ITR 5-8 (Malaysian Duck Farming Guide) PDF
Document Details
Uploaded by ImpartialVolcano9680
Tags
Summary
This document provides an overview of different aspects of duck farming, including nutritional data for duck and chicken eggs, domestication procedures, anatomical features, advantages, disadvantages, classifications, and different types of ducks. It also covers duck management practices and considerations for breeding.
Full Transcript
ITIK Kandungan Nutrisi Telur Itik dan Telur Ayam BAGIAN TELUR AYAM TELUR ITIK AIR (%) 74,0 71,0 K.H. (%) 0,9 0,5 PROT. (%) 12,4 13,0 LEMAK (%) 11,7 14,5 ABU (%) 1,0...
ITIK Kandungan Nutrisi Telur Itik dan Telur Ayam BAGIAN TELUR AYAM TELUR ITIK AIR (%) 74,0 71,0 K.H. (%) 0,9 0,5 PROT. (%) 12,4 13,0 LEMAK (%) 11,7 14,5 ABU (%) 1,0 1,0 KALORI/100 gr 163,0 189,0 DOMESTIKASI TELUR ITIK DIERAMKAN PADA AYAM ATAU ITIK MANILA ANAK ITIK LIAR DIPELIHARA SAMPAI BESAR DAN MENJADI JINAK ITIK YANG SUDAH BESAR DIKURUNG SAMPAI JINAK Itik yg diternakkan sekarang : Anas domesticus ➔ yg berasal dari itik liar Anas boscha (Anas platyrhynchos) Itik manila (entok) ➔ berasal dari Anas moschata (Cairina moschata) Itik bersifat omnivora ➔ makan biji-bijian, hijauan, umbi-umbian dan makanan yg berasal dari hewan Kondisi liar ➔ monogamous Jinak ➔ polygamous ANATOMI ➔ Ciri-ciri itik yg baik utk dipelihara : 1. Rangka tubuh tegak 2. Bentuk badan seperti botol memanjang ke atas 3. Mata besar bersinar dan tajam 4. Kepala kecil, leher langsing dan panjang 5. Kaki relatif pendek dibanding tubuhnya, jari-jari kaki dihubungkan satu sama lain oleh selaput renang 6. Paruh ditutupi selaput halus yg peka dan tepinya merupakan plat bertanduk 7. Tulang dada datar seperti sampan Keunggulan Ternak Itik 1. Mampu mempertahankan produksi telur lebih lama dibanding ayam 2. Walau dipelihara secara sederhana itik masih mampu berproduksi dg baik 3. Mortalitas itik umumnya kecil 4. Lebih tahan penyakit 5. Selalu bertelur di pagi hari 6. Dg pakan berkualitas rendahpun masih dapat berproduksi 7. Telurnya cocok utk telur asin 8. Pertumbuhan badannya cepat terutama pd periode awal 9. Tinggi pagar tempat melepas itik cukup setinggi 60 cm Kelemahan 1. Produksi telurnya tdk begitu konstan 2. Utk hasil yg baik pakannya bentuk basah (wet mash) 3-4 kali pd periode awal pertumbuhan, bisa pula pakan kering dlm jumlah lebih banyak serta harus tersedia air di dekatnya 3. Telur dan dagingnya tdk selaku ayam 4. Masa pause ➔ bulu rontok (moulting) cukup lama (+ 3 bulan) KLASIFIKASI A. TIPE PETELUR B. TIPE PEDAGING C. TIPE ORNAMENTAL TIPE PETELUR 1. INDIAN RUNNER (INDISCHE LOOPOEND ATAU ITIK INDONESIA) 2. KHAKI CAMPBELL (INDIAN RUNNER x ITIK ROUEN) 3. BUFF ORPINGTON Itik Indian Runner Itik Khaki Campbell Itik Buff Orpington TIPE PEDAGING 1. PEKING 2. AYLESBURY 3. ROUEN 4. MUSCOVY 5. CAYUGA Itik Peking Itik Aylesbury Muscovy (Entok) Itik Cayuga TIPE ORNAMENTAL 1. EAST INDIA 2. GREY CALL 3. MANDARIN 4. BLUE SWEDISH 5. CRESTED 6. WOOD Itik East India dan Grey Call Itik Mandarin dan Blue Swedish Itik Crested dan Wood ITIK ……lanjutan ITIK INDONESIA ITIK PETELUR : 1. ITIK MOJOSARI 2. ITIK TEGAL 3. ITIK MAGELANG 4. ITIK BALI 5. ITIK ALABIO ➔ AMUNTAI KALSEL Itik Bali