Perubahan Pada Lansia UNEJ PDF

Summary

Materi ini membahas perubahan fisik, psikologis, dan psikososial pada lansia. Diuraikan berbagai perubahan pada sistem tubuh dan implikasinya terhadap fungsi lansia. Materi ini berguna untuk memahami proses penuaan dan kebutuhan khusus lansia.

Full Transcript

KEPERAWATAN GERONTIK “PERUBAHAN AKIBAT MENUA” Rizkiyani Istifada Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu mempelajari perubahan fisik pada lansia Mahasiswa mampu mempelajari perubahan psikologis pada lansia Mahasiswa mampu mempelajari perubahan psikososial pada lansia ...

KEPERAWATAN GERONTIK “PERUBAHAN AKIBAT MENUA” Rizkiyani Istifada Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu mempelajari perubahan fisik pada lansia Mahasiswa mampu mempelajari perubahan psikologis pada lansia Mahasiswa mampu mempelajari perubahan psikososial pada lansia Kardiovaskular Respiratori Pencernaan Perubahan Eliminasi/Perkemihan Fungsi Mobilitas Fisiologis Sensori Kulit, termoregulasi, pola tidur Seksualitas Kardiovaskuler Pembuluh darah kaku (tidak elastis) Hipertrofi dinding ventrikel kiri Vena lebih tebal, kurang elastis, lebih melebar Perubahan mekanisme baroreflex (perubahan refleks tubuh saat tekanan darah naik/turun) Peningkatan resistensi perifer Faktor risiko: hipertensi, obesitas, hiperllipidemia, inaktivitas Konsekuensi Fungsional Negatif (Kardiovaskuler) Peningkatan tekanan darah Respon adaptif yang menurun terhadap olahraga intens Penurunan aliran darah ke otak Peningkatan kerentanan terhadap aritmia Peningkatan kerentanan terhadap hipotensi postural dan postprandial Aterosklerosis Respiratori Gangguan saluran napas bagian atas Meningkatnya diameter anteroposterior dinding dada Kekakuan dinding dada Otot pernapasan melemah Kapasitas vital berkurang Alveoli membesar Penutupan saluran napas dini Konsekuensi Negatif Fungsional (Respiratory) Peningkatan penggunaan otot aksesori pernapasan Peningkatan energi yang dikeluarkan untuk respirasi Refleks batuk yang menurun Efisiensi refleks gag yang menurun Efisiensi pertukaran gas yang menurun Peningkatan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan bawah Digestif Kurang efisien dalam mengunyah Sekresi lambung menurun Berkurangnya elastisitas di dinding usus Sensasi rasa menurun Motilitas lebih lambat di seluruh system gastrointestinal Aliran darah menurun ke usus Faktor risiko: hilangnya gigi, gangguan perasa dan penciuman, konsumsi alcohol dan obat-obatan, depresi, dll Konsekuensi Negatif Fungsional (Digestif) Penyerapan zat besi, kalsium, folat, dan vitamin B12 yang menurun Malnutrisi dan dehidrasi Konstipasi (sembelit) Penurunan kemampuan untuk mendapatkan, menyiapkan, mengonsumsi, dan menikmati makanan. Urinaria Gangguan degenerative korteks otak Jumlah nefron berkurang Aliran darah ginjal menurun Penurunan laju filtrasi glomerulus Hipertrofi otot di saluran kemih Relaksasi otot dasar panggul Kontraksi selama pengisian kandung kemih Kapasitas kandung kemih menurun Konsekuensi Negatif Fungsioanal (Urinaria) Penurunan efisiensi mekanisme homeostasis Ekskresi cairan yang larut dalam air tertunda Kapasitas kandung kemih yang menurun Nokturia (sering buang air kecil pada malam hari) Dorongan dan frekuensi buang air kecil meningkat Urine residu kronis (sisa urine di kandung kemih setelah buang air kecil) Penglihatan Ikterik Perubahan kelengkungan kornea Peningkatan ukuran dan kepadatan lensa Sklerosis iris Ukuran pupil berkurang Atrofi otot siliaris Penurunan suplai darah dan neuron di retina Hilangnya neuron di korteks visual Konsekuensi Fungsional Negatif (Penglihatan) Presbiopia: penurunan kemampuan untuk fokus pada objek dekat Peningkatan sensitivitas terhadap silau Kebutuhan akan pencahayaan yang lebih besar Respons yang lebih lambat terhadap perubahan pencahayaan Penyempitan bidang visual Penurunan persepsi kedalaman Persepsi warna yang berubah Pemrosesan informasi visual yang lebih lambat Kesulitan saat mengemudi di malam hari Pendengaran Penurunan neurons, suppy darah Inner Membran basilar kurang fleksibel Mempersempit meatus auditorius Membran timpani kurang kuat Middle Osikel yang dikalsifikasi Otot dan ligamen yang lebih kaku Rambut lebih tebal External Kulit lebih tipis Lebih banyak keratin Konsekuensi Fungsional Negatif (Pendengaran) Hilangnya kemampuan untuk mendengar suara bernada tinggi, terutama saat ada kebisingan latar belakang Mobilitas Massa otot berkurang Perubahan jaringan ikat degeneratif Osteoporosis Perubahan sistem saraf pusat Konsekuensi Fungsional Negatif (Mobilitas) Penurunan kekuatan otot, daya tahan, dan koordinasi Rentang gerak sendi yang terbatas Peningkatan kerentanan terhadap jatuh Peningkatan kerentanan terhadap patah tulang Perubahan Pola