Ancaman Disintegrasi Bangsa PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Tags
Summary
This document presents a history of various rebellions and challenges in Indonesia, focusing on internal conflict and political unrest. It discusses the causes, events, and consequences of uprisings during a period of Indonesian history.
Full Transcript
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 DI / TII PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN APRA ANDI AZIZ PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN RMS PRRI-PERMESTA PKI MADIUN 1948 PENYEBAB...
ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 DI / TII PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN APRA ANDI AZIZ PEMBERONTAKAN PEMBERONTAKAN RMS PRRI-PERMESTA PKI MADIUN 1948 PENYEBAB TOKO Pembentukan FDR (Front Demokrasi Rakyat) oleh Amir H Syarifudin yang menentang pemerintah Kabinet Hatta. Menolak hasil Perjanjian Renville Menolak ReRa Angkatan Perang Bergabungnya Musso dalam FDR Amir Syarifudin Musso Mendirikan negara Soviet Republik Indonesia FDR yang dibentuk Amir Syarifudin semakin kuat ketika 01 tokoh PKI Musso datang ke Indonesia pada 11 Agustus 1948 FDR membubarkan diri dan menyatakan bergabung 02 dengan PKI dengan pimpinan Musso-Amir. PKI melalukan provokasi demoonstrasi serta pemogokan 03 buruh di Solo 11 Septmber 1948 terjadi bentrokan antra pasukan pro 04 pemerintah dengan pro PKI dan pemerintah menunjuk Kol. PERISTIWA Gatot Subroto untuk mengatasinya. 05 18 September 1948 Musso-Amir mendeklarasikan berdirinya Soviet Republik Indonesia. 20 September 1948 dilakukan operasi militer 06 pennumpasan pemberontakan PKI di Madiun yang dipimpin oleh Kol. A.H. Nasution 31 Oktober 1948 Musso berhasil ditembak mati di 07 Somoroto, Ponorogo dan 1 Desember 1948 Amir Syarifudin ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Darul Islam / Tentara Islam Indonesia DI / TII DI / TII Jawa Barat 7 Agustus 1947 S.M Kartosuwiryo di 01 Mempropaganda rakyat untukikut Tasikmalaya , Jawa Barat mendukung DI/TII memproklamirkan berdirinya NII 02 Melakukan teror tehadap rakyat Jawa Barat PENYEBAB 03 Merampok harta rakyat Jawa Barat Menolak hasil Perjanjian Renville Laskar Hizbullah dan Sabilillah 04 Melakukan gerilya di pegunungan menolak hijrah ke Jawatengah bersama Divisi Siliwangi Melakukan perlawanan terhadap 05 Belanda dan juga TKR Divisi Siliwangi Melalui Operasi Militer Pagar Betis dan Bharatayudha, pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Gunung Geber Garut Jawa Barat dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 5 September 1962 di kepulauan Seribu DI / TII Jawa Tengah 23 Agustus 1949 Amir Fatah menaytakan 01 bergabung dengan NII pimpinan Kartosuwiryo 02 Juli 1950, Angkatan Umat Islam dipimpin Kyai Sumolangu melakukan perlawanan diwilayah Kebumen dan sekitarnya 03 8 Desember 1951 meletus pertempuran eks Batalyon 426 (Solo) dengan TNI di Kudus dan sekitarnya Sebagian anggota laskar AUI dan Yon 426 04 bergabung dengan gerakan Amir Fatah di wilayah Brebes tegal Pekalongan Melalui Gerakan Benteng Negara dan Operasi Guntur yang dipimpin oleh Letkol Sarbini dan dilanjutkan Letkol Ahmad Yani berhasil menumpas DI TII di Jawa Tengan, sedangkan untuk menumpas Batalyon 426 dilakukan dengan Operasi Militer Merdeka Timur yang dipimpin oleh Letkol Soeharto DI / TII Aceh 01 Peleburan Aceh menjadi bagian dari Sumatera Utara 02 Kecewa dengan pemerintah pusat yang mengabaikan jasa besar rakyat Aceh selama perang kemerdekaan 03 Janji penerapan hukum Islam di Aceh tidak direalisasikan oleh pemerintah 20 September 1953 Tengku Daud Beureueh 04 mendeklarasikan bergabung dengan NII pimpinan Kartosuwiryo DI/TII Aceh berhasil diredam dengan jalan diplomasi yakni Musaywarah Kerukunan Rakyat Aceh (MKRA) dengan hasil memberikan otonomi serta penerapan hukum Islam di Aceh. namun pada oktober 1976 mantan pengikut Tengku Daud tidak puas dan me lancarkan aksi yang dikenal dengan sebuatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) DI / TII Sulawesi Selatan 01 Tuntutan Khar Muzakar agar seluruh anggota KGSS dimasukkan dalam APRIS ditolak pemerintah 02 Ambisi Kahar Muzakar mendapatkan posisi tinggi dalam APRIS karena merasa berjasa dsemasa perang kemerdekaan 03 Menolak kedatangan pasukan APRIS di Sulawesi Selatan dibawah pimpinan A.E. Kawilarang 04 15 September 1952 Kahar Muzakar mendeklarasikan bergabung dengan NII pimpinan Kartosuwiryo 05 Melakukan tetror dimasyarakat khususnya non muslim, menyerang pos polisi, memutus jaringan telekomunikasi, merusak jembatan, dll Pemberontakan DI/TII Sulawesi selatan berhasil diredam melalui operasi militer pada bulan Februari 1965 oleh Tentara Divisi Siliwangi dibawah pimpinan Peltu DI / TII Kalimantan Selatan 01 Kekecewaaan Ibnu Hajar pasca penyerahan kedaulatan RI dari Belanda hasil KMB dengan bentuk negara Serikat 02 Proses seleksi APRI termasuk ALRI yang ketat sehingga beberapa ALRI di Kalsel tidak lolos seleksi 03 Ibnu Hajar membentuk Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRYT) Ibnu Hajar diangkat menjadi Panglima Angkatan Perang Tentara Islam setelah menyatakan bergabung 04 dengan NII pimpinan Kartosuwiryo dan melakukan penyerangan ke pos-pos TNI yang ada di Kalimantan Selatan Pemberontakan DI/TII Sulawesi selatan berhasil diredam melalui operasi militer Delima dan Riko yang berhasil membuat Ibnu Hajar menyerahkan diri serta bulan September 1963 dibawa ke Jakarta dan dijatuhi hukuman mati pada bulan Maret 1965 Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) Westerling Latar Belakang Aksi Pemberontakan Menolak hasil KMB Ultimatum Wwesterling pada pemerintah agar militer Pasundan diserahkan pada APRA Kepercayaan rakyat Indonesia (Jawa) akan ramalan 800 tentara APRA menyerang kota Bandung pada pagi hari 23 Januari 1950 Penggabungan KNIL kedalam APRIS Pertempuran APRA dengan Divisi Siliwangi di Bandung menewaskan sekitar 15 orang termasuk Letkol Lembong Tujuan Selain di Bandung, APRA melakukan gerakan di Mempertahankan bentuk negara Federal Jakarta yg bekerjasama dengan Sultan Hamid II untuk membunuh Menteri Pertahanan Sultan Hamid II ditangkap Akhir Pemberontakan Westerling melarikan diri ke Malaya menumpang helikopter Catalina milik Belanda Pemberontakan Andi Aziz Latar Belakang Aksi Pemberontakan Menolak datangnya APRIS ke Sulsel Menyerang pos-pos TNI di Sulsel Mempertahankan NIT Menangkap Panglima Teritorial Indonesia Timur, Letkol Mokoginta Menolak hasil KMB Tujuan Mempertahankan dan menjadi pemimpin tertinggi NIT Akhir Pemberontakan Andi Aziz Ultimatum Pemerintah agar ANdi Aziz menyerahkan diri ke Jakarta dalam waktu 4x24jam Andi Aziz terlambat menyerahkan diri ke Jakarta dan dijatuhi hukuman penjara Sisa-sisa pemberontakan sepeninggal Andi Aziz, berhasil ditumpas APRIS dibawah pimpinan Kol. Kawilarang Republik Maluku Selatan (RMS) Tetap mempertahankan bentuk negara Federal 25 April 1950 memproklamasikan berdirinya RMS (Ambon, Buru, Seram) lepas dari NKRI 3 Mei 1950 membentuk Angkatan Perang Replublik Maluku Selatan (APRMS) Melakukan serangan terhadap APRIS secara gerilya di 3 wilayah yakni AMbon Seram dan Buru. pemerintah mengirim Leimena untuk mediasi dengan Soumokil namun gagal Pengiriman Pasukan APRIS ke Maluku Selatan dibawah pimpinan Kol. Kawilarang dalam pertempuran melawan RMS, Letkol Slamet Riyadi gugur 2 Desember 1962 Soumokil berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati PRRI-PERMESTA Latar Belakang Tujuan Tidak seimbang anggaran alokasi dana Memperjuangkan kesetaraan antara pusat dan pembangunan antara pusat dengan daerah daerah menyelamatkan negara dari kekacauan akibat Presiden Soekarno lebih condong ke KOmunis besarnya pengaruh komunis Ahmad Husien Pembentukan Dewan Militer 1.Dewan Banteng di Sumatera Barat dibawah pimpinan Letkol Ahmad Husein 2.Dewan Gajah di Sumatera Utara dibawah pimpinan Kol. Maludin Simbolon 3.Dewan Garuda di Sumatera Selatan dibawah pimpinan Letkol Barlian 4.Dewan Manguni di Sulawesi Utara dibawah pimpinan Kol. Vntje Sumual Mr. Syafrudin Prawiranegara diangkat sebagai Perdana Menteri PRRI Ventje Sumual Upaya Penumpasan 1.Jalur Diplomasi 5 Januari 1960 melalui perundingan yang dihadiri Samuel 2. Operasi Militer Hein "Tjame" dan Tumbelaka. Operasi Tegas dimulai pada 12 Maret 1958 dengan sasaran Riau yang dipimpin oleh Let. Kol. Kaharuddin Nasution Operasi 17 Agustus dipimpin oleh Kolonel Infanteri A Yani. Setelah komando dibentuk, operasi mulai dilancarkan pada 16 April 1958, dengan menjalankan kapal-kapal di perairan Padang Untuk menumpas PRRI di Sulawesi Tengah, dilakukan Operasi Merdeka, yakni gera Operasi Sapta Marga I,II,III,IV dipimpin Letkol Sumarsono dan dikirim ke Sulawesi Tengah untuk segera membantu para putra daerah setempat yang melakukan perlawanan terhadap pemberontak. Operasi Mena I dibawah pimpinan Letnan Kolonel Pieters dengan daerah sasaran Jailolo Operasi Mena II dibawah pimpinan Letnan Kolonel KKO Hunholz untuk merebut lapangan udara Morotai di sebelah utara Halmahera Upaya Penumpasan termasuk yang paling sulit diantara pemberontakan lainnya. hal ini dikarenakan para pemimpin yang melakukan pemberontakan semuanya adalah Tentara yang paham tentang strategi perang serta mendapat pasokan senjata dari warga Amerika Serikat bernama Alan L Pope Sekian dam TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA...