Geografi SMA Kelas XI PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This is a high school geography textbook for Indonesian 11th graders. It covers topics like Indonesia's location, natural resources, biodiversity, environment, and population. The book is written by Budi Handoyo and published by the Indonesian Ministry of Education and Culture.

Full Transcript

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN Geografi Budi Handoyo SMA Kelas XI Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi Republi...

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN Geografi Budi Handoyo SMA Kelas XI Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang. Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini digunakan secara terbatas pada Sekolah Penggerak. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud. go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Geografi untuk SMA Kelas XI Penulis Budi Handoyo Penelaah Ode Sofyan Hardi Wangsa Jaya Penyelia/Penyelaras Supriyatno E. Oos M. Anwas Arifah Dinda Lestari Ilustrator Fatoni Budi Darmojo Penyunting Legina Aditya Penata Letak (Desainer) Hasbi Yusuf Penerbit Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komplek Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan https://buku.kemdikbud.go.id Cetakan Pertama, 2021 ISBN 978-602-244-845-7 (no.jil.lengkap) ISBN 978-602-244-846-4 (jil.1) Isi buku ini menggunakan huruf Newsreader, Production Type xiv, 234 hlm., 17,6 x 25 cm. Kata Pengantar Pusat Perbukuan; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sesuai tugas dan fungsinya mengembangkan kurikulum yang mengusung semangat merdeka belajar mulai dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, sesuai Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, pemerintah dalam hal ini Pusat Perbukuan memiliki tugas untuk menyiapkan Buku Teks Utama. Buku teks ini merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan. Adapun acuan penyusunan buku adalah Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Sajian buku dirancang dalam bentuk berbagai aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam Capaian Pembelajaran tersebut. Penggunaan buku teks ini dilakukan secara bertahap pada Sekolah Penggerak, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 162/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak. Sebagai dokumen hidup, buku ini tentunya dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh karena itu, saran-saran dan masukan dari para guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan buku teks ini. Pada kesempatan ini, Pusat Perbukuan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini mulai dari penulis, penelaah, penyunting, ilustrator, desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta didik dan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Jakarta, Desember 2021 Plt. Kepala Pusat, Supriyatno NIP 19680405 198812 1 001 iii Prakata Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas karunia yang dilimpah- kan sehingga buku ini dapat hadir dan menjadi bentuk nyata partisipasi kami dalam membangun negeri melalui dunia pendidikan. Buku Teks Pelajaran Geografi untuk SMA kelas XI disusun untuk mempelajari Geografi dengan Capaian Pembelajaran pada fase F dan disertai dengan penguatan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Buku Teks Pelajaran Geografi untuk SMA kelas XI berupaya untuk dapat menyajikan materi yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, kritis, kreatif, solutif, dan kolaboratif. Selain itu, buku ini mengarahkan peserta didik menggunakan kotak konsep dan soal-soal yang melatih dan mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, kritis, kreatif, dan pemecahan masalah. Buku ini disajikan secara sederhana dan komunikatif agar memudahkan peserta didik dalam mempelajari isi buku. Terima kasih kepada Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk turut menyumbangkan pemikiran melalui buku ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para penelaah buku, fasilitator buku, editor, ilustrator, dan desainer yang telah bekerja sama dalam mewujudkan buku ini. Kami berharap buku teks pelajaran Geografi untuk SMA Kelas XI dapat bermanfaat bagi peserta didik agar capaian pembelajaran fase F dapat terpe- nuhi di akhir pembelajaran serta tertanam nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Dengan membaca dan mempelajari buku ini, kami berharap peserta didik se- makin menyenangi Geografi dan merasakan manfaat belajar Geografi. Malang, Desember 2021 Penulis iv Daftar Isi Kata Pengantar iii Prakata iv Daftar Isi v Daftar Gambar ix Petunjuk Penggunaan Buku xii Bab 1 Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber 1 Daya Alam I Letak Indonesia Secara Astronomis, Geografis, dan 3 Geologis A Letak Indonesia Secara Astronomis 3 1 Pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis 3 2 Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim Indonesia yang 4 Bercorak Tropis 3 Pengaruh Letak Astronomis terhadap Pembagian Zona Waktu di 5 Indonesia 4 Keuntungan Letak Astronomis untuk Indonesia 6 B Letak Indonesia Secara Geografis 7 1 Pengertian Letak Indonesia Secara Geografis 7 2 Pengaruh Letak Indonesia Secara Geografis Terhadap Iklim 8 3 Pengaruh Letak Geografis Indonesia di Persimpangan Lalu 10 Lintas Dunia 4 Keuntungan Letak Indonesia Secara Geografis 12 C Letak Indonesia Secara Geologis 13 1 Pengertian Letak Geologis 13 2 Pengaruh Letak Indonesia Secara Geologis 15 3 Pengelolaan Potensi Geografis Indonesia 21 II Potensi Sumber Daya Alam Indonesia dan Pengaruhnya 24 Terhadap Kehidupan A Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam 24 1 Pengertian Sumber Daya Alam 24 2 Klasifikasi Sumber Daya Alam 24 B Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia 28 1 Potensi Sumber Daya Alam Indonesia 29 2 Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia 40 v 3 Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkelanjutan dan 47 Permasalahannya Asesmen Pengetahuan/Evaluasi Bab 1 57 Bab 2 Keragaman Hayati 63 A Keragaman Flora dan Fauna Indonesia 65 1 Pengertian Flora dan Fauna 65 2 Arti Penting Flora dan Fauna Bagi Kehidupan 66 3 Ragam dan dinamika Jenis Flora dan Fauna Indonesia dan 69 Permasalahannya B Sebaran Flora dan Fauna Dunia 73 1 Persebaran Sistem Bioma 73 2 Persebaran Flora dan Fauna di Dunia Menurut Alfred Russel 79 Wallace C Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia 84 1 Persebaran Flora Indonesia 84 2 Persebaran Fauna Indonesia 87 3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Sebaran Flora dan Fauna 89 D Manfaat Flora dan Fauna untuk Kesejahteraan 96 1 Pelestarian Flora dan Fauna untuk Kesejahteraan Manusia 99 2 Metode Pelestarian Flora dan Fauna 100 E Praktik Baik dan Keberhasilan Dalam Pelestarian Flora dan 103 Fauna Asesmen Pengetahuan/Evaluasi Bab 2 105 Bab 3 Lingkungan dan Kependudukan 111 I Lingkungan Sebagai Habitat Hidup Berkelanjutan 113 A Pengertian Lingkungan, Ekosistem, dan Etika Lingkungan 113 B Jenis-Jenis Lingkungan Hidup 114 1 Lingkungan Biotik 114 2 Lingkungan Abiotik 115 3 Lingkungan Sosial Budaya 117 C Manfaat Lingkungan 119 D Kualitas lingkungan Sebagai Kebutuhan Hidup 120 1 Pengertian Kualitas Lingkungan dan Pentingnya Bagi 120 Kehidupan 2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 121 vi 3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Lingkungan 124 E Masalah-Masalah Lingkungan 125 1 Global Warming 125 2 Pencemaran Udara 126 3 Pencemaran Air 127 4 Pencemaran Pantai dan Laut 129 5 Pencemaran Tanah 129 6 Peningkatan Jumlah Populasi 131 II Penduduk Sebagai Sumberdaya Manusia 134 A Dinamika Kependudukan 134 1 Pengertian Penduduk 134 2 Pertambahan Penduduk Dunia dan Indonesia dari Waktu ke 135 Waktu 3 Pertumbuhan Penduduk dan Cara Menghitungnya 137 4 Data Kependudukan 140 B Penduduk Sebagai Sumberdaya Pembangunan 145 1 Pengertian Sumber Daya Manusia 145 2 Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia 146 C Kuantitas Penduduk 147 1 Distribusi Pnduduk/Migrasi 147 2 Komposisi Penduduk 148 D Kualitas Kependudukan 151 1 Kesehatan 151 2 Pendidikan 152 E Pengembangan Sumber Daya Manusia 154 F Masalah-Masalah Kependudukan 155 G Upaya-Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan 157 1 Melaksanakan Program Keluarga Berencana 157 2 Pelayanan Sektor Kesehatan 158 3 Transmigrasi 158 4 Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Keterampilan 159 5 Meningkatkan Produksi Pertanian 159 Asesmen Pengetahuan/Evaluasi Bab 3 160 Bab 4 Bab 4 Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan 165 I Pengertian, Jenis dan Sebaran Bencana 167 A Pengertian Bencana 167 1 Kerentanan 168 vii 2 Ancaman 168 3 Kapasitas 169 B Jenis-Jenis Bencana 170 1 Bencana Alam 170 2 Bencana non Alam 178 3 Bencana Sosial 179 C Dampak Kebencanaan Terhadap Kehidupan 182 1 Letusan Gunung Berapi 182 2 Tanah Longsor 182 3 Gempa Bumi 183 4 Kekeringan 183 5 Banjir 184 6 Kebakaran Hutan 185 7 Tsunami 185 D Pesebaran Bencana di Indonesia 186 1 Gempa Bumi 186 2 Letusan Gunung Berapi 187 3 Tsunami 189 4 Banjir 189 5 Kekeringan 191 6 Tanah Longsor 192 7 Kebakaran Hutan 193 8 Angin Puting Beliung 193 II Pengertian dan Langkah Mitigasi Bencana 196 A Mitigasi untuk Jenis-Jenis Bencana 196 1 Mitigasi Tsunami 197 2 Mitigasi Gunung Berapi 198 3 Mitigasi Gempa Bumi 199 4 Mitigasi Tanah Longsor 200 5 Mitigasi Banjir 200 6 Mitigasi Kekeringan 201 B Adaptasi untuk jenis-jenis Bencana 202 1 Adaptasi Bencana Alam 202 2 Adaptasi Bencana Non Alam 210 3 Adaptasi Bencana Sosial 211 Asesmen Pengetahuan/Evaluasi Bab 4 212 Glosarium 218 Daftar Pustaka 221 Indeks 229 Profil 230 viii Daftar Gambar Gambar 1.1 Pertanian di Indonesia 2 Gambar 1.23 Infografis Titik Kebakaran Hutan 42 2019 Gambar 1.2 Letak Astronomis Indonesia 4 Gambar 1.24 Peta Kawasan Ekonomi Khusus 46 Gambar 1.3 Pembagian Iklim Matahari 5 Gambar 1.25 Sebaran Mineral Sebagai Potensi 47 Gambar 1.4 Peta Tiga Zona Waktu di Indonesia 6 Tambang Indonesia Gambar 1.5 Hutan Hujan Tropis di Indonesia 7 Gambar 1.26 Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan 48 Gambar 1.6 Letak Geografis Indonesia 7 Gambar 1.27 Pertanian Berkelanjutan 49 Gambar 1.7 Pergerakan Angin Muson di 8 Gambar 1.28 Pertambangan Berkelanjutan 51 Indonesia Gambar 1.29 Industri Berkelanjutan 52 Gambar 1.8 Peta Tren Curah Hujan Indonesia 9 Gambar 1.30 Pariwisata Berkelanjutan 54 Gambar 1.9 Pola Transportasi Dunia 11 Gambar 2.1 Ragam Flora dan Fauna 64 Gambar 1.10 Peta Letak Geologis Indonesia di 13 antara Tiga Lempeng Tektonik Gambar 2.2 Ragam Flora di Indonesia 65 Gambar 1.11 Letak Geologis Indonesia di antara 14 Gambar 2.3 Ragam Fauna di Indonesia 65 Dua Dangkalan/Paparan Gambar 2.4 Peta Persebaran Sentra Produksi 67 Gambar 1.12 Peta Jalur Cincin Api Pasifik 17 Pangan Berdasarkan RPJMN Tahun 2020- 2024 Infografis Bab 1 23 Gambar 2.5 Petani Pengolah Sagu 67 Gambar 1.13 Sinar Matahari dan Tumbuhan 26 Merupakan Sumber Daya Alam Gambar 2.6 Tumbuhan Eucalyptus 68 Dapat di perbaharui Gambar 2.7 Kayu sebagai Sumber Ekonomi 68 Gambar 1.14 Batu bara Merupakan Sumber 27 Gambar 2.8 Jaring-jaring Makanan 69 Daya Alam Tidak Dapat Diperbarui Gambar 2.9 Burung Kakatua Jambul Kuning 71 Gambar 1.15 Tanah dan Lanskap Merupakan 28 Contoh Sumber Daya Alam Ruang Gambar 2.10 Badak Bercula Satu 72 Gambar 1.16 Infografis Potensi Kemaritiman 31 Gambar 2.11 Perbedaan Bentuk Sabana dan 74 Indonesia Stepa Gambar 1.17 Terumbu Karang Raja Ampat 33 Gambar 2.12 Gurun Pasir 75 Gambar 1.18 Indonesia sebagai Salah Satu 35 Gambar 2.13 Tundra 76 Negara Kawasan Ring of Fire Gambar 2.14 Hutan Tropis 77 Gambar 1.19 Bahan Galian Nikel 38 Gambar 2.15 Hutan Gugur 77 Gambar 1.20 Bahan Galian Bijih Besi 38 Gambar 2.16 Taiga 78 Gambar 1.21 Bahan Galian Bauksit 39 Gambar 2.17 Peta Zona Biogeografis Wallace 79 Gambar 1.22 Persebaran Hutan Gambut 41 Gambar 2.18 Ethiopian 79 ix Gambar 2.19 Fauna Khas Wilayah Ethiopians 80 Gambar 3.4 Lingkungan Sosial Budaya (Candi 117 Prambanan) Gambar 2.20 Palearctic 80 Gambar 3.5 Lingkungan Hidup Alami (Gunung 118 Gambar 2.21 Neartic 81 Bromo) Gambar 2.22 Rakun, Hewan Khas Wilayah 81 Gambar 3.6 Lingkungan Hidup Buatan 119 Neartik (Kawasan Industri) Gambar 2.23 Neotropical 82 Gambar 3.7 Lingkungan Hutan Mangrove, 121 Gambar 2.24 Ikan Piranha 82 Kepulauan Maldives Gambar 2.25 Oriental 82 Gambar 3.8 Capaian IKLH, IKA, IKU dan IKTL 123 Gambar 2.26 Fauna Wilayah Oriental 83 Tahun 2015 – 2019 Gambar 2.27 Australian 83 Gambar 3.9 Gambaran dari Global Warming 125 Gambar 2.28 Fauna Wilayah Australian 83 Gambar 3.10 Pencemaran Udara di Jakarta 127 Gambar 2.29 Bunga Raflesia Arnoldi 85 Gambar 3.11 Pencemaran Air di Sungai Citarum 128 Gambar 2.30 Vegetasi di Daerah Jawa-Bali 85 Gambar 3.12 Pencemaran di Pantai Kuta Bali 129 Gambar 2.31 Peta Persebaran Fauna di 87 Gambar 3.13 Pencemaran Tanah 130 Indonesia Infografis Bab 3 133 Gambar 2.32 Burung Cendrawasih 89 Gambar 3.14 Perkiraan Populasi Penduduk 135 Gambar 2.33 Perbedaan Vegetasi Berdasarkan 90 Gambar 3.15 Grafik Peningkatan Jumlah 142 Perbedaan Iklim Penduduk dari Tahun 1961 Gambar 2.34 Persebaran Tumbuhan 91 Sampai 2020 Berdasarkan Perbedaan Suhu Gambar 3.16 Sebaran Penduduk Indonesia 148 Udara Menurut Wilayah pada Tahun Gambar 2.35 Kaktus 91 2020 Gambar 2.36 Peta Pola Hujan di Indonesia 92 Gambar 3.17 Komposisi Penduduk Indonesia 148 Menurut Generasi Gambar 2.37 Peta Eksplorasi Tanah 94 Gambar 3.18 Komposisi Penduduk Menurut 149 Infografis Bab 2 95 Kelompok Umur, 1971–2020 Gambar 2.38 Jamu dari Tumbuhan Kunyit 96 Gambar 3.19 Rasio Jenis Kelamin Menurut 150 Gambar 2.39 Peta Kawasan Konservasi Papua 101 Kelompok Umur, 2020 dan Papua Barat Gambar 3.20 Piramida Penduduk Menurut 150 Gambar 2.40 Aktivitas di Taman Safari 102 Umur dan Jenis Kelamin (2019) Gambar 2.41 Masyarakat Lokal 103 Gambar 4.1 Kerusakan Akibat Bencana 166 Gambar 3.1 Lingkungan dan Kependudukan 112 Gambar 4.2 Penduduk Usia Tua dan Anak-anak 168 adalah Kelompok Rentan Gambar 3.2 Produsen (Padi) - Konsumen 115 (Jerapah) - Dekomposer (Jamur) Gambar 4.3 Dinamika Bencana 169 Gambar 3.3 Lingkungan Abiotik (Air) dan 116 Gambar 4.4 Dampak Gempa Bumi di Lombok 170 Lingkungan Abiotik (Tanah) x Gambar 4.5 Dampak Tsunami di Palu 170 Gambar 4.25 Rumah Anti Gempa di Indonesia 199 BNPB Gambar 4.6 Awan Asap dan Abu Saat Gunung 171 Semeru Meletus di Indonesia Gambar 4.26 Terasering di Jatiluwih Bali 200 Gambar 4.7 Lahan Terdampak Longsor di 174 Gambar 4.27 Pembangunan Bendungan 201 Kecamatan Sukajaya, Bogor Gambar 4.28 Menanam Pohon di Hutan Adat 201 Gambar 4.8 Bencana Banjir di Sumatra Barat 175 Kasepuhan Cipta Gelar Sukabumi, Jawa Barat Gambar 4.9 Bencana Kekeringan 175 Gambar 4.29 Rumah Suku Sasak yang Tahan 203 Gambar 4.10 Kebakaran Hutan 176 Gempa Gambar 4.11 Angin Puting Beliung 177 Gambar 4.30 Breakwater di Pangandaran 203 Gambar 4.12 Covid-19 179 Gambar 4.31 Warga Sekitar Gunung Agung 204 Gambar 4.13 Kerusuhan 180 Menggunakan Masker Gambar 4.14 Kreativitas dalam Menciptakan 184 Gambar 4.32 Danrem 071/Wk Menanam Pohon 205 Sarana Transportasi di Sekitar Bekas Lokasi Tanah Gambar 4.15 Peta Indeks Ancaman Bencana 187 Longsor Banjarnegara Gempa Bumi di Indonesia Gambar 4.33 Rumah Pondasi Tinggi Dapat 206 Gambar 4.16 Peta Sebaran Gunung Api 188 Mencegah Air Banjir Masuk Ke Indonesia dalam Rumah Gambar 4.17 Peta Indeks Ancaman Bencana 189 Gambar 4.34 Banjir Rob di Muara Angke, 207 Tsunami di Indonesia Jakarta Gambar 4.18 Peta Prakiraan Daerah Potensi 190 Gambar 4.35 Kementerian PUPR Rehabilitasi 208 Banjir Indonesia November 2021 Bendungan Benenain NTT Gambar 4.19 Peta Indeks Ancaman Bencana 191 Gambar 4.36 Masyarakat Sungai Tohor dalam 209 Kekeringan di Indonesia Menjaga Sekat Kanal Gambar 4.20 Peta Prediksi Gerakan Tanah 192 Gambar 4.37 Rumah Anti Angin Puting Beliung 209 (Longsor) per 8 Maret 2018 Karya TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Gambar 4.21 Peta Potensi Kemudahan 192 Terjadinya Kebakaran Ditinjau dari Gambar 4.38 Grafik Kasus Konfirmasi, Sembuh 210 Analisa Parameter Cuaca dan Meninggal COVID-19 di Indonesia Gambar 4.22 Peta Indeks Ancaman Bencana 194 Angin Puting Beliung di Indonesia Gambar 4.39 Mencuci Tangan adalah Salah Satu 211 Upaya yang Dilakukan di Masa Infograsis Bab 4 195 Pandemi Covid-19 Gambar 4.23 Penanaman Mangrove (Bakau) 197 Gambar 4.40 Gotong Royong Masyarakat 211 Gambar 4.24 Peta Kawasan Rawan Bencana 198 Pindahkan Rumah Panggung Gunung Semeru xi Petunjuk Penggunaan Buku KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Geografi untuk SMA Kelas XI Penulis: Budi Handoyo ISBN 978-602-244-846-4 (jilid 1) Bab Kover Bab 1 Merupakan sampul bab yang Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam mengabstraksi isi bab secara visual TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. mendeskripsikan letak astronomis, geografis, dan dilengkapi tujuan pembelajaran. dan geologis indonesia, 2. menerapkan konsep lokasi untuk astronomis, geografis, dan geologis indonesia, 3. menganalisis pengaruh letak astronomis, geografis, dan geologis indonesia terhadap Kembangkan imajinasimu dengan gambar keragaman iklim, lalu lintas perekonomian dan budaya, dan keragaman sumber daya alam indonesia, 4. merancang aktivitas kehidupan nyata tersebut, dan perhatikan secara saksama tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. berdasarkan letak astronomis, geografis, dan geologis indonesia, 5. mendeskripsikan potensi sumber daya alam indonesia, 6. menunjukkan sebaran sumber daya alam indonesia, 7. menganalisis pengelolaan sumber daya alam, dampak, dan permasalahannya, dan 8. merancang secara sederhana pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Apersepsi Merupakan gambar yang mengungkapkan beberapa isu esensial dari bahan kajian. Gambar 1.1 Perkebunan teh di Puncak-Bogor, Indonesia Apersepsi Kalian dapat mengamati dengan cermat lapisan bumi. Namun, materi tersebut masih termasuk dalam satu mata pelajaran, yakni Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Walaupun demikian, hal gambar tesebut, dan kembangkan imajinasi mata pelajaran yang berdiri sendiri atau bukan bagian dari IPS. Indonesia dan potensi sumber daya alamnya. Materi ini menjadi penting anda untuk saling mangaitkan antara fenomena yang tersaji dalam gambar untuk kehidupan sehari hari, sebab dengan mengetahui posisi Indonesia, maka kalian akan lebih mengenal fenomena-fenomena kedudukan Indonesia secara lebih luas. Apa dan bagaimana letak Indonesia secara astronomis, sumber daya alam Indonesia, dan bagaimana pengelolaannya, akan dibahas dalam bab ini. Letak secara astronomis memengaruhi kondisi alam Indonesia seperti pembagian Indonesia. Letak secara iklim di tersebut dengan realitas yang berlangsung. strategis lalu lintas dunia. Tak hanya itu, letak secara geologis Indonesia juga gunung berapi aktif, dan sumber daya alam di Indonesia. 2 Geografi untuk SMA Kelas XI A. Keragaman Flora dan Fauna Indonesia 1. Pengertian Flora dan Fauna Kita harus bangga menjadi warga Indonesia. Satu di antara banyak hal yang membuat kita bangga menjadi warga Indonesia adalah Indonesia memiliki Bab Pembelajaran Gambar. 2.2. Ragam Flora di Indonesia Berisikan kumpulan materi dan aktivitas Flora dapat diartikan sebagai sekelompok tanaman atau tumbuhan (Kasiyo, belajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan endemik suatu daerah adalah jenis tumbuhan tertentu yang tidak dijumpai di wilayah lain. Hal itu terjadi karena setiap daerah memiliki ciri-ciri wilayah kolaborasi untuk menyusun projek. Selain itu juga dilengkapi dengan infografis, tertentu, seperti iklim, cuaca, dan tanah yang membedakan dengan wilayah tautan dan diakhiri asesmen. Gambar. 2.3. Ragam Fauna di Indonesia Bab 2 | Keragaman Hayati 65 xii Tautan Merupakan link yang menghubungkan Tautan https://bit.ly/Iklim isi pelajaran dengan artikel atau video Untuk menambah dan memperdalam wawasan kalian tentang iklim di Indonesia, silahkan scan kode QR di samping atau klik tautan di atas. untuk perluasan atau pendalaman materi. Gunakan link tersebut sekiranya kalian memerlukan pendalaman atau perluasan materi. Terapkan Konsep Merupakan langkah-langkah untuk memastikan kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep-konsep esensial Terapkan Konsep yang tercantum dalam buku. Bacalah langkah-langkah dalam kolom terapan konsep, kerjakan hal disarankan, kalian akan mengetahui sejauh mana telah mempu untuk menerapkan konsep-konsep esensial tersebut. Infografis Merupakan sajian data dan informasi secara singkat tetapi relatif menyeluruh dari isi bahan ajar setiap bab dalam satu halaman. Kalian dapat menggunakan infografis tersebut sebelum mempelajari isi bab secara keseluruhan. Bacalah dengan saksama infografis tersebut, kalian akan terbantu dalam memahami isi buku secara keseluruhan. Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 23 Ayo Berpikir Kritis dan Kreatif Merupakan langkah-langkah untuk Ayo Berpikir Kreatif menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Bacalah langkah- Ayo Berpikir Kritis langkah tersebut dengan cermat, dan lakukanlah. xiii Kolaborasi Projek Merupakan langkah-langkah untuk menguatkan kemampuan kerja sama Ayo Kolaborasi melalui projek yang bersumber dari isu- Membuat Projek isu pembelajaran yang berlangsung di kelas. Bacalah dengan saksama, diskusikan dengan teman untuk mengimplementasi projek secara berkelompok. Asesmen Pengetahuan/Evaluasi Bab 4 Setelah mempelajari semua materi, kini saatnya kalian menjawab pertanyan-pertanyaan berikut untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran yang telah berlangsung. 1. Perhatikan peta di bawah ini! Asesmen Kabupaten Banyuwangi memiliki bentuk lahan yang beragam seperti dataran tinggi, dataran rendah, gunung api, laut, danau, dan pantai. Berdasarkan kondisi geogra- paling mungkin terjadi di kabu- paten Banyuwangi bagian sela- tan? Merupakan soal-soal pilihan ganda untuk A. Badai angin muson B. Gelombang tinggi C. Kebakaran hutan D. Banjir bandang mengukur penguasaan pengetahuan 2. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1. Industri kelapa sawit dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Kegiatan bongkar muat kapal 3. Proyek reklamasi pantai 4. Pembangunan bendungan 5. Penambangan emas Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memilih jawaban yang tepat. Aktivitas di atas memiliki nilai positif pada bidang ekonomi dan transportasi. Apabila ditelusuri lebih dalam, untuk jangka waktu yang lebih lama tentunya terdapat beberapa kegiatan yang berdampak buruk bagi lingkungan. Cermatilah dengan saksama kegiatan mana yang dapat menyebabkan dari kerusakan lahan? A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 5 D. 4 dan 1 E. 5 dan 2 212 Geografi untuk SMA Kelas XI Indeks 91, 103, 107, 113, 129, 158, 175, A 181, 187, 188, 209 astronomis 1, 2, 3, 4, 5, 6, 22, 215 K B Kehutanan 28, 29, 40, 48, 98 bauksit 27, 36, 39, 46, 214 kelautan 10, 11, 28, 31, 32, 43, 59, 60, biomassa 25, 214 L C lamun 31, 32, 44 D , 214 dangkalan 15, 88, 214 dataran rendah 19, 20, 29, 66, 70, 84, 170, 190, 208, 211, 214 dataran tinggi 19, 20, 66, 70, 170, Glosarium letak astronomis 1, 3, 4, 6 N Nikel x, 37, 38, 46 P fauna pariwisata 10, 12, 28, 33,fauna segala jenis hewan yang hidup di dunia. 34, 45, 53, 54, 58, 59, 61, 66, hewan 46, 48, endemik 94, 99,yang 104 hanya ditemukan di Penutup 188, 208 Pegunungan 13, 16, 17, 18, wilayah 20, 38, 46, tertentu dan tidak dapat bauksit E 80 ditemukan di daerah lain. Berupa glosarium dan indeks yang suatu mineral yang susunanya Energi air 25, 225 Pegunungan Sirkum Mediterania 13, 16, didominasi oleh oksida aluminium Energi matahari 28 18 sekelompok tanaman atau dengan warna kekuningan atau G , 16, 17 tumbuhan. putih. Garis bujur 3, 225 Perbukitan 20 Gempa bumi tektonik 21 biomassa pertambangan 35, 37, 39, 40, 44, 48, 50, jenis energi biotik yang terbarukan sekelompok jenis tanaman yang , 2, 3, 7, 8, 10, 12, 15, 21, 51, 52, 60, 61, 105, 187 22, 57, 66, 175, 182,yang geologi 13, 27, 38, 73, 179,yang geopolitik 10, 11 gunung 2, 12, 16, 17, 18, 209 mengacu pada 181,berasal 19, 20, cagar 70, 80, 81, 116, 122,kondisi alam 194, dari hidup atau belum 35, 127, 162, porosbahan R organisme yang S alam yang lama mati. Renewable memiliki sumber 10, 11, 58, 59hidup di daerah tertentu. biologis maritim daya sifat garis bujur Resources 26 garis khayal yang membagi secara alam 1, 2, 3, 21, vertikal menghubungkan kutub utara dengan 22, 24,kutub 25, selatan. menunjukkan pengertian dari konsep- konsep yang disajikan dan halaman 164, 166, 167, 168, 178, 179, 26, 27, 28, 32, 34, 35, 39, 43, gempa bumi47,tektonik 183, 184, 188, 192, 194, 200, dalamnya. 49, 52, 53, 54, 55, 56, gempa 62, 71,bumi 72, yang terjadi akibat dari 208, 210, 211, 213, 214, 215 98, 118, 129, 142, 162proses pelepasan tenaga dari bumi H Sumber daerah pantai yang daya dengan bertemu alam hayati 25karena pergeseran lempeng tektonik. Hutan 5, 7, 29, 30, 32, 40, tebing 41, 42,yang 48, curam Sumber Daya Alam akan membentuk Nonhayati gunung 25 76, 77, 85, 92, 99, 100, 104, pantai terjal. wilayah T relief permukaan bumi yang berupa pencariannya. 105, 106, 107, 119, 120, 172, tambang 27, 28, 32, 35, 36, cembungan 37, 39, 40, dan pada umumnya dangkalan 189, 204 44, 46, 47, 50, 51, 59 terbentuk dari proses vulkanisme wilayah laut dangkal yang hutan hujan tropis 5, 6, 29, 70, 85, 86, tektonisme 7, 20, 21 dan tektonisme. menghubungkan wilayah daratan 87, 106, 214 teori lempeng tektonik 15 yang besar, wilayah daratan yang hujan Hutan Konservasi 222, 223 terumbu karang 31, 32, 33, 44, 45 dimakasud bisa berupa negara, fenomena alam berupa perubahan Hutan Mangrove 32, 119 U kawasan, maupun benua. Hutan musim 29, 40 unrenewable resources 25 titik-titik air menjadi air yang jatuh Hutan produksi 30, 40 dataran rendah V dari atmosfer ke permukaan bumi. Hutan sabana 30, 40 relief dari daratan yang memiliki Vulkanisme 20, 225 hutan I ketinggian kurangZ dari 200 mdpl. hamparan lahan yang luas dalam iklim 1, 2, 4, 5, 8, 9, 19,energi 20, 22,air 48, 57, zona neritis 20 satu kesatuan ekosistem yang berisi 65, 73, 83, 84, 86, 87, 89, 90, salah zona satu sumber dayawaktu alam2,abiotik 5, 6 sumber daya hayati. yang dapat dimanfaatkan indonesia hutan musim dengan memanfaatkan energi hutan campuran pada daerah yang potensial dan energi kinetik yang memiliki229curah hujan tahunan 1.500 dimiliki air. – 4.000 per tahun. energi matahari hutan hujan tropis energi terbarukan yang bersumber hutan yang didalamnya memiliki dari radiasi sinar dan panas yang banyak berbagai variasi tumbuhan dipancarkan matahari. dan kerapatan yang tinggi. eucaliptus hutan konservasi tanaman bahan utama untuk minyak hutan yang memiliki fungsi utama kayu putih. pengawetahan/pemeliharaan kea- 218 xiv KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Geografi untuk SMA Kelas XI Penulis: Budi Handoyo ISBN 978-602-244-846-4 (jilid 1) Bab 1 Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. mendeskripsikan letak astronomis, geografis, dan geologis indonesia, 2. menerapkan konsep lokasi untuk astronomis, geografis, dan geologis indonesia, 3. menganalisis pengaruh letak astronomis, geografis, dan geologis indonesia terhadap keragaman iklim, lalu lintas perekonomian dan budaya, dan keragaman sumber daya alam indonesia, 4. merancang aktivitas kehidupan nyata berdasarkan letak astronomis, geografis, dan geologis indonesia, 5. mendeskripsikan potensi sumber daya alam indonesia, 6. menunjukkan sebaran sumber daya alam indonesia, 7. menganalisis pengelolaan sumber daya alam, dampak, dan permasalahannya, dan 8. merancang secara sederhana pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Gambar 1.1 Perkebunan teh di Puncak-Bogor, Indonesia Sumber: flickr.com/roba66 (2015) Apersepsi Ketika di kelas X, kalian telah mempelajari tentang dasar-dasar geografi seperti belajar peta, pengindraan jauh dan sistem informasi geografi, penelitian geografi, dan lapisan-lapisan Bumi. Tentunya kalian telah memperoleh pengalaman belajar tentang ruang lingkup geografi, manfaat peta, pendekatan- analisis studi geografi, bahkan fenomena-fenomena alam yang ada di setiap lapisan bumi. Namun, materi tersebut masih termasuk dalam satu mata pelajaran, yakni Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Walaupun demikian, hal tersebut sangat bermanfaat untuk membantu proses belajar geografi lebih lanjut. Saat ini, kalian akan belajar geografi secara lebih mendalam sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri atau bukan bagian dari IPS. Materi geografi yang akan kita pelajari saat ini adalah posisi strategis Indonesia dan potensi sumber daya alamnya. Materi ini menjadi penting untuk kehidupan sehari hari, sebab dengan mengetahui posisi Indonesia, maka kalian akan lebih mengenal fenomena-fenomena kedudukan Indonesia secara lebih luas. Apa dan bagaimana letak Indonesia secara astronomis, geografis, dan geologis, apa saja potensi sumber daya alam Indonesia, dan bagaimana pengelolaannya, akan dibahas dalam bab ini. Letak secara astronomis memengaruhi kondisi alam Indonesia seperti pembagian zona waktu, keanekaragaman flora dan fauna, dan iklim di Indonesia. Letak secara geografis menyebabkan Indonesia berada di posisi strategis lalu lintas dunia. Tak hanya itu, letak secara geologis Indonesia juga berpengaruh pada kondisi topografi, keberadaan gunung berapi aktif, dan sumber daya alam di Indonesia. 2 Geografi untuk SMA Kelas XI Letak secara astronomis, geografis, dan geologis berpengaruh terhadap potensi sumber daya alam di Indonesia. Agar potensi sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama, maka kita harus melestarikannya. Sumber daya alam tersebut harus dikelola secara berkelanjutan. Namun, dalam implementasinya masih terdapat permasalahan- permasalahan terkait pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Uraian berikut akan mengajak kalian mempelajari materi- materi tersebut secara mendalam. Kata Kunci letak astronomis – letak geografis – letak geologis – Renewable Resources I. Letak Indonesia Secara Astronomis, Geografis, dan Geologis A. Letak Indonesia Secara Astronomis 1. Pengertian Letak Indonesia Secara Astronomis Indonesia berada di antara 6°LU (Lintang Utara) - 11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur). Batas wilayah Indonesia sebagai berikut: a. Batas wilayah utara di 6°08' LU adalah Pulau Weh (pulau paling utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). b. Batas wilayah selatan di 11° 15' LS adalah Pulau Rote (pulau paling selatan di provinsi Nusa Tenggara Timur). c. Batas wilayah barat pada 95° 45' BT adalah Pulau Benggala (pulau paling barat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). d. Batas wilayah timur pada 141° 05' BT adalah Sungai Fly (sungai yang berada di kota Merauke Provinsi Papua). Letak Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur merupakan wujud letak astronomis. Letak astronomis disebut juga letak absolut. Letak absolut mengidentifikasikan setiap lokasi sebagai titik melalui ukuran bujur dan lintang. Ukuran tersebut memiliki satuan derajat (°) dan diaplikasikan dalam sistem grid matematis. Letak astronomis berarti letak suatu wilayah berdasarkan sistem koordinat (garis bujur dan garis lintang). Garis bujur merupakan garis khayal yang membagi secara vertikal dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Garis lintang membagi Bumi menjadi dua bagian sama besar yaitu utara dan selatan. Garis lintang sejajar dengan garis khatulistiwa (equator). Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 3 Berdasarkan letak astronomis tersebut, pulau-pulau Indonesia terbagi menjadi dua sisi yaitu bagian atas (belahan bumi utara) dan bawah (belahan bumi selatan). Terbaginya dua sisi ini dikarenakan adanya garis khatulistiwa (garis equator atau zero latitude). Pulau besar yang dilintasi garis khatulistiwa adalah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra. Garis khatulistiwa melewati Pulau Waigeo di Papua Barat, Pulau Halmahera di Maluku Utara, Sulawesi, Kota Bonjol di Sumatra Barat, Kota Pontianak di Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Batu di Sumatra Utara. Namun secara keseluruhan, sebagian besar wilayah Indonesia berada pada belahan bumi selatan. Perhatikan letak astronomis Indonesia pada Gambar 1.2 (Jika keterangan peta tidak jelas dapat mengakses tautan ini: https://bit.ly/ PetaNKRI). Gambar 1.2. Letak Astronomis Indonesia Sumber: Badan Informasi Geospasial, 2021 2. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim Indonesia yang Bercorak Tropis Letak secara astronomis memengaruhi iklim suatu wilayah. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima setiap wilayah. Letak astronomis wilayah Indonesia berada di sekitar garis equator (khatulistiwa). Pengaruh letak secara astronomis terhadap wilayah Indonesia, yaitu: a. Indonesia dikategorikan negara beriklim tropis dengan rata-rata suhu dan kelembaban udara yang tinggi. Suhu udara yang relatif tinggi terjadi 4 Geografi untuk SMA Kelas XI karena pengaruh intensitas matahari yang tinggi. Sedangkan kelembaban yang tinggi karena pengaruh angin yang membawa uap air dari perairan laut. b. Penyinaran matahari berlangsung sepanjang tahun. Wilayah Indonesia mendapat penyinaran matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang hampir sama dalam durasi waktu 12 jam sehingga mengakibatkan suhu udara tinggi (senantiasa > 18oC). c. Memiliki hutan hujan tropis yang luas. Hutan hujan tropis di Indonesia dengan berbagai jenis flora dan fauna tumbuh di pulau-pulau besar, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Iklim tropis dapat dilihat dari pembagian iklim matahari seperti terlihat pada gambar berikut. 90o KU 1 Iklim Dingin 66 2 o LU Iklim Sedang 35o LU Iklim Subtropis 1 23 2 o LU Iklim Tropis 0o 1 Iklim Subtropis 23 2 o LS Iklim Sedang 35o LS 1 Iklim Dingin 66 2 o LS 90o KS Gambar 1.3. Pembagian Iklim Matahari Tautan https://bit.ly/Iklim Untuk menambah dan memperdalam wawasan kalian tentang iklim di Indonesia, silahkan scan kode QR di samping atau klik tautan di atas. 3. Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Pembagian Zona Waktu di Indonesia Bumi merupakan salah satu planet dalam tata surya kita. Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Secara astronomis, waktu yang diperlukan Bumi untuk berotasi yaitu 24 jam, sehingga dapat ditentukan pembagian zona waktu berdasarkan besar lingkaran rotasi Bumi, yakni 360° : 24 =15 derajat/jam. Dengan demikian, terdapat perbedaan waktu selama 1 jam setiap 15 derajat Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 5 bujur. Indonesia terletak di antara bujur 95° sampai 141°. Pulau Benggala sebagai wilayah paling barat (95° 45' BT), dan Sungai Fly sebagai wilayah paling timur (141° 05' BT). Jadi, wilayah Indonesia terbentang sepanjang 45 derajat bujur. Pemerintah RI mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1987 yang menetapkan tiga zona waktu yang berlaku di Indonesia. Tiga zona waktu tersebut antara lain adalah WIB (Waktu Indonesia Barat / GMT + 7), WITA (Waktu Indonesia Tengah / GMT + 8), dan WIT (Waktu Indonesia Timur / GMT + 9). Wilayah Indonesia yang termasuk zona WIB meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Madura, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Indonesia yang termasuk pada zona WITA terdiri atas wilayah Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan wilayah Indonesia yang termasuk pada zona waktu WIT terdiri atas wilayah Kepulauan Maluku, Pulau Papua, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. WIB = GMT WITA = GMT WIT = GMT Gambar 1.4. Peta Tiga Zona Waktu di Indonesia. 