Ringkasan Materi Bab II C-E (Tugas Paket Kelompok 1) 2024 PDF
Document Details
Uploaded by EntertainingPyramidsOfGiza
Universitas Kristen Indonesia
2024
Silvia Lefina Makaruku, Jeane Anggel Lumakutile, Rahel Halamury, Rachel Valen Timisela, Priska Passal, Esterlina Elentin Rutuanik
Tags
Summary
This document is a student assignment, specifically a summary of chapter two, sections C, D and E. Focusing on the concept of God in Christianity and related theological discussions, the assignment details the viewpoints of key figures and offers insights into theological debates. It also includes questions and answers related to the provided material.
Full Transcript
**TUGAS PAK KELOMPOK 1** "RINGKASAN MATERI BAB II C-E" **Disusun oleh :** 1. Silvia Lefina Makaruku 2. Jeane Anggel Lumakutile 3. Rahel Halamury 4. Rachel Valen Timisela 5. Priska Passal 6. Esterlina Elentin Rutuanik **FAKULTAS TEOLOGI** **PRODI TEOLOGI KRISTEN PROTESTAN** **2024**...
**TUGAS PAK KELOMPOK 1** "RINGKASAN MATERI BAB II C-E" **Disusun oleh :** 1. Silvia Lefina Makaruku 2. Jeane Anggel Lumakutile 3. Rahel Halamury 4. Rachel Valen Timisela 5. Priska Passal 6. Esterlina Elentin Rutuanik **FAKULTAS TEOLOGI** **PRODI TEOLOGI KRISTEN PROTESTAN** **2024** **BAB II BAGIAN C** Poin C mengungkapkan bahwa konsep Allah dalam kekristenan adalah hal yang rumit dan telah menjadi subjek perdebatan sejak zaman gereja mula-mula, terutama dalam hal ajaran Trinitas. Trinitas menggambarkan Allah sebagai tiga pribadi Bapa, Anak, dan Roh Kudus namun tetap satu dalam esensi, sebuah konsep yang sering dianggap sulit dipahami. Dua tokoh teolog penting yang turut berperan dalam perdebatan tentang hakikat Allah adalah Agustinus dan Karl Barth. Agustinus, melalui tulisannya, berusaha menjelaskan misteri Trinitas dengan pendekatan filosofis, mencoba merumuskan hubungan antara ketiga pribadi dalam Allah. Sedangkan Karl Barth, seorang teolog abad ke-20, menekankan bahwa Allah hanya dapat dikenal melalui penyataan diri-Nya sendiri, bukan melalui akal manusia. Secara keseluruhan, bab ini mengajak pembaca untuk menyadari bahwa perdebatan teologis mengenai hakikat Allah bukanlah hal baru, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu ini akan membantu umat Kristen menjalani iman mereka dengan lebih sadar. **BAB II BAGIAN D** **PERTANYAAN** 1. Fenomena agama dinilai atau diukur dari ibadah atau ritual keagamaan apakah memadai? Silakan kelompok mengemukakan argumen kelompok yang menunjukkan bahwa agama tidak memadai bila hanya bila diukur dari ritual keagamaan. Bagaimana pemahaman kelompok sebagai orang percaya terhadap kecenderungan pemisahan kedua hal ini ! 2. Cobalah kelompok membangun argumen sendiri mengapa pemisaan antara ibadah agamawi tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dari sikap dan tanggung jawab moral/etis kita baik terhadap sesama, diri sendiri, dan alam ciptaan Tuhan! Cobalah cari dasar-dasar Alkitab untuk membangun argumen kelompok ! **JAWABAN** 1. Menurut kami kelompok, kedua hal ini tidak dapat di lepas pisahkan karena mempunyai tujuan yang sama. Jika dilihat dari definisinya, agama adalah sistem kepercayaan dan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan ritual keagamaan adalah perilaku berulang yang berkaitan dengan adat kepercayaan atau lembaga keagamaan. Dua pengertian di atas sudah sangat jelas. Mengapa demikian, bahwa jika kita menganut agama (kristen,islam dsb) atau kepercayaan, berarti kita harus beribadah kepada yang kita percaya, seperti kita orang kristen percaya kepada Tuhan maka kita harus beribadah kepada Tuhan. Jika agama di pisahkan dari ritus keagamaan,untuk apa kita menganut agama. Jadi menurut kami kelompok dua hal ini sama dan tidak dapat di lepas pisahkan. 2. Dua hal di atas juga tidak dapat di lepas pisahkan juga karena ibadah itu merupakan salah satu perintah yang wajib di lakukan oleh setiap orang percaya.kita sebagai orang percaya,kita harus bertanggung jawab dan memiliki sikap,dan moral yang baik kepada Tuhan ketika kita beribadah serta mempelajari firman Tuhan. Membangun relasi/hubungan yang baik dengan diri sendiri, sesama dan dengan Tuhan. Dan dasar alkitab yang kami kelompok ambil yaitu 2 Timotius 2:15 *\"usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Alah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu\"* ayat alkitab inilah yang mendorong manusia untuk bertanggung jawab mempelajari firman Tuhan. Jadi apa yang kita dapati dari firman kita harus bertanggung jawab untuk menyampaikan kebenarannya kepada orang lain lewat sikap dan perilaku kita. **BAB II BAGIAN E** Menurut pandangan kami tentang kepercayaan kepada Allah dalam pengalaman keberagamaan. Semua agama mempercayai adanya Allah atau sejenisnya, dan kepercayaan tentang Allah dan fenomena lainnya. Demikian pun tentang agama kristen (Kristiani). Karena hal itu yang sangat penting untuk kita mempelajari dan memikirkan kembali kepercayaan yang mendasar tentang siapakah Allah yang kita percayakan sebagai orang Kristen. Pemahamam dan penghayatan kita tentang bagaimana orang kristen hidup di tengah-tengah dunia ini Misalnya kita umat kristen percaya sepenuhnya kepada Allah yang tidak terbatas kepada Allah yang maha kuasa, agung, hebat yang wajib kita sembah tetapi juga kepada Allah sebagai penyelamat yang menunjukan hakikat Allah yang penuh kasih, alah tidak hanya mengasihi tetapi ia adalah kasih itu sendiri (Yohanes 1: 4 -8). Setiap agama mempunyai kepercayaan tentang Allah dan setiap agama mempunyai konsep tersendiri tentang siapakah Alah yang dipercayainya. Demikian pula agama Kristen yang sudah mempunyai konsep tersendiri tentang Allah yang dipercayainya Konsep tersebut yang didasarkan pada kesaksian Alkitab yang di percayai sebagai dasar kepercayaan orang Kristen. Harus di akui bahwa Alkitab tentu mempunyai ungkapan-ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah, meskipun kekristenan percaya akan \"satu alah\" akan tetapi Allah yang kita percayakan dapat menyatakan dirinya sebagai Bapa pencipta segala sesuatu, sebagai penyelamatan Yesus Kristus dan sebagai pembaharuan dalam roh kudus.