Modul Perkuliahan Dasar-Dasar Komunikasi Digital PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Universitas Mercu Buana
2021
Tags
Related
- Mapping the ‘home’: A Literature Review on Filipino Migration and Diaspora (PDF) - Jurnal Studi Komunikasi, 2020
- Pengantar Bahasa Melayu Komunikasi Tulisankomunikasi GPMK PDF
- Karakteristik Komunikasi PDF
- Makalah Komunikasi Efektif klmpk 5 PDF
- Ruang Publik Virtual PDF
- PERTEMUAN 12 - KEAMANAN KOMUNIKASI DATA PDF
Summary
Modul ini membahas tentang pengertian dan perkembangan teknologi dan media komunikasi. Modul ini menjelaskan bagaimana teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
Full Transcript
1 MODUL PERKULIAHAN W042100005 Dasar-Dasar Komunikasi Digital Perkembangan Teknologi dan Media Komunikasi Abstrak...
1 MODUL PERKULIAHAN W042100005 Dasar-Dasar Komunikasi Digital Perkembangan Teknologi dan Media Komunikasi Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS) Modul ini menjelaskan Mahasiswa diharapkan mampu tentang pengertian dan memahami dan menjelaskan perkembangan teknologi pengertian dan perkembangan dan media komunikasi teknologi dan media komunikasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi 01 Tim teaching Pembahasan Perkembangan Media Komunikasi Teknologi pada dasarnya memiliki konstribusi dalam menciptakan keberagaman media. Inilah salah satu ciri dalam lingkungan media baru, bahwa ada pergeseran dari ketersediaan media yang dahulu langka dengan akses yang juga terbatas menuju media yang melimpah. Dari sisi industri, biaya produksi media dan tentu saja alat produksi yang semakin murah serta canggih menyebabkan kemunculan media secara massal. Media cetak, sebagai missal, sudah bukan lagi barang langka dan bisa dijumpai di setiap sudut kota di Indonesia. Atau, media komunikasi seperti telepon genggam (handphone) seolah- olah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang untuk melakukan koneksi komunikasi jarak jauh; bandingkan dengan surat pos atau telegram yang memerlukan waktu jauh lebih lama dibandingkan telepon genggam. Tidak hanya itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk memproduksi media yang lebih beragam; setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergemsi media yang tidak hanya berada dalam bentuk cetak semata, tetapi juga khalayak bisa menemukan media yang sama dalam bentuk elektronik. Artinya, media saat ini tidak hanya banyak dari sisi jumlah, tetapi juga khalayak diberikan pilihan untuk mengonsumsi melalui jenis medianya mulai dari cetak, audio, visual, audio-visual, hingga online. Proses penyampaian pesan melalui media pun mengalami pergeseran penting. Jika media selama ini merupakan pusat informasi, dan informasi itu diberikan atau dipublikasikan dengan satu arah, kini media menjadi lebih interaktif. Khalayak tidak lagi sekadar objek yang terpapar oleh informasi, tetapi khalayak telah dilibatkan lebih aktif karena teknologi menyebabkan interaksi di media bisa terjadi. Tentu saja kenyataan ini membawa perubahan pada sisi khalayak, terutama dalam hal kepuasan terhadap informasi yang didapat. Salah satu ciri dalam lingkungan media baru, yaitu saat ini kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan massa audiensi kolektif menuju kepuasan grup atau individu. Penanda dari cirri media baru itu bisa dilihat dari munculnya media siber atau dalam jaringan. Koneksi antarjaringan melalui komputer atau lebih popular disebut dengan internet memberikan pilihan bagi khalayak tidak hanya dalam mencari dan mengonsumsi informasi semata, tetapi khalayak juga bisa memproduksi informasi itu. Informasi juga mentransformasikan dirinya sebagai tempat penyimpanan (archive) virtual, sehingga khalayak bisa mengakses informasi yang dibutuhkan kapan pun dan tentu saja melalui 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 2 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ perangkat apa pun. Kondisi ini jelas berbeda dengan media pada umumnya, seperti Koran, majalah, televise, dan radio yang memerlukan kehadiran khalayak pada saat itu juga untuk mengakses informasi dan membatasi khalayak untuk mengakses informasi yang telah dipublikasikan. Sebelum mendefinisikan apa itu media, perlu kiranya kita melihat bagaimana empat fase perkembangan komunikasi sebagaimana yang dipopulerkan oleh Rogers (1986 :26), yang secara langsung maupun tidak berpengaruh pada kemunculan media komunikasi itu sendiri. Menurut Rogers, fase-fase