Tugas PKK - Peluang Usaha Bidang Geologi Pertambangan (PDF)
Document Details
Uploaded by BrightestActinium
Tags
Summary
Laporan ini membahas peluang usaha bidang geologi pertambangan di Papua, termasuk letak astronomis, geografis, luas wilayah, kondisi alam, dan sosial budaya. Sumber daya alam seperti mineral, hutan, dan perikanan juga dibahas.
Full Transcript
Tugas PKK - Bu Erika Peluang Usaha Bidang Geologi Pertambangan Kelompok Papua Letak astronomis Letak astronomis pulau Papua: Pulau Papua terletak di antara 0º 20′ lintang selatan dan 10º 42′ lintang selatan dan memanjang dari 131º bujur timur hingga 151º bujur timur. ...
Tugas PKK - Bu Erika Peluang Usaha Bidang Geologi Pertambangan Kelompok Papua Letak astronomis Letak astronomis pulau Papua: Pulau Papua terletak di antara 0º 20′ lintang selatan dan 10º 42′ lintang selatan dan memanjang dari 131º bujur timur hingga 151º bujur timur. Letak geografis Letak geografis Papua: - Sebelah utara berbatasan dengan kepulauan Palau. - Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini. - Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafura. - Sebelah barat berbatasan dengan Kepulauan Maluku. Luas wilayah Luas total Pulau Papua mencapai sekitar 785.753 kilometer persegi. Namun, sebagian besar wilayah ini masuk ke dalam wilayah negara Papua Nugini. Wilayah Indonesia di Pulau Papua mencakup Provinsi Papua dan Papua Barat. Kondisi Alam Kondisi alam Pulau Papua sangat beragam, dipengaruhi oleh letak geografisnya yang berada di kawasan tropis dan struktur geologis yang kompleks. Beberapa karakteristik utama kondisi alam Pulau Papua adalah: Pegunungan,hutan tropis ,rawa dan pantai. Kondisi Sosial Budaya Kondisi sosial budaya masyarakat Papua sangat beragam, dipengaruhi oleh letak geografis yang terisolasi dan kondisi alam yang menantang. Masyarakat Papua memiliki berbagai suku bangsa dengan adat istiadat dan bahasa yang berbeda-beda. Sumber Daya Alam Pulau Papua kaya akan sumber daya alam, baik mineral, hutan, maupun perikanan. Beberapa sumber daya alam utama yang terdapat di Papua adalah: Mineral: Emas, tembaga, nikel, dan minyak bumi. Hutan: Kayu-kayuan bernilai tinggi, rotan, dan berbagai jenis tumbuhan obat. Perikanan: Ikan laut, udang, dan kerang Kondisi geologi di Indonesia Kondisi geologi Indonesia sangat kompleks dan beragam karena letaknya di pertemuan tiga lempeng tektonik utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukan dengan lempeng Eurasia di utara Papua dan Maluku , Indonesia jugaa menjadi tempat pertemuan antara deretan pegunungan mediteran dan sirkum Pasifik. Hal ini menjadikan terjadinya Tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Kondisi geologi di Papua Papua memiliki kondisi geologi yang sangat beragam dan kompleks, yang mencerminkan posisinya di zona pertemuan lempeng tektonik serta sejarah geologi yang panjang.Secara umum, geologi Papua dipengaruhi dua elemen tektonik besar yang saling bertumbukan dan amat aktif, yaitu lempeng Samudra Pasifik-Caroline dengan Lempeng Indo-Australia. Saat ini Lempeng Samudra Pasifik-Caroline bergerak ke barat dengan kecepatan 7,5 sentimeter (cm) per tahun, sedangkan Lempeng Benua Indo-Australia bergerak ke utara dengan kecepatan 10,5 cm per tahun. Selain dua lempeng besar itu, juga terdapat banyak lempeng mikro, misalnya blok Biak dan blok Mamberano. Selain itu, wilayahnya yang berupa pegunungan, bisa dilanda tanah longsor yang dipicu gempa , Bahkan, Papua juga pernah dilanda tsunami kiriman (orphan tsunami) dari negara lain. Awal mula potensi usaha pertambangan dipulau Papua Potensi sumberdaya mineral dan energi di Provinsi Papua telah dikenal luas oleh masyarakat international sebelum perang dunia kedua. Pada awalnya minyak bumi merupakan komoditas yang paling menarik untuk dieksploitasi. Seorang