MATERI PSASG SENI RUPA KELAS XI TP. 2024/2025 PDF

Summary

This document is a lesson plan or study material for a high school-level visual arts class. It covers various creative art topics, such as environmental issues in schools and how they relate to artistic expressions. The document is formatted using numbered headings and lists of subjects.

Full Transcript

MATERI PSASG SENI RUPA KELAS XI TP. 2024/2025 No. Materi Pembelajaran 1. Masalah Lingkungan di Sekolah 1.1. Masalah lingkungan di sekolah 1.2. Masalah sampah kayu di sekolah 1.3. Mene...

MATERI PSASG SENI RUPA KELAS XI TP. 2024/2025 No. Materi Pembelajaran 1. Masalah Lingkungan di Sekolah 1.1. Masalah lingkungan di sekolah 1.2. Masalah sampah kayu di sekolah 1.3. Menemukan ide gagasan berkarya Seni Rupa 1.4. Konsep Seni Rupa 1.5. Proses kreatif berkarya Seni Rupa 1.6. Norma berkarya Seni Rupa 1.7. Unsur-unsur Seni Rupa 1.8. Prinsip Seni Rupa 1.9. Menyusun bahan presentasi 1.10. Presentasi proses kreatif berkarya Seni Rupa 2. Membuat Karya Seni Rupa 2.1. Pengertian berkarya Seni Rupa 2.2. Ciri-ciri orang kreatif 2.3. Seni grafis cetak 2.4. Melukis 2.5. Seni Patung 2.6. Motif tekstil 2.7. Wood Wall Art – Konsep 3R 2.8. Wood Wall Art – Menemukan ide gagasan 2.9. Wood Wall Art – Alat 2.10. Wood Wall Art – Bahan 2.11. Wood Wall Art – Eksplorasi desain 2.12. Wood Wall Art – Eksplorasi keunikan karya 2.13. Wood Wall Art – Proses pembuatan 2.14. Wood Wall Art – Proses pembuatan 2.15. Wood Wall Art – Deskripsi karya 3. Menyusun Katalog Pameran 3.1. Pengertian katalog 3.2. Susunan isi katalog 3.3. Pengertian kurator 3.4. Susunan isi katalog 3.5. Susunan isi katalog 4. Publikasi Karya/ Pameran Seni Rupa 4.1. Pengertian publikasi karya 4.2. Fungsi publikasi karya 4.3. Model publikasi karya By: nida’24 4.4. Proposal kegiatan 4.5. Persiapan publikasi karya 4.6. Merancang poster publikasi 4.7. Unsur-unsur poster publikasi 4.8. Tahap pembuatan poster 4.9. Jobdesk panitia publikasi karya 4.10. Jobdesk panitia publikasi karya By: nida’24 1. MASALAH LINGKUNGAN DI SEKOLAH By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 2. MEMBUAT KARYA SENI RUPA Berkarya seni rupa adalah proses kreatif di mana seseorang mengekspresikan ide, perasaan, atau gagasannya menjadi sebuah karya visual yang konkret. Karya ini bisa berupa lukisan, patung, instalasi, desain grafis, dan banyak lagi. Prosesnya melibatkan pemilihan media, teknik, dan elemen-elemen seni rupa seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang untuk menciptakan suatu karya yang memiliki nilai estetika dan makna. Secara sederhana, berkarya seni rupa adalah:  Mentransformasikan ide menjadi bentuk visual: Seniman mengubah konsep abstrak menjadi sesuatu yang bisa dilihat dan dirasakan.  Menggunakan berbagai media: Mulai dari kanvas dan cat, hingga bahan-bahan alami dan teknologi digital.  Menerapkan teknik-teknik khusus: Seperti melukis, memahat, mencetak, atau menggabungkan berbagai media.  Menghasilkan karya yang unik: Setiap karya seni rupa adalah hasil ekspresi individu yang khas dan berbeda. Mengapa orang berkarya seni rupa?  Ekspresi diri: Sebagai cara untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.  Komunikasi: Menyampaikan pesan atau cerita kepada orang lain melalui visual.  Estetika: Menciptakan keindahan dan harmoni.  Eksperimen: Menjelajahi berbagai kemungkinan dan teknik baru. Ciri-ciri Orang Kreatif dalam Berkarya Seni Rupa Orang yang kreatif dalam bidang seni rupa memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dalam menghasilkan karya yang unik dan inovatif. Berikut beberapa ciri-cirinya:  Imajinasi yang sangat tinggi: Mereka mampu membayangkan visual yang kompleks dan abstrak, serta mampu menerjemahkannya ke dalam bentuk karya nyata.  Peka terhadap lingkungan: Seniman sering kali terinspirasi oleh hal-hal di sekitar mereka, baik itu alam, manusia, maupun peristiwa. Mereka memiliki kemampuan untuk melihat keindahan dalam hal-hal yang biasa.  Mampu berpikir divergen: Mereka tidak terbatas pada satu solusi, melainkan mampu menghasilkan banyak ide yang berbeda untuk satu masalah.  