Informatika Sekarang dan Masa Depan Literasi Digital PDF

Summary

Presentasi ini membahas literasi digital dalam konteks informatika sekarang dan masa depan. Membahas pentingnya kemampuan literasi digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital di era digital. Berbagai tantangan dan kesempatan di era society 5.0 terkait teknologi digital juga disinggung.

Full Transcript

Informatika Sekarang dan Masa Depan Literasi Digital Irfan Fakhri Mulado, S.Pd.Kom Literasi Digital Kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitun,g dan memecahkan suatu masalah disebut dengan literasi. Kemampuan literasi saat ini juga terus berkembang searah dengan pe...

Informatika Sekarang dan Masa Depan Literasi Digital Irfan Fakhri Mulado, S.Pd.Kom Literasi Digital Kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitun,g dan memecahkan suatu masalah disebut dengan literasi. Kemampuan literasi saat ini juga terus berkembang searah dengan perkembangan teknologi digital dengan segala kemudahannya mencari materi atau informasi dari berbagai sumber. Kemampuan literasi dalam memanfaatkan teknologi digital atau biasa disebut literasi digital sangat penting dalam kehidupan kita, karena saat ini kita dituntut tidak hanya melek teknologi tapi juga dituntut untuk bisa memiliki kemampuan analitis dan kritis dalam mengolah informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, karena tidak semua informasi harus diterima kebenarannya. Berkembangnya teknologi menghadirkan perubahan pada kehidupan sehari-hari. Keterhubungan masyarakat Indonesia dengan internet sudah mencapai lebih dari setengah populasi penduduknya, dan angka ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan pengguna teknologi internet di Indonesia haruslah diikuti dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Pada era society 5.0 masyarakat diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. Kalian secara langsung maupun tidak langsung mungkin sudah merasakan berbagai manfaat dari Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, teknologi robotika, dan lain sebagainya Pada era transformasi digital ini terdapat jutaan kesempatan pada berbagai bidang bagi masyarakat Indonesia, namun di saat yang sama juga memiliki potensi permasalahan serius, diantaranya adalah penyebaran konten negatif seperti perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme daring, ketergantungan pada gawai, pornografi, dan lain sebagainya. Memantapkan kemampuan literasi digital bagi peserta didik harus dilakukan institusi pendidikan untuk segera beradaptasi pada era society 5.0 dan revolusi industri 4.0. Kecakapan literasi digital yang baik sangat diperlukan, karena kemampuan menggunakan media digital akan terbentuk dengan sempurna sejalan dengan kecakapan literasi digitalnya. Kalian diharapkan tidak sekedar pandai dalam menggunakan media digital namun juga pandai dalam mengolah konten digital secara paripurna sesuai dengan norma dan diiringi dengan rasa tanggung jawab. Kominfo Japelidi-Siberkreasi (2020) menyatakan bahwa menggunakan media digital harus melingkupi budaya (digital culture), etika (digital ethics), dan keamanan (digital safety), tidak sekedar kecakapan menggunakan media digital (digital skill). 1. Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) adalah dasar dari kompetensi digital, yaitu kemampuan mendasar individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan berbagai perangkat keras dan piranti lunak Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sistem operasi digitalnya. 2. Digital Culture (Budaya Menggunakan Media Digital) adalah wujud kewargaan digital dalam konteks ke- Indonesiaan. Perubahan teknologi komunikasi mengubah penggunaan media komunikasi pada masyarakat Indonesia. Perubahan budaya tidak terelakkan jika kita ingin mengikuti irama perubahan dunia digital. Kemudahan mengakses, dengan diikuti kemampuan proses pengolahan data yang cepat dan instan, serta terbukanya akses pada berbagai bidang merupakan tantangan dalam menghadapi era digital saat ini. Budaya digital sebagai budaya baru yang terbentuk harus dapat menciptakan manusia-manusia yang berkarakter dan harus menjadi sarana memperkokoh budaya bangsa Indonesia. 3. Digital Ethics (Etis Bermedia Digital), yaitu bagaimana individu sebagai bagian dari masyarakat digital dapat menghadirkan perilaku terbaiknya di dalam ruang digital. Berbagai tantangan dalam penerapan etika bermedia digital, yaitu: Pertama, tingginya penetrasi internet dalam kehidupan sehar-hari ini tidak hanya terlihat dari angka penggunaannya saja, namun juga terlihat dari durasi menggunakan internet dalam keseharian masyarakat kita. Kedua, lambatnya adaptasi perilaku masyarakat kita terhadap berubahnya media komunikasi dari konvensional menjadi digital. Perubahan ini menyediakan kesempatan yang sangat luas dan tidak terbatas dikarenakan karakter media digital yang cepat dan serba mudah. Penerimaan informasi yang cepat dan mudah menimbulkan masalah baru seperti tersebarnya sebuah berita bohong karena ketidakmampuan pengguna untuk beradaptasi dalam menerima dan menyebarkan sebuah informasi. Penyebaran informasi yang serampangan ini akan menjadikan gambaran individu sebagai warga digital yang kurang baik beretika. Ketiga, pada masa pandemi yang sempat mengisolasi kegiatan manusia mendorong penggunaan gawai dengan intensitas yang lebih tinggi. Yang kadang menyebabkan banyak gesekan karena ketidaksiapan kita dalam berkomunikasi secara digital. Untuk mengatasi tantangan beretika digital tersebut, beberapa elemen dan prinsip yang penting untuk diterapkan, yaitu: Kesadaran, artinya kita harus dapat menggunakan sumber daya yang ada pada diri kita secara utuh, dengan demikian hal- hal yang kita lakukan terhadap perangkat digital dapat dipahami secara utuh Integritas, adalah prinsip kejujuran sehingga individu selalu terhindar dari keinginan dan perbuatan untuk memanipulasi, menipu, berbohong, plagiasi dan sebagainya, saat bermedia digital Tanggung jawab, adalah kesiapan kita menerima berbagai konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan dalam bermedia digital. Kebajikan, adalah prinsip penggunaan media digital dalam kontribusinya untuk dapat meningkatkan derajat sesama manusia. Keempat prinsip etika tersebut sebagai self-control bagi setiap individu dalam mengakses, berinteraksi, berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media digital benar- benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif. Digital Safety (Aman Bermedia Digital) Penting bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya. Perkembangan teknologi informasi memaksa masyarakat dunia dan termasuk Indonesia untuk mengadaptasi gaya hidup baru yang mengandalkan teknologi internet. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan lonjakan jumlah pengguna media digital sekaligus juga meningkatkan risiko keamanan digital. Perkembangan teknologi juga membuka peluang lahirnya berbagai modus kejahatan baru yang mengancam keamanan digital. Tiga area kecakapan keamanan digital yang wajib kita miliki, yaitu: Pertama, kalian harus mampu memahami berbagai konsep dan mekanisme proteksi untuk perangkat digital (baik perangkat lunak maupun perangkat keras). Hanya dengan penguasaan pengetahuan yang memadai, maka pengguna media digital bisa melindungi diri dari berbagai ancaman keamanan digital. Kedua, memiliki kesadaran bahwa kita sebagai warga digital yang cakap tidak hanya mementingkan diri sendiri, melainkan turut menjaga keamanan pengguna lain. Kita sebagai pengguna media digital harus punya kesadaran bahwa keamanan digital bukan sekadar tentang perlindungan perangkat digital sendiri dan data diri sendiri, melainkan juga menjaga keamanan pengguna lain sehingga tercipta sistem keamanan yang kuat. Ketiga, selalu berupaya untuk melakukan perlindungan identitas digital dan data diri. Misalnya selalu memastikan menggunakan sandi yang kuat dan memperbaruinya secara berkala. Informatika Sekarang dan Masa Depan Literasi Digital Edie S. El Samah

Use Quizgecko on...
Browser
Browser