tersebut yaitu masa komunikasi melalui media tulisan (The Writing Era), masa media komunikasi tercetak (The Printing Era), era komunikasi yang sudah memanfaatkan teknologi walau masih sederhana (Telecommunication Era), dan masa di mana media menjadi lebih interaktif dari sebelumnya (Interactive Communication Era). Dalam fase yang terakhir, Interactive Communication Era, Rogers mencatat era ini berawal dari ditemukannya ENIAC, sebutan untuk perangkat kerja computer sederhana yang memiliki lebih dari 18.000 tabung lampu vacuum pada 1946 oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Pensylvania. Sepertiga abad kemudian, penemuan sederhana ini menghasilkan perangkat yang lebih kecil, lebih canggih, dan lebih fleksibel dalam penggunaannya (Rogers, 1986 : 30-31). Perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap kemunculan media juga dikupas dalam Technological Determinism yang diperkenalkan oleh McLuhan (Littlejohn, 1999 : 341-347), yang membagi periodisasi perkembangan komunikasi menjadi empat bagian, yaitu Tribal Age, Literate Age, Print Age, dan Electronic Age. Periode pertama, komunikasi terjadi di mana mendengar, bersentuhan, merasa, dan membaui lebih dominan dibandingkan indra penglihatan. Komunikasi yang terjadi pada masyarakat yang primitive ini diklaim McLuhan (1967: 50) lebih kompleks diakibatkan stimulasi yang diterima mereka lebih mengutamakan pendengaran dibandingkan visualisasi. Periodisasai selanjutnya berkembang dengan lebih mengutamakan aspek visualisasi. Dalam periode ini fonetik alfabet menjadi bagian utama dalam perkembangan komunikasi manusia. Fonetik alfabet ini menjad bahan yang sangat penting dalam perkembangan matematika, sains, maupun filosofi pada masa kejayaan Yunani. Pada periode The Print Age, dianggap sebagai prototipe dari revolusi industri yang terjadi di belahan dunia. Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg mengakibatkan kemajuan di bidang (media) komunikasi manusia, menyebabkan produksi masal dari bahan bacaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia, bahkan saat seseorang dalam kondisi terisolasi dari orang lain. Periode terakhir menurut McLuhan yaitu Electronic Age. Periode ini diwakili 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 3 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ oleh munculnya komunikasi melalui kabel dengan bunyi panjang-pendek atau telegraf sederhana pertama oleh Samuel Morse, yang memicu produk komunikasi yang berbasis elektronik dan komputerisasi secara lebih mengejutkan; televisi, compact disc, komputer, telepon genggam, dan masih banyak lainnya. Kecanggihan teknologi komunikasi ini memberikan kemudahan tersendiri bagi proses komunikasi manusia. Bahkan dalam kondisi yang tertentu McLuhan mengklaim bahwa periode elektronika ini meruakan periode yang paling mutakhir dari perkembangan komunikasi manusia, menggantikan periode sebelumnya. Dan, akan terus berkembang dengan inovasi yang lebih maju. Lahirnya Internet Sebagai Media Baru Interconnection-networking adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia dengan menggunakan standart Internet Protocol Suite. Sejarah internet di Indonesia pertama kali dikenal pada tahun 1990 an. Adanya teknologi informasi seperti internet ini telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Dunia di dalam Internet disebut juga dengan dunia maya (cyberspace). Hadirnya Internet sebagai sebuah infrastruktur dan jaringan telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional sebuah perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam Internet umumnya disebarkan melalui suatu halaman website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML (Hypertext Markup Languange). Internet ini merupakan jenis media massa modern, dimana dapat dilihat bahwa tidak semua jejaring social yang ada di dalam internet merupakan media massa, namun akan sangat menjadi salah jika kita berpendapat bahwa internet merupakan media massa bentuk baru atau pun modern. Internet sendiri merupakan ruang komunikasi baru yang salah satu fungsinya adalah dapat menjadi media massa. Perlu diketahui bahwa Internet tidak memiliki sentralisasi pemerintahan baik dalam implementasi teknologi atau kebijakan untuk akses dan penggunaan dalam setiap jaringan, konstituen menetapkan kebijakan sendiri. Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 4 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX. Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet. Perkembangan Internet Beberapa fenomena dan kelebihan internet sebagai media informasi dan komunikasi dibandingkan dengan media lain, Informasi yang didapatkan lebih mudah, cepat dan murah dengan jangkauan global. Hal ini didukung dengan fakta bahwa untuk menjangkau pengguna sebanyak 60 juta orang, 1. Butuh 30 tahun untuk radio 2. Butuh 15 tahun untuk televisi, dan 3. Hanya Butuh 3 tahun untuk web dengan aplikasi: mail,WWW, NewsGroup FTP Gopher dan lain-lain Jika dilihat dari fakta demikian, tentu Kegunaan Internet semakin berkembang dalam memenuhi tuntutan para penggunanya yang mencakup media online, transportasi, 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 5 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ transaksi, dan lain sebagainya. Perbedaan internet dibandingkan media komunikasi lain dapat di lihat dari dua sisi, yaitu pengunaannya oleh komunikator dan komunikan serta dari sisi karakteristik internet itu sendiri sebagai sebuah media komunikasi. Perbedaan karakteristik internet dibandingkan dengan media lain dalam system operasional adalah sebagai berikut : 1. Perbedaan yang utama dan makro tersebut yaitu, internet adalah media berbasiskan komputer. 2. Internet sebagai media komunikasi yang memiliki penawaran interaktif dan dinamis terhadap para penggunanya. 3. Media internet mampu menjadi pusat informasi dimana internet adalah sumber informasi yang tidak terbatas. 4. Luas jangkauan dari media internet tentu saja melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya. 5. Fungsi internet sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet juga memiliki banyak penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis dimana hal ini menjadi satu bagian dari gaya hidup. Komunikasi Termediasi Komputer (CMC) Komunikasi dalam Internet disebut computer mediated communication (CMC). Secara terminologi CMC dijelaskan sebagai komunikasi termediasi komputer. Terminologi ini menyebutkan bahwa CMC merupakan proses komunikasi manusia melalui komputer yang melibatkan khalayak, tersituasi dalam konteks tertentu, di mana proses itu memanfaatkan media untuk tujuan tertentu. Dalam hal komunikasi dimediasi oleh teknologi, teknologi yang dimaksud di sini tidaklah seperti pengertian teknologi pada umumnya. Sebab sejak lama komunikasi yang terjadi antarmanusia itu sudah dimediasi oleh teknologi, seperti televisi, telepon, dan sebagainya. Dalam CMC, teknologi lebih spesifik dan secara teknis teknologi itu didesain, dibuat, digunakan agar memungkinkan terjadinya pertukaran data dan informasi. Cantoni dan Tardini (2006) mendefinisikan CMC sebagai interaksi antar-individu yang terjadi melalui komputer. 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 6 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ CMC ini memfasilitasi manusia dengan aplikasi yang beragam, salah satunya media sosial. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Menurut Kaplan & Heinlein (2010) bahwa media sosial terdiri dari : 1. Collaborative project : Suatu media social yang dapat membuat sebuah konten dan di dalam pembuatannya dapat di akses oleh seluruh khalayak secara global, contohnya : Wiki, dan aplikasi bookmark social. 2. Blogs and Microblogs : Suatu website yang menyampaikan mengenai opini, pengalaman, atau kegiatan sehari – hari, dimana aplikasi ini dapat membantu penggunanya untuk tetap posting mengenai pernyataan apapun 3. Content Communities : Sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi dengan orang lain, baik dengan jarak jauh maupun dekat (berbagi gambar, video, eboook, dan lain – lain) 4. Social Networing Sites : Sebuah situs yang membantu seseorang untuk membuat sebuah profile dan dapat menghubungkannya dengan pengguna lain (Instagram, Path, Facebook, Twitter, dan lain – lain) 5. Virtual Games : Permainan dunia virtual, dimana mereplikasikan lingkungan 3D, dan user bisa muncul dengan avatar – avatar yang diinginkannya. 6. Virtual Social : Merupakan sebuah aplikasi yang mensimulaskan kehidupan melalui internet, situs ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan menggunakan sebuah avatar yang mirip kehidupannya. Teknologi Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Teknologi Telekomunikasi Dalam penggunaan sehari-hari, kedua istilah yang pertama, teknologi komunikasi dan teknologi informasi sering kali diucapkan dalam nafas yang sama karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Teknologi komunikasi oleh Rogers (1986) dirumuskan, sebagai peralatan perangkat keras, struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Teknologi informasi....”mencakup sistem-sistem komunikasi, seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyinaran bertenaga rendah (low-power broadcasting), komputer 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 7 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ (termasuk personal komputer dan komputer genggam yang baru), dan televisi (termasuk video disk dan video tape cassette) “ (Ely, 1982). Memang ada pembahas yang membedakan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari pengertian teknologi komunikasi. Ilmuwan lainnya membedakan teknologi informasi dalam pengertian Hardware atau perangkat keras saja. Bahkan ada yang menafsirkan bahwa teknologi informasi sebagai perangkat komputer berikut segala perlengkapannya Namun, apabila diamati dengan lebih mendalam nyatalah bahwa di antara dua bidang tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, bahkan sering kali digunakan untuk menyebut hal yang sama secara bergantian. Begitu pula halnya dengan teknologi di bidang telekomunikasi karena merupakan prasarana (infra structure) dari segala perangkat teknologi komunikasi maka pada hakikatnya dalam membicarakan bidang ini secara menyeluruh, tidak dapat lagi dipisahkan satu sama lainnya. Itulah sebabnya dalam pembicaraan tentang teknologi komunikasi amat lazim pula digunakan istilah telecomunication atau gabungan antara telekomunikasi dengan komputer untuk menunjuk kepada perwujudan teknologi baru di bidang komunikasi dengan segala kapasitasnya yang luar biasa. Dasar yang sama pula yang menumbuhkan istilah telematique atau telematic yang merupakan gabungan antara telekomunikasi dengan informatique atau informatic. Rogers (1986: 4-5) menguraikan tiga ciri utama yang menandai kehadiran teknologi komunikasi baru, yaitu interactivity, de-massification, dan asynchronous. Interactivity merupakan kemampuan sistem komunikasi baru (biasanya berisi sebuah komputer sebagai komponennya) untuk berbicara balik kepada penggunanya, hampir seperti seorang individu yang berpartisipasi dalam sebuah percakapan. Dalam ungkapan yang lain, media baru memiliki sifat interaktif yang tingkatannya mendekati sifat interaktif pada komunikasi antarpribadi secara tatap muka. Media komunikasi yang interaktif ini memungkinkan para partisipannya dapat berkomunikasi secara lebih akurat, lebih aktif, dan lebih memuaskan. Sifat kedua dan teknologi komunikasi baru adalah de-masszfication atau tidak bersifat massal. Maksudnya, yaitu pesan khusus dapat dipertukarkan secara individual diantara para partisipan yang terlibat dalam jumlah yang besar. De-massification ini juga bermakna bahwa kontrol atau pengendalian sistem komunikasi massa biasanya berpindah dan produsen pesan kepada konsumen media. Ciri yang ketiga dan teknologi komunikasi 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 8 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ baru adalah asynchronous. Karakteristik ini bermakna bahwa teknologi komunikasi baru mempunyai kemampuan untuk rnengirimkan dan menerima pesan pada waktu-waktu yang dikehendaki oleh setiap individu peserta. Antara Media dan Medium Pertanyaannya, apakah “media” itu? Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa arti “media” yaitu alat (sarana) komunikasi, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Kemudian, “media masa” merupakan sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Mungkin tidaklah asing jika disebutkan bahwa koran, majalah, radio atau televisi sebagai media. Hanya saja pehaman ini hanya berhenti pada definisi yang ditawarkan oleh Laughey (2007: 1) sebagai teknologi yang mengkomunikasikan pesan kepada khalayak yang berada dalam lokasi, negara atau bahkan bagian dunia yang berbeda. Sebagaimana juga yang dijelaskan Luhmann (2002: 2), bahwa apa yang disebutkan itu pada dasarnya lebih dikenal sebagai media massa (mass media) yang berarti tidak ada interaksi di antara pengiriman pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Sifat dasar media massa juga menunjukkan bahwa pesan produksi oleh satu sumber (terpusat) dan disebarkan ke semua (Groosberg, et al., 2006: 8). Pesan yang didistribusikan pun bersifat masif atau menyebar dengan tidak melihat demografis serta apa yang dibutuhkan oleh penerima pesan. Namun media tidaklah