PPT Teori Pilihan Rasional Kelompok 1 PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Document Details

Fadhilah Ikhtiartyasni Rasnan, Ananda Dipta Syaharani, Adinia Wirasti, Ajeng Kusumawati, Naila Zihni Zakira

Tags

rational choice theory social sciences behavioral economics decision making

Summary

Ini adalah presentasi tentang Teori Pilihan Rasional yang menjelaskan bagaimana individu membuat keputusan berdasarkan pertimbangan keuntungan dan kerugian. Presentasi ini menjelaskan definisi, asumsi, prinsip, kelebihan, kekurangan, dan contoh penerapan teori tersebut. Presentasi ini akan membantu pemahaman mengenai bagaimana teori pilihan rasional digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Full Transcript

Rational choice theory K E L O M P O K 1 Anggota Kelompok 1: Fadhilah Ikhtiartyasni Rasnan (15000123130197) Ananda Dipta Syaharani (15000123130207) Adinia Wirasti (15000123130205) Ajeng Kusumawati (15000123130200) Naila Zihni Zakira (15000123140254) M...

Rational choice theory K E L O M P O K 1 Anggota Kelompok 1: Fadhilah Ikhtiartyasni Rasnan (15000123130197) Ananda Dipta Syaharani (15000123130207) Adinia Wirasti (15000123130205) Ajeng Kusumawati (15000123130200) Naila Zihni Zakira (15000123140254) MATERI: 1. Definisi Rational Choice Theory 2. Asumsi Rational Choice Theory 3. Prisip Rational Choice Theory 4. Kelebihan Kekurangan Rational Choice Theory 5. Penerapan/Contoh Rational Choice Theory Definisi Rational Choice Theory merupakan sebuah teori yang menyebutkan bahwa individu akan selalu mempertimbangkan manfaat serta kerugian yang akan diperoleh ketika membuat suatu pilihan secara rasional. Teori ini bermula dari pola pikir utilitarian. Pemikiran utilitarian menyatakan bahwa individu akan selalu memilih tindakan yang paling menguntungkan bagi dirinya. Definisi Fokus dari pola pikir utilitarian adalah motivasi. Manusia dipandang sebagai individu yang memiliki motivasi berdasarkan kepentingan pribadi. Sehingga, utilitarianisme ini dalam artian lain berfokus pada alasan yang mendasari seseorang dalam memilih tindakan tertentu. Manusia secara rasional akan memilih tindakan yang mendatangkan manfaat atau keuntungan paling besar. Definisi coleman UNSUR UTAMA: Aktor: Individu atau entitas yang melakukan tindakan. Sumber Daya: Hal-hal yang menarik perhatian dan dapat dikendalikan oleh aktor. INTI : Suatu tindakan dianggap dapat dijelaskan jika tindakan itu rasional dan dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh nilai atau pilihan individu. ASUMSI 1. Individu adalah nyata Secara teknis (methodological individualism) Tindakan individu turut menyusun fenomena kelompok, struktur sosial, dan budaya normatif. Dari ini dapat dilihat atau diasumsikan bahwa eksistensi individu benar benar dapat diakui karena ada perannya dalam sbuah struktur atau kelompok. contoh: kita dapat memahami konflik dalam sebuah keluarga bukan hanya melihat faktor-faktor umum seperti ekonomi melainkan juga melihat peran-peran dan tindakan yang dilakukan oleh individu-individu yang ada di dalamnya. ASUMSI 2. Tindakan dapat Dipahami dan Diprediksi dari Motivasi Aktor Motivasi aktor dapat menjelaskan atau memprediksi situasi dan tindakan yang akan diambil. contoh: melihat motivasi bloger Gita Savitri mengenai keputusannya untuk childfree. 3. Aktor Termotivasi oleh Kepentingan Pribadi Motivasi dapat bersifat disadari ataupun tidak disadari atau berdasar pada dorongan yang melekat. Manusia memiliki naluri bertahan hidup yang akan mendorong individu melakukan tindajkan yang mendukung kesejahteraan dan kelangsungan hidup. contoh: menjalin hubungan dan menetapkan kriteria pasangan ASUMSI 4. Aktor itu Rasional Merujuk pada kemampuan analitik untuk menghitung rasio cost dan reward. Rasionalitas sama untuk semua aktor. JIka aktor berada pada situasi, nilai, dan informasi yang sama maka hasil yang sama juga akan dicapai dalam perhitungan. contoh: orang tua yang memiliki pertimbangan sama dalam kualitas