Cerita Pendek PDF
Document Details
Uploaded by SuitableAsh8042
Tags
Summary
Dokumen ini membahas tentang cerita pendek, termasuk ciri-cirinya, unsur-unsur pembangun cerita seperti tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan sudut pandang. Informasi ini termasuk definisi dan contoh-contoh untuk memahami elemen-elemen kunci dalam cerita pendek.
Full Transcript
Cerita Pendek Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra (prosa) yang bersifat naratif atau menuturkan. Selain itu, isi cerpen juga singkat dan padat. Cerpen adalah karya fiksi yang dapat selesai dibaca sekali duduk dan ceritanya membangkitkan efek tertentu dala...
Cerita Pendek Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra (prosa) yang bersifat naratif atau menuturkan. Selain itu, isi cerpen juga singkat dan padat. Cerpen adalah karya fiksi yang dapat selesai dibaca sekali duduk dan ceritanya membangkitkan efek tertentu dalam diri pembacanya (Sayuti, 2000:8) Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata (Poe,1961:72) Cerita pendek memperlihatkan ciri bahasa yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita, jumlah pelaku, dan jumlah kata yang digunakan (Priyanti, 2013:5) Ciri-ciri Cerpen Bisa dibaca sekilas; Tokoh terbatas; Alur cerita pada umumnya tunggal; Kata-katanya tidak lebih dari 10.000 kata; Konflik tidak terlalu kompleks; Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja; Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan nasib. UNSUR PEMBANGUN CERITA Unsur pembangun cerita dalam sebuah cerpen juga bisa disebut sebagai unsur intrinsik cerpen. Unsur instrinsik yang terdapat dalam cerpen adalah tema cerita, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan sudut pandang. Tema Cerita Keraf (1994:107) menyatakan bahwa kata tema berasal dari kata tithenai yang berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti ‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra. Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat ‘mengikat’ kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih Alur dan Plot Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita yaitu rentetan peristiwa yang dijalin berdasarkan sifat logis. Berdasarkan urutan peristiwanya, alur dapat digolongkan menjadi: alur maju (progresif), alur mundur (regresif), dan alur campuran (compound plot). Plot ialah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Plot juga merupakan peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat. Alur cerita ialah jalinan peristiwa yang melatari sebuah prosa fiksi yang dihubungkan secara sebab-akibat. Penyelesaian (ending) Puncak konflik Menuju (turning konflik (rising point) action) Pengungka pan peristiwa (complicatio Pengenal n) an situasi cerita (expositio n) Plot Merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Di dalam alur terdapat konflik. Bahkan, dengan konflik pula suatu cerita bisa beralur. Tokoh dan Penokohan Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering digunakan istilah-istilah, seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan merujuk pengertian yang hampir sama. Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu, seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita Penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, bagaimana penempatan, dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus merujuk pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita. Menyebutk an Secara Langsung Gambaran Perilaku Fisik Lingkunga n Tata Kehidupan Bahasa Pikiran Tokoh Tokoh Penokohan Cara suatu cerita dalam menggambarkan karakter tokoh-tokoh Latar Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. a. Latar Tempat Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu. b. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah ‘kapan‘ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu. c. Latar Sosial Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan. Sudut Pandang Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi memang milik pengarang, pandangan hidup, dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun kesemuanya itu dalam karya fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kacamata tokoh cerita. Sudut pandang adalah cara memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu.