Materi Toleransi Dalam Keberagaman (AKMI) 2024 PDF

Summary

This document is a presentation about tolerance in diversity (AKMI) for the year 2024.

Full Transcript

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI Tingkat Madrasah 2024 Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah 2’...

TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI Tingkat Madrasah 2024 Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah 2’ Toleransi dalam Keberagaman dapat diwujudkan melalui pemahaman Moderasi Beragama 1’ TUJUAN PESERTA PELATIHAN DAPAT: Memahami pijakan teologis dan konsep Toleransi dalam Keberagaman Memahami indikator dan kata kunci Toleransi dalam Keberagaman Mengaktualisasikan nilai-nilai Toleransi dalam Keberagaman Moderasi Beragama dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling bertautan. Setiap faktor Ekosistem 4’ berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga membentuk sebuah sistem yang kompleks. Penguatan Moderasi Beragama perlu dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan sinergitas kerja sama. 6 Moderasi Beragama NEGARA MASYARAKAT Ideologi, paradigma konstitusional, Praktik keberagamaan, budaya, kebijakan, program dan layanan, keluarga, keterlibatan, kepeloporan, regulasi dan penegakan hukum, perempuan, dan anak muda desentralisasi, sistem ekonomi, aktor negara PENDIDIKAN Praktik keberagamaan, budaya, POLITIK keluarga, keterlibatan, kepeloporan, Praktik politik kekuasaan dan perempuan, dan anak muda kebangsaan, populisme KEAGAMAAN MEDIA Pemuka agama, organisasi berbasis Komodifikasi kasus agama, keagamaan, rumah ibadah, kemerdekaan berpendapat, distorsi penyiaran agama, pendidikan informasi, disrupsi otoritas keagamaan agama, komodifikasi agama RPJMN 2000-2024 FAKTOR MUNCULNYA INTOLERAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN Kurang mengembangkan proses pembelajaran yang mampu menarik minat dan antusiasme PERLUNYA untuk terlibat aktif selama pelajaran yang mengaurusutamakan karakteristik peserta didik Arah perkembangan iklim pembelajaran MENING- yang semakin kompetitif, impersonal, dan KATKAN kurang membuka kesadaran peserta didik Cenderung memiliki “kepribadian impulsif” LITERASI 2’ dan sering kali kesulitan mengendalikan emosi Tuduhan yang Tak Berdasar 4’ MODERASI BERAGAMA PELUANG TANTANGAN - Akar historis pembentukan NKRI - Agama yang janus face (kontradiktif) - Misi kemanusiaan dalam agama - Doktrin kebenaran tunggal perspektif - Pancasila sebagai titik temu theology peradaban manusia Indonesia - Kompleksitas problem sosial ekonomi - Dialog organisasi-organisasi agama - Pemahaman keagamaan bervariasi - Budaya & kearifan lokal sebagai - Masuknya simbol agama dalam ranah penyangga kerukunan publik Pentingnya menggali akar teologis moderasi dalam ajaran agama yang dianut. Sehingga mendapatkan pijakan teologis yang kokoh dalam ajaran agama untuk beragama Brainstorming 1 Apa yang Bapak/Ibu ketahui atau pahami tentang konsep Moderasi 5’ Beragama? Menurut Bapak/Ibu ada berapa 2 indikator Moderasi Beragama, sebutkan? Menurut Bapak/Ibu pentingkah 3 Moderasi Beragama diaktualisasikan dalam kegiatan pembelajaran di madrasah, berikan MODERASI RANAH MODERASI BERAGAMA BERAGAMA BUKAN FURUIYYAH BUKAN MODERASI Cara pandang, sikap, dan praktik AGAMA USHULIYYAH beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat 4 INDIKATOR 5 NILAI - Komitmen - Kemanusiaan kemanusiaan dan membangun Kebamgsaan - Kemaslahatan - Toleransi umum kemaslahatan umum – berlandaskan - Anti kekerasan - Adil prinsip adil, berimbang, dan menaati - Penghormatan thd - Berimbang tradisi - Taat Konstitusi konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci 9 kata kunci ini terdiri dari 5 nilai terciptanya toleransi dan kerukunan, baik di tingkat ditambah dengan 4 indkator moderasi beragama 5’ lokal, nasional, maupun global. 4 INDIKATOR 01 NILAI MODERASI KOMITMEN BERAGAMA KEBANGSAAN Penerimaan terhadap prinsip- prinsip berbangsa yang tertuang 02 dalam Konstitusi UUD 1945 dan regulasi di bawahnya. Indikator inilah yang sering juga TOLERANSI KERAGAMAN INDONESIA: MUNCULNYA TAFSIR KEBENARAN Sikap untuk memberi ruang dan Agama, budaya, etnis, dll SECARA SUBJEKTIF: dipergunakan sebagai indikator tidak mengganggu hak orang lain pergeseran tatanan nilai, sosial ekstremisme memiliki yang pandangan biasanya ingin untuk mengekspresikan berkeyakinan, keyakinannya, 03 bangsa, kekeringan nilai spiritual, mengubah sistem sosial dan politik individu yang ekstreme dan menyampaikan pendapat, yang sudah ada. meskipun hal tersebut berbeda ANTI dengan apa yang kita yakini. Jadi KEKERASAN toleransi mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, sukarela, Menolak kekerasan cara-cara dalam 04 dan lembut dalam menerima menyelesaikan masalah, perbedaan misalnya dalam melakukan PENGHORMATAN perubahan yang diinginkan TERHADAP TRADISI Orang-orang yang moderat memiliki kecenderungan lebih ramah dalam 5’ penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.8 KONSEP MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF AGAMA-AGAMA ISLAM: Sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal dalam bersikap, berperilaku dalam beragama: HINDU:Sikap tidak berlebih dalam menjalankan ajaran agama Hindu dan dilakukan secara seimbang sesuai dengan konsep utama ajaran Panca Sradha dan Tri Kerangka Dasar Agama Hindu KHONGHUCU:Iman kepada Tuhan sebagai akar dan landasan dalam belajar, mawas diri dan membina diri membangun rumah tangga, hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara bahkan dunia KRISTEN: seimbang pada dua hal yakni memahami teks (kitab suci) keagamaan harus sesuai dengan konteks, dan menjunjung kemanusiaan sebagai inti dari beragama itu sendiri BUDDHA: Sikap batin yang seimbang di dasari oleh cinta kasih, belas kasih, dan rasa simpati dalam memahami dan mempraktikkan Dhamma (ajaran Buddha) 3’ 4’ PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIK KOMPETENSI KOMPETENSI PEDAGOGIS RELIGIUS Memiliki kemampuan menghubungkan PERSONAL RELIGIUS nilai-nilai agama yang dihubungkan Melekat nilai-nilai agama yang akan antara materi pembelajaran, fenomena diinternalisasikan kepada peserta didik yang ada dengan dalil juga nilai agama kepada peserta didik KOMPETENSI KOMPETENSI SOSIAL RELIGIUS PROFESIONAL RELIGIUS Memiliki kemampuan (kepedulian) Memiliki kemampuan secara profesional dalam menjalankan terhadap masalah sosial yang selaras tugasnya dan wawasan keahlian dengan ajaran agama dalam perspektif agama IMPLEMENTASI MODERASI BERAGAMA DI MADRASAH Peserta didik diajari untuk MENGINGAT tentang materi yang diajarkannya, misalnya tentang definisi moderasi Remembering beragama, ciri moderasi beragama, dan sebagainya Peserta didik diajari untuk MEMAHAMI berdasar atas kesadarannya tentang perlunya dan pentingnya moderasi Understanding beragama Peserta didik diajari MEMPRAKTIKKAN tentang pemahaman moderasi beragama, misalnya lewat permainan peran atau langsung dengan orang lain Applying yang berbeda keyakinan agamanya, termasuk bagaimana sikap dan tindakannya Peserta didik diajari MENGANALISIS atas berbagai peristiwa yang terkait dengan kerukunan umat, toleransi, Analyzing konflik sosial dan sebagainya Peserta didik diajari melakukan PENILAIAN atas suatu peristiwa Evaluating dengan tujuan mereka mengembangkan sikap dan tindakan yang relevan dengan pesan-pesan moderasi agama 3’ PRINSIP PEMBELAJARAN UNESCO LEARNING TO DO LEARNING TO KNOW (belajar agar dapat melakukan) (belajar agar tahu) Peserta didik tidak hanya diajari sekadar Peserta didik diajak untuk mengetahui untuk mengetahui saja, tetapi juga diajar untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu bermakna bagi kehidupan. A informasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Pendidik menempatkan dirinya sebagai Peserta didik diarahkan untuk mampu kawan berdialog bagi peserta didik mengelola kehidupan keagamaan dalam fokus kerjanya B LEARNING TO LIVE TOGETHER (belajar untuk hidup bersama) Pendidik melatih mengembangkan C LEARNING TO BE (belajar untuk mengembangkan diri) Proses pemahaman terhadap keterampilan peserta didik untuk menjalani kebutuhan dan jati diri. Peserta didik diajak untuk berproses D hidup bersama, saling menghargai, terbuka, saling memberi dan menerima memahami dirinya dalam konteks keberagaman dan inklusi sosial, serta memperkuat nilai-nilai pribadi yang selaras 5’ seperti adil, respek, dll SUARA KETERBUKAAN VOICE OF VOICE OF VOICE OPEN OPEN OPEN JUDGEMENT CYNICISM OF FEAR MIND HEART WILL Suara Suara Suara Pikiran Hati Kemauan penghakiman sinisme ketakutan terbuka terbuka terbuka “Memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” Mengadopsi ketiga prinsip ini bisa membantu seseorang menjadi lebih fleksibel, responsif, dan peka terhadap perubahan serta tantangan dalam hidup. 4’ PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL’ALAMIN IMPLIKASI TOLERANSI DALAM KEBERAGAMAN DI Berkeadaban MADRASAH (Ta’addub) Keteladanan TERWUJUDNYA (Qudwah) Jalan tengah BUDAYA MADRASAH (Tawassuṭ) Kebangsaan iklim, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi serta norma 4’ Adil & Konsisten (I’tidal) (Muwathonah) yang berlaku Berimbang (Tawazun) Kesetaraan (Musawwah) Musyawarah (Syura) Toleransi (Tasammuh) Dinamis & inovatif (Tatawwur wal ibtikar) IMPLIKASI TOLERANSI DALAM 4’ KEBERAGAMAN UNTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT Terwujudnya masyarakat yang memiliki pemahaman ajaran-ajaran agama dengan baik dan mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sosial dengan baik Menyadari bahwa Keanekaragaman Bangsa Indonesia perbedaan adalah adalah fitrah bangsa adalah bangsa sunnatullah beragama Guruku adalah pembimbing jiwa, dan jiwa itu bagaikan mutiara Thank You Salam AKMI 1’

Use Quizgecko on...
Browser
Browser