ITR AYAM PEDAGING & PETELUR (1-4) PDF
Document Details
Uploaded by ProgressiveConnemara8130
Tags
Summary
This document contains information about poultry farming, including broiler and layer chicken strains, feed requirements, brooding practices, and other essential details.
Full Transcript
Pengertian Strain Merupakan jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam- macam bangsa, sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi yang tinggi dan bersifat turun temurun. Pemberian nama strain ini biasanya dilakukan oleh Breeding Farm pencip...
Pengertian Strain Merupakan jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari bermacam- macam bangsa, sehingga tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi yang tinggi dan bersifat turun temurun. Pemberian nama strain ini biasanya dilakukan oleh Breeding Farm pencipta. Strain Broiler AA 707, Hybro, Shaver, Isa Vedette, Hubbard, Hyline, Lohman 202, Ross, Avian, Cobb,Jumbo, dll. SEGI TIGA PRODUKSI Masa Pemeliharaan Broiler Starter : DOC – 3 minggu Finisher : > 3 minggu – panen Persyaratan Mutu Pakan Starter (SNI, 2006) : - PK : min. 19% - SK : maks. 6% - Asam amino : 1. Lisin : min. 1,1% 2. Metionin : min. 0,4% 3. Metionin + Sistin : min. 0,6% EM : min. 2900 kkal/kg Finisher : PK : min. 18% SK : maks. 6% Asam amino : 1. Lisin : min. 0,9% 2. Metionin : min. 0,3% 3. Metionin + Sistin : min. 0,5% EM : min. 2900 kkal/kg LOKASI DAN KONSTRUKSI KANDANG A. LOKASI KANDANG Lokasi farm strategis, dekat jalan besar dan jalan dapat dilalui kendaraan Tersedia listrik PLN Tersedia air sepanjang tahun dan kwalitas standart Lokasi jauh dari Farm Layer, Hatchery, Breeding Farm ( > 1000 meter) Keamanan terjamin dan aman Lokasi sesuai dengan R U T R Pemda setempat Disetujui / Ijin lingkungan, Ventilasi atau sirkulasi udara lingkungan cukup baik sepanjang tahun Tidak dalam lingkungan pemukiman penduduk / bangunan umum B. KONSTRUKSI KANDANG ▪ Ada 2 tipe kandang : Open House dan Closed House ▪ Arah kandang membujur barat – timur (open house) ▪ Kandang slatt (panggung) Lebar 8 meter x 80 meter (untuk 5000 ekor) Tinggi kaki panggung 1,5 – 1,8 meter Jarak antar kandang 15 – 20 meter ▪ Konstruksi kandang cukup kuat ▪ Bahan atap : rumbia, genteng atau asbes, galvalum ▪ Bahan rangka : bambu, kayu, besi. Closed House Skema kandang Tertutup Gedeg 2.50-3.00 Ram 1.00-1.50 Kawat 1.00 Papan 20cm 1.50-1.80 8.00 0.30 0.30 STANDART KEBUTUHAN PERALATAN UNTUK 5000 EKOR AYAM Minyak Tanah / Tempat Gasolek / Tempat Minum Minum Otomatis Otomatis No Peralatan Unit No Peralatan Unit 1 Kompor Minyak 10 1 Gasolec 8 2 Tempat Minum 72 2 Regulator 2 3 Tempat Makan 200 3 Tempat Minum 72 4 Feeder Tray (baki) 100 4 Tempat Makan 200 5 Feeder Tray (baki) 100 SANITASI DAN PERSIAPAN KANDANG 1. Keluarkan peralatan kandang 2. Semprot kandang , gudang dan lingkungan dengan insektisida Jangan biarkan sarang laba-laba 3. Bersihkan kotoran ayam 4. Buat larutan chlorine di drum air minum 5. Cuci kandang Sampai benar-benar bersih 6. Perbaiki kandang, bila ada yang rusak 7. Semprot dengan disinfektan Penyemprotan 8. Pasang alas kandang disinfektan akan sia-sia 9. Pasang peralatan bila permukaan 10. Semprot formalin masih kotor 11. Siapkan brooder TAHAPAN SANITASI Hari ke 0________________ 3 _______________ 5 _________________ 7 _________________9 ________________ 14 Semprot kandang Semprot kandang Pasang Tirai Semprot Kandang kandang dan istirahat ( ready ) dan alat yang dengan Siapkan Brooder disinfektan peralatan masih kotor (Komplit) lainnya dengan dengan insektisida disinfektan / formalin Keluarkan peralatan , cuci dengan air biasa + detergent Bersihkan kotoran dengan air biasa + detergent PERSIAPAN DOC DATANG 3 Hari sebelum DOC datang , pasang tirai , sekam ditaburkan pada lantai kandang secara menyeluruh ( Full Lantai ) dengan ketebalan 5- 10 cm merata, serta lakukan disinfeksi Buat brooding guard dengan bentuk lingkaran dengan ukuran diameter 3,5 m ( untuk 500 ekor ) Letakan pemanas, tempat makan, tempat minum secara rapi dalam brooding. Lakukan disinfeksi menyeluruh. Nyalakan pemanas 2 jam sebelum DOC datang Timbang DOC ( per box ) dan kelompokkan box yang hampir sama berat dan kode boxnya Letakan box secara rapi pada bagian pinggir brooder Buka box DOC dan hitung jumlah DOC dalam Box DOC langsung diberi makan dan minum. Persiapan DOC Gelar sekam penuh / full lantai kandang Pasang sekat / pen Pasang brooder guard ( seng pelingkar ) Pasang pemanas Pasang tempat minum sebanyak 8 buah per brooder Pasang tirai dalam Semprot kandang berikut peralatan yang terpasang dengan disinfektan / formalin Istirahat kandang Brooder Untuk 1 - 2 Hari Pasang Seng Guard dengan garis tengah 3,5 m Pasang Pemanas 3.50 Pasang Tempat Minum Sebanyak 8 bh Pasang Tempat Makan Sebanyak 10 bh Brooder Untuk 3 - 4 Hari Lebarkan Seng Guard dengan garis tengah 4.25 m Pemanas _ Tetap 4.25 Tempat Minum Sebanyak 8 bh _ Tetap Tempat Makan Baki 10 bh _ Tetap Tempat Piring Tempat Makan Gantung 8 bh Brooder untuk umur 5 - 6 hari 4m Baki Pemanas / Gasolec Sekat Tempat minum : 8 buah 4m Piring tempat makan 10 buah Formasi untuk umur 7 – 8 hari 5m Sekat Baki 3m Pemanas / Gasolec Tempat minum : 8 buah Piring tempat makan 10 buah Formasi Equipment untuk umur 9 - 10 hari 6m Tempt minum : 8 buah Sekat Pemanas / Gasolec 2m Piring tempat makan 10 buah Formasi Equipment untuk umur 11 s/d panen Pasang Tabung Tempat Pakan 8m Sekat Periode paling kritis. Menentukan performance akhir. Temperatur yang sesuai. Perkembangan gastrointestinal. Periode perkembangan sistem kekebalan tubuh. Perkembangan sistem pernapasan. Sangat efisien dalam penggunaan pakan. HIPERPLASIA HIPERTROPI 0 – 2 mg Hiperplasia > Hipertropi 2 – 4 mg Hiperplasia = Hipertropi >4 mg Hiperplasia < Hipertropi Perkembangan Saluran Gastrointestinal Perkembangan Saluran Pernapasan Perkembangan Sistem Kekebalan Manajemen Penerimaan DOC Manajemen Pengaturan Suhu Brooder, Lama Brooding, Kepadatan Ayam. Manajemen Tirai Manajemen Pemberian Pakan Manajemen Pemberian Air Minum Manajemen Pencahayaan Manajemen Litter Dan lain-lain seperti : - Seleksi Ayam - Biosecurity - Recording Umur Suhu (°C) 1 32 2 32 3 32 4 31 5 31 6 31 7 30 Keterangan : Lihat kondisi ayam Terlalu panas Terlalu dingin Suhu yang Angin bagus Tidak ada anak ayam di tempat terpanas Anak ayam akan memilih suhu yang nyaman yakni 30 – 32oC 