RINGKASAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA DI INDONESIA PDF
Document Details
Uploaded by MarvelousRomanticism
Tags
Summary
This document provides an overview of the arrival and development of European colonialism and imperialism in Indonesia. It also touches upon the historical Silk Road and the factors behind European exploration. The content appears to be presentation slides or lecture notes.
Full Transcript
KOLONIALISME dan IMPERIALISME Proses Kedatangan Bangsa- Perkembangan Ilmu Bangsa Eropa di Indonesia Pengetahuan dan Teknologi Jatuhnya Konstantinopel ke...
KOLONIALISME dan IMPERIALISME Proses Kedatangan Bangsa- Perkembangan Ilmu Bangsa Eropa di Indonesia Pengetahuan dan Teknologi Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Utsmani Motivasi Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia Pencarian Rempah- Rempah Semboyan Gold, Glory, dan Gospel KRONOLOGI KEDATANGAN BANGSA EROPA KE NUSANTARA PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL DI INDONESIA (1521-1529) SEJARAH WAJIB IDSEJARAH.NET PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL DI INDONESIA Perjalanan samudra bangsa Barat dipelopori oleh Spanyol dibawah Ratu Isabella. Penjelajah samudera dari Spanyol diantaranya : Christhoper Columbus Ferdinand Magellan Del Cano CHRISTHOPER COLUMBUS (1451-1506) Columbus berangkat berekspedisi pada 3 Agustus 1492 menggunakan 3 kapal yang diberikan Ratu Isabella Colombus meyakini bahwa untuk menemukan daratan Asia Timur akan lebih cepat apabila berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Columbus menemukan Benua Amerika pada 1493 PETA PELAYARAN COLUMBUS PERJANJIAN TORDESILLAS (1494) Keberhasilan Spanyol dibawah pelaut Columbus pada tahun 1492 membuat Portugis iri dan menginginkan wilayah baru Terjadilah konflik perebutan rute pelayaran antara Spanyol dan Portugis Perjanjian Tordesillas pun dibuat untuk menengahi konflik Portugal dan Spanyol yang disepakati di kota Tordesillas pada tahun 1494 oleh Paus Alexander VI FERDINAND MAGELHAENS (1480-1521) Berdasarkan catatan – catatan Columbus, Magelhaens mengambil jalur yang mirip digunakan oleh Columbus. Magelhaens melanjutkan dari ujung Benua Amerika dan sampai di Kepulauan Massava (Filipina) pada April 1521. Spanyol mendeklarasikan bahwa Filipina adalah koloninya. Penduduk asli Filipina (Mactan) menolak dan memerangi Spanyol, Magelhaens meninggal dan ekspedisi dilanjutkan oleh Del Cano, kapten ekspedisi Magelhaens. Rombongan Magelhaens terdesak dan melarikan diri hingga Maluku (1521). PETA PELAYARAN MAGELHAENS DEL CANO (1476-1526) Spanyol berhasil mencapai Maluku pada tahun 1521 dibawah pimpinan Sebastian Del Cano yang disambut baik oleh Kerajaan Tidore. Sambutan ini syarat akan unsur politis karena musuhnya (Kerajaan Ternate) sebelumnya telah bersekutu dengan Portugis. Kedatangan Spanyol ke Maluku membuat Portugis terganggu dan menuding bahwa Spanyol melanggar Perjanjian Tordesillas yang dibuat pada tahun 1494. Untuk menengahi perselisihan ini kemudian dibuatlah Perjanjian Saragosa (1529) yaitu Portugis mendapatkan Maluku sedangkan Spanyol mendapatkan wilayah Filipina. PETA PELAYARAN DEL CANO PENJAJAHAN BANGSA SPANYOL DI INDONESIA Kedatangan bangsa Spanyol di Maluku merupakan impian yang menjadi nyata bagi bangsa Spanyol Kedatangan dan perdagangan bangsa Spanyol di Maluku menimbulkan pertentangan oleh bangsa Portugis yang menganggap bahwa Spanyol melanggar hak monopoli Portugis. Selanjutnya terjadi persaingan dagang antara Portugis dan Spanyol. Persaingan ini juga sejalan dengan dua kerajaan yang sedang bersekutu di Maluku yaitu Kerajaan Ternate dan Tidore yang kemudian diakhiri dengan perjanjian Saragosa / Zaragoza. PERJANJIAN SARAGOSA Perjanjian Zaragosa adalah perjanjian antara Spanyol dan Portugis yang menentukan bahwa belahan bumi bagian timur dibagi di antara kedua kerajaan tersebut dengan batas garis bujur yang melalui 297,5 marine leagues atau 17° sebelah timur Kepulauan Maluku. Penyelesaian dari konflik ini yaitu dilakukannya perjanjian Saragoza (Spanyol) pada 1529. Perjanjian ini berisi : Spanyol meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kepulauan Maluku. PETA PEMBAGIAN WILAYAH PADA PERJANJIAN SARAGOSA Penjajahan Bangsa Portugis di Indonesia (1509-1526) Sejarah Wajib Idsejarah.net Latar Belakang Semangat berpetualang Semangat menyebarkan agama (gospel) Putusnya perdagangan di Laut Tengah Awal Ekspedisi Portugis ke Indonesia Keberhasilan Columbus menemukan wilayah baru membuat raja Portugis Manuel I tertarik untuk ikut serta dalam ekspedisi mencari wilayah baru Vasco da Gama ditunjuk untuk melakukan ekspedisi samudera Sebelum Vasco da Gama, sudah ada pelaut dari Portugis yang melakukan ekspedisi yaitu Bartholomeus Diaz Vasco da Gama Penjelajah dari Portugis Bartholomeus Diaz Vasco da Gama Alfonso d'Albuquerque Padrao Padrao adalah suatu batu prasasti berukuran besar yang bergambarkan lambang Kerajaan Portugal, yang didirikan oleh para penjelajah Portugal sebagai bagian dari upaya klaim wilayah Portugal, selama Abad Penjelajahan. Bartholomeus Dias (1450-1500) Raja John II dari Portugis menunjuk Bartholomues Dias pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia. Pada tahun 1488 karena serangan ombak, terpaksa Bartholomeus Dias mendarat di ujung selatan Benua Afrika yang kemudian dikenal dengan nama Tanjung Harapan. Rute Ekspedisi Bartholomeus Diaz Rute Lisabon (Agustus 1487) Tanjung Harapan / Cape of Good Hope (1488) Vasco da Gama (1469-1524) Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta, India, pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan. Ia membeli rempah-rempah untuk dikirim ke Portugis dan sebagian dijual ke negara - negara Eropa lainnya. Peta Pelayaran Vasco da Gama Alfonso d'Albuquerque (1453-1515) Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511. Alfonso d'Albuquerque Pengaruh Portugis di Indonesia Berkembangnya agama Katolik terutama di daerah Maluku Berkembangnya aliran musik kroncong Peninggalan berupa benteng – benteng Portugis Adanya nama – nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis Peninggalan berupa meriam dan prasasti Padrao Kebijakan – Kebijakan Portugis di Maluku Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan tersebut diantaranya : Menanamkan kekuasaan di Maluku Menyebarkan agama Katolik Mengembangkan bahasa dan musik keroncong Memonopoli perdagangan Dampak Kebijakan Portugis Terganggunya sistem perdagangan Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis Rakyat menjadi miskin dan menderita Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta mempengaruhi nama - nama keluarga di daerah Maluku PENJAJAHAN BANGSA BELANDA DI Sejarah Wajib INDONESIA Idsejarah.net PENJELAJAHAN BANGSA BARAT Jatuhnya kota Konstantinopel Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo, yang menyatakan bumi itu bulat Penemuan Kompas Semangat reconquesta PELOPOR PENJELAJAHAN BANGSA BARAT Bangsa Portugis Bartholomeus Diaz Vasco da Gama Alfonso d’Albuquerque Bangsa Spanyol Columbus Magelhaens – Del Cano LATAR BELAKANG PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA Penutupan Lisbon oleh Spanyol akibat unifikasi antara Spanyol dan Portugis 1580 Pelaut dari Belanda yang melakukan ekspedisi : - Cornelis de Houtman & Piter de Keyser - J. C. Van Neck - Wybrand van Marwyck CORNELIS DE HOUTMAN Rombongan Cornelis de Houtman menggunakan rute Portugis berangkat pada 2 April 1595 dan sampai di pelabuhan lada utama di Jawa Barat, Banten pada Juni 1596 Setibanya di Banten, rombongan de Houtman diterima baik oleh penduduk Banten dan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir Karena dianggap sahabat, Sultan Banten meminta Belanda untuk meminjamkan kapalnya guna menyerang Palembang, permintaan itu ditolak oleh Belanda Belanda bahkan bersifat angkuh dan tak bersahabat serta diberitakan pernah merampok dua kapal Jawa penuh dengan lada Sultan Banten pun resah dan mengusir de Houtman J.C. VAN NECK J.C. van Neck sampai di Nusantara pada 1598 dan mendarat di Banten Van Neck dengan baik oleh Sultan Banten karena alasan politis (berperang dengan Portugis) Sebelum kembali ke Belanda, van Neck memerintahkan sebagian kapal ke Maluku dibawah pimpinan Wybrand van Marwyck WYBRAND VAN WARWYCK Rombongan Wybrand van Marwyck sampai di Ambon pada 1599 Karena terbatasnya rempah – rempah di Ambon, van Marwyck melanjutkan Ternate dan Jacob van Heemskerck ke kepulauan Banda Kedua tempat tersebut memiliki banyak rempah – rempah, Belanda diharapkan menjadi sekutu untuk melawan Portugis yang sudah memonopoli perdagangan di sekitar Maluku Pada tahun 1605, Belanda mampu memaksa Portugis untuk menyerahkan wilayah Ambon Pada tahun 1623, kepulauan Banda mampu dikuasai Belanda dan sejak saat itu Belanda memonopoli perdagangan rempah – rempah di Maluku VEREENIGDE OOST INDISCHE COMPAGNIE VOC PERUSAHAAN DAGANG DI ASIA * The British East India Company (Kalkuta) 1600 * Verenigde Oost-Indische Compagnie 1602 * French East India Company 1604 SEJARAH VOC VOC dibangun pada 20 Maret 1602 dengan tujuan Menghindari persaingan dagang antar pedagang – pedagang (kongsi – kongsi) Belanda Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa lain Memonopoli perdagangan rempah – rempah di Indonesia Membantu pemerintah Belanda dalam menghadapi pendudukan Spanyol di Eropa HAK OCTROI VOC / HAK ISTIMEWA VOC Menjadi wakil sah pemerintah Belanda di Asia Melakukan monopoli perdagangan Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri Mengadakan perjanjian Menjalankan kekuasaan kehakiman Memungut pajak Memiliki angkatan perang sendiri Menyelenggarakan pemerintah sendiri KEBIJAKAN – KEBIJAKAN VOC DI INDONESIA Contingenten dan Verplichte leverentie Menyingkirkan pedagang lain baik dari pedagang Jawa, Melayu, Arab, dan Cina dari aktivitas perdagangan rempah – rempah Menentukan luas areal penanaman serta jumlah tanaman rempah – rempah Ekstirpasi Mewajibkan setiap kerajaan melakukan perjanjian dalam rangka penyerahan upeti tahunan kepada VOC Mewajibkan penanaman tanaman tertentu seperti kopi dan hasilnya dijual kepada VOC GUBERNUR VOC 1. Pieter Both (1610-1614) 2. Gerard Reynst (1614-1615) 3. Laurens Reael (1615-1619) 4. Jan Pieterszoon Coen (1619-1623; 1627-1629) PIETER BOTH (1610-1614): PELETAK DASAR VOC Menjabat sebagai gubernur sejak November 1610 Tugas utama : memastikan VOC memonopoli perdagangan di Hindia Belanda serta menghalau pesaing lain Pieter Both mendirikan markas besar VOC di Ambon serta membangun markas besar di wilayah lain yaitu Banten (1610) dan Jayakarta (1611) atas izin kesultanan Banten. JAN PIETERSZOON COEN (1619-1623; 1627- 1629) J.P. Coen memindahkan markas VOC di Ambon ke Jayakarta Mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia Melakukan monopoli perdagangan di wilayah Maluku 1. Mengusir orang Inggris di Pulau Run 2. Mengusir dan melenyapkan penduduk asli Banda 3. Kebijakan ekstripasi ( BERAKHIRNYA KEKUASAAN VOC VOC dibubarkan oleh Belanda pada 1799 dengan alasan 1. Faktor eksternal Berdirinya Republik Bataaf (1795-1805) yang merupakan negara bawahan (vassal) dari Perancis 2. Faktor internal Korupsi Pegawai VOC melakukan perdagangan rempah – rempah demi kepentingan sendiri – sendiri Perdagangan gelap merajalela Tingginya biaya perang Persaingan dagang dengan Inggris (EIC) Pemasukan kecil serta hutang yang menumpuk PEREBUTAN HEGOMONI BANGSA BANGSA EROPA DI INDONESIA INDONESIA PASCA VOC (PENJAJAHAN PRANCIS DAN INGGRIS) SEJARAH WAJIB IDSEJARAH.NET MASUKNYA PENGARUH PRANCIS DAN INGGRIS Kekosongan wilayah Nusantara pasca bubarnya VOC Ancaman Inggris di wilayah Batavia Pendudukan wilayah Belanda atas Perancis serta pendudukan wilayah laut oleh Inggris PEMERINTAHAN HERMAN WILLEM DAENDELS (1808-1811) Daendels ditunjuk oleh Napoleon Bonaparte setelah Prancis dan Belanda merasa kesulitan mengirim bantuan langsung ke Batavia melalui jalur laut. Salah satu cara yang digunakan Prancis untuk mengatasinya yaitu dengan menunjuk Herman Willem Daendels untuk menjadi Gubernur di wilayah Nusantara daam kurun waktu 1806 – 1811. TUGAS UTAMA DAENDELS Mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris Memperbaiki keadaan tanah jajahan terutama penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi KEBIJAKAN DAENDELS DALAM BIDANG MILITER Membangun Jalan Raya Pos (Grote Postweg) yang menghubungkan Anyer hingga Panarukan Mendirikan benteng – benteng pertahanan Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang pribumi Mendirikan pabrik senjata di Surabaya Membangun rumah sakit dan tangsi militer GROTE POST WEG KEBIJAKAN LAIN Membagi Jawa menjadi 9 prefetur yang setara dengan karesidenan Mengangkat bupati di Jawa menjadi pegawai pemerintah Menaikkan gaji pegawai agar tetap loyal Mendirikan badan pengadilan sesuai dengan hukum adat istiadat AKHIR PEMERINTAHAN DAENDELS Ada tiga faktor pemanggilan pulang Daendels ke Belanda pada 1811 yaitu 1. Tenaganya dibutuhkan untuk memimpin tentara Prancis untuk menyerbu Rusia 2. Pemerintah Belanda khawatir atas hubungan Daendels dengan raja – raja Nusantara 3. Kebijakan menjual tanah kepada swasta Daendels kemudian digantikan oleh Jan Willem Janssens dan saat pemerintahan Janssens Inggris menyerang Jawa yang memaksa Janssens meyerah dengan menandatangani Kapitulasi Tuntang PERJANJIAN TUNTANG Pulau Jawa dan sekitarnya jatuh ke tangan Inggris Semua tentara Daendels menjadi tentara Inggris Orang Belanda dipekerjakan oleh Inggris THOMAS STAMFORD RAFFLES (1811-1814) Kebijakan Raffles di Indonesia Menghapus Preangerstelsel Kebebasan dalam menentukan penanaman Menghapus pajak bumi (contingenten) dan penyerahan wajib (verplichte leverentie) Penerapan sistem landrent Pemungutan pajak sewa tanah Membagi Jawa dalam 16 karesidenan AKHIR PEMERINTAHAN RAFFLES Kekalahan Napoleon (Prancis) dalam Pertempuran Leipzig (Battle of Leipzig) pada 1813 melawan koalisi Rusia, Prusia, Austria dan Swedia Konvensi London pada 1814 yang berakibat dikembalikannya bekas wilayah Belanda oleh Inggris kecuali Bengkulu yang dilaksanakan secara resmi pada 1816 MASA KEKUASAAN BELANDA KEDUA Sejara Wajib (1816-1942) Idsejarah.net PETA KONSEP MASA PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDERAL Flout, Buyskess, dan Van Der Capellen Komisaris Jenderal. MASA TANAM PAKSA Van den Bosch Cultuurstelsel MASA USAHA SWASTA UU Agraria Politik Etis MASA PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDERAL Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia. Dengan diadakan Konvensi London Masa pemerintahan Komisaris Jenderal adalah masa ketika hindia belanda dipimpin Flout, Buyskess, dan Van Der Capellen. Ketiga orang ini berpangkat Komisaris Jenderal. MASA PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDERAL Perlawanan dari rakyat Indonesia Perang Saparua (1817) Perlawanan Sultan Palembang (1818-1825) Perang Diponegoro (1825-1830) Perang Padri (1815-1838) Perang Bone (1824) Van Der Capellen berakhir dengan digantikan oleh Johannes Van den Bosch KEBIJAKAN TANAM PAKSA (CULTUURSTELSEL): JOHANNES VAN DEN BOSCH (1830-1870) Johannes Van den Bosch mengemukan ide tanam paksa / cultuurstelsel Tanam paksa dilaksanakan untuk menutupi kesulitan ekonomi pemerintah Belanda KEBIJAKAN CULTUURSTELSEL Rakyat wajib menyisihkan sebagian tanahnya (1/5 atau 20%) untuk ditanami komoditas ekspor khususnya kopi, tebu dan nila Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantikannya dengan bekerja di tanah – tanah pertanian Waktu pengerjaan tanaman pada tanah pertanian yang diperuntukkan bagi Culturestelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang dari 3 bulan Kerusakan atau kerugian akibat gagal panen yang bukan disebabkan kesalahan petani, misalnya karena bencana alam atau serangan hama, akan ditanggung pemerintah kolonial Pengawasan penggarapan tanah diawasi oleh kepala desa CULTUURSTELSEL PENYIMPANGAN CULTUURSTELSEL Pemberlakuan cultuur procenten, yaitu bonus untuk para pegawai pemerintah Belanda yang mampu menyerahkan pajak lebih banyak. Kewajiban rakyat yang tidak memiliki tanah untuk bekerja di pabrik atau perkebunan Belanda yang melewati ketentuan. Pembebanan pajak tanah kepada para petani. Waktu pengerjaan cultuurstelsel ternyata lebih dari 3 bulan. Tidak ada pengembalian kelebihan hasil produksi pertanian. Pembebanan kepada para petani atas kerusakan atau kerugian akibat gagal panen. PROKONTRA TANAM PAKSA / CULTUURSTELSEL Dampak positif Dampak negatif Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam Kemiskinan serta penderitaan fisik dan jenis-jenis tanaman baru mental yang berkepanjangan Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman Beban pajak yang berat dagang yang berorientasi ekspor Pertanian khususnya padi, banyak mengalami kegagalan panen Kelaparan dan kematian terjadi di banyak tempat Jumlah penduduk Indonesia mengalami penurunan EDUARD DOUWES DEKKER / MULTATULI Douwes Dekker dalam bukunya Max Havelaar (1860) mengkritik praktek tanam paksa yang dilakukan secara sewenang – wenang oleh Belanda. Kritik juga muncul dari orang – orang jurnalis seperti E.S.W. Roorda van Eisinga dan politikus beraliran liberal Wolter Robert baron van Hoevel SISTEM USAHA SWASTA Pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi rakyat. Kegiatan ekonomi sehari-hari harus ditangani oleh pihak swasta dengan corak dan gayanya sendiri-sendiri. Paham liberal menuntut agar beberapa faktor yang dapat menghambat kehidupan ekonomi masyarakat harus dihapuskan, misalnya Sistem Tanam Paksa, kerja rodi, dan pajak yang berlebihan. Tugas negara (pemerintah) adalah memelihara ketertiban umum dan menegakkan hukum agar kehidupan ekonomi berjalan lancar. PETA PERKEBUNAN SWASTA ASING UNDANG – UNDANG AGRARIA DAN UNDANG – UNDANG GULA Sistem tanam paksa dihapus pada 1870 dan dikeluarkan Undang – Undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang – Undang Gula (Suiker Wet), dengan