Peluang Usaha di Pulau Papua

Study Notes

Pada 7 April 1967, ditandatangani Perjanjian Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dan Freeport McMoran Inc.
Freeport diberikan hak eksklusif mengelola konsesi seluas 100 km² di sekitar Ertsberg.
Memulai era pertambangan modern di Provinsi Papua.

Papua kaya akan mineral, menawarkan potensi bisnis di sektor pertambangan.
Tembaga: Cadangan besar di wilayah Grasberg.
Nikel: Potensi signifikan, terutama di pegunungan tengah.
Batu bara: Ditemukan di Distrik Paniai Barat dan sekitarnya.
Emas: Ditemukan di beberapa distrik, seperti Sugapa dan Paniai Barat.
Besi: Cadangan diperkirakan 4% dari cadangan tembaga dan perak di Puncak Cartens.
Batu kapur dan Pasir Kualin: Digunakan untuk pembangunan dan masih dalam tahap eksplorasi untuk sumber daya lainnya.

Memiliki sumber daya alam melimpah yang belum sepenuhnya tereksplorasi.
Dua tambang besar: Tambang minyak di Kabupaten Sorong dan tambang LNG di Kabupaten Teluk Bintuni.

Geologi Papua dipengaruhi oleh pertemuan lempeng tektonik Samudra Pasifik-Caroline dan Indo-Australia.
Lempeng Samudra Pasifik bergerak ke barat pada kecepatan 7,5 cm per tahun, sedangkan Indo-Australia ke utara dengan 10,5 cm per tahun.
Wilayah pegunungan rentan terhadap longsor dan gempa, termasuk tsunami kiriman.

Potensi sumber daya mineral di Papua telah dikenal sebelum Perang Dunia II.
J.J. Dozy menemukan bukit kaya tembaga pada tahun 1936, menamakan Ertsberg.
Temuan ini menginspirasi eksplorasi lebih lanjut oleh berbagai perusahaan, termasuk Freeport.

Letak astronomis: 0º 20′ Lintang Selatan hingga 10º 42′ Lintang Selatan dan 131º BT hingga 151º BT.
Batas geografis: Utara dengan Kepulauan Palau, timur dengan Papua Nugini, selatan dengan Laut Arafura, dan barat dengan Kepulauan Maluku.

Luas total Pulau Papua sekitar 785.753 km², dengan sebagian wilayah di Papua Nugini.
Kondisi alam beragam: pegunungan, hutan tropis, rawa, dan pantai.

Geologi Indonesia kompleks, dipengaruhi oleh pertemuan tiga lempeng: Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
Pertemuan lempeng ini menyebabkan tumbukan yang membentuk pegunungan di Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.