Identifying Intrinsic and Extrinsic Elements of Hikayat Si Miskin (PDF)
Document Details
Tags
Summary
This document identifies the intrinsic and extrinsic elements of the Malay story "Hikayat Si Miskin". The document also examines the story's theme of overcoming hardship, characterization of key figures, setting, perspective, plot, language style, and the story's various values (religious, moral, social, cultural, educational).
Full Transcript
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRISTIK DAN EKSTRINSIK Teks "Hikayat Si Miskin" ANGGOTA KELOMPOK Ahmad Setiawan Elvonda Veerlo Joel Chidan Carlo Simbolon Maylina Siti Sulis Setiowati A) UNSUR INTRINSIK Unsur Pengembangan Tema : Perjuangan hidup dalam menghadapi kesulitan Pen...
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRISTIK DAN EKSTRINSIK Teks "Hikayat Si Miskin" ANGGOTA KELOMPOK Ahmad Setiawan Elvonda Veerlo Joel Chidan Carlo Simbolon Maylina Siti Sulis Setiowati A) UNSUR INTRINSIK Unsur Pengembangan Tema : Perjuangan hidup dalam menghadapi kesulitan Penokohan Si miskin : Tokoh sentral yang dikenal karena kesabaran, kerendahan hati, dan sifatnya yang penyayang. Ia bersedia melakukan apa saja demi kebahasaan, termasuk mengambil resiko besar untuk mencari buah yang diinginkan istrinya Istri Si Miskin : Seorang wanita yang setia dan selalu mendukung suaminya dalam segala kondisi. Kesetiannya yang luar biasa menjadi kekuatan bagi Si Miskin untuk terus berjuang Maharaja Indera Dewa : Seorang raja uang bijaksana dan adil. Ia memiliki hati yang baik dan selalu siap menolong orang yang membutuhkan. Mahakarama : Seorang anak laki - laki yang amat baik parasnya dan elok rupanya. LATAR : Tempat : A. Negeri Antah Berantah, "Terlantar di Negeri Antah Berantah" B. Huta, "Mereka dipukuli dan diusir hingga ke hutan." C. Pasar, "Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu." D. Kerajaan, "Setelah itu, maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya." E. Taman, "Maka istrinya pun menangis hendak makan buah mempelam yang ada di taman raja itu." Suasana : Bermula dengan kesedihan dan kesulitan, lalu beralih menjadi suasan penuh kebahagiaan dan keajaiban. SUDUT PANDANG : Sudut Pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Contoh : " Maka suaminya itu pun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. " ( Pengarang mengetahui isi hati Si Miskin yang menyesali keadaannya sekarang dan mengingat masa lalunya ) " ALUR : Alur dalam himayat ini adalah alur maju (progresif), dimana peristiwa berlangsung secara kronologis dari awal hingga akhir tanpa adanya kilas balik. GAYA BAHASA Menggunakan Bahasa Melayu lama (Arkais), misalnya, "Hatta", "Mudhorot", "Buah Mempelam", "Sahaja", "Tatkala", "Inwalnya", " Titah", "Elok" AMANAT Kesabar dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan akan mendatangkan kebahagiaan pada waktu B. EKSTRINSIK Nilai : Agama 1. Konsep Nilai : Yakin bahwa segala keberuntungan datang dari takdir Tuhan Kutipan Teks : "Hatta maka dengan takdir Allah SWT. Menganugrahi kepada hambanya." Nilai : Moral 2. Konsep Nilai : Berani dan pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk memenuhi keinginan Istri Kutipan Teks : "Maka Suaminya itu pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu." Nilai : Sosial 3. Konsep Nilai : Berbagi kepada yang membutuhkan Kutipan Teks : "Ada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buah - buahan." Nilai : Budaya 4. Konsep Nilai : Budaya penghormatan kepada raja dengan cara menanadap dan berbicara penuh tata krama Kutipan Teks : "Maka Si Miskin pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itu pun sedang ramai dihadap oleh segala raja - raja. Maka titah baginda, 'Hai Miskin, apa kehendakmu?" Nilai : Edukasi 5. Konsep Nilai : Saling menghargai dan mengasihi dalam keluarga Kutipan Teks : "Maka dilihat oleh istrinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam setangkal. Maka ia tertawa -tawa, seraya disambutnya lalu dimakannya" TERIMA KASIH