KARBOHIDRAT part2 PDF
Document Details
Uploaded by FairLightYear2505
FMIPA UI
Tags
Summary
This document covers various aspects of carbohydrates. It details different types of carbohydrates, their structures, and functions within biological systems.
Full Transcript
BAB V KARBOHIDRAT B.2. DISAKARIDA – Terdiri atas 2 monosakarida yang ber- ikatan kovalen dengan ikatan Glikosida Gugus OH gula yang satu berikatan dengan atom C anomerik molekul gula lainnya ≈ pembentukan asetal dari hemiasetal yang bereaksi dengan alkohol. Atom C anomerik yan...
BAB V KARBOHIDRAT B.2. DISAKARIDA – Terdiri atas 2 monosakarida yang ber- ikatan kovalen dengan ikatan Glikosida Gugus OH gula yang satu berikatan dengan atom C anomerik molekul gula lainnya ≈ pembentukan asetal dari hemiasetal yang bereaksi dengan alkohol. Atom C anomerik yang terlibat dalam ikatan glikosidik → tidak dapat mereduksi Pada disakarida dan polisakarida, ujung rantai yang mempunyai atom C anomerik bebas → ujung pereduksi Sifat ikatan glikosida : – Mudah dihidrolisis oleh asam – Tahan terhadap basa Contoh Disakarida – Maltosa ▪ Glc (α1→4) Glc ▪ Merupakan produk antara hasil hidrolisis pati dengan amilase ▪ Terdiri atas 2 residu glukosa ▪ Gula pereduksi - Laktosa ▪ Gal (β1→4) Glc ▪ Gula khas pada susu ▪ Gula pereduksi ▪ Terdiri dari 1 residu galaktosa dan 1 residu glukosa – Sukrosa ▪ Glc (α1→2β) Fru atau Fru (β2→1α) Glu ▪ Tidak mempunyai atom C anomerik bebas : ❑Bukan gula pereduksi ❑Tidak mengalami mutarotasi ❑Lebih mudah terhidrolisis dibandingkan disakarida lain ❑Mengalami inversi → Gula invert Sukrosa D-Glc + D-Fru hidrolisis + 66,5o + 52,5o - 92o Terjadi perubahan rotasi dari dekstro ke levo – Trehalosa ▪Glc (α1→1α) Glc ▪Bukan gula pereduksi ▪Terdapat pada hemolymph serangga B.3. POLISAKARIDA – Sebagian besar besar KH di alam merupakan polisakarida dengan Mr > – Hidrolisis dengan asam/enzim spesifik → monosakarida/turunan monosakarida – Unit monosakarida yang banyak seba- gai penyusun polisakarida : D-Glc Yang lain : D-Man, D-Fru, D- & L-Gal, D- Ara, D-Xyl – Turunan monosakarida yang umum se- bagai unit struktural : D-Galaktosamin, D-Glukosamin, As. D-Glukuronat, As. N- Asetilmuramat, As. N-Asetilneuraminat – Polisakarida ▪ Homopolisakarida Contoh : pati → t.a. D-Glu → Glukan ▪ Heteropolisakarida Contoh : As. Hyaluronat → t.a. perulangan N-Asetil-D-Glukosamin dan As. Glukuronat Polisakarida cadangan makanan Pati; ada 2 bentuk : – α-Amilosa ▪ Rantai panjang D-Glc dgn ikatan α(1→4) ▪ Tidak bercabang ▪ Mr : beberapa ribu – 500.000 ▪ Tidak betul-betul larut dalam air → membentuk misel terhidrat → helix ▪ Dengan I2 → biru – Amilopektin ▪ Terdiri dari D-Glukosa ▪ Polimer bercabang dengan ikatan tulang punggung α(1→4) dan α(1→6) pada ca- bang ▪ Rata-rata panjang cabang 20 – 30 residu D-Glukosa ▪ Dengan I2 → merah - ungu ▪ Daya rekat besar, terdapat pada beras ketan ▪ Mr ~ 100 juta α-Amilosa Amilopektin α-Amilosa Ikatan α-1→ 6 pada Klaster α-Amilosa dan cabang Amilopektin Amilopektin padaa pati Komponen umum pati dapat dihidrolisis dengan 2 cara : Dengan enzim α-amilase [α(1→4)-glukan- 4-glu-kanohidrolase] - Enzim pada saliva & pankreas - Berfungsi pada proses pencernaan pada gastrointestinal tractus – Cara kerja: menghidrolisis ikatan α(1→4) antar glukosa secara acak → glukosa & maltosa Dengan β-amilase [α(1→4)-glukan malto- hydrolase] – Enzim ini juga menghidrolisis ikatan α(1→4) antar glukosa – Cara kerja: memotong pati sedemikian rupa sehingga dihasilkan maltosa secara berurutan, dari ujung non pereduksi. Pada titik cabang berhenti, karena ikatannya α(1→6) – β-amilase dapat menyerang amilopektin antara lain menghasilkan dekstrin (limit deks- trin) → hasil akhir pemutusan dengan β-ami- lase Glikogen – Cadangan makanan utama sel hewan – Paling banyak di hati ~ 10% berat basah Di otot 1 – 2 % – Polimer bercabang dari residu D-Gluko- sa dengan ikatan tulang punggung α(1→4) dan α(1→6) pada cabang – Rata-rata panjang cabang 8 – 12 residu – Dengan I2 → merah - ungu Dekstran – Polisakarida pada bateri dan yeast/khamir – Terdiri atas D-glukosa dengan ikatan utama α(1→6) – Bercabang, dengan titik cabang bervariasi α-(1→2), (1→3),1(→4) → bergantung spesies – Membentuk larutan kental dengan viskositas tinggi – Plak padaa gigi diketahui kaya akan dextrans Fruktans (Levans) – Terdiri atas D-Fruktosa – Pada tumbuhan Inulin – Terdiri atas D-Fruktosa dengan ikatan β(1→2) – Pada artichoke Mannans – Terdiri atas Mannosa – Pada bakteri, khamir, & tanaman tk ↑ Xylan & Arabinan – Homopolisakarida pada jaringan tum- buh-tumbuhan Polisakarida Struktural Banyak polisakarida berperan sebagai unsur struktural pada dinding sel & lapisan sel, ruang antar sel, ser- ta jaringan penghubung Memberi bentuk, elastisitas, rigiditas, & proteksi Juga sebagai senyawa utama pada eksoskeleton beberapa invertebrata Contoh : kitin → homopolimer N- Asetil-D-Glukosamin dengan ikatan β(1→4). Kitin → komponen utama eksoskeleton pada insekta & krustacea Dinding & lapisan sel tidak hanya penting untuk menjaga struktur ja- ringan – Tetapi juga mengandung situs penge- nalan antar sel → penting pada morfo- genesis jaringan & organ – Juga mengandung unsur pelindung lain seperti : antibodi permukaan sel pada jaringan vertebrata Dinding sel tumbuhan Polisakarida terbesar : selulosa – Selulosa ▪ Polimer D-Glukosa ▪ Ikatan β(1→4), tidak bercabang ▪ Hampir seluruhnya ekstraseluler ▪ Tidak dapat dihidrolisis oleh α- & β-amilase ▪ Mr 50.000 – 2.500.000 ≈ 300 – 15.000 residu D-Glukosa ▪ X-ray : rantai paralel membentuk fibril ▪ Tidak larut dalam air, meskipun affinitas terhadap air ↑ ▪ Fibril direkat oleh 3 materi polimer lain yaitu hemiselulosa, pektin, & ekstensin – Hemiselulosa ▪ Secara struktural tidak terkait dengan selulosa ▪ Polimer pentosa, khususnya D-Xylan dengan ikatan β(1→4) ▪ Rantai samping : Arabinosa atau gula-gula lain – Pektin ▪ Polimer D-Galakturonat – Ekstensin ▪ Kompleks glikoprotein yang terikat secara kovalen dengan fibril ▪ ≈ kolagen pada jaringan hewan ▪ Rantai cabang : Arabinosa & Galaktosa Dinding sel Bakteri – Rigid, porus, struktur seperti kotak – Memberi proteksi bagi sel – Bakteri : ▪ Bakteri Gram (+) ❑Kandungan lipid sangat rendah (pd dinding sel) ❑Contoh : S. albus ▪ Bakteri Gram (-) ❑Dinding sel kaya akan lipid ❑Dinding sel tipis tetapi padat; 20 – 30% berat kering sel ❑Contoh E. coli ▪ Bakteri Gram (+) dan (-) mempunyai kesamaan : ❑Kerangka struktur terdiri atas rantai polisaka- rida paralel yg berikatan silang dgn peptida ❑Pada kerangka ini terikat komponen aksesori → berbeda antara bakteri Gram (+) & (-) ❑Kerangka dengan ikatan silang ini → Peptido- glikan atau Murein ❑Bagian yang berulang pada peptidoglikan : Muropeptida → disakarida N-Asetil Glukosamin dan N-Asetil muramat dengan ikatan β(1→4) ❑Gugus karboksilat N-Asetil muramat terikat dengan rantai samping tetrapeptida Rantai polisakarida paralel berikatan silang melalui rantai peptida ini ❑Peptidoglikan membentuk struktur kovalen kontinyu mengelilingi sel ❑Peptidoglikan resisten terhadap enzim yang menghidrolisis peptida → D-Amino acid Y X L-Ala Y D-Gln (iso) X L-Ala Lys D-Gln (iso) D-Ala Gly Gly Gly Gly Gly Lys D-Ala X = N-Asetil glukosamin Y = N-Asetil muramat ❑Enzim lisozim (pada putih telur & air mata) dapat mengakibatkan bakteri gram (+) lisis → menghidrolisis ikatan β(1→4) polisakarida tulang punggung Produk hasil hidrolisis : disakarida N-Asetil glukosamin & N-Asetil muramat. Ikatan peptida tetap, sel pecah karena swelling ❑Polimer aksesori lain : ❖Asam teikoat (20 – 44% berat kering sel) ❖Polisakarida yang terdiri atas ramnosa, galaktosa, glukosa, atau mannosa (atau senyawa aminanya) ❖Asam teikoat & polisakarida sel bakteri → antigenik → klasifikasi & taksonomi bakteri Cell coat pada jaringan hewan – Sel hewan (vertebrata) tidak dikelilingi oleh dinding sel yang rigid – Komposisi/komponennya sudah dike- tahui, tetapi bagaimana komponen ter- sebut tersusun di permukaan sel belum sepenuhnya diketahui – Merupakan situs pengenal antar sel – Situs antibodi → penolakan pada transplantasi jaringan – Komponen utama : ▪ Glikosfingolipid ▪ Mukopolisakarida asam ▪ Glikoprotein Mukopolisakarida – Heteropolisakarida – Terdiri atas 2 tipe monosakarida ber- ulang, salah satunya mempunyai gugus karboksil/sulfat – Bentuk kompleks dengan protein → Mu- cin atau Mukoprotein, bagian polisakari- da Mr > – Fungsi : ▪ Pelumas ▪ Perekat antar sel – Contoh : ▪ Asam Hyaluronat ❑Unit penyusun : N-asetil glukosamin dan asam glukuro- nat dengan ikatan β(1→3) ❑Ikatan antar disakarida β(1→4) ❑membentuk larutan yang sangat kental yang berfungsi sebagai pelumas dalam cairan sinovial sendi ❑Terdapat pada jaringan konektif pada hewan, cairan sinovial, umbilical cord ❑Linier ❑Dengan enzim hyaluronidase ikatan β(1→4) pecah, viskositas ↓ ▪ Kondroitin ❑Terdiri atas N-Asetil-D-Galaktosamin dan β- Glukuronat ❑Turunan sulfatnya : ❖Kondroitin 4-Sulfat ❖Kondroitin 6-Sulfat ❑Chondroitin sulfate (Yunani chondros, "Tulang rawan"): berkontribusi pada kekuatan tarik tulang rawan, tendon, ligamen, dan dinding aorta. ▪ Dermatan Sulfat ❑Dermatan sulfat (Yunani derma, "kulit") berkontribusi pada kelenturan kulit dan juga ada di pembuluh darah dan katup jantung. ❑Unit penyusun : N-asetil glukosamin -4-sulfat dan asam iduronat ▪ Keratan sulfat ❑Keratan sulfates (keras Yunani, "tanduk") ❑Tidak memiliki asam uronat dan kandungan sulfatnya bervariasi. ❑Terdapat di kornea, tulang rawan, tulang, dan berbagai struktur tanduk yang terbentuk dari sel mati: tanduk, rambut, kuku, dan cakar. ▪ Heparin ❑Heparin (bahasa Yunani hepar, "liver") adalah antikoagulan alami yang dibuat di sel mast (sejenis leukosit) dan dilepaskan ke dalam darah ❑Menghambat pembekuan darah dengan mengikat protein antitrombin protein. ❑Terdapat pada paru-paru, dinding arteri,kulit, & usus ❑Penyusun : sulfoamino glukosamin-6-sulfat, asam glukuronat, asam iduronat-2-sulfat C. KARBOHIDRAT TERKONJUGASI Protein atau lipid yang terkonjugasi dengan karbohidrat → terikat secara kovalen Jika KH > → proteoglikan atau lipidoglikan Proteoglikan → makromolekul pada per- mukaan sel atau matriks ekstraseluler & komponen utama jaringan penghubung Glikoprotein ▪ Mempunyai 1 atau beberapa oligosakarida yang terikat secara kovalen dengan protein ▪ Terdapat di bagian luar membran plasma, matriks ekstra seluler, & dalam darah ▪ Di dalam sel : pada organel tertentu seperti kompleks golgi & lisosom ▪ Bagian oligosakarida → kaya akan informasi, membentuk situs sangat spesifik untuk pengenalan – Glikolipid ▪ Terdapat pada lipid membran → bagian kepalanya oligosakarida ▪ Situs pengenalan Skema Umum KH Terkonjugasi KH Terkonjugasi KH - Lipid KH - Protein Lipidoglikan Glikolipid Proteoglikan/ Glikoprotein peptidoglikan Catatan: nama belakang berarti molekulnya yang dominan. Misal : Peptidoglikan → molekul karbohidratnya lebih besar atau dominan