Modul Ajar Dasar-Dasar Busana Dasar Pola SMK Negeri 3 Banjarbaru 2023 PDF
Document Details
Uploaded by FinerPeachTree4564
SMK Negeri 3 Banjarbaru
2023
WARTINI FEBRIANI, S.Pd.T
Tags
Summary
This module teaches the fundamentals of fashion design, specifically pattern making, for tenth-grade students at SMK Negeri 3 Banjarbaru in 2023. It provides information on various topics in clothing design.
Full Transcript
WARTINI FEBRIANI, S.PD.T NIP. 198502022009032013 INFORMASI UMUM Identitas Modul 1. Nama Penyusun : WARTINI FEBRIANI, S.Pd.T 2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 3 Banjarbaru 3. Tahun Disusun : 2023 4. Jenjang Sekolah : SMK 5. Ke...
WARTINI FEBRIANI, S.PD.T NIP. 198502022009032013 INFORMASI UMUM Identitas Modul 1. Nama Penyusun : WARTINI FEBRIANI, S.Pd.T 2. Institusi/Sekolah : SMK Negeri 3 Banjarbaru 3. Tahun Disusun : 2023 4. Jenjang Sekolah : SMK 5. Kelas/Fase : X/E 6. Semester : 1/Ganjil 7. Alokasi Waktu : 24 JP (45`x 24 JP) 8. Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan 9. Jumlah Peserta Didik : 18 Orang Kompetensi Awal : Mengenal alat ukur dan ukuran tubuh Profil Pelajar Pancasila : Kreatif Bernalar kritis Mandiri Gotong royong Sarana dan Prasarana : Sarana: LCD Proyektor, laptop,dummy,alat ukur,buku catatan,pensil,polpen,penggaris Prasarana: Handout mengukur tubuh, video tutorial mengukur tubuh wanita Target Peserta Didik : Semua siswa dalam kelas tanpa perbedaan kemampuan akademis dan tanpa perbedaan tipikal siswa Strategi Pembelajaran : Observasi langsung Diskusi Penugasan Simulasi Model Pembelajaran : Paduan antara PJJ dan PTM dengan model pembelajaran Project Based Learning Kode Modul : M.10.7_Endang1_A.10.7_Endang1 KOMPETENSI INTI A. Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat dan melakukan pengukuran tubuh, serta menerapkan pembuatan pola dasar teknik konstruksi secara mandiri B. Tujuan Pembelajaran : 1) Peserta didik mampu mengelompokkan jenis-jenis ukuran tubuh 2) Peserta didik mampu menentukkan titik tubuh 3) Peserta didik mampu membuat garis body line pada dummy dan melakukan pengukuran sesuai body line 4) Peserta didik mampu membuat garis body line pada tubuh manusia dan melakukan pengukuran sesuai body line C. Pemahaman : 1) Peserta didik setelah mengikuti Bermakna pembelajaran ini, akan mengetahui dan mampu menentukkan titik tubuh 2) Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan mengetahui dan mampu membuat garis body line pada dummy 3) Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran ini, akan mengetahui dan mampu mengambil ukuran pada tubuh manusia D. Pertanyaan Pemantik : 1) Jika kamu menjahit baju ke tukang jahit, apakah badan kamu diukur? 2) Apakah kamu mengamati badan mana saja yang diukur? 3) Apakah pada saat diukur, penjahit tersebut mengikat bagian-bagian khusus dari tubuh kalian? E. Persiapan : Mempersiapan bahan ajar dan sarana pembelajaran prasarana dalam pembelajaran F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam 2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja 3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan menggali dari media sosial yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta didik Inti (210 menit) : Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik 1) Pertanyaan mendasar : Guru memberikan asesmen diagnostik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dibahas Peserta didik menjawab pertanyaan Guru menyampaikan topik asesmen diagnostik materi yang akan dipelajari sesuai dengan dengan membuat rasa ingin pengalamannya tahu Peserta didik Guru memberikan apersepsi menyimak penjelasan dan mengaitkannya dengan tujuan, manfaat, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan meminta strategi pembelajaran peserta didik mengamati video secara disiplin, rasa ingin tahu, percaya diri Guru mengajukan dan tanggung jawab pertanyan cara yang akan digunakan memecahkan masalah saat mempelajari terkait topik yang akan ukuran tubuh dan titik dibahas/dikerjakan oleh tubuh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya Guru memotivasi peserta didik secara komunikatif 2) Mendesain perencanaan : Peserta didik produk Guru memastikan dan berdiskusi memantau peserta didik menyusun rencana memilih proyek yang akan pembuatan proyek dihasilkan (menentukkan titik tubuh) 3) Menyusun jadwal : Guru dan peserta didik Peserta didik pembuatan membuat kesepakatan menyusun jadwal tentang jadwal pembuatan penyelesaian titik tubuh (tahapan dan pemasangan/penentu waktu pengumpulannya) an titik tubuh pada dummy dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukkan bersama. 4) Memonitor keaktifan dan : Guru memantau keaktifan Peserta didik perkembangan proyek peserta didik selama melakukan melaksanakan proyek pembuatan proyek (pemasangan titik tubuh (pemasangan/penent pada dummy), uan titik tubuh pada Memantau realisasi dummy) sesuai perkembangan dan jadwal membimbing peserta didik Mencatat setiap yang mengalami kesulitan tahapan Sambil memantau Mendiskusikan pekerjaan siswa, guru permasalahan yang memberikan asesmen muncul selama formatif penyelesaian proyek dengan guru 5) Menguji hasil : Membuat laporan Guru berdiskusi dengan proyek dalam peserta didik tetang bentuk PPT untuk prototype proyek (PPT) dipaparkan kepada yang akan dipresentasikan orang lain/di depan kelas 6) Evaluasi pengalaman Guru membimbing proses Peserta didik belajar pemaparan proyek, memaparkan laporan Menanggapi hasil yang telah Peserta didik yang dipaparkan lain memberikan Bersama dengan peserta tanggapan didik Bersama guru merefleksi/menyimpulkan menyimpulkan hasil hasil pemaparan proyek Penutup (45 menit) : Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalah paham terhadap materi Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mempersiapkan PPT hasil dari praktik penentuan titik tubuh yang akan dipresentasikan dengan menggunakan google meet dan mencari informasi body line pada dummy Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar Pembelajaran diakhiri dengan salam Pendahuluan Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di bahas Inti Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan proyek (penentuan titik tubuh) yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya Guru membimbing proses pemaparan proyek, Peserta didik lainnya menanggapi hasil yang telah dipaparkan Bersama dengan peserta didik merefleksi/menyimpulkan hasil pemaparan Penutup Guru memberi penekanan pada poin-poin penting materi Guru memberikan tugas tindak lanjut untuk mencari informasi tetang penentuan body line Menutup pertemuan dan mengingatkan tanggal/hari untuk pertemuan berikutnya F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam 2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja 3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan menggali dari media sosial yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta didik Inti (210 menit) : Aktivitas Peserta Aktivitas Guru Didik 1) Pertanyaan mendasar : Guru menyampaikan Peserta didik topik materi yang menyimak akan dipelajari penjelasan dengan membuat rasa tujuan, manfaat, ingin tahu strategi Guru memberikan pembelajaran apersepsi dan secara disiplin, mengaitkannya rasa ingin tahu, dengan tujuan percaya diri dan pembelajaran yang tanggung jawab akan dicapai dengan yang akan meminta peserta didik digunakan saat mengamati video mempelajari Guru mengajukan menentukkan pertanyan cara body line dan memecahkan masalah mengambil terkait topik yang ukuran pada akan dummy dibahas/dikerjakan oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya Guru memotivasi peserta didik secara komunikatif 2) Mendesain : Peserta didik perencanaan produk berdiskusi menyusun rencana Guru memastikan dan pembuatan memantau peserta proyek ( didik memilih proyek pemasangan yang akan dihasilkan body line dan mengambil ukuran pada dummy) 3) Menyusun jadwal : Peserta didik pembuatan menyusun Guru dan peserta jadwal didik membuat penyelesaian kesepakatan tentang pemasangan jadwal pemasangan body line dan body line dan mengambil mengambil ukuran ukuran pada pada dummy (tahapan dummy dengan dan waktu memperhatikan pengumpulannya) batas waktu yang telah ditentukkan bersama. 4) Memonitor keaktifan : Peserta didik Guru memantau dan perkembangan melakukan keaktifan peserta proyek pembuatan didik selama proyek melaksanakan proyek (pemasangan (pemasangan body body line dan line dan mengambil mengambil ukuran pada dummy), ukuran pada Memantau realisasi dummy) sesuai perkembangan dan jadwal membimbing peserta Mencatat setiap didik yang mengalami tahapan kesulitan Mendiskusikan Sambil memantau permasalahan pekerjaan siswa, guru yang muncul memberikan asesmen selama formatif penyelesaian proyek dengan guru 5) Menguji hasil : Membuat laporan proyek Guru berdiskusi dalam bentuk dengan peserta didik PPT untuk tetang prototype dipaparkan proyek (PPT) yang kepada orang akan dipresentasikan lain/di depan kelas 6) Evaluasi pengalaman Peserta didik Guru membimbing belajar memaparkan proses pemaparan laporan proyek, Peserta didik Menangpapi hasil yang yang lain telah dipaparkan memberikan Bersama dengan tanggapan peserta didik Bersama guru merefleksi/menyimpul menyimpulkan kan hasil pemaparan hasil proyek Penutup (45 menit) : Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalah paham terhadap materi Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari model yang akan di pasangkan body line dan mencatat ukuran yang diperoleh serta menyiapkan PPT yang akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya (PJJ pertemuan berikutnya) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar Pembelajaran diakhiri dengan salam Pendahuluan Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di bahas Inti Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan tugas proyek (pemasangan body line dan mengambil ukuran pada model) Guru membimbing