🎧 New: AI-Generated Podcasts Turn your study notes into engaging audio conversations. Learn more

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia.pdf

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Full Transcript

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia Oky Octaviani, S.Kep., Ners., M.Kep Daftar Isi 01 02 03 Warisan Keperawatan di US...

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia Oky Octaviani, S.Kep., Ners., M.Kep Daftar Isi 01 02 03 Warisan Keperawatan di US Lencana Pengaruh awal, hippocrates, F. Pelatih palang merah, selama Seragam keperawatan dan pin Nightingale. masa perang, dan sekolah pionir. sekolah keperawatan. 04 05 Black Woman in White Keperawatan di Saudi Arabia Rasisme terhadap perawat kulit Tahun 1948 Program Diploma Keperawatan hitam 1890-1950 untuk laki-laki. Klien Abad Ke 20 dan 21 1. Klien menjadi lebih peka terhadap masalah kesehatan. 2. Klien menjadi konsumen layanan kesehatan yang lebih pintar. 3. Pelayanan kesehatan berpusat pada klien. 4. Perawat berkembang menjadi profesional dan memiliki keilmuan. 01 Warisan Pengaruh awal, Hippocrates, F. Nightingale. Pengaruh Awal Masyarakat cenderung menghubungkan penyakit dengan hukuman dari dosa atau dimasuki roh jahat. Percaya kepada tabib, dukun, yang melakukan ritual memakai tanaman, herbal, atau benda lainnya untuk menyembuhkan pasien. Beberapa kelompok menggunakan manusia atau hewan sebagai persembahan. 500 SM, masyarakat yunani mulai mengenal penyebab penyakit selain hukuman dari Tuhan atau dimasuki roh jahat, Pengaruh Awal Caduceus dan Aesculapius merupakan tokoh yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit saat itu. Masyarakat Yunani mulai membangun hostel untuk merawat individu yang cedera. Beberapa pengobatan menggunakan air hangat dan mandi air mineral, massage, dan bentuk terapi lain yang dikerjakan oleh pemuka agama. Pengaruh Awal Bagi orang Yunani, ular adalah binatang Ilahi, misterius, dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan. Sehingga Asclepius ingin mendapatkan ilmu sebanyak mungkin dari binatang Ilahi itu. A Montegrappa “Medical Pen” (left); the flag of the US Surgeon General (top right); the symbol of the World Health Organization (lower right). Hippocrates “Bapak kedokteran” sangat menolak gagasan pengaruh mistis pada penyakit. Orang pertama yang mengenalkan konsep pengkajian fisik, etika, asuhan berpusat pada klien, observasi, dan pelaporan sistematis. Menekankan pentingnya individu dirawat secara utuh (Holistik). Saat ini, mahasiswa kedokteran yang telah lulus akan mengucapkan Sumpah Hippokratik. Sumpah Hippocrates I swear by Ap ollo P hysicia n and Asclepius and Hygieia a nd Panaceia a nd all the gods a nd goddess es , makin g them my witness es , that I fulfil according to my ability and judg ement this oath and this co venant. Saya bersumpah demi (Tuhan)... bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini. To hold him who has taug ht me this art as equ al to my parents a nd to live my life in partnership with him, a nd if he is in n eed of money to give him a s hare of mine, and to rega rd his offs pring a s eq ual to my b rothers in male lineag e an d to teach them this art-if they desire to learn it-witho ut fee an d coven ant; to give a s hare of p recepts and o ral instruction and all th e other learning of my s ons and to the sons of him wh o in structed me and to pup ils who have signed th e covenan t and h ave taken an o ath a ccording to medica l law, but to no o ne else. Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orang tua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra den gannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi s aya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah in i ses uai den gan hu kum kedo kteran, dan tidak kepada orang lain. I will use treatment to h elp the sick acco rding to my ability and judgmen t, but never with a view to injury an d wrongd oing. neither will I a dminister a poiso n to an ybod y when asked to do so , n ot will I sug gest su ch a cou rse. Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk men celakai atau berbuat salah d engan s engaja. Tidak akan s aya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu. Similarly I will n ot give to a woman a p es sary to cause an ab ortion. Bu t I will keep pu re and ho ly both my life an d my art. I will not u se the knife, not even, verily, on sufferers fro m stone, but I will give place to such as are craftsmen therein. Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup s aya maupun ilmu s aya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada penderita(untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya. Into whatsoever houses I enter, I will enter to h elp the sick, and I will abstain from a ll intention al wrongdo in g and harm, e specially from abus in g the bod ies of man or woman, slave or free. Ke dalam rumah siapa pun yang s aya masuki, saya akan mas uk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesala han dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, hamba atau bebas. And whatsoever I s hall s ee or hear in the course of my profes sion, as well as outside my pro fession in my intercou rse with men, if it be what shou ld n ot be pub lish ed a bro ad, I will never d ivulge, holding such th in gs to b e ho ly secrets. Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam pros es profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan mas yarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan, maka saya tak akan membuka rahas ia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci. Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation a mong all men for my life and for my art; b ut if I tran sgres s it and forswear myself, may th e op posite befall me. Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, s emoga saya bertambah reputas i di masyarakat untuk hidup dan ilm u saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, s emoga yang berlawanan yang terjadi. Ordo Bidang Keagamaan dan Militer Ordo keagamaan ditetapkan untuk merawat orang yang sakit. Biara menjadi tempat perlindungan serta membangun sebuah rumah sakit. Perang Salib (1096-1291) ordo keagamaan wanita di Eropa hampir musnah, digantikan oleh personel militer pria. Banyak biara ditutup dan tugas wanita di Ordo nyaris berakhir. Tahun 1800 para narapidana atau penjaja seks komersil yang merawat individu yang sakit. Perawat dianggap tugas yang paling rendah dari semua tugas, dan pekerjaan yang paling dihindari. The Lady With The Lamp Setelah muncul tokoh keperawatan ini, perawat hampir sebagian besar tidak mendapatkan pelatihan dan bukan profesi yang dihargai. Florence Nightingale lulus dari Kaiserswerth dan mulai mengajarkan konsep keperawatan kepada yang belum terlatih. Nightingale lahir di Italia tahun 1820 dari orang tua kaya keturunan Inggris. Saat berusia 31 tahun masuk ke sekolah keperawatan pertama dan sangat ditentang oleh orang tuanya. Banyak melakukan layanan berdedikasi tinggi setiap saatnya, Nightingale dan para staf perawatnya selalu berkeliling membawa lampu teplok. Lampu ‘teplok’ Nightingale “Lampu Pembelajaran” merupakan lambang keperawatan dan pendidikan keperawatan. Mencerminkan kehangatan sikap caring. Cahaya lampu menjadi simbol upaya untuk mencapai kesempurnaan. Minyak mencerminkan energi dan komitmen perawat untuk menyembuhkan orang lain. “Alam menyembuhkan. Pembedahan mengeluarkan peluru dari ekstremitas, yang menghambat penyembuhan, tetapi alam menyembuhkan luka tersebut… Ilmu Kedokteran membantu alam mengeluarkan penghambat, itu saja. Dan apa yang dilakukan perawat dalam kasus tersebut, adalah menempatkan pasien dalam kondisi terbaik agar alam dapat menyembuhkan luka pada manusia.” - Nightingale, 1992 Sekolah Nightingale(1860) Lama masa studi 1 tahun termasuk pembelajaran di kelas dan pengalaman klinis di St. Thomas Hospital di London. Prinsip Perawat di Sekolah Nightingale: 1. Kebersihan penting untuk masa pemulihan. 2. Individu yang sakit merupakan individu yang memiliki kebutuhan unik. 3. Keperawatan merupakan seni dan pengetahuan. 4. Perawat harus meluangkan waktu mereka untuk merawat individu lain, bukan membersihkan. 5. Mencegah lebih baik daripada mengobati. 6. Perawat harus bekerja sebagai anggota tim. 7. Perawat harus menggunakan penilaian pribadi, tetapi harus mengikuti program dokter. 8. Disiplin diri dan evaluasi diri sangat penting. 9. Program keperawatan yang baik mendorong perkembangan individu perawat. 10. Perawat harus sehat jiwa dan raga. 11. Penyuluhan merupakan bagian dari keperawatan. Prinsip Perawat di Sekolah Nightingale: 12. Keperawatan merupakan disiplin khusus. 13. Perawat tidak pernah berhenti belajar setelah lulus dari sekolah, tetapi perawat terus belajar sepanjang karir mereka. 14. Kurikulum keperawatan harus mencangkup pengetahuan teoritis dan pengalaman praktik. Inovasi Sekolah Nightingale 1. Pendirian asrama perawat. 