🎧 New: AI-Generated Podcasts Turn your study notes into engaging audio conversations. Learn more

Materi Geo Kls 10_Erlangga PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This document is a student material for Indonesian high school (SMA) geography, Grade 10. It covers topics like geographic concepts, principles, maps, remote sensing, GIS, and geographic themes. The book explores interactions between humans and the geosphere.

Full Transcript

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa SMA Kelas X Penulis: Sari Oktaiana, dkk. ISBN 978-602-244-361-2 (jilid 1) Tem...

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2021 Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Siswa SMA Kelas X Penulis: Sari Oktaiana, dkk. ISBN 978-602-244-361-2 (jilid 1) Tema 04 Geograi: Manusia, Ruang, dan Lingkungan Sumber: London Stereoscopic and Photographic Company/ Wikimedia Commons/CC-BY-3.0 TEMA 02: SOSIOLOGI | 213 Gambaran Tema Pada bagian ini kalian akan belajar perkembangan ilmu geograi secara singkat, pendekatan geograi, obyek geograi, konsep dan prinsip geograi, peta, penginderaan jauh, Sistem Informasi Geograis (SIG), melakukan penelitian geograi, serta fenomena geosfer. Interaksi antarsfera dan manusia menjadi fokus kajian di bagian ini. Termasuk manfaat peta, penginderaan jauh, dan SIG bagi interaksi manusia dan sfera. Capaian Pembelajaran Geograi Pada akhir kelas X, peserta didik mampu: mengidentiikasi, memahami, dan mampu membuat pertanyan tentang karakteristik wilayah Indonesia secara isik/sosial dan manfaatnya bagi kehidupan manusia; mengidentiikasi dan mendeskripsikan serta mampu mencari/mengolah informasi tentang keberagaman wilayah secara isik dan sosial; mampu membuat dan memanfaatkan peta serta memaparkannya fenomena alam dan sosial; mendeskripsikan wilayah berdasarkan ilmu pengetahuan dasar geograi, karakter isik dan sosial wilayah (lokasi, keunikan, distribusi, persamaan dan perbedaan, dan lain-lain) dan pemanfaatan sumberdaya bagi penduduk dengan memanfaatkan peta, data, tabel dan lainnya, serta pemanfataan teknologi SIG; mampu menganalisis dan mengembangkan ide/solusi tentang keberagaman isik dan sosial terhadap keberagaman wilayah secara isik dan sosial. Peserta didik mampu menganalisis dan memublikasikan keunggulan keberagaman wilayah secara isik dan sosial wilayah Indonesia dibandingkan wilayah sekitar berdasarkan peta dan ilmu pengetahuan geograi. 214 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: Mengetahui konsep ilmu ekonomi, kebutuhan manusia, dan sejumlah konsep geograi, Menjelaskan manfaat belajar geograi, Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara melakukan pengamatan dan mengenali fenomena geosfer, Mengumpulkan beberapa contoh fenomena geosfer dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi yang telah dipelajari Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai beberapa masalah dari fenomena geosfer dan memecahkan masalah tersebut, Menyusun berbagai bentuk laporan penugasan berdasar materi yang telah dipelajari. Materi Kelas X: Pengantar Ilmu Geograi Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geograis (SIG) Penelitian Geograi Fenomena Geosfer Pertanyaan Kunci: Bagaimana interaksi antarsfera memengaruhi manusia? Bagimana manusia mengelola ruang sehingga memengaruhi sfera yang lain? Bagaimana ilmu geograi dapat membantu manusia mengatasi masalahnya? Kata kunci: Geosfer, ruang, wilayah, lingkungan, sfera, peta, interaksi, litosfer, pedosfer, biosfer, hidrosfer, atmosfer, antroposfer, bencana TEMA 04: GEOGRAFI 215 A. Pengantar Ilmu Geograi Coba amati baik-baik dua gambar di bawah ini! Dapatkah kalian temukan perbedaan kedua gambar tersebut? Gambar 4.1 Kali Krukut di Kota Tua, Jakarta Sumber: Muhammad Syahid/ Wikimedia Commons/CC- BY-4.0 (2018) Gambar 4.2 Rumah di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta Sumber: Ahmad Fauzi/ Wikimedia Commons/CC-BY-3.0 (2018) 216 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Sekarang amatilah lingkungan sekitar kalian. Dapatkah kalian menemukan kemiripan fakta di lingkungan sekitar kalian dengan foto tersebut? Menurut kalian, mengapa hal-hal itu dapat terjadi? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik? Sekarang kita beralih pada peta kepadatan penduduk dan keadaan geograi Indonesia tahun 2019 di bawah ini! Gambar 4.3 Peta Kepadatan Penduduk Indonesia tahun 2019 Sumber: Statistik Indonesia 2020/BPS (2020) Dari peta di atas, informasi apa saja yang kalian peroleh? Wilayah mana yang paling padat hingga paling jarang penduduknya? Mengapa hal itu dapat terjadi? Lalu, amatilah lingkungan sekitar kalian dan bandingkan kepadatan penduduk di tempat kalian! Nah, sekarang coba kalian cek informasi ramalan cuaca hari ini, informasi yang dapat kalian ketahui dari radio, televisi, handphone, dan laptop yang terkoneksi dengan internet. Kalian juga bisa mengakses informasi ramalan cuaca melalui situs web Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoisika (BMKG) dan akan menemukan informasi seperti ini: TEMA 04: GEOGRAFI 217 Gambar 4.4 Info prakiraan cuaca. Sumber: BMKG (2020) Dari informasi ramalan cuaca, dapatkah kalian mencatat informasi apa saja yang diperoleh? Lalu, dapatkah kalian menjelaskan manfaat informasi tersebut bagi kalian? Apabila kalian memantau ramalan cuaca setiap minggu atau bahkan setiap hari, kalian akan mengetahui prediksi terjadinya hujan atau cerah, suhu udara, kecepatan angin, hingga kelembaban udara. Ketika ramalan cuaca menyatakan hari ini akan hujan, kalian dapat menyiapkan diri. Misalnya, jika berencana pergi ke luar rumah, ada baiknya kalian membawa jas hujan, payung, dan jaket. Bagi orang-orang yang hidup di negara dengan empat musim, mencari informasi tentang ramalan cuaca merupakan hal yang wajib dilakukan. Informasi ramalan cuaca menentukan banyak hal, termasuk rencana aktivitas manusia. Sebagai contoh, kegiatan apa yang hendak dilakukan? Apakah dilakukan di dalam atau di luar ruangan? Pakaian dan sepatu seperti apa yang cocok dikenakan? Lalu pilihan moda transportasi apa yang hendak digunakan? Serta beberapa aktivitas lain yang menyesuaikan dengan kondisi cuaca. 218 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Gambar 4.5 Gotong royong membersihkan sungai dari sampah Sumber: Stanley Teguh/Wikimedia Commons/CC 4.0 (2016) Beragam contoh keseharian tersebut merupakan gambaran interaksi manusia dan alam yang menjadi salah satu kajian dalam ilmu geograi. Oleh karena itu, pengetahuan manusia tentang alam lingkungan di tempat- tempat tertentu, termasuk perbedaan dan persamaannya, dapat dikatakan sebagai pengetahuan geograis. Jadi, dapat dikatakan, sejak dahulu setiap orang memiliki pengetahuan tentang geograi. Mereka hanya tidak mengetahui pengetahuan yang mereka miliki adalah pengetahuan geograis. Sebagai contoh, berbagai kearifan lokal tentang mitigasi bencana yang terdapat di Nusantara menunjukkan bahwa manusia telah belajar dengan alamnya. Manusia baru menyadari pengetahuan tersebut adalah geograi setelah mereka mendapatkannya secara formal di sekolah. Ketika di bangku SD dan SMP, kalian pernah belajar tentang Ilmu geograi. Beberapa topik telah kalian pelajari. Nah, dapatkah kalian mencari contoh kearifan lokal di daerah kalian yang menunjukkan bagaimana masyarakat telah berupaya menjaga kelestarian alam dan menghindari dampak dari bencana? TEMA 04: GEOGRAFI 219 Penjelasan Konsep: Kearifan lokal adalah budaya suatu masyarakat setempat (lokal), dapat berupa pandangan hidup, tradisi, ajaran, sistem pengetahuan, dan sejenisnya. Contoh, kearifan lokal suku Kajang, Sulawesi Selatan, dalam menjaga kelestarian hutan dengan hidup sederhana dan tidak mengambil hasil hutan secara berlebihan. “Mitigasi” menurut KBBI adalah tindakan mengurangi dampak bencana. Dalam perkembangan selanjutnya, geograi dikategorikan sebagai ilmu karena diselenggarakan secara sistematis. Sebagai sebuah ilmu, geograi tidak hanya memberikan gambaran tentang bumi tetapi juga kegiatan lebih lanjut seperti penelitian dan analisis, baik dari segi isik maupun sosial. Selanjutnya, untuk mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia, ilmuwan geograi melakukan penelitian geograi. Hal ini tidak hanya terfokus pada penampakan yang terlihat dari luar, tetapi juga sampai pada pertanyaan: Mengapa benda-benda yang kita lihat membentuk suatu pola kesatuan? Mengapa dan bagaimana bagian-bagian tersebut saling berhubungan? Pada bagian ini, kalian akan belajar mengenai asal-usul, pendekatan, konsep, penelitian geograi, maupun beberapa topik yang menjadi obyek dalam ilmu geograi. Sesungguhnya, dalam kehidupan sehari-hari, kalian telah belajar geograi. Geograi adalah ilmu yang aktual dan melekat dalam kehidupan manusia. 220 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X 1. Perkembangan Ilmu Geograi Berdasarkan asal-usulnya, ilmu geograi ter- masuk ilmu yang tua. Geograi muncul sejak abad ke-300 SM ketika bangsa Yunani melalui Eratosthenes, memperkenalkan geograi sebagai gambaran atau tulisan permukaan bumi (Maryani, 2006). Secara etimologis, dalam bahasa Yunani kata geograi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “graphia” berarti gambaran. Dengan demikian, geograi dideinisikan sebagai studi Gambar 4.6 tentang tempat dan hubungan antara manusia Peta dunia karya dan lingkungannya. Beberapa tokoh seperti kartografer Lord Nicolas the German berdasarkan Aristoteles, Strabo, Ptolemeus, dan Herodotus manuskrip Ptolemeus, kemudian mengembangkan ilmu geograi. Bah- astronomer dan geografer kan Ptolomeus, yang juga dikenal sebagai ahli Yunani dari abad ke-2, yang berjudul Geography. matematika dan astronomi, merupakan orang Sumber: Norman B. Leventhal Map/ yang pertama kali mengenalkan peta. Wikimedia Commons/CC-BY-2.0 (1482) TEMA 04: GEOGRAFI 221 Perkembangan ilmu geograi seiring dengan sejarah manusia untuk mengenal lingkungan dan wilayah yang lain. Ahli geo- grai mempelajari sifat isik permukaan bumi maupun masyarakat manusia yang tersebar di atasnya. Mereka juga meneliti interaksi budaya manusia dengan lingkungan alam, serta dampak lokasi dan tempat tinggal pada manusia. Geograi berupaya memahami ruang dan tempat suatu obyek ditemukan, Gambar 4.7 proses dan alasan keberadaan obyek itu Ibnu Battutah bersama di suatu tempat, serta perkembangan dan pemandu lokal di Mesir. perubahannya seiring waktu. Ilustrasi karya Léon Benett pada buku Jules Verne Pada Abad Pertengahan, ilmu geograi berjudul Découverte de la juga dikembangkan oleh bangsa Arab yaitu terre (1878). Sumber: Léon Benett/Wikimedia oleh Idrisi, Ibnu Battutah, dan Ibnu Khaldun. Commons/CC-BY-SA 4.0. (1878). Mereka melakukan perjalanan ke berbagai penjuru negeri yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia. Dalam salah satu karyanya, Travels in Asia and Africa 1325-1354, Ibnu Battutah mendeskripsikan bentang alam lingkungan yang ia kunjungi, sekaligus aspek budaya, ekonomi, dan politik suatu masyarakat. Di akhir Abad Pertengahan, Marco Polo, seorang penjelajah asal Italia, telah mendokumentasikan perjalanannya ke berbagai penjuru negeri Asia hingga sampai Gambar 4.8 ke Cina melalui jalur sutera. Karya Marco Polo Mosaik Marco Polo di tersebut membangkitkan minat mempelajari Municipal Palace of Genoa Sumber: Public domain/Salviati/Wikimedia geograi di luar dunia Muslim. Beberapa wilayah di Nusantara pernah menjadi daerah Commons (1867) persinggahan Ibnu Battutah dan Marco Polo. 222 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Perkembangan ilmu geograi juga seiring dengan Abad Renaisans di Eropa yang mendorong keinginan untuk menjelajahi bagian dunia yang belum diketahui. Perjalanan tersebut nantinya mengarah pada penjelajahan untuk penemuan-penemuan besar. Pengayaan: Untuk memperdalam pengetahuan kalian akan perkembang- an ilmu geograi, kalian dapat mencari dari berbagai sumber mengenai kontribusi beberapa tokoh bagi perkembangan geograi. Di Nusantara, perkembangan ilmu geograi diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace, naturalis asal Inggris. Wallace menjelajahi Malaka, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Ambon, hingga Papua pada tahun 1854–1862. Kisah perjalanan Wallace kemudian diterbitkan pada 1869 dengan judul The Malay Archipelago. Buku tersebut mendokumentasikan keanekaragaman hayati di Nusantara. Tokoh yang dikenal dengan bapak biogeograi ini kemudian memperkenalkan teori Garis Wallace, garis imajiner yang mengelompokkan lora dan fauna berdasarkan wilayah di Indonesia. Perkembangan geograi juga sejalan dengan berbagai penemuan teknologi seperti fotograi udara, sensor jarak, komputer, dan satelit yang membantu pemahaman manusia tentang peta dan pemetaan. Beberapa ahli geograi, menjelaskan geograi sebagai ilmu yang mem- pelajari hubungan timbal balik antara alam dan manusia di permukaan bumi. Berdasarkan KBBI, geograi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, lora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. Geograi menjelaskan sifat bumi melalui fenomena alam serta interaksi dengan manusia sebagai penghuninya. Ahli geograi mempelajari lanskap bumi, atmosfer, lingkungan alam, dan manusia. Geograi juga mengkaji perubahan dan proses kehidupan kumpulan manusia atau penduduk seiring dinamika yang terjadi pada bumi dalam rentang waktu yang panjang. TEMA 04: GEOGRAFI 223 Penjelasan Konsep: Secara umum lanskap dapat dipahami sebagai bentang alam dan bentang lahan. Menurut KBBI terdapat dua jenis lanskap yaitu a) alam lanskap adalah lingkungan yang belum diubah dan dijamah oleh manusia. B) kultur lanskap adalah lingkungan yang telah diubah dan dibentuk oleh manusia Berdasarkan penjelasan materi di atas, dapatkah kalian mencari tahu lebih dalam asal-usul dan perkembangan ilmu geograi? Bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan lingkungannya? Carilah pemahaman geograi dengan tepat agar kalian dapat memahami ilmu ini lebih baik! 2. Obyek Studi Ilmu Geograi Setiap disiplin ilmu memiliki obyek studi atau hal pokok yang dikaji tersendiri dan menjadi kekhasan ilmu tersebut. Walaupun memiliki ke- miripan dalam hal yang dikaji, yaitu tentang manusia dan lingkungan, geograi memiliki kekhasan. Terdapat dua obyek studi dalam ilmu geograi yaitu obyek material dan obyek formal. a. Obyek material adalah hal pokok yang dapat diamati dan dikaji dalam ilmu geograi. Hal pokok tersebut bersifat bendawi dan nyata. Hal ini disebut obyek material atau berbentuk “materi” yang dapat diamati. Obyek material geograi adalah fenomena geosfer yaitu segala peristiwa alam yang terjadi pada bumi. Fenomena geosfer meliputi atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (lora dan fauna), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia). Fenomena geosfer sebagai obyek material geograi akan kita diskusikan lebih jauh dalam bagian selanjutnya dari buku ini. Kalian dapat memperkaya informasi tentang obyek material studi ilmu geograi dari berbagai sumber. 224 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X b. Obyek formal adalah pendekatan atau cara memahami fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi dan menjadi sebab geograi dipelajari. Fred K. Scaefer, seorang ahli geograi, menyatakan obyek formal geograi adalah ilmu yang terkait dengan cara mengatur pembagian keruangan di permukaan bumi. Obyek formal dari geograi terkait dengan penyebab fenomena di permukaan bumi dan cara mempelajarinya (Suharsono & Budi, 2006: 199). Terdapat tiga macam pendekatan geograi yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan kelingkungan/ekologi (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach). Ketiganya akan kalian pelajari lebih mendalam di bagian ini. Obyek formal inilah yang membedakan ilmu geograi dan ilmu pendukung lainnya. Misalnya geograi akan mudah dibedakan dengan biologi, oseanograi, hidrologi, klimatologi, geologi, dan ilmu-ilmu ke- bumian lainnya. Sebagai contoh, klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan cuaca di suatu daerah. Klimatologi akan menjelaskan tentang kondisi cuaca, curah hujan, tekanan udara di daerah tersebut. Namun, geograi memiliki cara penjelasan yang berbeda dengan klimatologi. Dengan perspektif keruangan, geograi menjelaskan dampak curah hujan di daerah tersebut atau wilayah mana saja yang berpotensi tergenang. Dengan perspektif ekologi, geograi akan menganalisis perilaku manusia menyikapi curah hujan dalam kaitannya dengan lingkungannya Contoh lain, dalam alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman, pendekatan ekologi akan menganalisis aspek lingkungan, terutama hutan, sebagai daerah resapan air. Geograi dengan pendekatan kewilayahan yang menggabungkan dua pendekatan terdahulu akan memperhatikan hubungan antarwilayah. Da- lam contoh terkait dengan curah hujan misalnya, pendekatan ini tidak hanya menjelaskan dampak curah hujan di suatu daerah, tetapi juga dampaknya bagi daerah lain yang bahkan tidak mengalami curah hujan TEMA 04: GEOGRAFI 225 tinggi. Pendekatan ini juga menekankan perilaku yang mesti dilakukan oleh manusia yang tinggal di daerah tersebut dan daerah terdampak lainnya. Studi kasus berikut ini dapat memberikan contoh dan penjelasan mengenai pendekatan kompleks wilayah. Studi Kasus Bacalah dengan cermat artikel di bawah ini! Gambar 4.9 Banjir Jakarta, Januari 2020 Sumber: bnpb.go.id (2020) Cerita banjir besar yang melanda Jakarta kiranya dapat meng- gambarkan pendekatan kompleks wilayah dalam menjelaskan pe- ristiwa yang terjadi hampir setiap tahun. Banjir di Jakarta bahkan bisa terjadi meskipun Jakarta tidak mendapatkan curah hujan tinggi. Peristiwa banjir Jakarta terjadi karena adanya banjir kiriman dari daerah tetanggga yakni Bogor. Bogor dikenal sebagai kota hujan karena curah hujan yang sangat tinggi. Hujan bahkan terjadi hampir setiap hari di kota ini. Bogor juga merupakan daerah hulu beberapa sungai yang membelah Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Oleh karena itu, fungsi Bogor sebagai daerah tangkapan air sangat vital. 226 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Sayangnya selama empat dekade, Bogor sebagai daerah tangkapan air mengalami penurunan dan alih fungsi lahan. Kawasan hutan di Bogor telah berubah menjadi lokasi berbagai obyek wisata dengan banyak vila, hotel, hingga pusat-pusat keramaian lainnya. Akibatnya, saat terjadi curah hujan tinggi, air tidak dapat disimpan sepenuhnya ke dalam tanah. Air ini kemudian mengalir deras ke daerah hilir yakni Jakarta. Di Jakarta, lahan-lahan resapan air juga banyak berkurang karena terjadi alih fungsi lahan. Kawasan hijau telah berubah menjadi hutan beton karena banyak didirikan gedung-gedung pencakar langit untuk pengembangan pusat-pusat bisnis, perdagangan, dan pemukiman. Banjir kiriman dari Bogor akhirnya tidak dapat terserap. Di tambah lagi, sungai-sungai di Jakarta telah mengalami pendangkalan dan penyumbatan karena aktivitas membuang sampah di sungai. Pada gilirannya, sungai di bagian hilir tidak mampu menampung banjir kiriman dan mengalirkannya ke laut. Terjadilah banjir besar yang menggenangi banyak titik wilayah di Jakarta. Agar lebih memahami tentang cara pandang atau perspektif ilmu geograi dengan ilmu lain yang terkait dengan geograi, kerjakanlah aktivitas di bawah ini! Lembar Aktivitas 1 Apa perbedaan cara pandang geograi dengan ilmu lainnya? Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri. Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas. Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas. Laporan tugas dapat berbagai bentuk dan media, misalnya poster, infograis, dan lain-lain. TEMA 04: GEOGRAFI 227 Tugas: Temukan satu contoh dapat berupa kasus atau pertanyaan dari ketiga perspektif geograi serta kajian dari ilmu pendukung geograi. Tuliskan tentang perbedaan cara pandang geograi dengan ilmu lainnya. Kalian dapat memilih perbedaannya dengan ilmu pendukung geograi seperti yang telah dijelaskan di atas, misalnya: hidrologi, biologi, oseanograi, geologi dan lain-lain. perspektif perspektif keruangan ekologi contoh fokus kajian perspektif kompleks ilmu lainnya wilayah 3. Aspek Ilmu Geograi Kajian Ilmu geograi mencakup dua aspek yaitu aspek isik dan aspek sosial. Berikut penjelasannya: a. Aspek isik adalah aspek non-manusia yang memengaruhi kehidupan manusia, yaitu aspek topologi (terkait dengan letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah), aspek biotik (terkait dengan lora dan fauna), dan aspek abiotik (terkait dengan kondisi tanah, air, dan iklim). b. Aspek sosial adalah yang terkait dengan tempat dan cara manusia hidup serta berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Aspek sosial ini akan melihat dari dimensi ekonomi, budaya, politik, dan kondisi sosial suatu masyarakat. 228 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Berdasarkan penjelasan tersebut, dapatkah kalian mencari contoh- contohnya, bagaimana aspek isik dan aspek sosial wilayah kalian? Pengayaan: Untuk menambah wawasan mengenai berbagai aspek Ilmu geograi, kalian dapat mencari dari berbagai sumber belajar mengenai aspek isik dan aspek sosial! Hal ini dapat kalian gunakan untuk melakukan pengamatan mengenai kondisi daerah kalian. 4. Pendekatan Geograi Pendekatan atau cara mempelajari geograi sudah disinggung di awal materi. Ketika kalian belajar ilmu geograi, hal yang membedakan dengan ilmu lainnya adalah pendekatan atau cara berpikir geograi yang menjadi karakteristik ilmu ini. Terdapat tiga pendekatan yang menjadi cara berpikir geograi yaitu: Pendekatan keruangan (spatial approach) Pendekatan keruangan adalah cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat (ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi. Pendekatan ini lebih memberi perhatian pada lokasi dan sebarannya, fenomena yang terjadi, penyebab fenomena tersebut terjadi di lokasi itu, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut. Sebagai contoh, dalam melihat kasus banjir yang terjadi di Kota Yogyakarta, pendekatan keruangan akan menganalisis lokasi daerah rawan banjir termasuk sebarannya, penyebab banjir, dan faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap banjir. Peta ancaman banjir di Kota Yogyakarta berikut ini akan memberikan informasi mengenai lokasi dan sebaran kawasan rawan banjir. TEMA 04: GEOGRAFI 229 428.000 430.000 432.000 434.000 MLATI GAMPING KRICAK KARANGWARU SLEMAN DEPOK TEGALREJO BENER 9.140.000 9.140.000 TERBAN COKRODININGRATAN JETIS KLITREN BUMIJO GOWONGAN KOTABARU GONDOKUSUMAN DEMANGAN TEGALREJO SOSROMENDURAN TEGAL PANGGUNG BACIRO GEDONGTENGEN PRINGGOKUSUMAN DANUREJAN BANGUNTAPAN BAUSASRAN SURYATMAJAN PAKUNCEN NGAMPILAN SEMAKI PURWO KINANTI MUJA MUJU NGUPASAN PAKUALAMAN NGAMPILAN GUNUNG KETUR 9.137.500 9.137.500 GONDOMANAN WIROBRAJAN WIROBRAJAN NOTOPRAJAN Y O G YA K A R TA PRAWIRODIRJAN KADIPATEN TAHUNAN PANEMBAHAN WIROGUNAN WARUNGBOTO KRATON PATANGPULUHAN REJOWINANGUN PATEHAN KEPARAKAN MERGANGSAN UMBULHARJO PANDEYAN GEDONGKIWO SURYODININGRATAN MANTRIJERON KOTAGEDE MANTRIJERON BRONTOKUSUMAN PRENGGAN SOROSUTAN 9.135.000 9.135.000 KASIHAN PURBAYAN GIWANGAN SEWON BANTUL 428.000 430.000 432.000 434.000 Legenda : Proyeksi Lokal: UTM Zone 49 Selatan Proyeksi geografi : Lintang-Bujur PETA ANCAMAN BANJIR Batas Kabupaten/ Kota Jalan Kolektor WGS Datum: WGS 1984 KOTA YOGYAKARTA Batas Kecamatan Jalan Lokal Unit Grid: Lintang-Bujur dengan interval Grid 0,5 derajad SKALA 1:25.000 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Gambar latar: SRTM 30 meter Batas Desa/ Kelurahan Jalan Lain 0 0,25 0,5 1 Peta dasar: Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1: 25.000 BIG Km Kabupaten Kota Jalan Kereta Api Disahkan Oleh: Gambar 4.10 Peta Ancaman 390.000 420.000 450.000 480.000 Batas Administrasi : BPS 2011 Jalan Arteri Sungai Metodologi dan Zonasi Risiko Bencana: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 9.150.000 9.150.000 Kelas Sumber Data: - Hasil analisis Variabel Data Ancaman Banjir 2014 Rendah Disclaimer KEPALA BPBD 9.120.000 9.120.000 Banjir di Kota Yogyakarta Peta ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana WALIKOTA (BADAN PENANGGULANGAN penanggulangan bencana (RPB) tingkat Kabupaten/ Kota YOGYAKARTA BENCANA DAERAH) Sedang KOTA YOGYAKARTA Penggambaran batas administrasi dan nama geografi Tinggi tidak digunakan sebagai referensi mengenai batas 9.090.000 9.090.000 sesungguhnya di lapangan, dan tidak menyiratkan Indeks 390.000 420.000 450.000 480.000 pengesahan resmi dari BPBD ID Peta 2014-10-1_Ancaman Banjir_Kota_Yogyakarta_10 Rendah Sedang Tinggi Dibuat tanggal 1 Oktober 2014 Drs. H. Haryadi Suyuti. Agus Winarto Sumber: BPBD Pemerintah Kota Yogyakarta (2014) Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach) Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan isik tempat fenomena geosfer terjadi. Pertanyaan dasar dalam pendekatan ini: 1) Fenomena apa yang terjadi? 2) Di manakah terjadinya? Bagaimana sebaran, luasan, dan dampaknya? 3) Bagaimana relasi fenomena tersebut dengan manusia? Bagaimana cara berpikir manusia terhadap fenomena tersebut? Sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat manusia di daerah tersebut terhadap fenomena yang terjadi? Pada kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan lingkungan me- musatkan perhatian pada struktur tanah dan kondisi daerah cekungan yang menjadi penyebab banjir. Pendekatan ini juga mengamati perilaku manusia dalam mengubah alam sehingga memunculkan risiko banjir. 230 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach) Sedangkan pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer. Pertanyaan mendasar dari pendekatan ini adalah: 1) fenomena apa yang terjadi? (ada aspek yang kompleks terjadi di dua wilayah atau lebih sebaran dan luasannya). 2) di mana terjadi (sebarannya dan luasannya disajikan dalam peta)? dan mengapa terjadi di lokasi tersebut? 3) Faktor alam apa saja yang memengaruhi fenomena tersebut dan juga faktor manusia (pengetahuan, cara pandang, sikap dan perilaku)? 4) bagaimana dinamikanya?, 5) bagaimana pemecahan terhadap masalah tersebut? Pendekatan ini menjelaskan hubungan antarwilayah yang berbeda, misalnya wilayah A, B, dan C yang berpotensi saling memengaruhi baik korelasi maupun sebab-akibatnya. Dalam kasus banjir di Kota Yogyakarta, pendekatan ini akan mencari penjelasan dari pendekatan keruangan maupun ekologi, serta menganalisis potensi pengaruh dari wilayah lain yang dapat memengaruhi terjadinya banjir. Kasus banjir di Kota Yogyakarta akan menganalisis keterkaitan dengan alih fungsi lahan maupun kondisi cuaca di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Lalu cara pandang, pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang tinggal di tiga kota/kabupaten tersebut juga menjadi fokus dari cara pandang ini. Dari ketiga pendekatan tersebut, kalian dapat mengamati dan meng- analisis berbagai fenomena geosfer yang terjadi di daerah kalian. Misalnya, kalian dapat mengamati, mengapa terjadi kepadatan penduduk yang lebih banyak? Mengapa ketika musim hujan, potensi terjadinya banjir lebih sering terjadi? Mengapa hasil laut di wilayah kalian lebih banyak atau menurun? Agar kalian lebih memahami ketiga pendekatan geograi, kerjakan aktivitas berikut ini! TEMA 04: GEOGRAFI 231 Lembar Aktivitas 2 Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara berkelompok. Gunakan berbagai sumber belajar untuk mengerjakan tugas. Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas! Tugas: Amatilah lingkungan tempat kalian tinggal, ambil satu contoh kasus tentang masalah lingkungan dan manusia yang sedang dan pernah terjadi. Buatlah pertanyaan berdasarkan tiga pendekatan geograi dari contoh kasus yang kalian temukan. Carilah informasi dari berbagai sumber untuk menemukan jawaban dari pertanyaan kalian. Carilah peta dari berbagai sumber untuk mengetahui peta kawasan dari kasus yang kalian temukan. Informasi tentang peta dapat diakses melalui situs web Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah kalian. 232 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X 5. Konsep Geograi Dalam memahami geograi sebagai ilmu yang mengkaji manusia dengan lingkungannya dalam kesatuan ruang, ada beberapa konsep geograi yang harus kalian pahami. Konsep geograi merupakan hal pokok yang menjadi kekhasan ilmu geograi dalam menjelaskan berbagai fenomena geograis. Terdapat beberapa konsep utama dalam geograi yaitu: a. Konsep lokasi Konsep lokasi dalam geograi menjelaskan fenomena geosfer yang terkait dengan letak. Konsep lokasi biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan letak geograis suatu obyek di permukaan bumi. Terdapat dua pemahaman tentang lokasi yaitu: Pertama, lokasi absolut, yaitu lokasi yang tetap secara astronomis. Dengan kata lain, lokasi absolut berdasarkan pada garis lintang dan garis bujur. Contohnya, lokasi absolut Pulau Flores adalah terletak pada 8°40′29″ Lintang Selatan dan 121°23′04″ Bujur Timur. Kedua, lokasi relatif, yaitu letak suatu wilayah di permukaan bumi yang sifatnya berubah-ubah karena dipengaruhi oleh wilayah di sekitarnya. Contoh: lokasi relatif Pulau Flores terletak di selatan Pulau Sulawesi. Gambar 4.11 Letak absolut dan relatif Pulau Flores Sumber: Sadalmelik/Wikimedia Commons/CC-BY-S.A. 3.0 (2007). TEMA 04: GEOGRAFI 233 b. Konsep Jarak Konsep ini mengacu pada rentang dua lokasi. Jarak adalah pemisah alami. Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Contohnya, jauh-dekatnya jarak mengangkut bahan baku ke pabrik memengaruhi besarnya biaya angkut. Terdapat dua pemahaman akan jarak, yaitu: Pertama, jarak absolut yaitu jarak yang sebenarnya. Sebagai contoh, jarak absolut Kabupaten Malang dan Ibukota Jakarta adalah 888,5 km. Kedua, jarak relatif yaitu penentuan jarak antara dua wilayah berdasarkan waktu (waktu tempuh) apabila menggunakan moda transportasi yang berbeda. Sebagai contoh, jarak relatif Kabupaten Malang dan Ibukota Jakarta adalah 1,5 jam apabila menggunakan moda transportasi pesawat. Tetapi apabila menggunakan transportasi kereta api maka jarak relatifnya adalah 15,5 jam. Apakah kalian sudah memahami perbedaan antara jarak absolut dan jarak relatif? Gambar 4.12 Jarak absolut dari titik X ke Y adalah 2500 meter, sementara jarak relatif adalah 1 jam c. Konsep keterjangkauan Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang sulit dijangkau. Keterjangkauan memperhatikan kondisi medan, ketersediaan prasarana infrasruktur seperti jalan, kondisi kualitas prasarana yang tersedia, serta ketersediaan sarana transportasi dan komunikasi. Berdasarkan konsep keterjangkauan, wilayah suatu daerah akan dilihat berdasarkan akses dan keterjangkauannya. 234 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Keterjangkauan pada umumnya berubah sesuai perkembangan ekonomi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta transportasi. Situasi dan kondisi keterjangkauan bisa berubah apabila terdapat bencana, misalnya banjir atau tanah longsor yang memutus akses untuk menuju suatu tempat. Demikian pula sebaliknya, suatu daerah terisolasi dapat menjadi daerah yang terbuka ketika dibangun jalan atau infrastruktur menuju wilayah tersebut. Bagaimana dengan keterjangkauan lokasi kalian berada? Amatilah dan jelaskan keterjangkauan di wilayah kalian! d. Konsep Pola Pola adalah karakteristik ketergantungan pada berbagai fenomena geograis suatu tempat atau ruang di permukaan bumi. Geograi mempelajari tentang pola-pola bentuk dan penyebaran fenomena geograis. Misalnya pemukiman penduduk di daerah dataran tinggi didominasi oleh pola persebaran, pola vegetasi di Daerah Aliran Sungai (DAS), pola pemukiman di daerah tepi pantai. Pola juga terkait dengan lora fauna, curah hujan, dan lain-lain. Tentu, hal ini dapat kalian temukan di tempat tinggal kalian, misalnya pola pemukimannya dan pola-pola yang lain. e. Konsep Morfologi Konsep morfologi mengacu pada gambaran dan bentuk suatu tempat di permukaan bumi akibat kekuatan endogenik dan eksogenik. Misalnya dataran rendah di sepanjang kawasan Pantai Utara Jawa didominasi oleh kondisi pendangkalan dan erosi daerah aliran sungai akibat proses sedimentasi, dan lain sebagainya. Hal ini dapat kalian temukan di lingkungan sekitar kalian. Penjelasan Konsep: Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yaitu tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari permukaan bumi, yaitu pelapukan, erosi dan sedimentasi. TEMA 04: GEOGRAFI 235 f. Konsep Aglomerasi (pengelompokan) Konsep ini mengacu pada kondisi persebaran dan pengelompokan suatu wilayah yang relatif memusat dan saling menguntungkan. Misalnya daerah industri menunjukkan adanya pemusatan dan pengelompokan kawasan industri. Kawasan konservasi yang menunjukkan adanya pemusatan wi- layah konservasi. Misalnya kawasan konservasi tanaman bakau. Amatilah lingkungan sekitar kalian berdasarkan konsep ini! Gambar 4.13 Kampung Terapung Ampana, Sulawesi Tengah. Kampung ini menjadi salah satu pusat permukiman Suku Bajo yang bermatapencarian nelayan. Sumber: Rukly Chahyadi/ Wikimedia Commons/CC- BY-4.0 (2015). g. Konsep Nilai Guna Nilai guna merupakan fenomena geograis atau sumber daya alam di permukaan bumi yang saling berhubungan antarwilayah. Misalnya laut memiliki nilai kegunaan yang lebih bagi nelayan dibandingkan dengan petani. Sedangkan hutan memiliki nilai kegunaan lebih bagi pecinta alam dibandingkan pelajar. Coba amatilah lingkungan sekitar kalian, temukan dan kenali nilai guna wilayah kalian! h. Konsep Interaksi atau Saling Ketergantungan Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menghasilkan fenomena, tampilan, dan masalah baru. Dalam interaksi, satu fenomena bergantung pada fenomena lainnya. Misalnya, fenomena interaksi desa-kota terjadi karena adanya perbedaan potensi 236 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X alam. Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan produk industri. Karena kedua wilayah saling membutuhkan, maka terjadilah interaksi. Berdasarkan gambaran tersebut, amatilah konsep interaksi atau ketergantungan antardaerah di tempat kalian! i. Konsep Diferensiasi Area Diferensiasi area sesuai dengan karakteristik antarwilayah di permukaan bumi. Konsep diferensiasi wilayah digunakan untuk mempelajari perbedaan fenomena geograis antara satu daerah dengan daerah lain. Contoh: Jenis tanaman yang dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dengan jenis tanaman di dataran rendah. Secara mendetail dapat kita temukan dalam iklim menurut Junghuhn, misalnya: Konsep ini juga dapat digunakan untuk melihat jenis mata pencaharian. Misalnya penduduk yang tinggal di wilayah pesisir dominan bermata pencaharian sebagai nelayan sementara masyarakat yang tinggal di dataran tinggi cenderung berprofesi sebagai petani sebagai mata pencahariannya. Coba amati hal ini, bagaimana keterkaitan diferensiasi wilayah dengan TEMA 04: GEOGRAFI 237 kebiasaan sehari-hari yang dilakukan di wilayah kalian? Bandingkan dengan wilayah lainnya! j. Konsep Keterkaitan Antar-ruang Konsep ini mengacu pada derajat keterkaitan antarwilayah. Keterkaitan antar-ruang menunjukkan keterkaitan yang tersebar antara satu fenomena dan fenomena lainnya, baik fenomena isik maupun nonisik. Contoh: penduduk daerah perkotaan membutuhkan bahan pangan dari daerah pedesaan, sebaliknya penduduk daerah pedesaan perlu memasarkan hasil alamnya ke kota. Nah, dari penjelasan ini, amati dan analisislah daerah kalian, bagaimana keterkaitannya dengan daerah lain? Kalian dapat menjelaskan melalui daerah-daerah lain yang berbatasan dengan daerah kalian, bagaimana keterkaitannya? Gambar 4.14 Daerah perdesaan memasok sumber bahan pangan untuk perkotaan dan sebaliknya daerah kota menjadi tempat pemasaran hasil alam dari desa. Sumber: Denny Aulia/Unsplash (2018) Agar kalian memahami kesepuluh konsep yang terdapat di ilmu geograi, kerjakan aktivitas berikut ini! 238 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Lembar Aktivitas 3 Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara berkelompok. Gunakan berbagai sumber belajar untuk mengerjakan tugas. Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas. Tugas: Amatilah lingkungan sekitar dan daerah kalian. Temukan satu contoh untuk menjelaskan 10 konsep geograi di atas. Deskripsikan fenomena tersebut berdasarkan 10 konsep tersebut. Buatlah kesimpulannya terhadap fenomena tersebut ditinjau dari konsep dasar geograi. TEMA 04: GEOGRAFI 239 6. Prinsip-Prinsip Geograi Setelah kalian belajar materi konsep geograi, kekhasan dari ilmu geograi berikutnya adalah prinsip geograi. Prinsip geograis merupakan fondasi untuk menganalisis dan mengungkap fenomena geograis di permukaan bumi. Prinsip geograis akan memandu kita terkait hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita mempelajari fenomena geograis. Prinsip ini membantu lebih cepat dan mudah mengenali dengan baik fenomena geograis. Terdapat empat prinsip geograi yaitu: a. Prinsip Persebaran Prinsip ini menjelaskan persebaran yang tidak merata antarwilayah baik tentang aspek isik dan aspek sosial. Prinsip penyebaran dapat digunakan untuk mendeskripsikan fenomena dan fakta geograis dalam peta, juga untuk mengungkapkan hubungan antara satu fenomena geograis dan fenomena lainnya. Hal tersebut dikarenakan persebaran fenomena dan fakta geograis yang tidak seragam dari satu daerah ke daerah lain. Garis Wallace dan Garis Weber sebagai garis imajiner yang menjelaskan persebaran lora dan fauna di wilayah Indonesia menjadi contoh prinsip ini. Garis Garis Wallace Weber Tipe Tipe Tipe Asiatis Peralihan Australis Gambar 4.15 Peta persebaran fauna di Indonesia yang terbagi oleh Garis Wallace dan Weber 240 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X b. Prinsip Interrelasi Prinsip ini menjelaskan keterkaitan antarfenomena baik aspek isik maupun aspek sosialnya. Prinsip ini dapat mengungkapkan fenomena atau fakta geograis di suatu wilayah tertentu dengan menganalisis hubungan antara fenomena isik dan nonisik. Misalnya fenomena pemanasan global (global warming) ketika suhu bumi meningkat tajam karena efek rumah kaca yang terjadi bukan semata fenomena alam. Efek rumah kaca terjadi karena peningkatan konsentrasi gas karbon dioksida dan gas- gas lainnya di atmosfer. Peningkatan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh pemakaian bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuh-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Perilaku penduduk dalam memproduksi gas karbon ini menjadi aspek non isik/sosial yang memengaruhi aspek isik. Penurunan kemampuan tumbuh-tumbuhan untuk menyerap CO2 juga dipengaruhi oleh berkurangnya luas hutan akibat perusakan hutan oleh penduduk. Gambar 4.16 Infograis efek rumah kaca dan pemanasan global TEMA 04: GEOGRAFI 241 c. Prinsip Deskripsi Prinsip deskriptif geograi digunakan untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena geograis dan masalah yang dianalisis. Prinsip ini menjelaskan fenomena geosfer dengan cara, tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, graik, atau tabel. Prinsip ini memudahkan kita dalam memahami obyek kajian geograi. Salah satu contoh prinsip ini adalah penemuan teknologi berupa peta. Peta merupakan teknologi yang menyajikan informasi tentang rupa bumi secara visual dalam bidang datar dengan skala lebih kecil. Sejak ditemukan ribuan tahun silam, peta memudahkan orang dalam memahami berbagai kejadian dan fenomena di atas permukaan bumi secara sederhana. Arus Panas Arus Dingin Gambar 4.17 Arus laut di sekujur bumi 242 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X d. Prinsip Korologi Prinsip ini akan menjelaskan fakta dan fenomena geograis, fakta dan masalah dilihat dari persebaran, keterkaitan, dan interaksinya dalam suatu wilayah atau ruang. Prinsip ini menekankan keseluruhan dan keterpaduan gejala dalam satu wilayah. Sebagai contoh, pola pemukiman penduduk di daerah A dijelaskan sebarannya, peta dan graik sebaran pemukiman penduduknya secara terpadu. Perhatikan gambar di bawah ini yang menjelaskan prinsip korologi! Gambar 4.18 Peta curah hujan sebagai salah satu contoh aplikasi prinsip korologi dalam geograi Sumber: BMKG (2020). Prinsip-prinsip geograi di atas, dapat kalian gunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer di wilayah kalian! Amatilah wilayah kalian dan jelaskan berdasarkan prinsip-prinsip geograinya. Agar kalian dapat memahami prinsip-prinsip tersebut, kerjakan aktivitas berikut ini! TEMA 04: GEOGRAFI 243 Lembar Aktivitas 4 Studi kasus Tujuan no 14 SDGs: Mengonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan. Bacalah artikel ini dengan cermat! Pengaruh Aktivitas Penduduk terhadap Kerusakan Hutan Mangrove di Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan Artikel ini disarikan dari hasil penelitian Ishak dan Saputra (2015), penelitian mengenai aktivitas penduduk yang berdampak pada kerusakan hutan mangrove di daerah pesisir Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2014. Metode penelitian dengan survei sebanyak 44 kepala keluarga dan wawancara dengan responden serta data pendukung menghasilkan temuan tentang penurunan luas hutan mangrove dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Data luas hutan mangrove pada tahun 2010 seluas 71 ha lalu pada tahun 2014 luas hutan mangrove tinggal 30 ha. Penurunan luas hutan mangrove disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi pemukiman warga seluas 2 ha dan menjadi lahan budidaya perikanan dan pertanian seluas 39 ha. Alih fungsi hutan mangrove menjadi pemukiman disebabkan peningkatan jumlah penduduk sehingga kebutuhan akan tempat tinggal meningkat. Sedangkan alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak, kebun kelapa sawit, dan kelapa juga terkait dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup warga di desa tersebut. Sumber: Ishak dan Saputra, A.I. (2015). Pengaruh Aktivitas Penduduk Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan. Jurnal GeoTadulako Vol. 3 No. 6 Juli – Desember 244 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri dan individual. Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas! Tugas: Cermati dan temukan prinsip-prinsip persebaran yang ada dalam kasus tersebut! Buatlah graik penurunan luas hutan mangrove dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Buatlah tabel alih fungi hutan mangrove menjadi beberapa sektor. Cermati dan temukan penyebab penurunan luas hutan mangrove. Jelaskan dampak alih fungsi hutan mangrove bagi lingkungan hidup serta manusia dalam jangka panjang! Berikan pendapat kalian sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut. 7. Memahami Bencana Perhatikan gambar di bawah ini! Bencana apakah yang terjadi? Amatilah wilayah kalian dengan cermat, apakah pernah terjadi bencana? Jika pernah, identiikasi bencana apa saja yang pernah terjadi? Gambar 4.19 Dampak letusan Gunung Sinabung Sumber: Rendy Cipta Muliawan/Flickr/CC BY 2.0 (2014) TEMA 04: GEOGRAFI 245 Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia secara geograis terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, Samudra Pasiik dan Samudra Hindia, pertemuan Pegunungan Sirkum Pasiik dan Sirkum Mediterania serta pertemuan tiga lempeng aktif yaitu Lempeng Pasiik, Indo-Australia dan Eurasia. Posisi inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia berpotensi tinggi terjadi bencana. Mengacu pasal 1 dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, deinisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Beberapa penjelasan mengenai bencana sebagai berikut: Bencana alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (pasal 1, ayat 2). Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit (pasal 1 ayat 3). Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana (pasal 1 ayat 6). Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (pasal 1 ayat 7) Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan isik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (pasal 1 ayat 9) Hal penting dari siaga bencana adalah melakukan mitigasi bencana. Beberapa langkah yang dapat kalian lakukan adalah: (1) Mengenali kondisi 246 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X geograis daerah kalian dengan baik berikut Gambar 4.20 Beberapa rambu-rambu potensi bencana yang mungkin terjadi; (2) dan papan informasi Belajar dari peristiwa bencana sehingga lebih bencana. Kalian dapat sigap dalam menghadapi potensi bencana; mengunduh contoh rambu dan papan informasi (3) Mengetahui cara untuk penyelamatan selengkapnya di web. dan evakuasi. Agar pengetahuan tentang ke- bnpb.go.id/jdih/ bencanaan kalian lebih baik, bacalah dan la- Sumber: bnpb.go.id (2019) kukan simulasi untuk mitigasi bencana. Be- berapa informasi dari pranala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) https://bnpb. go.id/, dapat kalian pelajari dan praktikkan. Peringatan telah berada 8. Peta, Penginderaan Jauh, di kawasan rawan dan Sistem Informasi Geograis bencana tsunami a. Peta Ketika kalian di bangku SD dan SMP tentu sudah pernah belajar tentang peta dan pernah membuat peta. Menurut kalian apa manfaat dari peta? Kalian yang mungkin terkoneksi Peringatan telah berada dengan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di kawasan rawan sudah sering membagikan posisi kalian melalui bencana gerakan tanah berbagai aplikasi daring. Termasuk ketika hendak bepergian, kalian akan mengecek dahulu melalui aplikasi peta daring untuk memandu perjalanan agar tidak tersesat Petunjuk arah jalur evakuasi atau terjebak macet. Termasuk kalian dapat memperkirakan waktu tempuh dengan berbagai pilihan moda transportasi dari aplikasi peta daring sehingga memberikan pilihan bagi kalian untuk memutuskan kendaraan yang akan kalian gunakan. Petunjuk tempat kumpul sementara TEMA 04: GEOGRAFI 247 Seperti yang sudah dijelaskan di awal, studi geograi berkaitan wilayah, lokasi, dan ruang, sehingga peta menjadi bagian penting bagi geografer. Pengetahuan tentang informasi di peta memungkinkan kita untuk membaca dan menafsirkannya dengan benar. Peta berdasarkan KBBI adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; atau representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah. Secara geograis peta dipahami sebagai representasi dan gambaran pada bidang datar mengenai sebagian hal-hal yang ada di permukaan bumi yang digambar dengan skala tertentu dan metode perbandingan tertentu. Sebagai gambar dan representasi sebagian itur permukaan bumi, maka peta menyajikan informasi geograis mengenai kenampakan alam dan budaya yaitu batas wilayah, perkampungan, kota, jalan, sungai, laut, rawa, gunung, pegunungan, danau, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari dan teknik membuat peta secara khusus adalah kartograi. Terdapat berbagai jenis peta yang dibuat sesuai dengan tujuannya. Misalnya jenis peta umum dan peta tematik. Kalian dapat mencari informasi sebanyak mungkin tentang jenis-jenis peta serta manfaat peta dalam kehidupan sehari-hari manusia dari berbagai sumber. Selain itu juga terdapat berbagai bentuk peta, menurut Waluyo (2015) terdapat dua bentuk peta yaitu peta dua dimensi dan peta tiga dimensi. Peta tiga dimensi contohnya prototipe relief permukaan bumi pada maket. Lalu berdasarkan tingkat keakuratan, Waluyo (2015) membagi jenis peta menjadi peta terresterial dan peta hasil penginderaan jauh melalui foto satelit. Peta menjadi bagian sentral dari geograi karena peta berfungsi sebagai penunjuk lokasi satu wilayah, menginformasikan kondisi lingkungan suatu wilayah baik luas, jarak, kontur (ketinggian), bentuk permukaan bumi, dan potensi sumber daya alam. Melalui peta kita akan memperoleh berbagai informasi kondisi geograis dan penduduk suatu wilayah. Informasi yang disampaikan melalui peta juga terkait penataan ruang atau tata ruang suatu wilayah. Penataan ruang atau tata ruang berdasarkan 248 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun Gambar 4.21 Peta daerah banjir 2007 tentang Penataan Ruang adalah suatu sistem di DKI Jakarta, proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, Februari 2015. dan pengendalian pemanfaatan ruang. Informasi Salah satu contoh peta tematik. tata ruang suatu wilayah diselenggarakan secara Sumber: gis.bpbd.jakarta.go.id/ terpadu, selaras, keberlanjutan dan terbuka. Kalian (2015) dapat mengetahui informasi tata ruang suatu daerah, misalnya mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sesuai ketentuan undang-undang, wilayah suatu kota harus memiliki RTH sebanyak 30% dari luasan wilayah yang dipergunakan untuk taman kota, hutan kota, kawasan hijau di sekitar sungai, pemakaman, dan rel kereta api. Penggunaan area untuk kepentingan umum luasannya 20% untuk perkantoran pemerintah, sekolah dan sektor publik lainnya. Sementara penggunaan area bagi kepentingan swasta, luasannya sebesar 10% TEMA 04: GEOGRAFI 249 untuk perkantoran swasta, kegiatan bisnis dan lain sebagainya. Kalian dapat mengakses informasi tata ruang wilayah secara daring maupun langsung melalui peta wilayah dan informasi rencana tata ruang. Yuks, amatilah tata ruang wilayah kalian! Agar kalian dapat lebih memahami pemanfaatan peta dan tata ruang, kerjakanlah aktivitas di bawah ini! Lembar Aktivitas 5 Petunjuk kerja: Kerjakan tugas dengan teman kalian Gunakan berbagai sumber untuk mengerjakan tugas ini. Data BPS daerah dapat kalian gunakan. Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas! Tahapan tugas: Amatilah peta daerah kalian misalnya peta desa, peta kelurahan, dan peta kecamatan/distrik. Kalian dapat menggunakan peta umum atau peta tematik (baik peta biasa maupun digital dari penyedia layanan peta daring) untuk pengamatan. Amatilah informasi yang terdapat di peta tersebut selanjutnya amatilah pula bagaimana dengan kondisi di lingkungan yang sebenarnya! Temukan perbedaan informasi yang terdapat di peta dengan kondisi lingkungan yang sebenarnya! Misalnya, informasi di peta tertulis sebagai daerah kawasan hijau/lahan pertanian tetapi ternyata kondisinya dan peruntukkannya telah berubah menjadi daerah pemukiman. Analisislah penyebab perubahan dan perbedaan dengan kondisi lingkungan sebenarnya! Identiikasilah dampak dari perubahan tersebut bagi kehidupan dalam jangka pendek (5 tahun) dan jangka panjang (10 tahun)! 250 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Berikan solusi terkait masalah informasi tata ruang. Aksi lanjutan: Kalian dapat membuat kampanye untuk menyampaikan aspirasi tentang hal ini, sekaligus sebagai pengetahuan geograis pengelolaan ruang di wilayah kalian, baik dalam bentuk diskusi kelas, poster, ilm, menuliskan surat kepada pengambil kebijakan, dan lain sebagainya. b. Penginderaan Jauh Perhatikan foto Satelit LAPAN 2 di bawah ini. Satelt yang dibuat oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini diluncurkan pada September 2015. Satelit LAPAN 2 maupun generasi sebelumnya satelit LAPAN-TUBSAT memiliki fungsi untuk melakukan pengamatan bumi, pengamatan kapal, dan komunikasi radio amatir. Dilansir dari website LAPAN, satelit LAPAN 2 yang berbobot 78 kilogram melintasi wilayah Indonesia sebanyak 14 kali dalam sehari. Teknologi dari satelit LAPAN dapat merekam peristiwa di muka bumi Indonesia apabila terjadi banjir, gunung Meletus, kebakaran hutan, tanah longsor serta pergerakan kapal dan pesawat. Bahkan ketika terjadi bencana banjir di daerah Luwu Utara Bulan Juli 2020, pemetaan dari satelit berguna untuk menyajikan data mengenai daerah yang terdampak banjir. Gambar 4.22 Satelit LAPAN-A2 Sumber: lapan.go.id TEMA 04: GEOGRAFI 251 Gambar 4.23 Peta citra satelit daerah terdampak banjir Sumber: lapan.go.id Perhatikan peta citra satelit di atas, bisakah kalian melihat perbedaan dari dua gambar yang disajikan? Menurut kalian, apa kegunaan dari peta citra satelit? Contoh di atas merupakan salah satu hasil dari penginderaan jauh. Penginderaan jauh atau remote sensing menurut Lelisand, dkk. (2014) adalah ilmu dan seni untuk mengetahui tentang obyek, daerah, dan gejala melalui analisis data yang diperoleh melalui alat dan tanpa kontak langsung (Somantri, 2009: 1). Komponen dari sistem penginderaan jauh berdasarkan Somantri (2009) adalah sumber tenaga, atmosfer, obyek penginderaan jauh, sensor (alat yang menerima pantulan spektrum elektromagnetik), detektor (alat perekam), dan wahana (satelit, pesawat terbang, pesawat ulang alik). Secara sederhana sistem penginderaan jarak jauh dapat diilustrasikan dengan gambar berikut: 252 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Gambar 4.24 Sistem penginderaan jarak jauh Berdasarkan ilustrasi gambar di atas, kalian dapat memahami cara kerja antarkomponen dalam sistem penginderaan jauh. Adapun hasil dari penginderaan jauh setelah data diterima dan diolah maka hasilnya adalah: Citra foto berupa potret obyek di permukaan bumi. Berdasarkan spektrumnya dan kondisi daerah yang tertutup awan berdapat berbagai macam citra foto yaitu citra foto konvensional (pankromatik), citra foto inframerah, citra foto ultraviolet, dan citra foto ortokromatik. Wahana yang digunakan dari citra foto adalah pesawat terbang. Perhatikan contoh hasil dari citra foto di bawah ini. Gambar 4.25 Citra foto dari pesawat terbang Sumber: Pxhere/CC-C0 (2018) TEMA 04: GEOGRAFI 253 Citra nonfoto adalah hasil penginderaan jauh yang tidak menggunakan sensor kamera tetapi sensor, gelombang elektromagnetik dan wahana. Beberapa wahana yang dipakai adalah satelit, seperti contoh adalah satelit LAPAN 2 milik Indonesia, satelit Landsat 8 NASA (National Aeronautics and Space Administration) milik Amerika Serikat. Perhatikan contoh dari hasil citra nonfoto di bawah ini! Gambar 4.26 Citra Death Valley, California, dengan polarimetri dilihat dari instrumen radar apertur sintesis pesawat ulang alik Sumber: NASA/JPL/Wikimedia Commons/CC (1999) Setelah kalian belajar tentang penginderaan jauh, manfaatnya bagi manusia adalah: Memberikan informasi tentang kondisi permukaan bumi Menggambarkan bentuk muka bumi yaitu bentang alam (relief), termasuk daerah cekungan. Membantu untuk melakukan tindakan antisipasi dan preventif tentang kondisi permukaan bumi yang berpotensi terjadi bencana, sehingga pemangku kebijakan dapat memutuskan tindakan yang terbaik. 