proses pemaparan proyek, Peserta didik lainnya menanggapi hasil yang telah dipaparkan Bersama dengan peserta didik merefleksi/menyimpulkan hasil pemaparan Penutup Guru memberi penekanan pada poin-poin penting materi Menutup pertemuan dan mengingatkan kepada siswa untuk pertemuan berikutnya tatap muka agar membawa alat ukur dan buku catatan untuk mengambil ukuran Pendahuluan (15 menit) : 1) Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam 2) Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin masuk sekolah untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja 3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca buku dan menggali dari media sosial yang berkaitan dengan materi pelajaran untuk meningkatkan minat baca peserta didik Inti (210 menit) : Aktivitas Peserta Aktivitas Guru Didik 1) Pertanyaan mendasar : Guru menyampaikan topik materi yang akan dipelajari dengan membuat rasa ingin tahu Peserta didik menyimak Guru memberikan penjelasan apersepsi dan tujuan, manfaat, mengaitkannya strategi dengan tujuan pembelajaran pembelajaran yang secara disiplin, akan dicapai dengan rasa ingin tahu, meminta peserta didik percaya diri dan mengamati video tanggung jawab Guru mengajukan yang akan pertanyan cara digunakan saat memecahkan masalah mempelajari terkait topik yang menentukkan akan body line dan dibahas/dikerjakan mengambil oleh peserta didik. ukuran pada Guru memberikan model kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya Guru memotivasi peserta didik secara komunikatif 2) Mendesain : Peserta didik perencanaan produk berdiskusi menyusun rencana Guru memastikan dan pembuatan memantau peserta proyek ( didik memilih proyek pemasangan yang akan dihasilkan body line dan mengambil ukuran pada model) 3) Menyusun jadwal : Guru dan peserta Peserta didik pembuatan didik membuat menyusun kesepakatan tentang jadwal jadwal pemasangan penyelesaian body line dan pemasangan mengambil ukuran body line dan pada model (tahapan mengambil dan waktu ukuran pada pengumpulannya) model dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukkan bersama. 4) Memonitor keaktifan : Peserta didik Guru memantau dan perkembangan melakukan keaktifan peserta proyek pembuatan didik selama proyek melaksanakan proyek (pemasangan (pemasangan body body line dan line dan mengambil mengambil ukuran pada model), ukuran pada Memantau realisasi model) sesuai perkembangan dan jadwal membimbing peserta Mencatat setiap didik yang mengalami tahapan kesulitan Mendiskusikan Sambil memantau permasalahan pekerjaan siswa, guru yang muncul memberikan asesmen selama formatif penyelesaian proyek dengan guru 5) Menguji hasil : Membuat laporan proyek Guru berdiskusi dalam bentuk dengan peserta didik PPT untuk tetang prototype dipaparkan proyek (PPT) yang kepada orang akan dipresentasikan lain/di depan kelas 6) Evaluasi pengalaman Guru membimbing Peserta didik belajar proses pemaparan memaparkan proyek, laporan Menangpapi hasil yang Peserta didik telah dipaparkan yang lain Bersama dengan memberikan peserta didik tanggapan merefleksi/menyimpul Bersama guru kan hasil pemaparan menyimpulkan hasil proyek Penutup (45 menit) : Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang diragukan sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalah paham terhadap materi Guru memberikan tugas tindak lanjut, yaitu mencari informasi tetang pembuatan pola dasar teknik kontruksi Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar Pembelajaran diakhiri dengan salam Pendahuluan Guru dan peserta didik bersama-sama mengucapkan salam Guru mendata kehadiran peserta didik sambil mengingatkan pentingnya disiplin mengikuti pembelajaran untuk kedepannya ketika memasuki dunia kerja Memberikan apersepsi tentang materi yang akan di bahas Inti Memperkenalkan topik atau project yang hendak dilaksanakan Memberikan materi/konsep topik atau link yang berkaitan dengan topik tersebut Memberikan penekanan pada poin penting materi Penutup Mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi Menutup pertemuan dan mengingatkan kepada siswa untuk pertemuan berikutnya tatap muka agar membawa alat untuk membuat pola dasar Asesmen Memberikan asesmen sumatif melalui google form terkait materi ukuran tubuh,titik tubuh,body line dan pola dasar sitem kontruksi F. Asesmen 1) Asesmen dianostik : 1. Apa kalian pernah memperhatikan, alat yang digunakan untuk mengambil ukuran jika kalian menjahit baju? 2. Apa kalian tahu ukuran apa saja diperlukan untuk membuat baju? 3. Apakah kalian tahu dummy? 4. Apakah kalian tahu fungsi dari peter ban? 5. Apakah kalian tahu fungsi ukuran? 2) Asesmen formatif : 1. Selama kalian menentukkan titik tubuh, apa kendala kalian? 2. Pada saat kalian membuat/memasang body line pada bagian mana kalian rasakan sulit untuk dikerjakan? 3. Apa perbedaan membuat/memasang body line pada dummy dan pada tubuh model? 4. Menurut kalian pola dasar sitem apa yang paling mudah? 5. Jika kalian diberi tugas untuk membuat pola dasar sistem sederhana apakah bisa? 3) Asesmen sumatif : 1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis ukuran yang diambil secara melingkar! 2. Pada bagian mana saja diletakkan tanda titik tubuh? 3. Jelaskan yang dimaksud dengan body line! 4. Mengapa perlu mengikat tubuh model pada saat mengukur? 5. Sebut dan jelaskan ukuran yang diperlukan untuk membuat pola dasar badan! 1) Pengayaan : Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar, dilaksanakan dengan: 1. Belajar kelompok, peserta didik dikelompokkan dan diberi tugas pengayaan diluar jam pelajaran sekolah 2. Belajar mandiri, peserta didik diberi tugas pengayaan dikerjakan secara individu https://youtu.be/hDywfcYxeac https://youtu.be/zrwdwZ1wRrY https://youtu.be/J2TvSzXJ9mM https://youtu.be/K2voJt83hPc 2) Remidial : Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, dilaksanakan dengan cara: 1. Memberikan pembelajaran ulang dengan strategi dan metode pembelajatan yang berbeda, disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik 2. Membimbing secara individu/perorangan 3. Memberikan tugas-tugas atau latihan- latihan secara khusus sesuai dengan kemampuan peserta didik 4. Dengan menerapkan model pembelajaran tutor sebaya, peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar G. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1) Refleksi peserta didik No. Pernyataan Ya Tidak 1. Apakah kalian merasa senang membuat garis body line dan mengambil ukuran? 2. Apakah kalian puas dengan project yang kalian lakukan? 3. Bagian mana yang menurut kalian sulit dikerjakan? 4 Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan pada saat mengerjakan project? 2) Refleksi Guru No. Pernyataan Ya Tidak 1. Apakah siswa sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan?bagaimana skor yang mereka peroleh! 2. Guru melakukan penilaian praktik Mengetahui, Banjarbaru, Juli 2024 Kepala SMK N 3 Banjarbaru Guru Produktif Desain dan Produksi Busana Tajudin, S.Pd.,MM WARTINI FEBRIANI, S.PD.T NIP. 19700601 199802 1 003 NIP. 198502022009032013 LAMPIRAN 1. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1 Nama : Kelas : No.Absen : Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk memberi tanda titik point (titik tubuh). Buatlah dokumen dan upload hasil pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur penugasan! 2. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 2 Nama : Kelas : No.Absen : Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk pemasangan garis tubuh pada boneka jahit (dummy). Buatlah dokumen dan upload hasil pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur penugasan! 3. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 3 Nama : Kelas : No.Absen : Perhatikan gambar di bawah ini. Diskusikan dengan teman-teman sekelas cara mengambil ukuran setiap gambar di bawah ini! No. Uraian Nama Ukuran dan Cara Mengukurnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4. Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 4 Nama : Kelas : No.Absen : Berdasarkan uraian materi, peserta didik diberi tugas untuk membuat pola dasar badan sistem sederhana dengan menggunakan ukuran model. Pola dilengkapi dengan tanda pola. Buatlah dokumen dan upload hasil pekerjaan yang telah saudara lakukan pada fitur penugasan melalui fitur penugasan! 5. Instrumen, Pembobotan dan Rambu-rambu Penilaian 1. Penilaian Persiapan SKOR Nilai ANALISIS N O ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perbaika Ket PENCAPAIA 70 79 89 100 n N PERSIAPAN Persiapan alat dan 1 bahan 2 Persiapan tempat kerja rata-rata skor = SKOR NILAI (N1) 2. Penilaian Proses SKOR Nilai K N ANALISIS ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perb e O PENCAPAIAN 70 79 89 100 aikan t TITIK TUBUH Ketepatan titik tulang 1 punggung belakang Ketepatan titi leher 2 pada bahu Ketepatan titik leher 3 muka 4 Ketepatan titik bahu Ketepatan bawah 5 lengan Ketepatan titik puncak 6 payudara 7 Ketepatan titik pinggul rata-rata skor = BODY LINE Letak garis tengah 1 muka Letak garis tengah 2 belakang Letak garis lingkar 3 badan Letak garis lingkar 4 pinggang Letak garis lingkar 5 panggul Letak garis lingkar 6 leher Letak garis kerung 7 lengan Letak garis bahu dan 8 sisi Garis princes bagian 9 muka Garis princes bagian 10 belakang rata-rata skor = POLA DASAR SISTEM SEDERHANA Menyiapkan alat dan 1 bahan Proses pengambilan 2 ukuran Proses membuat pola 3 dasar badan Proses membuat pola 4 dasar lengan rata-rata skor = 3. Penilaian Tampilan Keseluruhan SKOR Nilai ASPEK 70 KETERA NO > 80 - 90 - Perb ANALISIS PENCAPAIAN PENILAIAN - NGAN 70 89 100 aikan 79 Titik tubuh 1 Tampak depan Tampak 2 belakang Tampak 3 samping Body line 1 Tampak depan Tampak 2 belakang Tampak 3 samping Pola dasar sistem sederhana 1 Kesesuaian ukuran Penempatan 2 tanda-tanda pola Tampilan pola 3 dasar badan keseluruhan Tampilan pola 4 dasar lengan keseluruhan SKOR NILAI (N2) 4. Penilaian