Media Pembelajaran Ekonomi SMA/MA Kelas XII PDF
Document Details
Uploaded by GroundbreakingEpigram
Tags
Related
- Pengantar Bisnis Globalisasi Ekonomi & Bisnis Internasional PDF
- Fungsi Badan Usaha PDF
- KELOMPOK 4 EKONOMI MONETER 5PSE TEORI MONETER KLASIK DAN KEYNES PDF
- Makalah Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Tanpa Kemiskinan
- USŁUGI – ZAGADNIENIA PDF
- Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antaruang di Asia dan Benua Lainnya PDF
Summary
This document is a media learning material for SMA/MA grade 12 economics. It includes information on international trade, its benefits and factors influencing it. Key concepts, like exchange rates, are not covered.
Full Transcript
Media Pembelajaran Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII SMA/ EKONOMI MA Bab 2 Ekonomi Internasional Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan ko...
Media Pembelajaran Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII SMA/ EKONOMI MA Bab 2 Ekonomi Internasional Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep-konsep kegiatan ekonomi internasional. 2. Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan kegiatan perdagangan internasional. 3. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional 4. Peserta didik diharapkan mampu dampak kerja sama ekonomi internasional terhadap suatu negara. 5. Peserta didik diharapkan mampu menganalisis permasalahan- permasalahan dalam kerja sama ekonomi internasional. SMA/ EKONOMI MA A. Perdagangan Internasional SMA/ EKONOMI MA 0 Pengertian 1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah suatu proses tukar-menukar atau jual beli barang dan jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih. Dalam perdagangan internasional, kita mengenal istilah ekspor dan impor. Ekspor artinya kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Negara yang mengekspor barang dan jasa disebut negara eksportir. Sementara itu, impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri. Negara yang mengimpor barang disebut dengan negara importir. SMA/ EKONOMI MA 02 Manfaat Perdagangan Internasional a) Memperoleh Devisa Saat melakukan ekspor, negara eksportir akan mendapat pembayaran berupa mata uang asing, seperti dolar Amerika atau yen Jepang. Mata uang asing ini biasa disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk mengimpor barang modal dan konsumsi yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. b) Memperluas Kesempatan Kerja Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi peluang untuk memperluas kesempatan kerja dalam menghasilkan barang-barang ekspor. Ekspor akan meningkatkan angka produksi produk-produk tersebut yang berdampak pada meningkatnya permintaan tenaga kerja. SMA/ EKONOMI MA 02 Manfaat Perdagangan Internasional c) Menstabilkan Harga- Harga Ada kalanya harga suatu barang tinggi atau jumlahnya sedikit sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dapat mengimpor barang sejenis dari negara lain. Dengan adanya barang impor tersebut, kuantitas barang yang beredar di pasar akan meningkat sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan dapat menurunkan harga jual. d) Meningkatkan Kualitas Konsumsi Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional. SMA/ EKONOMI MA 02 Manfaat Perdagangan Internasional e) Mempercepat Alih Teknologi Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh karena itu, pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan cara penggunaan. Hal tersebut akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern. SMA/ EKONOMI MA 03 Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional a) Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 1) Perbedaan sumber daya alam Sumber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda-beda. Sangat jarang suatu negara memiliki sumber daya alam yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya. Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan, tetapi tidak dimiliki tersebut, suatu negara perlu melakukan pertukaran dengan negara lain. Pertukaran antarnegara tersebut menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. 2) Selera Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional. Indonesia mengimpor apel dari Australia, meskipun buah apel juga ada di Indonesia, seperti apel dari Malang dan Batu. Namun, orang Indonesia banyak yang menyukai apel dari Australia sehingga perlu diimpor. SMA/ EKONOMI MA 03 Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional a) Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 3) Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi) Perdagangan internasional memungkinkan negara memasarkan hasil produksinya ke banyak negara, memproduksi dalam jumlah besar, dan menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar lebih murah biayanya dibandingkan dengan produksi dalam jumlah kecil. Efisiensi juga menjadi alasan mengapa negara berkembang tidak memproduksi barang berteknologi tinggi. 