🎧 New: AI-Generated Podcasts Turn your study notes into engaging audio conversations. Learn more

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Full Transcript

Merenungkan Makna Berpikir Kritis 01 BAB 1 MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK...

Merenungkan Makna Berpikir Kritis 01 BAB 1 MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 02 Q.S. Ali Imrān 190-191 ١٩٠ ‫ِا َّن ِ ِۡف َخلۡ ِق ال َّس ٰم ٰو ِت َو ۡ َاۡل ۡر ِض َوا ۡخ ِت ََل ِف ال َّ ۡي ِل َو َّالَّنَ ِار َ ٰۡليٰت ِ ا ُۡل ِوِل ۡ َاۡللۡ َب ِاب‬ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190) َٰ ‫َّ ِاَّل ۡي َن ي َ ۡذ ُك ُر ۡو َن ا‬ ِ‫اّلل ِق َيا ًما َّوقُ ُع ۡو ًدا َّوعَ ٰٰل ُجنُ ۡو ِ ِِب ۡم َوي َ َت َفكَّ ُر ۡو َن ِ ِۡف َخلۡ ِق ال َّس ٰم ٰوت‬ ١٩١ ‫َو ۡ َاۡل ۡر ِض ۚۚ َربَّنَا َما َخلَ ۡق َت ٰه َذا ََب ِط ًَل ۚ ُس ۡب ٰحنَ َك فَ ِقنَا عَ َذ َاب النَّ ِار‬ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 191). MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 03 Asbabun Nuzul Diriwayatkan dari Aisyah Ra., Rasulullah Saw. ingin beribadah malam itu. Aisyah mendukungnya. Rasulullah berwudhu dan shalat lama hingga menangis, merenungkan Al-Qur’an. Menjelang subuh, Bilal melihat beliau masih menangis dan bertanya kenapa, meski dosa-dosanya sudah diampuni. Nabi menjawab bahwa beliau ingin menjadi hamba yang bersyukur, terutama karena malam itu Allah menurunkan ayat yang sangat penting untuk dihayati. Ayat-ayat tersebut adalah Q.S. Ali 'Imran 3: 190-191. Rasulullah menegaskan pentingnya memahami makna dan isi kandungan Al-Qur’an, bukan sekadar membacanya. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 04 Isi dan kandungan ayat 1 Langit, Bumi, dan Diri: Tanda Kebesaran Allah untuk Umat Beriman Begitu banyak tanda kebesaran Allah di langit, bumi, dan manusia, sebagai sarana berpikir untuk umat beriman. 2 Akal dan Budi: Kunci Memahami Kebesaran Alam Semesta Penciptaan alam semesta harus dipikirkan, diteliti, dan dieksplorasi agar hikmah dan tujuannya dapat diambil secara positif. 3 Ulil Albab: Pemandu Menuju Pencerahan dan Kebijaksanaan Manfaat dan hikmah alam semesta hanya dapat dipahami oleh orang-orang berakal sehat dan berakal budi, yaitu ulil albab. 4 Ulil Albab: Hati Nurani yang Memandu Menuju Taqarrub Ulil Albab adalah orang berakal lurus dan nurani bersih yang memikirkan penciptaan alam, mendekatkan diri kepada Allah. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 05 Isi dan kandungan ayat 5 Ulil Albab dan Kondisi Kehidupan Ulil Albab selalu mengambil manfaat dari ciptaan Allah dalam segala kondisi, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat luas. 6 Pemikiran Ulil Albab yang Kritis Ulil Albab berpikir kritis, obyektif, dan seimbang, menghasilkan manfaat, kedamaian, dan solusi terbaik tanpa kebencian atau kebimbangan. 7 Taqarrub kepada Allah: Kunci Kesuksesan Orang beriman harus menggunakan akal untuk menyadari ciptaan Allah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan meraih keselamatan dunia akhirat. 8 Peran Ulil Albab dalam Kehidupan Ayat ini mendorong adanya pemikir dan penengah di masyarakat untuk menghindari hoax, berita bohong, dan informasi salah. MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 06 Hadis Terkait “Dari Abi Dzar r.a. Nabi Saw. bersabda: “Pikirkanlah mengenai segala sesuatu (yang diciptakan Allah), tetapi janganlah kalian memikirkan tentang Dzat Allah, karena kalian akan rusak” (H.R. Abu Syeikh). MEMBIASAKAN BERPIKIR KRITIS DAN SEMANGAT MENCINTAI IPTEK 07 Isi dan kandungan Hadis 1 Mengkaji Ciptaan Allah dengan Bijak Hadis ini mengajarkan berpikir kritis dan positif tentang ciptaan Allah, tetapi melarang memikirkan Dzat-Nya. 2 Memahami Keterbatasan Pemikiran Manusia Memikirkan Dzat Allah terlarang karena akal manusia tak mampu mencapainya; fokus pada makhluk-Nya mencegah kesesatan. 3 Menjaga Kapasitas Akal Berilmu Berilmu dimulai dari berpikir tentang makhluk dan alam, tidak melampaui kapasitas akal dengan memikirkan Dzat Allah. 4 Mendekatkan Diri pada Allah Berpikir ada batasnya, untuk mencegah kebingungan. Akal digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan menjauh.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser