Pengantar Tes Inventori PDF
Document Details
Tags
Summary
This document provides an introduction to inventory tests in psychology, covering topics such as psychological assessment, psychological tests, their history, and applications. It also examines the relationship between assessment and testing, the process of assessment, observation and interviews in psychological assessment, and different contexts of psychological assessment, such as education and employment.
Full Transcript
Minggu 1 1. Pengertian umum psychological assessment dan psychological test 2. Sejarah tes psikologi 3. Pemanfaatan tes psikologi dan assessment ASESMEN PSIKOLOGI: PENGERTIAN DAN JENIS2NYA PSIKODIAGNOSTIK ? Psiko = jiwa, diagnostik = pengukuran Ialah : memberikan kesimpulan tentang...
Minggu 1 1. Pengertian umum psychological assessment dan psychological test 2. Sejarah tes psikologi 3. Pemanfaatan tes psikologi dan assessment ASESMEN PSIKOLOGI: PENGERTIAN DAN JENIS2NYA PSIKODIAGNOSTIK ? Psiko = jiwa, diagnostik = pengukuran Ialah : memberikan kesimpulan tentang keadaan psikis melalui pengukuran berdasarkan gejalagejala yang nampak. Merupakan kekhasan dari profesi psikologi Tujuan Psikodiagnostik: memahami perbedaan perbedaan antar- individu. Antar individu = mis. membandingkan dengan anak normal, penggunaan norma, dll ASESSMENT Sekarang ini digunakan istilah assessment yang maknanya adalah menilai/menaksir = sepadan dengan diagnostik. Istilah asesmen sifatnya lebih menyeluruh dan luas dibandingkan diagnostik. Karena tidak hanya dikaitkan dengan penggunaan tes tapi juga metode lain, yaitu wawancara dan observasi. Konstruk yang biasanya dikaji atau dinilai dalam asesmen adalah inteligensi, bakat, atau sifat HUBUNGAN ASESMEN& PEMBERIAN TES Pemberian tes = asesmen? Menurut Shea (Markam, 2005), pemberian tes adalah salah satu kegiatan dalam proses asesmen Jadi, dalam asesmen menggunakan : alat tes, wawancara, dan observasi PROSES ASESMEN 1. Referal question (tujuan dilakukan asesmen) 2. Memilih prosedur pemeriksaan yg tepat (termasuk keputusan apakah ada wawancara dan observasi) 3. Melaksanakan dan memberi skor pada tes 4. Menginterpretasi tes dan hasil wawancara/observasi 5. Mensintesis keseluruhan hasil tes dan temuan lain 6. Mengkomunikasikan hasil tes kepada pihak yang tepat. OBSERVASI DAN WAWANCARA DALAM ASESMEN PSIKOLOGI Gejala yang ingin dilihat, dapat diukur melalui pemberian tes, tapi yang tidak terukur : observasi dan wawancara Observasi dan wawancara = data sendiri melalui interpretasi pemeriksa = menghasilkan deskripsi atau diagnosis mengenai subyek yang diperiksa. WAWANCARA Ialah : metode tanya jawab untuk memperoleh informasi, yang dapat dilakukan dalam berbagai setting untuk keperluan umum atau khusus. Wawancara dapat dibagi menjadi bagaimana cara pelaksanaannya : 1. Langsung = face to face 2. Non direktif = mis. mel telp Dalam bidang klinis, wawancara sering disebut sebagai anamnesa Dalam anamnesa ini = yang digali adl pengalaman masa lalu, motivasi yang tidak disadari hal ini berarti pertemuan dpt dilakukan berkali-kali OBSERVASI Metode lain untuk asesmen. Ada lembar observasi yang memuat skala tingkah laku yang diobservasi Jenis observasi: 1. Natural = untuk mendapatkan hal-hal yang natural di lapangan 2. Makro = bila seluruh tingkah laku menjadi objek observasi 3. Mikro = apabila tingkah laku dipecah ke dalam detil. KONTEKS ASESMEN PSIKOLOGIS 1. Konteks pendidikan Biasanya dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan lain Pertanyaan yang akan dijawab adalah bagaimana hasil belajar seseorang, jurusan yang sesuai apa, Bakat Tes yang digunakan = tes IQ, tes bakat, tes minat, tes kreativitas, tes hasil belajar Dilengkapi dengan inventori kepribadian, interview, observasi siswa 2. Konteks pekerjaan Ingin menjawab apakah seseorang cocok untuk jenis pekerjaan yang tersedia dalam suatu instansi atau organisasi, seleksi pegawai, seleksi jenjang pekerjaan Tes yang digunakan : multiple aptitude, tes bakat khusus, tes2 situasional, job analysis job description 3. Konteks psikologi klinis atau konseling Berfokus pada kajian intensif atas satu atau beberapa individu menggunakan berbagai sumber, yakni observasi, tes, wawancara, riwayat hidup Psikologi klinis melakukan asesmen untuk keperluan diagnosis, prognosis, dan keputusan terapeutik dalam kesehatan mental Psikologi konseling = untuk bimbingan vokasional TES YANG SERING DIGUNAKAN Skala Wechsler, Multiple Aptitude Batteries, DAT, kuesioner, tes kepribadian, dll. Metode klinis diasosiasikan dengan pendekatan kualitatif Setelah pengukuran selesai, psikolog membuat gambaran lengkap atau diagnosis mengenai struktur psikis seseorang = seperti bakat, sifat, atau kemampuan. LATARBELAKANG TES INVENTORI Dumulai pada tahun 1880-an Sir Sedangkan inventori pertama yang Francis Galton, orang pertama kali dikembangkan untuk melakukan penilaian membuat laboratorium untuk terhadap kepribadian individu adalah the mengukur perbedaan individual Woodworth Personal Data Sheet (1917). (Friedman &Schustack, 2008), salah Instrumen ini digunakan pertama kali untuk satu hasil terbesar dari riset yang kepentingan perang dunia I dilakukannya adalah munculnya Starke R. Harthway menyatakan bahwa teknik kuesioner sebagai prosedur dalam pemakaian tes inventori perlu standar dalam penelitian diperhatikan validitas / kontrol eksperimental kepribadian. yang ketat, serta moralitas yang tinggi. Kita G. Stanley Hall memperluas harus mengingat bahwa pengukuran metode tersebut dengan kepribadian sangatlah dekat dengan manusia menggunakan data dari sampel yang kompleks. Demikian pula hubungan sejumlah orang dewasa, untuk interpersonal menggambarkan tren perkembangan kepribadian pada remaja PENGERTIAN DAN KARAKERISTIK TES INVENTORI Inventori → paper and pencil test Digunakan : melihat berbagai karakteristik individu meliputi karakter, minat, sikap, motivasi, adaptasi, nilai, dan prasangka agar individu dapat mengenal dan memahami dirinya sendiri. Biasanya satu jenis tes inventori hanya mengukur satu / beberapa aspek kepribadian. PENERAPAN TES INVENTORY Seleksi Placement / Penempatan Konseling KELEBIHAN & KELEMAHAN INVENTORI KELEBIHAN TES INVENTORI KELEMAHAN TES INVENTORI Item ambigous dan Dapat digunakan untuk perintah tidak jelas keperluan yang membutuhkan Subjek ingin penggunaan banyak tes mengunjukan kesan- namun dilakukan dalam waktu kesan tertentu kepada penguji yang relatif singkat. Standarisasi skoring dan Kesukaran semantik sehingga bias berdasarkan norma. menimbulkan penfasiran yg berbeda Faking / tidak jujur Acquiscence, yaitu item-item yang dibuat lebih mengarah ke jawaban tertentu BERBAGAI MACAM TES INVENTORI DI BERBAGAI BIDANG Tes inventori Kepribadian Tes inventori Minat Tes inventori nilai JENIS TES INVENTORI MINAT SCII (Strong-Campbell Interest Inventory) JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey) KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational) CAI (Career Assessment Inventory) RM (The rothwell-Miller Interest Blank)