4) Perbedaan teknologi Ada negara-negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang berteknologi maju. Sementara itu, sebagian negara masih belum mampu menerapkan teknologi maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga murah pada negara yang teknologinya sederhana. SMA/ EKONOMI MA 03 Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional b) Faktor Penghambat Perdagangan Internasional 1) Tidak amannya suatu negara Jika suatu negara tidak aman, para pelaku usaha akan beralih ke negara lain yang lebih aman. Faktor keamanan memengaruhi pelaku usaha untuk melakukan perdagangan internasional. 2) Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah Ada beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, dan perizinan yang terlalu rumit untuk dilaksanakan. 3) Tidak stabilnya kurs mata uang Kurs mata uang yang tidak stabil membuat para pelaku usaha kesulitan menentukan nilai valuta asing yang diperlukan dalam transaksi perdagangan internasional. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap penentuan harga penawaran maupun permintaan produk dan jasa. SMA/ EKONOMI MA 04 Teori Perdagangan Internasional a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) dari Adam Smith Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain apabila negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang daripada negara lain menggunakan sumber daya produksi yang sama. Menurut teori keunggulan mutlak, suatu negara akan memperoleh manfaat dalam perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produksi barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain. Contoh Tabel A. Hasil produksi kursi rotan dan kalkulator Indonesia dan Jepang (sebelum spesialisasi) Hasil/Jenis Barang Negara Kursi Rotan Kalkulator Indonesia 40 8 Jepang 20 20 Jumlah 60 28 SMA/ EKONOMI MA 04 Teori Perdagangan Internasional a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) dari Adam Smith Tabel B. Keunggulan mutlak Indonesia dan Jepang (setelah spesialisasi) Hasil/Jenis Barang Negara Kursi Rotan Kalkulator Indonesia 80 - Jepang 40 Perdagangan internasional menguntungkan ketika negara-negara berspesialisasi dalam produksi barang tertentu. Misalnya, Indonesia berspesialisasi memproduksi kursi rotan dan Jepang kalkulator. Jika Indonesia mengalihkan faktor produksinya dari kalkulator ke kursi rotan, produksi kursi rotan akan meningkat. Sebaliknya, Jepang dapat meningkatkan produksi kalkulator dengan mengalihkan faktor produksinya dari kursi rotan. Spesialisasi ini memungkinkan peningkatan produksi dengan jumlah sumber daya yang sama, menjadikan perdagangan internasional bermanfaat dan menguntungkan SMA/ bagi negara-negara tersebut. EKONOMI MA 04 Teori Perdagangan Internasional b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) dari David Ricardo Murid Adam Smith yang bernama David Ricardo melengkapi teori tersebut dan mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif juga dapat memberi keuntungan. Dua negara akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara mempunyai semua keunggulan. Contoh Hasil produksi wol dan kain katun Indonesia dan Australia Hasil/Jenis Barang Dasar Tukar Dalam Negara Negeri (Harga Wol Kain Katun Relatif) 1 meter wol = 2 Indonesia 5 10 meter katun (di Indonesia) 1 meter wol = 0,8 Australia 15 12 meter katun (di SMA/ Australia EKONOMI MA 04 Teori Perdagangan Internasional b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage Theory) dari David Ricardo Meskipun Australia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi wol dan kain katun, kedua negara tetap akan memperoleh keuntungan jika melakukan perdagangan setelah berspesialisasi pada produksi barang yang memiliki keunggulan komparatif (perbandingan lebih besar). Namun, keuntungan terbesar didapat jika Australia memilih produksi yang paling unggul, yaitu wol. Hal ini karena keunggulan produksi wol adalah 3, yaitu 15 : 5. Jika memilih kain katun, keunggulan produksinya adalah 1,2, yaitu 12 : 10. Kesimpulannya, Australia melakukan spesialisasi untuk memproduksi wol dan Indonesia memproduksi kain katun. Setelah melakukan perdagangan internasional, kedua negara mendapatkan keuntungan. Sebelum perdagangan internasional, Australia dapat menukarkan satu meter wol dengan 0,8 meter kain katun. Setelah perdagangan internasional, satu meter wol dapat ditukar dengan dua meter kain katun (dasar tukar Indonesia). Dengan demikian, keuntungan Australia dalam perdagangan internasional adalah 1,2 meter katun, yaitu 2 meter – 0,8 meter SMA/ EKONOMI MA 05 Kebijakan Perdagangan Internasional a) Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor 1) Kuota. Kuota adalah jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam periode tertentu. Dalam konteks impor, kuota adalah batas jumlah barang yang bisa diimpor dalam jangka waktu tertentu untuk melindungi industri dalam negeri. Namun, kuota tidak dapat digunakan dalam perdagangan bebas karena dapat menghambat perdagangan internasional. 2) Tarif. Tarif mempengaruhi harga jual barang, di mana semakin tinggi tarif, semakin tinggi pula harga jual barang tersebut. Kebijakan tarif digunakan untuk menjaga harga barang impor agar tidak lebih rendah dari harga barang sejenis yang diproduksi dalam negeri, dengan tujuan melindungi produk domestik. Negara penganut perdagangan bebas menetapkan tarif rendah untuk barang impor, sedangkan negara dengan kebijakan proteksi menetapkan tarif tinggi. SMA/ EKONOMI MA 05 Kebijakan Perdagangan Internasional a) Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor 3) Subsidi. Subsidi adalah kebijakan yang diberikan kepada produsen dalam negeri untuk membantu mereka berproduksi secara efisien dan dengan biaya rendah. Hal ini memungkinkan harga jual produk domestik lebih murah dibandingkan barang impor, sehingga meningkatkan daya saing di pasar. 4) Larangan impor. Larangan impor diberlakukan karena alasan tertentu, seperti barang dianggap berbahaya bagi masyarakat, sebagai balasan terhadap larangan impor oleh negara lain, atau untuk menghemat devisa. SMA/ EKONOMI MA 05 Kebijakan Perdagangan Internasional b) Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor 1) Diskriminasi Harga. Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual barang yang berbeda untuk berbagai negara. Harga barang yang sama bisa lebih mahal atau lebih murah di satu negara dibandingkan negara lain, berdasarkan perjanjian atau dalam rangka perang tarif. 2) Pemberian premi (subsidi). Pemerintah memajukan ekspor dengan memberikan premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor. Premi ini mencakup bantuan biaya produksi, pembebasan pajak, dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri. 3) Dumping. Dumping adalah kebijakan pemerintah menetapkan harga jual barang ekspor di luar negeri lebih murah dibandingkan harga jual barang yang sama di dalam negeri. Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah. SMA/ EKONOMI MA 05 Kebijakan Perdagangan Internasional b) Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor 4) Larangan Ekspor. Larangan ekspor adalah kebijakan untuk melarang ekspor barang tertentu ke luar negeri, didasarkan pada alasan ekonomi, politik, sosial, atau budaya. Contoh alasan ekonomi adalah pelarangan ekspor kayu gelondongan untuk meningkatkan pendapatan nasional dari produk olahan. Alasan politik mencakup sanksi terhadap negara yang terlibat konflik. Alasan sosial dan budaya meliputi larangan ekspor benda sejarah dan hewan yang dilindungi. c) Kebijakan Perdagangan Bebas Kebijakan perdagangan bebas menghapus diskriminasi terhadap barang impor dan ekspor, memberikan kebebasan dalam pelaksanaan ekspor dan impor tanpa batasan yang mengikat. Keuntungannya adalah tersedianya barang dan jasa bermutu tinggi dengan harga murah. Perdagangan bebas didasarkan pada kesepakatan antarnegara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, produktivitas, efisiensi, dan standar hidup. Menurut Dominic Salvatore, perdagangan bebas menciptakan lingkungan ekonomi kompetitif, meningkatkan permintaan tenaga kerja dan modal, serta SMA/ EKONOMI memindahkan sumber daya ke sektor yang lebih produktif. MA 05 Kebijakan Perdagangan Internasional d) Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional Kebijakan perdagangan internasional diterapkan dalam kegiatan impor dan ekspor. Untuk impor, kebijakan ini bertujuan mengatasi dampak buruk seperti perusahaan dalam negeri gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor. Pemerintah memberi perlindungan (proteksi) untuk mengatasi dampak tersebut. Sedangkan untuk ekspor, kebijakan ini bertujuan melindungi produksi dalam negeri dan memperoleh keuntungan. SMA/ EKONOMI MA 06 Alat Pembayaran Internasional Alat pembayaran internasional lebih rumit dibanding alat pembayaran yang berlangsung di dalam satu negara karena melibatkan berbagai pihak antarnegara. Pembayaran internasional harus menggunakan mata uang asing, prosedur yang berlaku, keterlibatan pihak-pihak tertentu, dan lainnya. a) Letter of Credit Letter of credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan oleh bank di negara pihak yang mengimpor barang (importir) berisi persetujuan dan jaminan pembayaran atas nama importir. Maka, L/C dapat disebut alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran kepada eksportir. Pihak-pihak yang terkait dalam L/C adalah importir, bank yang menyetujui dan mengeluarkan L/C, eksportir, dan bank di negara eksportir yang menjamin pembayaran atas permintaan issuer. Saat ini, lebih dari 50 persen cara pembayaran internasional menggunakan L/C. Hal ini karena cara pembayaran L/C ini mempunyai beberapa kemudahan, 1) Adanya kepastian pembayaran bagi eksportir. 2) Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir. 3) Terdapat fasilitas kredit bagi eksportir atau importir melalui bank. 4) Adanya fasilitas hedging, yaitu kepastian tidak adanya perubahan harga barang selama proses transaksi. SMA/ EKONOMI MA 06 Alat Pembayaran Internasional a) Letter of Credit Adapun proses pembayaran menggunakan L/C adalah sebagai berikut. 1) Pembeli (buyer) memesan barang/jasa kepada penjual (seller). Disepakati pula kontrak jual beli dan persyaratan pembayaran. 2) Pembeli, sebagai importir, mengajukan L/C kepada bank di negaranya. 3) Bank penerbit (issuing bank) akan mengirim L/C kepada penjual atau eksportir melalui bank penerus atau bank koresponden. Jika bank penerbit tidak mempunyai kerja sama dengan bank penerbit, maka pembeli akan mencari bank koresponden sebagai perantara. 4) Eksportir mengirimkan barang/jasa yang dipesan dan mendapatkan bukti pengiriman. Selanjutnya, eksportir menyerahkan bukti pengiriman tersebut beserta dokumen-dokumen yang menjadi syarat L/C kepada bank koresponden. 5) Bank koresponden memeriksa dokumen-dokumen yang diserahkan eksportir. Jika sudah sesuai dengan persyaratan L/C, dokumen-dokumen tersebut dikirimkan kepada bank penerbit untuk memproses pembayaran. 6) Bank penerbit memeriksa kesesuaian dokumen yang diterima dengan persyaratan L/C. Jika sudah sesuai, bank penerbit akan melakukan SMA/ pembayaran melalui bank koresponden. Selanjutnya, bank penerbit akan EKONOMI mengirimkan dokumen-dokumen tadi kepada importir untuk kepentingan MA 06 Alat Pembayaran Internasional b) Pembayaran di Muka (Advance Payment atau Cash Payment) Pembayaran di muka adalah metode pembayaran internasional di mana importir membayar harga barang sebelum barang diterima. Setelah pembayaran diterima, eksportir menyerahkan barang. Metode ini berisiko bagi importir karena eksportir mungkin tidak memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, kontrak bisnis harus diperkuat dengan klausal yang melindungi kepentingan pembeli, seperti klausal ganti rugi atau sanksi. Umumnya, pembayaran di muka terjadi antara pihak-pihak yang telah saling kenal dan percaya. c) Perhitungan atau Pembayaran Kemudian (Open Acccount) Perhitungan atau pembayaran kemudian adalah kebalikan dari pembayaran di muka. Dalam metode ini, barang dikirim oleh penjual atas nama pembeli sebelum pembayaran dilakukan. Metode ini menguntungkan pembeli karena barang diterima sebelum membayar. Umumnya, pembayaran kemudian terjadi antara pihak-pihak yang saling mengenal dan pembeli yang memiliki reputasi baik. Metode ini juga sering digunakan antara induk perusahaan dan anak perusahaan. SMA/ EKONOMI MA 06 Alat Pembayaran Internasional d) Commercial Bills of Exchange Commercial bills of exchange adalah surat yang ditulis oleh eksportir kepada pembeli, memerintahkan pembayaran sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang disepakati di masa mendatang. Dokumen ini juga dikenal sebagai trade bills atau wesel. Penarikan wesel bisa dilakukan dengan melampirkan dokumen pengiriman barang (documentary draft) atau tanpa dokumen (clean draft). e) Konsinyasi (Consignment) Konsinyasi adalah bentuk pembayaran kemudian di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir sebelum pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang terjual oleh importir. Metode ini memiliki risiko tinggi seperti kebohongan terkait harga atau status barang terjual yang tidak dilaporkan kepada eksportir. Kontrak konsinyasi selalu dilengkapi dengan klausal ganti rugi atau sanksi untuk mengatasi risiko ini. Meskipun berisiko tinggi, konsinyasi menguntungkan eksportir karena memfasilitasi pemasaran barang ke luar negeri tanpa memerlukan pembayaran SMA/ di muka. Bagi importir, konsinyasi menguntungkan karena tidak perlu EKONOMI mengeluarkan dana pembayaran di awal. MA 06 Alat Pembayaran Internasional f) Penagihan (Collection) Penagihan adalah proses di mana eksportir menugaskan bank untuk menagih pembayaran atas barang yang diekspornya. Dokumen-dokumen diserahkan oleh eksportir ke bank yang ditunjuk (remitting bank), yang kemudian meneruskan dokumen tersebut ke collecting bank dengan perintah penagihan. Collecting bank mengirimkan dokumen tersebut kepada importir (drawee) atau, jika perlu, ke bank lain (presenting bank) yang dapat berhubungan langsung dengan importir. Setelah importir melakukan pembayaran kepada collecting bank atau presenting bank, dokumen akan dikembalikan ke remitting bank. Remitting bank kemudian membayar eksportir. Jika pembayaran belum dilakukan oleh importir, eksportir dapat menahan dokumen barang, yang akan diserahkan setelah pembayaran (document against payment). Alternatifnya adalah document against acceptance, di mana dokumen diserahkan setelah importir melakukan akseptasi atas pembayaran. SMA/ EKONOMI MA 07 Neraca Perdagangan Dalam neraca perdagangan, dicatat keadaan ekspor dan impor barang atau jasa. Neraca perdagangan suatu negara yang positif menunjukkan negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor. Terjadi surplus perdagangan. Sementara itu, neraca perdagangan suatu negara yang negatif menunjukkan nilai moneter impornya melebihi nilai moneter ekspor. Terjadi defisit perdagangan. Neraca perdagangan mempunyai peranan sentral dalam neraca pembayaran (balance of payment) di mana terlihat aliran uang secara keseluruhan yang masuk dan keluar dari suatu negara. SMA/ EKONOMI MA B. Neraca Pembayaran, Kurs, dan Devisa SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran a. Pengerti an Menurut Karl E. Case, Ray C. Fair, Sharon M. Oster (2020), neraca pembayaran adalah catatan transaksi barang, jasa, maupun aset suatu negara dengan negara lainnya. Neraca pembayaran juga berfungsi dalam mencatat sumber (penawaran) dan penggunaan (permintaan) atas valuta asing suatu negara. Berdasarkan Balance of Payment (BOP) Manual (1993), neraca pembayaran juga dapat diartikan sebagai catatan sistematis bagi semua transaksi ekonomi luar negeri yang dilaksanakan oleh suatu negara dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu (Sugiyono, 2002). SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran a. Pengerti an Berdasarkan International Monetary Fund (IMF), definisi neraca pembayaran (balance of payment) adalah catatan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri dalam jangka waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Sebagian besar transaksi yang berlangsung antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri terdiri dari transaksi yang melibatkan barang, jasa, dan pendapatan. SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran b. Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran 1) Memberikan informasi terkait posisi negara tersebut dalam perdagangan internasional. 2) Memberikan informasi terkait aspek pembayaran suatu negara pada posisi pembayaran internasional. 3) Membantu pemerintah negara dalam menentukan dan menetapkan kebijakan, baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter. 4) Sebagai data yang digunakan untuk mengukur utang dan piutang negara terhadap luar negeri. 5) Mengukur kondisi perekonomian negara dan posisi keuangan secara internasional. SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran c. Pencatatan dalam Neraca Pembayaran Pencatatan neraca pembayaran berdasarkan transaksi atau perpindahan hak kepemilikan sumber daya penduduk suatu negara. Pedoman internasional untuk penyusunan neraca pembayaran mengacu pada Balance of Payments Manual yang diterbitkan oleh IMF. Tujuan pencatatan neraca pembayaran meliputi memberikan informasi mengenai peran sektor eksternal dalam ekonomi nasional, membantu pemerintah dalam kebijakan ekonomi internasional (moneter, fiskal, perdagangan, dan pembayaran internasional), mengidentifikasi sumber daya alam yang dihasilkan negara sebagai eksportir dan importir, menganalisis utang luar negeri negara, serta memantau cadangan devisa terkait surplus dan defisit neraca pembayaran. SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran c. Pencatatan dalam Neraca Pembayaran Pencatatan transaksi neraca pembayaran mempergunakan prinsip double entry system. Pencatatan transaksi di neraca pembayaran meliputi 1) Transaksi Debit, yaitu transaksi yang menimbulkan kewajiban atas pembayaran ke luar negeri yang berdampak pada pengurangan devisa negara. Transaksi debit juga disebut sebagai transaksi negatif. 2) Transaksi kredit, yaitu transaksi yang menimbulkan hak atas penerimaan pembayaran dari luar negeri yang berdampak pada penambahan devisa negara. Transaksi kredit juga disebut sebagai transaksi positif. Setiap transaksi yang mengakibatkan terjadinya pengurangan terhadap aset atau pertambahan terhadap kewajiban akan dicatat pada sisi kredit. Sedangkan, transaksi yang mengakibatkan pertambahan terhadap aset atau pengurangan terhadap kewajiban akan dicatat pada sisi debit Kredit Debit Kewajiban ↑ ↓ Aset ↓ ↑ SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran d. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran Terdapat dua cara dalam menentukan sebuah neraca pembayaran pada kondisi defisit atau surplus, yaitu sebagai berikut (Sukismo, 2020). 1) Cara Pertama a) Neraca pembayaran defisit menunjukkan kondisi ketika jumlah pembayaran ke luar negeri bernilai lebih besar dibandingkan jumlah penerimaan dari luar negeri. Total transaksi kredit lebih kecil dibandingkan total transaksi debit. b) Neraca pembayaran surplus menunjukkan kondisi ketika jumlah pembayaran ke luar negeri bernilai lebih kecil dibandingkan jumlah penerimaan dari luar negeri. Total transaksi kredit lebih besar dibandingkan total transaksi debit. c) Neraca pembayaran seimbang menunjukkan kondisi ketika jumlah pembayaran ke luar negeri bernilai sama dengan jumlah penerimaan dari luar negeri. Total transaksi kredit sama dengan SMA/ EKONOMI total transaksi debit. MA 1 Neraca Pembayaran e. Struktur Neraca Pembayaran Berdasarkan Case, Fair, dan Oster (2020), neraca pembayaran terbagi menjadi dua akun utama. 1) Transaksi berjalan (current account) Transaksi berjalan adalah ringkasan arus dana antara suatu negara dengan negara lain yang melibatkan pembelian barang dan jasa, serta cadangan laba dalam bentuk aset keuangan. Ini mencakup perdagangan barang dan jasa, penghasilan, dan transfer saat ini. Neraca perdagangan, yang mencatat ekspor dan impor barang serta jasa, adalah komponen utama transaksi berjalan. Transaksi berjalan dapat mengalami surplus jika ekspor barang dan jasa melebihi impor, atau defisit jika impor lebih besar dari ekspor. 2) Transaksi modal dan finansial (capital and financial account) a) Transaksi modal (capital account). b) Transaksi finansial di luar cadangan devisa (financial account) yang meliputi penanaman modal langsung (foreign direct investment), SMA/ EKONOMI investasi surat berharga (portfolio investment), dan investasi MA 1 Neraca Pembayaran f. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Neraca pembayaran bermasalah ketika neraca pembayaran mengalami defisit. Artinya, pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Hal ini dapat disebabkan oleh impor lebih besar daripada ekspor dan aliran modal terlalu banyak ke luar negeri. Neraca pembayaran yang defisit dapat menimbulkan akibat sebagai berikut. 1) Penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri karena penggunaan barang impor. 2) Harga valuta asing meningkat. 3) Harga barang impor bertambah mahal. 4) Kegairahan pengusaha berkurang dalam penanaman modal dan membangun usaha baru. SMA/ EKONOMI MA 1 Neraca Pembayaran f. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Untuk mengatasi masalah defisit neraca pembayaran itu, langkah-langkah kebijakan ekonomi makro yang diterapkan antara lain sebagai berikut. 1) Menstabilkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing. 2) Mengusahakan pertumbuhan ekonomi. 3) Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi. 4) Menghindari masalah inflasi. 5) Menstabilkan kegiatan ekonomi. SMA/ EKONOMI MA 2 Kurs Valuta Asing perdagangan Transaksi internasional melibatkan minimal dua mata uang dari negara yang berbeda: mata uang negara eksportir dan mata uang negara importir. Kadang kala, digunakan mata uang dari negara ketiga, seperti dolar AS, yang dikenal sebagai valuta asing (valas). Valas adalah mata uang asing yang digunakan dalam perdagangan internasional. Kurs valas digunakan untuk menentukan nilai tukar antara mata uang asing dan mata uang dalam negeri. KBBI menjelaskan kurs adalah nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara yang lain. Kurs merupakan perbandingan mata uang dalam negeri suatu negara dengan mata uang negara lain. a. Kurs jual, yaitu nilai kurs yang diberlakukan pada saat bank devisa menerima mata uang asing untuk ditukarkan dengan mata uang dalam negeri. b. Kurs beli, yaitu nilai kurs yang diberlakukan pada saat bank devisa menjual mata uang asing untuk ditukarkan dengan mata uang dalam negeri. c. Kurs tengah, yaitu nilai rata-rata antara kurs jual dengan kurs beli. Kurs tengah digunakan dalam menganalisis fluktuasi nilai valuta asing pada bursa valuta asing. SMA/ EKONOMI MA 2 Kurs Valuta Asing berbagai Terdapat faktor yang memengaruhi pergerakan nilai rupiah terhadap valuta asing, antara lain sebagai berikut. a. Kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang memengaruhi pergerakan rupiah adalah kebijakan devaluasi dan kebijakan revaluasi. Kebijakan devaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor akan menurunkan nilai rupiah terhadap valuta asing. Adapun kebijakan revaluasi akan menaikkan nilai rupiah terhadap valuta asing. b. Mekanisme pasar valuta asing. Naik dan turunnya permintaan dan penawaran terhadap valuta asing akan berdampak langsung terhadap menguat dan melemahnya nilai rupiah. Saat terjadi penurunan nilai tukar (depresiasi), nilai rupiah terhadap valuta asing akan melemah. Saat terjadi peningkatan nilai tukar (apresiasi), nilai rupiah akan menguat. SMA/ EKONOMI MA 2 Kurs Valuta Asing c. Sistem kurs yang ditetapkan pemerintah. Apabila pemerintah menetapkan kebijakan kurs tetap untuk rupiah terhadap mata uang asing, nilai rupiah akan cenderung stabil. Apabila pemerintah menetapkan kebijakan kurs bebas atau mengambang, nilai rupiah akan mengalami fluktuasi. d. Kegiatan ekspor dan impor. Apabila nilai ekspor di Indonesia lebih tinggi dibandingkan nilai impornya, nilai rupiah akan mengalami kenaikan. Apabila nilai impor di Indonesia lebih tinggi dibandingkan nilai ekspornya, nilai rupiah akan mengalami penurunan karena saat itu valuta asing banyak dibutuhkan untuk melakukan impor. SMA/ EKONOMI MA 3 Devisa Devisa adalah uang asing yang beredar di suatu negara dan digunakan untuk pembayaran transaksi dengan luar negeri. Adapun manfaat devisa, antara lain sebagai berikut. a. Membiayai kegiatan impor terhadap barang-barang. b. Membiayai jasa-jasa yang diterima dari luar negeri. c. Membiayai perjalanan dinas para pejabat pemerintahan ke luar negeri. d. Membiayai kantor-kantor konsulat ataupun militer yang berada di luar negeri. e. Membiayai kantor-kantor kedutaan yang berada di luar negeri. f. Membiayai pengiriman terhadap misi kesenian dan kebudayaan ke luar negeri. g. Membiayai kontingen olahraga ke luar negeri. h. Membayar bunga atas obligasi dan dividen atas saham yang diperjualkan ke luar negeri. i. Membayar cicilan atas pokok utang yang telah diterima dari luar negeri. j. Membiayai pembayaran untuk kredit atau pinjaman ke luar negeri. SMA/ EKONOMI MA 3 Devisa Pada umumnya, devisa yang dimiliki oleh suatu negara bersumber dari beberapa kegiatan berikut. a. Ekspor. Menjual barang dan/atau jasa ke luar negeri akan mengakibatkan suatu negara menerima pembayaran yang berupa devisa. b. Penyelenggaraan jasa-jasa ke luar negeri. Penyelenggaraan jasa yang meliputi bandar udara, pelabuhan laut, atau jasa konsultasi ahli akan menghasilkan devisa melalui pembayaran yang dilakukan. c. Laba dari penanaman modal. Penerimaan atas laba perusahaan milik pemerintah dan warga negara Indonesia yang berdomisili di luar negeri, termasuk transfer warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri. SMA/ EKONOMI MA 3 Devisa