mesti bersifat massa. Sebab secara historis media itu sendiri muncul dari sesuatu yang terjadi agen atau perantara dalam penyampaian pesan. Media pada dasarnya merupakan bentuk dari medium yang dalam Bahasa Inggris medium merupakan bentuk singular form dari media. Konteks ini dijelaskan oleh Burton (1961 dalam Williamas, 1983: 203), yang yang menyebutkan bahwa dalam memahami komunikasi diperlukan tiga hal, yakni objek (the object), organ (the organ), dan medium (the medium). Praktik sederhana dari tigal hal ini yakni jam. Ketika alarm jam berbunyi, maka objeknya yakni jam dan pendengaran kita sebagai organ, sehingga kita mengetahui waktu.Lalu, apa apa yang memerantarai antara jam dan telinga kita? Bunyi. Tanpa bunyi, maka kita tidak akan mengetahui waktu saat itu. Dipertegas lagi bahwa pemahaman media dan medium memiliki konsekuensi yang berbeda. Pengkaji teori media seperti Innis (1951), McLuhan (1964), Meyrowitz (1997, 1999), Holmes (2005), dan Moores (2005), bahkan menegaskan bahwa media lebih pada 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 9 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ makna teknologi sementara medium memiliki pemahaman yang lebih luas dari sekadar makna teknologi itu sendiri. Media merupakan bahwa itu pesan, sedangkan medium membawa konten sekaligus konteks. Bagi Innis (1951: 33) medium komunikasi memiliki pengaruh yang cukup penting bagi perubahan peradaban dan bagaimana pengetahuan itu dikomunikasikan lepas dari waktu dan ruang. Bahkan McLuhan (1964: 8-9) “the medium is the the message” bahwa medium tidak hanya memediasi pesan, tetapi medium itu adalah pesan itu sendiri yang bisa mengubah bagaimana pola komunikasi antarmanusia. Juga, medium itu yang memengaruhi dan memberikan kontrol dari skala atau bentuk dari bagaimana manusia itu beraksi dan berhubungan. Oleh karena itu, ada pemaknaan yang tidak bisa dimunculkan dari sekadar menggunakan kata “media” dibandingkan kata “medium”. Dari penjelasan sejarah media komunikasi teori media generasi pertama McLuhan sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa media pada dasarnya merupakan salah satu perspektif dalam memandang medium, yaitu medium sebagai saluran sebagaimana dijelaskan Meyrowitz (1977a: 5-7, 1999) medium-as-vessel/conduit. Koran, radio, dan televisi pada dasarnya dalam konteks ini merupakan saluran atau medium teknologi, karena bentuk dari medium ini oleh McLuhan yang merujuk pada perkembangan teknologi di atas. Dicontohkan sebagai sebuah saluran air, pipa merupakan media yang membawa air yang dalam makna ini dikatakan sebagai konten atau pesan. Begitu juga dengan koran, kertas merupakan media sementara teks dan foto yang ada di dalamnya merupakan konten yang disampaikan. Dalam pendekatan medium sebagai saluran ini, konteks bisa dimaknai atau dipersesipkan berbeda dan tidak tergantung dari media itu sendiri. Sebab, bagi Meyrowitz (1999: 45), konten haruslah dimaknai secara berbeda dari bentuk kemunculan konten itu sendiri melalui berbagai medium. Berita yang dimuat di koran bisa membuat orang bahagia, tertawa, menangis, atau marah, tetapi perasaan yang muncul itu bukan karena medianya atau kertasnya, melainkan pada konten (berita) yang dibawa oleh kertas (surat kabar) itu. Meski media yang menyampaikan berbeda seperti melalui surat elektronik (e-mail), pesan singkat (SMS), surat, lukisan, atau apa pun bentuknya, reaksi yang muncul tertuju pada konten itu sendiri. Perspektif selanjutnya yaitu medium-as-language, bahwa medium yaitu Bahasa itu sendiri. Ini bermakna bahwa media memiliki sesuatu yang unik yang bisa mewakili ekspresi atau mengandung suatu pesan (Meyrowitz, 1999: 46). Meski pada dasarnya kita lebih tertuju pada konten dibandingkan saluran atau media yang membawanya, namun media 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 10 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ bisa memunculkan reaksi yang berbeda baik dari pembuat pemesan maupun kepada penerima pesan. Secara gramatikal pesan bisa dibentuk sedemikan rupa sehingga menghasilkan emosi, persepsi, tipe pengambilan kamera dekat (close up) dalam suatu sinetron lebih menampilkan ekspresi pemain sinetron dibandingkan pengmabilan kamera yang jauh (long-shot). Atau, bagaimana warna pakaian antara hitam dan merah jambu (pink) memiliki secara gramatikal makna yang berebda tergantung situasi ; pakaian hitam yang dikenalan dalam peristiwa duka tentun menunjukan yang