2.000 – 2.500 KCal 120 – 140 cm Lingkaran Pemanas 30oC 31oC 32oC Pemanas Minyak 90-120 Setiap 3 hari area brooder diperlebar secara bertahap (1 - 2 m). Tempat pakan dan minum ditambah sesuai kebutuhan. Umur (hari) Kepadatan (ekor/m²) 1 60 2 50 3 50 4 50 5 40 6 40 7 15 > 14 10 Pada kandang terbuka, dengan ventilasi alami kepadatannya = 15 kg/m² Pada kandang tertutup, dengan aliran udara yang bisa diatur, kepadatannya = 25 – 30 kg/m² Berat (kg) Kepadatan (ekor/m²) 0,80 – 0,99 11,0 – 11,1 1,00 – 1,19 10,0 – 10,5 1,20 – 1,39 9,0 – 9,5 1,40 – 1,59 8,0 – 8,5 1,60 – 1,89 7,5 – 8,0 > 1,90 7,0 – 7,5 Ket : Di kandang terbuka Saat DOC Datang langsung diberi makan Jumlah Tempat Pakan: umur 1-2 hari : 10 Feeder tray umur 3-5 hari : 10 Feeder tray 8 Piring tempat pakan Pergantian feeder tray (baki) dengan alas tabung (piring tempat pakan) dilakukan bertahap (dimulai dari umur 6 hari) Dibawah pemanas jangan ada tempat pakan karena dapat merusak nutrisi/gizi dalam pakan Tempat pakan bersih dari sekam dan kotoran ayam FREKUENSI UMUR (HARI) PEMBERIAN PAKAN (KALI/HARI) 1–2 8 Pakan tersedia setiap 3–4 7 saat. 5–6 6 Pakan diberikan 7–8 6 sedikit demi sedikit tapi sesering 9 – 10 6 mungkin pada tahap 11 – 12 5 awal (tiap 2-3 jam). 13 – 14 5 15 – 20 4 21 - panen 2 1. Pada saat DOC datang berikan larutan vitamin / elektrolit 2. Setelah DOC datang pada 1 – 3 hari pertama berikan antibiotik di pagi hari (paling lama 5 – 6 jam) dan beri vitamin saat sore hari. Umur T. Minum T. Minum (hari) Otomatis Gallon 1 6 10 3 6 10 6 8 12 9 10 16 12 10 16 > 14 10 16 Keterangan : untuk 500 ekor Konsumsi air pada 1000 ekor/hari (pada suhu 21°C) Pada temperatur normal konsumsi air minum ayam 1,6 – 1,8 kali dari konsumsi pakan Umur liter 7 58-65 14 102-115 21 149-167 28 192-216 35 232-261 42 274-308 45 309-347 56 342-385 Air selalu bersih dan segar (lakukan tes secara teratur terhadap kandungan zat kimia dan komposisi bakteriologis). Untuk menjaga air dalam kondisi normal, gunakan 3 – 5 ppm chlorine (mengurangi resiko E. coli). -Harus selalu dicek tiap hari, sesuaikan agar tepi tempat air minum sejajar dengan punggung ayam sejak hari ke-18 dan seterusnya. - Ketinggian nipple diatur sedemikian rupa, sehingga posisi ayam pada saat minum membentuk sudut 45°. Kualitas air minum harus dijaga dengan baik. Lakukan analisis 2 kali dalam setahun. LEVEL MAKSIMUM MINERAL DAN BAKTERI PADA AIR MINUM YANG DAPAT DITOLELIR Total Bahan Padat Terlarut 300 – 500 ppm Klorida 200 mg/l PH 6–8 Nitrat 45 ppm Sulfat 200 ppm Besi 1 mg/l Kalsium 75 mg/l Tembaga 0,05 mg/l Magnesium 30 mg/l Mangaan 0,05 mg/l Seng 5 mg/l Fluorida 0,06 mg/l Merkuri 0,002 mg/l Timah 0,05 mg/l Faecal Coliform 0 Umur (hari) Kondisi Sekam 1–2 Full 3–4 Full 5–6 Full 7–8 Full 9 – 10 Full 11 – 12 Full 13 – 14 Full 15 – 20 Hari ke-19 mulai dibuang 21 - panen Dibuang semua Dimulai saat penerimaan DOC. Saat vaksinasi Ayam yang diseleksi meliputi ayam yang : - Dehidrasi - Pantat/pusar basah. - Kerdil, lemah atau cacat. Tempatkan dalam brooder khusus dan beri pemanas, vitamin, dan pakan jangan sampai habis. Mortalitas dan afkir tinggi. Pertumbuhan terganggu (tidak seragam). Mudah terserang penyakit. Program