Sistem Saraf Otonom Anatomi Fisiologi Manusia I PDF
Document Details
Uploaded by VivaciousHeliotrope8566
Universitas Jambi
2024
Apt. Marizki Pondawinata, S.Farm., M.Farm.Klin.
Tags
Summary
This document is a lecture on the autonomic nervous system, part of the Anatomy and Physiology of Humans I course. The content details the sympathetic and parasympathetic nervous systems within the context of human physiology. The lecture materials cover topics like signal transmission and neurotransmitters, including specific examples relevant to the systems within the human body.
Full Transcript
Anatomi Fisiologi Manusia I Sistem Saraf Otonom Oleh : Apt. Marizki Pondawinata, S.Farm., M.Farm.Klin. PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS...
Anatomi Fisiologi Manusia I Sistem Saraf Otonom Oleh : Apt. Marizki Pondawinata, S.Farm., M.Farm.Klin. PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2024/2025 01 Pendahuluan TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu memahami anatomi fisiologi sistem saraf simpatis dan parasimpatis 2. Mahasiswa mampu memahami sifat dasar dan fungsi sistem saraf simpatis dan parasimpatis. 3. Mahasiswa mampu memahami eksitasi dan inhibisi dari perangsangan simpatis dan parasimpatis. 4. Mahasiswa mampu memahami pengaturan medula oblongata, posmesensefalon atas sistem saraf otonom. 02 Pendahuluan HUB. S. SARAF PUSAT DENGAN TEPI 03 Pendahuluan TRANSMISI SINYAL PADA SARAF Potensial Aksi à Sinyal Listrik Potensial Aksi à Sinyal Listrik Pelepasan Neurotransmitter à Sinyal Kimia 03 Pendahuluan PEMBAGIAN SISTEM SARAF Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Tepi Sumsum Sistem Saraf Sistem Saraf Otak Tulang Sensorik / Motorik / Belakang Aferen Eferen Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem Saraf Somatik Visceral Somatik Otonom 04 Pendahuluan GAMBARAN SISTEM SARAF 04 Pendahuluan SISTEM SARAF OTONOM § Sistem saraf otonom (autonomic nervous system / ANS) adalah bagian dari sistem saraf yang berperan terhadap aktivitas involunter tubuh (secara tidak sadar). § Sistem ini diatur oleh hipotalamus dan medulla oblongata secara otomatis yang terdapat pada batang otak (brainstem). § Sistem ini mengatur berbagai fungsional di dalam tubuh antara lain : 1) Respirasi 2) Sirkulasi 3) Digesti 4) Sekresi, dan 5) Reproduksi. 05 Pendahuluan 06 Pendahuluan PEMBAGIAN SISTEM SARAF OTONOM Sistem Saraf Simpatik Sistem Saraf Parasimpatik 07 Sistem Saraf Simpatik SISTEM SARAF SIMPATIK § Sistem saraf simpatik (simpatis / simpatetik) adalah sistem saraf yg mengatur respon tubuh saat terjadi ancaman atau stres (“fight-or-flight”). § Sistem ini juga disebut sistem torakolumbal karena dimulai dari medula spinalis segmen toraks 1 (T1) hingga segmen lumbar 2 (L2). 08 Sistem Saraf Simpatik JARAS SARAF SIMPATIK § Jaras (lintasan) simpatik à neuron preganglion dan postganglion. § Neuron preganglion bermula dari medula spinalis sampai ke ganglion. § Sedangkan neuron postganglion bermula dari ganglion hingga menuju organ efektor (target). 09 Sistem Saraf Simpatik NEUROTRANSMITER SARAF SIMPATIK § Neurotransmitter yg dilepaskan oleh neuron preganglion à asetilkolin à berikatan dgn reseptor nikotinik (N2) pada dendrit neuron postganglion. § Sedangkan pada neuron postganglion à norepinefrin (NE) à berikatan dgn reseptor adrenergik à sehingga disebut “saraf adrenergik”. 