pendidikan anak, menilai pendidikan yang baik adalah yang berbasis agama dan sama-sama memiliki informasi mengenai sekolah yang sesuai dengan kriteria maka mereka akan memiliki keputusan yang sama untuk memasukkan anaknya ke pesantren. Konsep 1. Hadiah dan Biaya Hadiah disebut juga imbalan yang didapat dari suatu tindakan tertentu, sedangkan biaya adalah bentuk negatif dari hadiah itu sendiri. Biaya yaitu sesuatu yang dikeluarkan atau yang hilang akibat dari suatu tindakan. Contoh : seseorang senang memanjat tebing karena akan merasa puas ketika berhasil, meskipun di sisi lain itu juga mengandung risiko dan kesulitan yang tinggi. Konsep 2. Keuntungan Keuntungan atau laba diartikan sebagai imbalan terhadap biaya dalam membuat suatu keputusan. Individu secara rasional akan menghitung rasio ini dengan memperhatikan semua kemungkinan untuk mencapai keuntungan terbesar dengan biaya yang paling sedikit. Misal, seseorang yang memanjat tebing dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan, peralatan yang membuat dirinya aman, serta kenikmatan estetika yang akan diperoleh akan tetap memilih kegiatan itu karena merasa risiko terluka akan lebih kecil. Konsep 3. Tingkat Perbandingan (CL) dan Tingkat Perbandingan untuk Alternatif (CL+) a) Tingkat Perbandingan/Correlative Level (CL) >> membandingkan apa yang dimiliki orang lain dalam posisi yang sama dan seberapa baik kinerja kita jika dibandingkan dengan mereka. Contoh : seorang mahasiswa membandingkan dirinya dengan mahasiswa lain. Dalam hal ini, posisi mereka sama-sama seorang mahasiswa, namun bedanya adalah pada capaian prestasi yang diperoleh. Mahasiswa A melakukan perbandingan dengan melihat prestasi akademiknya yang lebih baik dari pada mahasiswa B. Konsep b) Tingkat perbandingan alternatif (CL+) >> melihat seberapa besar keuntungan yang kita peroleh dibandingkan dengan orang lain yang tidak berada dalam posisi yang sama, namun menyediakan alternatif. Contoh : seorang mahasiswa membandingkan dirinya dengan lulusan SMA/SMK yang langsung bekerja. Ia akan membandingkan keuntungan yang diperoleh dari dirinya dan juga lulusan SMA/SMK tersebut, yang mana menyediakan keuntungan lebih besar terkait dengan penghasilan, beban akademik yang tidak ditanggung, kebebasan, dan lain sebagainya. Konsep 4. Rasionalitas Imbalan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan situasi. Tidak semua imbalan akan bernilai sama. Nilai dari sebuah imbalan atau hadiah akan menurun apabila seseorang terlalu sering mendapat imbalan tersebut. Contoh : uang senilai Rp 100.000,00 bagi Raffi Ahmad tidak akan bernilai besar karena ia adalah orang kaya. Maka dari itu, untuk memahami sebuah pilihan yang diambil oleh individu, kita harus bisa mengetahui terlebih dahulu apa yang menurutnya bernilai tinggi. Konsep 6. Bursa dan Ekuitas Seseorang yang rasional akan bersedia menanggung kerugian untuk mempertahankan sebuah hubungan yang menguntungkan, karena ekuitas dipandang sebagai pusat pemeliharaan hubungan dalam kelompok. Dalam hal ini, mungkin pernikahan merupakan salah satu contoh, di mana ketidakadilan dalam periode waktu tertentu ditoleransi karena harapan akan imbalan di masa yang akan mendatang. Prinsip Prinsip Memaksimalkan Keuntungan (Maximization of Profit) Berusaha mencapai keuntungan maksimal dari setiap keputusan. Prinsip Meminimalkan Biaya (Principle of Least Costs) Memilih tindakan yang mengakibatkan kerugian paling sedikit. Prinsip Pertimbangan Waktu (Time Consideration) Mempertimbangkan jangka waktu keuntungan yang akan diperoleh. Peran Norma dan Struktur Sosial (Role of Norm and Social) Mengikuti aturan dan norma yang berlaku dalam lingkungan sosial. kelebihan kekurangan Penerapan/Contoh Rational Choice Theory Ketika seseorang menentukan suatu kehidupan pernikahan dan saat memutuskan untuk hidup bersama, kedua belah pihak perlu mempertimbangkan berbagai faktor agar dapat mewujudkan pernikahan yang berkualitas. terimakasih

Use Quizgecko on...
Browser
Browser