ITIK INDONESIA ITIK POTONG : 1. ITIK BRANTI 2. TIKTOK TATA LAKSANA PEMELIHARAAN Sistem pemeliharaan itik : 1. Ekstensif 2. Semi intensif 3. Intensif Persyaratan Mutu Pakan Anak Itik / Starter (SNI – 2006) PK min 18% SK maks 7% Lemak kasar maks 7% EM min 2700 kkal/kg Total aflatoksin maks 20 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 0,9 – 1,2% Asam amino : - Lisin min 0,9% - Metionin min 0,4% - Metionin + sistin min 0,6% Persyaratan Mutu Pakan Itik Dara / Grower (SNI – 2006) PK min 14% SK maks 8% Lemak kasar maks 7% EM min 2600 kkal/kg Total aflatoksin maks 20 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 0,9 – 1,2% Asam amino : - Lisin min 0,65% - Metionin min 0,3% - Metionin + sistin min 0,5% Persyaratan Mutu Pakan Itik Bertelur / Layer (SNI – 2006) PK min 15% SK maks 8% Lemak kasar maks 7% EM min 2650 kkal/kg Total aflatoksin maks 20 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 3 – 4% Asam amino : - Lisin min 0,35% - Metionin min 0,8% - Metionin + sistin min 0,6% A. Pemeliharaan Anak Itik Anak itik ➔ butuh brooder (= anak ayam) Anak itik yg baru tiba ➔ air minum yg diberi susu kental manis atau gula ➔ mengurangi stress ➔ 1 jam berikutnya diberi pakan sedikit demi sedikit tapi frekuensinya sering Suhu ideal minggu pertama sekitar 29,4 – 32,2°C ➔ lihat penyebaran itik Itik yg kedinginan cukup lama ➔ penyakit radang paru-paru (pneumonia) B. Pemeliharaan Grower Itik umur 5 – 22 minggu Umur 5 – 10 minggu ➔ 100 ekor/10 m² Dewasa ➔ 100 ekor/25 m² Itik tumbuh cepat sampai umur 2 bulan ➔ selanjutnya laju pertumbuhannya menurun Perlu diperhatikan keseragamannya (BB) ➔ X + 10% ➔ seperti pd ayam petelur Umur 5 bulan saat mulai bertelur BB = 1,4kg ➔ pemberian pakan dibatasi/diatur (restricted feeding) C. Pemeliharaan Masa Produksi Umur > 22 minggu Pemeliharaan itik petelur ➔ telur konsumsi dan tetas Sbg telur konsumsi ➔ tdk perlu pejantan (mengurangi kecepatan rusaknya telur dan pemborosan pakan) Perlunya sarang bertelur (40x40x30 cm) utk 6 ekor itik Pakan diberikan 2 kali / hari ➔ pukul 9 dan 13 Ransum masa produksi ➔ protein 16-18%, energi 2.700 kkal/kg, kalsium 3,25% dan fosfor 0,47% Itik mudah stress bila terjadi perubahan susunan ransum ➔ manfaatkan sumber pakan potensial yg ada di sekitar peternakan D. Pemeliharaan Masa Moulting 1 th itik moulting : 1-2 kali Saat moulting dlm satu populasi produksinya menurun 10-20% Utk mempercepat tumbuhnya bulu ➔ itik dipisahkan dari yg lain ➔ perawatan baik ➔ 1,5 bulan itik dapat bertelur kembali Pembibitan Itik Ada 2 cara pd pembuatan bibit sendiri : 1. membeli telur ➔ ditetaskan 2. menghasilkan telur tetas sendiri dari induk itik milik sendiri Membeli DOD di pasaran ➔ itik khaki campbell Seleksi Seleksi Induk : 1. Umur 1-2 th 2. Tdk menggunakan induk terlalu muda ➔ anaknya lemah dan mudah terserang penyakit 3. Tdk menggunakan induk terlalu tua ➔ kerabang tebal (susah menetas) ➔ bila menetas : anak kerdil dan pertumbuhannya lambat 4. Tdk menggunakan telur tetas dari induk yg masa moulting ➔ mutu telur kurang baik (kuning telurnya kecil) ➔ anaknya lemah dan kerdil 5. Sebaiknya menggunakan telur tetas dari itik yg mengalami masa puncak produksi Seleksi Telur 1. Telur berkerabang ideal ➔ tdk terlalu tipis / tebal 2. Bentuknya normal ➔ oval sempurna 3. Berat rata-rata 65 gram/butir Penetasan (25-28 hari) 1. Secara alami - 1 ekor ayam buras ➔ 30 butir telur itik - 1 ekor entok ➔ 20 butir telur itik 2. Mesin tetas - minggu I : 38,6°C - minggu II : 38,9°C - minggu III : 39,2°C - minggu IV : 39,4°C 3. Sekam padi ➔ di Bali, Lombok, Kalsel Sexing (pemilihan jenis kelamin) 1. Memegang anak itik (hand sexing) - bila kloaka tampak tonjolan sebesar jarum atau mirip akar coklat keabu-abuan ➔ jantan - warna kloaka keabu-abuan ➔ jantan - warna kloaka kemerah-merahan ➔ betina 2. Tanpa memegang (voice sexing) a. itik dewasa : - jantan > daripada betina - jantan ada 2-3 bulu ke atas - bulu pejantan lebih gelap dan mengkilap - bulu leher pejantan berbentuk cincin melingkar b. Anak itik (meri) Jantan : Betina : Kepala - besar, bulu kasar - kecil, bulu halus Suara - besar/berat - keras/terang Gerak - tenang - gelisah Bulu - lebih kasar - lebih halus Paruh - gelap - transparan Penyakit Itik 1. Duck cholera 2. Salmonellosis 3. Snot 4. CRD 5. Botulismus 6. Marek 7. Aflatoksin 8. Hepatitis 9. Pneumonia 10.Koksidiosis PENETASAN TELUR Seleksi Telur Tetas Berasal dari ayam betina (induk) yang dipelihara dengan ayam jantan Induk telah bertelur selama 2-3 bulan ➔ telur yang dihasilkan sudah seragam. Besar, bentuk dan warna telur harus seragam sesuai dengan sifat induk (genetis). Kerabang harus kuat. Berat telur kurang lebih 56,5 gram (Leghorn), 60 gram (RIR) atau 40 gram (Kampung). Bebas dari cacat telur. Index telur yang baik adalah 74%. Perawatan Telur Tetas 1. Pengumpulan telur dilakukan 3 kali sehari dalam kandang untuk mencegah telur jangan kotor dan terpengaruh oleh suhu udara yang ekstrim (panas dan dingin). 2. Kebersihan telur : Telur yang bersih dari kandang sangat baik menetasnya. Apabila telur kotor bakteri atau organisme yang lain dapat masuk melalui pori-pori dan merusak isi telur. 3. Penyimpanan telur tetas Penyimpanan telur yang terlalu lama pada suhu dibawah 40°F harus dicegah. Penyimpanan telur tetas pada suhu diatas 60°F tidak baik bila terlalu lama. temperatur yang paling baik untuk penyimpanan telur tetas adalah antara 50 – 60°F. Dalam jangka waktu yang relatif lama. Batas penyimpanan telur tetas adalah 10 hari dan maksimum 2 minggu. Tetapi 7 hari atau kurang dari 7 hari adalah yang paling baik. Pada saat telur dikeluarkan (oviposition) embryo telah mencapai stadium istirahat (blastoderm). Kelembaban yang tinggi lebih baik dari yang rendah dan kelembaban relatif yang baik untuk penyimpanan adalah 60%, dan tidak boleh lebih dari 80%. Bila penyimpanan lebih dari 1 minggu telur harus diputar dan ujung yang tumpul selalu pada bagian atas. Tempat penyimpanan telur sebaiknya harus terlindung dari pengaruh panas dan angin langsung PENETASAN TELUR Mesin tetas = Incubator Setter = mesin tetas yang digunakan khusus untuk pengeraman telur selama 17 hari Hatcher = mesin tetas yang digunakan khusus untuk penetasan telur yaitu hari ke 18-21 Regulator = alat pengatur suhu incubator yang cara kerjanya secara otomatis. Incubator Skala Kecil Bagian dalam incubator Beberapa istilah dalam penetasan: Telur Tetas : telur yang diperoleh