Vaksinasi Umur (hari) Jenis Vaksin Aplikasi / Pemakain Program A : 1– 4 ND / Tetelo (aktif) tetes mata / hidung 7 – 14 IBD (Gumboro) air minum 18 – 21 ND / Tetelo (aktif) air minum Program B : 1– 4 ND (aktif + inaktif) Tetes mata / hidung + suntik subcutan 7 – 14 IBD air minum RECORDING / PENCATATAN DATA Mortalitas Penggunaan pakan Penggunaan obat-obatan dan vaksin Gejala penyakit Security / keamanan Pertumbuhan Performance / hasil pemeliharaan Analisis untuk periode yang akan datang 1. Indeks Performans (IP) Rata-rata berat panen x (100-persentase kematian) x 100 IP = Rata-rata umur panen x rasio konversi pakan - Merupakan gambaran untuk mengevaluasi hasil teknis. - Semakin besar nilai IP yang diperoleh berarti semakin bagus hasil teknisnya. 2. Feed Conversion Ratio (FCR) Jumlah Pakan (Kg) FCR = konversi pakan Jumlah Panen (Kg) AYAM PETELUR (LAYER) SUNARYO HADI WARSITO Strain Layer Hyline, AA (Arbor Acres) Brown, Ross Brown, Dekalb Warren, Lohman 502, Hisex Brown, Isa Brown, dll Periode / Masa Pemeliharaan Starter : DOC – 6 minggu Grower : > 6 minggu – 17 minggu Pre Layer : > 17 – 19 minggu Layer : > 19 minggu Persyaratan Mutu Pakan Layer (SNI – 2006) PK min 16% SK maks 7% Lemak kasar maks 7% EM min 2650 kkal/kg Total aflatoksin maks 50 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 3,25 – 4,25% Asam amino : - Lisin min 0,8% - Metionin min 0,35% - Metionin + sistin min 0,6% Persyaratan Mutu Pakan Konsentrat Layer (SNI – 2009) PK min 30% SK maks 8% Lemak kasar maks 5% EM min 1800 kkal/kg Total aflatoksin maks 50 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 9 – 12% Asam amino : - Lisin min 1,7% - Metionin + sistin min 1,1% - Metionin min 0,8% - Triptofan 0,29% Kandang Layer Sistem postal atau slatt ➔ masa starter – grower Sistem baterai ➔ akhir grower (paling lambat 2 minggu sebelum bertelur) Tujuan Arah Kandang Membujur dari Timur ke Barat : Supaya tidak terlalu lama mendapat sinar matahari langsung - Stress - Kanibal - Gangguan metabolisme - Cepat dewasa kelamin Tipe Atap Kandang 1. Daerah pantai / dataran rendah : - bentuk shade / jongkok - bentuk gable / tipe A 2. Daerah dataran tinggi : - bentuk monitor - bentuk semi monitor Ukuran Kandang yg Optimal : Tinggi (diukur dari atap) min. 3 M Lebar max. 7 M ➔ bila lebih : - beri kipas angin / fan - sistem monitor Jarak antar kandang min. 7 M Pada kandang sistem baterai ukuran per ekor : - panjang 65 cm (25 cm ke depan sbg penampung telur) - lebar 25 cm - tinggi 50 cm ➔ alas kandang baterai dibuat miring (bagian depan lebih rendah) Jumlah tingkat kandang baterai yg optimal utk daerah tropis adalah max. 2 tingkat ➔ bila lebih : - makin pengap - bau amonia lebih tinggi - resiko becek lebih tinggi Tatalaksana akan semakin sulit Pemeliharaan Masa Starter ➔Pd prinsipnya mirip pemeliharaan broiler ❖ kelembaban kandang ideal : 60 – 70% ❖ suhu brooding : Umur (hari) Suhu (ºC) 0–3 32 – 35 3–7 29 – 34 8 – 14 27 – 31 15 – 21 24 – 27 22 – 28 21 – 24 Termometer ditempatkan 8 cm dari tepi chick brooding / chick guard dan 8 cm di atas litter Diameter 4 M utk 500 – 600 ekor dengan tinggi chick guard 50 cm Tiap M² utk 40 – 50 DOC ➔ diperluas dari hari ke 3. Pd 2 hari