Obat Anti Reumatik, Gout, Muscle Relaxant, dan Osteoporosis PDF

Summary

This document discusses various medications used for musculoskeletal conditions, including rheumatoid arthritis, gout, muscle relaxants, and osteoporosis. It details the mechanisms of action, side effects, and considerations for different types of medication. The document emphasizes the importance of understanding the underlying causes and disease progression for effective treatment planning.

Full Transcript

K 26. Obat Anti Reumatik, Gout, Muscle Relaxant, dan Osteoporosis siap pakai , nunggu translate ppt muscle relaxant ‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ حِيم‬ Kita akan belajar obat oba...

K 26. Obat Anti Reumatik, Gout, Muscle Relaxant, dan Osteoporosis siap pakai , nunggu translate ppt muscle relaxant ‫ِبسْ ِم هَّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ حِيم‬ Kita akan belajar obat obat yang sering digunakan pada penyakit penyakit sistem muskuloskeletal Penyakit dalam muskulo ini sangat banyak sekarang kita akan belajar penyakit yg spesifik A. ANTI RHEUMATOID ARTHRITIS Rheumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun yg menyerang pada area persendian. ada banyak faktor penyebabnya salah satunya genetik, yang mengakibatkan sel sel di area persendian, terutama jaringan sinovial diserang sel sel imun. Terutama mengenai persendian yang kecil kecil dan pada kondisi yang lebih advance bisa menyerang seluruh tubuh. Biasanya mengakibatkan bengkak sampai terjadi deformitas Rheumatoid arthritis ini sifatnya progresif, jadi kita hanya bisa menekan agar tidak semakin progresif,mengurangi inflamasi, dengan mengurangi inflamasi maka akan mengurangi nyeri Yang diserang itu daerah dari persendian, di daerah joint ada jaringan sinovial itu yang diserang dan terjadi inflamasi Rheumatoid arthritis ini menggerus tulang, jadi tidak digerakkan saja sudah sangat nyeri, lama-kelamaan akan menyebabkan deformitas -> kehilangan fungsi Target terapi sesungguhnya adalah menekan sistem imun agar tidak bekerja terlalu keras untuk melawan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang diserang daerah persendian (jaringan sinovial). Ciri khasnya biasanya bengkak merah karena sel sel imun menyerang persendian,kadang juga menggerus tulangnya makanya sangat nyeri Pada gambar ini terlihat kemerahan, bengkak dan tulangnya sudah mulai tergerus. Secara umum ada 2 jenis obat yaitu: 1. Anti inflamasi , seperti NSAID/ kortikosteroid, pengobatan utamanya untuk mengurangi nyeri. 2. DMARDs, seperti adalimumab,cyclosporine. Fungsinya mengurangi inflamasi dengan cara mengendalikan sistem imun dan mengurangi progresivitas dari penggerusan tulang DMARDs yang berguna untuk mengurangi inflamasi dengan cara mengendalikan sistem imun dan mengurangi progresivitas dari tulang yang digerus Ada 2 golongan antirheumatik yaitu biologic dan non biologic Biologic DMARDs: -mab (monoclonal antibody): disuntikkan pada orang yang menderita autoimun termasuk rheumatoid arthritis. Pemberian obat tergantung dengan tipe rheumatoid arthritisnya Non Biologic DMARDs: obat-obatan kimia, bukan antibody, contohnya azathioprine, penicillamine, dll Target kerjanya berbeda beda tapi tidak harus semuanya dikasih dalam 1 org tergantung tipenya DMARDs diresepkan bersama obat anti inflamasi Pemberian obat belum tentu pasti mencakup semuanya Biologic DMARDs kerugiannya karena antibodi yang besar bisa menimbulkan reaksi antibodi Bentuk sediaan, harus di injeksi. Pemberian obatnya tidak harus diberikan terus menerus jika tidak kambuh bisa dihentikan.Tetapi untuk golongan anti inflamasi harus dikonsumsi menerus. - Pada ibu hamil janin akan berkembang dan sel terus membelah, jika diberikan obat non biologic DMARDs maka akan mengganggu perkembangan janin, makanya menjadi kontraindikasi - Hydroxychloroquine itu metaboliknya mengendap di retina sehingga seringkali menyebabkan gangguan penglihatan - Biologic itu pasiennya diinjeksi sehingga kurang nyaman Fungsinya mengurangi inflamasi, menghilangkan nyeri, bisa mengurangi radiographic progression, bisa menghambat destruksi tulang efek samping nsaid: perdarahan lambung, gangguan ginjal Non biologic DMARD’s menghambat proliferasi sel. biologic harganya mahal dan tidak nyaman digunakan - Short-acting glucocorticoids Sama dengan yang ada di dalam tubuh kita - Intermediate-acting glucocorticoids Nyeri telan karena batuk dan radang -> methyl - Long-acting Dexamethasone dll - Topically acting glucocorticoids Fluocortolone dll Ini sudah dijelaskan di kuliah sebelumnya, jadi di skip Menghambat kerja imonodepresan anti inflamasi Ini juga udah dibahas dikuliah sebelumnya Ini juga udah dibahas dikuliah sebelumnya - Dalam jangka panjang menyebabkan serious adverse effects - Berfungsi mengendalikan inflamasi, mengontrol penyakit - Indikasinya, DMARD itu tidak bisa berdiri sendiri sehingga harus diberikan obat antiinflamasi - Steroid tidak punya efek analgetic, jadi kalo pasien datang dengan nyeri dan pembengkakan harus tetap diberikan analgetic - Inflamasi menyebabkan nyeri tapi ga bisa langsung mengurangi nyerinya karena bekerjanya antiinflamasi itu dengan mengurangi inflamasi sehingga selama waktu kerja antiinflamasi tetap harus diberikan analgetic Bentuk sediaannya Paruh waktunya 1,5 jam, tapi kalo long-acting cukup 1 kali sehari, kalo intermediate-acting itu 2-3 kali sehari Kadang menyebabkan edema karena disukai oleh natrium, satu molekul natrium diikuti oleh 8 molekul air sehingga glukokortikoid di tubulus proksimal menarik natrium makanya biasanya diikuti oleh air, tapi efek anti inflamasinya makin ke bawah makin kuat, jadi golongan prednisolone kalah terhadap methylprednisolone -> glukokortikoid Dexamethasone itu kerjanya long acting dan ternyata efek anti inflamasinya cukup kuat dibandingkan obat yang di slide sebelumnya, makanya dosisnya cukup 2 mg, sedangkan methyl itu 4-8 mg Steroid kalo digunakan dalam jangka waktu yang pendek itu tidak ada masalah, tidak akan ada efek samping, tapi pada autoimun itu kan jangka panjang maka akan timbul efek sampingnya Side effectnya tergantung lama dari terapinya, semakin lama maka ESO akan semakin banyak Kalo sudah memberikan terapi steroid dalam waktu panjang dan dosis yang lumayan besar maka tidak boleh langsung menghentikan terapinya karena secara alami itu kita punya steroid, tapi karena inflamasi tinggi maka diberikan obat dalam bentuk steroid. Kortisol dalam tubuh itu sudah terbiasa dalam jumlah yang sangat banyak, maka CRH dan ACTH nya jadi sedikit, tapi kalo kortisol sedikit maka akan jumlahnya banyak pada CRH dan ACTH. Karena banyak di tubuh sudah terbiasa CRH dan ACTH rendah sehingga ketika tiba-tiba dihentikan maka hypothalamus dan hypophysisnya bingung. ACTH dan CRH itu hormon dan kerjanya butuh waktu harian bahkan bulanan untuk nanti bisa akhirnya menghasilkan jumlah yang normal, makanya terapi steroid tidak boleh langsung dihentikan dalam waktu yang pendek, kalo mau mengurangi terapinya harus diturunkan pelan-pelan dosisnya Siklus kortisol paling tinggi pada pagi hari, makanya kalo pemberian steroid itu pemberiannya pagi hari mengikuti irama sirkadian -> untuk pemberian jangka panjang, kalau hanya untuk nyeri telan dll itu tidak usah memperhatikan ini Mengikuti irama sirkadian karena ada hubungannya dengan HPA Axis, jadi agar kerjanya sejalan Selalu mulai dengan low dose HPA axis butuh waktu bulanan atau tahunan untuk kembali normal sehingga obat tidak bisa dihentikan tiba-tiba Efeknya tergantung lama terapi Mengikat air, proliferasi sel lemak, meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, makanya kalo kita memberikan terapi steroid jangka panjang yang sering terjadi pada pasiennya itu dikenal dengan cushing’s syndrome adalah Kumpulan gejala yang terjadi akibat efek steroid yang berkumpul dalam jumlah banyak di dalam tubuh, terjadi emotional disturbance, moon facies, resorpsi tulang sehingga sering terjadi osteoporosis, proliferasi sel lemak sehingga moon facies dan buffalo hump, muscle wasting, purpura karena pembuluh darahnya rapuh, striae abdominal sehingga pada wanita dia tidak mens karena glukokortikoid steroid itu precursor progesterone dan estrogen sehingga ini semua dikenal dengan cushing’s syndrome Bisa dibaca sendiri ya Baca sendiri ya Tidak boleh diberikan pada kondisi seperti ini, tapi pada pasien RA steroid itu termasuk obat yang mengendalikan penyakitnya sehingga mau tidak mau tetap harus diberikan Bahasa awamnya asam urat -> peningkatan kadar Asam urat itu produk dari metabolisme purin kita, purin itu suatu komponen dari asam nukleat kita, asam nukleat kita kan yang menyusun DNA letaknya di inti sel. Purin itu esensial untuk tubuh kita. Sel tua itu kan harus diganti oleh sel-sel baru berarti ada supply dan demand, berarti tubuh membreakdown sel-sel yang keluar sehingga tubuh kita ada purin dan juga untuk membuat sel itu tubuh butuh purin, jadi tubuh itu butuh purin tapi mengeluarkan purin juga Makanan yang tinggi purin -> kacang, jeroan. Makanan yang tinggi protein biasanya sekaligus tinggi purin Kebutuhan purin dan purin yang diekskresikan itu harusnya seimbang pada kondisi normal, tapi pada keadaan terlalu banyak mengkonsumsi purin dan pengeluarannya terbatas maka akan terjadi kadar purin dalam tubuh tinggi dan purin harus diubah tapi yang mengubah terbatas sehingga timbul penyakit yang disebut gout (asam urat), jadi purin di dalam tubuh kita mengalami transformasi, jadi purin bisa berasal dari diet atau breakdown sel yang rusak, purin itu suatu yang harus dikeluarkan oleh tubuh, tubuh punya suatu enzim yang membuat purin itu berubah menjadi zat yang bisa dikeluarkan lewat kencing, namanya uric acid, enzim yang mengubah purin menjadi asam urat nama enzimnya adalah xanthine oksidase Pada hypoxanthine itu harus dikeluarkan dari tubuh kita karena tidak baik untuk tubuh kita Xanthine oxidase mengubah hypoxanthine menjadi xanthine dan xanthine berubah menjadi asam urat Asam urat pada jumlah yang sedikit itu masih larut dalam tubuh kita, tapi kalau terlalu banyak dia tidak bisa larut, kristal asam urat itu kemudian menjadi masalah karena terlalu banyak akan mengendap pada sendi, kalo ada patologis maka sel inflamasi datang mau makan kristal urat yang ada di persendian sehingga menimbulkan sakit gout Asam urat itu tujuannya memang untuk dibuang dari urine tapi kalo kelamaan mengendap maka akan menjadi batu ginjal namanya batu ginjal karena gout Jadi karena produksi uric acid kebanyakan yang karena dietary intake berlebih atau cell breakdown berlebih sehingga produksi asam urat banyak dan timbullah gout Jadi pengobatannya dengan memberikan obat yang menghambat xanthine oxidase yaitu allopurinol Prinsip menurunkan jumlah asam urat dalam tubuh 1. kurangi produksi, berikan obat obat yang (allopurinol) 2. mempercepat ekskresi asam urat lewat urin Uricosuric menghambat reseptor URAT-1, jadi pada tubulus distal itu ada suatu bagian dari tubulus distal pada ginjal yang fungsinya untuk reabsorpsi, nah asam urat kalau sudah lewat filtrasi akan direabsorpsi pada tubulus distal oleh suatu reseptor asam urat namanya URAT-1, kerja uricosuric adalah menghambat reseptor tersebut sehingga reseptor tidak bisa mereabsopsi asam urat Kalo minum obat uricosuric pasiennya suruh banyak minum karena kalau tidak banyak minum maka tidak ada gunanya, malah mengkristal menjadi batu ginjal Sering digunakan pada gout yang sedang parah Berasal dari tanaman aolcicum autumnale Pada penyakit gout, itu biasanya orangnya sudah tua, orang dengan gout itu tau dari pemeriksaan misalnya asam uratnya tinggi (laki-laki lebih dari 7 dan perempuan lebih dari 6), maka pasiennya harus dikasih terapi berdasarkan gejala dan tanda, itu boleh diberikan allopurinol untuk mengurangi gejalanya, sifat asam urat itu seperti garam, kalo konsentrasi garam tinggi maka dia tidak akan larut di dalam air dan sebaliknya, pada kondisi orang gout dan sudah ada gejala otomatis produksinya akan berkurang sementar aeksresi akan bertambah, berarti keseimbangan air dan asam urat dalam tubuh akan berubah, asam urat turun berarti kristal yang mengendap akan terlarut, karena terlarut akan membentuk kristal yang kecil-kecil, pasien sering kemudian goutnya itu kambuh yang awalnya cuman linu menjadi bengkak merah karena kristal asam urat mulai larut membentuk kristal kecil-kecil yang menarik sel inflamasi. Ini yang terjadi karena jumlah asam urat turun, kristal larut menjadi kecil, nah kristal kecil ini menarik sel inflaamsi yang kemudian menjadi bengkak, kalau kondisinya begini bisa ditambahkan steroid atau colchicine, jadi colchicine ini obat antiinflamasi, menghambat migrasi leukosit. Jadi allopurinol lanjut tapi ditambah colchicine Makanya pada pasien gout itu sering diberikan allopurinol, prophylaxis, dan colchicine Salah satunya pada otot otot yang mengalami kontraksi terus menerus, seperti salah tidur hal yang dilakukan adalah mengurangi ketegangan atau kontraksi ototnya pada pasien cp butuh obat yang fungsinya untuk merelaksasi otot, biasanya disebut muscle relaxant Prinsip terjadinya kontraksi Ada neurotransmitter acetylcholine, merangsang kalsium di otot untuk menggerakkan actin myosin Neuro itu di dalamnya terdapat banyak acetylcholine, kalo ada suatu rangsang berupa aliran listrik, ada perubahan kadar ion, jadi vesikel yang isinya Ach itu arah ke gapnya itu, di gap itu vesikel melebur bersama dengan sitosol, jadi asetilkolin terus dilepas ke gapnya, di gap ada reseptor nikotinik yang akan berikatan dengan asetilkolin, ikatan antara asetilkolin dengan reseptor nikotinik akan membuka suatu kanal ion natrium dan kalsium, jadi natrium dan kalsium masuk, kalium keluar karena di gapnya kalsiumnya polaritasnya naik, jadinya polaritasnya naik karena yang keluar hanya kalium sehingga terjadi depolarisasi sehingga aktin dan myosinnya bekerja Pada pasien cerebral palsy, seringkali ada masalah pada SSP yang mengakibatkan otak mengirimkan sinyal listrik terus menerus ke otot, jadinya otot spastik, jadi sangat nyeri, ada obat-obatan yang bekerja pada bagian dari otak yang mengirim sinyal listrik terus menerus, obat yang bekerja untuk menghambat itu disebut muscle relaxant yang bekerja secara sentral, dikenal