Cadangan devisa adalah seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter, digunakan untuk menyeimbangkan neraca pembayaran atau menjaga stabilitas moneter melalui intervensi di pasar valuta asing. Cadangan ini terdiri dari mata uang asing yang mudah diperjualbelikan, emas, dan tagihan jangka pendek yang likuid. Pengelolaan cadangan devisa memastikan kecukupan devisa untuk kebutuhan negara dan mengontrol risiko kredit, likuiditas, dan pasar. Kebutuhan cadangan devisa negara terkait dengan arus pendanaan antarnegara dan sistem devisa yang dianut. Jika neraca pembayaran defisit, selisih tersebut dibayar dengan devisa, mengurangi alat pembayaran dan menaikkan kurs valuta asing. Sebaliknya, jika neraca pembayaran surplus, negara memiliki banyak devisa, memperkuat penawaran devisa dan nilai mata uang domestik. SMA/ EKONOMI MA C. Kerja Sama Ekonomi Internasional SMA/ EKONOMI MA 01 Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional Kerja sama internasional adalah kolaborasi antara satu negara dengan negara lain atau beberapa negara sekaligus, yang saling menguntungkan di bidang ekonomi. Indonesia menerapkan politik bebas aktif dalam kerja sama ekonomi internasional, yang berarti dapat berhubungan dengan negara mana pun tanpa paksaan dan berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan ketertiban. Perdagangan internasional mencakup barang konsumsi, bahan baku, jasa tenaga ahli, dan konsultan, serta pertukaran sarana produksi seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, teknologi, dan modal. Hubungan utang piutang biasanya terjadi sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas ini. SMA/ EKONOMI MA 02 Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional a. Kemajuan perekonomian. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas ekspor dan impor barang dan jasa. Makin tinggi nilai ekspor, devisa negara makin banyak. b. Banyaknya barang yang diekspor ke luar negeri menuntut tenaga kerja meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan kreativitasnya. Dengan demikian, kualitas tenaga kerja Indonesia makin meningkat. c. Tingginya permintaan barang dan jasa untuk dalam dan luar negeri dapat menekan harga pokok per unit produksi. d. Indonesia mudah mendapatkan bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan untuk proses produksi. e. Kerja sama dalam berbagai bidang ekonomi akan membuka lapangan kerja baru sehingga dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. SMA/ EKONOMI MA 02 Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional f. Kegiatan ekonomi di Indonesia dapat berkembang karena masuknya modal asing. g. Indonesia mempunyai kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara maju. h. Negara dapat mengimpor barang-barang tertentu yang akan mahal bila diproduksi sendiri. i. Indonesia dapat memperkuat daya tawar dan posisinya di dunia internasional. j. Ketimpangan antara negara maju dan berkembang dapat berkurang, misalnya dengan pemberian bantuan ekonomi dari negara maju ke negara berkembang. SMA/ EKONOMI MA 03 Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang terjadi antara dua negara. b. Kerja Sama Ekonomi Regional Kerja sama ekonomi regional merupakan bentuk kerja sama ekonomi antara beberapa negara yang terletak dalam suatu kawasan tertentu. Contohnya adalah The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), European Union (EU), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). c. Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kerja sama ekonomi multilateral adalah bentuk kerja sama antara dua negara atau lebih dan tidak dibatasi oleh wilayah tertentu, tetapi lebih bersifat internasional, seperti World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia dan World Bank atau Bank Dunia. SMA/ EKONOMI MA 03 Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional d. Kerja Sama Ekonomi Antarregional Kerja sama ekonomi antarregional adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih lembaga-lembaga ekonomi regional, seperti kerja sama antara ASEAN dan Uni Eropa. e. Kerja Sama Ekonomi Berdasarkan Tujuan dan Lapangan Usaha Kerja sama ekonomi tidak terbatas pada wilayah dan hubungan internasional saja, tetapi juga ada kerja sama yang dibentuk atas dasar tujuan dan lapangan usaha. Beberapa contoh dari bentuk kerja sama ini adalah Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). SMA/ EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional a. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan bentuk kerja sama regional antara negaranegara di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama ini mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Pada mulanya, jumlah anggotanya adalah lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Pada saat ini, jumlah anggota ASEAN adalah 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. b. Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) APEC atau Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik dibentuk pada tahun 1989. APEC dipahami sebagai bentuk kerja sama ekonomi regional antara kesatuan- kesatuan ekonomi yang berada di kawasan Asia-Pasifik. APEC mempunyai anggota sebanyak 21 negara. APEC terdiri atas Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chili, Filipina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Taiwan, Thailand, Tiongkok, Papua Nugini, Peru, SMA/ Rusia, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam. EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional c. Bank Dunia (World Bank) Bank Dunia bertugas memberikan bantuan ekonomi untuk perbaikan usaha- usaha dalam bidang-bidang pertanian, industri, jalan raya, dan perhubungan negara-negara di dunia. Bantuan kredit jangka panjang umumnya diberikan kepada negara-negara berkembang dengan bunga yang rendah. Bank Dunia memiliki lima sub-organisasi, yaitu IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), IDA (International Development Association), IFC (International Finance Corporation), MIGA (Multilateral Investment Guarantee Agency), dan ICSID (International Centre for Settlement of Investment Disputes). d. Uni Eropa (European Union) Sejarah Uni Eropa (UE) berawal dari pendirian European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) dengan anggota enam negara Eropa Barat pada tahun 1957. UE dibentuk pada 1992 untuk menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara Eropa. SMA/ EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional e. International Labour Organization Pada tahun 1919, ILO didirikan sebagai bagian dari Persetujuan Versailles setelah Perang Dunia I. Akhirnya, lembaga ini menjadi bagian dari PBB setelah pembubaran Liga Bangsa-Bangsa (LBB) di akhir Perang Dunia II. Tujuan pendirian ILO adalah untuk mendorong terciptanya peluang memperoleh pekerjaan yang layak bagi perempuan dan lakilaki, mempromosikan berbagai hak tenaga kerja di tempat kerja, meningkatkan perlindungan sosial, dan mengadakan berbagai dialog untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan dunia kerja. f. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) OPEC yang merupakan organisasi negara pengekspor minyak, didirikan pada tanggal 14 September 1960 atas prakarsa lima negara, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Tujuan OPEC adalah menentang penurunan harga minyak serta mengusahakan seragamnya harga minyak di pasaran dunia. Sejak didirikan, OPEC telah beberapa kali menaikkan harga minyak bumi. SMA/ EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional g. International Monetary Fund (IMF) MF dibentuk berdasarkan konferensi di Bretton Woods, Amerika Serikat pada bulan Juli 1944 dan mulai efektif bekerja pada tahun 1947. IMF merupakan salah satu organisasi ekonomi di bawah PBB. h. Arab League (Liga Arab) Kerja sama ini didirikan pada tanggal 22 Maret 1945. Pada awal berdirinya, Liga Arab beranggotakan Negara Mesir, Syria, Irak, Arab Saudi, dan Yordania. Saat ini, jumlah negara anggota Liga Arab mencapai 22 negara. Kerjasamanya meliputi ekonomi, transportasi, kebudayaan, dll. i. Asian Development Bank (ADB) ADB bergerak dalam bidang pembangunan di negara-negara Asia yang sedang membangun. Tujuan utamanya adalah meminjamkan dana dan memberikan bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang membangun. SMA/ EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional j. North American Free Trade Agreement (NAFTA) Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko menyepakati dibentuknya kawasan perdagangan bebas sesama mereka, NAFTA, pada tanggal 17 Desember 1992, walau baru aktif pada 1 Januari tahun 1994. k. Islamic Development Bank IDB atau Bank Pembangunan Islam didirikan pada tahun 1973 dan memulai aktivitasnya pada tahun 1975. IDB beranggotakan negara-negara Islam atau negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Tujuan utama IDB adalah membantu pembangunan ekonomi dan sosial negara anggotanya dan komunitas muslim di luar negara anggota. l. United Nations Development Programme (UNDP) United Nations Development Programme (UNDP) adalah badan dari PBB yang memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia, khususnya untuk negara berkembang dalam bentuk usulan, pelatihan, dan hibah. SMA/ EKONOMI MA 04 Lembaga-Lembaga Ekonomi Internasional m. Economic and Social Council (ECOSOC) ECOSOC atau Dewan Ekonomi dan Sosial merupakan satu dari enam badan utama PBB. ECOSOC berdiri pada tahun 1945. Dewan ini merupakan dewan ekonomi dan sosial yang membantu perkembangan ekonomi, sosial, kebudayaan, kesehatan, dan menjamin hak-hak manusia untuk mengatasi kemiskinan, kesengsaraan, dan penindasan. n. World Trade Organization (WTO) WTO merupakan organisasi pengganti GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) yang mengatur masalah tarif dan perdagangan dunia. Tujuan WTO, antara lain menghilangkan rintangan-rintangan dalam perdagangan antarnegara anggota dan mengatasi adanya perselisihan dalam perdagangan. o. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) OECD atau Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi berawal dengan dibentuknya OECC (Organisation for European Economic Cooperation) tahun 1948 untuk merekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia Kedua. SMA/ EKONOMI MA