pertama berikan air minum yg hangat + 16 - 20 ºC Tambahkan gula 20 gr / 4 liter air minum Akan lebih baik bila diberi juga vitamin C ➔ 2 gr / 10 liter air minum Bila akan ganti tempat minum DOC ke normal ➔ biarkan 8 – 10 hari bersama – sama ➔ setelah itu baru semua tempat minum normal Pemberian pakan starter dpt diberikan setelah mendapat air minum ➔ yg ditaburkan pd box bekas DOC atau pd feeder tray ➔ sisa pakan harus dibuang setiap pagi dan jangan dibuang di litter Potong Paruh / Debeaking Tujuan : - mencegah kanibalisme - mengurangi pemborosan pakan Dilakukan pd umur 1 – 10 hari ➔ bila kesulitan dilakukan pd umur 8 minggu Potongan harus tegak lurus dg sumbu paruh ➔ + 1/3 panjangnya dari lubang hidung Perhatian !!! Sebelum potong paruh : 1. ayam harus sehat 2. tidak dilakukan selama periode reaksi vaksinasi 3. berikan vit. K dlm air minum 4. kontrol suhu alat pemotong paruh ➔ agar hasilnya baik Sesudah potong paruh : 1. selama 3 hari tempat pakan diisi lebih tebal 2. pastikan ayam dapat makan + minum dg baik Debeaker AYAM PETELUR 2 (Lanjutan) Periode Grower Tujuan : menyiapkan ayam menjelang dara (pullet) Harapan : memperoleh sekelompok ayam yg seragam dan mencapai berat badan yg sesuai umurnya Maka perlu dilakukan kontrol pertumbuhan dg cara ➔ penimbangan setiap minggu (mulai umur 5 – 35 minggu) Penimbangan sampel dilakukan min. 10% dari total populasi ➔ utk mengetahui : 1. rata – rata berat badan (apakah sudah sesuai dg standar dari pabrik) 2. keseragaman Contoh utk tes keseragaman (uniformity test) ➔ berat badan dlm gram 1520 1500 1495 1495 1525 1490 1510 1530 1520 1510 1500 1500 1500 1500 1485 1510 1490 1515 1520 1490 1480 1520 1485 1480 1495 1540 1515 1525 1510 1500 1505 1510 1475 1515 1520 1510 1490 1490 1530 1490 1495 1490 1510 1520 1530 1490 1520 1525 1480 1510 Dari data tsb : n = 50 ; X = 1505,2 ; SD = 15,84 1. X ± SD ➔ 1489,36 – 1521,04 ➔ yg masuk berat tsb sebanyak 37 ekor ➔ 37 / 50 x 100% = 74% 2. X ± 10% (biasa dipakai di lapangan) ➔ populasi dianggap seragam bila hasil tes > 80% Penyebab Keseragaman Tidak Tercapai P=G+E VP = VG + VE P = Performance G = Genetic E = Environment Keseragaman terjadi bila : VG = 0 dan VE = 0 Kemungkinan tidak seragam : 1. VG = 0 dan VE > 0 2. VG > 0 dan VE = 0 3. VG > 0 dan VE > 0 Bila ketidakseragaman disebabkan faktor genetik ➔ terjadi kesalahan pd breedingnya Cara mendeteksinya : ➔ bandingkan dg kandang yg lain atau peternakan yg lain yg tgl penetasan DOC dan strainnya sama pd breeding yg sama Apabila Penyebabnya Environment (Peternak) ➔ Kontrol pd : 1. Tempat pakan + minum 2. Waktu pemberian pakan & manajemen pemberian pakan dikoreksi ➔ diberikan beberapa kali sehari, terutama saat suhu sangat dingin & kontrol penyebaran pakan 3. Suhu brooding 4. Luas lantai - 1 – 6 minggu : mak. 14 ekor / M² - 6 – 18 minggu : 7 – 8 ekor / M² (litter) 11 ekor / M² (slatt) 5. Bentuk & kualitas pakan - pakai bentuk pellet / crumble - kualitas pakan diperbaiki 6. Ventilasi ➔ dikontrol (misal : tambah fan) 7. Adanya parasit internal / eksternal ➔ misal : cacing, kutu / gurem 8. Adanya penyakit 9. Monitor rutin berat badan (BB) ➔ 1 atau 2 minggu sekali ditimbang Pemberian pakan pd