RINGKASAN MATERI SEJARAH KELAS XI PDF
Document Details
Uploaded by SharpestKremlin
SMP-SMA Nabawi Islamic School
Tags
Summary
This document provides a summary of Indonesian history, focusing on the national movement and colonial policies. It details the factors that drove the movement, such as societal issues and external influences. The document also covers the impact of Dutch colonial policies like the 'Cultuurstelsel' and the 'Politik Etis'.
Full Transcript
RINGKASAN MATERI SEJARAH Pergerakan Nasional Indonesia, atau kebangkitan nasional, adalah masa perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan pada era penjajahan, dari tahun 1908-1945 faktor internal yang mendorong pergerakan nasional Indonesia adalah: Penderitaan rakyat Rakyat Indonesia...
RINGKASAN MATERI SEJARAH Pergerakan Nasional Indonesia, atau kebangkitan nasional, adalah masa perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan pada era penjajahan, dari tahun 1908-1945 faktor internal yang mendorong pergerakan nasional Indonesia adalah: Penderitaan rakyat Rakyat Indonesia mengalami tekanan dan penderitaan yang berkepanjangan akibat penjajahan. Kenangan kejayaan masa lalu Rakyat Indonesia mengingat kembali kejayaan masa lalu, seperti pada masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Munculnya kaum intelektual Munculnya kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan. Rasa senasib-sepenanggungan Rakyat Indonesia hidup dalam cengkraman penjajahan sehingga timbul semangat bersatu untuk membentuk negara merdeka yang berdaulat. Kesadaran nasional Munculnya kesadaran nasional dan harga diri berdasarkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri. Diskriminasi Adanya diskriminasi dari pemerintah kolonial terhadap rakyat Indonesia, dari segi pendidikan, upah, maupun pembagian strata social Sedangkan faktor eksternalnya yakni timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti nasionalisme, liberalisme, dan sosialisme; munculnya gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme; dan kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia membawa pengaruh dalam perkembangan seni arsitektur dan seni musik. Karya seni yang paling mencolok dari hasil penjajahan kolonial Belanda seperti: arsitektur Bangunan-bangunan Cultuurstelsel atau sistem tanam paksa adalah kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang mewajibkan rakyat Indonesia menanam komoditas ekspor di sebagian tanahnya: Setiap desa harus menyisihkan 20% tanahnya untuk ditanami komoditas ekspor, seperti teh, kopi, dan kakao Hasil panen harus dijual ke pemerintah Belanda dengan harga yang sudah ditetapkan Jika tidak memiliki tanah, rakyat harus bekerja di kebun milik pemerintah Belanda selama 66 hari dalam setahun Cultuurstelsel diterapkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Tujuannya adalah untuk membayar utang Belanda akibat Perang Jawa tahun 1830. Dampak Positif tanam paksa Rakyat Indonesia jadi mengenal berbagai teknik menanam dan jenis-jenis tanaman baru. Adanya peningkatan jumlah uang yang beredar di pedesaan, sehingga memberikan rangsangan bagi tumbuhnya perdagangan. Muncul tenaga kerja yang ahli dalam bidang perkebunan dan pabrik di desa. Ekonomi liberal di Hindia Belanda diterapkan pada periode 1870–1900. Sistem ekonomi ini memberikan peluang kepada pihak swasta untuk menanamkan modal di berbagai usaha, termasuk perkebunan kopi, teh, gula, dan kina Pelaksanaan sistem politik ekonomi Liberal di Indonesia merupakan jalan bagi pemerintah kolonial Belanda menerapkan Imperialisme modern,dan berbagai kepentingan yaitu mendapatkan tenaga kerja yang murah Latar belakang sistem tanam paksa Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch diangkat untuk mencetuskan sistem tanam paksa. Tugas utama van den Bosch adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari negeri jajahan untuk mengisi kas Belanda yang kosong dan membayar utang-utang Belanda. Sistem tanam paksa mewajibkan masyarakat Indonesia untuk memberikan tanah garapannya seluas seperlima atau 20 persen dari luas total untuk ditanami komoditas ekspor, seperti teh, kopi, dan kakao Politik Etis adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Belanda untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Hindia Belanda (Indonesia). Politik Etis juga dikenal sebagai Politik Balas Budi. Politik Etis merupakan bentuk balas budi atas penderitaan rakyat Hindia Belanda yang dipekerjakan secara paksa dalam sistem tanam paksa (cultuurstelsel). Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kritik dari politikus dan intelektual Belanda, seperti Pieter Brooshooft dan Conrad Theodore Van Deventer. Politik Etis memiliki tiga program, yaitu: Irigasi: Pembangunan fasilitas untuk menunjang kesehatan rakyat Indonesia, seperti pembuatan waduk, perbaikan sanitasi, dan jalur transportasi untuk mengangkut hasil tani. Edukasi: Program peningkatan mutu SDM dan pengurangan jumlah buta huruf. Emigrasi: Pendirian pemukiman baru di Sumatera untuk meratakan kepadatan penduduk. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II tersebut berhasil menetapkan ikrar sumpah pemuda, 10. Arti penting Sumpah Pemuda bagi perjuangan dalam mewujudkan Indonesia merdeka antara adalah mendorong semangat kesatuan dan persatuan bangsa Di antara tokoh penggagas politik etis, Conrad Theodore van Deventerlah yang paling berpengaruh. Pada tahun 1899 Conrad Theodore van Deventer membuat tulisan yang berjudul Een Eereschuld (Utang Kehormatan) yang dimuat di majalah De Gids kebijakan politik etis di keluarkan oleh Ratu kerajaan Belanda yaitu: Ratu Wilhelmina Pers merupakan sarana berpartisipasi dalam gerakan emansipasi, kemajuan, dan pergerakan nasional. Pada masa ini ditandai dengan jumlah penerbitan surat kabar berbahasa melayu, Pada masa penjajahan di Indonesia, orang Belanda mempunyai hak istimewa dan menjadi golongan masyarakat tingkat pertama. Hal ini merupakan akibat Imperialisme modern di bidang social, Pengaruh perluasan kegiatan ekonomi pemerintah kolonial Belanda bagi masyarakat adalah melemahnya ekonomi tradsionil Hubungan antara politik Etis dengan pergerakan Nasional Indonesia adalah: munculnya kaum intelektual yang memiliki kesadaran Nasionalisme, Semangat nasionalisme tumbuh dan dibangun dengan melalui tulisan di media cetak. Di Sumatra, gagasan untuk melawan sistem pemerintahan kolonial ditunjukkan dengan melalui surat kabar Oetoesan Melajoe, 18.Pada awal abad ke-20, paham nasionalisme masuk ke Indonesia. Pelaksanaan politik etis telah mendorong lahirnya kaum muda terpelajar. Pemikiran kaum muda tersebut semakin rasional, wawasannya semakin luas dan terbuka sehingga memperlancar berkembangnya paham-paham baru di Indonesia, yaitu: Nasinalisme faktor yang melatarbelakangi munculnya nasionalisme di Mesir adalah: Gerakan Wahabi Gerakan agama yang memberontak terhadap pemerintah Turki dan membangunkan nasionalisme di Mesir Runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani Peristiwa ini memengaruhi munculnya nasionalisme di Mesir Munculnya golongan cendekiawan Golongan ini membawa gagasan revolusioner yang memengaruhi nasionalisme Mesir Ekspansi Perancis Perancis membawa teknologi dan ideologi yang memengaruhi kesadaran nasionalisme masyarakat Mesir Pendidikan Muhammad Ali Pasha mengirim pemuda terpilih untuk belajar di Eropa dan menyebarkan ilmu pengetahuan di Mesir Bahasa dan sastra Muhammad Taufik mendirikan perpustakaan untuk menggerakan budaya literasi bangsa Mesir Media cetak Muhammad Ali Pasha menerbitkan surat kabar berbahasa Arab bernama “Berita Mesir” yang menyebarkan gagasan nasionalisme Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan pertama di Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Mei 1908 dijadikan sebagai hari kebangitan nasional, Sekolah yang di perbolehkan bagi rakyat Indonesia dari kalangan atas pada masa penjajahan Belanda adalah sekolah Rakyat (SR) Kongres Budi Utomo pertama diselenggarakan pada bulan Oktober 1908 dan berhasil memilih Adipati Tirtokusumo bupati Karanganyar) sebagai ketuanya dan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakil ketuanya. Keputusan yang diambil dalam kongres pertama tersebut adalah Budi Utomo hanya bergerak di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan Ciri-ciri organisasi Sarekat Islam (SI) adalah: Organisasi politik pertama dengan sifat kerakyatan SI merupakan organisasi politik pertama yang berdiri dengan sifat kerakyatan. Perjuangan non-kooperatif SI memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia dengan cara non-kooperatif, yaitu radikal dan keras, serta tidak bersedia bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda. Perjuangan di berbagai bidang SI memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan, menentang penindasan memajukan pengajaran dan semua usaha yang dapat meningkatkan derajat bangsa, diskriminasi yang dialami bangsa Indonesia di bidang pendidikan dan pengajaran mendorong para pemimpin bangsa Indonesia untuk mendirikan suatu organisasi dengan program pendidikan rakyat Dalam Sarekat lslam terjadi perpecahan pada saat organisasi ini mulai terpengaruh paham komunis yang disusupkan oleh sneevliet SI Merah, adalah si yang berhaluan komunis yang dipimpin oleh Semaun, Alimin, dan Darsono berpusat di semarang,sedangkan SI Putih, adalah Sl yang berhaluan nasionalisme dan keislaman yang dipimpin oleh H. Agus Salim, H.O.S. Cokroaminoto, Abdul Muis, dan Suryo Pranoto berpusat di Jakarta ,Pada tahun 1911,Haji Samanhudi menghimpun para pengusaha batik di Solo dalam sebuah