Materi Ajar Bab 6 Cinta tanah Air dan Moderasi Beragama PDF

Summary

This document is a teaching material on love of country and religious moderation for 12th grade students of Indonesian high schools. It discusses the concept of nationalism and religious harmony within the Indonesian context. The content references religious texts, providing a contextual understanding of these themes.

Full Transcript

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Penulis: Rohmat Chozin dan Untoro ISBN 978-602-244-677-4 Bab 6 Cinta Ta...

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Penulis: Rohmat Chozin dan Untoro ISBN 978-602-244-677-4 Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama A.. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kalian diharapkan dapat: 1. Membaca Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143 serta hadis tentang cinta tanah air dan moderasi beragama. 2. Menganalisis tajwid Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143. 3. Mendeskripsikan arti perkata dan menerjemahkan Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143. 4. Mendeskripsikan tafsir Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143. 5. Memberikan contoh sikap yang harus dimiliki sebagai wujud cinta tanah air dan moderasi beragama. 6. Mengambil hikmah wujud cinta tanah air dan moderasi dalam beragama. B. Tadabur Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam agama, suku, ras, bahasa, budaya yang memiliki beragam karakteristik dan keunikan tersendiri. Keberagaman tersebut merupakan anugerah yang dimiliki bangsa Indonesia, namun dalam implementasinya, dinamika ekspresi keberagamaan terkadang berpotensi memunculkan masalah baru, ketegangan dan konlik antar individu, masyarakat, antar umat beragama dan internal umat beragama. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu moderasi yang salah satunya moderasi beragama untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata nasionalisme memiliki beberapa arti: 1. Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan; 2. Kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan. Nasionalisme dalam arti sempit dapat diartikan sebagai cinta tanah air. 166 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Moderasi beragama mengandung maksud pengurangan kekerasan; penghindaran ke-ekstrim-an dalam menjalankan ajaran agama. Kata moderasi selalu dilawankan dengan kata radikalisme dan ekstrimisme. Batasannya tidak boleh sekehendak hati kita, karena setiap orang dengan latar belakang berbeda baik pandangan ideologis agama maupun kulturnya, dengan bebas mendeinisikan moderasi. Ini tentu sebuah kekeliruan. Masyarakat Indonesia dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keragaman, meliputi aneka ragam etnis, bahasa, agama, budaya dan status sosial yang dapat mengikat kemasyarakatan, namun dapat juga menjadi penyebab terjadinya benturan antar budaya, antar ras, etnik, agama dan antar nilai-nilai hidup bermasyarakat. Dalam konteks kemasyarakatan pengendalian terhadap terjadinya perilaku konlik harus dilakukan secara ketat dan juga mengembangkan pendekatan edukatif. Moderasi beragama mempunyai peran yang sangat penting merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan kehidupan bermasyarakat, baik di tingkat regional, nasional, maupun global. Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong terciptanya kehidupan yang harmoni dalam keseimbangan kehidupan masyarakat secara personal, keluarga dan masyarakat, Para tokoh agama, masyarakat sangat diharapkan menjadi suri tauladan dan mampu menempatkan diri sebagai modal sosial yang amat penting bagi kehidupan berbangsa untuk mewujudkan kerukunan Nasional Cinta tanah air merupakan perwujudan kebanggaan rasa memiliki, menghargai, dan menghormati serta cinta terhadap tumpah darah atau tempat dimana ia lahir, setiap individu pada suatu negara tempat dimana ia tinggal. Cinta tanah air, berarti, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya serta melestarikan alam dan lingkungannya. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuh kembangkan dalam jiwa setiap individu sejak usia dini melalui proses pendidikan di sekolah dan masyarakat. Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 167 C. Infograis Membaca, paham arti kata dan Tajwid Isi Kandungan dan Q.S. al- Asbabunnuzul Qasas/28: 85 Q.S. al-Baqarah/ Toleran Penerapan dan 2: 143 cinta tanah air Nasionalisme Penerapan moderasi dalam beragama Hidup rukun dan damai Aktivitas 6.1 1. Bacalah dan renungkan inspirasi di bawah ini untuk mengawali pembelajaran! 2. Amati gambar berikut! Kemudian jelaskan makna yang dikandungnya, terkait dengan tema pembelajaran! 168 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII D. Kisah Inspiratif Ashil Al-Ghifari Seorang sahabat Rasulullah Saw. bernama Ashil Al-Ghifari suatu hari baru pulang dari Makkah. Setelah melakukan perjalanan jauh itu ia tidak segera pulang ke rumahnya di Madinah, namun ia justru terlebih dahulu sowan kepada Rasulullah. Sampai di rumah Rasul, ia disambut oleh Sayyidah Asiyah istri Rasulullah, “Ceritakan kepadaku wahai Ashil, bagaimana kondisi Makkah saat ini?” tanya Aisyah. “Aku menyaksikan betapa Makkah sekarang sudah sangat subur serta bening aliran sungainya,” jawab Ashil. Rasulullah yang masih berada di dalam kamar segera menimpali percakapan mereka, “Coba ulangi, Ashil. Bagaimana kondisi Makkah terkini? “Demi Allah ya Rasulullah, Makkah tumbuh subur dengan tanaman-tanamannya, serta tampak hijau dan sejuk dengan aliran sungainya” Mendengar jawaban itu, Rasulullah menatap jauh ke luar rumah. Sebuah tatapan kerinduan akan kampung halaman, “Cukup, jangan membuatku tambah bersedih,” ucap Rasul. Cerita ini ditulis oleh Abil Wālid Muhammad bin Abdullah Al-Arzāqi dalam Ahbāru Makkah wa mā Jā’a ihā minal Ātsār. Ia hendak menjelaskan betapa Rasulullah dirundung rasa rindu yang teramat sangat kepada tanah kelahirannya. Peristiwa ini telah menjadi salah satu argumen para ulama betapa kecintaan terhadap tanah air dan tempat asal bukan saja perlu, bahkan wajib. Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 169 Amati gambar di bawah ini, kemudian jelaskan makna yang tersirat dalam gambar tersebut! Gambar 6.2 menunjukkan pemeluk agama yang menjalankan agamanya masing-masing Gambar 6.3 Sekelompok orang yang menunjukkan perilaku cinta tanah air Gambar 6.4 Sekelompok orang yang menunjukkan perilaku cinta tanah air 170 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Gambar 6.5 Sekelompok orang yang menunjukkan perilaku moderasi dalam beragama Gambar 6.6 Sekelompok orang yang menunjukkan perilaku moderasi dalam beragama Aktivitas 6.2 1. Membentuk kelompok berdasarkan kemampuan membaca Al-ur’an, yakni mahir, sedang, dan kurang. 2. Kelompok mahir menjadi pembimbing kelompok sedang dan kurang. E. Wawasan Keislaman 1. Membaca Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143 Ayat Al-ur’an berikut ini berisi pesan-pesan mulia agar kita cinta tanah air dan memiliki sikap moderasi beragama, agar kita generasi menjadi tangguh dan kuat dalam menghadapi kehidupan. Bacalah ayat berikut berulang-ulang secara tartil hingga kalian lancar dan fasih melafalkannya! Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 171 a. Q.S. al-Qasas/28: 85 ُ َ َ ٰ َ ُ ََ َ ٰ ْ ُْ َ ََْ َ َ َ ْ َ َ ْ‫ۗق ْل َربّ ْي َا ْع َل ُم َمن‬ ٓ ِ ‫ِان ال ِذي فرض عليك القران لراۤدك ِالى مع ٍاد‬ ْ ُ ٰ َ َ ُ ْ ََ ٰ ُْ َ َ ْ ‫جاۤء ِبالهدى ومن هو ِفي ضل ٍل م ِبي ٍن‬ b. Q.S. al-Baqarah/2: 143 َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ّ ً َ َ ً َُ ْ ُ ٰ ْ َ َ َ ٰ َ َ ‫اس ويكون‬ ِ ‫وكذ ِلك جعلنكم امة وسطا ِلتكونوا شهداۤء على الن‬ َ َ ََْ َ ْ ُ َََ ْ َْ َ َ َ ْ َ ً ْ َ ْ ُ ََْ ُْ ُ َ ْ ‫الرسول عليكم ش ِهيداۗ وما جعلنا ال ِقبلة ال ِتي كنت عليه ٓا ِالا‬ ً َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ٰ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ََ ْ َ َ َ ْ َ ‫ِلنعلم من يت ِبع الرسول ِمن ينق ِلب على ع ِقبي ِهۗواِ ن كانت لك ِبيرة‬ َ‫ال‬ ٰ َ ْ ُ َ َ ْ َْ ُ ُٰ َ َ ََ ُٰ َ َ َْ َ َ َ َ ‫ِالا على ال ِذين هدى الۗوما كان ال ِلي ِضيع ِايمانكمۗ ِان‬ ٌ ْ َ ٌ ُْ ََ َ ٩ ‫اس لرءوف ر ِحيم‬ ِ ‫ِب‬ ‫الن‬ Aktivitas 6.3 1. Setelah mencermati bacaan ayat Al-ur’an di atas, secara individu peserta didik mengidentiikasi seluruh hukum bacaan tajwid di bawah ini. 2. Peserta didik kemudian mencermati arti perkata berpasangan dengan anggota kelompoknya. 3. Kumpulkan hasil kerja kepada guru. 172 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII 2. Mengidentiikasi Tajwid Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al- Baqarah/2: 143 a. Q.S. al-Qasas/28: 85 No Lafadzh Hukum Bacaan Alasan َ ْ‫اَن الذي‬ Ghunnah Nun tasdid 1. ِ ِ Al syamsiyah Ada alif dan lam tasdid َ ٰ ْ ُْ 2. ‫القران‬ Al qamariyah Ada alif dan lam sukun َ ُ‫َربّ ْي ا ْع َلم‬ Setelah mad ada huruf alif 3. ٓ ِ Mad jaiz munfasil beda kata َ ‫َم ْن جا َۤء‬ Nun sukun bertemu 4. Ikhfa’ huruf jim ُ ‫َو َم ْن ه َو‬ Nun sukun bertemu 5. Idhar halqi huruf ha’ Sebelum ya’ sukun ada kasrah ْ ُ ٰ َ Mad thabi’i Tanwin kasrah bertemu 6. ‫ِف ْي ضل ٍل م ِبي ٍن‬ Idgham bi ghunnah huruf mim Mad ‘aridl lissukun Huruf hidup didahului mad thabi’i di akhir ayat Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 173 b. Q.S. al-Baqarah/2: 143 No Lafadzh Hukum Bacaan Alasan ً َُ ْ ُ ٰ ْ َ َ Mim sukun bertemu 1. ‫جعلنكم امة‬ Idhar safawi huruf alif ً َ َ ً َُ Tanwin fathah ‫امة وسطا‬ Idgham bi ghunnah bertemu huruf wawu ْ‫ِ ّل َت ُك ْو ُنوا‬ 2. Idgham bila Tanwin fathah ghunnah bertemu huruf lam Setelah mad ada َ ُ 3. ‫ش َهدا َۤء‬ Mad wajib mutasil huruf hamzah dalam satu kata Sebelum alif tanwin ً َ 4. ۗ‫ش ِه ْيدا‬ Mad iwad fathah di akhir kalimat diwaqaf ْ ُ Nun sukun beremu 5. ‫ك نت‬ Ihfa’ huruf ta’ َ َ ََْ Setelah mad huruf 6. ‫عليه ٓا ِالا‬ Mad jaiz munfasil hamzah beda kata َ ٌ‫ل َر ُء ْو ٌف َرح ْيم‬ ِ Idgham bila Tanwin dhammah bertemu huruf ra’ 7. ghunnah Setelah mad huruf Mad arid lissukun hidup diwakakan 174 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII 3. Mengartikan kata-perkata Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143 a. Q.S. al-Qasas/28: 85 No. Lafazh Arti َ ْ‫اَن الذي‬ 1. ِ ِ sesungguhnya (Allah) yang َ َ 2. ‫ف َرض‬ Mewajibkan َ ٰ ْ ُْ َ ََْ engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan 3. ‫عليك القران‬ hukum-hukum) Al-ur’an َ ُ ََ 4. ‫لراۤدك‬ benar-benar akan mengembalikanmu َ َ ٰ 5. ۗ‫ِالى مع ٍاد‬ ke tempat kembali ْ ُ 6. ْ‫قل َربّ ٓي‬ Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku ِ َ َ 7. َ‫ا ْعل ُم َم ْن َجاۤء‬ mengetahui orang yang membawa ٰ ُْ 8. ‫ِبالهدى‬ Petunjuk ُ 9. ‫َو َم ْن ه َو‬ dan orang yang berada ْ ُ ٰ َ 10. ‫ِف ْي ضل ٍل م ِبي ٍن‬ dalam kesesatan yang nyata Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 175 b. Q.S. al-Baqarah/2: 143 No. Lafazh Arti ُ ْ‫ك َج َع ْل ٰنكم‬ َ ٰ َ َ dan demikian pula Kami telah 1. ‫وكذ ِل‬ menjadikan kamu (umat Islam) ً َ َ ً َُ 2. ‫امة وسطا‬ umat pertengahan ُ ّ 3. َ‫ِل َتك ْو ُن ْوا ُش َه َداۤء‬ agar kamu menjadi saksi َ َ َ 4. ‫اس‬ ِ ‫على الن‬ atas (perbuatan) manusia ُْ ُ َ َ ْ ُ َ َ 5. ‫ويكون الرسول‬ dan agar Rasul (Muhammad) ً ْ َ ْ ُ ََْ 6. ‫عليكم ش ِهيدا‬ menjadi saksi atas (perbuatan) kamu ََ ْ ْ َْ َ َ ََ Kami tidak menjadikan kiblat yang 7. ‫وما جعلنا ال ِقبلة‬ (dahulu) ُ 8. َ‫َالت ْي ك ْن َت َع َل ْيه ٓا‬ kamu (berkiblat) kepadanya ِ َ‫اَلا ل َن ْع َلم‬ 9. ِ ِ melainkan agar Kami mengetahui ُ‫َم ْنَيَتبع‬ 10. ِ siapa yang mengikuti Rasul َْ َ 11. ‫ِم ْنَينق ِل ُب‬ dan siapa yang berbalik َ َ ٰ َ 12. ‫على ع ِقب ْي ِه‬ ke belakang ْ َ َ ْ َ 13. ‫واِ ن كانت‬ sungguh, (pemindahan kiblat) itu 176 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII No. Lafazh Arti ًََْ َ َ 14. ‫َ لك ِبيرة ِالا‬ sangat berat, kecuali َْ َ َ َ 15. ‫على ال ِذين‬ bagi orang yang ُ‫ال‬ٰ َ َ 16. ‫هدى‬ telah diberi petunjuk oleh Allah ُ ٰ ‫ان‬ َ َ ََ 17. ‫ال‬ ‫وما ك‬ dan Allah tidak akan ُ ْ‫ل ُيض ْي َع ا ْي َمانَكم‬ 18. ِ ِ ِ menyia-nyiakan imanmu َ َٰ َ 19. ‫اس‬ ِ ‫ِان ال ِب‬ ‫الن‬ sungguh Allah, kepada manusia َ ٌ‫ل َر ُء ْو ٌف َرح ْيم‬ 20. ِ Maha Pengasih, Maha Penyayang Aktivitas 6.4 Setelah mencermati arti kata perkata di atas, peserta didik berlatih untuk menerjemahkan ayat secara utuh bekerjasama dengan anggota kelompoknya Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 177 4. Menerjemahkan Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al- Baqarah/2: 143 a. Menerjemahkan Q.S. al-Qasas/28: 85 Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-ur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.” b. Menerjemahkan Q.S. al-Baqarah/2: 143 “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia- nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.” 5. Memahami Asbabun Nuzul Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/2: 143 a. Asbabun Nuzul Q.S. al-Qasas/28: 85 Dalam riwayat al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas, bahwa yang dimaksud: Laraadduka ilaa ma’aad (“benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali.”) adalah “ke Makkah.” Demikian pula yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan Ibnu Jarir dari hadits Ya’la, yaitu Ibnu ‘Ubaid ath-hanaisi. Demikian pula yang diriwayatkan oleh al ‘Aui dari Ibnu ‘Abbas, Laraadduka ilaa ma’aad (“benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali.”) yaitu benar-benar akan mengembalikanmu ke Makkah sebagaimana engkau diusir darinya. 178 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Di dalam kitab Tafsir ash-Shawi dijelaskan, bahwa ketika Rasulullah Saw. diarahkan supaya berhijrah ke kota Yatsrib (Madinah), menginap di Gua Hira bersama Abu Bakar Ra, lalu meneruskan perjalanan dengan melewati jalan yang tak biasa diambah para musair, maka sampailah beliau berdua di daerah bernama Juhfah yang terletak di antara Mekkah dan Madinah. Di daerah ini Rasulullah Saw. sempat berhenti sejenak dan mengarahkan tatapan matanya ke arah jalan menuju kota Mekkah. Dalam hati beliau muncul rasa rindu dan pikiran beliau teringat tempat kelahiran beliau itu. Pada saat itulah malaikat Jibril as. datang menghampiri beliau untuk menyampaikan pesan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Pesan itu berupa ayat Q.S. al-Qasas/28: 85, di mana kelak Rasulullah Saw. akan diijinkan kembali ke tanah kelahiran beliau di Mekkah. Pesan itu terbukti yaitu tatkala Rasulullah Saw. dapat menginjakkan kaki kembali di tanah kelahiran beliau pada waktu peristiwa Fathu Mekkah. b. Asbabun Nuzul Q.S. al-Baqarah/2: 143 Di dalam kitab Mausu’at al-Haidz Ibn Hajar dijelaskan bahwa asbabun nuzul Q.S. al-Baqarah/2: 143 berdasarkan keterangan dari Muqatil adalah; bahwa ada sekelompok orang Yahudi di Madinah antara lain Mirhab, Rabi’ah, dan Rai’ yang berpendapat di hadapan sahabat Mu’ad bin Jabal. Mereka berpendapat bahwa berpalingnya Rasulullah menghadap kiblat dari semula kiblat Baitul Muqaddas (di Indonesia lebih sering disebut Baitul Maqdis) di Palestina bergeser ke kiblat Ka’bah di Mekkah adalah karena dengkinya Nabi Muhammad Saw. Menurut mereka, nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad semuanya menjadikan kiblat Masjidil Aqsha karena letaknya yang pas. Dari kejadian itu lalu turunlah Al-ur’an surat al-Baqarah/2 :143. Melalui ayat ini, Allah Swt. bermaksud memberitahukan kepada umat manusia bahwa perubahan kiblat umat Islam ke kiblat Ibrahim yakni Ka’bah adalah karena alasan terbaik. Kata ‘wasath’ di sini adalah pilihan yang terbaik. Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 179 Ada pula yang mendasarkan asbabun-nuzul Q.S. Al-Baqarah/2: 143 ini berdasarkan riwayat Abu Said al-Hudhri yang langsung bersumber dari Rasulullah Saw. Beliau berkata: ْ.‫ َن َعم‬:‫ول‬ُ َُ َ َ ْ َ َُ ُ َُ َ َ َ ْ َ َْ ٌ ُ َ ُْ ‫ هل بلغت؟ فيق‬:‫“يدعى نوح يوم ال ِقيام ِة فيقال له‬ َ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ َ ََ ْ َ ْ ُ َ ُ َ ُ َ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ‫ير‬ٍ ‫ ما أتانا ِمن ن ِذ‬:‫ هل بلغكم؟ فيقولون‬:‫فيدعى قومه فيقال لهم‬ َ َ ٌ ََ ُ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َُ َ َ ْ َ َ ََ ‫ محمد‬:‫ من يشهد لك؟ فيقول‬:‫ فيقال ِلنو ٍح‬،‫وما أتانا ِمن أح ٍد‬ ُ ُ َ َ ً َ َ ً َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُُْ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ََ :‫قال‬. }‫ {وكذ ِلك جعلناكم أمة وسطا‬:‫ فذ ِلك قوله‬:‫وأمته” قال‬ َ َ َْ َُ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ َُ ُ َ َْ ‫ ثم أشهد‬،‫ فتشهدون له ِبالبل ِاغ‬،‫ فتدعون‬،‫ العدل‬: ‫الوسط‬ ُ ََْ ْ. ‫عليكم‬ Artinya: “Nabi Nuh kelak dipanggil di hari kiamat, maka ditanyakan kepadanya, “Apakah engkau telah menyampaikan (risalahmu)?” Nuh menjawab, “Ya.” Lalu kaumnya dipanggil dan dikatakan kepada mereka, “Apakah dia telah menyampaikannya kepada kalian?” Maka mereka menjawab, “Kami tidak kedatangan seorang pemberi peringatan pun dan tidak ada seorang pun yang datang kepada kami.” Lalu ditanyakan kepada Nuh, “Siapakah yang bersaksi untukmu?” Nuh menjawab, “Muhammad dan umatnya.” Abu Sa’id mengatakan bahwa yang demikian itu adalah irmanNya, “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) umat yang adil” (Al-Baqarah: 143), al-wasat artinya adil. Kemudian kalian dipanggil dan kalian mengemukakan persaksian untuk Nabi Nuh, bahwa dia telah menyampaikan (nya) kepada umatnya, dan dia pun memberikan kesaksiannya pula terhadap 180 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII kalian.” (HR. Al-Bukhari: 3339/4487, Ahmad: 3/32, At-Tirmidzi: 2961, An- Nasai: 1007, dan Ibnu Majah: 4284). Imam Ahmad juga meriwayatkan, dari Abu As-Aswad, katanya, “Aku pernah datang di Madinah dan di sana sedang terjangkit penyakit yang menyerang banyak orang, dan korban pun berjatuhan dengan cepat. Lalu aku duduk di dekat Umar bin Al-Khaththab, kemudian ada jenazah yang lewat, lalu jenazah itu dipuji dengan kebaikan. Umar berkata, “Pasti.” Kemudian Umar melewati jenazah yang lain, dan jenazah itu disebutkan dengan keburukan. Lalu Umar berkata, “Pasti.” Setelah itu Abu As-Aswad bertanya kepada Umar bin Al-Khaththab, “Ya Amirul Mukminin, apa yang pasti itu?” Umar menjawab, aku mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ََ ْ ُ ٰ ُ َ َ ْ ْ َ ٌ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ُ.