ITR 5-8 (Itik, Penetasan Telur)

<p>23-24 hari (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Pembentukan calon bulu (A)</p> Signup and view all the answers

<p>14,5% (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Lebih tahan penyakit (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Rangka tubuh tegak (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Peking (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Produksi telurnya tidak begitu konstan (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Khaki Campbell (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Pakan dibutuhkan dalam bentuk basah (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Telur yang telah ditunasi dan siap untuk penetasan (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Mencegah kuman dengan menggunakan bahan kimia (D)</p> Signup and view all the answers

<p>18°C (D)</p> Signup and view all the answers

<p>18 hari (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Menyiapkan embrio agar tidak mengalami shock (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Muncul lendir yang lengket pada telur (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Jumlah telur yang berhasil menetas (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Menjamin pertumbuhan embrio yang sempurna (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Temperatur, kelembaban, sanitasi, dan ventilasi (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Memilih induk dengan umur 1-2 tahun (B)</p> Signup and view all the answers

<p>Menyiapkan sarang bertelur berukuran 40x40x30 cm untuk 6 ekor itik (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Produksi menurun 10-20% (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Bentuk oval sempurna (C)</p> Signup and view all the answers

<p>25-28 hari (D)</p> Signup and view all the answers

<p>16-18% (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Memisahkan itik yang sedang moulting dari yang lain (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Bulu leher berbentuk cincin melingkar (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Menyebabkan itik mudah stres (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Peneropongan telur dengan lampu TL 40 Watt (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Menyebabkan dehidrasi dan kematian embrio (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Mendapatkan warna di anak ayam yang menetas (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Kelembaban yang terlalu rendah (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Hari ke-2 (D)</p> Signup and view all the answers

<p>Menentukan jenis kelamin anak ayam (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Pembelahan sel berlangsung (A)</p> Signup and view all the answers

<p>Perkembangan embrio terhambat (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Mengurangi panjang paruh ayam (C)</p> Signup and view all the answers

<p>Otot, tulang, dan darah (C)</p> Signup and view all the answers

Daftar nilai nutrisi dari telur itik dan telur ayam, meliputi air, protein, lemak, karbohidrat, dan kalori.

Proses penjinakan itik liar menjadi itik peliharaan, melibatkan perkembangbiakan dan pembiasaan.

Itik dibagi berdasarkan peruntukan, seperti petelur (Indian Runner, Khaki Campbell), pedaging (Pekin, Aylesbury), dan hias (ornimental).

Kriteria fisik yang diinginkan pada itik peliharaan, seperti postur tubuh, ukuran mata, kaki, dan paruh.

Kelebihan memelihara itik dibandingkan ayam, seperti daya tahan terhadap penyakit yang lebih baik dan produksi telur yang konsisten.

Kekurangan dalam memelihara itik, seperti produksi telur yang tidak stabil, dan kebutuhan pakan khusus.

Penggolongan itik berdasarkan fungsinya, yaitu petelur, pedaging, dan hias.

Telur yang dihasilkan dari induk yang dikawinkan dan diharapkan menetas menjadi anak ayam dalam 21 hari.

Telur yang telah dibuahi dan menunjukkan perkembangan sel telur (blastoderm) saat bertelur.

Telur yang tidak dibuahi dan dapat digunakan sebagai telur konsumsi.

Kemampuan telur untuk dibuahi.

Prosentase telur yang menetas menjadi anak ayam.

Tingkat kematian anak ayam selama proses penetasan.

Peneropongan telur untuk melihat perkembangan embrio dengan lampu.

Perbandingan lebar dan panjang telur, dihitung dalam persentase.

Proses penetasan telur di dalam inkubator.

Perangkat untuk mengerami dan menetas telur dalam jumlah terbatas.

Proses perpindahan telur dari tahap penempatan (setting) ke tahap penetasan (hatchering).

Teknik memeriksa telur untuk melihat perkembangan embrio menggunakan lampu.

Telur yang tidak mengandung embrio dan dibuang.

Proses penetasan telur menjadi anak ayam.

Suhu yang dibutuhkan untuk perkembangan embrio yang optimal selama penetasan.

Anak ayam yang baru menetas dan siap untuk perawatan dan seleksi.

Proses pemeriksaan dan pemilihan anak ayam yang sehat dan layak.

Tingkat kelembaban yang diperlukan untuk proses penetasan yang sukses.

Perubahan tahapan embrio dari fertilisasi sampai penetasan.

Ruang dalam telur yang terjadi akibat penyerapan air.

Perawatan itik petelur untuk menghasilkan telur konsumsi, dimulai setelah umur 22 minggu. Meletakkan pakan dua kali sehari, dan menggunakan ransum khusus dengan persentase protein dan energi yang tepat.

Campuran pakan untuk itik petelur dengan kandungan protein 16-18%, energi 2.700 kkal/kg, kalsium 3,25%, dan fosfor 0,47%.

Periode pergantian bulu pada itik yang terjadi 1-2 kali dalam setahun, dan dapat menyebabkan penurunan produksi telur 10-20%.

Proses menghasilkan bibit itik baru, bisa dengan cara membeli telur dan menetaskannya, atau menghasilkan telur tetas sendiri dari induk itik milik sendiri.

Induk itik yang baik berumur 1-2 tahun, tidak terlalu muda (anaknya lemah) atau terlalu tua (kerabang tebal, telur susah menetas).

Memilih telur itik yang memiliki kerabang ideal, bentuk oval, dan berat rata-rata 65 gram.

Proses menetasnya telur itik, bisa secara alami (menggunakan ayam atau entok), atau menggunakan mesin tetas dengan pengaturan suhu yang tepat.

Cara membedakan jenis kelamin itik, bisa dengan melihat kloaka (hand sexing) atau dengan suara (voice sexing).

Sarang yang dibutuhkan itik untuk bertelur, ukurannya sekitar 40x40x30 cm, untuk 6 ekor itik.

Kantong berisi cairan yang mengelilingi embrio, memberikan perlindungan dan membantu menjaga kelembapan.

Kantong yang berperan dalam pernapasan dan ekskresi embrio, kemudian berkembang menjadi chorion.

Membran luar yang mengelilingi embrio, terbentuk dari perkembangan allantois, berperan dalam pertukaran gas.

Sistem peredaran darah yang mengangkut nutrisi dari albumen dan kalsium dari kulit embrio ke embrio.

Allantois berfungsi sebagai organ pernapasan dan ekskresi embrio, kemudian menjadi tempat penyimpanan sisa metabolisme embrio.