organisasi yang bercorak kebudayaan Islam Indische Partij melakukan beberapa usaha agar terjadi kerja sama antara orang Indo dan Bumiputera. Usaha tersebut diantaranya: Menyerap cita-cita nasional Hindia (Indonesia) Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik dalam bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan Tujuan utama Indische Partij adalah membangkitkan patriotisme semua “Indiers” terhadap tanah air, memajukan tanah air “Hindia”, dan mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka Indische Partij secara tegas menyatakan berjuang untuk melepaskan diri dari penjajahan. Semboyan Indische Partij yang terkenal berbunyi Indie Los van Holland (Indonesia bebas dari Belanda) dan Indie voor Inders Muhammadiyah adalah organisasi dakwah Islam yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan Muhammadiyah adalah menjunjung tinggi agama Islam dan membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, Organisasi Otonom Muhammadiyah adalah badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah untuk: Mengatur rumah tangga sendiri, Membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu, Mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah Pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya berdiri Nahdatul Uiama (NU) dengan pendiri organisasi adalah Kyai Haji Hasyim Asyari dan sejumlah ulama. Tujuan organisasi terkait dengan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau perguruan Taman Siswa. Lembaga ini bertujuan memberikan kesempatan dan hak pendidikan yang sama bagi para pribumi jelata Indonesia seperti yang dimiliki para priyayi atau orang-orang Belanda Semboyan taman siswa adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan contoh). Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun motivasi), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan semangat) Perhimpunan Indonesia (PI) adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh para pelajar Indonesia di Belanda pada tahun 1908: Nama awal organisasi ini adalah Indische Vereeniging Pendirinya adalah Soetan Kasajangan Soripada, R.M. Noto Soeroto, Sosro Kartono, Hussein Djajadiningrat, Notodiningrat, Sumitro Kolopaking, dan dr. Apituley Sutan Kasajangan Soripada terpilih sebagai ketua pertama dan memimpin organisasi ini dari tahun 1908 hingga 1914 PI merupakan organisasi pergerakan nasional pertama yang menggunakan nama Indonesia Pada awalnya organisasi PNI bernama Indische Vereeniging. Tujuannya adalah mengakomodasikan kepentingan orang-orang Indonesia di negeri Belanda, dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah bekerja untuk kemerdekaan Indonesia,tujuan tersebut hendak di capai dengan asas percaya pada diri sendiri Pl menerbitkan majalah Hindia Poetra yang kemudian diganti menjadi soera merdeka Dengan memperhatikan perkembangan politik, setelah melalui serangkaian pembahasan, pada konggres ke-7 nama ISDV diubah menjadiPerserikatan Komunis di Hindia Kesuksesan yang dicapai PNI tidak lepas dari paham yang dianutya yaitu paham marhaenisme, Indonesia berparlemen adalah salah satu tuntutan dari organisasi PNI Tri Koro Dharmo bemakna memiliki tiga tujuan utama yaitu sakti, budi, dan bakti tujuan dan arah gerakan Tri Koro Dharmo adalah untuk menciptakan wadah pelatihan dan pembinaan generasi muda/pelajar untuk menjadi Dalam kongresnya tanggal 12 Juli 1918 di Solo, nama Tri Koro Dharmo diganti menjadi yong java, Pada dasarnya Jong Java bukan organisasi politik dan anggotanya tidak berpolitik. Jong Java lebih menaruh perhatian pada pendidikan dan pelatihan Pada bulan Desember 1935, di Solo diadakan kongres yang menghasilkan penggabungan Budi Utomo dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dan melahirkan Partai Indonesia Raya (Parindra) dengan ketuanya Ir. Soetomo Tujuan partai ini adalah: untuk mempererat semangat persatuan bangsa Indonesia. untuk melakukan kegiatan politik guna memperoleh hak politik secara penuh dalam suatu sistem pemerintahan yang berdasarkan demokrasi dan kebangsaan. untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat Tuntutan GAPI yang ditujukan kepada pemerintah Belanda adalah gerakan Indonesia Berparlemen. Melalui gerakan Indonesia Berparlemen, GAPI menuntut pembentukan parlemen atau lembaga legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat dan pemerintah harus bertanggung jawab langsung terhadap parlemen tersebut. Untuk melanjutkan perjuangan, pada bulan Januari 1930 di Jakarta dibentuk fraksi baru dalam Volksraad yang bernama Fraksi Nasional. Ketua Fraksi Nasional adalah Muhammad Husni Thamrin dengan anggota sepuluh orang yang berasal dari Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Tujuan Fraksi Nasional adalah menjamin kemerdekaan Indonesia dalam waktu yang sesingkat-singkatnya