‫ فقلنا‬:‫ قال‬. ”‫“أيما مس ِل ٍم ش ِهد له أربعة ِبخي ٍر أدخله ال الجنة‬ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َُْ َ َ َ ٌَ َََ َ َ ٌَ َََ ‫ان” ثم‬ ِ ‫ “واثن‬:‫ان؟ قال‬ ِ ‫ واثن‬:‫ فقلنا‬،‫ قال‬.”‫ “وثلاثة‬:‫وثلاثة؟ قال‬ َ ْ َ َُْ َ َ.‫اح ِد‬ ْ ْ ِ ‫لم نسأله ع ِن الو‬ Artinya: “Orang Muslim mana pun yang diberikan kesaksian oleh empat orang bahwa ia baik, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga.” Kami bertanya, “Juga tiga orang?” Beliau menjawab, “Ya, meski hanya tiga orang.” Kami pun bertanya, lanjut Umar, “Juga dua orang?” Beliau pun menjawab, “Ya, termasuk dua orang.” Masih lanjut Umar, “Dan kemudian kami tidak menanyakan tentang satu orang.” (HR. Ahmad: 1/22, Al-Bukhari: 1368, At- Tirmidzi: 1059, dan An-Nasai: 4/50) Aktivitas 6.5 Secara kelompok, carilah tafsir Q.S. al-Qasas/ 28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/ 2: 143 dalam kitab-kitab tafsir, misalnya tafsir al-Maraghi, tafsir Jalalain, tafsir Ibnu Katsir atau kitab tafsir lainnya. Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 181 6. Menelaah Tafsir Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/ 2: 143 a. Tafsir Q.S. al-Qasas/28: 85 Didalam ayat ini, Allah Swt. menerangkan bahwa Dialah yang mewajibkan kepada Nabi Muhammad untuk mengamalkan isi Al-ur’an, dan melaksanakan hukum-hukum dan perintah yang ada di dalamnya. Dia pulalah yang akan mengembalikan Nabi Muhammad ke tanah suci Mekkah, tanah tumpah darahnya dalam keadaan menang dan merebutnya kembali dari kaum yang telah mengusirnya dari sana. Pada peristiwa Fathu Makkah terbukti Rasulullah Saw. dapat kembali ke Mekkah dengan satu kemenangan besar bagi kaum Muslimin, karena dengan demikian ia dapat mengembangkan Islam dengan bebas dan dapat menekan kehendak kaum musyrikin. Ini adalah janji dari Allah ketika Nabi Muhammad selalu disakiti dan mendapat tekanan yang berat dari kaumnya bahwa dia akan hijrah meninggalkan Mekkah, dan akan kembali dalam keadaan menang. Selain kembali ke Mekkah, ada pula pendapat yang menyebutkan bahwa Allah mengembalikan Rasul kepada kematian atau mengembalikan ke surga, sebagaimana irman Allah: َ ٗ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ٌ َ ّْ ْ ُ َ َ َ ٰ َ ْ ُ َ ْ ْ َٰ ْ ُ ‫قل يقو ِم اعملوا على مكان ِتكم ِ ِاني ع ِاملۚ فسوف تعلمونۙ من تكون له‬ َ ْ ُ ٰ ُ ُْ ََٗ َ ُ َ َ ‫ع ِاقبة الد ِارۗ ِانه لا يف ِلح الظ ِلمون‬ Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung. (Q.S. al- An’am/6: 135) 182 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII b. Q.S. al-Baqarah/2: 143 Seluruh kaum muslimin adalah umat yang mendapat petunjuk dari Allah Swt. dan termasuk ummatan washathan, sehingga mereka menjadi umat yang adil serta pilihan dan akan menjadi saksi atas keingkaran orang yang kair. Umat Islam harus senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan melenyapkan yang batil. Mereka dalam segala persoalan hidup berada di tengah orang-orang yang mementingkan kebendaan dalam kehidupannya dan orang-orang yang mementingkan ukhrawi saja. Dengan demikian, umat Islam menjadi saksi yang adil dan terpilih atas orang-orang yang bersandar pada kebendaan, yang melupakan hak-hak ketuhanan dan cenderung kepada memuaskan hawa nafsu. Mereka juga menjadi saksi terhadap orang-orang yang berlebih-lebihan dalam soal agama sehingga melepaskan diri dari segala kenikmatan jasmani dengan menahan dirinya dari kehidupan yang wajar. Umat Islam menjadi saksi atas mereka semua, karena sifatnya yang adil dan terpilih dan dalam melaksanakan hidupnya sehari-hari selalu menempuh jalan tengah. Demikian pula Rasulullah Saw. menjadi saksi bagi umatnya, bahwa umatnya itu sebaik-baik umat yang diciptakan untuk memberi petunjuk kepada manusia dengan amar makruf dan nahi mungkar. Sejarah perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah dikandung maksud untuk menguji siapa antara mereka yang benar benar beriman dan mengikuti Rasulullah saw. Serta siapa yang lemah imannya. Pemindahan kiblat dirasakan berat bagi yang fanatic kepada kiblat pertama, tetapi bagi yang beriman dan mendapat hidayah dari Allah Swt., mereka akan sadar bahwa melaksanakan ibadah dengan menghadap kiblat semata-mata perintah Allah bukan karena rahasia yang tersembunyi pada tempat itu, tetapi untuk menghimpun manusia pada satu arah untuk persatuan umat. Untuk menghilangkan keragu-raguan dari sebagian kaum Muslimin tentang pahala salatnya selama mereka menghadap ke Baitul Maqdis dulu, maka Allah menerangkan bahwa Dia sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan iman dan amal orang-orang yang mematuhi Rasul karena Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 183 Aktivitas 6.6 Secara berpasangan, bacalah dan saling menyimak Q.S. al-Qasas/28: 85 dan Q.S. al-Baqarah/ 2: 143 dilakukan berulang ulang dengan harapan hafal secara fasih. 7. Hadis-hadis tentang Cinta tanah air Berikut ini adalah hadis-hadis yang menjadi dalil cinta tanah air menurut penjelasan para ulama ahli hadis, yang dikupas tuntas secara gamblang: َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ٰ َ َ َ َ ََ َ َ ْ َ َ‫ان إ َذا َق ِد َم ِم ْن َس َفر َف َن َظر‬ ٍ ِ ‫عن أن ٍس أن الن ِبي صلى ال علي ِه وسلم ك‬ َ َ‫ان َع َلى َدَابة َحَرك َها م ْن ُح ّبها‬ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َْ َ َْ َ ُ ُ َ ِ ِ ٍ ‫ات الم ِدين ِة أوضع ناقته و ِإن ك‬ ِ ‫ِإلى جدر‬ َ َ ّ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ٌ َ ََ َْ َ ‫وعية ح ِب الوط ِن‬ ِ ‫يث دلالة على فض ِل الم ِدين ِة وعلى مشر‬ ِ ‫ و ِفي الح ِد‬....... ْ َ َ ‫ين ِإلي ِه‬ ِ ِ ‫وال‬ ‫ن‬ ‫ح‬ Artinya: “Diriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi Saw. ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi). Al-Haizh Ibnu Hajar al-Asqalany (wafat 852 H) dalam kitabnya Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari (Beirut, Dar Al-Ma’rifah, 1379 H, Juz 3, hal. 621), menegaskan bahwa dalam hadits tersebut terdapat dalil (petunjuk): pertama, dalil atas keutamaan kota Madinah; kedua, dalil disyariatkannya cinta tanah air dan rindu padanya. Sependapat dengan Al-Haidz Ibnu Hajar, Badr Al- Din Al-Aini (wafat 855 H) dalam kitabnya ‘Umdat al-Qari Syarh Shahih Bukhari menyatakan: 184 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII ‫ْ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫ََ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ُ ّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫و ِفيه‪ :‬دلالة على فض ِل الم ِدين ِة وعلى مشر ِ‬ ‫وعي ِة ح ِب الوط ِن وا ِ‬ ‫لحن ِة ِإلي ِه‬ ‫‪Artinya; “Di dalamnya (hadis) terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan‬‬ ‫‪Madinah, dan (petunjuk) atas disyari’atkannya cinta tanah air dan rindu‬‬ ‫‪padanya.” (Badr Al-Din Al-Aini, Umdat al-Qari Syarh Shahih Bukhari, Beirut,‬‬ ‫‪Dar Ihya’i Al-Turats Al-Arabi, Juz 10, hal. 135).‬‬ ‫‪Imam Jalaluddin Al-Suyuthi (wafat 911 H) dalam kitabnya Al-Tausyih‬‬ ‫‪Syarh Jami Al-Shahih menyebutkan:‬‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ََ ُ ْ ُ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫حدثنا َس ِعيد بن أ ِبي مريم‪ ،‬أخبرنا محمد بن جعف ٍر‪ ،‬قال‪ :‬أخب ِرني‬ ‫الُ‬‫َ َ َ ُ ُ ٰ ََ ٰ‬ ‫ُٰ َ ْ ُ َُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ْ ٌ ََ ُ َ َ َ ًَ‬ ‫ال صلى‬ ‫حميد‪ ،‬أنه س ِمع أنسا ر ِض َي ال عنه‪ ،‬يقول‪« :‬كان رسول ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ ََ َ َ َ َ ْ َ َ‬ ‫ْ َ َ َ َ َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ َ َ ََ َ‬ ‫ات الم ِدين ِة‪ ،‬أوضع ناقته‪،‬‬ ‫علي ِه وسلم ِإذا ق ِدم ِمن سف ٍر‪ ،‬فأبصر درج ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ ْ َ ً َ َ‬ ‫ٰ َ َ َ ُ‬ ‫ث ْب ُن ُع َم ْير‪َ ،‬عنْ‬ ‫َ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٍ‬ ‫ال‪ :‬زاد الح ِار‬ ‫َو ِإن كانت دابة حَركها»‪ ،‬قال أبو عب ِد ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ْ ُ‬ ‫ََ َ َ ْ ُ ّ َ ََ َ َ ُ َ ْ َ ُ ََ َ َ ْ َ‬ ‫ُح َم ْ‬ ‫اعيل‪ ،‬عن حمي ٍد‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫إ‬‫ِ‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ث‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫‪،‬‬‫ة‬‫ب‬‫ي‬ ‫ت‬ ‫ق‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ث‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ا‪.‬‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ك‬‫ر‬ ‫ح‬ ‫‪:‬‬‫د‬ ‫ٍ‬ ‫ي‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ُ‬ ‫َ ْ ََ‬ ‫ات‪ ،‬تابعه الح ِارث بن عمي ٍر‪(.‬درجات)‪ :‬بفتح‬ ‫عن أن ٍس‪ ،‬قال‪ :‬جدر ِ‬ ‫المهملة والراء والجيم‪ ،‬جمع «درجة»‪ ،‬وهي طرقها المرتفعة‪،‬‬ ‫وللمستملي‪« :‬دوحات» بسكون الواو‪ ،‬وحاء مهملة جمع دوحة‪ ،‬وهي‬ ‫ُ‬ ‫المدينة‪ِ ،‬ف ْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫(م ْن ح ّ ِبها) أي‪:‬‬ ‫الشجرة العظيمة‪(.‬أوضع)‪ :‬أسرع السير‪ِ.‬‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ُ َ ُ ُ ّ َ َ‬ ‫نين إليه‬ ‫ِ‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫وا‬ ‫ن‬‫وعية ح ِب الو ِ‬ ‫ط‬ ‫مشر ِ‬ ‫‪Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama‬‬ ‫‪185‬‬ Artinya: “Bercerita kepadaku Sa’id ibn Abi Maryam, bercerita padaku Muhammad bin Ja’far, ia berkata: mengkabarkan padaku Humaid, bahwasannya ia mendengan Anas ra. berkata: Nabi Saw. ketika kembali dari bepergian, dan melihat tanjakan-tanjakan Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkanya. Berkata Abu Abdillah: Harits bin Umair, dari Humaid: beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. Bercerita kepadaku utaibah, bercerita padaku Ismail dari Humaid dari Anas, ia berkata: dinding-dinding. Harits bin Umair mengikutinya.” (Jalaluddin Al- Suyuthi, Al-Tausyih Syarh Jami Al-Shahih, Riyad, Maktabah Al-Rusyd, 1998, Juz 3, hal. 1360) Sependapat dengan Ibn Hajar Al-Asqalany, Imam Suyuthi menjelaskan hadits sahabat Anas di atas, memberikan komentar: di dalamnya (hadits tersebut) terdapat unsur disyariatkannya cinta tanah air dan merindukannya. Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Syekh Abu Al Ula Muhammad Abd Al-Rahman Al-Mubarakfuri (wafat 1353 H), dalam kitabnya Tuhfat al- Ahwadzi Syarh at-Tirmidzi (Beirut, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Juz 9, hal. 283) berikut: َ َْ ّ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َْ ْ َ َ َ ٌ َ ََ َْ َ ‫وعي ِة ح ِب الوط ِن‬ ِ ‫يث دلالة على فض ِل الم ِدين ِة وعلى مشر‬ ِ ‫و ِفي الح ِد‬ ْ َ َْ َ ‫ين ِإلي ِه‬ ِ ‫والح ِن‬ Hadits berikutnya yang menjadi dalil cinta tanah air yaitu hadits riwayat Ibn Ishaq, sebagimana disampaikan Abu Al-Qosim Syihabuddin Abdurrahman bin Ismail yang masyhur dengan Abu Syamah (wafat 665 H) dalam kitabnya Syarhul Hadits al-Muqtafa i Mab’atsil Nabi al-Mushtafa berikut: 186 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII ٰ ٰ ُ َ َ ُ ََ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ‫الس‬ ُ َ َ ‫ صلى ال عليه‬- ‫ال‬ ِ ‫ول‬ ‫س‬ َ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫ة‬ ‫ق‬‫ر‬ ‫و‬ ‫ث‬ ‫ي‬‫د‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫و‬ « :‫ي‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ُ ً ْ َ ٰ ُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ََ َّ َ ُ َ ‫ ثم‬،‫ شيئا‬- ‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ فلم يقل له النبي‬،‫ لتكذبنه‬- ‫وسلم‬ ِ َ َ ُ ً ْ َ ٰ َ ْ ُ َ َ ْ ََ ُْ َ َ َ :‫ ثَم قال‬،‫ شيئا‬- ‫ صلى ال عليه وسلم‬- ‫ فل ْم َيقل النب ُي‬،‫ َولتؤذ َينه‬:‫قال‬ ِ َ ْ ُ َ َ ٌ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ ََ ْ ُ َ ‫َأو مخ ِر ِجَي ه ْم؟ ف ِفي هذا د ِليل على ح ِ ّب ا َلوط ِن‬ :‫ فقال‬،‫َولتخ َرجنه‬ َْ َ َ َ َ َ ‫ َو ِشد ِة ُمف َارق ِت ِه على النف ِس‬. “Al-Suhaily berkata: Dan di dalam hadits (tentang) Waraqah, bahwasanya ia berkata kepada Rasulullah Saw.; sungguh engkau akan didustakan, Nabi tidak berkata sedikitpun. Lalu ia berkata lagi; dan sungguh engkau akan disakiti, Nabi pun tidak berkata apapun. Lalu ia berkata; sungguh engkau akan diusir. Kemudian Nabi menjawab: “Apa mereka akan mengusirku?”. Al- Suhaily menyatakan di sinilah terdapat dalil atas cinta tanah air dan beratnya memisahkannya dari hati.” (Abu Syamah, Syarhul Hadits al-Muqtafa i Mab’atsil Nabi al-Mushtafa, Maktabah al-Umrin Al-Ilmiyah, 1999, hal. 163). Abdurrahim bin Husain Al-Iraqi (wafat 806 H) di dalam kitabnya Tatsrib i Syarh Taqribil Asanid wa Tartibil Masanid, pada hadits yang sama, juga mengutip pendapatnya Al-Suhaily: َ َ َ ُ َ َ َ َْ ّ ُ َ َ ٌ َ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ ‫فقال السهي ِلي ِفي هذا د ِليل على ح ِب الوط ِن و ِشد ِة مفارق ِت ِه‬ َْ َ َ ‫على النف ِس‬ Artinya: “Al-Suhaily berkata: di sinilah terdapat dalil atas cinta tanah air dan beratnya memisahkannya dari hati.” (Abdurrahim Al-Iraqi, Tatsrib i Syarh Taqribil Asanid wa Tartibil Masanid, Beirut, Dar Ihya’i Al-Turats Al- Arabi, Juz 4, hal. 196). Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 187 Pemaparan di atas menunjukkan bahwa cinta tanah air memiliki dalil yang bersumber dari ur’an dan Hadis, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama seperti; Al-Haizh Ibn Hajar al-Asqalany, Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Abdurrahim al-Iraqi, Syekh Ismail Haqqi al-Hanai, dan yang lainnya. Sehingga vonis cinta tanah air tidak dalilnya, jelas tidak benar dan tidak berdasar. 8. Hadis-hadis tentang moderasi dalam beragama Dalam literatur hadis, kata wasath hampir tidak ditemukan. Hanya saja, kata yang digunakan dalam padanan maknanya, yakni al-Qashd yang bermakna al-tawassuth dan al-I’tidaal. Dalam salah satu contoh hadis yang menggunakan kata al-Qashd adalah hadis yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim tentang sahabat Jabir bin Samurah tentang pelaksanaan khutbah Nabi pada hari Jumat: ٰ ََ َ َ َ ّْ َ ُ ُ ْ ُ َ َ َْ َ ْ َ َ ُ‫ال‬ ‫ كنت اص ِلي مع النبي صلى‬:‫ قال‬،‫ع ْن ج ِاب ِر اب ِن س ُمورة‬ ّ ِ ِ ً ْ َ ُ ُ َ ْ ُ َ ً ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ََ َ ْ َ َ ‫علي ِه وسلم الصلوات فكانت صلاته قصدا وخطبته قصدا‬ Artinya: “Dari Jabir bin Samurah berkata, aku telah shalat bersama Nabi Saw berkali-kali, dan (aku dapati) shalatnya dalam pertengahan, khutbahnya juga pertengahan”. Dari beberapa prinsip dasar dan karakteristik wasathiyah yang diintisarikan dalam hadis, dikutip dari tulisan Ardiansyah, Islam Wasathiyah Perspektif Hadis adalah terdapat beberapa prinsip. Pertama, al-khayriyah yang memiliki arti terbaik atau terpilih (Ali Imran : 110). Umat Islam merupakan umat terbaik dan terpilih yang disebutkan dalam kitab suci Al-ur’an. Dalam kedua sifat tersebut, umat Islam seyogiyanya membawa nilai-nilai kedamaian dan kelembutan. 188 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Kedua, al-‘adalah yakni adil. Dalam wasath (al-Qasd) nilai keadilan merupakan yang penting. Keadilan mencakup segalanya baik dalam hal yang bersifat ketahuidan ataupun kehidupan bermasyarakat. Ketiga at-tawazun, yang berarti keseimbangan, karakter ketiga ini menjadi pengikatnya. Islam menjadi agama yang sempurna karena Islam mampu menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Seseorang yg seimbang dalam kehidupannya akan seimbang pula dalam kehidupan sosialnya. Keempat, at-tasamuh (toleran). Dalam karakter dan prinsip ini merupakan pembuka dari wasath. Seseorang yang menjalankan sikap tasamuh akan tawazun, kemudian sikapnya akan adil. Lalu, dari situlah menjadi (umat) yang terpilih dan terbaik. Kelima, al-Istiqamah (konsistensi), selain empat karakter dan prinsip wasath di atas, seseorang hendaknya memegang prinsip berada dalam “jalan yang lurus”. Keenam, ra’f al-haraj (menghilangkan kesulitan). Prinsip ini sesuai dengan sabda Nabi; “Berikanlah kemudahan jangan mempersulit, berikanlah ketenangan jangan membuat gaduh”. Dari sini jelas, bahwa Rasulullah adalah sosok pemimpin yang bersikap sederhana yang tidak mempersulit umatnya dengan mnberikan solusi yang tidak memberatkan. Dari keenam prinsip dan karakter tersebut, wasath dalam hadis memiliki kesinambungan dengan sikap-sikap baik lainnya. Dengan mengedepankan toleransi dan keseimbangan. Semoga umat Islam senantiasa memberikan kedamaian bagi sekitarnya. Aktivitas 6.7 Tugas mandiri, carilah hadis yang berkaitan dengan cinta tanah air dan moderasi beragama! Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 189 9. Penerapan Cinta Tanah Air dalam Kehidupan Sehari- hari Sebagai bangsa Indonesia yang pada saat ini menikmati kemerdekaan dari hasil jerih payah para pejuang para pahlawan kemerdekaan Indonesia, kita harus melanjutkan perjuangan mereka dengan cara yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata dan pergi ke medan perang, tetapi dengan mengisi kemerdekaan ini dengan cara memakmurkan tanah air kita. Dengan semangat yang sama, yaitu kecintaan pada tanah air, kita bisa melakukan banyak hal untuk menjaga dan melindungi bangsa kita dari berbagai ancaman. Karena pada saat ini, justru lebih banyak hal yang harus kita perhatikan, jaga, dan lindungi. Oleh karena itu, berikut contoh sikap cinta tanah air yang bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari: a) Bangga sebagai bangsa Indonesia b) Menjaga nama baik tanah air Indonesia c) Menggunakan hak pilih dalam pemilu d) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan e) Aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional f) Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh g) Melestarikan kebudayaan Indonesia h) Menjaga kelestarian lingkungan i) Menciptakan kerukunan antar umat beragama j) Hidup rukun dan gotong royong 10. Penerapan Moderasi Beragama dalam Kehidupan Sehari-hari Setiap agama pasti memiliki aturan terkait dengan toleransi. Islam sebagai agama terbesar yang dianut oleh mayoritas warga Indonesia tentunya memiliki aturan-aturan yang mengacu kepada kemaslahatan umat Islam. Setidaknya, aturan-aturan itu memiliki korelasi dengan misi moderasi beragama yang menjadi landasan Negara Indonesia. Islam sendiri dalam 190 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII pembentukan hukumnya memiliki lima prinsip yaitu menjaga agama (hifdzal-din), menjaga jiwa (hifdzal-nafs), menjaga akal (hifdzal-aql) menjaga keturunan (hifdzal-nasl), dan menjaga harta (hifdzal-mal). Lima dari prinsip hukum Islam tersebut dapat digambarkan bahwa hak untuk hidup bersama, menghargai keberadaan orang lain, menjaga keberlangsungan hidup dan menjaga nyawa seseorang harus dijunjung tinggi. Insident kekerasan mengatasnamakan agama telah bertentangan dengan prinsip kehidupan umat manusia. Insiden-insiden kekerasan tersebut terjadi disebabkan karena pemahaman agama yang persial, konlik pendirian tempat ibadah, dan ketidak siapan hidup berdampingan merupakan salah satu faktor penyebat terjadinya intoleran. Pemahaman yang persial itu akan membuat pengikutnya bertindak tidak sesuai dengan ajaran agama. F. Penerpan Karakter Setelah mengkaji materi tentang “Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama”, diharapkan peserta didik dapat dapat menerapkan karakter pelajar dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: Karakter yang Materi yang Dipelajari Diharapkan Sabar dalam menghadapi musibah dan ujian Proil Pelajar Pancasila; Religius, Kebhinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 191 Nilai Karakter No. Butir Sikap Pelajar Pancasila Budiono yang berdomisili di lingkungan Kebhinekaan Global, perumahan setiap kali ada perintah untuk Mandiri mengibarkan bendera merah putih pada 1 saat peringatan hari besar nasional, beliau selalu taat dan patuh melaksanakan dengan penuh kesadaran. Awaludin setelah pulang dari merantau, Bergotong Royong menyadari perilakunya selama ini yang tidak peduli terhadap lingkungan di mana 2 ia bertempat tinggal, tetapi akhir – akhir ini ia selalu rajin membantu tetangga dan lingkungan ketika ada kegiatan-kegiatan sosial kemasyakatan. Rumah pak Ridlo yang berada di lereng Mandiri, Bergotong gunung tertimbun oleh longsor yang Royong datang secara tiba-tiba. Beliau tetap tegar 3 dan berusaha membersihkan puing- puing rumahnya dibantu oleh tim sar dan masyarakat setempat untuk mendirikan rumahnya kembali 192 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Nilai Karakter No. Butir Sikap Pelajar Pancasila Parmin walau seorang tukang becak Mandiri, Religius yang biasa mangkal di depan alun-alun kota untuk mendapatkan penumpang tetap setia menunggu penumpang sambil bentar-bentar membukan kertas kecil 4 yang terselip disakunya yang ternyata Al- ur’an. Saat suara adzan berkumandang beliau segera menuju masjid dan dengan sesama tukang becak yang beda agama beliau selalu bersikap baik Aditya sangat bahagia ketika pak Kadus Kebhinekaan Global, memberikan bantuan berupa sembako 5 akibat pandemi covid 19 karena beliau tahu betul pak Kadus tidak membeda-bedakan warganya. G. Releksi Setelah mempelajari materi Q.S. al-Qasas/28: 85 tentang cinta tanah air dan Q.S. al-Baqarah/2: 143 tentang moderasi beragama, coba kalian analisis penerapannya dalam kehidupan sehari-hari! Tuliskan penerapan cinta tanah air dalam kehidupan nyata! 1....................................... 2....................................... 3....................................... 4....................................... 5....................................... Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 193 H. Rangkuman 1. Cinta tanah air, adalah sebuah ungkapan yang berarti kecintaan pada negeri tempat kita menjalani kehidupan dari lahir hingga akhir hayat. 2. Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku yang menyimpang yang tidak ada di ajarkan di dalam agama. Seperti, menghakimi seseorang tanpa menanyakan terlebih dahulu apa permasalahannya, merampas yang bukan miliknya, dan sebagainya. I. Penilaian 1. Penilaian Sikap a. Berilah nilai sikap sosial siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap peserta didik melalui observasi.; Aspek Penilaian Nama NO Kerja Siswa Religius Toleran Disiplin Peduli Skor Nilai sama 1 2 3 Dst. 2. Penilaian Pengetahuan a. Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E jawaban yang benar! 1. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Qasas/28: 85 berikut! َ َ َ َ ٰ َ ُ ََ َ ٰ ْ ُْ َ ََْ َ َ َ ْ ‫ِان ال ِذي فرض عليك القران لراۤدك ِالى مع ٍاد‬ 194 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Arti ayat yang bergaris pada potongan ayat di atas adalah.. A. sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan B. kami sungguh melarang kamu C. sesungguhnya wajib bagimu D. kami memerintahkanmu E. kamu diperintahkan 2. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Qasas/28: 85 berikut! َ َ ْ َ‫ُقل َربّ ْ ٓي ا ْعل ُم َم ْن َجاۤء‬ ِ Bacaan tajwid potongan ayat di atas adalah.. A. Mad jaiz munfasil, mad iwadl, mad thabi’i B. Mad jaiz munfasil, ikhfa’, mad wajib mutasil C. Mad jaiz munfasil, ikhfa’, mad thabi’i D. Mad badal, mad iwadl, mad thabi’i E. Mad badal, mad iwadl, mad lain 3. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Baqarah/2: 143 berikut! َ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ّ ً َ َ ً َُ ْ ُ ٰ ْ َ َ َ ٰ َ َ ِ ‫وكذ ِلك جعلنكم امة وسطا ِلتكونوا شهداۤء على الن‬ ‫اس‬ Arti ayat yang bergaris pada potongan ayat di atas adalah. A. dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan B. dan demikian pula Kami telah menciptakan kamu (umat Islam) umat yang terbaik Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 195 C. dan demikian pula Kami telah memerintahkan kamu (umat Islam) berbuat baik D. dan demikian pula Kami telah menciptakan kamu (umat Islam) umat bersuku-suku E. dan demikian pula Kami telah menciptakan kamu (umat Islam) umat berbangsa-bangsa 4. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Baqarah/2: 143 berikut! َ َ ََْ َ ْ ُ َََ ْ َْ َ َ َ ‫َوما جعلنا ال ِق ْبلة ال ِتي كنت عليه ٓا ِالا‬ ْ Bacaan tajwid potongan ayat di atas adalah.. A. Mad jaiz munfasil, mad iwadl, mad thabi’i, mad badal B. Mad thabi’i, al qamariyah, al syamsiyah, ikhfa’ mad jaiz mumfasil C. Mad jaiz munfasil, ikhfa’, mad thabi’i, idhar syafawi, D. Mad badal, mad iwadl, mad thabi’I, iqlab E. Mad badal, mad iwadl, mad lain 5. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Baqarah/2: 143 berikut! ٰ ُ‫ال‬ َ َ َْ َ َ َ َ ً َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ‫واِ ن كانت لك ِبيرة ِالا على ال ِذين هدى‬ Bacaan tajwid potongan ayat di atas adalah …. A. Mad jaiz munfasil, mad iwadl, mad thabi’i, mad badal B. Mad thabi’i, al qamariyah, al syamsiyah, ikhfa’ mad jaiz mumfasil C. Mad jaiz munfasil, ikhfa’, mad thabi’i, idhar syafawi, D. Mad badal, mad iwadl, mad thabi’i, iqlab E. Ikhfa’, mad thabi’i, idhar, al qamariyah 196 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII 6. Perhatikan pernyataan di bawah ini! 1) Bangga sebagai bangsa Indonesia 2) Menjual nama baik tanah air Indonesia 3) Menggunakan hak pilih dalam pemilu 4) Menjunjung tinggi hukum jika perlu 5) Aktif berpartisipasi dalam pembangunan nasional Pernyataa tersebut merupakan contoh sikap cinta tanah air yang bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari adalah pernyataan nomor. A. 1), 2) dan 3) B. 1), 2) dan 4) C. 1), 2) dan 5) D. 1), 3) dan 5) E. 1), 4) dan 5) 7. Berikut ini yang bukan contoh sikap cinta tanah air yang bisa kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari adalah.. A. Menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh B. Melestarikan kebudayaan Indonesia C. Menjaga kelestarian lingkungan D. Menciptakan kerukunan antar umat beragama E. Hidup rukun dan gotong royong jika jadi tokoh masyarakat 8. Allah Swt. berirman, “Sesungguhnya Kami mengubah kiblat kalian ke kiblat Ibrahim dan Kami pilih kiblat itu untuk kalian agar Kami dapat menjadikan kalian sebagai umat pilihan, agar pada hari kiamat kelak kalian menjadi saksi atas umat-umat yang lain, karena semua umat mengakui keutamaan kalian.” Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 197 Yang dimaksud dengan kata ‘wasath’ adalah …. A. pilihan yang terbaik B. pilihan yang menyenagkan C. pilihan yang menyedihkan D. pilihan yang melapangkan E. pilihan yang terlupakan 9. Setiap agama memiliki aturan terkait dengan toleransi. Islam sebagai agama terbesar yang dianut oleh mayoritas warga Indonesia tentunya memiliki aturan-aturan yang mengacu kepada kemaslahatan umat Islam. Setidaknya, aturan-aturan itu memiliki korelasi dengan misi moderasi beragama yang menjadi landasan Negara Indonesia. Hal ini dikembangkan oleh Kemendikbud dan Kemenag dengan mengusung tema. A. merdeka sebebas bebasnya B. merdeka sesuai kebutuhan C. proil pelajar Pancasila D. proil guru professional E. proil tenaga kependidikan 10. Karakter dan prinsip wasath seseorang hendaknya memegang prinsip berada dalam jalan yang lurus, hal ini dapat difahami sebagai wujud sikap.. A. tasamuh D. tawakal B. tawasul E. istiqamah C. tawazun 198 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII b. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Bagaimanakah penerapan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari? 2. Coba jelaskan wujud penerapan cinta tanah air yang ada di lingkungan sekolah kalian! 3. Perhatikan kutipan ayat Q.S. al-Baqarah/2: 143 di bawah ini! َ َ َٰ َ ٌ‫الناس ل َر ُء ْو ٌف َرح ْيم‬ ِ ِ ‫ِان ال ِب‬ Carilah bacaan tajwid yang terdapat pada ayat tersebut! 4. Apa arti kutipan Q.S. al-Baqarah/2: 143 di bawah ini! ُ ّ َ‫ِل َتك ْو ُن ْوا ُش َه َداۤء‬ 5. Apa arti kutipan Q.S. al-Qasas/28: 85 di bawah ini! َ َ َ‫ا ْعل ُم َم ْن َجاۤء‬ 3. Penilaian Ketrampilan Lembar Portofolio 1. Lakukan wawancara terhadap politisi atau pengurus partai tentang perilaku yang mencerminkan sikap mencintai tanah air. Coba bandingkan dengan sikapmu sehari-hari! Ketiklah hasil wawancara tersebut dengan rapi! 2. Catatlah sikap cinta tanah air dalam kolom berikut ini! Bandingkan dan ungkapkanlah untung dan ruginya menurutmu! Bab 6 Cinta Tanah Air dan Moderasi Beragama 199 Contoh perilaku pelanggaran Solusi untuk perbaikan dalam kehidupan bermasyarakat perilaku berbangsa dan bernegara 3. Carilah contoh kasus yang menunjukkan perilaku moderasi dalam beragama! 4. Ceritakan pengalaman yang menunjukkan sikapmu yang kurang bijaksana di masa lalu yang berkaitan dengan moderasi beragama! Cobalah renungkan apa yang seharusnya kamu lakukan pada waktu itu! J. Pengayaan Pengayaan (Pendalaman Materi: arahan untuk mempelajari materi lebih dalam melalui rujukan yang direkomendasi) 1. Coba kalian cari ayat-ayat dan hadis yang berkaitan dengan cinta tanah air dan moderasi dalam beragama kitab-kitab yang direkomendasikan: tafsir al Misbah, tafsir Ibnu Katsir, tafsir al Maraghi, hadis kutubus sitah 2. Web organisasi ormas keagamaan yang besar seperti NU dan Muhammadiyah. 3. Buku Tafsir Al-ur’an Tematik Jilid 1 Edisi Revisi yang ditulis oleh Lajnah Pentashihan Mushab Jakarta, Pustaka Kamil, cet. ke-4 Juli 2017. 4. htps://islam.nu.or.id/post/read/87932/dalil-dalil-cinta-tanah-air-dari-al- quran-dan-hadits, 5. htps://kbbi.web.id/nasionalisme 200 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK/MA Kelas XII

Use Quizgecko on...
Browser
Browser