2. Ujian saringan masuk dan persyaratan akademik dan personal, termasuk referensi karakter calon peserta didik. 3. Catatan kemajuan setiap mahasiswa, dikenal sebagai ‘Rencana Nightingale’. 4. Catatan pekerjaan mahasiswa setelah lulus, atau register formal, sebagai awal standar praktik keperawatan. 02 Keperawatan di USA Palang merah, peperangan, dan sekolah Pionir Pelatihan Palang Merah Tahun 1908 Palang Merah Amerika mulai menawarkan pendidikan keperawatan di rumah untuk mengajarkan wanita awam tentang asuhan keperawatan yang tepat untuk individu maupun keluarga yang sakit. Selama Masa Perang Perang Dunia I adanya pelatihan kegawatdaruratan pertama untuk perawat. Ratusan wanita dilatih untuk program singkat, namun saat perang berakhir (1918) para perawat meninggalkan profesi menjadi Ibu Rumah Tangga. Perang Dunia II pertama kalinya perekrutan perawat dari laki-laki maupun wanita. Perawat mengemban tugas yang lebih luas dan lebih bertanggung jawab. Sekolah Pionir Pada awalnya, kurikulum di semua sekolah keperawatan praktik awal mencangkup perawatan anak, memasak, dan pekerjaan rumah tangga ringan selain mengerjakan perawatan terhadap individu yang sedang sakit dirumah. Ballard School (1892-1949) Lucinda Ballard mendirikan kursus keperawatan pertama di Brooklyn, New York. Program kursus selama tiga bulan untuk melatih wanita asuhan keperawatan sederhana seperti asuhan bayi dan anak- anak, lansia, dan penyandang disabilitas dirumah. 03 Lencana Seragam Keperawatan dan Pin Sekolah Perawat Lencana Keperawatan Lencana merupakan tanda pangkat pembeda otoritas atau kehormatan. Diberikan hak istimewa pada ordo keperawatan dalam keagamaan. Perawat wanita mengenakan capp dikepalanya dan mendapatkan pin setelah lulus. Klien lebih nyaman jika perawat mudah diidentifikasi dengan menggunakan seragam, papan nama harus digunakan saat melakukan asuhan keperawatan. 04 Black Women in White Rasisme terhadap perawat kulit hitam Tahun 1890 adanya gerakan untuk menciptakan jaringan Rumah Sakit dan sekolah pelatihan perawat untuk orang kulit hitam. Rasisme yang didapatkan orang kulit hitam seperti kemiskinan, ketidakberdayaan, penyakit, dan kesengsaraan. Perbedaan status dan perlakuan terhadap orang berkulit hitam paling jelas terlihat dibidang pelayanan kesehatan. Hampir tidak adanya kesempatan pendidikan dan karir bagi perempuan dan laki-laki kulit hitam dalam profesi keperawatan dan medis. Sampai Mary Eliza Mahoney muncul, perawat Afrika- Amerika tidak ada dalam sejarah Amerika. Lahir pada tahun 1845, dia adalah wanita Afrika-Amerika pertama yang lulus sekolah keperawatan di AS dan mendapatkan pekerjaan sebagai perawat profesional. 05 Keperawatan di Saudi Arabia Program Diploma untuk Laki-Laki Program Diploma Laki-laki Pendidikan keperawatan di Arab Saudi dimulai pada tahun 1948 dengan diperkenalkannya program diploma keperawatan untuk laki-laki. Seorang perawat pria Amerika yang bekerja untuk Perusahaan Minyak Arab-Amerika pada tahun 1948 memprakarsai kelas pendidikan keperawatan pertama yang didokumentasikan. Menganut budaya di Saudi Arabia, siswa laki-laki tidak diizinkan untuk menerima pelatihan di unit perempuan, seperti unit bersalin dan ruang bersalin. Untuk itu sekolah keperawatan memiliki beban tambahan untuk menyediakan laboratorium simulasi canggih untuk memenuhi kebutuhan pelatihan di bidang ini. “If you don’t know history, then you don’t know anything. You are a leaf that doesn’t know it is part of a tree.” —Michael Crichton Referensi Aljohani K. A. S. (2020). Nursing Education in Saudi Arabia: History and Development. Cureus, 12(4), e7874. https://doi.org/10.7759/cureus.7874 Alligood. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Edisi Indonesia Ke-8 Volume 1. Elsevier. Ghanbari-Afra, L., Adib-Hajbaghery, M., & Dianati, M. (2022). Human Caring: A Concept Analysis. Journal of caring sciences, 11(4), 246–254. https://doi.org/10.34172/jcs.2022.21 Gunawan, J., Aungsuroch, Y., Watson, J., & Marzilli, C. (2022). Nursing Administration: Watson's Theory of Human Caring. Nursing science quarterly, 35(2), 235–243. https://doi.org/10.1177/08943184211070582 Hine, D. C. (2020). Black women in white: Racial conflict and cooperation in the nursing profession, 1890 –1950. Indiana University Press. Muhtaseb, M., Muhtaseb, A. (2022). Caduceus and Asclepius: A Tale of two Rods. Eye 36, 2226–2227. https://doi.org/10.1038/s41433-022-02054-x Rosdahl & Kowalski. (2012). Buku Ajar Keperawatan Dasar Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser