Nerve Entrapment Syndrome & Cervical Musculosceletal Disease PDF
Document Details
Uploaded by SafeChupacabra6430
Universitas Bengkulu
dr. Iman Sp.S
Tags
Summary
This document discusses nerve entrapment syndrome, focusing on carpal tunnel syndrome. It covers anatomy, causes, symptoms, and treatment options, including both conservative and surgical approaches. The document seems to be a medical study or lecture.
Full Transcript
K21. Nerve Entrapment Syndrome & Cervical Musculosceletal Disease Sindrom akibat kompresi saraf median di terowongan karpal. Penyebabnya kombinasi trauma mekanis, peningkatan...
K21. Nerve Entrapment Syndrome & Cervical Musculosceletal Disease Sindrom akibat kompresi saraf median di terowongan karpal. Penyebabnya kombinasi trauma mekanis, peningkatan tekanan, dan kerusakan iskemik pada saraf median. Gejala nyeri di tangan, mati rasa, dan kesemutan pada distribusi saraf median. Anamnesis dan pemeriksaan fisik penting, termasuk tes Phalen dan Tinnel. Pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk mendiagnosis Anatomi Persarafan Ekstremitas Atas Inervasi ekstremitas atas berasal dari plexus brachialis yang dibentuk oleh akar saraf spinal servikal bawah dan torakal atas (C5-T1). Akar-akar anterior ini bersatu membentuk tiga trunkus (superior, medius, inferior) Trunkus-trunkus selanjutnya membentuk tiga fasciculus (lateral, medial, posterior). Fasciculus-fasciculus ini mengatur posisi terhadap arteri aksilaris. Serabut Saraf dan Trunkus Serabut saraf dari C5 dan C6 membentuk trunkus superior. Serabut saraf dari C7 membentuk trunkus medius. Serabut saraf dari C8 dan T1 membentuk trunkus inferior. Bagian dorsal ketiga trunkus membentuk fasikulus posterior. Bagian ventral dari trunkus superior dan medius membentuk fasikulus lateral. Bagian ventral dari trunkus inferior membentuk fasikulus medial. Terowongan Karpal Terdiri dari tulang karpal proksimal (skafoid, trapesium, lunatum, pisiformis) dan distal (trapesium, trapezoideum, kapitatum, dan hamatum) Atap terowongan adalah retinakulum fleksor. Fungsi mencegah pergelangan tangan melingkuk selama pergerakan tangan ditekuk. Etiologi dan Faktor Risiko Penyebabnya bisa idiopatik atau akibat ketegangan, aktivitas berulang. Faktor risiko termasuk: gender, pekerjaan (aktivitas berulang), peradangan (misal radang sendi), diabetes melitus, dan hipertensi. Patofisiologi Tekanan tinggi di terowongan karpal menyebabkan obstruksi aliran vena dan peningkatan edema lokal. Hal ini dapat menyebabkan iskemia saraf medianus, demielinisasi, dan degenerasi akson. Stadium Tahap 1: Pasien terbangun dari tidur dengan rasa mati rasa/bengkak di tangan disertai nyeri dan kesemutan; Tahap 2: Gejala CTS berkembang pada siang hari; Tahap 3: Hipotrofi atau atrofi eminensia tenar. Gejala Klinis Rasa nyeri, mati rasa dan kesemutan pada distribusi saraf median. Berkurangnya kekuatan genggaman dan fungsi tangan. Penurunan sensasi pada distribusi saraf median. Kelemahan oposisi dan abduksi ibu jari. Gejalanya memburuk pada malam hari. Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik (terutama Phalen dan Tinnel sign) Pemeriksaan penunjang (NCS, EMG, USG) Tatalaksana Berfokus pada perawatan konservatif (non-bedah) untuk kasus ringan dan sedang. Perawatan meliputi kortikosteroid, obat asam lemak tak jenuh, terapi fisik, dan penggunaan bidai tangan. Dekompresi bedah dipertimbangkan untuk kasus yang tidak merespon perawatan non-bedah. NO! Tarsal Tunnel Syndrome (TTS) adalah neuropati yang disebabkan oleh kompresi saraf tibialis posterior dan cabang-cabangnya di ruang fibro-osseus posterior dan inferior terhadap maleolus medial. Gejala umum meliputi rasa terbakar, kesemutan, dan/atau keduanya di telapak kaki, yang sering memburuk di malam hari. Penyebab ekstrinsik TTS meliputi kelainan biomekanik (misalnya varus atau valguss), kelainan anatomi (misalnya koalisi tarsal), dan pembentukan jaringan parut pasca operasi. Penyebab intrinsik meliputi tendinopati, fibrosis perineural, osteofit, dan lesi yang memenuhi ruang tarsal tunnel serta insufisiensi arteri. Lesi traumatik seperti patah tulang di sekitar pergelangan kaki dapat mengurangi luas penampang terowongan. Lesi yang menempati ruang menyempitkan ruang dan meningkatkan tekanan pada saraf, sehingga menyebabkan kompresi. Anatomi penting meliputi saraf tibialis posterior, arteri dan vena tibialis posterior, tendon fleksor hallucis longus, retinakulum fleksor, dan cabang nervus plantaris medial dan lateral. Patofisiologi melibatkan kompresi saraf tibialis karena lipoma, eksostosis, kista, tumor, hipertrofi otot abductor hallucis aksesori, deformitas kaki, atau penyakit sistemik. Gejala klinis meliputi nyeri di tumit (terutama aspek posteromedial tumit dan pergelangan kaki), nyeri saat bangun pagi atau setelah beraktivitas lama, pembengkakan pergelangan kaki posteromedial, nyeri tekan saat palpasi di pergelangan kaki, dan tanda Tinel positif. Pemeriksaan fisik meliputi evaluasi biomekanik kaki belakang dan pergelangan kaki, perkusi saraf tibialis (tanda Tinel), dan dorsofleksi serta eversi kaki. Pemeriksaan penunjang meliputi sinar-X, USG diagnostik, MRI untuk mendeteksi penyebab dan ruang yang terisi, studi neurofisiologis, dan elektromiografi. Alur diagnosis meliputi evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, dan penunjang untuk menentukan apakah penyebabnya intrinsic atau ekstrinsik. Tatalaksana konservatif mencakup modifikasi aktivitas, latihan, dan obat pereda nyeri (misalnya analgesik oral, NSAID, obat untuk nyeri neuropatik, gabapentin, pregabalin, antidepresan trisiklik, obat topikal seperti lidoderm). Tatalaksana pembedahan dilakukan apabila perawatan konservatif gagal, meliputi pelepasan reticulum fleksor, pemotongan fasia, dan pelepasan ketegangan saraf plantar lateral. Prognosis umumnya baik jika penyebabnya dapat diidentifikasi dan tertangani dini, tetapi bisa buruk jika tidak terdiagnosa dan ditangani dengan tepat. Tanda Tinel positif merupakan prediktor kesembuhan yang kuat dari pembedahan. Tulang calcaneus, talus, dan navicular sering terpengaruh pada koalisi tarsal. QUIZ SINGKAT JAWABAN : kompresi saraf median JAWABAN : tatalaksana bedah dan non-bedah JAWABAN : nyeri di tangan dan kesemutan (typo) JAWABAN : fasikulus posterior JAWABAN : C5-T1 JAWABAN : mengurangi luas penampang terowongan JAWABAN : rasa terbakar di telapak kaki JAWABAN : kelainan biomekanik JAWABAN : elektromiografi JAWABAN : perkusi pada saraf tibialis posterior