masa grower dpt diberikan seperti starter, yakni ad libitum (tanpa batas) ➔ kecuali bila BB yg diperoleh melebihi standar ➔ maka dilakukan penjatahan (sesuai dg umur & kebutuhan pakan yg dianjurkan breedingnya) Contoh program penjatahan pakan pd strain Isa Brown : Umur (minggu) Jumlah Pakan ( gram / hari) Rata – Rata BB ( gram / ekor ) 8 48 550 9 52 638 10 56 725 11 60 815 12 64 900 13 67 988 14 70 1.075 15 74 1.163 16 78 1.250 17 81 1340 Sedangkan pd akhir grower (+ 17 minggu) ➔ ad libitum lagi Sistem Pemeliharaan Saat Grower 1. Tetap dipelihara dg sistem postal ➔ butuh sarang utk bertelur - sarang ditempatkan 60 – 80 cm di atas litter - 5 – 6 ekor ayam / sarang 2. Pindah / naik ke kandang baterai ➔ - lakukan 3 minggu sebelum produksi - lakukan pd malam hari - tidak sedang sakit & tdk dlm waktu reaksi vaksinasi - 2 hari sebelum & sesudah naik baterai berikan vitamin Perhatian !!! Masa grower ➔ dilarang memberikan penyinaran tambahan (cukup penyinaran alami) Hal itu berhubungan dg proses dewasa kelamin ➔ terlalu cepat dewasa kelamin ➔ cepat bertelur ➔ telurnya akan kecil – kecil terus Penggunaan grit sudah dpt diberikan ➔ grit ditabur di litter atau pakan (3 gram / ekor / minggu) ➔ tujuan : 1. meningkatkan nafsu makan 2. mengembangkan otot ampela Pemberian pakan dilakukan 2 X : - ½ bagian di pagi hari - sisanya pd sore hari (+ pukul 15.00) Tempat Bertengger Fungsi : 1. exercise 2. istirahat Posisi di pinggir kandang Tinggi tdk lebih dari 80 cm Kebutuhan setiap 8 ekor / meter Periode Pre Layer ➔Pullet akan start utk bertelur - BB sekitar 1,3 – 1,55 kg - lighting mulai diberikan + 1 jam - pakan harus ready setiap saat Periode Layer Suhu ideal : 12 – 26 ºC Utk mencapai puncak produksi & bertahan lama ➔ harus kontrol : 1. keseragaman kelompok ayam (flock) 2. BB sesuai dg kematangan seksual 3. pakan pd awal produksi harus cukup utk pertumbuhan badan & kebutuhan produksi Pakan harus ready (100 – 120 gram / ekor / hari) ➔ dipengaruhi : - suhu - umur - ketersediaan air - strain Perlu diperhatikan dg tambahan mineral dari luar ➔ misal : pemberian grit (1,5 kg / 100 ekor / minggu) saat ayam mulai produksi 50% s/d afkir - senin : 500 gr / 100 ekor diberikan - rabu : 500 gr / 100 ekor pd pukul - jum’at : 500 gr / 100 ekor 16 – 18 Proses pembentukan satu butir telur 23 – 27 jam 18 – 22 jam utk membentuk kulit telur (malam hari) Pemberian mineral pd sore hari Jangan pernah mengurangi lamanya lighting setelah mulai produksi Program Lighting / Penyinaran Umur Lama Penyinaran ( jam / hari ) 1 – 2 hari 24 3 – 7 hari 22 2 minggu 18 3 minggu 16 4 – 16 minggu Alami ( 12 jam : tropis) 17 minggu 13 ( + 1 jam ) 18 minggu 13.30 ( + 1,5 jam ) 19 minggu 14 ( + 2 jam ) 20 minggu 14.30 ( + 2,5 jam ) 21 minggu 15 ( + 3 jam ) 22 minggu 15.30 ( + 3,5 jam ) 23 minggu 16 ( + 4 jam ) Selanjutnya 16 jam / hari sampai akhir masa produksi Intensitasnya 20 – 40 lux Program Vaksinasi Umur (hari) Jenis Vaksin 1–4 ND – IB + ND Kill 7 IBD 14 IBD 21 ND – IB + Cacar 28 IBD 40 ND – IB 45 Coryza + Cacar 56 ILT 70 ND – IB 100 ND – EDS Kill 115 Coryza + Cacar Selanjutnya tinggal melakukan vaksinasi ND secara rutin setiap 2 – 3 bulan sekali Bila menerapkan