PERSAMAAN PERSEPSI PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN AKUATIK 2024 PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
2024
Tags
Summary
This document is a handout for a Biology 2024 course about Aquatic Animals, the document is for study purposes, not exam papers.
Full Transcript
PERSAMAAN PERSEPSI PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN AKUATIK 2024 Acara 1. Pengenalan Alat Bahan Piring preparat terbuat dari lilin parafin, tujuanya adalah untuk meminimalisir pertumbuhan jamur dan bakteri serta mempermudah menaruh sampel ikan karena dapat ditusuk kelilin dan ikan tidak l...
PERSAMAAN PERSEPSI PRAKTIKUM BIOLOGI HEWAN AKUATIK 2024 Acara 1. Pengenalan Alat Bahan Piring preparat terbuat dari lilin parafin, tujuanya adalah untuk meminimalisir pertumbuhan jamur dan bakteri serta mempermudah menaruh sampel ikan karena dapat ditusuk kelilin dan ikan tidak lari-lari Proses penimbangan sampel seperti telur ikan dapat menggunakan wadah berupa gelas arloji yang berbentuk cawan cembung Proses sectio ikan dilakukan dengan menggunakan gunting 2 sisi yaitu tumpul dan lancip. Sisi lancip digunakan saat merobek bagian tubuh ikan pertama kali, sedangkan bagian tumpul digunakan untuk melanjutkan proses sectio setelah daging ikan robek Acara 2. Anatomi dan Morfologi Hewan Akuatik I MORFOLOGI Taksonomi adalah cabang biologi yang mempelajari tentang penggolongan organisme. Taksonomi meliputi: 1. Identifikasi atau pengenalan jenis 2. Tata Nama 3. Klasifikasi Identifikasi dapat dilakukan melalui beberapa hal, diantaranya : 1. bertanya kepada pakar, 2. menggunakan atlas taksonomi, atau 3. menggunakan kunci determinasi. Tata Nama atau pemberian nama suatu takson harus berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Kode Internasional Tatanama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature). Klasifikasi atau penggolongan dibuat dengan tujuan untuk mempermudah/menyederhanakan objek studi (organisme) yang sangat beragam. Penyusunan klasifikasi dilakukan berdasarkan atas kesamaan dan perbedaan yang terdapat pada masing- masing organisme tersebut. Sesuai dengan kesepakatan internasional, untuk menyebut takson berturut-turut dari yang besar ke yang kecil dapat digunakan istilah : − Kingdom (kerajaan) − Phylum (filum) − Classis(kelas) − Ordo (bangsa) − Familia (suku) − Genus (marga) −Spesies(jenis) Ciri-ciri dari tubuh ikan yang penting untuk proses identifikasi, antara lain (1) rumus sirip; (2) perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tubuh atau antara bagian- bagian tubuh tersebut; (3) bentuk linea lateralis (gurat sisi) dan jumlah sisik yang menyusun linea lateralis tersebut; (4) jumlah sisik di sebelah atas dan bawah linea lateralis; (5) bentuk, susunan, dan tempat melekat sisik; dan (6) letak dan bentuk mulut serta letak dan bentuk gigi. 1. Sirip terdiri dari 5 yaitu : a. Pinna dorsalis (sirip punggung) b. Pinna caudalis (sirip ekor) c. Pinna analis (sirip dubur) d. Pinnae ventrales/abdominales (sirip perut) e. Pinnae pectorales (sirip dada) Kata "pinna" menunjukkan bahwa sirip tersebut berjumlah satu, sedangkan kata "pinnae" dengan akhiran "-les" menunjukkan bahwa sirip tersebut berjumlah dua (sepasang). Diantara beberapa jenis sirip, pinna dorsalis merupakan salah satu sirip yang sering dijadikan acuan identifikasi. Bentuk dasar pinna caudalis ikan dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu: (1) protocercal, (2)diphycercal, (3) isocercal (homocercal dan heterocercal), dan (4) hypocercal (epicercal dan hypocercal). 2. Rumus Sirip a. Pinna dorsalis (sirip punggung) = D b. Pinna dorsalis anterior (sirip punggung bagian depan) = Dl c. Pinna dorsalis posterior (sirip punggung bagian belakang) = D2 d. Pinna caudalis (sirip ekor) = C e. Pinna analis (sirip dubur) = A f. Pinnae ventrales/abdominales (sirip perut) = V g. Pinnae pectorales (sirip dada) = P Jari-jari sirip pada ikan terdiri atas jari-jari keras dan jari-jari lemah. Perbedaan yakni : Jari- Jari Keras Jari-Jari Lemah Tidak punya ruas, pejal (tidak berlubang), Bersifat seperti tulang rawan, beruas-ruas keras dan tidak dapat dibengkokkan. dan mudah dibengkokkan. Berupa duri atau patil dan sebagai alat Biasanya satu sisi bergerigi, bercabang atau pertahanan diri satu sama lain saling berhimpitan Notasi dengan angka romawi Notasi dengan angka arab Contoh : rumus pinna dorsalis yang terdiri Contoh: penulisan rumus pinna dorsalis yang dari 12 jari keras → D.XII terdiri atas 2 jari-jari lemah →D.12. Apabila pada satu sirip terdapat kedua macam jari-jari (berdampingan), maka jumlah tiap-tiap macam ditulis berdampingan. Contoh: pinna dorsalis yang terdiri atas 12 jari-jari keras dan 10 jari-jari lemah, penulisan rumus siripnya adalah D.XII.lO. Namun apabila bagian pinna dorsalis yang berjari-jari keras jelas terpisah dari bagian yang betjari-jari lemah sehingga dapat dikatakan bahwa pinna dorsalisnya ada dua, maka rumusnya menjadi D1.XII dan D2.10. 3. Ukuran Tubuh a. Panjang total/panjang mutlak: yaitu jarak garis lurus antara ujung terdepan caput (kepala) hingga ujung terakhir cauda (ekor). Ujung terakhir cauda (pinna caudalis) bercabang mudah disatukan. b. Fork length: yaitu jarak antara ujung terdepan caput hingga ujung luar lekukan pinna caudalis.Pengukuran ini sering dilakukan untuk jenis - jenis ikan yang kedua belahan pinna caudalis-nya sukar disatukan karena keras, seperti pada ikan tuna, tongkol, cakalang dan sebagainya. c. Panjang baku: yaitu jarak antara ujung terdepan caput hingga ujung terakhir vertebra (pada lekukan pinna caudalis). d. Tinggi tubuh: yaitu jarak garis lurus antara pangkal pinna dorsalis hingga pangkal pinnae ventrales. 