memakianya turut berbela sungkawa dan tidak mungkin seseorang memakai pakaian pink untuk maksud itu. Terakhir, Meyrowitz (1999: 48), medium-as-environment yang bermakna medium sebagai lingkungan atau dilihat dalam segi konteks itu sendiri. Dalam perspektif ini, Meyrowitz sampai pada pertanyaan bagaimana pemilihan konten dan gramatikal itu membuat karakteristik medium yang berbeda antara satu dengan medium lainnya, baik secara penampilan, psikologis, maupun sosiologis? Perspektif medium sebagai lingkungan ini membuat beberapa kondisi, yakni: 1. Bagaimana bentuk informasi yang bisa atau tidak bisa ditransmisikan oleh medium ; 2. Kecepatan dan tingkat komunikasi ; 3. Bagaimana medium itu menyalurkan pesan apakah unidirectional, bidirectional, atau multidirectional; 4. Interaksi komunikasi yang simultan (simultaneous) atau berurutan (sequential); 5. Kebutuhan fisik untuk menggunakan media ; dan 6. Mudah atau sulit secara relatifnya dalam mempelajari serta menggunakan medium untuk menghasilkan (code) dan menerima (decode) pesan serta apakah medium itu digunakan sekaligus atau dalam kondisi tertentu saja. Karena itu, perspektif terakhir ini bisa dilihat dari level mikro maupun level makro (Meyrowitz, 1999: 49). Pada level mikro merujuk pada bagaimana pemilihan medium yang dilakukan khalayak dalam melakukan interaksi atau dalam situasi tertentu. Yaitu berbeda, secara psikologis dan sosial, ketika menolah suatu permintaan, sebagai contoh proposal bantuan dana kegiatan suatu organisasi, dengan menggunakan surat atau bertatap muka. Dalam tatap muka ada kemungkinan beragam ekspresi yang muncul, baik dari sisi yang akan menyampaikan penolakan maupun yang menerima. Kondisi tatap muka ini tentu akan 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 11 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ menyebabkan adanya upaya pemilihan konten atau kata-kata yang sangat berbeda dengan media surat yang tergantung pada teks bukan pada ekspresi. Sementara pada level makro, bagaimana medium baru itu memberikan pengaruh pada interaksi dan struktur pada umumnya. Mengambil contoh sebelumnya, dalam level ini akan muncul kajian mengenai bagaimana model surat penolakan dari proposal yang diajukan oleh suatu organisasi. Juga, dicontohkan oleh Meyrowitz, jika dalam level mikro kehadiran mikrofon atau kamera memberikan efek bagaimana cara seorang aktivis politik berbicara, sementara dalam level makro media elektronik memberikan gambaran bagaimana gaya aktivis politik itu, dan persepsi khalayak pun akan terbentuk bahwa secara umum begitulah gaya aktivis politik di mana pun. Tiga perspektif Meyrowitz dalam melihat medium ini memberikan gambaran bahwa medium bisa dilihat dari berbagai macam aspek. Medium tidak hanya bisa dilihat dari persoalan teknis atau teknologi apa yang terkadung di dalamnya, apakah cetak, audio, visual, analog, digital dan sebagainya. Medium pada tahap selanjutnya bisa mengandung nilai-nilai yang tidak sekadar menjadi sarana dalam penyampaian pesan, tetapi memberikan pengaruh dari segi, sebagai misal, sosial, kultural, politik, bahkan pada aspek ekonomi. Hal ini sejalan dengan Raymond Williams (1983 dalam Laughey, 2005 : 2-3), yang melihat tidak hanya sebatas dalam makna (sense) teknologi sebagaimana yang terkandung dalam lema “media”, tetapi juga bisa dimaknai tidak hanya dalam makna historis serta teknologi semata, tetapi juga dalam makna kapitalis, sosial, kultural, hingga politik. Namun dalam konteks Bahasa Indonesia, lema “medium” dan “media” cenderung tidak ada pemaknaan yang berbeda dari segi etimologi. Bukan berarti ketika pembahasan dalam buku ini penggunaan “media” lebih bersifat atau bermakna teknologi yang digunakan dalam penyampaian pesan semata, melainkan dalam tahap makro kata “media” itu sudah mencakup perspektif “medium” itu sendiri. Sehingga ketika pembahasan media siber, maka termasuk di dalamnya penulis sedang menguraikan “medium” itu sendiri. DaftarPustaka Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Prenadamedia Group : Jakarta. 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 12 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/ Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber. Prenamedia Group : Jakarta Kozinets, Robert. 2010. Netnography. Doing Ethnography Research Online. Sage Publications : London 2021 Dasar-Dasar Komunikasi Digital 13 Tim Teaching Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/