4. Keuntungan Letak Astronomis untuk Indonesia Letak Indonesia secara astronomis memiliki pengaruh terhadap kondisi wilayah Indonesia. Keuntungan dari letak astronomis tersebut ialah Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas. Keberadaan hutan hujan tropis bermanfaat dalam menyuplai oksigen yang dibutuhkan untuk mengurangi pemanasan global. Selain itu, hutan hujan tropis juga merupakan habitat ideal bagi flora dan fauna. Indonesia memiliki habitat flora dan fauna yang beraneka ragam. Keuntungan lain dari letak astronomis untuk Indonesia adalah tersedianya lahan pertanian dan perkebunan yang luas. Lahan pertanian tersebut sangat penting untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pangan bagi penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari seperempat miliar. 6 Geografi untuk SMA Kelas XI Gambar 1.5. Hutan Hujan Tropis di Indonesia Sumber: freepik.com/@rahmadhimawan (2021) B. Letak Indonesia Secara Geografis 1. Pengertian Letak Indonesia Secara Geografis Letak secara geografis dapat disebut sebagai letak relatif. Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudra. Dua benua yang mengapit Indonesia yaitu Benua Asia (di sebelah utara) dan Benua Australia (di sebelah selatan). Dua samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik (di sebelah timur) dan Samudra Hindia (di sebelah barat dan selatan). Tidak menutup kemungkinan apabila letak Indonesia dapat berubah di masa depan, karena hal ini bergantung pada aktivitas tektonisme. Letak Indonesia secara geografis dapat dilihat pada gambar sebagai berikut. ASIA PASIFIC INDONESIA OCEAN EQUATOR INDIAN OCEAN AURTRALIA Gambar 1.6. Letak Geografis Indonesia Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 7 2. Pengaruh Letak Indonesia Secara Geografis Terhadap Iklim Letak geografis memengaruhi musim di Indonesia. Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Kedua musim ini terjadi karena pengaruh angin muson barat laut dan angin muson tenggara. Angin muson barat membuat laut bersifat basah dan mengandung banyak uap air laut, sehingga mendatangkan musim hujan. Sedangkan angin muson tenggara bersifat kering sehingga mendatangkan musim kemarau. Gerakan angin muson tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut. Muson Timur Muson Barat Gambar 1.7. Pergerakan Angin Muson di Indonesia Perubahan musim perlu dikaji lebih lanjut karena sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contohnya fluktuasi temperatur dan CO² di udara yang kemudian mengubah kenyamanan manusia. Perubahan iklim juga berdampak terhadap peningkatan terjadinya bencana hidrometeorologi (cuaca ekstrem). Berbagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi perlu dilakukan secara integrasi dari berbagai pihak. Upaya ini bertujuan meninggalkan warisan lingkungan yang baik untuk anak cucu kita di kemudian hari. Kondisi musim global diwarnai oleh adanya fenomena La Nina pada tahun 2020 (Kompas, 2021). BMKG telah merilis informasi aktifnya La Nina dan diperkirakan akan mencapai intensitas La Nina Moderate sampai dengan awal tahun 2021. Keberadaan La Nina Moderate ini memberikan dampak peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Tahun 2020 juga mencatatkan suhu tertinggi kedua selama 40 tahun terakhir, terpanas pertama di tahun 2016 saat terjadi El Nino Kuat. Selain itu, tahun 2020 menjadi tahun 8 Geografi untuk SMA Kelas XI ketiga terbasah selama 20 tahun terakhir. Musim kemarau tahun 2020 lebih pendek dibandingkan normalnya (Kompas, 2021). Prospek iklim tahun 2021, pada semester pertama diperkirakan La Nina akan berlanjut dan diperkirakan berakhir pada April-Mei. Selain itu, kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) diperkirakan tetap netral. Kajian curah hujan di Indonesia juga perlu analisis lebih lanjut. Perhatikanlah Gambar 1.8 tentang peta tren curah hujan Indonesia! (Jika peta kurang jelas dapat mengunjungi tautan ini (https://www. bmkg.go.id/iklim/?p=tren-curah-hujan). Peta tersebut diperoleh dengan menggunakan data observasi BMKG tahun 1981-2018. Tren hari hujan ini disajikan dalam empat (4) kategori, yaitu hari hujan dengan intensitas di atas 1, 20, 50, dan 100 mm/hari dalam setahun. Secara umum, hari hujan Indonesia memiliki tren yang bernilai positif walaupun di beberapa wilayah bernilai negatif dengan besaran yang bervariasi. Contohnya yaitu di Stasiun Meteorologi Hasanudin Makasar yang memiliki tren positif pada semua besaran intensitas hujannya. Untuk intensitas hujan 20 mm/hari (warna hijau) terlihat dari persamaan tren memiliki nilai slope sebesar 0.1149 yang berarti hari hujan dengan intensitas 20 mm/hari cenderung bertambah sebanyak 0.1149 hari setiap tahunnya atau 1.149 hari setiap dekade. Gambar 1.8.. Peta Tren Curah Hujan Indonesia Sumber: bmkg.go.id (2021) Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 9 3. Pengaruh Letak Geografis Indonesia di Persimpangan Lalu Lintas Dunia Letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudra berpengaruh pada posisi strategis lalu lintas dunia. Indonesia berada pada jalur silang lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia. Jika dilihat dari segi historis, posisi silang tersebut berdampak pada kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Posisi silang tersebut memungkinkan masuknya pengaruh peradaban dan kebudayaan dari negara lain. Masuknya peradaban dan kebudayaan asing menyebabkan tumbuhnya keberagaman budaya di Indonesia. Selain itu, pengaruh letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap geopolitik. Indonesia memiliki geopolitik yang strategis, karena berada di antara negara- negara besar yang berpengaruh dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, teknologi, persenjataan, dan sebagainya. Oleh karena itu, Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk kemajuan bangsa Indonesia. Jika dilihat dari segi ekonomis, posisi Indonesia dapat memberikan pengaruh besar dalam perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan posisi strategis Indonesia secara optimal dan konsisten akan berdampak pada tingkat kemakmuran bangsa. Posisi ekonomi yang strategis tersebut dapat mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia. Poros maritim merupakan wahana strategis untuk mewujudkan perba- ikan transportasi kelautan, keamanan maritim, pengembangan industri per- ikanan dan perkapalan, serta terjaminnya konektivitas antar pulau. Terdapat lima pilar dalam poros maritim. a. Pembangunan kembali budaya maritim indonesia. b. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya. c. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata maritim. d. Diplomasi maritim yang mengarahkan program kerjasama dengan mitra dalam bidang kelautan. e. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim. Terdapat dua aspek penting dalam pembangunan poros maritim dunia. a. Aspek komponen tata kelola yang baik untuk menentukan pengembangan aspek kemaritiman dan ekonomi kelautan dalam mewujudkan poros maritim dunia. Aspek ini meliputi sumber daya manusia, budaya bahari, IPTEK kelautan, kualitas kelautan, daya dukung lingkungan laut, pengawasan laut, penataan ruang laut, pengaturan alur laut, pertahanan dan keamanan laut. 10 Geografi untuk SMA Kelas XI b. Aspek kemaritiman dan ekonomi kelautan dijadikan sebagai aspek unggulan dan andalan dalam mencapai poros maritim dunia. Pembangunan dan pengembangan pada aspek ini meliputi tol laut, mineral dasar laut, sumber daya perikanan, migas lepas pantai, wisata bahari, dan industri maritim. World Transportation Pattern Gambar 1.9. Pola Transportasi Dunia Sumber: John Allen, Student Atlas of Anthropology, Hak Cipta © 2004 oleh The McGraw-Hill Companies Poros maritim dunia (PMD) juga memiliki makna penting bagi geopolitik Indonesia. Posisi Indonesia yang berada pada jalur utama perdagangan du- nia akan dapat mendorong kepentingan berbagai negara di dunia, terutama negara-negara maju untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, seperti infrastruktur, ekonomi, budaya, teknologi, pendidikan, dan sebagainya. Kondisi hubungan global yang demikian tentu akan menjadi pe- luang dan tantangan positif bagi Indonesia untuk memajukan pembangunan di berbagai bidang sehingga dapat terjadi percepatan peningkatan kesejah- teraan. Misalnya percepatan pembangunan infrastruktur transpotasi dan in- vestasi bidang pertambangan yang dapat membuka lapangan kerja baru di Indonesia. Tautan https://bit.ly/IndonesiaPorosMaritimDunia Untuk menambah wawasan kalian tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia, silahkan scan kode QR di samping atau klik tautan di atas. Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 11 4. Keuntungan Letak Indonesia Secara Geografis Letak geografis Indonesia memberikan banyak keuntungan, mulai dari sisi ekonomi, kekayaan alam, hingga keberagaman budaya. Keuntungan letak geografis Indonesia sebagai berikut. a. Berada di Lintas Perdagangan Internasional Indonesia terletak di jalur pelayaran dan perdagangan negara-negara di dunia. Posisi ini dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua yang menjadi tempat lalu lintas perdagangan internasional. Titik persilangan kegiatan perekonomian yang berada di Indonesia ini sebagai lokasi perdagangan negara berkembang dengan negara industri. Negara- negara ini seperti Eropa, Afrika, Asia dengan RRC, Korea, dan Jepang b. Indonesia Menjadi Negara Agraris Indonesia dilalui dua angin muson yang dipengaruhi oleh penguapan samudra pasifik dan samudra hindia. Benua Australia dan Asia yang dipisahkan garis equator memengaruhi laju angin muson. Hal ini menyebabkan terbentuknya dua musim di Indonesia yang bergantian 6 bulan sekali meliputi musim penghujan dan kemarau. Adanya musim ini memberikan pengaruh pada sektor pertanian. Suburnya tanah Indonesia sangat cocok untuk bidang pertanian seperti sayuran, kentang, padi, ketela, ubi, kacang-kacangan, dan lainnya. c. Ketersediaan Tanah yang Subur Curah hujan yang tinggi dan banyaknya intensitas sinar matahari menyebabkan kesuburan tanah di Indonesia. Posisi Indonesia pada Cincin Api Pasifik juga mendukung banyaknya material yang dikeluarkan dari aktivitas vulkanik sehingga menyebabkan tanah menjadi subur. Kesuburan tanah yang tinggi ini sangat mendukung kegiatan pertanian di Indonesia. d. Keberagaman Budaya yang Tinggi Posisi lalu lintas internasional mengakibatkan banyaknya kapal-kapal negara luar singgah di Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya proses akulturasi budaya dan suku bangsa, sehingga memengaruhi keberagaman budaya di Indonesia. Kondisi tersebut memberikan keuntungan dalam segi sosial- budaya. Kekayaan dan keragaman budaya di Indonesia menjadi potensi dalam bidang pariwisata maupun sektor lainnya. e. Memiliki Banyak Destinasi Wisata Alam yang Indah Indonesia memiliki banyak objek wisata alam mulai dari air terjun, gunung, sungai, hingga pantai. Keuntungan ini diakibatkan kondisi dua musim di Indonesia yang memberikan dampak kondisi fisik wilayah Indonesia. 12 Geografi untuk SMA Kelas XI C. Letak Indonesia Secara Geologis 1. Pengertian Letak Geologis Letak suatu wilayah yang didasarkan oleh struktur batu-batuan di dalam bumi serta fenomena geologi di wilayah tersebut disebut dengan letak geo- logis. Letak geologis juga berkaitan dengan posisi wilayah terhadap lempeng tektonik. Berdasarkan letaknya secara geologis, Indonesia dilalui oleh dua pe- gunungan muda, yakni pegunungan sirkum Mediterania di bagian barat dan pegunungan sirkum Pasifik di bagian tengah dan timur. Pegunungan Sirkum Mediterania merupakan hasil dari aktivitas tektonik lempeng yang bergerak ke arah utara. Pegunungan Sirkum Mediterania memanjang dari Pegunungan Alpen di Eropa, Pegunungan Himalaya di Asia, sampai deretan pegunungan di Pulau Sumatra dan Jawa. Pegunungan Sirkum Pasifik yang dikenal dengan daerah Cincin Api Pasifik merupakan hasil pergerakan ke arah timur dari aktivitas tektonik pada Lempeng Pasifik yang akhirnya mendorong lempeng di sekitarnya. Pegunungan Sirkum Pasifik memanjang dari Amerika hingga Selandia Baru, tepatnya mulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, Amerika Utara, kemudian Jepang, Filipina, lalu Sulawesi, Banda, dan berlanjut hingga Selandia Baru. Gambar 1.10. Peta Letak Geologis Indonesia di antara Tiga Lempeng Tektonik Sumber: Manajemen Bencana Oleh/Drs. H.dedi Henidal, MM. (2018) Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 13 Indonesia terletak di antara tiga lempeng dunia, yakni satu lempeng samudra dan dua lempeng benua. Lempeng samudra tersebut adalah lempeng Samudra Pasifik yang berada di sebelah utara-timur Indonesia. Dua lempeng benua yang dimaksud adalah Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Benua Indo-Australia. Lempeng Benua Eurasia terletak di utara-barat laut Indonesia yang terdiri atas Benua Eropa dan Asia. Lempeng Benua Indo-Australia terletak di selatan-barat Indonesia, lempeng benua ini terdiri atas Benua Australia dan Samudra Hindia. Ketiga lempeng dunia yang berada di sekeliling Indonesia saling bertumbukan. Di bagian barat, terdapat tumbukan antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia dan di bagian timur terdapat tumbukan antara Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, serta Lempeng Eurasia. Hal tersebut terjadi karena adanya pergeseran Lempeng Pasifik dan Indo- Australia