Fitoterapi Sistem Renal dan Saluran Kemih PDF
Document Details
Uploaded by RobustIdiom
Tags
Summary
Dokumen ini membahas fitoterapi untuk sistem ginjal dan saluran kemih. Di dalamnya dijelaskan proses pembentukan urin, penyakit saluran kemih, seperti infeksi dan batu ginjal, serta beberapa jenis tanaman obat yang digunakan, seperti daun sendok, kumis kucing, dan lainnya, untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Informasi ini memberikan gambaran umum tentang fitoterapi, tanpa detail spesifik.
Full Transcript
**Fitoterapi Sistem Renal dan Saluran Kemih** Proses pembentukan urin: a. Glomerulus dan Kapsula Bowman: Filtrasi darah menjadi urin primer yang mengandung glukosa,garam-garam, natrium, kalium, asam amino dan protein. b. Tubulus Kontortus Proksimal: Reabsorbsi zat -- zat yang masih...
**Fitoterapi Sistem Renal dan Saluran Kemih** Proses pembentukan urin: a. Glomerulus dan Kapsula Bowman: Filtrasi darah menjadi urin primer yang mengandung glukosa,garam-garam, natrium, kalium, asam amino dan protein. b. Tubulus Kontortus Proksimal: Reabsorbsi zat -- zat yang masih dibutuhkan tubuh menjadi urin sekunder yang mengandung air, garam, urea dan pigmen c. Tubulus Kontortus Distal: Augmentasi (Penambahan zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh lalu terbentuk urin normal d. Urin Normal akan ditampung sementara di Pelvis Ginjal, melewati Ureter dan kembali disimpan kembali di Kantung Kemih. e. Setelah kantung kemih penuh, dinding kantung kemih akan tertekan dan menyebabkan rasa ingin buang air kecil. Urin pun dibuang melalui Uretra. Penyakit saluran kemih: 1. Infeksi saluran kemih a. Cystitis: Infeksi saluran kemih bagian bawah b. Pyelonephritis: Infeksi saluran kemih bagian atas c. Pengobatan: Antiseptik/antibakteri untuk saluran kemih i. Sensasi terbakar saat buang air kecil ii. Sering kencing meski yang keluar hanya sedikit iii. Kencing berwarna gelap, keruh, berdarah atau berbau aneh iv. Demam = Infeksi Escherichia coli adalah bakteri pathogen terbanyak pada saluran kemih (80%) 2. Batu kandung kemih d. Batu ginjal tumbuh ketika ada senyawa yang memiliki kelarutan rendah membentuk kristal dan mengendap (kalsium oksalat, kalsium folat, asam urat, cystine) e. Gejala: v. Nyeri di perut bagian bawah vi. Batu yang menyumbat ureter, pelvis ginjal atau tubulus ginjal dapat menyebabkan nyeri punggung atau ginjal vii. Mual dan muntah, perut kembung viii. Demam ix. Menggigil dan ada darah dalam urin. x. Sering buang air kecil, terutama ketika batu melewati ureter. Pengobatan = Diuretic untuk Meningkatkan kadar natrium dan pengeluaran air melalui ginjal Fitoterapi untuk sistem ginjal dan saluran kemih 1. Daun Sendok / Plantaginis Folium a. Mekanisme kerja: i. Kalium membantu meluruhkan air seni yang dapat membantu menghilangkan kelebihan asam urat dan garam kalsium di ginjal dan juga di kandung kemih. ii. Aucubin berguna untuk membantu meningkatkan proses ekskresi asam urat melalui ginjal dan juga sebagai hepatoprotektor dan juga sebagai antiseptik alami. b. Dosis dan Cara Penggunaan: iii. Batu ginjal: 30 gram daun sendok, 7 lembar daun alpukat dan 30 gram daun keji beling, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc. Bahan tersebut kemudian disaring dan diminum. iv. Infeksi ginjal: 30 gram daun sendok, 75 gram akar alang- alang, 100 gram rambut jagung, 30 gram daun sambiloto, digodog dengan 800 ml air, panaskan hingga tersisa volume 200 ml, disaring dan diminum. 2. Kumis kucing / Orthosiphon stamineus Benth c. Bagian yang digunakan: Daun d. Mekanisme kerja: Untuk batu ginjal, diuretik e. Dosis dan Cara Penggunaan: v. Untuk diuretik: 25gram daun segar/kering, direbus dalam 2 gelas air selama 15 menit. Detoksa diminum 2x sehari ½ gelas, pagi dan sore vi. Orang dewasa dan lansia: - Crude eksrtak: 2 gram, 1 -- 2x sehari - Ekstrak kering: 200 - 400 mg, 3x sehari 3. Tempuyung / Sonchus arvensis f. Bagian yang digunakan: Daun g. Mekanisme kerja: (gatau) h. Dosis dan cara penggunaan: 250mg daun tempuyung kering direbus dengan 250 mL air sampai tersisa 150mL i. Efek samping: Tidak ada jika diberikan sesuai anjuran dosis 4. Daun kejibeling / Sericocalycis Folium j. Dosis: Maksimal 2 gram per hari k. Mekanisme: Kalium dalam Kejibeling adalah diuretik yang kuat dan dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat dan kalsium karbonat di kantong empedu, kandung kemih, dan ginjal. 5. Meniran l. Bagian yang digunakan: Herba m. Dosis: vii. Ekstrak: 50 mg sehari 50 mg ekstrak viii. Demokta erba segar: 3 kali 100 ml/hari ix. Dalam 250mL air: 2-3 kali/hari 15-30 g herba n. Mekanisme: Diuretik 6. Daun alpulat o. Efek farmakologi: x. Manfaat daun alpukat yang paling efektif adalah untuk batu ginjal xi. Kandungan alkohol, flavonoid, quercetin dan saponin merupakan zat yang sangat efektif untuk menghancurkan batu ginjal sehingga dapat meningkatkan fungsi ginjal. 7. Akar pepaya p. Efek farmakologi: Pencahar urin (diuretik), mencegah resiko batu ginjal, cacingan, mengobati gejala rematik, menjaga kesehatan ginjal, menyembuhkan gejala diare, disentri, dan wasir, serta mengurangi hipertensi. q. Mekanisme: Menurunkan kolesterol, melindungi ginjal dari racun pemicu gagal ginjal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 8. Akar alang -- alang r. Efek farmakologi Mengobati demam (antipiretik), mengobati batu ginjal, mengobati hipertensi, mengobati asma, keputihan, hepatitis, prostat, diare, menghentikan pendarahan (hemostatik) s. Mekanisme: Mengeluarkan racun, membantu meningkatkan laju aliran urin dan meningkatkan eliminasi kalium 9. Pegagan t. Efek Farmakologi: xii. Menyembuhkan luka bakar, kusta, analgesik, antiinflamasi, antiseptik, xiii. Menstimulasi peredaran darah, mempengaruhi keseimbangan jaringan, xiv. Meningkatkan daya ingat, dan memulihkan bekas luka, meningkatkan daya tahan tubuh, anti stres ringan, menstimulasi pertumbuhan kuku xv. Menyembuhkan kolera, batuk bronkitis, menyembuhkan asma dan gangguan ginjal. u. Mekanisme: xvi. Mempercepat penyembuhan luka dengan meningkatkan kandungan hidroksiprolin dan mukopolisakarida, meningkatkan sintesis kolagen, angiogenesis, epitelisasi, dan meningkatkan sintesis matriks ekstra seluler. xvii. Asam asiatik memiliki sifat antiseptik, antibakteri dan antijamur, efek antioksidan dan perlindungan radikal bebas. 10. Tapak liman v. Efek farmakologi: DaunElephantopus scaber berkhasiat sebagai obat diare, obat batuk dan sariawan, obat demam, peluruh air seni (diuretik) sedangkan akarnya dapat digunakan untuk mengobati penyakit malaria. w. Mekanisme: xviii. Diuretik bekerja dengan cara meningkatkan ekskresi ion Na+ dan Cl- xix. Mengurangi reabsorpsi elektrolit di dalam tubulus ginjal dengan melibatkan proses transpor aktif, sehingga terjadi peningkatan aliran urin (diuresis) dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air dari tubulus ginjal. 11. Ginseng / panax ginseng: ginsenosides 12. Kayu manis / Cinnamomun burmanii