10 Sistem Saraf Simpatik PEMBENTUKAN ASETILKOLIN § Pembentukan asetilkolin berasal dari bahan baku berupa Asetil-KoA + Kolin. 11 Sistem Saraf Simpatik PEMBENTUKAN NOREPINEFRIN § Bahan baku dalam pembentukan norepinefrin berasal dari tirosin à Dopa à Dopamin à Norepinefrin. 11 Sistem Saraf Simpatik RESPON YG TERPICU PADA ORGAN EFEKTOR MELALUI STIMULASI SARAF SIMPATIK Organ Efektor Respon Adrenergik Organ Efektor Respon Adrenergik Mata Pupil dilasi Kandung Kemih Relaksasi Kelenjar saliva Menurunkan sekresi saliva Hati Mengubah glikogen menjadi Jantung Kontraksi meningkat glukosa Kelenjar keringat Meningkatkan sekresi Pembuluh Darah Vasokonstriksi keringat Bronkial Bronkodilasi Jaringan Adiposa Lipolisis Saluran Relaksasi pencernaan Pankreas Relaksasi Empedu Relaksasi Medula adrenal Stimulasi pelepasan 12 Sistem Saraf Simpatik 13 Sistem Saraf Parasimpatik SISTEM SARAF PARASIMPATIK § Sistem saraf parasimpatik (parasimpatis / parasimpatetik) adalah sistem saraf yg mengatur aktivitas tubuh ketika beristirahat seperti fungsi pencernaan dan membuat tubuh menjadi tenang (“digest-and-rest”) § Sistem saraf ini disebut juga sistem kraniosakral karena dimulai dari saraf kranial III, VII, IX, dan X, serta di medula spinalis segmen sakral 1-4. § 75% sistem saraf ini didominasi oleh saraf kranial X. 14 Sistem Saraf Parasimpatik JARAS SARAF PARASIMPATIK § Jaras (lintasan) parasimpatik à neuron preganglion dan postganglion. § Neuron preganglion bermula dari medula spinalis sampai ke ganglion. § Sedangkan neuron postganglion bermula dari ganglion hingga menuju organ efektor (target). 15 Sistem Saraf Parasimpatik NEUROTRANSMITER SARAF PARASIMPATIK § Neurotransmitter yg dilepaskan pada neuron preganglion à asetilkolin à berikatan dgn reseptor nikotinik (N2) pada dendrit neuron postganglion. § Sedangkan pada neuron postganglion à asetilkolin à berikatan dgn reseptor muskarinik à sehingga disebut “saraf kolinergik”. 16 Sistem Saraf Parasimpatik RESPON YG TERPICU PADA ORGAN EFEKTOR MELALUI STIMULASI SARAF PARASIMPATIK Organ Efektor Respon Kolinergik Organ Efektor Respon Kolinergik Mata Pupil konstriksi Kandung Kemih Konstriksi Kelenjar saliva Meningkatkan sekresi saliva Hati Mengubah glukosa menjadi glikogen Jantung Kontraksi menurun Pembuluh Darah Vasodilatasi Kelenjar keringat - Bronkial Bronkokonstriksi Jaringan adiposa - Saluran pencernaan Kontraksi Pankreas Kontraksi Empedu Kontraksi Medula adrenal - 17 Sistem Saraf Parasimpatik 18 Pendahuluan 03 Pendahuluan 03 Penutup KESIMPULAN § Sistem saraf otonom ialah sistem saraf yang mengatur kerja organ/kelenjar dalam tubuh secara tidak sadar. § Sistem saraf otonom terdiri atas dua macam, yaitu sistem simpatik untuk mengatur respons tubuh saat terjadi ancaman atau stres (fight-or-flight) dan sistem parasimpatik untuk mengatur organ dalam tubuh agar dapat bekerja secara optimal dan rileks (rest-and-digest). § Sistem kerja simpatik dan parasimpatik saling berlawanan untuk menjaga homeostasis tubuh. 21 Penutup REFERENSI § Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th Ed. USA: Elsevier. 2016. § Baehr M, Frotscher M. Duus’ Topical Diagnosis in Neurology, Anatomy, Physiology, Signs, Symptoms. 5th Ed. New York: Thieme. 2012. § Snell RS. Clinical Neuroanatomy. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2010. § Boron WF, and Boulpaep EL. Medical Physiology. 3rd Ed. USA: Elsevier. 2016. 23