Catatan Praktikum Patologi Klinik Kulit Dan Jaringan Penunjang PDF

Document Details

SafeChupacabra6430

Uploaded by SafeChupacabra6430

Universitas Bengkulu

Tags

patologi klinik flebotomi pengambilan swab kesehatan

Summary

Catatan praktikum patologi klinik fokus pada pengambilan sampel darah (flebotomi), swab, dan kerokan untuk pemeriksaan klinis seperti alergi, inflamasi, dan infeksi jamur. Modul ini menjabarkan prosedur dan alat yang digunakan pada berbagai jenis specimen. Informasi ini penting untuk pemahaman dasar dalam bidang medis.

Full Transcript

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK MODUL KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG Infoo: guys kalo ada tulisan yang italic selain bahasa asing itu berarti penjelasan dari catatan dan penjelasan dokternya yaa, thx guys, good luck ! BTW INI SEMUA CATATANNYA SUDAH M...

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK MODUL KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG Infoo: guys kalo ada tulisan yang italic selain bahasa asing itu berarti penjelasan dari catatan dan penjelasan dokternya yaa, thx guys, good luck ! BTW INI SEMUA CATATANNYA SUDAH MENCAKUP PPT YA GUYS Materi bahasan: - Flebotomi: pengambilan specimen darah vena (flebotomi) dan pemeriksaan hematology alergi dan inflamasi - Pengambilan swab dan kerokan: mata, telinga, tenggorokan, luka, kuku, kulit, dan rambut - Pemeriksaan KOH - Pemeriksaan jamur/ candida pada kulit FLEBOTOMI Singkatnya, flebotomi ini merupakan proses pengambilan darah - Merupakan suatu kegiatan pengambilan darah untuk keperluan pemeriksaan laboratorium atau donasi, dan terapeutik - 3 macam cara memperoleh darah dalam praktik laboratorium: o Tusukan vena (venipuncture) § Paling umum karena lebih tipis, tekanan lebih rendah dari arteri, dan volume darah yang didapatkan lebih banyak o Tusukan kulit (skinpuncture) o Tusukan arteri atau nadi § Lebih dalam sehingga tetap lebih umum tusukan vena - Venipuncture merupakan cara yang paling umum dilakukan, sehingga istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture Tujuan flebotomi - Mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan - Menurunkan risiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita - Petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy) Alat - Spuit dan jarum steril > spuithya nomor 20/18 - o Yang umum digunakan untuk transfuse adalah 20/18 o Semakin banyak nomor (semakin besar) maka lubang akan semakin kecil o Kalo yang nomor semakin besar maka lubang semakin besar juga itu adalah NGT (NasoGastric Tube)/ sonde - Kapas alcohol - Vacuete (tabung untuk mengambil darah) - Perlak - Torniquete Untuk gambar alat - ·BegkokOK ada di page akhir yess - Plester dan gunting - Handscoon - Wing needle (untuk bayi/ anak) Cara pengambilan darah vena - Cuci tangan - Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan - Atur posisi pasien dan siapkan lingkungan - Tentukan Lokasi - Ambil spuit sesuai kebutuhan sampel yang akan diambul (5 – 10 cc) - Tentukan vena yang akan diambil darahnya - Lakukan desinfektan dengan kapas alcohol - Lakukan pengikatan dengan tourniquet pada bagian atas vena yang akan dilakukan pengambilan darah (bila pengambilan dilakukan oleh satu orang) - Lakukan penusukan pada vena dengan jarum suntik menghadap ke atas dengan sudut 30 – 40 derajat terhadap kulit. Lanjutkan pengambilan darah dan saat pengambilan tourniquet dilepaskan terlebih dahulu - Lepaskan tourniquet setelah 1 menit dan sebelum melepas jarum. Meninggalkan tourniquet selama lebih dari satu menit akan memengaruhi konsentrasi sel darah merah dan mungkin mengubah tes o Saat memasukkan hasil darah yang telah diambil ke tabung vacuete, jangan memasukkan jarumnya juga ke dalam tabung, lepas terlebih dahulu jarumnya, jika jarum tidak dilepas maka darah akan lisis 1 sel dengan sellain berpisan 1 ** terlaupadat terlalu jarang - => eritrosit tidak menumpuk , bagian yang dicek PENGAMBILAN SWAB DAN KEROK - Pemeriksaan ini digunakan untuk kultur, MRSA (bentuk infeksi bakteri yang menular), pemeriksaan Covid, dan banyak lagi - Jenis-jenis swab: o Swab hidung o Swab telinga o Swab tenggorokan o Swab dasar luka o Dll - Swab basah dan kering: o Swab kering: basahi terlebih dahulu menggunakan NaCl o Swab basah: langsung saja - Setelah melakukan prosedur swab, bisa langsung dikultur - Kerokan itu menggunakan pisau bedah Pemilihan specimen - Specimen pilihan: tepi dan dasar luka, bukan sekedar cair eksudat/ nanah - Sebisa mungkin jangan hapusan/ swab - Luka terbuka: dekontaminasi dulu kotoran di permukaan - Abses: diambil eksudat dari dinding abses - Luka bakar: specimen biopsy dilakukan setelah pembersihan dan debrimen Pengambilan specimen - Bahan yang dibutuhkan: o Desinfektan kulit o Semprit/ jarum, swab steril o Media transport aerob dan anaerob Nanah/ pus - Terbuka: o Aqua, pz o Lidi kapas o Usap o Media transport - Tertutup: o Yodium o Alcohol o Semprit steril o Pungsi o Media transport Abses tertutup - Jelaskan apa yang akan dilakukan pada pasien - Siapkan formulir permintaan pemeriksaan - Jangan menggunakan swab - Desinfeksi kulit abses dengan povidonn I0DIN 10% dan alcohol 70% - Aspirasi cairan abses dengan semprit steril - Abses dieksisi dan dengan lidi kapas, ambil eksudat dari dasar abses dan dinding abses - Semua dimasukkan media transport anaerob dan juga ambil lagi untuk aerob Abses terbuka - Bersihkan permukaan luka (eksudat yang mengering dan kotoran) dengan kain kasa steril yang dibahasi dengan aquades atau pz steril - Bersihkan eksudat - Buat hapusan dari dasar dan tepi luka menggunakan lidi kapas steril - Masukkan dalam media transport aerob - Jangan minta biakan anaerob pada luka/ abses terbuka Luka bakar - Lakukan debrimen dan desinfeksi luka - Jika ada eksudat, ambil dengan swab, minta biakan aerob (bukan anaerob) - Ambil juga jaringan biopsy, dan kirim ke laboratorium untuk biakan anaerob Pustula dan vesikel - Bersihkan permukaan pustula/ vesikel dengan kapas alcohol - Pecahkan pustula/ vesikel dengan jarum nomor 23 (jika pustula besar, pakai jarum nomor 18) - Dengan swab, ambil eksudat dengan memutar-mutar swab di dasar luka Luka/ abses - Cara: biopsy (jaringan luka diambil sedikit) (terbaik), aspirasi (disedot), (contoh, bisul yang tertutup), dan swab - Anaerob: biopsy dan aspirasi - Aspirasi untuk o Abses tertutup o Luka bergaung dengan cairan di dalamna yang tertutup debris superfisial - Swab: o Pus di luar dibersihkan terlebih dahulu dengan swab yang telah dicelupkan dengan NaCl steril dengan swab baru buat usapan dari dasar ulkus - Tidak dianjurkan untuk mengambil pus yang berasal dari drain Pemeriksaan anaerob - Kriteria specimen yang baik untuk pemeriksaan kuman anaerob: o Specimen yang baik diambil secara tepat (aspirasi atau biopsy jaringan swab) o Tidak tercemar oleh mikroba yang tidak diinginkan o Terhindar dari kontak dengan udara o Menggunakan media transport anaerob (bila perlu) Penyimpanan dan pengiriman anaerob - Specimen: o Medium transport anaerob -> thioglikolat -> kantong anaerob - Sampel penderita dalam spuit -> tidak dianjurkan - Jangan dimasukkan dalam lemari es - Langkah awai yang wajib · Diencerkan dengan koh · sei yang sudah mati kalo luka , bersinkan nanah & luka dengan Nach baru ambil bagian dasarlukanya PEMERIKSAAN JAMUR PADA KULIT DAN RAMBUT (KOH) Kulit> Kohnya 10 - 20 % Rambut , paling tinggi % my a kol Kom , u/mengencerkan Keratin Karena Keratin narus dilisiskan supaya jamur dapat terdeteksi vacuete Kapas alkoho Tourniquet Bengkok Plester I gunting Handscoon spuit & jarum steril Periak Wing needle (bayi/anak koh Yang digunakan saat praktikum Ini hasil dari Kerokan kullt yg ditetesi Apusan darah tepi KOH spuit Yang Kita pakai praktikum Nah ini, pisaubedahnya untuk Kerokan kulit Spuit yang sudah dipakai Untuk Flebotomi Yeay udah seiesai, sugu coklat reward untuk Kamu ' - WPM33

Use Quizgecko on...
Browser
Browser