosakata bahasa Indonesia dan pengembangan kosakata bahasa Indonesia. Perkembangan dan pengembangan menyangkut dua hal yang berbeda apabila dilihat dari proses kejadiannya, tetapi apabila dilihat dari hasilnya merupakan dua hal yang sama. b. Paragraf Sempurna Paragraf sempurna adalah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Satu atau dua kalimat yang menyatakan topik bahasan paragraf, sedangkan beberapa kalimat lainnya menjelaskan topik bahasa paragraf itu. Paragraf sempurna ini berisi satu topik bahasan paragraf. Paragraf sempurna adalah paragraf yang berupa paragraf pokok atau pengembang. Contoh: Semua suara di atas 85 desibel (dB) dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran. Kehilangan pendengaran ini tergantung pada kekuatan dan lama suara, misalnya selama 8 jam mendengar suara berkekuatan 90 disebel (dB) dapat menyebabkan kerusakan. Semua ledakan yang suaranya berkeuatan sampai 140 desibel (dB) engan segera menyebabkan kerusakan (dan menyebabkan rasa sakit tang amat sangat). Anda akan mendengarkan suara berkekuatan 85 desibel (dB) jika harus meninggikan suara anda agar terdengar oleh orang lain. (Dewi, Anita Candra, 2021 : 131-139) 12 D. Unsur-Unsur Paragraf Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur-unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya. 1. Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. (Arifoeddin, Muhammad G, 2021 : 112-113) E. Kegunaan Paragraf Kegunaan suatu paragraf dalam suatu tulisan sangat bermanfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembaca. 1. Bagi penulis, paragraf berguna untuk beberapa hal berikut ini : a. Memudahkan mengekspresikan gagasan, pikiran, perasaan dalam rangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. b. Memudahkan penataan topik-topik paragraf sebagai kesatuan rangkaian dalam suatu karangan. c. Memudahkan pengembangan topik, sub bab dan bab. d. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan satu tema dari tema lainnya. e. Memisahkan dan menegaskan pengertian suatu topik paragraf dengan topic paragraf lainnya secara formal. f. Menandai pergantian topik paragraf yang satu dengan topik paragraf yang telah disajikan dan topik paragraf akan disajikan. 13 g. Memudahkan pemahaman suatu topik paragraf karena secara formal telah dipisahkan dengan topik paragraf yang telah disajikan dan topik paragraf yang akan disajikan. (Dewi, Anita Candra, 2021 : 128) 2. Bagi pembaca, paragraf berguna untuk beberapa hal berikut ini : a. Agar pembaca mudah memahami gagasan utama dalam suatu paragraf. b. Agar pembaca tidak bosan membaca kalimat yang panjang yang tidak ada hentinya. c. Pembaca dapat memahami bagaimana cara penulis menyampaikan sebuah gagasan secara sistematis. (Saputra, Rully Resky, 2020 : 57) F. Tujuan Pembentukan Paragraf Apabila kita pernah membaca sebuah tulisan yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf, kita akan sulit memahami isinya. Kita dituntut untuk memeriksa lebih cermat pikiran penulis dari awal sampai akhir secara menyeluruh tanpa petunjuk yang jelas. Hal ini tidak akan terjadi pada tulisan yang tersusun atas serangkaian paragraf yang baik. Setelah kita membaca sebuah paragraf, kita dapat berhenti sebentar dan berkonsentrasi terhadap pikiran utama yang terkandung dalam paragraf tersebut sebelum melangkah pada paragraf berikutnya. Ada dua tujuan utama pembentukan paragraf. 1. Pembentukan paragraf bertujuan memudahkan pengertian dan pemahaman. dengan memisahkan pikiran utama yang satu dari pikiran utama yang lain. Oleh karena itu, paragraf hanya dapat memuat satu pikiran utama. Apabila terdapat dua pikiran utama, paragraf tersebut harus dipecah menjadi dua atau lebih. 2. Pembentukan paragraf bertujuan memisahkan dan menegaskan perhentian. secara wajar dan formal untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama tersebut, kosentrasi terhadap pikiran utama pada setiap paragraf lebih terarah. (Nurdjan, Sukirman., Firma., dan Mirnawati, 2016 : 57-58) 14 G. Struktur Sebuah Paragraf Struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Pada beberapa paragraf, ada yang menambahkan dengan sebuah kalimat simpulan. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah penjelasan berikut ini : 1. Kalimat topik Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama dalam satu paragraf. Ciri kalimat topik antara lain mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut, merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri, mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain, dan dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambungan atau frasa transisi. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kalimat topik. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut. a. Kalimat topik adalah kalimat yang lengkap dan berdiri sendiri. b. Terdiri dari dua bagian, topik dan ide pengontrol. c. Kalimat topik merupakan pernyataan umum dan tidak memberikan pernyataan yang spesifik. 