tujuan : Melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasa dan pemodal asing Memberi peluang pemodal asing untuk menyewa tanah orang pribumi Membuka kesempatan kerja kepada penduduk untuk menjadi buruh perkebunan IMPERIALISME MODERN OLEH BELANDA Tanah jajahan berfungsi Tempat untuk mendapatkan bahan mentah untuk kepentingan industri di Eropa, dan tempat penanaman modal asing, Tempat pemasaran barang-barang hasil industri dari Eropa, Penyedia tenaga kerja yang murah. DAMPAK SISTEM USAHA SWASTA Usaha perkebunan di Hindia Belanda semakin berkembang Hasil barang tambang juga meningkat Pembangunan sarana prasarana di Hindia Belanda (Indonesia) POLITIK ETIS Politik etis dipelopori oleh Pieter Brooshooft (wartawan Koran De Locomotief) dan C.Th. van Deventer (politikus). Trias Van deventer yang meliputi: Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian. Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan. Perlawanan Rakyat Perlawanan Rakyat terhadap terhadap Portugis dan VOC Pemerintah Kolonial Belanda Perang Tondano Perlawanan Rakyat Aceh Perlawanan Pattimura Perlawanan Rakyat Maluku Perang Padri Perlawanan Rakyat Mataram Perang Diponegoro Perlawanan Rakyat Banten Perang Puputan Perlawanan Rakyat Makassar Perang Banjar Perlawanan Rakyat Riau Perang Aceh Perlawanan Etnik Tionghoa Perang Batak Perang Palembang Perlawanan Rakyat Aceh Kedudukan Portugis di Malaka Latar belakang mengganggu perkembangan Aceh. Strategi Mendatangkan bantuan Melakukan kerja sama Melengkapi kapal-kapal persenjataan, pasukan, dengan kerajaan- dagang dengan senjata, dan ahli perang dari kerajaan lain seperti prajurit, dan meriam. Turki. Demak dan Kalikut. Aceh beberapa kali melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka. Pada 1629 pasukan Aceh di bawah Sultan Iskandar Muda melakukan serangan besar-besaran terhadap Portugis. Serangan ini sempat membuat Portugis kewalahan dan harus mengerahkan semua kekuatan menghadapi pasukan Sultan Iskandar Muda. Akan tetapi, serangan Aceh ini belum berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Perlawanan Rakyat Mataram Latar belakang Kedudukan VOC di Batavia mengganggu perekonomian Mataram. VOC melakukan monopoli perdagangan. Serangan dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso sebagai panglima perang. 1628 Pada 22 Agustus 1628 pasukan Mataram berhasil mendarat di Marunda (saat ini sebelah timur Cilincing, Jakarta). Pasukan Mataram membendung Sungai Ciliwung agar benteng VOC kekurangan air. Strategi ini sempat menyebabkan pasukan VOC kekurangan air dan terjangkit wabah penyakit kolera. Serangan Mataram akhirnya menuai kekalahan karena pasukan Mataram kelelahan dan kalah persenjataan. Sultan Agung menyusun strategi dengan belajar dari kekalahan pertama. Dalam serangan ini pasukan Mataram berhasil 1629 menghancurkan benteng Hollandia dan menerobos masuk Batavia. Akan tetapi, kapal perang VOC berhasil membakar lumbung makanan pasukan Mataram di Cirebon dan Tegal. Serangan kedua juga gagal karena pasukan Mataram kekurangan bahan makanan. Perlawanan Rakyat Maluku VOC Faktor Penyebab Praktik monopoli perdagangan rempah-rempah. Campur tangan dalam proses Pada 1680 Sultan penobatan Sultan Nuku memimpin perlawanan rakyat Tidore. Tidore. Perlawanan Pada 1650 rakyat mendapat Ternate di bawah dukungan dari pimpinan Kecili Said seluruh rakyat melakukan Maluku. perlawanan Perlawanan ini terhadap VOC. berhasil Pada 1635–1646 VOC mengembalikan harus menghadapi kekuasaan Tidore. serangan sporadis dari rakyat Hitu yang dipimpin oleh Kakiali dan Telukabesi.