GANGGANG (ALGAE) PDF
Document Details
Uploaded by HelpfulWerewolf
null
apt. Chemayanti Surbakti,S.Farm.,M.Si
Tags
Summary
This document is a presentation or study guide on algae, covering topics such as their history, pharmacological applications, types, and distribution. It also details various types of algae and their uses as well as describing specific algae species.
Full Transcript
GANGGANG (ALGAE) apt. Chemayanti Surbakti,S.Farm.,M.Si HISTORY: Lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan berisi lebih dari 300.000 spesies Invertebrata dan Alga serta kaya akan Fauna&flora. Farmakognosi Kelautan bukanlah bidang baru dalam Farmakognosi bahkan peradaban awal Yu...
GANGGANG (ALGAE) apt. Chemayanti Surbakti,S.Farm.,M.Si HISTORY: Lautan menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan berisi lebih dari 300.000 spesies Invertebrata dan Alga serta kaya akan Fauna&flora. Farmakognosi Kelautan bukanlah bidang baru dalam Farmakognosi bahkan peradaban awal Yunani, Jepang, Cina, dan India telah mengeksplorasi biota laut sebagai sumber obat-obatan. Dalam pengobatan barat Agar, Asam Alginat, Karagenan, Protaminesulfat, Spermaceti dan minyak hati Cod adalah produk obat laut yang sudah mapan. Makroalga atau rumput laut telah digunakan sebagai obat mentah dalam pengobatan kondisi kekurangan yodium seperti Gondok dll. Beberapa rumput laut juga telah dimanfaatkan sebagai sumber vitamin tambahan dan pengobatan Anemia selama kehamilan. Flora dan fauna laut berperan penting sebagai sumber entitas molekuler baru. Lautan di dunia mengandung lebih dari 5 juta spesies dalam sekitar 30 filum. Karena turunan dari organisme dan habitat laut, produk alami laut mengandung berbagai kelas kimia, termasuk Terpen, Shikimate, Poliketida, Acetogenin, Peptida, Alkaloid yang bervariasi. struktur dan banyak senyawa biosintesis campuran. Lingkungan laut mungkin mengandung lebih dari 80% spesies tumbuhan dan hewan di dunia. Selama 30-40 tahun terakhir, banyak senyawa baru telah diisolasi dari organisme laut yang memiliki aktivitas biologis seperti senyawa antibakteri, antivirus, antitumor, antiparasit, antikoagulan, antimikroba, antiinflamasi, dan kardiovaskular. Negara kita dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau yang sangat banyak yaitu 17.508 pulau dan dengan garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada yaitu 81. 209 kliometer. Sekitar 60% wilayah kedaulatan Indonesia merupakan laut. Indonesia “Mega Diversity in the World.” Pemanfaaran biota laut : - bahan makanan, - obat-obatan, - kosmetik, dll. Bahan Dan Produk Alam Hayati Bahari Serta Pemanfaatannya Sumber alam hayati lebih merata dan stabil dibandingkan dengan organisme daratan karena adanya perubahan yang relatif kecil dalam salinitas, pH, dan suhu pada lingkungan bahari. Zona laut Sebagian besar organisme ini adalah bentik (pesisir) dan hanya sekitar 2% adalah pelagik (Laut lepas). Bahan Alam Bahari Bahan alam bahari adalah bagian dari ilmu Farmasi yang mempelajari bahan-bahan asal laut untuk penggunaan sebagai : obat dan bahan obat, kosmetika makanan dan minuman. Potensi Biomedik Farmasi Bahari sebagai antiinflamasi, analgesic, antibakteri, antiparasit, antiviral, antitumor/sitotoksik. Bahan Farmasi Bahari Potensial diantaranya : algae/rumput laut, sponge/karang lunak, dan hewan. Algae - What are they? Tumbuhan primitif Tidak ada akar sejati, hanya struktur perlekatan (Holdfasts) Menghasilkan spora (bukan biji) – bersifat motil maupun non motil Sebagian besar memiliki reproduksi seksual dan aseksual Non-vaskular, tidak memiliki sistem transportasi internal. Characteristics Of Algae Ukurannya bervariasi, mulai dari nanoplankton ( 70 m). Memiliki dinding sel. Mengandung pigmen klorofil a, dan banyak yang sering memiliki klorofil lain, seperti b, c, atau d dan pigmen fotosintesis tambahan berwarna merah, biru, dan coklat. Classification Of Algae Cyanophyta: Blue-green or Cyanobacteria. Prokaryotic,Marine,and terrestrial. Pyrrophyta, Chrysophyta, Euglenophyta: Marine and phytoplankton – Photosynthetic Protists. KINGDOM PLANTAE: Rhodophyta: Red algae. Mostly marine. Phaeophyta: Brown algae. Mostly marine. Chlorophyta: Green algae. Marine, and terrestrial. The role of these pigments is to absorb light - Dalam air panjang gelombang berwarna merah dan ungu tidak menembus kolom vertikal dengan baik. Jadi Klorofil tidak bekerja dengan baik pada kedalaman yang lebih dalam. Alga yang menghuni kedalaman yang lebih dalam melakukannya dengan bantuan pigmen tambahan, alga ini mempunyai warna yang beragam. -Chlorophyta – Contain Chlorophyll a + b. Jadi panjang gelombang hijau memantulkan. Dan menyimpan produk fotosintesisnya sebagai pati. - Phaeophyta – Contain Chlorophylls a + c serta pigmen tambahan Fucoxanthin. Jadi panjang gelombang kuning dan coklat dipantulkan. Disimpan makanan sebagai pati dan minyak. Rhodophyta - Contain Chlorophyll a + (d) serta pigmen tambahan Phycobillins. Phycobillin ini dikhususkan untuk menyerap cahaya biru, yang memungkinkan mereka menghuni kedalaman terdalam. Morphology Of Algae 1. Unicellular algae 2. Colonies 3. Filaments 4. Multicellular Unicellular algae ‘Microalgae’ - some may form colonies Colonies e.g. Chlorophyta: Volvox - 500-5000 sel per koloni. - Koloni berbentuk bulat dengan diameter hingga 1,5 mm. - Sel-sel individual dikelilingi oleh bola berlendir - laut dan air tawar Filamentous