Uji Kualitatif Protein PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Asri Hendrawati
Tags
Summary
Presentasi ini membahas uji kualitatif protein, termasuk reaksi biuret dan reaksi millon-nassae. Materi ini juga menjelaskan reaksi pengendapan dan penggumpalan protein.
Full Transcript
Uji kualitatif protein Asri Hendrawati Protein Protein merupakan pembentuk tubuh, berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Struktur Protein : H R O N C C H H OH GUGU...
Uji kualitatif protein Asri Hendrawati Protein Protein merupakan pembentuk tubuh, berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Struktur Protein : H R O N C C H H OH GUGUS AMINO GUGUS KARBONIL Uji pengendapan 1. Pengendapan oleh garam : Garam bersifat menarik air, terjadi kompetisi antara molekul protein dengan garam dalam mengikat air. 2. Pengendapan oleh logam berat: pada suasana pH lebih alkalis dari titik isoelektriknya, protein bermuatan negatif. Penambahan ion logam berat bermuatan positif menyebabkan terjadinya reaksi penetralan muatan sehingga protein mengendap. 3. Pengendapan oleh alkohol pekat : alkohol menarik air sehingga protein mengendap. 4. Pengendapan oleh asam atau reagen alkaloid : Pada suasana pH lebih asam dari titik isoelektrisnya, protein bermuatan positif. Ion negatif dari asam akan menetralkan muatan sehingga protein mengendap. Contoh reagen alkaloid: asam trikloroasetat, asam fosfotungstat, asam fosfomolibdat, asam perklorat, asam sulfosalisilat. Reaksi Biuret Uji ini digunakan untuk menguji adanya ikatan peptida. Larutan protein jika ditambah pereaksi Biuret maka akan terbentuk warna merah muda sampai ungu. Perubahan warna karena terbentuk senyawa kompleks antara Cu2+ dengan gugus C=O dan N-H dari rantai peptida. Reaksi Millon-Nassae Untuk mengetahui adanya protein yang memiliki inti fenol, ex: tirosin. Reagen Millon adalah larutan merkuri sulfat dalam asam sulfat, apabila ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan kuning yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Reaksi ini positif untuk fenol karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna merah. Reaksi Hopkins-Cole Larutan protein yang mengandung triptofan dapat bereaksi membentuk cincin ungu karena adanya Kondensasi 2 inti indol dari trptofan oleh asam glioksilat akan menghasilkan senyawa berwarna ungu. Asam glioksilat memiliki gugus aldehida dan asam karboksilat Gugus indol pada triptofan Gugus fenol pada tirosin Penggumpalan/koagulasi Uji positif terhadap percobaan ini adalah adanya gumpalan yang tidak dapat larut dalam asam encer maupun basa encer. Albumin dan globulin yang dipanaskan pada suhu tinggi akan terjadi penggumpalan karena adanya denaturasi protein. Pengendapan kasein Bromkresol hijau merupakan indikator asam basa yang jika ditempatkan di lingkungan asam akan berwarna kuning, jika ditempatkan di lingkungan basa akan berwarna biru. Tujuan penambahan asam asetat pada larutan kasein alkalis adalah untuk mengendapkan kasein pada pH isoelektrisnya (sekitar 4,6). Pengendapan&penggumpalan metaprotein Metaprotein merupakan hasil hidrolisis protein, larut dalam asam dan alkali encer tetapi tidak larut dalam larutan garam netral. Klor fenol merupakan indicator pH yang akan berubah warna merah jika larutan bersifat basa dan akan berwarna kuning jika larutan bersifat asam. Metaprotein yang dipanaskan mengalami denaturasi yang tidak larut dalam keadaan asam. Endapan tersebut disebut koagulan. Sifat protein yang mengalami koagulasi pada keadaan denaturasi bersifat irreversible dan permanen. Pengaruh formaldehid terhadap asam amino Fenolftalein merupakan indicator pH yang akan berubah warna merah jika larutan bersifat basa dan akan berwarna kuning jika larutan bersifat asam. Formaldehid menyebabkan asam amino kehilangan sifat basanya karena formaldehid terikat gugus amino dan membentuk asam amino dimetilal. Timbulnya gelembung gas N2 Asam amino ditambah Na-hipobromit akan keluar gelembung gas nitrogen (N2) karena Na-hipobromit akan melepaskan gugus amin dari asam amino membentuk gas N2. Selamat bekerja