2. Kalimat penjelas Kalimat penjelas atau kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf. Kalimat ini bertujuan untuk mengembangkan kalimat topik. Kalimat ini memberikan penjelasan atau pembuktian kalimat topik dengan mengajukan informasi lebih tentang apa yang dibahas pada kalimat topik. Adapun cirinya, antara lain kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, arti kalimat ini terkadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu paragraf, pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi, dan isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik. 3. Kalimat simpulan 15 Struktur terakhir dalam sebuah paragraf adalah kalimat simpulan atau kalimat penegas. Kalimat ini bertujuan untuk memberikan isyarat tentang akhir sebuah paragraf dan memberikan poin-poin penting yang harus diingat oleh pembaca. Hal itu dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu meringkas poin-poin utama pada paragraf dan mengulang kalimat topik dengan kata-kata yang berbeda. (Awalludin, 2017 : 99-101) H. Pola dan Pengembangan Paragraf 1. Pengembangan paragraf Pengembangan paragraf adalah perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang diwujudkan melalui penataan kalimat-kalimat. Penggunaan kalimat topik yang tepat akan memudahkan pembaca membuat ringkasan dari sebuah karya tulis. Kalimat-kalimat penunjamg akan mengembangkan gagasan yang terdapat dalam kalimat topik. Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak jangan terlalu spesifik agar tidak sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan banyak penjelasan. b. Tempatkanlah kalimat topik dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf. c. Dukunglah kalimat topik dengan detail atau perincian yang tepat d. Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf 2. Pola Pengembangan Paragraf Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan dua pola, yaitu : pola alamiah dan pola logis. a. Pola Alamiah Pola alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu atau dikenal dengan istilah kronologis. Pola alamiah adalah pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. 16 Adapun keruntutan penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca. - Urutan Ruang (Spasial) Berdasarkan urutan ruang, pembaca seakan-akan berada dalam ruang atau suasana sebagaimana yang diceritakan penulis Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dan sebagainya. - Urutan Waktu (Kronologis) Urutan waktu menggambarkan urutan terjadinya peristiwa. perbuatan, atau Tindakan b. Pola Logis Pola logis adalah pola pengembangan yang didasarkan atas dasar jalan pikiran 1.) Klimaks dan Antiklimaks Pola pengembangan antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju gradasi rendah (kurang penting). Sedangkan pola klimaks dimulai dari hal yang gradasinya kurang penting menuju gradasi sangat penting. 2.) Deduktif dan Induktif Pola deduktif dimulai dari gagasan utama yang dilanjutkan informasi-informasi khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan pola induktif dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan kalimat penjelas kemudian disimpulkan menjadi satu gagasan umum. Simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut. 3.) Perbandingan dan Pertentangan Pola ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan memban dingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicirakan Sexuato yang dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut. Ungkapan yang digunakan, seperti berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, 17 dan bertolak belakang dari. Sementara ungkapan yang digunakan dalam pertentangan ialah serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetap sedangkan, dan sementara itu. 4.) Analogi Pola ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan setustu dengan yang telah dikenal dan yang kurang dikemal Seseorang juga menggunakan analogi katika membuat simpulan yang didasarkan sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi, model berpikir analogi tidak selalu benar. Untuk itu, karya ilmiah jarang menggunakan kata mengibaratkannya, seperti, dan bagaikan. 5.) Pemberian Contoh Pola ini mengacu pada hal konkret yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca. Penjelasan-penjelasan tersebut bersifat umum atau generalisasi. Pengambilan simpulan secara generalisasi diperlukan contoh valid agar dapat disimpulkan dengan tepat (benar). Kata yang biasa digunakan seperti, misalnya dan contohnya. 6.) Sebab Akibat Pola sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antarkalimat dalam paragraf. Sebab dapat berfungsi sebagai kalimat utama dan akibat sebagai kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya, akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga memudahkan pembaca memahami tulisan yang disajikan. Kata yang biasa digunakan adalah padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena 7.) Definisi Luas Pola ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi. Terkadang penulis menguraikan penjelasan ke dalam beberapa kalimat, bahkan 18 beberapa alinea. Kata yang biasa digunakan, yakni adalah, yaitu, ialah, dan merupakan. Kata adalah digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat ialah digunakan jika akan menjelaskan sinonim, dan merupakan jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud. 8.) Klasifikasi Pengembangan paragraf menggunakan pola klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya, penulis mengelompok- kan sesuatu berdasarkan persamaannya, kemudian diperinci ke dalam kelompok kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan simpulan yang tepat. I. Tata Penulisan Paragraf yang Baik Paragraf merupakan rangkaian bebrapa kalimat yang mengandung satu kesatuan gagasan. Dalam penulisan bahan ajar, paragraf dapat dikategorikan sebagai paragraf yang baik jika memenuhi lima kriteria, yaitu: 1. Adanya Satu Kesatuan Gagasan Adanya satu kesatuan gagasan, sebuah paragraf yang baik hendaknya yang mengandung gagasan utama, yang diikuti beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Oleh karena itu, rangakain kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya mempersoalkan satu masalah atau satu gagasan utama. 