vaksinasi AI : ke-1 pd umur (hari) 1 – 7 , ke-2 pd umur 28 – 45, ke-3 pd umur 70 – 100 & selanjutnya setiap 3 – 6 bln Program tsb dpt diubah menurut situasi dan kondisi peternakan Program Pengendalian Cacing Dilakukan pd umur : - 8 minggu - 12 minggu - 16 minggu - 20 minggu - selanjutnya setiap 6 – 10 minggu Obat – obatan yg bisa dipakai : piperazine, mebendazole, fenbendazol, dll Kontrol Gurem / Tungau / Kutu Dilakukan pd umur 19 – 22 minggu Diulang setiap 3 bulan sekali Obat yg bisa digunakan : 1. bubuk belerang 1kg 2. deterjen 0,2 kg dilarutkan dg 3. antipar 1 kg atau 100 liter air cyperkiller 0,3 kg atau sevin 0,5 – 1 kg ➔ ayam direndam dlm larutan tsb atau disemprotkan (bila semprot min. 100 ml / ekor) Pengelolaan Pasca Produksi 1. Layer tdk layak dipelihara lagi bila biaya produksi sudah lebih tinggi daripada penerimaan penjualan telur ➔ ayam dijual sbg ayam afkir : - ayam sudah tua (> 75 minggu)➔ produksi rendah - ayam belum tua, namun produksi rendah (misal terserang penyakit yg sulit utk disembuhkan) 2. Dilakukan force molting (tindakan merontokkan bulu secara paksa yg waktunya diatur manusia) Force Molting Pd ayam tua (sehat & normal) ➔ dg BB yg dlm rataan Setelah force molting ayam akan mampu bertelur lagi + 24 minggu (6 bln) Dilakukan bila : 1. harga jual afkir sangat rendah sedangkan harga telur masih baik 2. harga DOC tinggi & sulit diperoleh 3. terlambat belum menyiapkan ayam pengganti Ada 2 cara : 1. konvensional ➔ pembatasan pakan & air minum 2. non konvensional ➔ dg obat – obatan Metode I : Force Molting Hari ke : Pemberian Pakan Pemberian Air Minum 1 - + (jam 08.00 – 16.00) 2 - + 3 4,5 kg / 100 ekor + 4 - + (jam 08.00 – 16.00) 5 4,5 kg / 100 ekor + 6 - + (jam 08.00 – 16.00) 7 4,5 kg / 100 ekor + 8 - + (jam 08.00 – 16.00) 9 4,5 kg / 100 ekor + 10 normal + Metode II : Force Molting Hari ke : Pemberian Pakan Pemberian Air Minum 1 seperti biasa + 2–4 - + (jam 08.00 – 15.00) 5 5,4 kg / 100 ekor + (hingga produksi < 1% hen day) 50 normal + Metode III : Force Molting Hari ke : Pemberian Pakan Pemberian Air Minum 1 – 10 - + (jam 08.00 – 16.00) 11 – 30 butiran jagung + 31 normal + Hasil produksi setelah force molting dari yg terbaik adalah : III > II > I Tujuan force molting : ➔ agar ayam berhenti bertelur dan memberikan waktu istirahat bertelur (+ 2 bln) agar ayam siap bertelur lagi pd masa produksi tahun ke-2 Indikasi Produksi ➔ Utk mengukur & membandingkan hasil produksi peternakan dg standar breeding atau peternakan yg lainnya 1. Hen Day : jumlah telur hari itu X 100% jumlah ayam yg ada saat itu 2. Produksi Mingguan : total produksi telur tiap minggu X 100% jumlah ayam tiap minggu 3. Hen House : ➔ utk melihat kemampuan produksi dari suatu strain ayam jumlah produksi telur X 100% jumlah ayam pd awal masa produksi Pengukuran Efisiensi Produksi Apakah ayam yg dipelihara efisien dlm menggunakan pakan ? Apakah produksi telur yg diperoleh sudah baik ? 1. Perbandingan Hen Day Hen Day nyata – Hen Day standar 2. FCR (Rasio Konversi Pakan) pakan yg dihabiskan utk produksi telur (kg) produksi telur yg ada (kg) 3. Perbandingan telur abnormal dg normal jumlah telur abnormal (kg) X 100% jumlah telur normal (kg)