Terbuka pada eksperimen: Seniman sering kali mencoba teknik dan bahan baru untuk menciptakan karya yang unik. Mereka tidak takut untuk gagal dan belajar dari kesalahan. By: nida’24  Mempunyai rasa ingin tahu yang besar: Mereka selalu ingin tahu lebih banyak tentang dunia seni, teknik baru, dan bahan-bahan yang dapat digunakan.  Mampu melihat hubungan antar hal yang berbeda: Mereka dapat menghubungkan konsep yang tampaknya tidak terkait untuk menciptakan karya yang inovatif.  Memiliki emosi yang kuat: Emosi menjadi pendorong utama dalam berkarya seni. Seniman seringkali mengekspresikan perasaan mereka melalui karya.  Mempunyai gaya yang khas: Setiap seniman memiliki gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya ini terbentuk dari pengalaman, minat, dan kepribadian mereka.  Disiplin dan tekun: Meskipun kreativitas adalah hal yang penting, disiplin dan ketekunan juga diperlukan untuk menyelesaikan sebuah karya seni.  Mampu berkomunikasi melalui karya: Seniman menggunakan karya mereka sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, ide, atau emosi kepada orang lain. Contoh Perilaku Seniman Kreatif:  Sering mengamati lingkungan sekitar.  Membuat sketsa atau catatan ide secara rutin.  Mengunjungi galeri seni dan museum.  Mencoba berbagai teknik dan bahan seni.  Berkolaborasi dengan seniman lain.  Menulis jurnal atau blog tentang seni. Bagaimana Mengembangkan Kreativitas dalam Seni Rupa?  Terus belajar dan bereksperimen.  Jangan takut untuk membuat kesalahan.  Cari inspirasi dari berbagai sumber.  Berkolaborasi dengan orang lain.  Berlatih secara teratur.  Jangan takut untuk mengekspresikan diri. Intinya, kreativitas dalam seni rupa adalah sebuah perjalanan yang terus berkembang. Dengan terus mengasah kemampuan dan membuka diri terhadap pengalaman baru, siapa pun dapat menjadi seniman yang kreatif. Konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) adalah strategi pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Masing-masing huruf mewakili langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut: Reduce (Mengurangi)  Mengurangi konsumsi: Kurangi pembelian barang yang tidak diperlukan. By: nida’24  Memilih produk yang ramah lingkungan: Pilih produk dengan kemasan minimal dan bahan yang dapat didaur ulang.  Menghemat energi: Matikan lampu, peralatan elektronik, dan air saat tidak digunakan. Reuse (Menggunakan Kembali)  Menggunakan kembali barang: Gunakan kembali tas belanja, botol minum, dan wadah makanan.  Memperbaiki barang rusak: Perbaiki barang yang rusak daripada membuangnya.  Donasikan barang yang tidak terpakai: Donasikan barang yang masih layak pakai kepada orang yang membutuhkan. Recycle (Mendaur Ulang)  Mendaur ulang sampah: Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya (kertas, plastik, kaca, logam) untuk didaur ulang.  Membeli produk daur ulang: Pilih produk yang terbuat dari bahan daur ulang.  Membuat kerajinan dari barang bekas: Daur ulang barang bekas menjadi produk baru seperti tas, hiasan, atau perabotan. Manfaat Menerapkan Konsep 3R:  Mengurangi limbah: Mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.  Menghemat sumber daya alam: Mengurangi konsumsi sumber daya alam seperti air, minyak, dan kayu.  Mengurangi polusi: Mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.  Menghemat biaya: Mengurangi biaya pengelolaan sampah.  Melestarikan lingkungan: Membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan menerapkan konsep 3R, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan masa depan yang lebih baik. Karya Representatif Karya representatif adalah karya seni yang berusaha untuk merepresentasikan atau menggambarkan objek atau kejadian di dunia nyata secara langsung dan mudah dikenali. Dengan kata lain, karya ini memiliki tujuan untuk meniru atau mereproduksi apa yang kita lihat di dunia nyata.  Ciri-ciri: o Bentuk-bentuk yang jelas dan mudah dikenali. o Memiliki rujukan langsung ke objek atau kejadian nyata. o Menggunakan perspektif untuk menciptakan ilusi kedalaman. o Detail yang realistis. By: nida’24  Contoh: o Lukisan potret: Menggambarkan wajah seseorang dengan detail yang akurat. o Lukisan pemandangan: Menggambarkan lanskap alam seperti gunung, laut, atau pedesaan. o Patung figuratif: Menggambarkan bentuk manusia atau hewan secara realistis. Karya Non-Representatif Karya non-representatif adalah karya seni yang tidak berusaha untuk merepresentasikan objek atau kejadian di dunia nyata secara langsung. Karya ini lebih fokus pada ekspresi emosi, ide, atau konsep abstrak melalui bentuk, warna, garis, dan elemen-elemen visual lainnya.  Ciri-ciri: o Bentuk-bentuk yang tidak jelas dan abstrak. o Tidak memiliki rujukan langsung ke objek atau kejadian nyata. o Lebih menekankan pada ekspresi emosi dan ide. o Penggunaan warna, garis, dan tekstur yang eksperimental.  Contoh: o Lukisan abstrak: Menggabungkan bentuk, warna, dan garis secara bebas untuk menciptakan komposisi yang unik. o Seni kaligrafi: Menggunakan tulisan sebagai elemen visual yang abstrak. o Instalasi seni: Menggunakan berbagai bahan dan media untuk menciptakan pengalaman ruang yang unik. By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 3. Menyusun Katalog Pameran By: nida’24 4. Publikasi Karya / Pemeran Seni Rupa By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 By: nida’24 Jobdesk Panitia Pameran Seni Rupa 1. Ketua Panitia  Tugas: Menjadi pemimpin dan pengambil keputusan tertinggi dalam penyelenggaraan pameran.  Tanggung Jawab: o Menyusun struktur organisasi panitia. o Membagi tugas dan tanggung jawab kepada anggota panitia. o Menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait (seniman, sponsor, venue, dll.). o Mengkoordinasikan seluruh kegiatan panitia. o Bertanggung jawab atas keberhasilan keseluruhan acara. 2. Sekretaris Panitia  Tugas: Memberikan dukungan administratif kepada ketua panitia.  Tanggung Jawab: o Membuat notulen rapat. o Mengelola surat-menyurat. o Menyusun laporan kegiatan. o Mengarsipkan dokumen-dokumen penting. 3. Bendahara  Tugas: Mengelola keuangan panitia.  Tanggung Jawab: o Membuat anggaran. o Mengumpulkan dan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. o Membuat laporan keuangan secara berkala. o Membayar semua tagihan yang berkaitan dengan pameran. 4. Seksi Kuratorial  Tugas: Memilih karya seni yang akan dipamerkan.  Tanggung Jawab: o Menyusun konsep pameran. o Membuat katalog pameran. o Menulis teks kuratorial. o Berinteraksi dengan seniman. 5. Seksi Publikasi  Tugas: Memromosikan pameran.  Tanggung Jawab: o Membuat desain poster dan undangan. o Mengelola media sosial pameran. o Menulis press release. By: nida’24 o Mengatur acara peluncuran pameran. 6. Seksi Acara  Tugas: Mengatur segala hal yang berkaitan dengan acara pameran.  Tanggung Jawab: o Menyusun rundown acara. o Mengundang tamu undangan. o Menyiapkan konsumsi dan perlengkapan acara. o Mengatur tata suara dan tata cahaya. 7. Seksi Teknis  Tugas: Mengatur segala hal yang berkaitan dengan teknis pameran.  Tanggung Jawab: o Merancang tata ruang pameran. o Memasang karya seni. o Menyiapkan peralatan pameran (lampu, panel, dll.). o Menjaga keamanan karya seni selama pameran. 8. Seksi Dokumentasi  Tugas: Mendokumentasikan seluruh kegiatan pameran.  Tanggung Jawab: o Mengambil foto dan video selama pameran. o Membuat laporan visual pameran. Catatan: Pembagian tugas di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala pameran. Beberapa seksi dapat digabung atau dipecah menjadi seksi-seksi yang lebih kecil. Tips Menjadi Panitia yang Baik:  Komunikasi yang baik: Jalin komunikasi yang efektif dengan semua anggota panitia dan pihak terkait.  Kerja sama tim: Bekerja sama dengan baik dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.  Manajemen waktu yang baik: Atur waktu dengan baik agar semua tugas dapat diselesaikan tepat waktu.  Fleksibilitas: Siap menghadapi perubahan dan tantangan yang mungkin muncul.  Passion terhadap seni: Memiliki minat dan passion terhadap seni akan membuat tugas menjadi lebih menyenangkan. By: nida’24

Use Quizgecko on...
Browser
Browser