BIO1102 2024 Struktur dan Fungsi Bermacam Jaringan Hewan PDF
Document Details
Uploaded by PicturesqueMoonstone
Tags
Summary
Catatan kuliah tentang jaringan hewan yang berisi tentang struktur dan fungsi jaringan epitel, ikat, otot dan saraf. Penjelasan detail diberikan untuk setiap jenis jaringan serta fungsinya. Materi ini tergolong sebagai materi dasar dalam studi biologi hewan.
Full Transcript
Struktur dan Fungsi Bermacam Jaringan Tubuh Capaian Pembelajaran: - Mahasiswa mampu mengerjakan pengamatan jaringan hewan menggunakan mikroskop majemuk - Mahasiswa dapat mengamati jaringan hewan, mengenali sel-sel penyusunnya, dan menyebutkan bagian-bagian nya...
Struktur dan Fungsi Bermacam Jaringan Tubuh Capaian Pembelajaran: - Mahasiswa mampu mengerjakan pengamatan jaringan hewan menggunakan mikroskop majemuk - Mahasiswa dapat mengamati jaringan hewan, mengenali sel-sel penyusunnya, dan menyebutkan bagian-bagian nya Pendahuluan Struktur tubuh hewan terorganisasi ke dalam serial tingkatan hirarki seperti kita mempelajari atom, molekul sampai sel, atau lebih jauh lagi dari sel sampai ekosistem. Jika diambil contoh, satu sel otot pada jantung seekor hewan berfungsi dalam kontraksi jantung. Setiap sel otot bercabang sehingga koneksi antara satu sel dengang sel lainnya menjamin koordinasi dalam kontraksi semua sel otot pada jantung. Sel-sel otot membentuk tingkatan kedua dari struktur dan fungsi yang disebut jaringan. Jaringan yaitu kelompok sel yang serupa dengan fungsi yang spesifik. Jantung terdiri dari dua atau lebih tipe jaringan yang bergabung menjalankan fungsi tertentu. Selain memiliki jaringan otot, jantung juga tersusun dari jaringan ikat. Dalam hal ini jantung merupakan contoh dari tingkat hirarki berikutnya yang disebut organ. Jantung merupakan salah satu organ di dalam sistem sirkulasi. Selain itu bagian lain dari sistem sirkulasi yaitu pembuluh darah seperti arteri, vena dan kapiler. Struktur tubuh hewan dikelompokkan menjadi empat jaringan dasar yaitu epitel, ikat, otot dan saraf. Dari keempatnya, jaringan ikat adalah yang paling berbeda ditinjau dari dasar penyusunan sel-selnya. Pada jaringan ikat, matriks ekstraselular merendam sempurna semua sel-sel penyusunnya dan karenanya berfungsi menahan tekanan mekanis. Sedangkan pada ketiga jaringan yang lain, matriks ekstraselular tidak sebanyak pada jaringan ikat. 1. Jaringan Epitel Sebagian besar sel penyusun tubuh hewan mengorganisasikan diri membentuk jaringan epitel, yaitu jaringan dengan struktur lembaran dengan sel-sel yang saling bersambungan sisi dan sisi. Kadang-kadang struktur lembaran sel tadi bertumpuk-tumpuk atau berlapis-lapis menjadi tebal seperti pada epidermis kulit (epitel berlapis); atau hanya setebal satu lapis sel seperti pada epitel saluran pencernaan. Sel-selnya bisa panjang dan berbentuk tabung (kolumnar), kotak (kubus) atau pipih (skuamosa). Beberapa fungsi jaringan epitel antara lain sebagai batas pelindung jaringan dibawahnya, terlibat dalam metabolisme yang kompleks (misalnya mensekresikan hormon, enzim, susu dan keringat), menyerap nutrien, ataupun mendeteksi sinyal. Dari beragam bentuk dan fungsi diatas, ternyata semua jaringan epitel hanya bisa ditemukan di sisi terluar suatu organ, melapisi permukaan luar tubuh (kulit) atau permukaan rongga-rongga tubuh (peritoneum). Sebagai contoh, sel epitel dijumpai pada kelenjar. Kelenjar bisa terdiri hanya dari satu jenis sel epitel, misalnya sel-sel goblet yang terdapat di dinding usus. Kelenjar yang mengandung beragam sel-sel epitel misalnya kelenjar endokrin. Hampir semua kulit hewan merupakan sel-sel epitel. Sel-sel kulit pada vertebrata mengandung keratin untuk mengurangi penguapan air. Sedangkan kulit beberapa hewan yang 3 lain mensekresikan lendir (mukosa) atau bahan-bahan lainnya, misalnya pada cacing tanah. Beragam bentuk-bentuk sel epitel dan distribusinya pada tubuh manusia dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Bentuk-bentuk