Sikap Kerja SKOR Nilai ANALISIS N O ASPEK PENILAIAN > 70 - 80 - 90 - Perbaik Ket. PENCAPAIA 70 79 89 100 an N 1 Disiplin Tanggung Jawab 2 Menyelesaikan tugas Mengikuti prosedur 3 kerja Menyelesaikan 4 pekerjaan tepat waktu 5 Menerapkan K3 SKOR NILAI (N3) 5. Penilaian Sikap Kerja Simpulan Penilaian Simpulan penilaian Simpulan Penilaian Observasi observasi oleh Keseluruhan peserta didik lain 6. Rekap Perolehan Nilai Paraf Tanggal Nilai Paraf Persiapan Proses Hasil Tanggal Orang Akhir Guru Tua Bobot NO 15 % 50 % 35 % N1 N2 N3 7. Rambu-rambu Penilaian 1) Persiapan Rubrik Penilaian Aspek No penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100 1 Persiapan Alat dan Alat dan Alat dan Alat dan alat dan bahan bahan bahan bahan lengkap bahan tidak kurang lengkap, tetapi sesuai lengkap ada beberapa alat yang rusak 2 Pesiapan Persiapan Ada Butuh sedikit Persiapan tempat kurang beberapa penyesuaian tempat kerja kerja poin yang pada areal sesuai harus kerja disesuaikan 2) Proses Rubrik Penilaian No Aspek penilaian < 70 70 - 80 - 89 90 – 100 79 1 Titik tubuh Penenpatan titik tubuh sesuai 2 Body line Pemasangan body line sesuai 3 Pengambilan Pengambilan ukuran ukuran tepat, dan sesuai dengan kebutuhan 4 Pembuatan pola Pembuatan pola dasar dasar tepat sesuai dengan ukuran 5 Kelengkapan pola Pola dibuat lengkap 3) Tampilan Keseluruhan Rubrik Penilaian No Aspek penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100 Tampilan 1 keseluruhan 2 Kualitas Hasil 4) Sikap Aspek Rubrik Penilaian No penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 – 100 1 Disiplin 2 Tanggung Jawab Menyelesaikan tugas 3 Mengikuti Prosedur kerja prosedur kerja tidak didikuti dengan baik 4 Menyelesaikan Menyelesaikan pekerjaan pekerjaan tepat waktu terlalu lama 5 Menerapkan Tidak K3 menerapkan K3 pada setiap kegiatan 3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik A. Analisa Bentuk Tubuh Macam-macam Bentuk Tubuh Bentuk tubuh adalah karakteristik dan ukuran badan seseorang, padanan katanya adalah perawakan/bodi atau postur tubuh seseorang. Bentuk tubuh ideal dari abad ke abad berbeda. Bentuk tubuh seseorang dalam busana akan mempengaruhi pada pembuatan pola dasar yang digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangitampilan kelemahan dari tubuh seseorang tersebut agar terlihat ideal. Dengan mengetahui dari macam-macam bentuk tubuh, kita akan dapat mengetahui lebih banyak saat memilih jenis pakaian yang seseuai untuk tubuh kita terutama bagi para wanita, dengan mengetahui bentuk tubuh maka kita akan dapat menyembunyikan kekurangan dan menutupinya sehingga akan tampak lebih baik. Setiap bentuk tubuh wanita berbeda dan ada banyak model bentuk yang membuat kita unik untuk kita tampil berbeda. Pada kenyataannya manusia memiliki bentuk tubuh yang bermacam- macam, sebagian orang berpendapat bahwa bentuk tubuh 1. Bentuk geometrik tubuh Gambar 1. Bentuk tubuh a. Bentuk tubuh segitiga Buah apel biasanya berbentuk kecil di atas, serta melebar di bawah. Ciri fisik yang menonjol ialah bagian bahu sempit, pinggang lebar, mambesar di bagian pinggul b. Bentuk tubuh segitiga terbalik Bentuk tubuh segitiga terbalik menonjolkan ciri fisik yang lebar di atas dan sempit di bawah. Pemilik tubuh bentuk segitiga terbalik ini umumnya berbahu lebar, bisa melebihi lebar pinggulnya dengan ukuran dada yang tidak terlalu besar. Bagian bawah lebih besar daripada bagian atasnya, bahu tidak lebar, pinggang kecil, dan paha serta panggul yang berisi/besar c. Bentuk tubuh persegi (rectangle) Bentuk tubuh persegi dapat dikenali dari proporsi tubuhnya yang tampak sama dari bagian atas hingga bawah. Hal ini dikarenakan lebar pinggang yang nyaris sama dengan lebar pinggul. Lebar bahunya pun hamper sama atau sama dengan lebar pinggang dan pinggul, sehingga dapat dikatakan bentuk tubuh persegi ini tidak memiliki lekuk tubuh yang signifikan d. Bentuk tubuh jam pasir (hourglass) Bentuk tubuh jam pasir ini adalah bentuk tubuh ideal, yang dapat dikenali dari proporsi antara tubuh bagian atas dan bawah yang seimbang. Biasanya dalam dunia dressmaking, bentuk tubuh jam pasir ini dapat dikenali dari ukuran lingkar badan yang sama atau hampir sama dengan lingkar panggul, serta ukuran lingkar pinggang yang kecil e. Bentuk berlian (diamond) Bentuk tubuh diamond atau berlian cenderung ke arah gemuk, tapi dengan cara berdandan yang tepat, akan dapat terlihat cantik dan seksi f. Bentuk tubuh oval Bentuk tubuh oval pada bagian payudara lebih besar daripada bagian tubuh lain. Pinggul akan sempit dan bagian tengah tubuh akan terlihat penuh. Wanita dengan bentuk tubuh ini cenderung menambah berat badan di perut mereka sebelum di tempat lain 2. Bentuk perut dan punggung Gambar 2. Bentuk Perut dan Punggung 3. Bentuk bahu Gambar 3. Bentuk Bahu 4. Bentuk dada dan perut Gambar 4. Bentuk Dada dan Perut 5. Bentuk punggung Gambar 5. Bentuk Punggung B. Anatomi Tubuh dan Titik Tubuh Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh pada model/pelanggan yang akan di ukur, maka perlu diperhatikan 1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan 2. Memahami titik point atau titik fokus garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian tubuh 3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan ukuran tubuh model/pelanggan 4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan dalam pengukuran 5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan bentuk tubuh dan desain model/pelanggan Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan berpakaian, yang perlu diperhatikan adalah 1. Menentukan teknik dan melakukan analisis sesuai letak titik dan garis tubuh berdasarkan kebiasaan berpakaian 2. Menyesuaikan ukuran dan model/desain dengan kebiasaan berpakaian pada model/pelanggan 3. Kekurangan dari bentuk tubuh yang disebabkan karena kebiasaan berpakaian hendaknya dapat ditutupi dengan pemilihan model busana yang tepat Sikap kerja yang diperlukan dalam menganalisa bentuk tubuh. Harus bersikap. 1. Teliti dalam menganalisa bentuk tubuh 2. Memperlihatkan sikap sopan dan santun dalam menganalisa bentuk tubuh model, baik bahasa, tutur kata maupun perlakuan 3. Percaya diri dan fokus pada saat menganalisa bentuk tubuh model Menentukan titik tubuh adalah langkah awal untuk menentukan garis tubuh dalam pengambilan ukuran. Sebelum melakukan pengukuran dan pembuatan pola busana, kita perlu mempelajari dimana letak titik tubuh yang akan di ukur, agar pada saat menganalisa bentuk tubuh dan pada saat mengukur tubuh, kita akan tau dimana garis tubuh tersebut dimulai dan dimana garis tubuh itu berakhir, disamping itu dengan mempelajari titik tubuh, kita akan mampu mengidentifikasi tentang dimulai dari mana dan berakhir dimana suatu ukuran yang kita ambil. Diawali dengan mengenal titik tubuh pada boneka, kemudian kita akan lebih mudah mencoba menentukan titik-titik tubuh tersebut pada tubuh manusia atau model yang akan kita buatkan pola busananya. Apabila kita akan melakukan pemberian tanda titik tubuh pada model atau dummy, kita dapat membubuhkan tanda dengan menggunakan alat bantu seperti spidol tekstil, kertas berwarna yang ada perekat atau lemnya, atau alat bantu lain yang dapat digunakan untuk memberi tanda yang dapat dilihat dengan jelas pada saat memasang bodi line/garis tubuh. Gambar 6. Titik Tampak Depan dan Tampak Belakang Sumber: Pribadi Gambar 7. Titik Tampak Samping Sumber: Pribadi Keterangan: 1. Titik puncak kepala 2. Titik dahi 3. Titik tulang punggung belakang 4. Titik leher pada bahu 5. Titik leher muka 6. Titik bahu 7. Titik bawah lengan bagian muka 8. Titik bawah lengan bagian belakang 9. Titik puncak (payudara) 10. Titik siku 11. Titik pergelangan tangan 12. Titik tinggi panggul 13. Titil lutut Dalam menentukan letak titik dan garis tubuh yang akan di ukur, maka keterampilan yang diperlukan oleh seorang guru adalah 1. Memahami macam-macam bentuk tubuh model/pelanggan 2. Memahami titik point garis batas ukuran untuk tiap-tiap bagian tubuh 3. Melakukan praktik pengukuran yang dibutuhkan sesuai desain dan ukuran tubuh model/pelanggan 4. Membuat catatan ukuran dan catatan lain yang dibutuhkan dalam pengukuran 5. Membuat catatan dari hasil analisa dari hasil pengukuran dengan bentuk tubuh dan desain model/pelanggan C. Garis Tubuh Menentukan titik dan letak garis tubuh harus sesuai dengan perspektif tubuh. Untuk memudahkan mengukur dan untuk mengetahui dengan pasti letak titik- titik dan garis tubuh yang akan di ukur, perlu dibuat garis tubuh dengan menggunakan pita kecil atau pita body line pada tubuh yang akan di ukur. Fungsi dari memberi tanda garis tubuh dengan pita body line tersebut adalah untuk mengetahui. Letak bagian–bagian tubuh Letak titik (point) dan garis tubuh, yang diperlukan untuk pengambilan ukuran dan pembuatan pola pakaian dengan teknik konstruksi 1. Alat dan Bahan yang Diperlukan Untuk pembuatan garis tubuh pada boneka jahit (dres form) a. Boneka jahit (dress form/dummy) Gambar 8. Boneka Jahit (Dress Form/Dummy) b. Kapur jahit Gambar 9. Kapur Jahit c. Body line type (pita dari bahan saten lebar 0.3-0,5 cm) yaitu pita berperekat yang dapat digunakan langsung menempel, atau dapat menggunakan pita biasa dan jarum pentul sebagai penyematnya. Cara meletakan body line adalah dengan cara ditempelkan dengan bantuan jarum pentul yang tidak berkepala dan pendek dengan ukuran 2 cm sampai 2,5 cm. Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dummy. d. Jarum pentul tanpa kepala Digunakan untuk menyematkan pita yang tidak mempunyai perekat Gambar 10. Jarum Pentul Tanpa Kepala 2. Urutan Kerja Meletakkan Garis Tubuh (Body Line) pada boneka jahit (Dummy) Cara meletakan pita pada body line adalah dengan cara ditempelkan langsung (body line type) pada dress form yang menghubungkan titik point yang telah dibuat. Sedangkan pita yang tidak berperekat dapat ditempelkan dengan bantuan jarum pentulyang tidak berkepala (2 cm sampai 2,5 cm) sebagai penyematnya. Hindari penggunaan jarum pentul yang berlebihan, karena akan mengganggu kelenturan jatuhnya pita pada body dress form / dummy. Urutan kerja pemasangan body line dapat diikuti materi sebagaimana yang dipaparkan di bawah ini. Menentukan Titik (poin) pada tubuh yang akan di ukur dan di pasang body line Garis tengah muka (TM) atau centre front line (CF) Garis tengah belakang (TB) atau centre back line (CB) Garis lingkar badan atau bust line Garis lingkar pinggang atau waist line Garis lingkar panggul atau hip line Garis lingkar leher atau neck line Garis kerung lengan atau arm hole Garis bahu dan garis sisi atau shoulder line and side line Garis prinses bagian muka atau front princes line Garis prinses bagian belakang back princes line Sebelum meletakkan body line pada dummy, yakinkan titik-titik (poin) yang akan di ukur sudah di beri tanda dengan benar sebab tanda ini nantinya yang akan dijadikan sebagai patokan dalam pemasangan body line. Untuk melihat ketepatan letak garis atau titik yang telah di pasang, lihatlah dari jarak jauh kira-kira 2 meter sampai 2,5 meter. 3. Kriteria Pemasangan Body Line a. Ikuti urutan kerja pemasangan body line yang sudah di tulis sebelumnya, apa bila tidak sesuai urutan, akan ada bagian pita yang terganggu oleh pita yang lain b. Garis lingkar harus rata apa bila dilihat dari muka sisi dan belakang c. Garis prinses dimulai dari pertengahan bahu melalui titik puncak payudara dan lurus ke bawah d. Garis bahu haruslah terlihat segaris, yang dapat di lihat dari bagian muka dan dari bagian belakang. Apa bila garis bahu hanya dapat di lihat dari bagian depan saja, berarti letak garis bahu belum benar, artinya terlalu maju ke depan. Apa bila garis atau pita hanya terlihat dari belakang saja berarti pemasangan garis bahu belum benar, artinya terlalu ke belakang. Seharusnya dapat dilihat dari muka dan dari belakang e. Garis sisi harus lurus dan segaris dengan garis bahu f. Kerung lengan mengikuti bentuk lengan Perlu diperhatikan sebelum melakukan pengukuran, dalam menentukan letak titik dan garis tubuh harus berdasarkan kebiasaan berpakaian, maka yang adaharus dilakukan adalah posisi titik dan garis tubuh dibuat tidak berpedoman pada bentuk tubuh normal, tetapi disesuaikan dengan kebiasaan model dalam berpakaian, misalnya model yang tubuhnya terbiasa miring ke kiri atau ke kanan, sehingga letak garis tengah belakang dan garis lingkar badan, maka dalam mengukur harus disesuaikan dengan bentuk tubuh model, tentunya tidak sama dengan bentuk tubuh normal, karena salah satu tujuan berpakaian adalah menutupi kekurangan si pemakai sehingga membuat nyaman pemakainya Gambar 11. Body Line Pada Dummy D. Mengambil Ukuran 1. Alat Ukur Sebelum mengukur tubuh, kita perlu menyiapkan alat yang dibutuhkan, antara lain. a. Buku catatan b. Alat tulis (pulpen/pensil) c. Peterban d. Pita ukuran (meteran) e. Penggaris (kalau diperlukan) f. Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran yang akan diambil g. Model/orang yang akan atau pakaian jadi, yang dijadikan pedoman untuk ukuran h. Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat mengukur laingkar pinggul 2. Pengukuran Pelanggan Ukuran pada pembuatan pola busana adalah bilangan yang menunjukkan besar kecilnya satuan ukuran atau satuan suatu benda. Dalam pembuatan busana ukuran sangat diperlukan dengan tujuan untuk pembuatan pola dan untuk melakukan penilaian hasil akhir dari busana yang dibuat supaya dapat diketahui hubungan antara ukuran pola, bentuk badan dan bentuk pakaian. Fungsi ukuran adalah Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasar flat pattern maupun pola pulir Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru Merupakan refrensi di dalam pengecekan pola Membantu didalam pengepasan Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengambil ukuran tubuh. Lakukanlah persiapan sebelum melakukan pengukuran, jagalah etika dalam mengukur pelanggan 1) Persiapan mengukur Buku catatan ukuran Alat tulis (pulpen/pensil) Peterban/pita kecil Pita ukuran (meteran) Penggaris (kalua diperlukan) Daftar jenis ukuran atau daftar macam-macam ukuran yang akan diambil Model/orang yang akan diukur Kertas karton atau sejenisnya untuk alat bantu pada saat mengukur lingkar panggul Untuk mendapatkan ukuran yang tepat, ada beberapa halyang perlu menjadi perhatian, sebagaimana yang tercantum di bawah ini. Model yang akan di ukur sebaiknya memakai busana yang pas badan seperti baju senam atau baju renang atau memakai kamisol Sebelun mengambil ukuran pastikan model berdiri dengan posisi yang benar, yaitu o Badan tegak dan lurus (tidak memiringkan badan, tidak menundukkan kepala, tidak membesarkan dada dan juga tidak membungkuk o Garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata o Kedua kaki rapat o Tangan lurus pada sisi 2) Etika mengukur a) Posisi di depan sebelah kanan model yang di ukur b) Ujung pita ukuran yang ber angka kecil ada di tangan kiri c) Bila pita ukuran di lingkarkan atau di gantung pada leher, maka pita ukuran yang ber angka kecil, ada di tangan kanan d) Pastikan pita ukuran tidak terlipat atau tidak melintir e) Mulailah mengukur dengan sopan dan teliti f) Usahakan model tidak berpindah tempat atau berputar mengikuti keinginan yang mengukur g) Jangan memasang pita ukuran di sekeliling tubuh dengan ketat, sehingga menekan otot h) Sebaiknya letakkan pita ukuran dengan tekanan yang ringan dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar i) Akan lebih lengkap lagi apabila kita juga mengetahui berat badan model, supaya dapat diketahui apakah model mempunyai tubuh yang seimbang antara berat badan dengan tinggi badan 3) Latihan mengukur Sebelum mengukur tubuh model atau mengukur tubuh manusia sebaiknya lakukan latihan sesering mungkin tentang bagai mana cara mengukur dan dimana letak atau tempat- tempat yang perlu di ukur. Untuk itu lakukan lah latihan mengukur dengan menggunakan boneka jahit atau dummy. 4) Persiapan mengukur Tampak Depan Tampak Belakang Gambar 12. Pemasangan Tali Sebelum Pengukuran 5) Meletakkan pita ukur Perhatikan letak pita ukuran atau garis tubuh yang akan di ukur. Pita ukuran haruslah dipasang atau diletakkan rata dari muka sampai ke belakang. Berikut ini adalah gambar tentang cara mengambil ukuran Keterangan: 1. Lingkar badan 1 2. Lingkar badan 2 3. Lingkar pinggang 4. Lingkar panggul 1 5. Lingkar panggul 2 Gambar 13. Ukuran lingkar 6) Cara mengambil ukuran a) Lingkar leher b) Lingkar badan c) Lingkar pinggang d) Lingkar panggul e) Tinggi panggul f) Panjang punggung g) Lebar punggung h) Panjang sisi Diukur dengan menyelakan penggaris ke bawah sampai ke bawah veter ban pinggang dikurangi 2 sampai 3 cm. i) Panjang muka j) Lebar muka k) Tinggi dada l) Panjang bahu Diukur dari lekuk leher di bahu atau bahu yang paling tinggi sampai titik bahu yang terendah atau paling ujung. m) Lingkar lubang lengan n) Pajang lengan Diukur dari puncak lengan ke bawah sampai panjang yang diinginkan. o) Lebar dada Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini tergantung dari (B.H.) bustehouder atau kutang pendek yang dipakai. Ukuran ini tidak dipakai untuk konstruksi pola hanya untuk ukuran pemeriksa. E. Pola Kontruksi Sistem Sederhana 1. Tanda-tanda Pola Tanda dan fungsi tanda pada pola No Nama tanda Gambar Fungsi 1 Garis lurus Memberi tanda garis berwarna merah terluar pola bagian muka 2 Garis lurus Memberi tanda garis berwarna biru terluar pola bagian belakang 3 Garis strip hitam Memberi tanda garis bantuan yang ------ digunakan membuat pola 4 Garis strip titik Memberi tanda merah/biru bagian yang harus diletakkan pada bagian lipatan bahan 5. Arah serat Memberi tanda pola sudah lurus 6. Tanda kupnat Memberi tanda kupnat pada busana yang harus dijahit 2. Ukuran Standar M Lingkar leher : 36 cm Lingkar badan : 83 cm Lingkar pinggang : 65 cm Lingkar panggul : 88 cm Tinggi panggul : 18 cm Panjang punggung : 36 cm Lebar punggung : 34 cm Panjang sisi : 17 cm Panjang muka : 32 cm Lebar muka : 30 cm Tinggi dada : 14 cm Panjang bahu : 11 cm Lingkar kerung lengan : 42 cm Panjang lengan : 52 cm Lingkar pergelangan tangan : 20 cm Tinggi puncak : 13 cm Panjang blus : 65 cm 3. Pola Dasar Badan Sistem Sederhana Skala ¼ KETERANGAN POLA TM (TENGAH MUKA) TB (TENGAH BELAKANG) A-B : 1/6 lingkar leher + 2 cm D-I : ¼ lingkar badan -1 B-C : Panjang muka I-J : Panjang punggung C-D : A-E (1/4 Lingkar badan J-K : 2 cm +1 cm) A-A1 : 1/6 Lingkar leher + 1 K-K1 : 1/6 Lingkar leher + cm 1 cm A1- : Panjang bahu K1- : Panjang bahu A2 K2 A2- : Turun 4 cm K2- : Turun 3 cm A3 K3 B-B1 : Turun 5 cm J-L : Turun 9 cm B1- : ½ Lebar muka L-L1 : ½ Lebar punggung B2 C-G : ½ Panjang punggung I-M : C-G (1/2 Panjang punggung C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 3 I-N : ¼ Lingkar pinggang cm + 1 cm +3 cm+ 1 cm C-C2 : 1/10 Lingkar pinggang + I-N1 : 1/10 Lingkar 1 cm pinggang C2- : 3 cm (kupnat) N1- : 3 cm (kupnat) C3 N2 Tingg : Tinggi dada- 2cm i kup 4. Pola Dasar Lengan Sistem Sederhana Skala ¼ KETERANGAN POLA LENGAN A-B : Panjang lengan A-A1 : Tinggi puncak A-A2 : A-A3 (1/2 Lingkar kerung lengan) A-A2 : Dibagi 4 A-A3 : Dibagi 3 B-B1 : B-B2 (1/2 Lingkar lengan bawah 4. Glosarium 1. Analisis : Pemahaman konsep 2. Body line : Garis tubuh 3. Flat pattern : Pola datar 4. Peterban : Pita kecil untuk mengikat bagian tubuh sebagai tanda letak tubuh 5. Pola pulir : Drapping 6. Refrensi : Suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau sumber acuan untuk mempertegas suatu pernyataan yang disampaikan 5. Daftar Pustaka Darmini Novi Ni Putu, 2020. Modul Pendampingan Rangkuman Materi Konten E- Learning Mata Kuliah Desain dan Kontruksi Busana Wanita. Singaraja: Program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Undiksha Singaraja. Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Prihati Sri, Modul Blus pada UpReskiling online