254 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Dapatkan kalian menemukan manfaat lainnya? Apabila kalian tertarik belajar tentang penginderaan jauh, kalian dapat mengunduh dari berbagai aplikasi satelit yang berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), sehingga kalian dapat mendapatkan data-data citra satelit. Agar kalian memahami tentang manfaat penginderaan jauh dalam geograi kerjakan tugas di bawah ini! Lembar Aktivitas 6 Studi kasus | Tujuan SGDs: Aksi Terhadap Iklim Bacalah dengan cermat! Penginderaan Jauh Pemprosesan Data Satelit Landsat 8 untuk Deteksi Genangan Artikel ini dirangkum dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Octarina, dkk. (2019) tentang penggunaan data satelit Landsat 8 dari NASA untuk mendeteksi daerah genangan di Provinsi DKI Jakarta. Data satelit Landsat 8 dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi permukaan bumi. Metode penelitian dengan GSWIR (Green-Short Wave Infrared) digunakan untuk memisahkan data air dan nonair di atmosfer sehingga dapat menghasilkan citra yang lebih jelas. Data diperoleh dengan mengunduh aplikasi di situs web USGS (U.S Geological Survey) yang sebelumnya sudah menentukan data wilayah yang akan diunduh. Selanjutnya data citra diolah dan dihitung sehingga memperoleh data tentang gambaran daerah yang tergenang dan luas daerah yang banjir di Provinsi DKI Jakarta. Sumber artikel: Octarina, T. M., Nyoman, I. D., Putra, N., Kadek, N., & Wirdiani, A. (2019). Penginderaan Jauh Pemprosesan Data Satelit Landsat 8 untuk Deteksi Genangan. J. Ilm. Merpati Univ. Udayana, 7(1), 77-85. TEMA 04: GEOGRAFI 255 Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri. Gunakan berbagai sumber belajar untuk mengerjakan tugas! Tulis dan sampaikan temuan kalian. Tugas: Berdasarkan artikel di atas jawablah pertanyaanya berikut ini! Jelaskan manfaat data satelit terhadap pengurangan dampak bencana! Hal apa saja yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan warga DKI Jakarta apabila mengetahui hasil data satelit tentang wilayah yang tergenang? Jelaskan manfaat lain dari data satelit terkait aspek kehidupan lain, misalnya perikanan, wilayah pesisir yang terkena abrasi, serta aspek lainnya bagi kehidupan manusia! Aksi lanjutan: Carilah informasi penginderaan jauh di daerah kalian agar memahami karakteristik wilayah tempat kalian tinggal. Informasi tersebut dapat diakses melalui sumber resmi dari pemerintah daerah. c. Integrasi Teknologi: Sistem Informasi Geograis (SIG) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rusli, dkk (2015), sistem informasi geograis dipahami sebagai sistem informasi khusus yang mengelola data terkait berbagai informasi spasial (wilayah). SIG diujicoba penerapannya melalui sistem aplikasi berbasis web di Kota Palembang. Sistem tersebut digunakan untuk membantu wisatawan yang mengunjungi Kota Palembang agar dapat menemukan dengan mudah berbagai fasilitas umum misalnya rumah sakit, kantor polisi, tempat ibadah dan tempat makan. Wisatawan cukup mengunduh aplikasi di ponsel mereka untuk mengakses berbagai informasi tersebut. 256 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Sumber artikel: Rusli, R., Dentari, S., & Pradesan, I. (2015). Sistem Informasi Geograis Fasilitas Umum Kota Palembang. Ketika membaca ilustrasi cerita di atas, informasi apa yang menurut kalian menarik? Saat ini, kecanggihan teknologi sudah mampu meng- integrasikan bermacam informasi mengenai posisi dan wilayah. Apakah integrasi teknologi semacam ini sangat membantu bagi kalian? Berbagai pertanyaan tersebut akan mengarahkan kalian untuk belajar tentang SIG. Masyarakat yang dinamis juga mendorong perkembangan ilmu geograi. Sistem informasi geograi menurut Puntodewo, dkk. (2003:8): “suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geograis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geograis” Lalu SIG berdasarkan kamus modern geograi (2001: 110) adalah: “Penyimpanan data geograis yang disimpan dalam bentuk digital di komputer. Didukung dengan kapasitas komputer modern sehingga jumlah informasi yang disimpan sangat banyak. Data tersebut diperbarui dan dianalisis. Perkembangan SIG sangat terkait dengan penginderaan jauh, yang terus-menerus memberikan informasi baru tentang permukaan bumi dan planet lain.” Secara sederhana, SIG dapat dipahami sebagai integrasi teknologi dan data spasial (wilayah) yang menghubungkan berbagai data lain untuk digabungkan, dipetakan, dan dianalisis. Melalui SIG, kita dapat mengetahui lokasi, kondisi suatu wilayah, trend, pola, dan permodelan. Sebagai sistem, SIG terdiri dari beberapa komponen yaitu perangkat keras (komputer), perangkat lunak (software), orang yang menjalankan, serta aplikasi sehingga dapat menghasilkan data geograis. Data-data tersebut berasal dari citra foto, citra nonfoto, peta, data pendukung lain, pengamatan, dan pengukuran lapangan untuk diolah menjadi sistem informasi geograis. TEMA 04: GEOGRAFI 257 Contoh pengaplikasian SIG Peta Populasi yang didapat dari sensus penduduk Peta Pola Bangunan dan Jalan dari survei lapangan Peta Vegetasi: data persebaran tumbuhan dan kondisi tanah dari hasil survei dan pemetaan Integrasi Data. Keempat lapisan data terpisah tersebut diintegrasikan agar dapat dikombinasikan dalam berbagai cara untuk mendapatkan data yang kita cari. Gambar 4.27 Contoh aplikasi SIG Sumber: Kemendikbud/layangmaya (2020) 258 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Contoh dari produk SIG adalah data dan peta sumber daya alam, peta lahan kritis, peta tata guna lahan, peta curah hujan, peta perikanan, dan masih banyak lagi. Kalian dapat mencari informasi dari berbagai sumber tentang produk dari SIG. Agar kalian dapat memahami tentang manfaat SIG, kerjakanlah aktivitas di bawah ini! Lembar Aktivitas 7 Studi kasus Sistem Informasi Geograis Tata Guna Lahan di Kabupaten Sleman Artikel ini dirangkum dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra & Sugiartawan (2019) yang merancang SIG sehingga menghasilkan peta tata guna lahan di Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta. Pembuatan peta tata guna lahan dengan menggunakan SIG bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan mengenai rencana penggunaan lahan dan potensi sumber daya alam. Tata guna lahan adalah hal yang penting dilakukan untuk mengurangi kerusakan tanaman dan lahan sehingga penanaman suatu tanaman disesuaikan dengan lahan dan kondisi cuaca suatu daerah. Penelitian ini menggunakan berbagai data, seperti peta administratif Kabupaten Sleman hingga informasi komoditas unggul di Kabupaten Sleman beserta vegetasinya. Semua data diinput dan diolah melalui aplikasi sistem dan analisis spasial sehingga menghasilkan peta tentang tata guna lahan di Kabupaten Sleman. Di bawah ini peta tata guna lahan di Kabupaten Sleman. Harapannya dengan peta tersebut pemerintah dapat membantu petani untuk menanam suatu komoditas tanaman yang sesuai dengan lahannya. Sumber: Putra, D. M. D. U., & Sugiartawan, P. (2019). Sistem Informasi Geograis Tata Guna Lahan di Kabupaten Sleman. Jurnal Sistem Informasi dan Komputer Terapan Indonesia (JSIKTI), 1(3), 175-184. TEMA 04: GEOGRAFI 259 Gambar 4.28 Peta ini menunjukkan penentuan lahan perkebunan yang cocok untuk masing- masing kecamatan. Sumber: Putra dan Sugiartawan. JSIKTI, hal. 183 (2019) Petunjuk kerja: Kerjakan tugas secara mandiri. Gunakan berbagai sumber belajar untuk mengerjakan tugas! Tulis dan sampaikan temuan kalian di kelas. Tugas: Berdasarkan artikel di atas jawablah pertanyaanya berikut ini! 1. Jelaskan manfaat dari SIG berdasarkan artikel di atas? 2. Hal apa yang sebaiknya dilakukan petani ketika akan menanam? Mengapa hal tersebut sebaiknya dilakukan, jelaskan alasanmu! 3. Bagaimana pemanfaatan SIG untuk wilayah kalian? Dapatkah SIG menjadi perangkat untuk memperbaiki keadaan dengan lebih baik? Aksi lanjutan: Kalian dapat mencari kondisi daerah kalian melalui SIG yang dapat kalian akses baik secara daring atau mengunjungi kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di wilayah kalian. 260 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X 9. Penelitian Geograi Setelah kalian mempelajari berbagai materi tentang ilmu geograi, tentu kalian akan menanyakan bagaimana geografer atau pelajar melakukan penelitian geograi? Penelitian dalam bahasa Inggris adalah “re-search” yang berarti “mencari kembali”. Penelitian menurut KBBI adalah 1). Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2) Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan; dasar penelitian dengan tujuan mengembangkan teori- teori ilmiah atau prinsip-prinsip dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya memecahkan persoalan praktis. Beberapa langkah yang bisa kalian lakukan ketika melakukan penelitian geograi: Tentukan topik atau kasus yang hendak diteliti. Susunlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang hendak diteliti. Ingat dengan tiga pendekatan geograi yaitu keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah. Gunakan salah satu pendekatan tersebut ketika merancang pertanyaan penelitian. Carilah dari berbagai sumber yang terkait dengan kasus atau topik yang hendak diteliti, hal ini disebut sebagai mencari informasi dari penelitian terdahulu. Susunlah hipotesis berupa kesimpulan sementara sebelum melakukan penelitian. Hipotesis dapat kalian buat apabila kalian telah membaca dari berbagai hasil penelitian sebelumnya. Sebagai kesimpulan awal dan sementara, hipotesis dapat berupa prediksi atas hasil penelitan yang mungkin terjawab atau sebaliknya tidak terbukti. Tentukan metode penelitian yang hendak digunakan, apakah akan menggunakan metode penelitian kuantitatif atau metode campuran (kualitatif dan kuantitatif)? Lalu tentukan metode dan teknik pengumpulan data yang hendak digunakan. Misalnya penelitian survei, dengan menyebarkan angket atau kuesioner, studi pustaka, survei dan pengamatan di lapangan, serta wawancara dengan responden. Tentukan sampel dan responden sesuai dengan obyek yang dikaji. TEMA 04: GEOGRAFI 261 Pengumpulan data untuk mencari informasi yang relevan dan dibutuhkan, baik dari data primer dan data sekunder. Untuk mengecek kesahihan data hasil wawancara, kalian dapat melakukan triangulasi yaitu membandingkan kesesuaian informasi yang telah disampaikan responden selama wawancara dengan pernyataan yang dilakukan di tempat lain. Selain itu kalian juga dapat mencari informasi dari responden lain sehingga data lebih akurat. Analisis data dengan memaknai dan melakukan interpretasi. Teknik analisis data dapat menggunakan langkah-langkah dimulai dengan pengumpulan data; memilah data yang dianggap tidak relevan; menyajikan data berupa pendapat, pengalaman dari informan yang menjawab pertanyaan penelitian; dan menarik kesimpulan. Analisis data dengan keterkaitan antarvariabel, tabulasi, klasiikasi, pemetaan, dan pengujian statistik. Tulislah laporan penelitian kalian dan presentasikan hasil penelitian kalian! Beberapa hal yang harus kalian perhatikan ketika akan melakukan penelitian geograi adalah: Obyek material geograi mengenai fenomena geosfer yang dianalisis dengan menggunakan tiga pendekatan yang merupakan obyek formal yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi (lingkungan), dan pendekatan kompleks wilayah. Kalian dapat memilih salah satu untuk melakukan analisis dari obyek material geograi. Gunakan konsep-konsep geograi untuk menjelaskan berbagai fenomena, baik dari konsep jarak, konsep lokasi, konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep anglomerasi, konsep interaksi dan interdependensi, konsep nilai guna, konsep diferensiasi area, dan konsep keterkaitan keruangan. 262 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Perhatikan pula empat prinsip utama dalam geograi untuk menjelaskan gejala atau kasus yang kalian teliti baik dari prinsip persebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip korologi. Hal yang penting diingat, penelitian geograi akan selalu berkaitan dengan peta, data dari penginderaan jauh, dan SIG. Berbagai materi tersebut dapat kalian gunakan sebagai bahan untuk melakukan analisis yang mendalam dan komprehensif. Berbagai data penginderaan jauh dan olah data hingga SIG, dapat kalian akses dari berbagai situs web di internet. Amatilah dan lihatlah lingkungan sekitar kalian, semua adalah sumber belajar yang dapat kalian pelajari dan teliti. Dinamika alam, lingkungan, dan manusia dalam ruang atau wilayah dan segenap permasalahannya mengajak kalian untuk mengembangkan ketrampilan dan ilmu serta menjadi bagian dari pemecah masalah melalui penelitian. Gambar 4.29 Contoh peralatan modern untuk survei geograi dengan teknologi Peta-Lapangan (GPS, pengintai laser, dan komputer lapangan) yang memungkinkan pembuatan peta secara real-time sekaligus pengumpulan data lapangan TEMA 04: GEOGRAFI 263 B. Fenomena Geosfer di Indonesia Perhatikan ketiga foto berikut ini! Gambar 4.30 Hutan hujan tropis di Pegunungan Mugajah, Sumatera Utara Sumber: Hugo Rio Aditya/Wikimedia Commons/CC-BY-4.0 (2016) Gambar 4.31 Lahan bekas kelapa sawit di Sumatera Sumber: Hayden/Flickr/CC-BY-2.0 (2007) Gambar 4.32 Kekeringan akibat hilangnya sumber mata air Sumber: Kasman70/Wikimedia Commons/ CC-BY-3.0 (2015) 264 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Dapatkah kalian menemukan perbedaannya dan menjelaskan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi? Foto yang pertama menggambarkan hutan alami yang belum diubah oleh manusia, lalu foto kedua menggambarkan hutan yang telah diubah oleh manusia untuk keperluan berkebun, menambang, atau pemukiman. Semua kegiatan alih fungsi lahan yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam. Namun, adakah cara-cara yang dapat dilakukan manusia untuk mengubah lingkungan alami tetapi dengan menjaga prinsip keberlanjutan bagi kehidupan? Materi pada bagian ini akan menjelaskan secara singkat fenomena geosfer yang menjadi obyek material geograi. Seperti yang telah dijelaskan, fenomena geosfer adalah suatu peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti, atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (organisme hidup), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia). Selain itu fenomena geosfer dapat dipahami sebagai interaksi dan keterkaitan antara biosfer, hidrosfer, litosfer, pedosfer, atmosfer, dan manusia. Perhatikan ilustrasi di bawah ini untuk menggambarkan fenomena geosfer di bumi. Gambar 4.33 Ilustrasi bumi sebagai sebuah sistem yang terkait secara kompleks (digambar ulang berdasar infograis NASA’s Goddard Space Flight Center). TEMA 04: GEOGRAFI 265 Penjelasan Konsep: Sfera dalam pengertian geograi adalah lapisan yang terdapat di bumi, baik yang terletak di bawah permukaan bumi, di permukaan bumi, maupun di atas permukaan bumi. Terdapat enam sfera di bumi yang akan pelajari. Beberapa materi tentang enam sfera sudah kalian pelajari saat di bangku SD dan SMP. Misalnya, ketika kalian belajar tentang bebatuan, lapisan bumi, vulkanisme, hal itu merupakan bagian dari dari litosfer. Berikut enam sfera yang menjadi unsur geosfer dan keterkaitan antarunsur tersebut. 1. Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri dari batuan. Kajian dari litosfer mencakup berbagai bentuk permukaan bumi dan berbagai proses yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi baik di wilayah daratan, perairan dan udara. Litosfer merupakan bagian dari lapisan bumi, Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut: 1. Litosfer mencakup kerak bumi (crust) yang merupakan lapisan kulit bumi terluar, letak dari kerak bumi di atas selimut bumi/mantel (mantle). 2. Lapisan bumi pada bagian selimut bumi/mantel memiliki ketebalan 2.890 km yang terdiri dari batuan yang mengandung zat besi dan logam. Pada lapisan selimut bumi dibagi menjadi dua yaitu mantel bawah (lower mantle) dan mantel atas (upper mantle). 3. Inti bumi (core) merupakan bagian bumi terdalam yang terdiri dari inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Bagian dari inti luar terdiri dari lapisan yang berbentuk logam cair yang mengandung besi, nikel, dan belerang. Bagian inti dalam terdiri dari lapisan padat dan cair yang mengandung besi dan nikel yang sangat panas 266 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Terdapat dua bagian litosfer yaitu a. Lapisan SIAL Lapisan kulit bumi yang terdiri atas unsur (SiO2) silisium dan alumunium ( AL2O3). Pada lapisan ini terdiri dari batuan sedimen, granit, andesit dan batuan metamorf. Lapisan sial adalah lapisan kerak bersifat padat dengan ketebalan rata-rata 35 km. Kerak bumi terbagi dua yaitu kerak benua (daratan) dan kerak samudera (lautan). b. Lapisan SIMA Lapisan kulit bumi yang terdiri dari senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mengandung mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis dengan ketebalan rata-rata 65 km. Gambar 4.34 Ilustrasi lapisan bumi TEMA 04: GEOGRAFI 267 Gambar 4.35 Ilustrasi kerak benua dan kerak samudra Batuan-batuan penyusun litosfer yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf). Batu Obsidian Batu Batu Marmer (Batuan Beku) Conglomerate (Batuan Metamorf) (Batuan Sedimen) Sumber: Kemendikbud (2020) Tenaga endogen dan eksogen dan pengaruhnya bagi kehidupan Kedua tenaga memengaruhi perubahan litosfer dan unsur sfera yang lain yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan lapisan bumi. Gerak tektonik terjadi secara horizontal maupun vertikal yang menghasilkan lipatan dan patahan. Aktivitas tektonik ini turut memengaruhi bentuk permukaan bumi. Contoh dari aktivitas tektonis lipatan di Indonesia adalah Pegunungan Tengger. Sedangkan contoh dari aktivitas tektonis patahan di Indonesia adalah Patahan Semangko di Sumatera dan Patahan Lembang di Bandung. 268 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMA KELAS X Perubahan litosfer memberikan pengaruh bagi kehidupan. Misalnya ke- tika terjadi sedimentasi, erosi, pelapukan, termasuk tektonisme, vulkan- isme, dan gempa bumi. Di samping karena perubahan alam, erosi dan sedimentasi juga dapat dipengaruhi oleh perilaku manusia. Lipatan Lapisan bumi bergerak ke sisi samping daripada vertikal sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. Biasanya gerakan ini berlangsung pada waktu yang lama. Arah Gerakan Patahan Gerakan lapisan bumi bersifat vertikal sehingga menghasilkan bentuk muka bumi yang berupa patahan. Biasanya gerakan ini berlangsung pada waktu yang cepat. Gambar 4.36 TEMA 04: GEOGRAFI 269 Vulkanisme adalah aktivitas keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi. Aktivitas ini biasan

Use Quizgecko on...
Browser
Browser