menuju Lempeng Eurasia. Selanjutnya, Lempeng Pasifik terus mengalami pergerakan dari arah barat ke timur, sedangkan Lempeng Indo- Australia selalu bergerak menuju utara. Kedua lempeng tersebut menekan Lempeng Eurasia sehingga terjadi tumbukan antara ketiga lempeng yang sering kali memicu terjadi gempa bumi. Gambar 1.11. Letak Geologis Indonesia di antara Dua Dangkalan/Paparan Sumber: PECKHAMIA May 2010 14 Geografi untuk SMA Kelas XI Indonesia terletak di antara dua paparan atau dangkalan. Dangkalan me- rupakan wilayah laut dangkal yang menghubungkan wilayah daratan yang besar. Wilayah daratan yang dimaksud dapat berupa negara, kawasan, mau- pun benua. Indonesia terletak di antara paparan Sunda dan paparan Sahul. Di bagian barat Indonesia terdapat paparan Sunda yang termasuk pada bagian tenggara dari Lempeng Eurasia dan terdiri atas pulau serta kawasan laut dangkal. Paparan Sunda berhubungan langsung dengan Benua Asia, membentang dari Pulau Kalimantan hingga Pulau Jawa meliputi wilayah Se- menanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Madura, Bali, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan Paparan Sahul terletak di Indonesia bagian timur. Paparan Sahul termasuk bagian dari Lempeng Australia yang juga menghu- bungkan Benua Australia dan Pulau Papua. Paparan Sahul terbentang sangat luas hingga Kalimantan dan Papua bahkan mencakup bagian utara Papua hingga utara Benua Australia. 2. Pengaruh Letak Indonesia Secara Geologis Seperti yang kalian pernah pelajari, kerak bumi merupakan lapisan terluar Bumi sebagai tempat manusia berpijak. Kerak bumi mengambang di atas lapisan cair yang panas atau yang kita sebut dengan astenosfer. Karena berada di atas lapisan yang bersifat cair maka kerak bumi akan cenderung aktif bergerak yang dapat dijelaskan dengan teori-teori berikut. Menurut teori lempeng tektonik atau “Continental Drift” yang dikemukakan oleh Alfred Wegener seorang pakar meteorologi geofisika, bahwa berdasarkan penampakan geografis benua-benua di dunia dan temuan paleontologi, kerak bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang mengapung di atas massa cair. Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa Bumi merupakan planet yang dinamis atau selalu bergerak. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya tumbukan atau pemisah antar lempeng selama miliaran tahun silam yang menyebabkan terbentuknya morfologi Bumi seperti saat ini. Di Indonesia terdapat beberapa fenomena alam yang menunjukkan adanya patahan di permukaan bumi. Patahan Lembang atau dikenal Sesar Lembang merupakan fenomena gerakan lapisan bumi yang memanjang dari Kabupaten Padalarang hingga Jatinangor sejauh kurang lebih 29 Km. Sesar tersebut dapat menyebabkan gempa hingga berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 skala ritcher. Sesar Lembang terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian/ segmen barat dan Segmen timur. Karena itu gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/ tahun, namun segmen-segmennya memiliki pergerakan tersendiri sehingga pergerakkan sesar tersebut tidak berjalan sempurna. Meski pun demikian kecepatan Gerakan sesar Lembang ini selalu berubah-ubah. Bab 1 | Posisi Strategis Indonesia dan Potensi Sumber Daya Alam 15 Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di antara tiga lempeng tektonik dunia yakni lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara terjadi tumbukan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia, sedangkan di wilayah Papua dan Maluku utara terdapat tumbukan antara lempeng Indo-Australia dengan lempeng Pasifik. Adanya tumbukan antar ketiga lempeng tersebut menyebabkan timbulnya kontur tanah dan relief yang bervariasi di Indonesia. Tak hanya itu tumbukan tersebut juga menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api, baik yang aktif maupun tidak aktif, serta mengakibatkan terjadinya gempa tektonik di Indonesia. a. Membentuk Rangkaian Pegunungan Aktivitas pergerakan lempeng-lempeng tektonik dapat mengakibatkan terbentuknya rangkaian pegunungan di dunia. Adanya proses tektonik lempeng dari zaman mesozoikum hingga saat ini membentuk Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania dan Rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik. Oleh sebab itu Indonesia yang berada di antara kedua rangkaian pegunungan tersebut dapat memiliki banyak gunung aktif dan tidak aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania terbentuk dari proses tektonik, yaitu bergeraknya Lempeng Gondwana menuju arah utara sehingga bertumbukan dengan Lempeng Eurasia yang mengakibatkan tertutupnya area Laut Tethys dan terbentuk rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania. Rangkaian pegunungan tersebut memanjang dari Afrika Utara tepatnya di Pegunungan Atlas yang berada di Maroko menuju Pegunungan Alpen di Swiss, selanjutnya memasuki wilayah Asia dan membentuk Pegunungan Asia Tengah dan berbelok ke selatan memasuki wilayah Indonesia seperti Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku yang sejajar dengan zona subduksi Lempeng Indo-Australia. Adanya Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania di Indonesia membentuk dua busur pegunungan, yakni busur dalam (inner arc) dan busur luar (outer arc). Busur dalam atau inner arc bersifat aktif (vulkanik). Hal tersebut dikarenakan pegunungan busur dalam berhubungan langsung dengan proses subduksi, dimana lempeng menunjam ke dalam perut bumi, kemudian meleleh menjadi magma dan gunung api aktif. Pegunungan busur dalam memanjang dari Bukit Barisan di Pulau Sumatra, menuju Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku membentuk jalur gunung api. Gunung api yang termasuk dalam busur dalam di Indonesia antara lain Gunung Leuser, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Berbeda dengan busur dalam (inner arc), pegunungan busur luar (outer arc) bersifat tidak aktif. Hal tersebut dikarenakan gunung- gunung yang termasuk 16 Geografi untuk SMA Kelas XI busur luar merupakan rangkaian pegunungan lipatan akibat dari tumbukan tepi lempeng. Di Indonesia, pegunungan busur luar dapat ditemukan di Pulau Simeulue, Nias, Enggano, dan Kepulauan Mentawai. Selanjutnya gunung- gunung tersebut memanjang membentuk jalur pegunungan di dasar laut pantai barat Pulau Sumatra hingga pantai selatan di Pulau Jawa. Kemudian gunung-gunung busur luar tersebut kembali muncul ke permukaan di daratan Pulau Sawu, Rote, Timor, Babar, Kepulauan Kei, Pulau Seram, dan Pulau Buru. Volcanoes # Plate Boundaries # # # # Earthquakes #### ## ## ## # # # ### ## ## #### ## ### ##### # ######### 50°0'0"N # ### ## ## # # ### # # # # ##### # # # # # # ##### # # # # ### # ### # ## # ## # # ## #### # ## # ## # # ### # ## # 30°0'0"N ## # # ## # ## # # # ## # # ## # ## # # # # ## # # # # # ## # # # # # # # # ## # ## # # ## ## ## # ###### # # # ## # 10°0'0"N # ### # # ## # ## ### ## ## ### # # # # # # # # # # # # # #### ## ## # # # # # # # # ## # # # ## ##

Use Quizgecko on...
Browser
Browser