4. Linea Lateralis Linea lateralis (gurat sisi) pada ikan berfungsi untuk mengukur tekanan air di sekelilingnya. Bentuk dan jumlah linea lateralis pada setiap ikan berbeda - beda. Linea lateralis ada yang berbentuk lurus dan ada pula yang melengkung ke atas atau ke bawah. Pada satu spesies ikan, jumlah linea lateralis ada yang hanya satu buah, namun ada juga yang lebih dari satu. Selain itu ada pula yang tersambung maupun yang terputus. Caput Batas bagian caput ikan yaitu antara rostrum paling anterior sampai operculum bagian posterior. Pada Bagian caput terdapat: rima oris, fovea nasalis, organon visus, dan operculum. Pada beberapa jenis ikan, di bagian caput juga dilengkapi dengan sungut. Di dalam cavum oris terdapat sejumlah dentes yang terletak pada maxilla, mandibula, dan palatum. Di dekat esophagus kadang juga ditemukan gigi esophagus. Caput terdapat rima oris, fovea nasalis, organon visus, dan operculum rima oris: celah mulut yang dibatasi oleh labium superius (bibir atas), labium inferius (bibir bawah yang bertemu pada angulus oris, membentuk commisura labiorum) fovea nasalis (cekung hidung),organon visus (sepasang mata),apparatus opercularis (tutup insang) Truncus Bagian truncus ikan yaitu mulai dari posterior operculum sampai posterior anus. Skeleton bagian truncus terdiri atas exo-skeleton (misalnya: berupa squama) dan endo-skeleton (misalnya: berupa columna vertebralis dan tulang/jari-jari pada sirip). Sirip Sirip ikan secara umum terdiri atas: pinna dorsalis, pinna caudalis, pinna analis, pinnae abdominales (ventrales), dan pinnae pectorales (thoracales). Bentuk dasar pinna caudalis ikan dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu: protocercal, diphycercal, isocercal (homocercal), dan heterocercal Tipe sirip ekornya (Gambar boleh liat di buku panduan) 1) Tipe protocercal: bentuk pinna caudalis yang lembar sirip bagian dorsal dan ventral hampir terbagi sama. Tipe ini merupakan tipe yang paling sederhana, terdapat pada Cyclostomata dewasa. 2) Tipe diphycercal: bentuk pinna caudalis yang simetrik tetapi bagian atas dan bawah ujung pinna caudalis menjadi satu. Tipe pinna caudalis ini meliputi beberapa macam bentuk, diantaranya berpinggiran tegak, berlekuk, berlekuk ganda, bulat, dan lancip. Umumnya ikan dengan pinna caudalis tipe diphycercal bergerak lambat. 3) Tipe isocercal (homocercal): bentuk pinna caudalis yang bercagak dan simetrik. Pada pinna caudalis tipe ini ada yang mengalami perubahan bentuk sehingga menyerupai hula sabit. Umumnya ikan dengan pinna caudalis tipe isocercal bergerak cepat. 4) Tipe heterocercal: bentuk pinna caudalis yang tidak simetris. a) Epicercal: bentuk pinna caudalis yang tidak simetris dan bercagak, tetapi lembar sirip sebelah dorsal lebih besar dan lebih panjang daripada lembar sirip sebelah ventral. b) Hypocercal: bentuk pinna caudalis yang berlawanan dengan tipe epicercal. Pada tipe ini lembar sirip sebelah ventral lebih besar dan lebih panjang daripada lembar sirip sebelah dorsal. CONTOH : 1. Protocercal : ikan daun, ikan tigawaja, ikan oscar. 2. Diphycercal : ikan purba coelacanth, lamprey, sidat, ikan salamander. 3. Heterocercal : - Epicercal : hiu martil, hiu paus - Hypocercal : ikan terbang (flying fish), ikan ceracas - Homocercal/ Isocercal : ikan pedang, ikan kakap, ikan marlin biru, ikan marlin putih. - Gerhyrocercal : ikan mola-mola BENTUK TUBUH IKAN Informasi tambahan : 1) Bentuk torpedo: bentuk tubuh ikan mirip torpedo, yaitu bagian anterior agak besar, kemudian makin ke posterior makin kecil. Contoh: tongkol (Euthynnnus affinis). 2) Bentuk gepeng: bentuk tubuh ikan melebar ke samping (depress). Contoh : ikan pari (Manta birostris), ikan flounder (Lepidorhombus whiffiagonis). 3) Bentuk pipih: bentuk tubuh ikan yang berukuran lebar (tebal) badannya relatif lebih kecil daripada tinggi badannya (compress). Contoh: bawal (Stromateus cinereus) 4) Bentuk pita: bentuk tubuh ikan yang memanjang serta lebih tipis daripada bentuk pipih, seolah- olah menyerupai pita. Contoh: layur (Trichiurus lepturus) 5) Bentuk tubuh membulat: bentuk tubuh ikan yang hampir menyerupai bentuk bola. Contoh:buntal (Tetraodon reticularis, Diodon holocanthus) 6) Bentuk tubuh mengular: bentuk tubuh ikan yang memanjang seperti ular. Contoh: sidat (Anguila anguila), belut (Monopterus albus). BENTUK MULUT IKAN Pembeda Ikan Pelagis Ikan Demersal Tempat hidup Permukaan air Dasar air (lumpur, pasir, batu) atau dekat dasar perairan Cara hidup Berkelompok, pemakan plankton Bergerombol tetapi tidak terlalu besar, pemakan ikan kecil, plankton, rumput laut Bentuk tubuh Sebagian besar torpedo Bermacam-macam sesuai dengan habitatnya, umumnya berbentuk pipih atau gepeng Tingkah laku Berenang cepat Berenang lamban, tidak mampu berenang jauh Contoh ikan Pelagis kecil: kembung, tongkol, Cucut, kurisi, layur, sebelah, tenggiri, selar, layang, teri, makarel, manyung, bawal hitam lemuru Pelagis besar: tuna, marlin, barakuda, cakalang LELE BAWAL NILA SELAR Bentuk Tubuh Mengular/ Pipih/Compress Pipih/Compress Torpedo anguilliform ed ed Bentuk Mulut Terminal Terminal Terminal Superior Bentuk Ekor Diphycercal Homocercal Homocercal Homocercal Tipe Sirip Ekor Rounded Emarginated Truncate Forked Morfologi -4 pasang -Sisik ctenoid -sisik cycloid -4 lapis insang lainnya barbel/sungut -Punya finlet -sirip keras dan -punya finlet punya - – mempunyai lunak -punya keel pads arborescent gigi tajam -4 lapis insang -sisik ctenoid tidak - -4 lapis insang -punya mempunyai -punya gelembung sisik gelembung renang - mempunyai renang patil ANATOMI Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur dalam tubuh organisme (termasuk organ- organ dalam). Sistem anatomi tubuh ikan dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian, antara lain : 1. Sistem digestoria (sistem pencernaan). Sistem digestoria pada ikan dapat dibedakan menjadi: Tractus digestivus, yang meliputi bagian-bagian tubuh: cavum oris, pharynx, esophagus, ventriculus, dan intestinum. Glandula digestoria, yang terdiri atas: hepar, vasica fellea, dan pancreas. 2. Sistema urogenitale (sistem reproduksi dan ekskresi). Sistema urogenitale pada ikan terdiri atas: Organa genitalia, berupa: gonad (gonad jantan disebut testis, sedangkan gonad betina disebut ovarium), sinus urogenitalis, porus urogenitalis, dan organ intromiten (merupakan modifikasi dari pinna analis, dimiliki oleh ikan jantan pada jenis ikan yang fertilisasinya internal). Organa uropoetica (organa excretoria), berupa: mesonephros (= ren), ductus mesonephridicus (ureter), vesica urinaria, sinus urogenitalis, dan porus urogenitalis. 3. Sistema cardiovascular. Sistema cardiovascular pada ikan terdiri atas: Cor, dengan bagian-bagiannya: sinus venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus anteriosus. Vasa, meliputi arteri dan vena. 4. Sistema respiratorium. Alat pemafasan pada ikan umumnya berupa branchia. Pada Teleostei, branchia dilengkapi dengan apparatus opercularis (operculum). Bagian-bagian branchia yaitu: (1) gill raker, (2) arcus branchialis, (3) hemibranchia, dan (4) holobranchiae. 5. Pneumatocyst dapat berfungsi sebagai alat hidrostatik dan juga sebagai alat bantu pemafasan.Organ tersebut dapat berfungsi sebagai alat hidrostatik karena mempunyai hubungan dengan alat keseimbangan di dalam labyrint. Pada beberapa jenis ikan, terutama yang dapat hidup di tempat-tempat yang aimya sedikit, pneumatocyst dapat berfungsi sebagai alat bantu pemafasan, sehingga disebut pulmocyst. Walaupun demikian, temyata tidak semua jenis ikan memiliki pneumatocyst, misalnya: Polypterus (anggota Actinopterygii yang paling primitif) dan jenis-jenis ikan yang hidup di dasar perairan. Informasi tambahan : 1. Empedu berada di dekat hati dan berwarna hijau, biasanya empedu ini beracun contohnya pada ikan buntal 2. Limfa berada di dekat lambung dan berwarna merah maroon, jika ditusuk tidak akan mengeluarkan cairan. Limfa berfungsi dalam memproduksi makrofag sehingga saat di vaksin ukurannya akan membesar. 3. Pankreas jika ditusuk tidak mengeluarkan cairan Note: Baca hasil laporan kalian! Acara 3. Anatomi dan Morfologi Hewan Akuatik II Tubuh lobster air tawar terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian depan yang terdiri dari kepala (chepal) dan dada (thorax) yang disebut cephalothorax. Sementara bagian belakang terdiri dari badan dan ekor yang disebut abdomen. Cangkang yang menutupi kepala disebut karapak (carapace) yang berperan dalam melindungi organ tubuh, seperti otak, insang, hati, dan lambung. Kelopak bagian depan disebut rostrum atau cucuk kepala. Hampir berbentuk segitiga memipih, lebar, dan terdapat duri di sekelilingnya. Kepala lobster terdiri atas enam bagian ruas. Pada ruas pertama terdapat sepasang mata bertangkai dan bisa digerak-gerakkan. Pada ruas kedua dan ketiga terdapat sepasang sungut kecil (antenula) untuk mencium pakan dan sangat besar (antenna) sebagai perasa serta peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan. Ruas keempat, kelima, dan keenam terdapat rahang (mandibula), maxilla I, dan maxilla II yang berfungsi sebagai alat makan. Lobster air tawar memiliki mata besar yang terdiri dari ribuan mata yang dilindungi oleh tangkai mata. Mata lobster dapat bergerak dengan memendek dan memanjang. Di bagian kepala terdapat lima pasang kaki (periopod). Kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Capit pertama berfungsi sebagai senjata untuk menghadapi lawan dan menangkap mangsa yang bergerak lebih cepat. Capit kedua dan ketiga berfungsi seperti tangan untuk menyuap ke mulut saat makan. Dua pasang kaki lainnya untuk bergerak sebagai kaki jalan. Di bagian abdomen terdapat empat pasang kaki renang yang terletak masing-masing ruas sebagai kaki renang Di bagian ekor terdiri dari 2 bagian yaitu ekor kipas dan ujung ekor. Untuk mendayung pada saat lobster berenang mundur Secara normal lobster berjalan perlahan-lahan dengan kakinya, tapi bila terganggu reflek menggunakan ekornya untuk berenang mundur dengan cepat seperti serangkaian lompat-lompatan mundur untuk menghindari bahaya yang mengancamnya. Cara memakan pakan menggunakan tahapan kerja antena panjang mendeteksi pakan terlebih dahulu. Lobster air tawar mempunyai gigi yang halus yang terletak di permukaan mulut sehingga cara memakannya sedikit demi sedikit. Memakan bahan hewani (cacing sutera, cacing air, cacing tanah, dan plankton). Melakukan pergantian cangkang (moulting) sejak berukuran masih kecil seiring dengan bertambahnya umur dan ukuran. Moulting untuk mempercepat pertumbuhan, memulihkan bagian tubuh yang rusak, dan pematangan gonad. Kerang hijau (Perna viridis) umumnya memiliki panjang antara 80mm sampai 165 mm. Berwarna hijau gelap pada bagian periostrakum dan menjadi coklat kearah ujung (umbo). Warna hijau pada kerang akan terus lebih gelap setelah dewasa. Kerang hijau yang masih hidup akan menutup cangkangnya rapat-rapat ketika disentuh, cangkang tersebut akan sedikit terbuka atau menganga saat mengalami kemunduran mutu. Daging kerang hijau berwarna putih mengkilat. Kerang hijau memiliki alat seperti serabut yang membantunya untuk menempel pada substrat yaitu byssus. Kerang (Bivalvia) memiliki mulut seperti lembaran dan tidak memiliki radula. Kerang memiliki 1-2 lapis insang yang dilengkapi silis untuk filter feeding (makan), dengan anus yang terletak di dekat sifon ekskuren. Larva kerang berupa veliger atau glocchidium. Byssus pada kerang berupa benang - benang kuat yang dihasilkan oleh kelenjar kaki. Kerang dapat berpindah tempat dengan otot retraktor byssus. Terdapat bivalvia yang tidak bisa berpindah tempat akibat pembentukan cangkang tepi mantel yang menghasilkan pelekat dan kemudian mengeras, hal ini menyebabkan kaki renang pada bivalvia mengecil. Cangkang kerang disatukan oleh ligamen (engsel elastis) dan memiliki dua otot yaitu aduktor dan reduktor, yang berfungsi untuk membuka dan menutup kedua belahan cangkang (Barnes, 1994). Menurut Prawirohartono (2003), cangkang kerang terdiri dari 3 lapisan, antara lain: Periostrakum yang merupakan lapisan terluar, tipis, gelap, dan tersusun atas zat tanduk yang berfungsi untuk melindungi organ tubuh. Prismatik merupakan lapisan tengah yang tebal yang tersusun atas kristal-kristal CaCO3 berbentuk prisma. Nakreas adalah lapisan terdalam atau lapisan mutiara, tersusun atas kristal CaCO3 yang halus dan berbeda dengan kristal pada lapisan prismatik. Lapisan tipis ini nantinya membuat cangkang menebal saat hewan bertambah dewasa. Mantel dalam cangkang kerang memiliki permukaan yang berfungsi untuk mensekresi zat organik cangkang dan menimbun kristal-kristal kasit dan kapur. Hinge area (engsel) Visera (perut) Mantel skirt Mantel aduktor (buka tutup) Daging kerang jantan pucat, betina lebih orange Gonad kerang: putih susu Dorsal, ventral, byssus, inch (morfo luar) Kaki, insang/gills, gonad, organ pencernaan (hitam), ciffon : di bawah kaki ada lubang kecil (untuk udara dan makan), organ mantel skirt dan aduktor, pencernaan bagian belakang, visera (morfo dalam) Spesies Morfologi Anatomi Materi Tambahan Keong mas (Pomacea sp.) -Bentuk cangkang kerucut -Cangkang : berfungsi -Sifon : untuk melingkar memilin ke kanan sebagai rumah dan alat mengambil oksigen dari (searah jarum jam) bila perlindungan dari predator, permukaan air dalam dilihat dari ujungnya yang tipis dan mudah pecah. proses pernapasan. runcing. Bentuk spiral ini -Operculum berfungsi -Lung (paru-paru) : yang akibat pengendapan bahan : untuk menutup lubang berwarna kuning di atas cangkang di sebelah luar cangkang dan melindungi mantel. berlangsung lebih cepat dari tubuh lunak dari predator dalam. -Mulut : berisi radula -Garis melingkar di tutup dan cuaca kering. kitinus. berfungsi untuk cangkang menonjol ke luar -Kaki : untuk berjalan makan. (jantan) sedangkan dengan kontraksi otot dan menonjol ke dalam (betina). -Anus : sebagai tempat tertutup lendir. -Keong mas bersifat keluarnya feses. hermaprodit (memiliki dua -Mata : sebagai organ -Radula (lidah) : untuk jenis kelamin). penglihatan. melumat makanan. -Tentakel (sensori) : sebagai -Mantel : sebagai sarung indera pembau dan peraba. pembungkus bagian tubuhnya yang lunak. -Gonad : yang berwarna merah. Sebagai organ reproduksi. -Organ pencernaan : alat kerja untuk mekanik pencernaan. Kerang hijau (Mytilus Cangkang berfungsi Kaki berfungsi Daging kerang pada viridis) untuk perlindungan untuk berpindah jantan berwarna dari predator dan tempat, dan akan putih pucat dan pada kerusakan fisik, serta mengecil ketika betina berwarna tempat untuk sudah melekat orange. melekatnya otot permanen pada aduktor. substrat. Mantel berfungsi Insang atau gills sebagai organ berfungsi untuk penggerak, mantel proses respirasi. skirt dan mantel Dibawah kaki ada aduktor. lubang kecil yang Hinge area atau berfungsi untuk engsel berfungsi makan. untuk membuka Visera (bagian tutup cangkang perut) kerang. Organ Dorsal (bagian pencernaan yang punggung kerang) berwarna hitam. Bagian ventral terdapat ruang mantel. Byssus berfungsi untuk melekat pada substrat. Cumi-cumi (Loligo sp.) Memiliki 4 pasang Terdapat Gladius Cumi-cumi (Loligo lengan (8 Buah) (sejenis plastik) sp.) termasuk dalam Fungsi : Untuk Fungsi : kelompok hewan penanganan mangsa, Menopang tubuh lunak (Phylum berenang cumi-cumi, Mullusca) dimana Memiliki Tentakel Melindungi hewan tersebut dengan ujung berupa organ visceral, memiliki cangkang sucker, Setiap Tempat yang sangat tipis tentakel mempunyai melekatnya otot berwarna putih lobang yang penting transparan dan fungsinya sebagai Terdapat 1 terletak pada bagian alat penghisap pasang/2 buah punggung Fungsi Tentakel : insang yang Cumi-cumi jantan Untuk menangkap berwarna putih dan betina dapat mangsa transparan dibedakan dari Memiliki mata yang Nidamental bentuk tubuhnya, tertutup oleh selaput gland 2 buah jantan berukuran (dengan bentuk (sepasang) lebih panjang dan tangkai : stalk, Fungsi : untuk lebih langsing bentuk mata : menyimpan telur dibandingkan menyerupai bola (female) dengan betina. mata manusia (terdiri Pada betina Perbedaan jenis dari lensa keras , terdapat ovarium kelaminnya akan pupil berbentuk w : yang berwarna lebih jelas tampak putih susu pada cumi-cumi dan tidak ada Terdapat bagian matang gonad kelopak mata) perut/viscera karena cumi-cumi Fun fact , matanya (ditandai dengan betina memiliki diadaptasi sesuai bagian bentuk tubuh gemuk dengan berkantung) di bagian ventral dan lingkungannya Terdapat kidney/ warna mantel lebih sehingga bisa Ginjal yang gelap melihat dalam dicirikan dengan memiliki tubuh bulat kondisi minim warna kuning tabung dan relatif cahaya, lalu lensa jerami panjang, pada keras dan pupil Terdapat bagian belakang berbentuk w Kantong tinta meruncing dan sisi membantu dalam Fungsi : Sebagai kiri dan kanan mencari mangsa alat pertahanan memiliki sayap atau dan menghindari diri untuk sirip (FIN) yang predator. melindungi diri berbentuk segitiga -yang nambahin dari predator dan panjang nya vinca hehe sekitar 2/3 panjang Terdapat mulut, badan cumi tersebut dengan inti warna yang fungsinya item (Jaw/beak), untuk keseimbangan berbentuk lingkaran saat berenang (Bukalapet) Fungsi : Jaw = mencincang dan mengiris mangsa sebelum makanan tersebut dialirkan melalui esofagus ke lambung dan organ pencernaan, Bukalapet = daerah sekitar mulut atau jaw dan terkadang dilengkapi succer (penghisap) Memiliki sepasang Fin Fungsi : Membantu dalam menentukan arah, mendorong untuk berenang Tubuhnya dikelilingi oleh kromatofor/corak2 Fungsi : Untuk menyesuaikan warna dengan lingkungan Terdapat Funnel: penghubung kepala dengan badan Fungsi : buat respirasi dan pergantian Big diluar radulla dan dalam mulut Terdapat organ reproduksi pada jantan : Hectocotylized Fungsi : untuk tempat pembuahan (tonjolan cowok) Terdapat organ reproduksi yang terletak diantara lengan ke-4 berupa buccal connectivity (Pada jantan), Pada betina = selaput Lobster air tawar Cephalothorax : Jantung berwarna Appendix adalah (Cherax quadricarinatus) bagian kepala dan putih, berada di tambahan dari badan badan) bagian thorax inti : antena, capit, Abdomen : bagian Haemolimp : insang pada thorax, perut berfungsi sebagai di balik insang ada Rostrum : ada yang cairan yang jantung, setiap 1 landai dan bergerigi membawa nutrisi, appendix Antena : berfungsi oksigen. berhubungan sebagai sensor suhu, dengan badan inti salinitas, ph, dan Setiap 1 kaki ada 2 makanan lembar insang (di Matanya sesil di kanan dan kiri) stalk (batang) : mata Lobster betina ada gagangnya termodifikasi pada namanya stalk kaki, ada serabutnya Mulut kalau dibuka untuk telur ada mandibula (1 pasang) untuk makan (per spesies beda- beda) Di ujung kaki bisa bercabang bisa ngga Kaki renang termodif lebar : berfungsi untuk membawa telur Di ujung kaki jalan terdapat lubang untuk reproduksi Di bagian telson ada karapas (ruas), jumlahnya sekitar 6 untuk identifikasi Acara 4. Taksonomi dan Identifikasi Hewan Akuatik I Identifikasi dapat dilakukan melalui beberapa hal, diantaranya adalah (1) bertanya kepada pakar, (2) menggunakan atlas taksonomi, atau (3) menggunakan kunci determinasi. Tata nama atau pemberian nama suatu takson harus berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Kode Internasional Tatanama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature). Klasifikasi atau penggolongan dibuat dengan tujuan untuk mempermudah/menyederhanakan objek studi (organisme) yang sangat beragam. Penyusunan klasifikasi dilakukan berdasarkan atas kesamaan dan perbedaan yang terdapat pada masing-masing organisme tersebut.Sesuai dengan kesepakatan internasional, untuk menyebut takson berturut-turut dari yang besar ke yang kecil dapat digunakan istilah : − Kingdom (kerajaan) − Phylum (filum) − Classis (kelas) − Ordo (bangsa) − Familia (suku) − Genus (marga) − Spesies (jenis) Notes : Penulisan Genus dan Spesies ditulis miring jika Sp (satu) Spp (Banyak) Sirip ikan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: keras → runcing lunak →bercabang Hasil yang didapatkan setelah mencari hasil taksonomi beberapa ikan yaitu : - Ikan lele : 1 → 3 → 4 → 6 → 7 → 9 → 10 → 11→ 14 → 66 ( ordo : Ostariophysi) → 69 (subordo : Siluroidea) → 70 → 888 (famili : Clariidae) → 889 (genus : Clarias). - Ikan Gurame : 1 (Sub Kelas : teleostei) → 3 → 4 → 6 → 7 → 9 → 10 → 12 → 16 → 17 (ordo : Labyrinthici) → 89 (subordo : Anabantoidei) → 91 ( Subordo : Anabantidae) → 1193 → 1197 → 1198 (genus : Osphronemus) → 1208 (spesies : Osphronemus goramy). - Ikan Bandeng : 1 → 3 → 4 → 6 → 7 → 9 → 10 → 11 → 14 → 77 (Ordo : Malacopterygii) → 78 → 79 → 80 → 83 → 1039 (famili: Chanidae) → 1040 (Genus : Chanos). - Ikan Kembung : 1→3→4→6→7→9→10→12→16→17→18→92(ordo : Percomorphi) → 93→94→95→147 ( Subordo : Scombroidea) →148→2487 ( famili : Scombridae) →2488→2489→2494(Genus : Rastrelliger) Notasi yang digunakan untuk penulisan rumus sirip adalah sebagai berikut: a. Pinna dorsalis (sirip punggung) = D b. Pinna dorsalis anterior (sirip punggung bagian depan) = Dl c. Pinna dorsalis posterior (sirip punggung bagian belakang) = D2 d. Pinna caudalis (sirip ekor) = C e. Pinna analis (sirip dubur) = A f. Pinnae ventrales/abdominales (sirip perut) = V g. Pinnae pectorales (sirip dada) = P Contoh penulisan rumus sirip: Pinna dorsalis yang terdiri atas 8 jari jari keras adalah D.VIII. Pinna caudalis yang terdiri atas 22 jari jari lemah adalah C.22. Pinna ventrales yang terdiri atas 1 jari jari keras dan 7 jari jari lemah adalah V.I.7. Pinna dorsalis yang berjari-jari keras jelas terpisah dari bagian yang berjari-jari lemah maka dapat dikatakan bahwa pinna dorsalisnya ada dua, sehingga ketika sirip punggung bagian depan punya 12 jari-jari keras rumusnya menjadi D1.XII dan sirip punggung bagian belakang punya 10 jari jari lemah rumusnya menjadi D2.10. Acara 5. Taksonomi dan Identifikasi Hewan Akuatik II Nama Kunci Identifikasi Keterangan Lobster 1b - 4b - 6b - 7b - 8b - 9a - 10c kelas : Malacostraca (ga ada (Crustacea (achelata) - 12b - 25b - 26b - 27a dibuku) ) (genus Palinuridae) (halaman ordo : Decapoda (ga ada di 100 3a, Panulirus homarus) buku) subordo : achelata famili : Palirunidae genus : Panulirus spesies : Panulirus homarus Bintang 1b - 2b - 8a - 9b (Ophiotrix sp.) kelas : Ophiuroidea Laut ordo : Amphilepidida (Echinoder family : Ophiotrichidae mata) genus ; Ophiothrix spesies : Ophiotrix sp. Cumi-cumi 1b - 2b - 3b - 4a (halaman 117 kelas : Cephalopoda (Mollusca) cephalopods) ordo : Teuthoidea genus : Loligo cephalopods = 1a - 2b - 3b (ordo spesies : Loligo sp. Teuthoidea)- 8a - 9a - 11a (genus Loligo) - 12a (Sub genus Loligo) Siput 1b (gastropods) - 2b - 3b - 4b - 5b (Mollusca) - 6b - 7a - 8b Catatan Tambahan: - Echinodermata : simetri radial 5 (pentaradial) contohnya : teripang, sendolar - Mulut suctorial = mulut penghisap - Pleura = pelat sampingnya buku-buku karapas - Morfologi keong darat terwujud dalam bentuk cangkangnya. Cangkangnya terdapat yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam (dekstral) dan terdapat cangkangnya yang berputar berlawanan arah dengan jarum jam (sinistral). Acara 6 & 7. Sistem Pencernaan Hewan Akuatik Secara anatomi, sistem pencernaan ikan sangat berkaitan dengan bentuk tubuh, tingkah laku, dan umur ikan. Sistem pencernaan ikan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria). Saluran pencernaan ikan, secara umum berturut- turut terdiri atas mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum dan anus, sedangkan yang termasuk kelenjar pencernaan antara lain lambung, hati, dan pankreas. 1. Mulut Mulut terletak di ujung caput (kepala) dengan posisi yang sangat bervariasi tergantung spesies. Perbedaan posisi mulut ini sangat tergantung pada jenis makanannya. Pada beberapa ikan, disekitar terdapat organ yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan. 2. Rongga mulut Rongga mulut terdapat dibagian belakang mulut. Rongga mulut berhubungan langsung dengan faring dan terdapat beberapa organ seperti gigi, lidah, dan palatin. 3. Faring Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut. Salah satu fungsi faring adalah tempat penyaringan makanan dan tempat pembuangan makanan yang tidak bisa ditelan melalui celah insang. 4. Esofagus Esofagus adalah tenggorokan dari ikan yang berbentuk seperti pipa yang berguna sebagai jalan proses penelanan makanan. Esofagus juga berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif untuk mempermudahkan penyerapan air oleh usus dan rektum. 5. Lambung Lambung ikan memiliki ukuran relatif besar dibandingkan dengan organ pencernaan lain. Besar ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Pada beberapa ikan yang tidak memiliki lambung, fungsi organ ini digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yang membesar. 6. Pilorus Pilorus terletak di antara lambung dan usus depan. Pilorus memiliki ukuran yang kecil/menyempit. Fungsi utama pylorus adalah sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke usus. 7. Usus (intestinum) Usus tersusun dari beberapa lapisan sel epitel dan otot. Anatomi usus ikan hampir sama dengan vertebrata terestrial, dimana dalam usus akan disekresikan enzim-enzim pencernaan dari pankreas.Fungsi utama usus adalah tempat penyerapan nutrisi makanan yang terjadi di sepanjang dinding usus halus, dan zat makanan yang tidak dicerna akan diteruskan ke rektum untuk dibuang melalui anus. 8. Rektum Rektum merupakan ujung saluran pencernaan yang secara anatomis sulit untuk membedakan batas antara usus dengan rectum, namun secara histologis batas antara kedua tersebut dapat dibedakan berdasarkan katup rektum. Rektum berfungsi dalam penyerapan air dan ion. 9. Kloaka Kolaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Pada ikan, kloaka hanya dijumpai pada ikan bertulang rawan. 10. Anus Anus adalah ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan sejati anus terletak didepan saluran genital. Pada ikan yang memiliki bentuk tubuh memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala berdekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, anus terletak didepan pangkal ekor mendekati sirip dada. Kebiasaan makan pada ikan mengakibatkan panjang usus ikan yang berbeda-beda, berikut merupakan perbandingan panjang usus dan panjang tubuh pada ikan : A. Karnivora : Panjang usus relatif < 1 B. Omnivora : Panjang usus relatif 1-3 C. Herbivora : Panjang usus relatif > 3 Organ pencernaan memiliki enzim yang dapat membantu dalam proses pencernaan diantaranya yaitu : A. Enzim proteolitik: pemecah protein (Lambung) B. Enzim oksidatif: menguraikan senyawa beracun (Hati) C. Enzim lipolitik : pemecah lipid (Pankreas) Sistem pencernaan pada avertebrata hampir mirip dengan sistem pencernaan pada ikan tetapi tetap ada yang membedakan antara keduanya, berikut contoh perbedaan : Gurame Nila Lele Preferensi pakan Preferensi pakan Preferensi pakan bergantung pada bergantung pada bergantung pada kondisi kondisi lingkungan kondisi lingkungan lingkungan Empedu berada di Esophagus pada ikan lele tidak terlalu sekitar usus dan terlihat, biasanya esophagus dapat lambung terlihat di ikan ikan herbivora, terkhusus ikan bandeng Fungsi empedu untuk Lambung ikan karnivora (ikan lele) mengeluarkan garam walaupun ukuran panjang lambungnya empedu dan kemudian lebih pendek namun memiliki struktur akan membantu lebih tebal dan lebih berat pencernaan dibandingkan dengan jenis ikan herbivora ataupun ikan omnivora. 1. Kepiting Saluran pencernaan kepiting meliputi mulut, rongga mulut, usus, hepatopankreas dan anus, fungsi dari masing-masing organ hampir sama dengan ikan Mulut : Membantu dalam proses makan terutama dalam proses penghalusan makanan Rongga Mulut : Membantu mengarahkan makanan untuk disalurkan ke organ pencernaan selanjutnya Usus : Tempat penyerapan nutrisi makanan yang terjadi di sepanjang dinding usus Hepatopankreas: Tempat untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan yang akan membantu dalam proses pencernaan Anus : Ujung dari saluran pencernaan dan sebagai tempat pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak dicerna Kepiting bakau merupakan hewan yang bersifat omnivora scavenger, yang didefinisikan sebagai avertebrata pemakan segala termasuk bangkai hewan yang sudah mati. 2. Keong Saluran pencernaan keong meliputi mulut-radula - usus -hepatopankreas -anus. Keong mas memiliki gigi radula yang terletak di dalam mulutnya. Gigi radula berfungsi untuk mengunyah dan merobek makanan. Mulut keong mas juga dilengkapi dengan sepasang tentakel atau sungut yang berbentuk laterial. Tentakel panjang berjumlah satu pasang, berukuran panjang dan terletak di dekat mata kanan dan kiri. Tentakel panjang berfungsi sebagai alat peraba, dapat dipanjang dan dipendekkan sesuai kebutuhan. Tentakel pendek juga berjumlah satu pasang yang terletak di dekat mulutnya. Tentakel pendek berhubungan dengan bibir terletak di atas kepala. Note : Dibaca juga hasil identifikasi laporan kalian! Acara 8 & 9. Sistem Reproduksi Hewan Akuatik I dan II Proses reproduksi pada ikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal : 1. faktor eksternal yang mempengaruhi ikan melakukan kegiatan reproduksi diantaranya adalah faktor lingkungan meliputi: salinitas, cahaya, suhu, hujan, fotoperiode (lamanya periode terang dan gelap), kualitas air (pH, kesadahan), keberadaan substrat. 2. Faktor internal berkaitan dengan faktor genetik, cukup umur (telah mencapai tingkat kedewasaan), kecukupan hormon gonadotropin, kelengkapan organ reproduksi, dan sehat. Seksualitas 1. Secara seksual sebagian ikan memiliki sifat gonokoristik yaitu sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin yang sama. Gonokoristik dibagi menjadi 2: 🡺 kelompok berdiferensiasi artinya sejak stadia juvenil sudah tampak jenis kelamin ( jantan atau betina). 🡺 kelompok yang tidak berdiferensiasi, artinya pada waktu juvenil, jaringan gonad dalam keadaan belum dapat diidentifikasi (jantan atau betina) 2. Hermaphrodite (hermaphrodite) adalah sifat seksual ikan yang membawa jaringan jantan dan betina dalam tubuhnya atau menghasilkan spermatozoa dan ovum secara bersamaan. Ada 3 macam hermaprodit: → Hermaprodit Sinkroni Apabila di dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersamaan Contoh: Serranus cabrilla → Hermaprodit Protandri yang berarti di dalam tubuh ikan tersebut mempunyai gonad yang mengadakan diferensiasi dari fase jantan ke betina 30 Contoh: Ikan kakap → Hermaprodit Protogini yang merupakan keadaan sebalik dari hermaprodit protandri yaitu proses diferensiasinya berjalan dari fase betina ke fase jantan 1. Ikan Lele SEKSUAL PRIMER jantan betina alat kelamin menonjol dan alat kelamin berbentuk oval dan memanjang ke arah belakang anus memiliki lubang yang lebar serta serta berwarna kemerahan berwarna kemerahan SEKSUAL SEKUNDER jantan betina ukuran kepala lebih kecil dengan ukuran kepala lebih besar dan tulang tulang kepala pendek dan gepeng kepala pendek namun sedikit cembung ukuran tubuh lebih kecil ukuran tubuh lebih besar DIKROMATISME jantan betina warna kulit dada yang lebih gelap dan warna kulit dada yang lebih terang tua memiliki corak pada tubuh yang lebih corak lebih simple tidak bervariasi bervariasi CIRI LAIN jantan betina apabila diurut dari bagian perut ke apabila diurut dari bagian perut ke bagian ekor akan mengeluarkan bagian ekor akan mengeluarkan cairan putih kental berupa sel cairan kekuning hijauan berupa sel spermatozoa ovum gerakan lebih lincah gerakan lambat 2. Ikan Nila Ikan nila jantan Ikan lele betina 1. Nila jantan mempunyai bentuk tubuh 1. Ikan nila betina memiliki warna sisik membulat dan agak pendek sedikit kusam. Bentuk tubuh agak dibandingkan dengan nila betina. memanjang dan pada bagian perut Serta memiliki bentuk perut yang berwarna putih membesar/buncit ramping dan perut berwarna (lebar). Ketika di stripping akan kehitaman. Ketika distiping akan keluar telur. keluar cairan putih/ bening 2. Dagu berwarna kehitaman atau 2. Dagu berwarna putih dan sirip dada kemerahan kehitaman 3. Memiliki 2 lubang genital satu anus 3. Memiliki 3 lubang genital saluran dan urogenital (sperma dan urin) telur, urin, dan anus 4. Pada bagian anus ikan nila jantan Pada bagian anus ikan nila betina terdapat 3 terdapat alat kelamin yang tonjolan membulat. Satu memanjang dan terlihat cerah. Alat merupakan saluran keluarnya telur dan kelamin ini semakin cerah ketika yang satunya lagi saluran telah dewasa atau matang gonad dan 4. pembuangan kotoran dan alat siap membuahi telur. Alat kelamin kelaminnya berbentuk oval (bulan berbentuk meruncing. sabit) 3. Ikan Molly Perbedaan Jantan Betina Dimorfis bentuk lebih ramping, lebih kecil, panjang, lebih gemuk bulat dan lebih me tubuh besar, lebih pendek seksual sirip lebih panjang dan tinggi dan bisa lebih kecil dan pendek, bundar (bentuk punggung diperpanjang seperti layar, Panjang pendek, tidak lancip, morfologi dan lancip ) Gonopodiu ikan molly jantan dewasa - m mempunyai gonopodium yaitu modifikasi dari sirip dubur, digunakan untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh ikan betina Kepala bentuk yang lebih kecil dan jarak bentuk mulut yang lebih besar antara mata dan mulut yang lebih dan lebih maju ke depan dekat sirip panjang, lebar, berseri-seri kecil, pendek Dikromat warna lebih cemerlang lebih pucat, gelap, tidak isme tubuh menarik seksual (warna tubuhnya ) 4. Ikan Guppy Perbedaan Jantan Betina Dimorfism bentuk tubuh lebih ramping, lebih kecil, panjang. lebih gemuk bulat dan e seksual lebih besar, lebih (bentuk pendek. morfologi) sirip lebih panjang dan tinggi dan bisa lebih kecil dan punggung diperpanjang seperti layar, lebar. pendek, tidak lebar. Gonopodium ikan Guppy jantan dewasa mempunyai - gonopodium yaitu modifikasi dari sirip dubur, digunakan untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh ikan betina Kepala bentuk yang lebih kecil dan jarak antara bentuk mulut yang mata dan mulut yang lebih dekat lebih besar dan lebih maju ke depan sirip panjang, lebar, berseri-seri kecil, pendek Dikromatis warna tubuh corak warna tubuh lebih indah dan lebih pucat dan tidak me seksual menarik, corak yang beragam menarik (warna tubuhnya) Acara 10 & 11. Sistem Pernafasan Hewan Akuatik I dan II Sistem pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Oksigen sebagai bahan pernapasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme, jadi kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh kemampuan bernapas. Gambar struktur insang Histologi Insang a. lamella primer bagian tengah lamella adalah kartilago, arteriol aferen dan eferen, serta anastomose pembuluh darah lain. Epitel lamella primer lebih tebal daripada lamella sekunder, biasanya 3 atau lebih lapisan. aferen: kaya akan O2 (disebar ke seluruh tubuh) eferen: kaya akan CO2 (keluar melalui operculum) b. lamella sekunder Pertukaran gas berlokasi di permukaan lamella ini, epitel pada lamella sekunder biasanya hanya selapis. Sebagian ikan teleostei memiliki empat pasang arcus (lembaran) insang yang memanjang dari dasar hingga langit-langit rongga pipi. Setiap pasang archus insang disokong oleh kartilago atau tulang rawan yang terhubung dengan otot abduktor dan adduktor yang mengatur gerakan insang. Struktur tersebut menyediakan area permukaan yang mendukung fungsi respirasi dan ekskresi. mekanisme pertukarannya ikan bertulang sejati gas oksigen diambil dari DO melalui insang secara difusi. dari insang, diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Proses terjadi terus-menerus dan berulang-ulang. Proses Pernapasan: inspirasi -> rongga mulut membesar, sebaliknya operculum tertutup. Air masuk bersama dissolved oxygen (O2 terlarut) dan masuk ke dalam insang. Insang terdiri atas lamella primer dan lamella sekunder. O2 masuk ke lamella primer terlebih dahulu, kemudian O2 kemudian masuk ke lamella sekunder. Kapiler darah dalam lamela kemudian membawa O2 dengan kapiler aferen ke seluruh tubuh. ekspirasi -> air dalam mulut mengalir melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang, di tempat ini terjadi pertukaran udara. Darah melepaskan CO2 ke dalam air dan mengikat O2 dari air. Sebaliknya pada fase ekspirasi CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan ke luar tubuh. ikan bertulang sejati bernapas dengan cara membuka mulut untuk mengambil air yang akan dialirkan oleh otot-otot yang menempel pada operkulum menuju insang. Aliran darah pada insang mengalir berlawanan dengan arah aliran air yang berguna untuk mengikat oksigen. ikan bertulang rawan? insang ikan tulang rawan (Chondrichthyes) tidak mempunyai operculum (hiu, pari). Masuknya udara dari rongga mulut, dan keluar melalui celah insang di bagian tubuhnya yang terletak di dekat mulut. bedanya dengan ikan pari? ikan pari tidak mengambil air dari mulutnya, tapi melalui spirakel yang ada di kepala, tepatnya di belakang mata. air dialirkan dari atas dan dikeluarkan melalui celah insang. Alat pernapasan tambahan pada ikan: 1. LELE lele punya alat pernapasan tambahan, yakni arborescent bentuknya seperti rimbunan dedaunan. Arborescent berwarna merah letaknya di bagian atas lengkung insang kedua dan keempat. Fungsi arborescent untuk mengambil oksigen dari atas permukaan air sehingga dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara sehingga lele dapat bertahan hidup dalam kondisi minim oksigen. 2. NILA (Oreochromis niloticus) Pernapasan nila dimulai dari mulut, kemudian pembukaan rongga operculum, penyerapan O2 melalui insang dan diedarkan dengan darah. Dikeluarkan melalui celah insang berupa CO2 bersama air. Tidak ada alat napas tambahan. 3. GURAME (Osphronemus goramy) - alat napas tambahan gurame berupa labirin. Alat napas tambahan ini juga digunakan dalam sistem klasifikasinya, yakni ordo Labyrinthici. - Labirin membantu gurame untuk tetap hidup di perairan yang miskin oksigen - labirin terdiri dari : sel epitel pipih selapis, pembuluh darah, dan tulang rawan elastis. Sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang. 4. LOBSTER AIR TAWAR Insang crustacea terdapat pada gill chamber. Pada lobster terletak pada bagian toraks dan bersambungan dengan kaki jalan. Insang crustacea ditutupi oleh chitin dari karapas yang dapat disebut sebagai branchiostegite. Dua komponen penting sistem pernapasan crustacea adalah ventilasi dan perfusi insang. Branchiostegite adalah selaput di bawah karapaks yang letaknya tepat di atas insang. Acara 12. Sistem Rangka dan Urat Daging Sistem Rangka : Pembentukan tengkorak ikan embrio berasal dari tiga sumber, yaitu chondrocranium, dermocranium, dan splanchoranium. Chondrocranium adalah bagian yang melindungi otak yang mula-mula terdiri dari tulang rawan dan kemudian menjadi tulang sejati. Tulang punggung pada daerah badan berbeda dengan yang terdapat pada daerah ekor. Tiap-tiap ruas di daerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan untuk melindungi organ- organ di dalam rongga badan. Pada batang ekor tiap-tiap ruasnya di bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal. Bagian atas pada ruas tulang punggung terdapat neural. Rangka visceral merupakan struktur tulang yang mendukung insang dan mengelilingi faring. Struktur ini memiliki tujuh tulang lengkung insang. Dua lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari tulang-tulang tengkorak. Sedangkan lima lainnya berfungsi sebagai penyokong insang. Rangka apendikular merupakan rangka yang terdiri dari semua tulang sirip dan pelekatnya. Ikan memiliki lima jenis sirip, yaitu sirip pectoral (dada), sirip ventral (perut), sirip dorsal (punggung), sirip anal (dubur) dan sirip caudal (ekor). Tulang-tulang penyokong sirip dorsal dan sirip anal terdiri atas tiga potong tulang, yaitu: 1. Pangkal tulang yang terletak dalam bagian terdalam (median skeletogeneous septum) diapit oleh duri hemal atau uri neural dinamakan pterigiofor proksimal (aksonos). Tulang penyokong sirip dorsal ini dinamakan inter neural karena oleh duri neural, dan pada sirip anal tulang penyokong ini disebut interhemal karena diapit oleh duri hemal. 2. Tulang bagian tengah disebut pterigiofor tengah. 3. Pterigiofor distal (baseos) yang bersendi dengan jari-jari sirip Bentuk gerakan ikan dipengaruhi oleh bentuk tubuhnya, yang merupakan hasil dari interaksi antara rangka, massa, urat daging, dan adaptasi dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selama evolusi. Salah satu contoh adalah peran hypural dan epural pada sirip ekor serta otot caudalis inter filaments yang bekerja bersama-sama untuk mendorong ikan bergerak maju. RANGKA IKAN Vertebra → tulang sepanjang belakang kepala sampai ekor Kalo diambil satu yang tengah bulet → centrum/central Kalo diambil satu paket dari atas sampai bawah → satu ruas Bagian kepala: upper jaw, lower jaw, orbit (untuk mata), operculum Sirip dorsal anterior fungsinya untuk menahan arus, geraknya hanya bisa atas bawah, untuk pergerakan naik turun Sirip dorsal posterior fungsinya untuk belok-belok/goyang-goyang/kanan-kiri Di sirip punggung di bagian bawahnya ada tulang kecil-kecil yang rawan → fungsinya untuk menyatukan satu sama lain dan dia tidak bersentuhan dengan vertebra utama Bagian rangka depan akan ada cabangnya (pendek) Bagian atas rangka namanya neural spine, bagian bawah haemal spine Neural arch dan haemal arch → di atas kanal, bagian tengah, seperti titik (tapi karena kecil jadi tidak kelihatan) Neural canal dan haemal canal → bentuknya seperti lubang/bolongan, sebagai tempat pembuluh darah, lemaknya banyak, jaringan ikat banyak Zygapophysis → kecil di atas centrum, bentuknya seperti tanduk kecil Postero-ventral process → tanduk kecil bagian bawah centrum Haemal connection → jembatan kecil yang menghubungkan antara haemal satu dengan haemal yang lain (di bagian rangka depan) Haemal spine kalo ikannya besar bisa memanjang dan besar-besar membentuk pleural ribs Hypural → bagian caudal (yang bentuknya spt kipas), perbatasan antara ventral dan caudal, simetris bagian atas dan bawah, fungsinya untuk mengatur pergerakan sirip caudal Pleural ribs → duri tengah yang melindungi perut Axial → bagian depan kepala Radial cartilage (tulang yg di atas vertebra) tidak pernah bersentuhan langsung dengan neural spine URAT DAGING IKAN Jika dipotong membujur/vertikal akan terlihat tulang tengah bernama centrum, tulang/duri bagian atas bernama neural spine, dan tulang/duri bagian bawah bernama haemal spine, jika di dekat perut akan bercabang dua Potongan melintang daging ikan akan terlihat gurat-gurat bernama myosepta → jaringan ikat yang memisahkan per myomere/myotome Aantara garis-garis tersebut (myosepta) terdapat daging gurat kecil kecil namanya myomere (ketika masih kecil)/myotome (ketika sudah berkembang). Bentuknya akan radial Terdapat 4 titik: sebelah kanan, kiri, atas, bawah akan ada daging merah/gelap (red/dark muscle) → kandungan myoglobin dan oksigennya lebih banyak, fungsinya untuk mengikat oksigen, sehingga membantu peredaran darah, kalo dimakan bisa pahit karena sangat mudah teroksidasi (sangat banyak oksigen). Daging yang warna putih kandungan myoglobinnya lebih sedikit. Daging merah dan putih per masing-masing spesies itu berbeda, ada yang porsinya besar ada yang kecil. Sebenarnya semua ikan memiliki, tetapi konsentasinya tidak banyak. Ikan Scombridae biasanya punya porsi daging merah yang besar, mengandung banyak myoglobin dan oksigen → ikan perenang cepat cenderung punya banyak daging merah Jika dipotong melintang (fillet) terlihat myotome membentuk huruf M atau W yang roboh ke kanan atau mengarah ke ekor. Pola susunan myotome ada 2 tipe yaitu cyclostomine dan piscine, dua duanya bentuknya M atau W yang roboh ke kanan, tapi yang piscine lekukannya lebih tajam. Myotome/myomere →myofibril → actin & myosin (untuk kontraksi) Myotome/myomere adalah bagian diantara myosepta Myosepta/myoseptum/ septum=pembatas → adalah jaringan pengikat, terdiri dari kolagen. Ketika ikan membusuk myosepta akan terdegradasi dan akan lepas pertama kali Fungsi dari myosepta: sekat pembatas antar myomere/myotome dan untuk transmisi energi saat aktin dan miosin mengalami kontraksi (kalo aktin sama miosin kontraksi myosepta akan mentransmisikan antar myotome, sehingga daging akan mengalami kontraksi) Urat daging bagian atas bernama epaxial/dorsal muscle, bagian bawah bernama hypaxial/ventral muscle Infracarinalis → bagian paling bawah, ada bagian tubuh yang tidak mengikuti guratan (infracarinalis) Body cavity → rongga perut untuk tempat isi perut Daging selalu melekat dengan rangka Tubuh