geologist yang bernama J.J Dozy dalam ekspedisinya pada tahun 1936 Pegunungan Tengah dalam upaya pencarian minyak bumi, menemukan sebuah bukit berbentuk seperti gigi setinggi 131 yang kaya akan unsur tembaga. Kemudian ia mengambil sampel untuk di kirim ke Universitas Leiden di Belanda. J.J Dozy menamakan bukit tersebut Erstberg yang artinya Gunung Bijih. Pada tahun 1960 publikasi J.J Dozy tersebut dibaca oleh Fobes Wilson dari Freeport Sulphur Co dan menindaklanjutinya dengan meninjau bukit tersebut. la. Kemudian berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing, maka pada tanggal 7 April 1967 ditandatanganilah Perjanjian Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport McMoran Inc. Freeport mempunyai hak ekslusif untuk mengelola daerah konsensi 10 x 10 Km2 atau seluas 100 km2 di sekitar Ertsberg. Sejak saat itulah pertambangan modern dimulai di Provinsi Papua. Peluang Usaha di Pulau Papua Pulau Papua, dengan kekayaan mineralnya yang melimpah, menawarkan peluang bisnis yang sangat menjanjikan di sektor geologi pertambangan antara lain: Peluang usaha yang mencakup barang : Tembaga: Papua memiliki cadangan tembaga yang sangat besar, terutama di wilayah Grasberg. Nikel: Potensi nikel di Papua juga cukup signifikan, terutama di wilayah pegunungan tengah. Batu bara, endapannya ditemukan di Distrik Paniai Barat, Siriwo dan Distrik lainnya di Kabupaten Paniai. Emas, ditemukan di Distrik Sugapa, Agisipa, Homeyo,Aradide, Mbiandogo, Bogobaida, dan Paniai Barat. Besi, ditemukan di Puncak Cartens, jumlah cadangan besi diperkirakan sebesar 4 % dari tembaga dan perak. Batu kapur, ditemukan di Distrik Paniai Timur Dalam jutaan meter persegi. Pasir Kualin, terdapat di Distrik Paniai Barat. Namun demikian pemanfatan sumber daya tersebut diatas masih sangat terbatas, kecuali bahan galian golongan C (Batu kapur dan Pasir Kualin) yang biasanya dimanfaatkan baik untuk pembangunan jalan dan jembatan, bangunan, maupun rumah-rumah penduduk. Untuk sumber daya lainnya masih dalam tahap eksplorasi. Provinsi Papua Barat Salah satu provinsi di Pulau Papua yang berlimpah sumber daya alamnya. Banyak potensi sumber daya alam berupa bahan tambang yang masih belum tereksplorasi yang dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Dua tambang besar yang dimiliki Papua Barat adalah tambang minyak di Kabupaten Sorong dan tambang Liquid Natural Gas (LNG) di Kabupaten Teluk Bintuni. Bahkan Tambang LNG ini diperkirakan memiliki kandungan gas alam cair yang besar dan termasuk tiga produsen LNG terbesar di Indonesia. Besarnya nilai tambah bruto atau PDRB atas dasar harga berlaku sektor pertambangan dan penggalian Papua Barat Tahun 2013 mencapai 2.895,69 miliar rupiah. Nilai tersebut setara dengan 5,69 persen dari total PDRB Papua Barat yang mencapai 50,91 triliun rupiah. Provinsi Papua Di Provinsi Papua terdapat pengusaha produksi penambangan tembaga dan emas, yaitu PT. Freeport. Selama tahun 2012, produksi penambangan tembaga dan emas PT. Freeport mencapai 45.796.869 ton, sedangkan jumlah produksi konsentrat mencapai 1.225.086 ton. Angka ini turun dibandingkan produksi penambangan tembaga dan emas PT. Freeport tahun 2011, dimana mencapai 54.644.462 ton. Peluang Usaha yang mencakup Jasa : Eksplorasi Mineral : Survei Geofisika: Menggunakan teknologi canggih untuk memetakan bawah permukaan dan mengidentifikasi anomali mineral. Pemboran Inti: Mengambil sampel batuan untuk analisis laboratorium dan menentukan kadar mineral. Pemetaan Geologi: Membuat peta geologi terperinci untuk memahami sejarah geologi dan distribusi mineral Penambangan : Penambangan Terbuka: Cocok untuk endapan mineral yang dekat dengan permukaan. Penambangan Bawah Tanah: Digunakan untuk mengekstraksi mineral dari kedalaman. Pengolahan Mineral: Proses mengubah bijih mineral menjadi produk akhir yang siap dipasarkan. Bencana geologi di Pulau Papua Gempa Bumi: Gempa bumi tektonik sering terjadi di Papua akibat aktivitas lempeng Indo-Australia dan Pasifik. Jumat pagi (28/12/2018), tepatnya pukul 10.03 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi di sebelah tenggara Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat. Pusat gempa bumi terletak 55 kilometer di sebelah tenggara Manokwari Selatan, pada kedalaman 26 km. Banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kota Jayapura, Provinsi Papua, akibat hujan lebat yang mengguyur sejak Kamis malam (6/01/2022). Lima distrik yang diberitakan terdampak bencana ini diantaranya Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Abepura, Distrik Heram, dan Distrik Muara Tami. Tepatnya pada 17 Februari 1996, terjadi gempa bumi besar yang disertai tsunami di Biak, Irian Jaya (Papua). Melansir Katalog Gempa Bumi Signifikan dan Merusak 1821-2017 di laman BMKG, gempa magnitudo 8,1 tersebut terjadi pada 5.59 GMT (12.59 WIB) dengan kedalaman 33 km, Selain itu gempa tersebut diikuti tsunami. Ketinggian gelombang tsunami mencapai 7 meter di beberapa tempat. Korban meninggal sedikitnya 108 orang, sedangkan korban luka-luka 423 orang serta korban hilang 58 orang. Gempa menyebabkan 5.043 rumah hancur atau rusak di sekitar pusat gempa. Lalu sehari kemudian, 18 Februari pukul 2.25 GMT kembali terjadi gempa di Irian Jaya yakni sebesar magnitudo 6 dengan kedalaman 10 km. Bencana Geologi yang Berpotensi Terjadi di pulau Papua: Gempa Bumi Berskala Besar: Potensi gempa bumi besar di Papua masih sangat tinggi mengingat aktivitas tektonik yang terus berlangsung. Tsunami: Wilayah pesisir Papua, terutama di sepanjang pantai utara dan selatan, masih rentan terhadap ancaman tsunami. Letusan Gunung Api: Meskipun tidak sebesar di wilayah lain di Indonesia, beberapa gunung api di Papua tetap berpotensi aktif dan dapat memicu letusan. Likuefaksi: Tanah lunak di beberapa daerah di Papua berpotensi mengalami likuefaksi saat terjadi gempa bumi kuat, di mana tanah kehilangan kekuatannya dan menjadi seperti lumpur. Dengan kondisi geologi wilayah Papua memiliki tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai. Provinsi Papua sebagai wilayah paling timur dari Indonesia memiliki potensi bencana geologi yang cukup rawan. Bencana gempa bumi, longsor, dan banjir acap kali terjadi pada hampir semua kabupaten di Provinsi Papua. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah kondisi geologi Papua yang sangat unik dan menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana geologi tersebut. Aktivitas lempeng Indo-Australia di bagian selatan dan lempeng pasifik di bagian utara-timur laut menyebabkan Pulau Papua secara umum akan selalu rentan mengalami pergeseran-pergeseran secara tektonik. Bencana alam yang menimpa sebagian daerah di Indonesia, termasuk Papua, meliputi, Biak Numfor, Kabupaten Nabire, dan Manokwari. Daerah-daerah ini merupakan daerah rawan bencana, hal itu terbukti dimana pernah terjadi gempa tektonik dengan kekuatan di atas 7.0 skala Richter yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit di antaranya fasilitas pemerintah, tempat ibadah, sekolah dan rumah penduduk yang hancur akibat terkena bencana tersebut. Faktor Penyebab: Aktivitas Tektonik: Letak Papua yang berada di pertemuan lempeng tektonik membuat wilayah ini sangat aktif secara geologis. Curah Hujan Tinggi: Curah hujan yang tinggi di Papua dapat memicu banjir dan tanah longsor. Kondisi Geologi: Kondisi geologi yang kompleks, seperti adanya sesar aktif dan batuan yang mudah erosi, meningkatkan kerentanan terhadap bencana. Aktivitas Manusia: Perubahan tata guna lahan, seperti penebangan hutan dan pembangunan di daerah rawan bencana, dapat memperparah dampak bencana. Terima Kasih