Tidur Perubahan jam waktu tidur Konsekuensi Fungsional Negatif Waktu yang lebih lama untuk tertidur Terjaga sering kali Kualitas tidur yang buruk Waktu yang lebih lama di tempat tidur Jumlah tidur yang sama atau lebih sedikit dalam periode 24 jam Perubahan Kulit Kelembaban menurun Lapisan Dermis lebih tipis Sambungan dermal-epidermal rata Penurunan suplai darah dermal Melanosit menurun Berkurangnya jumlah keringat dan kelenjar minyak Konsekuensi Fungsional Negatif Dry skin Skin wrinkles (kerutan) Delayed wound healing Increased susceptibility to burn, injury, infection and altered thermoregulation Increased susceptibility to skin cancer Increased susceptibility of nails cracks and injury Regulasi Suhu Jaringan subkutan menurun Vasokonstriksi tidak efisien Menggigil berkurang Penurunan sirkulasi perifer Gangguan kemampuan menyesuaikan diri dengan panas Mekanisme keringat yang tidak efisien Konsekuensi Fungsional Negatif Peningkatan kerentanan terhadap hipotermia Peningkatan kerentanan terhadap penyakit terkait panas Respon demam yang menurun terhadap infeksi Perubahan Seksual Wanita: Atrofi organ reproduksi, penipisan dan pengeringan dinding vagina, panjang dan lebar vagina berkurang, lubrikasi vagina berkurang Laki-laki: Perubahan degeneratif pada organ reproduksi Konsekuensi Fungsional Negatif Less intense response to sexual stimulation owing to age-related factors Decreased sexual activity owing to risk factors Perubahan Psikologis Depresi Gangguan cemas Parafrenia Duka cita yang Dibagi dalam beberapa Suatu bentuk berlanjut akan golongan: fobia, panik, skizofrenia pada lansia, menimbulkan perasaan gangguan cemas ditandai dengan kosong, lalu diikuti umum, gangguan stress waham (curiga), lansia dengan keinginan setelah trauma dan sering merasa untuk menangis yang gangguan obsesif tetangganya mencuri berlanjut menjadi kompulsif barang-barangnya atau suatu episode depresi. Gangguan-gangguan berniat membunuhnya. Depresi juga dapat tersebut merupakan Biasanya terjadi pada disebabkan karena kelanjutan dari dewasa lansia yang stres lingkungan dan muda dan terisolasi/diisolasi atau menurunnya berhubungan dengan menarik diri dari kemampuan adaptasi faktor lainnya akibat kegiatan sosial. penyakit medis, depresi, efek samping obat, atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat Perubahan Psikososial Stereotip usia Pensiun Tidak ada pasangan Kematian teman atau kerabat Penyakit kronis Stereotip usia Sikap negatif Harapan ditentukan dengan usia Mitos Pensiun Kehilangan pendapatan Kehilangan identitas/peran Kehilangan status/otoritas Kehilangan tujuan dalam hidup Kehilangan kontak sebaya Kematian Kerabat Ancaman kematian sendiri Kehilangan aktivitas sosial Janda/Duda Kehilangan pendamping Kehilangan pasangan seksual Kekosongan, kesepian, kesedihan Perubahan tanggung jawab Ketergantungan orang lain Penyakit Kronis Gangguan fungsional Penurunan sensorik Efek samping obat Ketergantungan/kerentanan Kehilangan uang Kehilangan kemampuan mengemudi Konsekuensi Fungsional Negatif dari Perubahan Psikososial Anxiety, loneliness, depression dan cognitive impairment Up to 50% community dwelling older adults report anxiety symptoms and epidemiologic studies report prevalence rates for anxiety disorders between 5.5% and 20% in community settings (Smith, Ingram, & Brighton, 2009) Anxiety in older adults is associated with increased illnesses, sleep disturbances, poor quality of life, increased use of services, and higher levels of disability (Weiss et al., 2009 Perubahan Koginitif Perubahan otak degenerative Penurunan waktu reaksi Mitos tentang “pikun” Efek negatif alkohol dan obat-obatan Penyakit (demensia dan depresi) Kekurangan nutrisi Konsekuensi Fungsional Negatif Aspek kognisi yang terkait dengan kecepatan perseptual dan kemampuan numerik mulai menurun Memori episodik (yaitu, memori tentang peristiwa yang dialami secara pribadi) dapat mulai menurun Penurunan kemampuan verbal dan tugas penalaran induktif Fungsi eksekutif (misalnya, keterampilan pemecahan masalah, inhibisi, dan fleksibilitas) menunjukkan penurunan yang cukup besar Kosakata dan pengetahuan umum meningkat hingga dekade keenam dan tetap stabil selama usia dewasa lanjut (Carlson, Xue, Zhou, & Fried, 2009; Caserta et al., 2009) Daftar Pustaka Miller CA. Nursing Wellness in Older Adults. 6th edition, editor. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2012. Nies MA, McEwen M. Community/public health nursing : promoting the health of populations [Internet]. 2015. Available from: http://public.eblib.com/choice/publicfullrecord.aspx?p=2074487 Irwina, dkk. (2023). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jambi: PT. Sonpedia Publishing Indonesia

Use Quizgecko on...
Browser
Browser