dari induk yang dikawinkan dan diharapkan selama 21 hari penetasan akan menghasilkan anak ayam Telur fertil : telur yang telah ditunasi dimana perkembangan sel telur pada saat oviposition telah mencapai stadium blastoderm. Telur fertil diperoleh dari induk yang dikawinkan dengan pejantan 30 jam setelah perkawinan (fertilitas max : 2-6 hari stl perkawinan)→ spermatozoa tahan hidup di oviduct 11-14 hari → 6-10 hari stl perkawinan telur masih fertil) Telur infertil : telur yang tidak ditunasi dan digunakan sebagai telur konsumsi Beberapa istilah dalam penetasan: Fertilitas Daya tetas (hatchability) Mortalitas selama penetasan Candling : peneropongan telur pada hari ke 6-7 dan hari ke 13-14 utk melihat embrio anak ayam Indeks telur : lebar/panjang X 100% Penetasan: - Alamiah - Buatan / artificial Proses Hatchering (skala besar) : 1. Pengeraman / Settering 2. Penetasan / Hatchering Skala kecil : settering & hatchering jadi satu Keberhasilan proses hatchering tgt: - Temperatur - Kelembaban - Sanitasi - Ventilasi - Pengontrolan Kegiatan Hatchery 1. Penampungan telur (Holding room) - Seleksi telur - Fumigasi : menghindari terbawanya kuman - Bahan fumigasi : formalin 40 % dan kalium permanganat ( per 100 cubic feet : 35 cc formalin, dan 17,5 gr KMnO4) 2. Cooling Room - Ruang pendingin/menyimpan sementara - skt 3 hari - suhu 18°C dan kelembaban 80% - Bila lebih lama, suhu 15°C, menekan proses metabolisme pada telur - Daya tetas turun 1% / hari (3-10 hari) stl hari ke 10, turun 3% / hari - Dilakukan pemutaran (turning) ➔ sebesar 45°/ jam 3. Pre heat Ruang adaptasi : Tujuan agar embrio tidak mengalami shock Selama 6 jam dengan suhu ruang 4. Setter (pengeraman): - Paling lama : 18 hari - Suhu 97 – 99°F - Diletakkan berjajar ➔ kemiringan 45° - kelembaban : skt 86 % - low humidity (82-85%) : bulu keriting - high humidity(87-88%) : kesulitan menetas, krn adanya lendir yang lengket. - Pemutaran : otomatis, setiap 1 jam, agar pertumbuhan embrio sempurna - Ditempatkan kipas angin dengan kecepatan 1425 -1450 rpm : untuk meratakan panas 5. Transfer Perpindahan dari tahap settering ke tahap hatchering Dilakukan peneropongan telur (candling), dengan lampu TL 40 Watt Telur infertil (clear chick) diafkir Selama telur ditransfer, ruang hatcher difumigasi, dengan formalin dan kalium permanganat tripel dosis 6. Hatchering (Penetasan) Skt 4 hari (18 - 21 hari) Setiap sore difumigasi dengan double dosis Kelembaban spt ruang settering, suhu dinaikkan 0,2°F Pewarnaan (Blower) : dengan formalin 200cc ditambah air 400 cc → timbul warna kecoklatan pada anak ayam yang menetas, dan tahan 5-7 hari 7. Pool Chick DOC (Day Old Chick) di : - Sexing - Debeaking - Vaksin Marek (jenis petelur)→ subcutan didaerah cervic - Seleksi : diafkir → berparuh bengkok, buta, sayap halus kecil-kecil, bulu keriting, botak, kaki bengkok, kaki kering, ompalitis, berbulu basah) - Ayam yang baik dan sehat dimasukkan kardus, siap di pasarkan. Faktor penting penetasan Suhu : tinggi → kematian embrio Kelembaban : - Rendah : dehidrasi → kekeringan → kematian embrio / menetas dengan DOC kecil - Tinggi : mencegah keluarnya air, mengurangi daya tetas Ventilasi: - Embrio perlu O2 dan menghasilkan CO2 - Embrio peka terhadap CO2 yang berlebihan Lebar Rongga Udara /Air cell pada candling hari ke 7, 14, dan 18 Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan Dimulai sejak fertilisasi → sel mengalami pembelahan→ terus berlangsung bila suhu > 82°F Blastoderm menyebar pada permukaan yolk Sel I menyusun lapisan ektoderm Mengalami invagination dengan arah ke bawah → membentuk lapisan entoderm Antara ektoderm dan entoderm terdapat mesoderm Contoh Hasil Peneropongan Telur Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan Ektoderm → kulit, paruh, bulu, kuku, sistem syaraf, garis mulut, vent. Mesoderm → otot, tulang, darah, organ ekskretori & reproduksi Entoderm → sal. pernafasan, organ sekretori & alat pencernaan Hari 1 Stl 3 jam → primitive streak → perkembangan cepat → terbentuknya organ baru Jam ke 16-24 : deferensiasi bagian kepala membentuk foregut Terbentuk beberapa somit dan pulau darah Terbentuk neurol fold (pada bag. kepala) → neurol grove → caecum Hari ke 2 Bag anterior → bagian otak Jam ke 44 : jantung terbentuk dan berdenyut Sistem peredaran darah t.d.d. : 1. Untuk tubuh embrio 2. Untuk vitellina, keluar dari jantung ke telur, ke - Sel sekreta embrionic - Saccus yolk : membungkus yolk, sumber makanan - Amnion (hari 2&3)→ berisi cairan amnion, mengelilingi embrio → terlindung - Allantois - Serosa : terbentuk pada waktu yg sama dgn amnion→skt ekstra embrionic membran & menempel membran sel→ akhirnya berfusi dengan allantois. Hari ke 4 Semua organ embrio terbentuk & siap berkembang Bentuk embrio sudah bisa dibedakan dengan mamalia Alantois berkembang mengelilingi isi telur dan membentuk chorion Kapiler allantois berhub. dengan membran sel & pd saat ini allantois berfungsi sbg alat pernafasan dan ekskretori embrio Sirkulasi allantois : medium bahan makanan dari albumen & Ca dari kulit embrio → embrio Kaki dan sayap mulai berkembang pada sisi tubuh, ekor tampak, otak tertutup, nervus spinalis & akarnya berkembang, lensa mata & lubang telinga tampak Jantung diluar tubuh. Hari ke 6-18 Hari ke 6 : Sayap & kaki kelihatan Hari ke 8 & 9 : Calon bulu tampak & membentuk wujud sesungguhnya Hari ke 13 : Warna embrio tampak Hari ke 16: Paruh, kuku, sisik terbentuk, supply makanan dari albumen habis → dari yolk Hari ke 19 Hari ke 19 : - Yolk masuk kedalam tubuh - Paruh menempel pada air cell - Paru-paru berfungsi - Posisi embrio : kepala dibawah sayap kanan mengarah ke air cell, kaki menekuk kearah kepala & kepala diantara 2 kaki - Ujung mandibula mengalami penandukan → alat mematuk kerabang - Otot leher belakang berkembang cepat & kuat → supply tenaga - Allantois tidak berfungsi → sel. kering ada pembuluh darah, menempel di kerabang Hari ke 20 – sampai menetas Hari ke 20 : Kerabang dipatuk Hari ke 21 : menetas. Incubation Periods (days) Chicken : 21 Turkey : 28 Duck1 : 28 Muscovy Duck : 35 - 37 Goose2 : 28 - 34 Guinea : 28 Peafowl : 28 – 30 Pheasant :23-28 Bobwhite Quail : 23-24 Coturnix Quail : 17 ChukarPartridge : 23 -24 Grouse : 25 Pigeon : 17 BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix) SEJARAH SINGKAT Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs.Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternak semenjak akhir tahun 1979. ➔ PUYUH SEJENIS UNGGAS YANG BERTUBUH KECIL TIDAK BISA TERBANG DAN SENANG BERADU PUYUH KITA KENAL DUA MACAM YAITU - PUYUH JEPANG - PUYUH LIAR YANG MEMBEDAKAN : - PUYUH JEPANG BERJARI EMPAT, TIGA MENGHADAP KE DEPAN DAN SATU KE BELAKANG, PUYUH JEPANG BERTELUR BANYAK (250 – 300) BUTIR / TAHUN - PUYUH LIAR MEMPUNYAI 3 JARI SEMUA MENGHADAP KE DEPAN, PUYUH LIAR BERTELUR SEBANYAK 4 – 7 BUTIR. 1. BIBIT PUYUH YG DITERNAKKAN DI INDONESIA ➔ BLACK BROWN EGG : - PUYUH HITAM - PUYUH COKLAT PUYUH BETINA BULU DAGU PUTIH BULU LEHER DAN DADA COKLAT, TOTOL HITAM PUTIH BULU BAWAH MATA HITAM TUBUH LEBIH BESAR DARIPADA JANTAN PUYUH JANTAN BULU DAGU, LEHER DAN DADA COKLAT TUA PADA LEHER TERDAPAT WARNA PUTIH SEPERTI KALUNG MEMPUNYAI CLOACAL GLAND BULU BAWAH MATA HITAM COKLAT 2. PAKAN Persyaratan Mutu Pakan Anak Puyuh / Starter (SNI – 2006) PK min 19% SK maks 6,5% Lemak kasar maks 7% EM min 2800 kkal/kg Total aflatoksin maks 40 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 0,9 – 1,2% Asam amino : - Lisin min 1,1% - Metionin min 0,4% - Metionin + sistin min 0,6% Persyaratan Mutu Pakan Puyuh Dara / Grower (SNI – 2006) PK min 17% SK maks 7% Lemak kasar maks 7% EM min 2600 kkal/kg Total aflatoksin maks 40 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 0,9 – 1,2% Asam amino : - Lisin min 0,8% - Metionin min 0,35% - Metionin + sistin min 0,5% Persyaratan Mutu Pakan Puyuh Bertelur / Layer (SNI – 2006) PK min 17% SK maks 7% Lemak kasar maks 7% EM min 2700 kkal/kg Total aflatoksin maks 40 μg/kg Kadar air maks 14% Kalsium 2,5 – 3,5% Asam amino : - Lisin min 0,9% - Metionin min 0,4% - Metionin + sistin min 0,6% CONTOH RANSUM PUYUH: ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- BAHAN PAKAN UMUR : < 3 MINGGU 3 – 5 MINGGU LAYER ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- JAGUNG KUNING 45,5 58,00 58,00 DEDAK HALUS 5,0 5,00 5,08 BUNGKIL KELAPA 4,0 3,40 3,00 BUNGKIL KEDELAI 32,0 17,28 17,00 TEPUNG IKAN 10,0 10,00 10,00 TEPUNG TULANG 3,0 3,45 5,72 TOPMIX 0,5 1,00 0,50 MINYAK KELAPA - 0,60 0,70 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- JUMLAH 100,00 100,00 100,00 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- KONSUMSI RANSUM PUYUH ------------------------------------------------------------------------------------------------------- UMUR (HARI) KONSUMSI (GR/EKOR/HARI) ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1–7 2 7 – 14 4 14 – 21 8 21 – 30 10 30 – 35 12 35 – 42 15 > 42 21 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ (SUMBER : ADE DJULARDI, DKK., 2006) KONSUMSI AIR MINUM PUYUH (100 EKOR) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ UMUR (MINGGU) KONSUMSI (LITER) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 0–2 0,40 - 0,80 2–4 1,00 - 1,30 4–6 1,30 - 1,60 6–8 1,60 - 2,50 >8 5,60 - 6,00 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ (SUMBER : DJULARDI, A DKK, 2006) 3. MANAJEMEN PEMELIHARAAN A. Perkandangan Yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal berkisar 20 – 25ºC; kelembaban kandang berkisar 30 – 80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25 – 40 watt, sedangkan malam hari 40 – 60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung / musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 macam - sistem litter (lantai sekam) - sistem sangkar (baterai). Ukuran kandang untuk 1 M² dapat diisi - 90 – 100 ekor anak puyuh, - selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. - terakhir menjadi 40 ekor / M² sampai masa bertelur. Macam Kandang 1. Kandang untuk induk pembibitan Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama. 2. Kandang untuk induk petelur Kandang ini berpengaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. 3. Kandang untuk anak puyuh / umur stater (kandang indukan) - Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur 1 hari – 3 minggu. - Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. - Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. - Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm dan tinggi kaki 50 cm (cukup memuat 90 – 100 ekor anak puyuh). 4. Kandang untuk puyuh umur grower (3 – 6 minggu) dan layer (> 6 minggu) - Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram. B. PENYIAPAN BIBIT: Anak burung puyuh umur sehari disebut DOQ (Day Old Quail) Lama penetasan : 15 – 18 hari a. Untuk produksi telur : dipilih betina yang produktif dan sehat. b. Untuk produksi daging : dipilih jantan dan sehat. c. Untuk pembibitan : dipilih betina yang produktif serta sehat dan jantan yang sehat. C. PEMELIHARAAN 1. Pemberian Pakan dan Minum : Pakan yang diberikan pada puyuh dapat berbentuk: tepung, pelet, dan remah-remah (crumble). Air minum diberikan terus menerus (adlibitum). 2. Pengontrolan Penyakit : Puyuh yang sehat divaksinasi ND : umur 4 – 7 hari divaksinasi melalui tetes mata atau air minum, dan tiap 2 bulan sekali melalui suntikan. Puyuh sakit : diobati dan dipisahkan atau diisolasi. ➔ Debeaking : - Umur 1 hari (< 1 minggu) - 1/3 bagian paruh - Ulangi saat masuk fase layer. - Untuk mencegah kanibalisme dan pemborosan pakan - Kanibalisme : - Kepadatan kandang tinggi - Kekurangan pakan & zat pakan - Penanganan yang salah → stress → muncul kanibal Pemeliharaan puyuh petelur Tidak perlu pejantan, krn : - Menambah biaya pakan - kualitas telur fertil cepat turun * Mulai bertelur umur 6 minggu * Produksi : 200 – 300 butir / th Kebiasaan bertelur malam hari Berat badan puyuh dewasa : 140 gram Kebutuhan pakan : 14 – 20 gr Kebutuhan protein : 20%, energi metabolisme 2800 kkal / kg Umur 18 minggu : prod. telur 75,56% Kemampuan produksi s/d 2 tahun Pemeliharaan puyuh pedaging Dipanen umur 31 – 37 hari Berat : 110 – 120 gr Kandungan gizi daging puyuh : - Protein : 21,10% - Lemak : 7,7% - Calsium : 129 mg - Phosphor : 189 mg - Tiamin : 0,05 mg - Riboflavin : 0,27 mg - Zat besi : 1,5 mg - Vitamin A : 1636,9 IU Telur puyuh Protein tinggi, lemak rendah Telur Protein Lemak Ayam Kampung 13,4 % 10,3% Ayam Ras 12,7 % 11,3% Puyuh 13,6 % 8,24 % D. PANEN : - PUYUH BETINA UMUR 42 HARI TELAH BERTELUR, 3 MINGGU KEMUDIAN PRODUKSI TELUR TELAH MENCAPAI 60 – 70 %. - HASIL UTAMA : TELUR - HASIL SAMPINGAN : DAGING, BULU DAN KOTORAN / FESES E. PENGONTROLAN PENYAKIT DAN SANITASI : - PUYUH SEHAT DIVAKSINASI - SELANJUTNYA BERIKAN AIR MINUM YANG MENGANDUNG VITAMIN DAN MINERAL - PUYUH SAKIT : DIOBATI DAN DIPISAHKAN ATAU DIISOLASI.