algae Filamen tidak bercabang Filamen bercabang Cabang yang berbeda dapat memiliki morfologi yang berbeda: MULTICELLULAR - Macroscopic Green Algae Klorofita sebagian besar hidup di lingkungan air tawar dan darat kelompok dari mana embriofit (tumbuhan tingkat tinggi) muncul hanya 10% yang berasal dari laut Green Algae kebanyakan memiliki thallus sederhana pigmen dan cadangan makanannya sama dengan tumbuhan darat klorofil biasanya tidak ditutupi thallus biasanya berwarna hijau cerah mungkin bercabang atau tidak bercabang Green Algae Examples Enteromorpha Sea Lettuce Green Algae Examples Ulva Valonia Green Algae Examples Caulerpa Halimeda Brown Algae Phaeophyta warnanya bervariasi dari hijau zaitun hingga coklat tua karena pigmen kuning-coklat di atas klorofil khususnya fucoxanthin Brown Algae almost all 1,500 species are marine almost always the dominant primary producers on temperate and polar rocky coasts Brown Algae termasuk rumput laut terbesar dan paling kompleks termasuk dalam kelompok Heterokontophyta, kelompok eukariotik yang dibedakan oleh kloroplas yang dikelilingi oleh empat membran memainkan peran penting dalam penyediaan pangan dan pengembangan lingkungan Kelps paling umum dan kompleks dari semua alga coklat sekitar 30 spesies berbeda sebagian besar ditemukan di bawah permukaan air surut di daerah beriklim sedang dan sub-kutub menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi banyak organisme lain Kelps Beberapa rumput laut terdiri dari satu bilah besar bagian rumput laut dipanen untuk dimakan di beberapa belahan dunia beberapa bilah dapat tumbuh dari satu pegangan pada beberapa spesies bilahnya terbelah atau bercabang pada beberapa spesies, panjang bilahnya bisa mencapai 25m (82 kaki) beberapa spesies laut dalam memiliki tinggi batang hingga 30m (hampir 100 kaki) Kelps makrokistik rumput laut terbesar pegangan yang sangat besar beberapa stipe bilah memanjang di dasar setiap bilah ada pneumatocyst dapat tumbuh hingga 50cm per hari dalam kondisi optimal Kelps Forests Rumput laut/hutan: banyak individu rumput laut dengan batang yang tumbuh cepat dan saling berjalin perairan yang lebih dingin di Pasifik Utara dan Selatan dipanen dengan memotong bagian atasnya untuk ekstraksi beberapa produk alami salah satu lingkungan terkaya dan paling produktif di dunia kelautan Kelp Forests Other Brown Algae Fucus Sargassum Red Algae sangat sedikit dari 4.000 spesies yang hidup di air tawar atau tanah mendiami sebagian besar lingkungan laut perairan dangkal dipanen untuk makanan dan untuk ekstraksi berbagai produk Red Algae paling berserabut, banyak cabang dengan pola rumit meningkatkan permukaan pengumpulan cahaya untuk rumput laut gumpalan padat lebih sering terjadi beberapa telah kehilangan hampir semua jejak klorofil menjadi parasit Coralline Red Algae ganggang merah yang menyimpan kalsium karbonat di dalam dinding selnya penting bagi beberapa lingkungan laut menciptakan pertumbuhan lapisan halus atau kasar pada bebatuan terlibat aktif dalam pembentukan dan pengembangan terumbu karang Other Red Algae Palmaria Chondrus Nori Nori Japanese name for various edible seaweed species of red algae The term nori also commonly used to refer to food products created from these “sea vegetables” Nori produk jadi dibuat melalui proses pencacahan dan pengeringan rak yang menyerupai pembuatan kertas Jepang, Korea dan Tiongkok adalah produsen utama saat ini yang bernilai hingga $2 miliar per tahun Pemanfaatan Alga/ Rumput Laut Dari keempat kelas tersebut hanya dua kelas yang banyak digunakan sebagai bahan mentah industri, yaitu : Rhodophyceae (ganggang merah) yang antara lain terdiri dari : Gracilaria, Gelidium sebagai penghasil agar-agar Chondrus, Eucheuma, Gigartina sebagai penghasil karaginan. Fulcellaria sebagai penghasil fulceran. Phaeophyceae (ganggang coklat) yang antara lain terdiri dari : Ascephyllum, Laminaria, Macrocystis sebagai penghasil alginat. Gracilaria Gelidium Chondrus Fulcellaria Laminaria Produk utama dari alga dan ganggang adalah polisakarida komersial : Karagenan, Agar-agar Alginat Karagenan Karagenan adalah senyawa kompleks polisakarida tersulfatkan dengan satuan struktur dasar karabiosa, yang terdiri dari rangkaian secara bergantian disakarida D-galaktosa dan 3,6-anhidro- Dgalaktosa Gel kappa-karagenan dengan adanya ion kalium membentuk gel sangat kaku, sedangkan lambda- karagenan tidak membentuk gel, tetapi larutan kental. Iota karagenan dengan adanya ion kalsium membentuk gel elastis. Manfaat Karagenan Pemakaian karaginan diperkirakan 80% digunakan di bidang industri makanan, farmasi dan kosmetik. Pada industri makanan sebagai stabilizer, thickener, gelling agent, additive atau komponen tambahan dalam pembuatan coklat, milk, pudding, instant milk, makanan kaleng dan bakery. Untuk industri non food antara lain pada industri : farmasi : sebagai suspensi, emulsi, stabilizer dalam pembuatan pasta gigi, obat- obatan. Industri-industri lain : misalnya pada industri keramik, cat dan lain-lain. Alginat Alginat merupakan komponen utama dari getah ganggang coklat dan merupakan senyawa penting dalam dinding sel (Belitz and Groch, 1982). Alginat, yaitu garam dari asam alginat atau algin tersusun dari satuan asam D-manuronat dan L-guluronat. Manfaat Alginat Farmasi sebagai emulsifier, stabilizer, suspended agent dalam pembuatan tablet, kapsul; Kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan cream, lotion dan saus. Makanan : sebagai stabilizer, additive atau Bahan tambahan dalam industri tekstil, kertas, keramik, fotografi dan lain-lain ; Agar-Agar Agar-agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan, tidak larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel. Rumus bangun agar-agar : Rumus molekul : (C12H14O5(OH)4)n Manfaat Agar-Agar Agar-agar, banyak digunakan pada industri/bidang : makanan : sebagai stabilizer, emulsifier, thickener mikrobiological : sebagai cultur media kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan lotion, cream dan salep. lainnya digunakan sebagai additive dalam industri kertas, tekstil. Antimicrobial agents Algae compound structure uses Antimicrobial Dictyopteris Zonarol and isozonarol zonaroides (B) Tetrabromo-2- Antimicrobial activity Bonnemaisonia heptanone hamifera (R) Antimicrobial agents: Compound Biological Chemical structure Uses name source Laurinterol Laurenciajohns Active antimicrobial tonii agent. (red algae) Aeroplysinin-1 Verongia Antimicrobial agent. Aerophoba (sponge) Bromopyrones Ptilonia They are toxic as Australasica well as Antimicrobial agent. Antiviral agents Biological Algae Compound uses NAme Agardheilla Galaction HIV 1 and HIV 2 tenera (R) Atlantic ocean Scinaia hatei (R) Sulphated HSV 1 and 2 xylomannan Chondrus crisper Carrogenan Influenza B and (R) mumps virus Cont.. Algae compound used Brown algae Pelvetia fastigiata Fucoidan HIV-1,HIV-2,HSV-1,HS V-2,HBV Fucus vesiculosus Sargusum hana Green algae Monostroma lassinum Rhamnan sulphate HIV-1 and HSV-1 Antitumor Algae Compound uses Leathesia nana (B) Bromophenol Cytotoxicity against cancer cells. Sargassum wightii Soluvent extract Anticancer activity and Sargassum ilicifolium (B) Gracilaria corticata Fucoidan Against breast and (R) colorectal cancer Antioxidant Algae compound uses Ahnfeltiopsis Mycosporin Antioxidant devoniensis property Gracilaria, Halymenia, Laurencia also exhibit antioxidant properties Antibiotics: Compound Biological Chemical structure Uses name source Cephalosporin-c Cephalosporium Antibiotic agent. acrimonium (fungus) Istamycin-A Streptomyces In-vitro activity is tenjimariensis observed against Gr(-) and Gr(+) bacteria. Istamycin-B Streptomyces In-vitro activity is tenjimariensis observed aganst Gr(-) and Gr(+) bacteria. Antifungal agents: Compound Biological Chemical Structure Uses name source Zonarol Dictyopteris It has fungicial zonoroid property. (brown algae) Isozonorol Dictyopteris Antifungal agent. zonoroid (brown algae) Thelphin Thelepus setosus Antimicrobial agent. (annelida) Antiprotozoal agent: Compound Biological source Chemical structure Uses name Eunicin Eunicia mammosa Anti-microbial agent. Antispasmodic agents: Compound name Biological source Chemical Uses structure Agelasidine-A Okinawa It has very potent seasponge Antispasmodic Agela spp. activity. Cardiovascular agents: Compound name Biological source Chemical Uses structure Eldoisin Eledonemoschata Stimulate extra (Cephalopod) vascular smooth muscle. Octapamine Octopus vulgaris Shows Adrenergic responses. Act as Neurotransmitter. Anti-inflammatory agents: Compound name Biological source Chemical Uses structure Bio-indole Rivularia firma Active (cynobacterium) antiinflammatory activity. Butanolide Euplexaura flava Antiinflammatory agent. Insecticides: Compound Biological source Chemical structure Uses name Nereistoxin Lumbriconereis It shows Ganglion heteropoda blocking effects. Cartap Lumbriconereis Insecticidal agent. heterpoda Anticoagulants: Compound Biological source Chemical structure Uses name Carrageenan Condruscrispus Anti coagulant. Activation of Thrombin. Fucoidan Fucus vesiculosus Antithrombin activity. Mediator for Heparin cofactor-II GENERAL METHOD OF ISOLATION AND PURIFICATION 1. Method of Isolation a. Conventional method of extraction Maceration Percolation Soxhlet Extraction b. Modern method of extraction/ Non-conventional method Supercritical-fluid extraction Subcritical water extraction Ultrasound assisted extraction Microwave assisted extraction 2. Method of Purification a. Membrane filtration b. Gel filtration chromatography c. Ion exchange chromatography d. High-performance liquid chromatography METHOD OF ISOLATION Marine macroalgae - a rich source of bioactive compounds that can be implemented in various food, cosmetics, and pharmaceutical products for health improvement. Bioactive compounds- polyphenols, polysaccharides, carotenoids, and ω-3 fatty acids. Marine algae, also called seaweeds, are divided into three classes depending on their chemical structure and pigment distribution. These classes are brown algae (Phaeophyta), red algae (Rhodophyta), and green algae (Chlorophyta). Marine Natural Products 68 3 2 1 5 6 4 1. Maceration 2. Infusion 3. Digestion 4. Decoction 5. Percolation 6. Soxhlet 1. SUPER-CRITICAL FLUID EXTRACTION SFE didasarkan pada prinsip ekstraksi dengan fluida dalam kondisi superkritis, suhu, dan tekanan dinaikkan di atas titik kritisnya dengan karakteristik cairan dan gas. Karbon dioksida (CO2) adalah pelarut yang paling banyak digunakan untuk SFE karena tidak beracun, aman, dan berbiaya rendah. Keuntungan utama dari fluida superkritis adalah peningkatan perpindahan massa karena viskositasnya yang rendah dan koefisien difusi yang lebih tinggi. CO2 superkritis (SC-CO2) hanya dapat mengekstrak senyawa nonpolar atau senyawa dengan polaritas rendah karena merupakan pelarut nonpolar Namun ekstraksi senyawa polar dapat ditingkatkan dengan menambahkan sejumlah kecil pelarut polar seperti etanol atau metanol. CO2 memiliki suhu dan tekanan kritis yang rendah, yang berarti senyawa bioaktif tetap terjaga dan tidak terjadi perubahan degradasi. Biasanya ekstrak yang diperoleh dengan SC-CO2 mengandung kelompok senyawa seperti asam lemak, fitosterol, tokoferol, fenolik, karotenoid, dan trigliserida. Super critical Fluid Extractions Cont … ▪ Example 1.Hypnea charoides – -Omega-3 fatty acid -Pressure- 24.1–37.9MPa -Temperature- 40-50C -Time- 120min 2. Saccharina japonica, Sargassum horneri -Fatty acids, Fucoxanthin, Polyphenols -Pressure- 25MPa -Temperature-45 degree celcius -Time- 120min -Co-solvent- Ethanol 2. Subcritical water extraction SWE beroperasi pada suhu tinggi (50–200 °C) dan tekanan (50–300 psi) untuk waktu singkat (5–10 menit) dengan sedikit pelarut. Pelarut dipertahankan di dekat daerah kritisnya dalam keadaan cair dengan bantuan suhu dan tekanan yang diterapkan, sehingga pelarut tetap berada di bawah titik didihnya. SWE merupakan ekstraksi yang ramah lingkungan karena menggunakan air sebagai pelarut dibandingkan menggunakan pelarut organik. Selain itu, ia menawarkan hasil ekstraksi yang lebih tinggi karena permeabilitas pelarut ke dalam bahan ditingkatkan dan tidak ada pengaruh terhadap senyawa bioaktif yang diekstraksi. Namun waktu ekstraksi harus dikontrol karena dapat terjadi Subcritical Water Extraction Presentation title Cont…. EXAMPLE- 1. Sargassum muticum Polyphenols, phlorotannins(Antioxidant) Sample- 2g Pressure -10.3MPa Temperature- 50,125,200 degree Celsius Time- 20min 2. Himanthali a elongata Polysaccharide(Antiviral) Sample-1g Pressure-10.3 Temperature-100 degree Celsius Time- 20min 3.ULTRASOUND ASSISTED EXTRACTION UEA menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20 kHz hingga 100 kHz. Gelombang ini menyebabkan terciptanya gelembung dan zona bertekanan tinggi dan rendah. Ketika gelembung pecah di medan ultrasonik yang kuat, yang menyebabkan penguraian partikel, senyawa bioaktif dilepaskan dari matriks biologis. Gelombang ultrasonik beroperasi pada frekuensi 40–50 kHz dan daya 50–500 W, Namun probe ultrasonik hanya dapat beroperasi pada frekuensi 20 kHz. Biaya peralatan lebih rendah dibandingkan teknik ekstraksi alternatif lainnya dan beragam pelarut dapat digunakan. UEA beroperasi dengan suhu rendah yang memungkinkan pelestarian senyawa termolabil dan mencegah kerusakan total pada struktur. Pelarut yang digunakan dalam jumlah sedikit dan waktu kerja ekstraksi berkurang, yang menjadikan UEA metode yang cepat dan murah dibandingkan dengan metode tradisional Ultrasound-assisted extraction Cont…. Example Ultrasound Operating Conditions Ultrasoun d Equipme Bioactive Macroalgae Solvent nt; Sample Temp. Time Compoun Bioactivity Species Volume Frequenc Mass [g] [°C] [min] ds [mL] y [kHz]; Power [W] Ultrasonic Hormosira bath; 50 (70% 30, 40 20, 40 Polyphen Antioxidan 1 banksii 50; ethanol) and 50 and 60 ols t 150–250 Polyphen 40 Ultrasoun ols, (distilled Ascophyllum d probe; fucose 4 water - 10 - nodosum 20; and and 0.03 750 uronic M HCl) acid 4. MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION MAE didasarkan pada migrasi ionik dan rotasi dipol yang bekerja langsung pada molekul dan terjadi secara bersamaan. Pemanasan gelombang mikro menyebabkan penyerapan energi oleh molekul dimana tidak ada panas yang hilang ke lingkungan. Karena penyerapan energi oleh molekul polar, gangguan sel tidak dapat dihindari. Sel yang rusak memfasilitasi perpindahan massa (konstituen) yang lebih cepat. MAE dapat dilakukan pada wadah terbuka atau tertutup. Bejana terbuka beroperasi pada tekanan atmosfer, sedangkan bejana tertutup beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dari atmosfer. Karena pengoperasian pada tekanan atmosfer, bejana terbuka bisa lebih efektif, lebih aman, dan memungkinkan untuk memproses sampel yang lebih besar. Selain itu, kondisi proses cocok untuk senyawa termolabil. Keuntungan MAE adalah proses yang ekonomis dan ramah lingkungan karena waktu proses dan jumlah pelarut yang berkurang. Microwave-assisted extraction Cont…. Example Ultrasound Operating Conditions Macroalgae Bioactive Species Power [w]; Compounds Frequency Solvent Temp. [°C] Time [min] [MHz] Enteromorpha 300–700; 10–60% 5–40 (1–4 - Polyphenols prolifera - ethanol cycles) H2O, acetone, Carpophyllum ethanol, 135, 160 and 1, 3, 5, 10, 15 - Phloroglucinol flexuosum propan-1-ol, 185 and 20 ethyl acetate Marine Natural Products 83 Method Of Purification 1. Membrane filtration Filtrasi membran dapat digunakan pada tingkat yang berbeda. Ultrafiltrasi dengan batas berat molekul tinggi dapat digunakan untuk pemisahan makropeptida dan protein nonhidrolisis. Filtrasi membran dapat beroperasi pada suhu normal, dan tidak terjadi reaksi kimia selama proses berlangsung. Filtrasi membran dapat memberikan jumlah pemisahan yang banyak dibandingkan dengan pemisahan kromatografi lainnya. Marine Natural Products 84 2. Gel Filtration Chromatography Kromatografi filtrasi gel (GFC), juga disebut kromatografi eksklusi ukuran, Untuk pemisahan, desalting, dan estimasi berat molekul peptida dan protein. GFC adalah teknik kromatografi yang paling sederhana dan paling ringan Memisahkan molekul berdasarkan perbedaan ukurannya. Cont…. Beberapa molekul yang lebih kecil memasuki pori-pori gel dan menempuh jarak yang lebih jauh, Sedangkan molekul yang lebih besar menunjukkan waktu retensi yang jauh lebih singkat. Keuntungan GFC adalah kondisi elusi dapat divariasikan sesuai dengan jenis sampel Beberapa keterbatasan, seperti jumlah pemuatan yang jarang dibandingkan dengan filtrasi membran dan pengumpulan sampel yang memakan banyak waktu. 3. Ion Exchange Chromatography Media IEX mempunyai gugus fungsi bermuatan yang mengikat molekul dengan muatan berlawanan. Molekul yang terikat dielusi dari medium melalui perpindahan, melalui penerapan peningkatan konsentrasi molekul bermuatan serupa. Protein memiliki banyak gugus fungsi yang dapat memiliki muatan positif atau negatif. Dengan mengatur pH atau konsentrasi ionik fase gerak, protein dapat dipisahkan. IEX digunakan untuk menangkap protein target atau pengotor massal dari volume besar. Sebagai langkah pemurnian perantara atau sebagai langkah akhir pemurnian resolusi tinggi untuk menghilangkan kotoran. CONT… 4. High-Performance Liquid Chromatography HPLC adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk pemisahan, identifikasi, dan pemurnian peptida bioaktif. Selain itu, RP-HPLC dapat digunakan untuk fraksinasi peptida berdasarkan sifat hidrofobiknya. Keunggulan utamanya karena selalu menggunakan waktu yang singkat untuk mendapatkan spektrum elusi dibandingkan dengan GFC dan IEX. Belakangan ini banyak peneliti yang menggunakan HPLC untuk memurnikan organisme laut, seperti Enteromorpha, Cyanobacterium, Thornback Ray, Sponge, Tuna, Marine Snail, dan lain sebagainya. HPLC juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti kolom kromatografi yang mahal, Komposisi elusi yang mengandung pelarut organik dan tidak ramah lingkungan, dan lain sebagainya. CONT….. High-Performance Liquid Chromatography Tugas “Potensi jamur bahari sebagai antibiotic / jenis bunga karang sebagai antileukemia, antiinflamasi, antineoplastic dan antivirus” Noted: 1 kelompok tdd 3 orang : 1 sub-judul Bahan diambil dari jurnal Internasional bereputasi/ber ISSN Dirangkum dalam bentuk ppt dilampirkan beserta jurnalnya Dikumpulkan paling lambat H-1 sebelum perkuliahan minggu depan : https://drive.google.com/drive/ folders/122xlumsZVG4RqMIKnHiO60fTSnW9nuH8?usp=sharing Persiapkan diri untuk presentasi dipilih secara acak. Bagaimana mekanisme kerja senyawa bioaktif dalam jamur bahari/ bunga karang dalam pengobatan penyakit tersebut Apa metode ekstraksi dan proses pengolahan pada stabilitas senyawa bioaktif dari jamur bahari/ bunga karang ? Bagaimana cara memastikan keamanan dan efektivitas produk berbasis ekstrak jamur bahari/ bunga karang dalam penggunaan jangka panjang? Langkah apa yang dapat diambil untuk memastikan produk memenuhi standar farmasi yang berlaku? selesai 92 Fitoplankton dan Dinoflagellata Dr. apt. Dewi Pertiwi, M. Si. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan alam bahari yang berkhasiat sebagai obat, sebagai sumber bahan tambahan farmasi dan sediaan yang diperdagangkan Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembuatan obat dari bahan alam Bahari Mahasiswa mampu menjelaskan senyawa sederhana dan kompleks yang berasal dari bahan alam bahari Kemampuan Akhir Tiap Tahapan Belajar Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan senyawa biotoksin bahari, fitoplankton dan dinoflagelata Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Plankton Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Definisi dan Sejarah Singkat Penemuan Plankton Sejarah penemuan Plankton merupakan plankton pertama kali Kemudian, “G.V. Istilah “planktonˮ sekelompok biota ditemukan oleh Thomsonˮ pertama diperkenalkan oleh akuatik baik berupa “Antony van kali mengoleksi “Victor Hensenˮ tahun tumbuhan maupun Leuwenhoekˮ dengan plankton dengan 1887 yang berasal hewan yang hidup mikroskop sederhana menggunakan jaring dari Bahasa Yunani melayang maupun pada tahun 1676. Ia halus dan melakukan “planktosˮ yang terapung secara pasif membuktikan bahwa pengamatan berkala berarti “mengembaraˮ, di permukaan dalam air tawar dan di Islandia tahun 1828, dan ia memulai perairan, dimana air laut terkandung disusul oleh penelitian plankton pergerakan serta kehidupan yang kaya “Johannes Mullerˮ di secara kuantitatif penyebarannya keanekaragaman Jerman mulai sehingga dijuluki dipengaruhi oleh hayati, termasuk mengadakan kajian sebagai bapak gerakan arus berbagai tumbuhan taksonomi tahun planktonologi walaupun sangat renik yang tak pernah 1845. kuantitatif. lemah diketahui sebelumnya. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Sahabuddin, dkk. 2020. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fungsi Sumber makanan bagi ikan dan organisme air lainnya Penyedia oksigen terpenting di perairan Sebagai indikator tingkat pencemaran Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Berdasarkan Kemampuan Berdasarkan Ukuran Berdasarkan Berdasarkan Membuat Makanan Habitat Ukuran Ultrananoplankto n : plankton dengan Fitoplankton berukuran < 2 Limnoplankton Epiplankton : Klasifikasi μm, misalnya bakteria (di danau) plankton yang hidup di zona Nanoplankton : euphotik plankton dengan Zooplankton berukuran 2 – 20 μm, misalnya jamur, flagellata kecil dan Heleoplankton Mesoplankton : diatom kecil plankton yang Microplankton : (di kolam) hidup di zona plankton dengan ukuran antara 20 – 200 disphotik μm, misalnya kebanyakan spesies phytoplankton, foraminifera, cilliata, Potamoplankto Bathyplankton : rotifera, dan nauplius copepoda. n (di sungai) plankton yang hidup pada Mesoplankton : plankton dengan ukuran zona aphotik antara 200 μm – 2 mm, misalnya cladocera, copepoda dan jenis larva Hipalmiroplankt Hypoplankton : on (di air plankton yang Macroplankton : payau) hidup pada plankton dengan ukuran 2 – 20 mm dasar sebagai misalnya pteropoda, bentik copepoda, euphausiids, chaetognatha Megaloplankton : Haliplankton Plankton dengan (di laut) ukuran > 20 mm, Fakultas Farmasi Universitas misal schipozoa dan thaliacens Sumatera Utara [email protected] Zona hidup Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fitoplankton Fitoplankton berpotensi menjadi sumber metabolit sekunder bioaktif paling baru, termasuk racun. Mereka menunjukkan aktivitas antioksidan, antikanker, antidiabetes, antiinflamasi, antimikroba dan aktivitas lain yang dapat digunakan dalam pengembangan obat dan pengobatan (Pradhan et al., 2021; Pradhan, ------ Bhuyan, et al., 2022; Mohanty et al., 2020; ------ Pradhan, Nayak, et al., 2022). Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Penelitian mengenai Fitoplankton marinedrugs-20-00271.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Dinoflagellata Memiliki nucleus Lebih dari 20.000 Kingdom Protista. 90% dinoflagelata Semua dinoflagelata dinokaryotik spesies dinoflagellata Protista adalah hidup di laut adalah autotof, yang * Plankton organisme yang mirip Beberapa dapat berarti mereka dengan hewan, hidup di salju menggunakan uniseluler tumbuhan dan jamur Dinoflagellata berarti fotosintesis Dinoflagelata plg Zooxanthellaae besar adalah memberikan koral tetapi mereka whirling fllagella Noctilluca warna berbeda. Sebagai * Phylum contoh, protista dinofalgellata memiliki klorofil tetapi dapat bergerak (dinophyte) sendiri dan merupakan organisme satu sel Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Memiliki 2 flagella Mereka berputar dalam gerakan seperti di atas. Ketika diganggu, mereka akan bercahaya dan membuat lautan menjadi Karakteristik terang Dinoflagellata Beberapa dinoflagellate seperti Gonyaalax, Gymnodinium, Alexandrium menyebabkan gelombang merah. Reaksi kimia yang menyebabkan cahaya mereka disebut Bioluminescene Pertumbuhan alga ini melepaskan racun yang berbahaya bagi makhluk laut dan manusia jika mereka memakan makanan laut yang mengandung racun tersebut Dinoflagellata berwarna coklat keemasan atau hijau musim panas Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Struktur Dinoflagellata Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Struktur Dinoflagellata Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Reproduksi Dinoflagellata Dinoflagellata berkembang biak secara aseksual atau dengan pembelahan biner. Pertama, sel induk mengembang. Selanjutnya, DNA direplikasi (disalin). Kemudian, kedua untai DNA menempel pada membran sel. Setelah itu, induknya mengembang lebih banyak lagi. Akhirnya, membran sel bertemu di bagian tengah dan membelah menjadi dua sel baru yang identik. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Beberapa jenis Dinoflagellata Zooxanthellae Notiluca Ceratium buceros Gonyaulax Gymnodinium Alexandrium Gonyaulax Alexandrium Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Bioluminescence Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Eksplorasi Dinoflagellata dalam bidang farmasi Cousseau_et_al_AuthorVersion.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Kuis https://forms.gle/347hSSdjUMRFnwoG6 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] QOTD: “Langkah ke 1000 tak akan pernah tercapai tanpa dimulai dari langkah ke 1” Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] THANK YOU… ☺ Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Tumbuhan Bahari sebagai Obat Dr. apt. Dewi Pertiwi, M. Si. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan alam bahari yang berkhasiat sebagai obat, sebagai sumber bahan tambahan farmasi dan sediaan yang diperdagangkan Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembuatan obat dari bahan alam Bahari Mahasiswa mampu menjelaskan senyawa sederhana dan kompleks yang berasal dari bahan alam bahari Kemampuan Akhir Tiap Tahapan Belajar Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tumbuhan bahari sebagai obat Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Sebagai produsen yang mampu merubah senyawa-senyawa anorganik sederhana yang terlarut dalam air menjadi zat organik yang majemuk Faktor penting mengenai tumbuhan Ragam bentuk dan jenis flora bahari < terestrial bahari Produsen primer yang terpenting adalah fitoplankton (tergantung faktor pembatas) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Faktor Pembatas Pantai berbatu/karang Ex: Ulva Substrat dan Lithoral (2%) Flora melekat Cahaya Pantai berpasir Ex: Caulerpa Sahabuddin, dkk. (2020). Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Ragam Flora Bahari Perairan laut: Thallophyta Spermatophyta Daratan: Bryophyta Pteridophyta Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Thallophyta Divisi terbesar Sifat primitif (hanya memiliki thallus) Terdiri dari alga laut dan bakteri laut Memiliki chromatophore atau cahaya Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Thallophyta Kelas : 1. Myxophyceae (hijau biru) 2. Chlorophyceae (hijau) 3. Phaeophyceae (coklat) 4. Rhodophyceae (merah) 5. Chrysophyceae (hijau-kuning) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Myxophyceae Uniseluler atau multiseluler Asal warna dari phycocyanin Anabaena (biru tua) Trycodesmium erythraeum (merah) Dinding sel terdiri dari kitin Beberapa bersifat endophytic, hidup di dalam tumbuhan lain secara simbiosis (Richelia intracellularis dalam diatom Rhizosolenia) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Myxophyceae (hijau-biru) Satu sel à dua sel (kecil) à tumbuh à membelah Rantai sel à ujung rantai membelah sebagai perpanjangan tubuh (hormogonia) à rantai baru Penyebaran 1. Perairan payau 2. Perairan laut bersuhu hangat Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chlorophyceae (hijau) - Asal warna dari kloroplast a. Pigmen klorofil-a b. Pigmen klorofil-b c. Karotenoid (kuning-orange) à - Dinding sel berupa selulosa atau kapor CaCO3 - Alga berfilamen (benang) dengan septa (sekat) atau tidak; berbentuk lembaran Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chlorophyceae (hijau) Reproduksi: - Seksual, membentuk gametà bersatu à fase benang sporofit (tumbuhan baru) - Aseksual, setiap sel sporofit à zoospore à gametofit (tumbuhan yang menghasilkan gamet) à fragmentasi à tumbuhan tidak melekat Penyebaran: 1. Litorial bagian atas sampai kedalaman 10 m 2. Perairan topik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chlorophyceae (hijau) Jenis yang ditemukan di Indonesia: Caulerpa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Ulva Valonia ventricosa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Dictyospaera cavernosa Chaetomorpha crassa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chlorophyceae (hijau) Jenis yang ditemukan di Indonesia: Codium Udotea Tydemania expeditionis Bertenella nitida Burgesenia forbesii Neomeris annulata Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Phaeophyceae (coklat) 1. Asal warna dari pigmen: a. Xanthophyll b. Carotin c. Fucoxanthin 2. Kelompok alga berukuran besar 3. Membentuk kelp bed 4. Sebagai feeding area 5. Memiliki alat pelekat (bukan akar) sebagai tempat tumbuh stipe (batang) yang berujung bentuk bola dan berisi gas mencapai permukaan air (Nereocytis) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Phaeophyceae (coklat) Reproduksi 1. Seksual Tumbuhan sporofit à fruiting area (sorus) Zoospora (24 jam) à gametofit (Jantan dan betina) à pembuahan à tumbuhan sporofit 2. Aseksual Fragmentasi dan tidak membentuk fruiting area bersifat epifit Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Phaeophyceae (coklat) Penyebaran: 1. Tumbuh baik pada perairan dingin 2. Pada tropis dan sub tropis (Sargassum dan Fucalus) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Phaeophyceae (coklat) Jenis yang ditemukan di Indonesia Cystoseira sp. Dictyota bartayresiana Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Hormophysa triquesa Hydroclathrus clatratus Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Sargassum spp. Turbinaria spp. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Phaeophyceae (coklat) Jenis yang ditemukan di Indonesia - Dictyopteris sp. - Padina australis - Padina commersonii Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Rhodophyceae (merah) 1. Warna berasal dari klorofil, santofil, karotin, fikoeritrin dan fikosianin 2. Warna tumbuhan lebih beragam (yang hidup di perairan dalam berwarna coklat) 3. Ukuran lebih kecil, bentuk beragam dan jumlah lebih banyak 4. Tersusun atas sel berganda, bentuk benang sampai multi selular Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Rhodophyceae (merah) Reproduksi Aseksual : -Gametofit Jantan -Gametofit betina karpospora -Tumbuhan tetrasporik (aseksual – tanpa bulu getar) Seksual : - Tetraspora (aseksual) membentuk tumbuhan seksual (kondisi lingkungan baik) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Rhodophyceae (merah) Penyebaran: 1. Pada iklim sedang 2. Pada daerah pasut – 130 m (bawah lithoral) 3. Membentuk koralin di terumbu karang (menyerap kapur dari air laut) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Rhodophyceae (merah) Jenis yang ditemukan di Indonesia : Acanthophora sp. Actinotrichia fragilis Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Amansia glomerata Amphiora fragilissima Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Euchema spp. Galaxaura spp. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Titanophora Gracilaria spp. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Rhodophyceae (merah) Jenis yang ditemukan di Indonesia : Coralina Gelidiella acerosa Gigartina affinis Halymenia Hypnea Laurencia Rhodymenia Porphyra Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chrysophyceae (hijau kuning) 1. Mayoritas alga mengapung 2. Mayoritas bersel satu 3. Hidup bergerombol 4. Berklorofil tapi tertutup pigmen kuning dan coklat 5. Menyimpan tetesan minyak Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Chrysophyceae (hijau kuning) Diatom ------------------------------à Dinoflagellata (telah dibahas) Phaeocystis Halosphaera Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] SPERMATOPHYTA Terdiri dari: 1. Family Hydrocharitaceae 2. Family Potamogetonaceae 3. Memiliki 30 jenis Angiospermae 4. Kelompok utama : lamun dan mangrove Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] SPERMATOPHYTA Lamun - Habitat perairan pantai (dangkal) - Memiliki tunas daun