MK KDD - Penilaian Umum, Pemeriksaan Toraks dan Abdomen PDF

Document Details

GentlestIridium

Uploaded by GentlestIridium

Endy Adnan, Eliana Muis, Khadijah K. Hasyim

Tags

medical examination physical examination thorax examination abdomen examination

Summary

This document is a study guide on basic diagnostic skills, covering techniques for general assessment, thorax and abdomen examinations. It details various methods including inspection, palpation, percussion, and auscultation. Useful for medical students and professionals learning these procedures.

Full Transcript

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK DASAR PENILAIAN UMUM, PEMERIKSAAN TORAKS DA N A B D O M E N E N DY A D N A N ELIANA MUIS KHADIJAH K. HASYIM TEKNIK PEMERIKSAAN Kemampuan yang diperlukan untuk melak...

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK DASAR PENILAIAN UMUM, PEMERIKSAAN TORAKS DA N A B D O M E N E N DY A D N A N ELIANA MUIS KHADIJAH K. HASYIM TEKNIK PEMERIKSAAN Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan fisik adalah Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi Kemampuan tersebut dilakukan langkah demi langkah secara sistematis INSPEKSI Pengamatan secara dekat dan cermat, pertama secara keseluruhan lalu dilakukan per sistem organ Inspeksi dimulai saat awal bertemu pasien dan kemudian melakukan “survei keseluruhan/penilaian umum” Inspeksi memerlukan pencahayaan yang baik, paparan yang adekuat dan kadang penggunaan alat (seperti otoskop, penlight, spekulum nasal) PA L PA S I Palpasi menggunakan indera peraba untuk menilai tekstur, suhu, kelembaban, lokasi dan ukuran organ, pembengkakan, vibrasi, pulsasi, rigiditas, spastisitas, krepitasi, benjolan/massa, dan adanya nyeri tekan Palpasi dilakukan perlahan dan sistematis, mulai dari palpasi ringan hingga palpasi dalam, dan hindari menyebabkan cedera internal atau nyeri Palpasi bimanual memerlukan kedua tangan untuk “menangkap” organ tertentu seperti ginjal dan uterus PA L PA S I Bagian berbeda dari tangan digunakan untuk menilai faktor yang berbeda : Ujung jari Baik untuk diskrimansi taktil halus seperti tekstur kulit, pulsatilitas, pembengkakan, benjolan Gerakan menggenggam oleh jari dan Untuk deteksi posisi, bentuk dan konsistensi ibu jari organ atau massa Dorsum manus (belakang telapak Baik untuk menentukan suhu karena kulit di tangan dan jari) bagian ini lebih tipis dibanding telapak tangan Dasar jari (sendi metakarpofalangeal) Untuk mendeteksi vibrasi atau permukaan ulnar tangan PERKUSI Melakukan ketukan ke kulit pasien dengan ketukan pendek dan cukup tajam untuk menilai struktur dibawahnya Ketukan menghasilkan vibrasi dan suara khas yang menggambarkan lokasi, ukuran, dan kepadatan organ dibawahnya Tangan Stasioner = hiperekstensi jari tengah dari tangan non-dominan (pleksimeter) dan letakkan bagian distalnya secara cukup kuat ke kulit pasien Tangan Pengetuk = gunakan jari tengah dari tangan dominan (pleksor) sebagai jari pengetuk AU S K U L TA S I Proses mendengarkan suara yang diproduksi oleh tubuh seperti jantung, pembuluh darah, paru dan abdomen melalui stetoskop Bel – digunakan untuk suara bernada rendah yang pelan seperti suara jantung tambahan atau murmur Diafragma – digunakan untuk suara bernada tinggi seperti suara napas, usus dan suara jantung normal PENILAIAN UMUM Penilaian/survei umum yaitu studi mengenai pasien secara keseluruhan yang mencakup status kesehatan umum dan karakteristik fisik apapun yang tampak jelas Ketika melakukan anamnesis, pengukuran dan penilaian tanda vital, perhatikan dan catat tampilan fisik, struktur tubuh, mobilitas dan perilaku PENILAIAN UMUM Tampilan fisik Kesadaran – pasien sadar, berorientasi baik, menjawab pertanyaan dan merespons dengan tepat Kondisi sakit – pasien tidak tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang atau berat Usia – apakah pasien tampak sesuai usia Warna kulit – tersebar merata, pigmentasi, kulit intak tanpa lesi Struktur tubuh Bentuk tubuh, kontur – proporsi adalah rentang lengan (ujung jari ke ujung jari sama dengan tinggi badan) dan panjang tubuh (dari ubun-ubun ke pubis sama dengan panjang dari pubis ke telapak kaki) Postur/habitus – pasien berdiri tegak secara nyaman sesuai usia Posisi – pasien duduk nyaman, tangan rileks dan kepala mengarah ke pemeriksa Nutrisi – berat badan tampak normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh, distribusi lemak tubuh merata Deformitas – perhatikan defek kongenital atau didapat yang tampak PENILAIAN UMUM Mobilitas Cara berjalan, gait – penempatan kaki akurat, jalan halus, simetris dan seimbang Rentang gerakan – mobilitas penuh dari sendi, tidak ada gerak involunter Perilaku Ekspresi wajah – pasien mempertahankan kontak mata Mood dan afek – pasien kooperatif dan berinteraksi dengan baik Artikulasi – jelas dan dapat dipahami Pakaian – tampak sesuai iklim, tampak bersih dan sesuai tubuh, budaya maupun kelompok usia pasien Hygiene personal – pasien tampak bersih terawatt dengan baik sesuai usia, rambut rapi, dandanan sesuai usia atau budaya I N S P E K S I B E R K A I TA N P E R N A PA S A N Keadaan Inspeksi lesi dinding toraks, kelainan bentuk, sifat dan pola napas umum Nilai ada tidaknya sesak napas Nilai ada tidaknya napas cuping hidung, penggunaan otot bantu napas dan retraksi otot intercostal Warna kulit Nilai sianosis perifer (warna bibir, kuku kebiruan), warna kulit pucat atau tidak Ekstremitas Nilai jari tabuh (clubbing finger), karat nikotin dan otot lengan atas mengecil Jari normal Jari tabuh (clubbing finger) PEMERIKSAAN TORAKS ANTERIOR I Inspeksi bentuk toraks dengan menilai diameter anteroposterior (AP) dibandingkan diameter sagital, dan besar sudut angulus costae. Diameter AP dada kurang dari diaemter transversal dengan rasio 1:2 Mengidentifikasi ada tidaknya penyempitan dan pelebaran sela iga, juga inspeksi kelainan yang lain seperti ada tidaknya bendungan vena, benjolan, ginekomastia, atau spider naevi. Posisi termasuk postur tampak rileks dengan tangan berada di samping jika berbaring atau di pinggang/paha jika duduk Pa Melakukan perabaan di seluruh toraks dengan lembut Melakukan pemeriksaan ekspansi pastikan simetris atau tidak Melakukan pemeriksaan fremitus raba yaitu vibrasi yang teraba Pr Melakukan perkusi lapang paru anterior dan aksilla, untuk menentukan bunyi ketukan Melakukan perkusi batas paru-hati, peranjakan hati dan perkusi batas paru-lambung A Melakukan auskultasi sistematis untuk mengetahui suara napas utama dan tambahan Melakukan pemeriksaan auditori fremitus P EMER IKSAAN TO R AKS P O STER IO R I Pasien duduk membelakangi pemeriksa Menilai ada tidaknya kelainan bentuk dan atau benjolan tulang belakang, serta benjolan (tumor) dinding toraks Pa Melakukan perabaan di seluruh toraks dengan lembut Melakukan pemeriksaan ekspansi pastikan simetris atau tidak Melakukan pemeriksaan fremitus raba yaitu vibrasi yang teraba Pr Melakukan perkusi lapang paru posterior dari apeks ke bawah dengan metode ladder like pattern A Melakukan auskultasi sistematis untuk mengetahui suara napas utama dan tambahan Melakukan pemeriksaan auditori fremitus PEMERIKSAAN ABDOMEN I Pasien baring terlentang Melihat bentuk abdomen A Menghitung frekuensi bising usus (2 menit) dan mendengarkan bunyi usus atau bunyi lain Pr Melakukan perkusi seluruh kuadran abdomen dan menilai bunyi Melakukan perkusi secara khusus untuk menilai pekak hati, timpani gaster, splenomegali, dan liver span Pa Pasien menekuk lutut (a) Abdominopelvic regions (b) Abdominopelvic quadrants. Melakukan palpasi superfisial (ringan) dan dalam PEMERIKSAAN ABDOMEN Pa Hepar – menggunakan sisi palmar radial jari tangan kanan saat pasien menarik napas dalam Limpa Metode Schuffner – dimulai dari SIAS kanan melewati umbilicus menuju arcus costae kiri Metode Schuffner Ballotement – dilakukan untuk memeriksa ginjal dengan metode bimanual Ballotement kidney ALHAMDULILLAH TERIMA KASIH

Use Quizgecko on...
Browser
Browser