2. Adanya Kepaduan Hubungan Antarkalimat Sebuah paragraf harus memperhatikan kepaduan hubungan antar kalimat yang terjalin di dalamnya untuk mendukung satu kesatuan gagasan. Kepaduan itu dapat dicapai jika jalinan kalimat-kalimatnya terangkai secara rapi dan sistematis. 3. Adanya Ketentuan Informasi 19 Sebuah paragraf yang baik juga harus dapat mengungkapkan gagasan atau informasi secara tuntas. Artinya, paragraf itu harus dapat menyajikan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak dapat dibuat bertanya-tanya tentang kelanjutan informasi yang disampaikan. 4. Adanya Konsistensi Sudut Pandang Sudut pandang atau cara penulis menempatkan diri di dalam tulisannya harus konsisten, termasuk dalam pelibatan pembaca. Kalau ia mewakili dirinya dengan menggunakan kata penulis, pemeriksa, atau peneliti, kata itu hendaknya tetap digunakan secara konsisten sampai dengan akhir tulisannya. 5. Adanya Keruntutan Penyajian Informasi di dalam paragraf hendaknya disajikan secara runtut dalam pola urutaan yang mudah diikuti pembaca. Ada beberapa model urutan penyajian informasi dalam paragraf, dan tiap model mempunyai kelebihan masing-masing. Model yang dimaksud, antara lain, adalah model urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus atau khusus-umum, urutan pernyataan dan jawaban, serta urutan sebeb akibat. (Dewi, Anita Candra, 2021 : 153-154) J. Kesatuan Kalimat Dalam Paragraf 1. Penjabaran Gagasan Pokok Gagasan pokok adalah ide utama atau inti dari suatu paragraf yang berisi pokok pikiran yang ingin disampaikan penulis. Gagasan pokok juga disebut sebagai gagasan utama, ide pokok, pokok pikiran, atau inti paragraf. Gagasan pokok biasanya terdapat di awal, akhir, atau campuran awal dan akhir paragraf. Untuk menemukan gagasan pokok, pembaca perlu membedakan kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat yang mengandung gagasan pokok disebut kalimat utama, sedangkan kalimat yang mengandung gagasan pendukung disebut kalimat penjelas. Kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah tata kalimat bahasa Indonesia akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar dan tidak menimbulkan makna ganda. Gagasan pokok penting untuk dipahami karena 20 dapat membantu pembaca untuk menemukan informasi penting dan utama yang disampaikan dalam teks. 2. Paragraf atau Alinea Paragraf adalah penjabaran gagasan pokok yang dituangkan ke dalam sebuah kalimat. Paragraf atau yang sering disebut alinea itu memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas yang saling berhubungan (berkoherensi) untuk saling mendukung. Paragraf adalah suatu bagian dari bab dalam sebuah karangan atau karya ilmiah. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf generalisasi adalah penalaran deduktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup. Unsur-unsur yang terdapat pada sebuah paragraf adalah kalimat utama dan kalimat penjelas adalah penjabaran dari kalimat utama. (Dewi, Anita Candra, 2021 : 128-130) 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf atau alinea juga diartikan sebagai kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat. Dalam perkembangan paragraf, terkadang kita mengelompokkan hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Contoh, pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasikan. Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi (seperangkat tanda baca), kosakata, diksi (pilihan kata), dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan. B. Saran Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran maupun kritik dari berbagai pihak agar lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat kepada para pembacanya. 22 DAFTAR PUSTAKA Awalludin. (2017). Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Deepublish. Dewi, Anita Candra. (2021). Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Banyumas: CV. Amerta Media. Mutmainah,Siti. (2019). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang: CV. Litersi Nusantara Abadi. Khodijah. (2023). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CV. Bintang Semesta Media. Saputra, Rully. (2020). Bahasa Indonesia. Banjarmasin: Poliban Press. Arifoeddin, Muhammad G. (2021). Belajar Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Indramayu Jawa Barat: CV. Adanu Abimata. Purwandari, Retno., dan Qoni'ah (Ed). (2015). Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media, Anggota IKAPI) Nurdjan, Sukirman., Firma., dan Mirnawati. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar Sulawesi Selatan: Aksara Timur. Bahtiar, Ahmad., dan Fatimah (Ed). (2014). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: IN Media. Munirah (Ed). (2015). Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Deepublish. Sardono, Djoko., dan Soedjito. (2020). Seri Tampil Menulis Bahasa Indonesia Paragraf. Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara. 23

Use Quizgecko on...
Browser
Browser