tegak, rizoma, berbunga, berbuah dan berbiji, berakar (sistem internal transportasi) - Reproduksi dengan rhizome yang memanjang dan membentuk akar baru, pasangan daun (aseksual), serbuk sari tersebar melalui arus (Seksual) Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Jenis lamun di Indonesia: Cymodocea rotundata C. Serrulata Enhalus acoroides Halodule pinfolia H. Uninerves Halophhila decipiens H.Minor H. Ovalis H. Spinulosa Syringodium isoetifolium Thalassia hemprichii Thalassodendron ciliatum Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Mangrove (tumbuhan habitat pada pasang surut) Memiliki jaringan yang dapat menyimpan garam pada kulit dan daun tua Exoeceria Lumnitzera Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Memiliki jaringan penyerap dan pengeluaran garam: Avicennia Achantus Aegiceras Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Bruguiera, Ceriops, Rhizopora, Sonneratia, Yang ada di indonesia Avicennia Jenis tumbuhan yang ada di Pohon perdu, terna, Liana, Epifit, Parasit dalam mangrove Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] pharmaceuticals-17-00993-v2.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] om-education-administration-2.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] QOTD: “Tragedi dalam kehidupan adalah saat kita terlalu cepat menjadi tua, namun terlambat untuk jadi bijaksana” Benjamin Franklin Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] THANK YOU… J Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Hewan Bahari sebagai Obat Dr. apt. Dewi Pertiwi, M. Si. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan alam bahari yang berkhasiat sebagai obat, sebagai sumber bahan tambahan farmasi dan sediaan yang diperdagangkan Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembuatan obat dari bahan alam Bahari Mahasiswa mampu menjelaskan senyawa sederhana dan kompleks yang berasal dari bahan alam bahari Kemampuan Akhir Tiap Tahapan Belajar Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan jenis hewan bahari sebagai obat Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Sebagai sumber makanan Faktor penting mengenai hewan bahari Sebagai sumber obat Penyeimbang ekosistem Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Penggunaan tradisional hewan bahari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Farmakologi hewan Bahari yang telah teruji klinis Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Contoh produk farmasi dari hewan bahari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Marco_Squalene.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Let’s do your task! 1. Buatlah secara berkelompok, sebuah makalah dengan topik produk farmasi (1 saja) yang terbuat dari bahan bahari 2. Format: TNS 12, spasi 1,5, kertas A4, rata kanan kiri 3 cm 3. Jumlah halaman tidak dibatasi 4. Wajib menyertakan daftar pustaka 5. Makalah dalam bentuk file yang telah dikumpulkan dalam satu link google drive 6. Komting memberikan link tugas kepada saya paling lama hari Jumat, 6 Desember 2024, pukul 18.00 WIB Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] Pembagian Kelompok 1. Nabila Angelita Adha, M. Andriansyah Sukarno, Ali Syahrizal Maha, Bella Vanesa Simanungkalit, Nabillah Deskya Utami 2. Sinta Maria Yessi Sihombing, Nehemia Caloz Sembiring Depari, M. Suparjo, Kevin Gabriel Panjaitan, Mega Carensia Gunawan 3. Princella Halim, Helen, Stephanie, Nathasya Estherina Sastya Pakpahan, Tessa Rotua Victoria Sormin 4. Maria Nadaresta Sihotang, Monika Orlano Ithara Agatha Rumahorbo, Fahmy Nanda Sahala Pohan, Rozatul Fahira, Adis Rachel Marhaen Saragih 5. Putri Daffa Zulfianti, Lidwina Iswari Sihaloho, Puja Melananda Situmorang, Hanna Theresia Lestari, Wafiq Abshar, Irene Rosari Uswanas Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] QOTD: “Mungkin akan ada beberapa orang yang menangis saat kamu bersedih, tetapi hanya ada sahabat sejati yang tersenyum saat kamu bahagia. Jika tak seorangpun tersenyum, berarti dirimu sendirilah sahabat sejatimu ” Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] THANK YOU… J Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Mikroorganisme Bahari sebagai Obat Dr. apt. Dewi Pertiwi, M. Si. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan alam bahari yang berkhasiat sebagai obat, sebagai sumber bahan tambahan farmasi dan sediaan yang diperdagangkan Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembuatan obat dari bahan alam Bahari Mahasiswa mampu menjelaskan senyawa sederhana dan kompleks yang berasal dari bahan alam bahari Kemampuan Akhir Tiap Tahapan Belajar Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan mikroorganisme bahari sebagai obat dan/atau sumber obat Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Santos, et. al. (2020). Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Ameen, et. al. (2020). Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Process to find new compound from marine Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] Jurnal Bahari 15/s41232-022-00207- 9.pdf Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara I [email protected] QOTD: “Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Dan ternyata, hari ini kamu baik-baik saja.” Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected] https://forms.gle/K4yu4NgWauWoh779A THANK YOU… J Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara [email protected]