sel epitel dan distribusinya pada tubuh manusia 2. Jaringan Ikat Jaringan ikat pada hewan sangat beragam, antara lain kuat dan elastis (tendon dan lapisan dermis kulit), keras dan padat (tulang), melindungi dan bisa meredam hentakan (kartilago), lunak dan transparan (cairan semipadat yang mengisi rongga mata) sampai ke cair (darah). Semua jenis jaringan ikat tersebut dipenuhi oleh matriks ekstraselular yang disekresikan oleh sel-sel penyusunnya. Berbagai jenis jaringan ikat mempunyai karakter yang spesifik tergantung pada jenis dan jumlah kolagen dalam maktriknya, dan berbagai molekul lain yang terikat ke kolagen. Selain itu, berdasarkan jenis kolagennya, jaringan ikat bisa dibedakan menjadi jaringan ikat longgar (fibroblas) dan jaringan ikat padat (fibrosa). Matriks ekstraselular pada jaringan ikat longgar mengandung serabut kolagen fibroblas yang elastis dan fleksibel (epitel kulit dan beberapa organ dalam tubuh, misalnya paru-paru, arteri dan kantung kemih). Jaringan ini juga merupakan pembentuk lapis pelindung dari otot, dan pembuluh darah. Sedangkan matriks jaringan ikat padat mengandung kolagen fibrosa yang tersusun rapat. Jaringan ini bisa ditemukan sebagai tendon yang berfungsi menghubungkan otot ke tulang, dan juga sebagai ligamen yang menghubungkan tulang-tulang di persendian. Kartilago dan tulang seringkali dikelompokkan sebagai jaringan ikat padat. Kartilago mempunyai matriks ekstraselular yang dilengkapi dengan struktur endapan protein. Kartilago yang lunak bisa ditemukan di kerangka embrional vertebrata dan kerangka dewasa dari ikan hiu. Selain itu juga di tubuh vertebrata dewasa, yaitu daun telinga, ujung hidung dan persendian. Sedangkan tulang merupakan jaringan ikat padat yang di dalam matriksnya ditemukan garam-garam kalsium, mineral dan beberapa jenis protein yang membuatnya menjadi kuat dan sedikit elastis. Dengan begitu, tulang juga bertindak sebagai cadangan (reservoir) dari kalsium. 4 Dari keenam jenis jaringan ikat, jaringan ikat longgar adalah yang paling banyak ditemukan. Di dalam matriks jaringan ikat longgar hanya sedikit ditemukan serabut berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material dan sebagai peredam mekanis bagi jaringan dan/atau organ lainnya. Jaringan ikat longgar yang ditemukan di lapisan dermis kulit membatasi dengan otot. Jaringan ikat padat/fibrosa mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon. Sel-sel penyusun jaringan lemak banyak mengandung tetesan lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar dan matriks relatif sedikit. Darah adalah jaringan ikat yang tersusun atas sel-sel darah yang tersuspensi dalam matriks ekstraselular cair yang disebut plasma. Fungsi darah adalah sebagai media transportasi gas oksigen dan karbondioksia, nutrisi, hormon, berbagai metabolit sekunder, berbagai limbah metabolisme dan juga terlibat dalam sistem kekebalan tubuh. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan trombosit. Pada manusia, trombosit disebut juga sebagai platelet darah yang berfungsi dalam pembekuan darah. Pada hewan vertebrata hanya hewan anggota kelas Mamalia yang mempunyai sel darah merah tidak berinti. Beberapa jenis jaringan ikat dan distribusinya pada tubuh manusia dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Beberapa jenis jaringan ikat dan distribusinya pada tubuh manusia 3. Jaringan Otot Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang memanjang membentuk serabut sehingga sering disebut sebagai serabut otot. Sel-sel penyusunnya dilengkapi dengan molekul miofibril yang bisa berkontraksi yang akan menyebabkan pergerakan hewan. Pada vertebrata bisa ditemukan tiga jenis otot yang utama, yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Struktur anatomi jaringan otot rangka, otot jantung, dan otot polos, dan distribusinya pada tubuh manusia dapat dilihat pada Gambar 3. 5 The picture can't be display ed. Otot rangka bekerja atas perintah otak secara sadar (voluntary). Serabut ototnya memanjang dan mempunyai banyak inti yang terletak di tepi (di dekat membran plasma) dan mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop). Otot jantung mempunyai garis-garis melintang seperti otot rangka tetapi serabutnya bercabang-cabang dan inti selnya terletak di tengah. Pada setiap bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal kontraksi dari satu sel ke sel lainnya yang mengatur denyut jantung. Pada otot polos yang bekerja secara tidak sadar (involuntary), serabut ototnya membentuk gelendong, yaitu struktur kedua ujung meruncing dan bagian tengah membesar. Inti tunggal berada di bagian tengah sel. Gambar 3 Jaringan otot rangka, otot jantung, dan otot polos, dan distribusinya pada tubuh manusia 4. Jaringan saraf Jaringan saraf berfungsi dalam mengintegrasikan datangnya rangsang dan tanggapan rangsang. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel, yaitu neuron dan sel-sel glial. Sel-sel glial berlekatan dengan neuron dan seringkali mengelilingi neuron yang berfungsi sebagai pelindung neuron. Sel-sel disebut neurons berfungsi menerima atau menghantarkan pesan berupa rangsang. Setiap neuron mempunyai badan sel, akson, dan dendrit. Dendrit berfungsi menerima informasi dari sel-sel lain dan menghantarkannya ke badan sel. Badan sel adalah bagian sel yang yang menggembung, didalamnya ada inti, mitokondria dan organel lainnya sebagaimana sel-sel eukariot. Sedangkan akson menghantarkan rangsang menjauhi badan sel. Gambar 4 Jaringan saraf yang diambil dari organ spinal cord. 6 Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari macam dan struktur jaringan dasar pada hewan, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum adalah mikroskop cahaya, preparat awetan epitel (pipih, kubus, atau kolumner selapis), preparat awetan beberapa jaringan ikat (tulang padat), jaringan otot (polos, skelet, dan jantung), dan preparat awetan jaringan syaraf. Prosedur Kerja 1. Jaringan Epitel a. Amati preparat yang tersedia (preparat epitel pipih, kubus, atau kolumnar) dengan pembesaran lemah (10X10) dan pembesaran kuat (10X40). b. Pada perbesaran lemah fokuskan pengamatan Anda pada bagian yang memiliki jaringan epitel, lalu dengan perbesaran kuat amati tipe epitel: bentuk sel, jumlah inti, letak inti, dan ciri-ciri lainnya. c. Gambar hasil pengamatan Anda dan lengkapi gambar dengan keterangan bagian-bagian yang tampak pada gambar. 2. Jaringan Ikat a. Amati preparat tulang padat (compact bone) dengan pembesaran lemah (10X10), kemudian dengan pembesaran kuat (10X40). b. Pada perbesaran lemah fokuskan pengamatan Anda pada satu sistem osteon, lalu dengan pembesaran kuat, amati sistem osteon, yang terdiri atas lakuna, kanal sentral, lamela tulang, kanalikuli, dan kanalis Haversi. c. Gambar hasil pengamatan Anda dan lengkapi gambar dengan keterangan bagian-bagian yang tampak pada gambar. 3. Jaringan otot a. Amati preparat yang tersedia (preparat halus polos, skelet, dan jantung) dengan pembesaran lemah (10X10), kemudian dengan pembesaran kuat (10X40). b. Pada perbesaran lemah fokuskan pengamatan Anda pada bagian jaringan otot, lalu dengan pembesaran kuat, perhatikan tipe jaringan otot dengan mengamati ciri-ciri serabut otot, apakah memiliki sel sel berbentuk gelendong dan polos? atau berupa serabut dengan garis-garis melintang (gelap dan terang)? Apakah serabut bercabang atau tidak bercabang? Perhatikan inti sel, apakah di tengah atau di tepi (di dekat membran plasma)? Ketika Anda mengamati otot jantung, perhatikan bagian ujung sel yang membentuk sambungan rapat. c. Gambar hasil pengamatan Anda dan lengkapi gambar dengan keterangan bagian-bagian yang tampak pada gambar. 4. Preparat Jaringan Saraf a. Amati preparat jaringan saraf yang disediakan dengan pembesaran lemah (10X10) dan pembesaran kuat (10X40). b. Dengan perbesaran lemah fokuskan pengamatan Anda pada jaringan syaraf, lalu 7