dengan nama spasmolytic/spasmodic, contoh obatnya itu dantrolene, baclofen, diazepam Dantrolene dan baclofene bekerja di pusat motorik otak Diazepam bekerja di spinal cord Efek samping dari obat-obat ini meningkatkan neuron inhibisi dari susunan saraf pusat, jadi SSP ada eksitasi yang membuat kita bangun dan ada yang mempunyai neuron inhibisi yang membuat ngantuk, tidur, dll. Obat-obatan spasmolitik itu meningkatkan inhibisi dan mengurangi eksitasi. Reseptor gabba itu reseptor utama pada neuron inhibisi, jadi kalo reseptor gaba berikatan dengan obat-obatan ini maka inhibisi naik otot jadi rileks Inhibisi/supresi SSP: ngantuk, relax, dll Muscle relaxant yang bekerja di perifer Di perifer ada neural muscular junction, makanya bekerjanya pada NMJ ini Ada 2 jenis, non depolarisasi dan depolarisasi Non depolarisasi: obat bekerja sebagai antagonis kompetitif dari asetilkolin, jadi dia menghalangi asetilkolin berikatan dengan reseptor nikotinik, karena tidak bisa berikatan kanal ion tidak bisa terbuka dan proses ini tidak terjadi Depolarisasi: cara kerjanya succinylcholine itu analog dari asetilkolin, jadi suksinilkolin berikatan pada reseptor nikotinik, kerjanya sama dengan asetilkolin dan otomatis akan membuka kanal ion sehingga terjadi depolarisasi, tapi asetilkolin kerjanya sekali doang, tapi kalo suksinilkolin itu akan berikatan terus, jadi depolarisasi sangat tinggi sampai satu titik ototnya sudah tidak bereaksi apapun lagi dan otot relaksasi terus-menerus. Non depolarisasi: racun curare tapi kalo sekarang yang dipakai itu atracurium, mivacurium, dll Depolarisasi succinylcholine, nama dagangnya suxamethonium Saat mau operasi, pasien ditidurin, saat mau intubasi maka dikasih muscle relaxant, atau pada pasien cerebral palsy ESO: obat muscle relaxant yang bekerja pada NMJ sering terjadi penyakit hipertermia malignant, jadi karena ototnya kontraksi terus-menerus, jadi reticulum sarkoplasma, kalsium kalo sudah terlalu banyak maka ditangkap reticulum sarkoplasma, tapi pada orang tidak mampu reticulum sarkoplasma nya untuk menangkap kalsium sehingga terjadi hipertermia malignant dengan manifestasi klinis spasme dan hipertermi Penyakit yang sering terjadi pada wanita penyakit yang ditandai dengan kepadatan tulang yang berkurang karena tidak seimbang antara bone remodeling dan bone resorption sehingga pasiennya itu tulangnya sangat rapuh dan ketika tersandung sedikit saja bisa patah, tulangnya itu kopong Bisa terjadi osteoporosis karena pada tulang yang normal itu selalu ada kerjaan, remodelling dan reabsorpsi (mengambil jaringan tulang yang sudah ada), pada orang normal remodelling dan reabsorpsi itu seimbang sehingga tulang tetap bisa menahan tubuh, tapi pada pasien wanita yang sudah menopause itu remodelling turn tapi reabsorpsi naik sehingga tulangnya kopong Pada remodelling ada 2 sel yang terlibat yaitu osteoclast dan osteoblast, bone remodelling terjadi di bawah kontrol hormon sistemik (GH, hormon adrenal (steroid estrogen, progesterone)), dipengaruhi oleh mineral yang ada di dalam tubuh kita, jumlah mineral dalam tubuh menentukan remodelling, kalo kekurangan kalsium maka tulang akan di breakdown, kemudian ada sekresi autokrin dan parakrin lokal. Fungsi remodelling itu intinya menjaga agar jumlah kalsium dalam tubuh tetap homeostatis, kalo kalsium tubuh kurang otomatis otot tetap membutuhkan kalsium jadi tubuh berpikir mengambil Tabungan kalsium di tulang sehingga tulang direabsorbsi oleh tubuh untuk digunakan oleh otot Jadi sel-sel tulang (osteosit) yang bisa jadi osteoblast atau osteoklast tergantung pada sinyalnya, osteoblast kalo ada parathyroid hormon, vitamin D, dll dia akan tetap menjadi osteoblas yang berfungsi untuk membangun tulang, ketika parathyroid hormon dan vitamin D tidak ada maka osteosit akan berubah menjadi pro osteoklast yang punya tonjolan protein namanya RANK yang nanti di permukaan tulang itu ada yang namanya RANKL, kalo pro osteoklast yang punya RANK berikatan dengan molekul yang dikeluarkan oleh osteosit yaitu RANKL maka kemudian pro osteoklast akan berubah menjadi osteoklast yang punya tonjolan seperti makrofag yang fungsinya mengeluarkan suatu asam yang kemudian menggerus tulang tersebut Ketidakseimbangan remodelling dan resorbsi Yang menyebabkan terjadinya gangguan proses remodelling pada tulang itu sangat kompleks tapi dipengaruhi oleh sistem endokrin, hormon, dan mineral Banyak mulai terjadi pada wanita menopause karena estrogen dan progesterone ternyata dibutuhkan untuk remodelling dan estrogen dan progesterone pada menopause itu turun sehingga remodelling terganggu dan resorbsi menjadi lebih banyak sehingga lebih rentan terkena osteoporosis, kalo periode menopause lebih panjang maka lebih mungkin lagi terkena osteoporosis Modifiable: obat-obatan seperti glukokortikoid (pemberian steroid jangka panjang itu meresorpsi tulang sehingga bisa terjadi osteoporosis), tidak suka minum susu, tidak suka makan daging, tidak suka makan ikan (kalo kadar kalsium dan vitamin D sedikit maka bisa terjadi osteoporosis), lacking physical activity (kepadatan tulang yang kuat, fracture micro itu bagus untuk tulang karena fraktur micro itu tubuh akan meningkatkan remodelling dan tulang meningkat kepadatannya), body weight (pada orang yang gemuk sudah ada gangguan hormon sehingga tulang menahan beban yang lebih banyak) Non modifiable: ras kaukasia dan asia, menopause di skip Bifosfonat berarti fosfatnya ada dua, bifosfonat merupakan salah satu first line therapy untuk osteoporosis, contohnya etidronate, clodronate, tiludronate Cara kerjanya itu dia karena fosfat, jadi dia berikatan dengan kalsium yang ada di tulang, karena berikatan dengan kalsium di tulang maka tulangnya lebih resisten terhadap resorpsi dari osteoklast, jadi dia ada 2 fosfat yang berikatan dengan kalsium, ikatannya kuat, karena osteoklas meresorpsi tulang, kalo kalsium berikatan dengan fosfat maka tulangnya jadi tidak bisa diresorpsi oleh osteoklas RANKL adalah suatu protein yang ada pada permukaan sel yang nanti kalo berikatan dengan RANK akan mengubah atau mengaktifkan pro osteoklast menjadi osteoklast, ada obat-obatan yang mencegah RANKL tidak keluar sehingga pro osteoklast tidak berubah menjadi osteoklasst, contoh obatnya adalah denosumab yang akan menghambat RANKL sehingga gagal mengubah pro osteoklast menjadi osteoklast Mineral, seperti kalsium, dll Osteoporosis prevention and screening Harus punya kadar mineral yang normal di dalam tubuh (dengan cara minum susu, makan ikan, daging, telur, sereal tinggi kalsium) Exercise (lari, senam, menari, dll) BMD test Pada kalsium tinggi maka kemungkinan terjadi fraktur itu tinggi, semakin tinggi kalsium maka kemungkinan terjadi fraktur karena osteoporosis rendah Ketika vitamin D tinggi maka kemungkinan fraktur lebih rendah Vitamin D penting karena sebagai hormon yang bekerja pada reseptor yang kemudian akan meregulasi metabolisme dari kalsium, kalsium itu larut air Dokter menjelaskan lumayan banyak bolak balik slidenya jadi mudah mudahan bisa dipahami ya. Terimakasiii semoga oneshot aamiin

Use Quizgecko on...
Browser
Browser