Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
2022
Eva Y. Nukman, Anna Farida Kurniasari, Helva Nurhidayah
Tags
Related
Summary
This is a Bahasa Indonesia textbook for 9th grade junior high school students. It includes various learning activities to help students achieve their Bahasa Indonesia skills in accordance with the Merdeka Curriculum.
Full Transcript
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN Bahasa Indonesia Eva Y. Nukman Anna Farida Kurniasari Helva Nurhidayah 2022 SMP/MTs Kelas IX Hak Cipta pa...
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN PUSAT PERBUKUAN Bahasa Indonesia Eva Y. Nukman Anna Farida Kurniasari Helva Nurhidayah 2022 SMP/MTs Kelas IX Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang. Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Penulis Eva Y. Nukman Anna Farida Kurniasari Helva Nurhidayah Penelaah Titik Harsiati Mu’jizah Penyelia/Penyelaras Supriyatno E. Oos M. Anwas Anggraeni Dian Permatasari Firman Arapenta Bangun Yanuar Adi Sutrasno Koordinator Visual Itok Isdianto Ilustrator Andrianus Kokok Rahardjo Karnadi Editor Herry Prasetyo Desainer Sunarko Penerbit Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kompleks Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan https://buku.kemdikbud.go.id Cetakan pertama, 20212 ISBN 978-602-244-298-1 (no.jil.lengkap) ISBN 978-602-244-636-1 (jil.3) Isi buku ini menggunakan huruf Aleo 11/15 pt. Alessio Laiso, Kevin Conroy. xiv, 194 hlm. 17.6 × 25 cm Kata Pengantar Pusat Perbukuan; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki tugas dan fungsi mengembangkan buku pendidikan pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Buku yang dikembangkan saat ini mengacu pada Kurikulum Merdeka, dimana kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan/program pendidikan dalam mengembangkan potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik. Pemerintah dalam hal ini Pusat Perbukuan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dengan mengembangkan Buku Teks Utama. Buku teks utama merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan. Adapun acuan penyusunan buku teks utama adalah Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, dan SMALB pada Program Sekolah Penggerak yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor 028/H/KU/2021 Tanggal 9 Juli 2021. Sajian buku dirancang dalam bentuk berbagai aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam Capaian Pembelajaran tersebut. Buku ini digunakan pada satuan pendidikan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka. Sebagai dokumen hidup, buku ini tentu dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan serta perkembangan keilmuan dan teknologi. Oleh karena itu, saran dan masukan dari para guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengembangan buku ini di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, Pusat Perbukuan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini, mulai dari penulis, penelaah, editor, ilustrator, desainer, dan kontributor terkait lainnya. Semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta didik dan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Jakarta, Juni 2022 Kepala Pusat, Supriyatno NIP 19680405 198812 1 001 iii Prakata Salam. Wow, kelas sembilan! Ini tahun terakhir kalian di Sekolah Menengah Pertama. Banyak hal yang sudah kalian ketahui, banyak pula yang masih harus kalian pelajari. Setiap pengetahuan tentu menuntun kalian menuju pengetahuan lain yang lebih luas, lebih dalam, juga lebih menantang. Buku ini akan menjadi salah satu teman belajar kalian. Semoga kalian dapat mengeksplorasi berbagai tema, memperluas wawasan, dan mengasah keterampilan berbahasa. Selamat belajar. Salam, Bu Eva, Bu Anna, Bu Helva iv Daftar Isi Isi Halaman Kata Pengantar................................................................................. iii Prakata................................................................................................ iv Daftar Isi............................................................................................ v Daftar Gambar................................................................................. vi Daftar Tabel....................................................................................... Xii Ada Apa di Buku Ini?...................................................................... xiii BAB I Demi Keluarga.................................................................... 1 BAB II Buku-Buku Berbicara....................................................... 29 Bab III Komunikasi Ujung Jari..................................................... 65 Bab IV Dari Hobi Menjadi Pundi-Pundi.................................... 99 Bab V Menuju Laut........................................................................ 129 Bab VI Merencanakan Masa Depan........................................... 155 Glosarium........................................................................................... 178 Daftar Pustaka.................................................................................. 180 Indeks................................................................................................. 182 Lampiran............................................................................................ 184 v Daftar Gambar No. Nama Gambar Sumber Halaman 1.1 Kamus Besar 8 Dokumentasi Dewi Puspita, 2021 Bahasa Indonesia Cetak 1.2 Kamus Besar https://kbbi.kemdikbud.go.id/ 9 Bahasa Indonesia diunduh pada 9 Februari 2021 Daring 1.3 Tradisi Merti https://commons.wikimedia. 12 Dusun di Jawa org/wiki/File:Merti_Dusun.jpg diunduh Tengah pada 9 Februari 2021 1.4 Rumah Gadang https://commons.wikimedia. org/wiki/ 18 File:Rumah_Gadang_ Datuak_Bandaro_ Kuniang.JPG diunduh pada 9 Februari 2021 1.5 Ciri Kohesi dan Koherensi...................................................................... 22 1.6 Contoh Kohesi dan Koherensi...................................................................... 23 1.7 Paragraf yang Tidak Memiliki Kohesi dan Koherensi...................................................................... 23 1.8 Tipe Keluarga...................................................................... 25 2.1 Prosedur Mencuci 34 http://www.p2ptm.kemkes.go.id/ Tangan yang Benar infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit- jantung-dan-pembuluh-darah/ page/14/5-langkah-cuci-tangan-pakai- sabun, diunduh pada 9 Februari 2021 vi 2.2 Perpustakaan Mini https://commons.wikimedia.org/wiki/ 40 di Sebuah Masjid File:Al-Alami_Mosque_Mini_Library.jpg diunduh pada 9 Februari 2021 2.3 Taman Bacaan Dokumentasi Litara, 2019 42 Masyarakat di Kalimantan Utara 2.4 Buku-Buku di Dokumentasi Litara, 2019 43 Dalam Taman Bacaan Masyarakat 2.5 7 Langkah agar Membaca Selezat Mengudap...................................................................... 45 2.6 Perpustakaan https://dpk.bantenprov.go.id/Aktivitas/ 47 topic/95 diunduh pada 9 Februari 2021 2.7 Prosedur Membuat Poster...................................................................... 50 2.8 Contoh Jadwal dan Kegiatan TBM...................................................................... 52 2.9 Contoh Tata Tertib TBM...................................................................... 53 2.10 Kegiatan Kesukarelawanan...................................................................... 54 2.11 Buku Bertema Dokumentasi Penerbit Insist Press, 58 Kesukarelawanan 2007; Penerbit Bentang Pustaka, 2008; Penerbit GPU, 2013; dan Penerbit KPG, 2012 3.1 Dunia dan Media 67 https://pixy.org/940/ diunduh pada 10 Sosial Februari 2021 3.2 Berkomunikasi dengan Asap...................................................................... 68 3.3 Mesin Telegraf...................................................................... 69 vii 3.4 Radio Transistor...................................................................... 70 3.5 Surat Kabar Medan https://upload.wikimedia.org/ 71 Prijaji wikipedia/commons/2/2d/Medan_ Prijaji.jpg diunduh pada 10 Februari 2021 3.6 Instruksi dalam Diagram Alir...................................................................... 73 3.7 Contoh Simbol dalam Diagram Alir...................................................................... 73 3.8 Contoh Diagram Alir...................................................................... 74 3.9 Pro Kontra Media https://pixabay.com/id/illustrations/ 79 Sosial media-sosial-sosial-pemasaran-5187243/ diunduh pada 10 Februari 2021 3.10 Video/Film sebagai https://pixabay.com/id/illustrations/ 82 Sarana Komunikasi filmstrip-bioskop-video-film- analog-91434/ diunduh pada 10 Februari 2021 3.11 Hoax Virus https://www.cnnindonesia.com/ 84 Pemecah Bangsa teknologi/20181219151638-185- 354934/10-hoaks-paling-berdampak- pada-2018 diunduh pada 10 Februari 2021 3.12 KBBI V 90 Dokumentasi Dewi Puspita, 2021 3.13 Aplikasi KBBI V Badan Pengembangan dan Pembinaan 91 Bahasa Kemdikbud, 2021 vi i i 3.14 Buku-Buku http://ftp.gunadarma.ac.id/ 95 Elektronik tentang internetsehat/internetsehat-booklet.pdf Internet Aman http://repositori.kemdikbud. go.id/9739/1/Internet%20Aman%20 Revisi%2014.pdf http://eksis.ditpsmk.net/uploads/book/ file/73EFA4C1-D6AD-416E-8250- 7641260FD55B/seribukuliterasidigital- kajiandampakmediasosialbagianakdan re.pdf diunduh pada 10 Februari 2021 3.15 Apa yang Membuat Buku Jadi Menarik?...................................................................... 96 4.1 Ojek Payung 102 https://www.antarafoto.com/spektrum/ v1290997219/jasa-ojek-payung diunduh pada 10 Februari 2021 4.2 Ir. Soekarno https://commons.wikimedia.org/ 105 Berpidato di wiki/File:Sukarno_speaking_to_US_ Hadapan Kongres Congress,_Presiden_Soekarno_di_ Amerika_Serikat,_p10.jpg diunduh pada Amerika Serikat 10 Februari 2021 4.3 Contoh Infografik 109 https://twitter.com/kementan/ Bermuatan status/1117673825963917312/photo/1 Eksplanasi Sebab diunduh pada 10 Februari 2021 Akibat 4.4 Analisis Informasi https://sikapiuangmu.ojk.go.id/ diunduh 109 dan Desain Poster pada 10 Februari 2021 4.5 Contoh Teks Berisi Penipuan Melalui SMS...................................................................... 111 4.6 Kata Kunci Saat Menyimak Video...................................................................... 113 4.7 Ide Bisnis...................................................................... 118 ix 4.8 Perkiraan https://aptika.kominfo.go.id/wp- 119 Perkembangan content/uploads/2018/11/0703_ Menjadi-Ekonomi-Digital-Terbesar- Dunia Digital ASEAN-di-2025_BP.png diunduh pada 10 Februari 2021 4.9 Diagram Alir Proses Produksi...................................................................... 120 5.1 Keindahan Laut https://pixabay.com/id/photos/search/ 126 Indonesia laut%20dangkal/ diunduh pada 10 Februari 2021 5.2 Permukiman di Sisi https://commons.wikimedia.org/wiki/ 128 Pantai di Banda File:Banda_Aceh,_Indonesia_-_view.jpg diunduh pada 10 Februari 2021 Aceh 5.3 Poster Wisata https://kkp.go.id/djprl/infografis- 136 Dugong Lestari detail/7545-wisata-dugong-lestari- untuk-edukasi diunduh pada 10 untuk Edukasi Februari 2021 5.4 Poster Code of https://kkp.go.id/djprl/infografis- 136 Conduct Wisata detail/7545-wisata-dugong-lestari- Dugong untuk-edukasi diunduh pada 10 Februari 2021 5.5 Padang Lamun 139 Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2017 5.6 Terumbu Karang https://www.goodnewsfromindonesia. 141 id/2018/05/10/indonesia-surga- terumbu-karang-dunia diunduh pada 10 Februari 2021 5.7 Kumpulan Puisi 144 https://www.goodreads.com/book/ Aku Ini Puisi Cinta show/2728354-aku-ini-puisi-cinta diunduh pada 10 Februari 2021 5.8 Sapardi Djoko https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/ 149 Damono Home/Detail/82/sapardi-djoko-damono- membaca-untuk-sastra diunduh pada 10 Februari 2021 x 5.9 Amal Hamzah http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/ 150 sastra/artikel/Amal_Hamzah diunduh pada 10 Februari 2021 5.10 Buku Elektronik https://kkp.go.id/wp-content/ 152 tentang Laut uploads/2017/12/BUKU_PUTIH_NEW. pdf Balai Riset dan Observasi Laut http://118.97.27.101/uploads/Buku%20 Saku%20Laut%20Nusantara.pdf Pusat Penelitian Oseanografi, http:// oseanografi.lipi.go.id/haspen/buku%20 padang%20lamun%202018%20digital. pdf diunduh pada 10 Februari 2021 6.1 Negeri 5 Menara https://kominfosandi.bulelengkab.go.id/ 157 artikel/resensi-buku-inilah-hebatnya- novel-negeri-5-menara-41 diunduh pada 10 Februari 2021 6.2 Laskar Pelangi http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/ 158 sastra/artikel/Laskar_Pelangi diunduh pada 10 Februari 2021 6.3 Berdiskusi dan https://pixy.org/src/61/619753.jpg diunduh 160 Berargumentasi pada 10 Februari 2021 6.4 Menjadi Remaja https://web.facebook.com/BKKBNOfficial/ 168 Bahagia photos/a.395306540531465/2656371 464424950/ diunduh pada 10 Februari 2021 6.5 Buku tentang Tokoh https://www.goodreads.com/book show 170 Inspiratif Indonesia /6553333-panggil-aku-king https://www.goodreads.com/book/show/ 27152732-rudy diunduh pada 10 Februari 2021 6.6 Peta Pikiran...................................................................... 171 6.7 Indonesia https://petabahasa.kemdikbud.go.id/index. 1 74 php diunduh pada 11 Februari 2021 6.8 Upaya Mencapai Tujuan...................................................................... 176 xi Daftar Tabel No. Nama Tabel Halaman 1.1 Nama Paragraf Berdasarkan Letak Ide Pokok............................. 7 1.2 Menemukan Ide Pokok dan Ide Pendukung................................. 7 1.3 Menemukan Arti Kosakata.............................................................. 10 1.4 Kosakata yang Jarang Digunakan Sehari-hari........................... 21 1.5 Berpendapat tentang Infografik...................................................... 26 1.6 Refleksi Pembelajaran.................................................................... 28 2.1 Mengeksplorasi Kosakata............................................................. 36 2.2 Contoh Kata Serapan...................................................................... 37 2.3 Membandingkan Kosakata.............................................................. 38 2.4 Contoh Kegiatan Membandingkan Kosakata............................... 38 2.5 Berpendapat tentang Prosedur Pendirian TBM........................... 44 2.6 Membandingkan Dua Teks.............................................................. 49 2.7 Refleksi Pembelajaran.................................................................... 64 3.1 Ciri Fakta, Opini, Asumsi.................................................................. 77 3.2 Fakta, Opini, Asumsi dalam Beragam Konteks Kalimat.......... 77 3.3 Kosakata Baru Ciptaan Warganet.................................................. 85 3.4 Refleksi Pembelajaran...................................................................... 98 4.1 Informasi Terkait Hobi...................................................................... 100 4.2 Aspek dalam Merancang Promosi................................................. 122 4.3 Refleksi Pembelajaran...................................................................... 123 5.1 Laporan Berburu Kearifan Lokal..................................................... 132 5.2 Catatan Pengamatan Video/Teks yang Dibacakan..................... 133 5.3 Laporan Analisis Poster................................................................... 137 5.4 Refleksi Pembelajaran...................................................................... 154 6.1 Menyampaikan Argumen................................................................. 161 6.2 Upaya Mengerjakan “PR” dan Argumentasinya............................ 167 6.3 Menjadi Remaja Bahagia................................................................. 169 6.4 Refleksi Pembelajaran.......................................................................... 177 xi i Ada Apa di Buku Ini? Di kelas sembilan, kalian akan menguatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan apa saja yang akan kalian lakukan dalam buku ini? Simbol berikut ini kalian temukan dalam buku ini untuk menandai kegiatan yang kalian lakukan. Tujuan Pembelajaran Gambar ini menunjukkan tujuan pembelajaran dan materi pokok yang akan kalian pelajari. Siap-Siap Belajar Gambar ini menandakan saatnya kalian mendiskusikan hal-hal yang telah kalian ketahui tentang tema yang akan dipelajari. Kata Kunci Gambar ini menunjukkan kata-kata yang kalian dalami maknanya pada bab ini. Kupas Teori Gambar ini menunjukkan kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Membaca Gambar ini menunjukkan saatnya kalian membaca dan memirsa dengan saksama. Menyimak Gambar ini menunjukkan kegiatan menyimak dengan saksama. Berdiskusi Gambar ini menunjukkan saat kalian diminta berbicara dan bertukar pendapat dengan teman. xiii Menulis Gambar ini menunjukkan waktu untuk menyajikan ide secara tertulis atau melalui gambar. Mengamati Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mengamati gambar sebagai sarana berkegiatan. Kreativitas Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mengerjakan sebuah proyek atau suatu karya. Jelajah Kata Ini adalah kata-kata yang perlu kalian pelajari maknanya di bab ini. Kalian juga dapat menelusuri maknanya pada kamus dan sumber lain. KBBI KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah rujukan yang digunakan untuk menelusuri makna kata pada buku ini. Tesaurus Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia adalah rujukan yang digunakan untuk menelusuri pemakaian aneka kata dan istilah serta padanannya pada buku ini. Jurnal Membaca Gambar ini menunjukkan saatnya kalian membaca buku dan sumber bacaan lain lalu mencatatnya pada jurnal. Refleksi Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mengingat kembali materi pembelajaran dan merefleksi cara kalian mempelajarinya. xiv KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022 Buku Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP/MTs Kelas IX Penulis : Eva Y. Nukman, Anna Farida Kurniasari, Helva Nurhidayah ISBN : 978-602-244-636-1 BAB I Demi Keluarga Pertanyaan Pemantik: 1. Apa yang dimaksud dengan sudut pandang orang pertama penulisan? 2. Apa ciri-ciri sudut pandang orang pertama? 3. Apa ciri-ciri teks deskripsi? Tujuan Pembelajaran Pada bab ini, kalian memahami pentingnya keluarga melalui berbagai kegiatan dengan teks deskripsi. Kalian berlatih memahami isi, sudut pandang, dan konjungsi dalam teks deskripsi. Kalian juga menyimak konjungsi dalam teks deskripsi berupa lirik lagu, menggunakan kosakata serapan bahasa asing dan bahasa daerah, menilai kohesi dan koherensi, serta memahami deskripsi visual melalui infografik. Kata Kunci Keluarga, teks deskripsi, kosakata serapan, konjungsi, kohesi, dan koherensi. Siap-Siap Belajar Siswa kelas sembilan, selamat memulai pembelajaran yang penuh makna dan semoga tetap menyenangkan. Sebelum mulai belajar, amati judul bab dan gambar pembuka bab secara mandiri. Setelah itu, bekerjalah berpasangan. Diskusikan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga. Kalian dapat mengawali diskusi dengan bercerita tentang keluarga masing-masing. Sesudahnya, kalian dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sebagai bahan diskusi lanjutan. Keluarga inti terdiri atas Dengan siapakah kalian tinggal, ayah, ibu, dan anak. Keluarga keluarga inti atau keluarga besar? besar terdiri atas keluarga inti beserta anggota keluarga Acara keluarga apa yang pernah yang lain, misalnya kakek kalian hadiri? nenek, atau paman bibi dan keluarganya. Apa yang biasa kalian lakukan selama acara keluarga itu? 2 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX A. Memahami Isi Teks Deskripsi Kupas Teori Teks Deskripsi Di kelas sebelumnya, kalian telah belajar tentang teks deskripsi dan ciri- cirinya. Untuk menyegarkan ingatan, mari kita bahas kembali secara singkat. Teks deskripsi memaparkan objek atau tempat secara terperinci, berisi pemaparan atau penggambaran yang detail sehingga seolah-olah pembaca dapat membayangkan objek atau tempat yang digambarkan dalam teks tersebut. Teks deskripsi mengandung unsur emosi, seolah-olah pembaca dapat merasakan, melihat, dan mendengar objek yang dipaparkan. Tujuannya adalah memerincikan dan menggambarkan objek dari sudut pandang penulis agar pembaca ikut terlibat dalam peristiwa dan perasaan yang dialami penulis. Teks deskripsi juga menggunakan majas untuk menguatkan emosi penulis sehingga tersampaikan kepada pembaca. (Astuti, 2019: 4) Bab I | Demi Keluarga | 3 Kegiatan 1: Mengidentifikasi Ide Pokok dan Ide Pendukung pada Teks Deskripsi Membaca Bacalah dengan saksama. Yang Lebih Penting dari Aku “Diam saja dari tadi. Baca terus, seperti yang paling pintar saja.” “Iya. Kita ini dianggap patung?” “Bukan patung, tapi angin.” 1 Mataku ke arah buku yang kubaca, tetapi telingaku mendengar semuanya. Walau mereka berbicara dengan suara rendah, suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia. Aku benar-benar tidak ingin di sini. Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game. Sejak 2 sore, aku ingin minta izin pulang. It’s impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul. Aku kembali membaca bukuku, tetapi tak satu pun kalimat kupahami. Suara-suara yang menyindirku itu masih terdengar, kadang diselingi tawa. Aku cukup yakin, jika aku mengangkat wajah, salah satu atau beberapa orang dari mereka sedang melirikku. Aku 3 tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walau tak kukenal dengan baik, mereka semua terikat darah denganku. This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan kutegur mereka. Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua 4 membuat beberapa orang menoleh. 4 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kudekati sumber suara gaduh itu. “Maaf. Apa aku mengganggu kalian?” Aku sendiri terkejut mendengar nada suaraku. Aku benar-benar sedang kesal. 5 “Eh, ada apa?” tanya Edo. Dia anak Om Samsudin, kakak ayahku. Aku dan Edo seumur, tetapi kami tidak pernah cocok. Bahar berdiri, “Iya. Ada apa? Mengganggu bagaimana?” Kukepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup. “Aku tahu, tadi kalian membicarakan aku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.” “Siapa yang membicarakanmu? Kami bicara sendiri dari tadi,” sahut 6 Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami. Bab I | Demi Keluarga | 5 “Jangan bertengkar di sini. Tidak pantas,” Edo bicara lagi. “Justru kalian yang memulai. Aku kan tidak mengganggu,” bisikku kaku. 7 “Kamu tidak mau bergabung, dan itu mengganggu,” Bahar mencondongkan bahunya ke arahku. Amarah m e n c e n g ke r a m k u. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru jantungku kian kencang. 8 Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku. Tepat pada saat itu, pintu geser kehijauan itu terbuka. “Keluarga Bapak Pattarani!” Seperti disemprot air dengan selang, kami berhamburan mendekat. 9 “Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan.” Ayahku bangkit dan mengusap matanya berkali-kali. Para om dan tante tersenyum lega dan segera sibuk mengabarkan kebahagiaan itu. Sepupu-sepupu yang sudah tertidur jadi terbangun, sebagian 10 menangis karena terkejut sekaligus gembira. Kakek kesayangan kami terlepas dari bahaya. Seruan syukur berdengung memenuhi ruangan. Marlina melompat kemudian menyalamiku dan Edo sekaligus. Kami semua bahagia, walau beberapa detik sebelumnya kami nyaris 11 baku hantam. (Farida, 2020) Kini tugas kalian adalah menentukan ide pokok dan ide pendukung paragraf-paragraf dalam teks “Yang Lebih Penting dari Aku”. Ide pokok adalah topik yang menjadi pokok pengembangan sebuah paragraf. Dengan kata lain, ide pokok adalah intisari dari sebuah paragraf. Ide pokok diperkuat oleh ide pendukung. Artinya, ide pendukung memperkuat dan melengkapi ide pokok. Untuk menemukan ide pokok, kalian perlu membaca sebuah paragraf dengan saksama. Temukan kalimat yang mewakili isi paragraf tersebut. Posisi kalimat yang menjadi ide pokok tersebut dapat di awal, di akhir, di awal dan akhir, dan di tengah paragraf. Kadang, kalian harus menyimpulkan ide pokok tersebut dengan kalimat kalian sendiri. Karena itu, kalian harus mencermati bacaan dengan sebaik-baiknya. 6 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Tabel 1.1 Nama Paragraf Berdasarkan Letak Ide Pokok Nama Paragraf Letak Ide Pokok dalam Paragraf deduktif awal induktif akhir deduktif induktif (campuran) awal dan akhir ineratif tengah Siap? Temukan letak ide pokok paragraf yang ditentukan, kemudian sebutkan ide pokok dan ide pendukungnya. Tabel 1.2 Menemukan Ide Pokok dan Ide Pendukung Paragraf Letak Ide Pokok Ide Pokok Ide Pendukung 2 4 8 10 Setelah menemukan letak ide pokok pada beberapa paragraf teks “Yang Lebih Penting dari Aku”, kalian berlatih menyebutkan ide pokok dan ide pendukung. Kegiatan 2: Mendiskusikan Isi Teks Deskripsi Berdiskusi Bacalah kembali teks “Yang Lebih Penting dari Aku”. Bekerjalah dalam kelompok kecil dan bahaslah pertanyaan berikut ini. Sampaikan pendapat kalian secara bergantian. Salah satu kiat berdiskusi yang sederhana tetapi penting adalah berbicara tidak terlalu panjang dan menyimak pembicaraan orang lain dengan tenang. Bab I | Demi Keluarga | 7 1. Bagaimana perasaan kalian ketika membaca cerita di atas? 2. Menurut kalian, tokoh “aku” pada cerita “Yang Lebih Penting dari Aku” laki-laki atau perempuan? Mengapa kalian berpendapat demikian? 3. Pada paragraf 1 tertulis kalimat “Suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia”. Apa artinya? 4. Apakah kalian paham bahwa peristiwa ini terjadi di rumah sakit? Pada paragraf mana kalian mulai menyadarinya? 5. Pada paragraf 3, bagaimana perasaan tokoh ketika berkata “... mereka semua terikat darah denganku”? 6. Pada paragraf 7, Bahar berkata “Kamu tidak mau bergabung, dan itu mengganggu”. Apa maksudnya? 7. Gambarkan perasaan tokoh dalam paragraf 9 dalam satu kata saja. 8. Apakah menurut kalian judul bacaan di atas sudah tepat? Jika belum, apa judul yang kalian usulkan? Kegiatan 3: Menemukan Arti Kata dalam Teks Deskripsi Jelajah Kata Ketika membaca teks dan menemukan kata yang tidak dimengerti, kalian dapat melakukan dua hal berikut ini. a. Membuka Kamus Kalian dapat membuka kamus cetak maupun kamus dalam jaringan. KBBI Daring dapat kalian akses di laman https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Kalian sudah mempelajari cara menggunakan kamus secara terperinci di kelas tujuh. Gambar 1.1 Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetak Sumber: Dewi Puspita, 2021 8 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Gambar 1.2 Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Sumber: https://kbbi.kemdikbud.go.id/ b. Menebak Artinya Dengan membaca kalimatnya, termasuk memahami kalimat lain dalam paragraf yang sama, kalian dapat memperkirakan arti kata tersebut. Kita mengenalnya dengan istilah konteks kalimat. Dalam KBBI disebutkan bahwa konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. 1. Tanpa membuka kamus, tulis arti kata dalam cerita di atas. gundah menggunjingkan deru berdengung 2. Tuliskan kata lain dalam bacaan yang kalian pahami tanpa membuka kamus. Tuliskan artinya, tuliskan pula hal-hal yang membantu pemahaman kalian. Bab I | Demi Keluarga | 9 Tabel 1.3 Menemukan Arti Kata Hal yang Membantu Kosakata Arti Pemahaman B. Memahami Sudut Pandang dalam Teks Deskripsi Perhatikan kembali teks “Yang Lebih Penting dari Aku”. Tokoh menceritakan kejadian yang dialaminya secara terperinci agar pembaca seolah-olah ikut mengalaminya. Dia juga menceritakan perasaannya. Dia menempatkan diri sebagai pelaku utama dan menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” dalam memberikan gambaran tentang perasaannya. Dalam menulis, kita mengenalnya dengan istilah sudut pandang orang pertama. Contoh: Amarah mencengkeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasakan deru jantungku kian kencang. Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku. Tokoh “aku” hanya mengetahui pikiran dan perasaannya sendiri. Tokoh “aku” tidak mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan tokoh lain dalam peristiwa itu. Contoh: “Justru kalian yang memulai. Aku kan tidak mengganggu,” bisikku kaku. “Kamu tidak mau bergabung, dan itu mengganggu,” Bahar mencondongkan bahunya ke arahku. Tokoh “aku” mengetahui Bahar merasa terganggu setelah Bahar mengucapkannya. 10 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 4: Membaca Informasi tentang Buku Harian Membaca Buku Harian: Deskripsi, Refleksi, Inspirasi Apakah di antara kalian ada yang memiliki buku harian? Salah satu bentuk tulisan yang biasa menggunakan sudut pandang orang pertama adalah buku harian. Secara umum, buku harian dipahami sebagai catatan kejadian yang kita alami sehari-hari atau catatan kejadian yang mengesankan. Buku harian ditulis sebagai kenangan masa-masa yang pernah kita alami, sebagai bahan refleksi atau evaluasi, sekaligus sebagai media untuk mencurahkan perasaan kita terhadap sesuatu. Melalui buku harian, kita dapat mendeskripsikan secara terperinci suatu peristiwa dan perasaan kita secara personal atau pribadi, sehingga kita dapat menggambarkan semua hal secara bebas. Buku harian tidak dirancang untuk diterbitkan. Namun demikian, ada buku harian tokoh Indonesia maupun dunia yang diterbitkan dan menjadi inspirasi bagi para pembacanya. Jika kalian memiliki buku harian, mulailah mengisinya dengan berbagai peristiwa dan perasaan yang kalian alami dengan lebih lengkap. Kelak, bertahun-tahun yang akan datang, kalian akan membacanya dengan penuh makna. Jika kalian belum memiliki buku harian, ini saatnya untuk memulai. Buku harian akan menjadi teman setia kalian dalam mengabadikan dan mencatat deskripsi peristiwa dan perasaan. Siapa tahu, kelak buku harian kalian dapat menginspirasi banyak orang. Bab I | Demi Keluarga | 11 Kegiatan 5: Berlatih Menulis Teks Deskripsi Bertema Acara Keluarga Menulis Merti Dusun, Merti Desa, atau bisa disebut Merti Tani, berasal dari kata “merti” yang berarti “bersih-bersih” dan “dusun” yang berarti desa, atau sebuah tempat di daerah tertentu. Merti Dusun dimaknai sebagai bersih desa, atau biasa dirangkai dalam sedekah bumi sebagai wahana membersihkan desa dari dosa sekaligus ungkapan rasa syukur pada Tuhan atas nikmat yang diberikan. Gambar 1.3 Tradisi Merti Dusun di Jawa Tengah Sumber: https://commons.wikimedia.org 12 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX a. Tulislah pengalaman kalian mengikuti sebuah acara keluarga atau acara lain yang melibatkan orang banyak. b. Gunakan sudut pandang orang pertama. Deskripsikan perasaan kalian. Dengan sudut pandang orang pertama, kalian tidak mengetahui perasaan orang lain, kecuali orang itu menyampaikannya. Kalian juga dapat menduga perasaan mereka dari ekspresi dan sikap tubuh orang tersebut. c. Uraikan apa yang kalian lihat dan kalian dengar dalam acara tersebut agar pembaca seolah-olah berada di sana. Gambarkan orang-orang yang hadir dan apa yang mereka lakukan. Kalian juga dapat menceritakan aroma makanan yang tersaji di meja hidangan, bunga-bunga yang menjadi hiasan panggung, atau aroma lain yang tercium. d. Jika peristiwa yang kalian alami itu berkaitan dengan orang lain yang tidak ingin kalian sebutkan namanya, kalian dapat menggunakan nama samaran. Kalian dapat menggunakan panduan berikut ini atau menulis dengan urutan pilihan kalian sendiri. a. Acara apa yang kalian hadiri? b. Di mana dan kapan acara itu berlangsung? c. Bagaimana perasaan kalian saat menghadiri acara tersebut? d. Mengapa kalian merasa demikian? e. Siapa saja orang yang hadir dalam acara itu? f. Apa yang mereka lakukan? g. Bagaimana perasaan kalian kepada orang itu? h. Bagaimana perasaan kalian hari ini tentang acara tersebut? Selamat menulis. Setelah mempelajari sudut pandang orang pertama, kalian berlatih menuliskan teks deskripsi secara terstruktur. Bab I | Demi Keluarga | 13 C. Memahami Konjungsi dalam Teks Deskripsi Kupas Teori Bandingkan kedua teks ini. Apakah kalian dapat merasakan perbedaannya? Hai, Diari. Hai, Diari. Lusa akan ada kenduri Lusa akan ada kenduri di di rumah Pakde. Karena itu, rumah Pakde. Rumahnya harus rumahnya harus dibersihkan. dibersihkan. Hari ini aku membersihkan Hari ini aku membersihkan sarang laba-laba di sudut langit- sarang laba-laba di sudut langit- langit dengan sapu lidi bergagang langit dengan sapu lidi bergagang panjang. panjang. Biasanya, Pakde sendiri yang Dulu Pakde sendiri yang selalu melakukannya. Namun, selalu melakukannya. Sejak sejak Pakde sakit strok dan harus Pakde sakit strok, dia harus duduk di kursi roda, sarang laba- duduk di kursi roda, sarang laba- laba menjadi tanggung jawabku. laba menjadi tanggung jawabku. Aku senang bisa membantu Aku senang bisa membantu Pakde. Ketika masih sehat, kakak Pakde. Kakak ibuku itu selalu ibuku itu selalu ringan tangan ringan tangan kepada siapa pun. kepada siapa pun. Karenanya, Aku pun ingin membantunya, aku pun ingin membantunya, terutama saat dia sedang sakit terutama saat dia sedang sakit seperti sekarang. seperti sekarang. Sudah dulu, ya. Aku mau Sudah dulu, ya. Aku mau mandi, nanti malam kita bisa mandi supaya nanti malam kita berbagi cerita lagi. bisa berbagi cerita lagi. Kata yang ditulis dengan warna merah adalah konjungsi atau kata hubung. Tugasnya adalah menghubungkan kata dengan kata, kalimat dengan kalimat, juga paragraf dengan paragraf. Apakah kalian merasakan perbedaan antara teks yang menggunakan konjungsi dan teks yang tidak menggunakan konjungsi? Diskusikan dalam kelompok 3—5 orang. 14 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 6: Menggunakan Konjungsi dalam Teks Deskripsi Menulis Bubuhkan konjungsi yang tepat agar peristiwa dan perasaan tokoh dalam cerita ini tergambar dengan lebih jelas. Aku, Dulu, dan Sekarang Waktu masih kecil, aku tidak suka suasana ramai. Acara pernikahan atau acara apa pun yang melibatkan banyak orang membuatku ingin malam cepat datang. Aku ingin cepat pulang. Ibuku, ayahku, kakakku semua bergembira. Di acara tersebut banyak makanan. Berbagai jenis makanan dari buah, kue, hingga makanan berat sudah kucoba. Tidak ada yang membuatku tenang. Aku hanya ingin pulang. Dalam acara seperti ini banyak kerabat jauh bertemu. Aku harus bersalaman dengan banyak orang. Aku harus tersenyum pada orang- orang yang tak kukenal. Sebagian mencubit pipiku atau mengusap kepalaku. Rambutku berantakan. Lengket. Mungkin di tangan mereka ada bekas kuah gulai. Aku kesal, mengantuk, dan bosan. Sekarang aku menyadari acara keluarga seperti itu bermanfaat. Aku jadi banyak kenalan baru. Ternyata saudaraku banyak sekali. Teman ayah ibuku banyak sekali. Aku juga ingin punya teman sebanyak mereka. Aku tetap tidak suka acara keluarga yang lama. Sekarang aku sudah bisa menghibur diri dengan membaca di sudut paling sepi sambil membawa sepiring penuh makanan. Aku juga bisa tidur di kursi. Suasana ramai tak berpengaruh bagiku. Biar saja ayah ibuku menikmati acara keluarga bersama orang-orang dewasa. Tidak setiap hari aku diajak ke acara seperti ini. Aku memutuskan untuk membuat mereka senang dan ikut bersalaman sebentar, lalu menyingkir hingga tiba saat pulang. Semua kulakukan demi keluarga. Bab I | Demi Keluarga | 15 D. Menyimak Konjungsi dalam Teks Deskripsi Berupa Lirik Lagu Lagu dapat digunakan untuk memaparkan peristiwa dan menggambarkan perasaan. Untuk menyimak lagu dengan baik—terutama jika lagu tersebut baru kalian dengar—lakukan kiat sebagai berikut. 1. Simaklah lagu dengan tenang tanpa mencatat. 2. Diskusikan secara singkat dengan teman makna yang dapat ditangkap. 3. Simaklah kembali lagu tersebut, catat kalimat penting jika perlu. 4. Diskusikan kembali dengan teman makna baru setelah menyimak untuk kedua kalinya. Kegiatan 7: Mencermati Lagu yang Mendeskripsikan Peristiwa dan Perasaan Menyimak Pertama, guru akan memperdengarkan sebuah lagu. Jika perangkat pemutar lagu tidak tersedia, guru akan membacakan liriknya. Teks lagu tidak akan diperlihatkan, karena itu simaklah dengan saksama. 1 2 Simaklah lagu yang Lagu ini mendeskripsikan diperdengarkan atau lirik yang sebuah peristiwa. Ceritakan dibacakan guru. ulang peristiwa tersebut dengan Nikmati musiknya, hayati kalimat kalian sendiri. maknanya. 16 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX 3 4 Simaklah kembali lagu untuk Apakah ada makna baru yang kedua kalinya. kalian peroleh setelah menyimak Catat kalimat yang kalian lagu untuk kedua kali? anggap penting, tandai kata Perhatikan bahwa nyaris tidak hubung yang digunakan. ada kata hubung dalam lagu tersebut. Tahukah kalian apa sebabnya? Kedua, pilih salah satu lagu yang mendeskripsikan peristiwa atau perasaan. a. Ceritakan secara singkat isi lagu tersebut. b. Cermati kata hubung yang digunakan. c. Dalam satu lagu, berapa kata hubung yang kalian jumpai? d. Bandingkan dengan kata hubung yang kalian gunakan dalam teks “Aku, Dulu, dan Sekarang”. e. Diskusikan temuan tersebut dengan teman. E. Menggunakan Kosakata Serapan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing dalam Teks Deskripsi Saat membaca, mungkin kalian menemukan kata yang tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya kata serapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Kata-kata tersebut biasanya digunakan karena belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia yang dapat mendeskripsikan maknanya secara tepat. Teks berikut ini memuat beberapa kata serapan dari bahasa daerah atau bahasa asing. Mari kita temukan dan kita pahami artinya. Bab I | Demi Keluarga | 17 Kegiatan 8a: Memahami Teks “Nama Keluarga” Membaca Teks ini mendeskripsikan sistem kekerabatan suku Minangkabau. Bacalah dengan saksama. Gambar 1.4 Rumah Gadang Sumber: https://commons.wikimedia.org/ Nama Keluarga Saat mempelajari sensus penduduk, aku dan teman-teman di kelas berlatih mengisi formulir sesuai data. Banyak kolom yang harus kami isi termasuk nama ayah dan nama ibu. Salah satu temanku heran, mengapa nama belakangku sama dengan nama belakang ibuku, bukan ayahku. Katanya, “Biasanya nama anak mengikuti nama ayahnya, seperti Miko Sirait yang bersuku Batak, ayahnya bernama Tegar Sirait. Ada juga anak yang tidak menggunakan nama keluarga. Namaku, Anin Prasetyani, berbeda sama sekali dengan nama orang tuaku. Aku heran, kok nama belakangmu mengikuti nama ibumu?” Iya juga, ya. Selama ini aku tidak memikirkannya. Pertanyaan Anin membuatku penasaran. 18 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Di rumah, meluncurlah pertanyaanku, “Bu, mengapa aku memakai nama Chaniago, bukan nama Jambak seperti nama Ayah?” Ibu tertegun sejenak, tetapi segera berbicara dengan penuh semangat. Kebudayaan Minangkabau terkenal dengan sistem matrilineal, yaitu menetapkan garis keturunan berdasarkan garis keturunan ibu. Jadi, marga anak akan mengikuti marga ibu. Budaya ini sudah lama berlangsung dan masih bertahan hingga kini. Bagi orang Minangkabau, garis keturunan erat sekali hubungannya dengan adatnya. Perempuan dewasa atau ibu memiliki kedudukan yang tinggi dan menjadi lambang kehormatan keluarga. Ibu juga memiliki peran krusial dalam mengambil keputusan dalam keluarga. “Wah, anak Ibu dua-duanya laki-laki. Ibu tak punya penerus keturunan. Apakah marga Chaniago bakal lenyap?” tanyaku. “Perempuan bermarga Chaniago bukan hanya Ibu, Arifin,” sahut Ibu sambil tertawa. Benar juga. Ibu memiliki beberapa sepupu perempuan dan sejumlah kerabat jauh. “Ibu tidak menyesal tidak punya anak perempuan?” aku menggodanya. Ibu tersenyum dan melanjutkan pembicaraannya tentang masyarakat Minangkabau. “Garis keturunan dan kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi inti dari sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau ini adalah paruik. Setelah Islam masuk ke Minangkabau, istilah ini disebut kaum.” “Dahulu, mereka tinggal dalam sebuah rumah gadang yang bisa didiami oleh banyak orang. Ikatan batin sesama anggota kaum ini kuat sekali. Mereka bersama-sama menjaga kehormatan kaumnya dengan semboyan orang sekaum sehina semalu. Anggota yang melanggar adat akan mencemarkan nama seluruh anggota kaum. Karenanya, seluruh anggota selalu diajak menjaga kehormatan dan tidak menyimpang dari peraturan. Para perempuan yang sudah dewasa selalu mengawasi rumah gadangnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” kata Ibu lagi. “Masih penasaran?” tanya Ibu. Aku menjawabnya dengan pelukan. Sebagian penjelasan Ibu tidak kupahami. Belasan tahun hidup bersama Ibu, aku hanya tahu bahwa dendeng balado buatannya enak. Aku baru tahu bahwa Ibu sangat mencintai budayanya, walau dia sudah merantau jauh dari kampung halaman. Ibu bahkan menyematkan nama marganya pada namaku dan nama adikku, walaupun kebiasaan tersebut tidak dilakukan oleh semua orang Minangkabau. Farida & Nukman, 2020) *** Bab I | Demi Keluarga | 19 Setelah kalian selesai membaca teks “Nama Keluarga”, buatlah kelompok diskusi terdiri atas 3—5 orang dan bahaslah pertanyaan berikut ini. 1. Siapa nama tokoh “aku”? 2. Mengapa tokoh menggunakan nama belakang ibunya, bukan nama belakang ayahnya? 3. Sebaiknya setiap anak mencantumkan nama keluarganya. Apakah kalian setuju? □ Setuju □ Tidak Setuju Alasan saya adalah.................................................................................................................................................................................................................................................................. 4. Berdasarkan pemahaman kalian terhadap bacaan, jelaskan dengan singkat makna dari sistem kekerabatan matrilineal. 5. Menurut kalian, apa pesan yang hendak disampaikan penulis cerita “Nama Keluarga”? Kegiatan 8b (Pilihan): Membuat Podcast tentang Sistem Kekerabatan Matrilineal dan Patrilineal Kreativitas Tantangan Kegiatan ini dilakukan jika kalian memiliki akses internet dan gawai yang memadai. a. Carilah informasi tentang sistem kekerabatan di Indonesia melalui internet. Gunakan kata kunci “Kekerabatan Matrilineal” dan “Kekerabatan Patrilineal”. Catatlah perbedaan kedua sistem kekerabatan tersebut. b. Cari lebih lanjut informasi daerah lain di dunia yang menerapkan sistem kekerabatan matrilineal. Sarikan informasi yang kalian peroleh. c. Susun catatan kalian menjadi sebuah narasi utuh. d. Bacakan narasi tersebut menjadi sebuah podcast atau rekaman suara tentang tema ini. 20 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX e. Ingat, berbicaralah dengan intonasi, volume suara, dan kecepatan sedang sebagaimana pembaca berita. f. Siarkan podcast tersebut melalui media sosial atau laman internet lainnya. Kegiatan 9: Uji Silang Kosakata Jelajah Kata a. Bekerjalah berpasangan, cermati kembali bacaan “Nama Keluarga”. Tidak ada kosakata bertanda kuning dalam teks tersebut. Tugas kalian adalah menemukannya dan mengujikannya pada teman. b. Buat tabel seperti berikut ini di buku tulis. Rahasiakan isinya dari teman. c. Isilah dengan kosakata yang menurut kalian tidak diketahui teman karena kosakata ini jarang digunakan sehari-hari. d. Tukarkan tabel dengan teman tersebut, minta dia mengisi arti kosakata yang dia ketahui. e. Lihat apakah perkiraan kalian tepat. Diskusikan. Tabel 1.4 Kosakata yang Jarang Digunakan Sehari-hari Jawaban....................... Perkiraan Saya (Nama Teman) Bab I | Demi Keluarga | 21 F. Memahami Kohesi dan Koherensi dalam Teks Deskripsi Kupas Teori Apakah kalian masih ingat konjungsi? Salah satu fungsi konjungsi adalah membuat paragraf memiliki kohesi dan koherensi. Mengandung satu gagasan utama. Semua informasi mendukung gagasan utama. Kohesi Kalimat-kalimat berhubungan erat dengan gagasan utama. Kalimat-kalimat merujuk pada kalimat pertama. Ada pengulangan kata dari kalimat sebelumnya. Ada konjungsi antarkalimat (oleh karena itu...). Paragraf Ada kata ganti orang (dia, mereka, -nya). yang Ada kata ganti tunjuk (ini, itu, yakni...). Baik Ada kepaduan makna. Koherensi Makna kalimat berikut berkaitan dengan makna kalimat berikutnya. Ada pengulangan makna informasi pada kalimat berikutnya. Kalimat kedua dan kalimat selanjutnya selalu berkaitan. Gambar 1.5 Ciri Kohesi dan Koherensi Contoh: Kohesi Dendeng yang ada di piringku seperti kurang menarik, padahal dendeng balado buatan Ibu sangat lezat. Biasanya makanku selalu bertambah kalau Ibu membuatkan lauk ini. Pengulangan kata Kata ganti tunjuk Konjungsi 22 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Koherensi “Garis keturunan dan kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi inti dari sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau ini adalah paruik perut. Maksudnya, rahim ibu-lah yang menghubungkan mereka dalam tali persaudaraan. Pengulangan makna Gambar 1.6 Contoh Kohesi dan Koherensi Contoh paragraf yang tidak memiliki kohesi: Saat mempelajari sensus penduduk, aku dan teman-teman di kelas berlatih mengisi formulir sesuai data. Banyak kolom yang harus kami isi termasuk nama ayah dan nama ibu. Salah satu temanku heran, mengapa nama belakangku sama dengan nama belakang ibuku, bukan ayahku. Aku ingat ada teman sekelas di sekolah dasar yang baru pindah dari sekolah lain. Namanya panjang, termasuk nama keluarga dan gelar kebangsawanan. Aku berpikir alangkah repotnya mengisikan nama sepanjang itu di formulir. Ada dua gagasan utama: Agar ada kohesi, paragraf ini 1. Tokoh mempelajari sensus dijadikan dua sesuai dengan penduduk gagasan utama masing- 2. Tokoh teringat kejadian di masing. Kemudian kalimat- sekolah dasar kalimat disesuaikan lagi. Contoh paragraf yang tidak memiliki koherensi: Bagi orang Minangkabau, garis keturunan erat sekali hubungannya dengan adatnya, khususnya berkaitan dengan perempuan. Menjaga budaya tradisional penting bagi bangsa Indonesia demi persatuan dan kesatuan. Perempuan dewasa atau ibu memiliki kedudukan yang tinggi dan menjadi lambang kehormatan keluarga. Ibu juga memiliki peran penting dalam mengambil keputusan dalam keluarga. Agar ada koherensi, kalimat yang tidak selaras (berwarna merah) dihilangkan. Gambar 1.7 Paragraf yang Tidak Memiliki Kohesi dan Koherensi Bab I | Demi Keluarga | 23 Kegiatan 10: Menilai Kohesi dan Koherensi dalam Paragraf Deskripsi Berlatih 1. Ambil sebuah buku cerita atau buku jenis lain. Jika tidak ada buku lain, kalian dapat menggunakan Buku Siswa ini. 2. Bukalah halamannya secara acak. 3. Bacalah satu halaman saja. 4. Berikan penilaian apakah paragraf tersebut mengandung kohesi dan koherensi (tandai bagian yang memiliki kohesi dan koherensi tersebut). 5. Sebutkan alasan kalian. G. Memahami Deskripsi Visual dalam Infografik Infografik adalah informasi yang disampaikan dalam bentuk grafik. Dengan demikian, pendeskripsian suatu gagasan dapat disampaikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan menarik. Amati infografik “Jenis-Jenis Keluarga”. Informasi tentang keluarga dengan ayah, ibu, anak, keluarga dengan orang tua tunggal, keluarga dengan anak seayah atau seibu, keluarga dengan anak seayah seibu, dan sebagainya, dapat disampaikan dengan lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Infografik biasanya disajikan dengan memadukan teks dan gambar serta komposisi warna yang menarik. 24 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 11: Memahami Deskripsi yang Disampaikan Melalui Infografik Mengamati Contoh tipe keluarga Gambar 1.8 Tipe Keluarga infografik : informasi yang disampaikan dalam bentuk grafik (penyajian informasi dalam bentuk gambar, bukan dalam bentuk teks) 1. Amati infografik tersebut. 2. Adakah susunan yang sesuai untuk keluarga kalian? 3. Apakah kalian mengenal orang-orang yang memiliki susunan keluarga yang berbeda? Menurut kalian, apakah pesan yang hendak disampaikan oleh infografik ini? Bab I | Demi Keluarga | 25 Tabel berikut ini akan membantu pemahaman kalian. Isilah dengan tanda centang pada kolom S (Setuju) atau TS (Tidak Setuju). Tabel 1.5 Berpendapat tentang Infografik Pernyataan S TS Alasan Saya Infografik tersebut tentang berbagai jenis keluarga. Gambar yang digunakan mudah dipahami (misalnya membedakan ayah, ibu, atau anak). Informasi yang tercantum sudah lengkap. Pembuatnya memperlihatkan keistimewaan jenis keluarga yang satu dengan yang lain............................................................................................................. Kalian dapat menambahkan pernyataan lain. Setelah mengamati infografik bertema keluarga, kalian berlatih berpendapat tentang informasi yang disampaikan melalui infografik. Jurnal Membaca Bacalah sebuah buku yang mendeskripsikan hubungan keluarga. Kalian boleh memilih buku fiksi atau nonfiksi. Kalian dapat menemukannya di perpustakaan dan taman bacaan, atau mengunduhnya melalui internet. Kalian dapat membacanya sebelum masuk sekolah, sepulang sekolah, atau di rumah. Untuk buku yang kalian baca, buatlah catatan seperti ini. 26 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Jurnal Membaca Judul Buku : ____________________________________________________________ Nama Penulis : ___________________________________________________________ Nama Ilustrator (jika ada) : ____________________________________________________________ Penerbit : ____________________________________________________________ Sinopsis : ____________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________________ Tulislah paragraf yang memiliki kohesi dan koherensi yang baik di buku yang sedang kalian baca. ______________________________________________________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________________ Konjungsi yang digunakan adalah: ______________________________________________________________________________________________________________________________________ Pendapatku tentang buku ini: ______________________________________________________________________________________________________________________________________ Alur ceritanya_____________________________________________________________________________________________________ Tokohnya _______________________________________________________________________________________________________________ Latar waktu/tempatnya______________________________________________________________________________ kbbi.kemdikbud.go.id jurnal : (buku) catatan harian ilustrator: orang yang melukis gambar hias untuk majalah, buku, dan sebagainya Refleksi Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab I. Pada tema “Demi Keluarga” ini, kalian mendapatkan berbagai pengetahuan atau keterampilan. Beri tanda centang yang sesuai pada pernyataan berikut ini. Bab I | Demi Keluarga | 27 Tabel 1.6 Refleksi Pembelajaran Sudah Masih Perlu Pada Bab I ini: Dapat Belajar Lagi Saya memahami pentingnya keluarga. Saya memahami isi teks deskripsi. Saya memahami sudut pandang dalam teks deskripsi. Saya memahami konjungsi dalam teks deskripsi. Saya dapat menyimak lirik lagu dan memahami maknanya. Saya mengerti arti kosakata serapan dalam teks deskripsi. Saya memahami kohesi dan koherensi dalam teks deskripsi. Saya memahami maksud yang disampaikan oleh infografik. Pengetahuan atau keterampilan yang sudah saya pelajari: 1. ___________________________________________________________________________________________ 2. ___________________________________________________________________________________________ 3. ___________________________________________________________________________________________ Refleksi Proses Belajar 1. Kegiatan yang paling sulit bagi saya pada bab ini: ___________________________________________________________________________________________ 2. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki hasil belajar saya: ___________________________________________________________________________________________ 3. Untuk memperbaiki hasil belajar, saya akan meminta bantuan kepada: ___________________________________________________________________________________________ 4. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang telah saya lakukan: 1 2 3 4 5 Lingkari salah satu angka untuk menggambarkan: 1 = sangat tidak puas 4 = puas 2 = tidak puas 5 = sangat puas 3 = biasa saja 28 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022 Buku Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP/MTs Kelas IX Penulis : Eva Y. Nukman, Anna Farida Kurniasari, Helva Nurhidayah ISBN : 978-602-244-636-1 BAB II Buku-Buku Berbicara Pertanyaan Pemantik: 1. Di mana masyarakat dapat membaca buku secara gratis? 2. Apakah setiap orang dapat mendirikan taman bacaan untuk masyarakat? Tujuan Pembelajaran Pada bab ini, kalian mengembangkan wawasan tentang kesukarelawanan dan berlatih mengubah petikan cerpen menjadi teks prosedur. Kalian juga mencermati proses penyerapan kosakata bahasa Indonesia, mendapatkan informasi dari teks prosedur dan infografik, juga membaca nyaring teks bertema buku. Setelah itu, kalian mempraktikkan prosedur membuat poster, mempraktikkan prosedur wawancara, memerinci teks prosedur, menyimak video atau teks prosedur yang dibacakan, dan mempraktikkan prosedur menulis esai. Kata Kunci Taman bacaan, laporan wawancara, kata serapan, dan prosedur. Siap-Siap Belajar Pada bab sebelumnya, kalian belajar tentang tema keluarga. Apakah tema tersebut membuat kalian makin meyakini pentingnya keluarga? Sebelum memulai kegiatan utama, coba kalian amati gambar pembuka Bab II. Diskusikan hal-hal berikut ini dengan teman. 1. Judul bab ini adalah “Buku-Buku Berbicara”. Apakah maksudnya? 2. Apakah kalian pernah melihat tempat berkumpul seperti itu? 3. Jika pernah, di manakah kalian melihatnya? 4. Apakah ada tempat berkumpul seperti itu di dekat rumah kalian? 5. Jika tidak, di mana biasanya warga masyarakat di sekitar kalian berkumpul? 6. Apa yang biasa dilakukan warga di tempat itu? 7. Jika di wilayah kalian ada tempat seperti itu, apa yang akan kalian lakukan untuk membuatnya lebih baik? Gambarlah sebuah peta sederhana yang menunjukkan letak rumah kalian dan tempat berkumpul tersebut. Jika di dekat rumah kalian tidak ada tempat berkumpul, kalian dapat menggambar peta daerah tempat tinggal kalian. 30 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX A. Mengubah Petikan Cerpen Menjadi Teks Prosedur Membaca Bacalah cerita di bawah ini dengan saksama. Tabu Namanya Isrul. Dia sangat bersyukur karena dilahirkan di keluarga yang memadai. Untuk biaya sekolah, orang tuanya sangat mampu menyediakannya. Anehnya, kemudahan untuk sekolah tak dapat dia nikmati. Kepala desa dan guru-guru di desa Isrul selalu berusaha mengubah pola pikir masyarakat di desa. Ketika ada penyuluhan pendidikan, rata-rata orang tua hanya mendengar saja, sesudah itu kembali sibuk dengan urusan sawah, kebun, sapi, dan berbagai mata pencaharian lainnya. Bab II | Buku-Buku Berbicara | 31 Salah seorang di antara mereka adalah ayah Isrul. Baginya, sekolah itu bagai angin lalu. Baca buku itu buang waktu. Kepada anak lelakinya, dia selalu menegaskan bahwa membantu orang tua adalah hal yang utama. Karenanya, yang dilakukan Isrul begitu pulang sekolah adalah mengurus sapi. Dia senang mengurus binatang, tapi kegiatan ini sungguh menyita waktu. Dia harus memeriksa rumput dan menyingkirkan barang asing seperti ranting atau plastik yang mungkin terbawa. Setelah itu dia mencacahnya menjadi potongan kira-kira 10 cm. Dulu waktu sapi-sapi itu masih kecil, potongan rumputnya pun lebih kecil lagi. Tentu parang besar yang dia gunakan harus diasah dulu agar tajam sehingga proses pencacahan berlangsung cepat. Isrul ingin tugasnya lekas selesai. Pada saat Isrul mencacah rumput, dua sapi yang menunggu tak henti melenguh tak sabar. “Tunggu sebentar. Aku juga lapar, sama seperti kalian. Kalian enak, tinggal makan. Setelah ini aku masih harus ke sawah menjaga padi dari serbuan burung,” sahut Isrul kepada sapi-sapinya. Empat ember besar disiapkan, dua untuk rumput dua lagi untuk air minum sapi. Isrul meraup cacahan rumput dan menumpahkannya ke dalam ember. Sapi-sapi menyambutnya dengan sukacita. Ember berikutnya diisi air hangat yang dibubuhi sedikit garam buat air minum sapi-sapi itu. Sambil mengusap keringat, Isrul menatap binatang peliharaannya. Bagaimanapun, dia punya tanggung jawab membantu orang tuanya. Urusan sekolahnya akan dia bahas dengan ayahnya nanti malam, apa pun risikonya. Dia sudah bertekad ingin melanjutkan sekolah ke kota kecamatan. Mungkin masalah yang dialami Isrul juga dialami anak-anak sebayanya di negeri ini. Dia tinggal di desa terpencil, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, dengan tradisi yang masih sangat kental. Banyak warga yang berpenghasilan tinggi dari pertanian dan peternakan, tetapi hampir semua orang tua di desanya tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah, termasuk ayah dan ibunya. “Dulu tidak ada sekolah di desa ini.” Begitu jawaban ayah Isrul ketika ditanya mengapa banyak warga yang tidak sekolah. Ketika Isrul penasaran dan mencoba bertanya lebih jauh, ayahnya segera meninggikan suara, “Sudah, jangan banyak bicara. Tidak sopan 32 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX sekali. Tahu apa kau tentang tempo dulu. Siapa yang bantu Ayah mengurus kebun kalau kau sekolah terus?” Begitu mendengar kalimat seperti itu, lagi-lagi Isrul terpaksa bungkam. Jika tidak, ayahnya akan tersinggung dan tidak akan ada yang bisa meredakan amarahnya hingga berhari-hari. Isrul sangat menghormati ayahnya dan tak ada kata lain yang keluar melalui pita suaranya kecuali iyye’—iya. Sudah menjadi tradisi di desanya, bahwa semua perkataan orang tua sifatnya mutlak, dan menentang orang tua adalah tabu. Jadi, saat anak-anak lain terhalang melanjutkan sekolah karena tak ada biaya, Isrul dan anak-anak di desanya harus berjuang meyakinkan orang tua bahwa sekolah itu penting. Perjuangan ini sungguh tidak mudah, karena jika seorang anak salah bicara sedikit saja, dia akan dianggap menentang orang tua. Sekali lagi, menentang orang tua adalah tabu. Di antara hamparan sawah yang keemasan, Isrul mengharap sepercik cahaya. Dia ingin mencari cara agar berhasil keluar dari masalah itu. Isrul ingin bisa sekolah sampai tinggi, jika perlu setinggi angkasa. Dia ingin menjadi tokoh-tokoh pintar yang namanya tercantum di buku-buku perpustakaan sekolah. Dia ingin memajukan desanya suatu hari nanti. (Dikutip dengan penyesuaian dari Muhammad Isrul, 2015) Kegiatan 1: Mengubah Petikan Cerpen Menjadi Teks Prosedur Sederhana Membaca Kalian telah belajar tentang teks prosedur di kelas tujuh. Secara singkat, fungsi teks prosedur adalah menyampaikan langkah-langkah mengerjakan sesuatu agar mudah dipahami dan diikuti atau dilakukan oleh pembaca. Isi teks prosedur berupa kalimat perintah, langkah pembuatan, proses melakukan sesuatu, atau cara menggunakan sesuatu yang dituliskan secara beruntun dan sistematis. Oleh karena itu, biasanya teks prosedur menggunakan angka yang berurutan untuk memudahkan pemahaman pembaca. Bab II | Buku-Buku Berbicara | 33 Contoh prosedur sederhana dapat kalian amati pada infografik berikut. Gambar 2.1 Prosedur Mencuci Tangan yang Benar Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018 Dalam cerita, kalian kadang menjumpai paragraf yang memuat prosedur atau urutan melakukan sesuatu. Teks “Tabu” memuat prosedur memberi makan dan minum sapi yang dilakukan oleh Isrul. Kalian dapat mengubah paragraf-paragraf tersebut menjadi teks prosedur. Perubahannya dapat kalian amati seperti pada contoh di bawah ini. 34 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Memberi Makan dan Minum Sapi a. Peralatan 1) Parang yang tajam 2) Alas mencacah 3) Ember b. Bahan 1) Rumput 2) Air hangat 3) Garam c. Langkah-langkah 1) Pilah rumput dengan cermat, siapa tahu ada benda berbahaya yang dapat tertelan oleh sapi. 2) Cacah rumput dengan parang. Ukuran cacahan tergantung usia sapi. Untuk sapi dewasa, ukuran cacahan kira-kira 10 cm. 3) Letakkan dua ember di depan sapi, satu untuk wadah rumput satu untuk wadah air minum. 4) Isi ember pertama dengan cacahan rumput. 5) Isi ember kedua dengan air hangat yang dibubuhi sedikit garam. Kegiatan 2: Mengeksplorasi Kosakata dalam Teks Cerita Jelajah Kata Bacalah kembali teks “Tabu” dan eksplorasilah kosakata berikut ini. memadai hidayah respons tradisi................ bungkam mutlak sepercik.................................. a. Langkah pertama adalah mencari maknanya dalam kamus cetak atau digital. Ingat, suatu kata dapat memiliki arti lebih dari satu. Bab II | Buku-Buku Berbicara | 35 b. Langkah kedua, buatlah kalimat dengan kata tersebut. Kalian boleh menambahkan kata lain yang menurut kalian menarik untuk dieksplorasi. Tabel berikut ini dapat kalian gunakan sebagai contoh. Tabel 2.1 Mengeksplorasi Kosakata Tabu Arti kamus: Kalimat: n hal yang tidak boleh disentuh, Berjalan di depan orang tua tanpa diucapkan, dan sebagainya karena berkata “permisi” dianggap sebagai berkaitan dengan kekuatan hal tabu. supernatural yang berbahaya (ada risiko kutukan); pantangan; larangan Catatan Kecil Di kelas tujuh, kalian belajar kata baku dan tidak baku. Kata manakah yang lebih sering Kata baku adalah kata yang kalian gunakan? ditulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. hidayah hidayat Jadi, kalian dapat praktek praktik menentukan kata yang baku dan tidak baku dengan respon respons membuka kamus atau tampak nampak Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. antri antre Menurut kalian, mengapa lembab lembap ragam kata baku dan tidak baku muncul dalam aksesori asesoris komunikasi? 36 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX B. Mencermati Proses Penyerapan Kosakata Bahasa Indonesia Kisah Kosakata Kita Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengalami perubahan kosakata melalui penyerapan bahasa lain misalnya bahasa Melayu, bahasa daerah, maupun bahasa asing. Proses ini terjadi melalui perdagangan, penjajahan, maupun perjalanan antardaerah. Salah satu bahasa asing yang banyak memberikan pengaruh terhadap kosakata bahasa Indonesia adalah bahasa Sanskerta. Sebagai catatan, bahasa Sanskerta adalah salah satu rumpun dalam keluarga bahasa Proto Indo Eropa yang banyak melahirkan bahasa-bahasa di Eropa. Sejalan dengan perdagangan dan persebaran agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara, termasuk Nusantara, bahasa Sanskerta yang digunakan untuk menulis Weda menjadi lebih dominan berpengaruh terhadap bahasa Jawa, Bali, dan Melayu Kuno. Dalam proses penyerapannya, ada yang diserap secara langsung, ada pula yang mengalami proses perubahan bunyi, perubahan tulisan, juga perubahan makna. Melalui proses adaptasi ini, kosakata bahasa Indonesia kian berkembang. Ada yang tercatat dalam kamus sebagai kata baku, ada pula yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Perhatikan beberapa contoh berikut. Tabel 2.2 Contoh Kata Serapan Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Bahasa Sanskerta angka angka angka duta duta duta angkasa angkasa akasa permata permata paramata nagri negeri nagari manah memanah manas bahawa bahwa báva srigala serigala çrgala (Disarikan dari Wurianto, 2015) Bab II | Buku-Buku Berbicara | 37 Kegiatan 3: Mengeksplorasi Kosakata dalam Bahasa Daerah Kini giliran kalian menjadi peneliti kosakata. Perhatikan penjelasan tentang proses perubahan atau penyerapan kosakata dari bahasa daerah atau bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Dalam proses penyerapannya, ada kata yang diserap secara langsung, ada pula yang mengalami proses perubahan bunyi, perubahan tulisan, juga perubahan makna. 1. Buatlah daftar kata dalam bahasa daerah kalian. Pilih kata-kata yang tulisan, bunyi, atau maknanya sama atau mirip dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Buat tabel seperti ini di buku tulis kalian. Tabel 2.3 Membandingkan Kosakata Bahasa............... Bahasa Indonesia Contoh: Tabel 2.4 Contoh Kegiatan Membandingkan Kosakata Bahasa Jawa Bahasa Indonesia papat empat mbulan bulan ………………................................………………................. ………………................................………………................. 1. Tukarkan catatan kalian dengan teman agar daftar kalian lebih lengkap. 2. Jika kalian memiliki teman atau kerabat yang berbahasa daerah lain, ajaklah mereka melakukan hal yang sama. 3. Perhatikan apakah ada kata dalam bahasa daerah kalian yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, atau sebaliknya. 38 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX C. Mendapatkan Informasi dari Teks Prosedur Kegiatan 4: Membaca Pemahaman Membaca Cermati teks berikut ini dengan saksama. Untuk mendapatkan informasi yang optimal dari sebuah bacaan, kalian dapat melakukan kiat berikut ini. 1. Bacalah terlebih dulu pertanyaan bacaan sebagai panduan. 2. Bacalah teks secara sepintas untuk mengetahui gambaran umum, kemudian baca teks kembali secara perlahan untuk mengetahui perinciannya. 3. Kaitkan informasi bacaan dengan pengalaman kalian. 4. Buatlah catatan kecil tentang pemahaman kalian terhadap bacaan. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tingkatkan Literasi Masyarakat Pendidikan adalah sarana utama bagi manusia untuk meningkatkan standar hidup mereka. Dengan pendidikan, manusia dapat bekerja, meningkatkan ekonomi, dan berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Dalam mendukung program pendidikan untuk masyarakat, pemerintah menyediakan berbagai fasilitas, antara lain perpustakaan umum. Taman bacaan masyarakat atau dikenal dengan singkatan TBM adalah perpustakaan skala kecil yang dikenal sebagai sudut baca, rumah baca, rumah pintar, dan sebagainya. TBM berfungsi mempromosikan kebiasaan membaca dengan menyediakan ruang untuk membaca, berdiskusi, membaca buku, menulis, dan kegiatan serupa lainnya. TBM umumnya dilengkapi dengan bahan bacaan seperti buku, majalah, tabloid, surat kabar, komik, dan materi multimedia lainnya, didukung sumber daya manusia yang bertindak sebagai motivator. TBM di Surabaya bertempat di balai desa, balai RW, taman, mal, dan berbagai lokasi lain. Keberadaan TBM bertujuan untuk membantu pengembangan masyarakat di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh lembaga pendidikan formal dan perpustakaan umum. Bab II | Buku-Buku Berbicara | 39 Gambar 2.2 Perpustakaan Mini di Sebuah Masjid Sumber: https://commons.wikimedia.org Pengelola atau petugas tidak hanya bertugas menjaga koleksi, tetapi juga mengembangkan berbagai kegiatan agar minat baca lingkungan sekitar meningkat. Sementara itu, data menunjukkan bahwa TBM menempati ruang seadanya di kelurahan, balai RW, atau bangunan terbuka kecil di lingkungan tersebut, bahkan 50% di antaranya tidak cukup nyaman untuk tempat belajar. Kendala lain yang dihadapi TBM di antaranya adalah kehilangan koleksi, kesulitan pengadaan koleksi, dan kesulitan membuat program karena kurangnya dana, juga kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan TBM. Inovasi yang dilakukan oleh TBM juga belum terlihat, masih terbatas pada promosi melalui mulut ke mulut, selebaran/poster, atau informasi langsung ke masyarakat. (Dikutip dengan penyesuaian dari Mannan, 2019) 40 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 5: Mendiskusikan Informasi dalam Teks Berdiskusi Diskusikan kendala yang dialami oleh taman bacaan masyarakat dalam kelompok 3—5 orang. Pada Bab I, kalian telah belajar tentang cara berdiskusi yang baik. Praktikkan dalam diskusi ini bersama teman-teman kalian. Gunakan pertanyaan berikut ini sebagai panduan. 1. Apa tujuan pemerintah menyediakan perpustakaan umum dan TBM? 2. Di mana sajakah TBM biasa didirikan? 3. Berdasarkan petikan laporan tersebut, apa saja yang diperlukan untuk mendirikan TBM? 4. Perhatikan kalimat “... didukung sumber daya manusia yang bertindak sebagai motivator.” Mengapa harus ada motivator di sebuah TBM? 5. Solusi apa yang dapat kalian usulkan untuk mengatasi kehilangan koleksi TBM? 6. Ide apa yang kalian ajukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan TBM? Setelah membaca teks “TBM Tingkatkan Literasi Masyarakat”, kalian berdiskusi untuk menemukan informasi dari bacaan tersebut. Kegiatan 6: Membaca Teks Prosedur Pendirian Taman Bacaan Prosedur Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat Untuk mendirikan sebuah taman bacaan masyarakat, masing-masing kota atau kabupaten memiliki prosedur serupa, hanya ada beberapa perbedaan yang tidak mendasar. Berikut ini adalah prosedur yang ditetapkan Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Bab II | Buku-Buku Berbicara | 41 a. Persyaratan 1. Proposal permohonan 2. Profil lembaga 3. Surat pernyataan siap melaksanakan program 4. Susunan pengurus 5. Denah lokasi 6. Data peserta didik 7. Dokumen hak kepemilikan/status tanah/bangunan Gambar 2.3 Taman Bacaan Masyarakat di Kalimantan Utara Sumber: Dokumentasi Litara, 2019 b. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 1. Pemohon mengajukan surat permohonan izin yang disampaikan melalui layanan pelanggan atau customer service (CS) dengan mengisi formulir permohonan. 2. Setelah formulir permohonan terisi, pemohon menyerahkan formulir tersebut beserta berkas terkait kepada CS untuk dilakukan pengecekan kelengkapan berkas permohonan. 3. Apabila berkas permohonan dinyatakan lengkap, CS mengisi formulir tanda terima berkas dan CS mencatat permohonan. 4. Kasi (Kepala Seksi) Pelayanan memverifikasi berkas permohonan dengan melakukan pengecekan kelengkapan dan kebenaran berkas permohonan. 42 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX 5. Staf Pelayanan Verifikasi mencatat berkas permohonan yang masuk. 6. Staf Pemrosesan mencatat permohonan untuk proses izin dan membuat draf surat undangan peninjauan lapangan. 7. Kasi Pemrosesan berkoordinasi dengan Tim Teknis dan menjadwalkan tinjauan lapang. 8. Melakukan peninjauan lokasi di lapangan bersama Tim Teknis. 9. Membuat Berita Acara Tinjauan Lapang. 10. Verifikasi hasil Berita Acara Peninjauan. 11. Dinas Teknis menerbitkan rekomendasi. 12. Mencetak draf SK Izin, paraf persetujuan oleh Kasi Pelayanan, Kasi Pemrosesan, Kepala Bidang, dan Sekretaris. 13. Kepala Dinas menerima berkas permohonan izin dan draf SK Izin untuk ditandatangani. 14. Staf Pemrosesan menerima, meregister, dan memberi nomor SK Izin yang sudah ditandatangani. 15. CS menerima SK Izin yang telah selesai diproses. 16. Pemohon menerima SK Izin yang telah selesai diproses melalui CS. c. Keterangan 1. Waktu penyelesaian dua puluh hari. 2. Tidak dipungut biaya. 3. Produk pelayanan: Izin Operasional Taman Bacaan Masyarakat (TBM). (Sumber: https://sipp.menpan.go.id/pelayanan-publik/jawa-timur/kabupaten-pasuruan/izin-pendirian-taman-bacaan-masyarakat) Gambar 2.4 Buku-buku di dalam Taman Bacaan Masyarakat Sumber: Dokumentasi Litara, 2019 Bab II | Buku-Buku Berbicara | 43 Catatan: Proses pembuatan izin operasional tersebut dilakukan jika pengelola taman bacaan ingin melembagakan TBM menjadi badan hukum resmi. Rumah baca pribadi atau komunitas bisa pula didirikan secara tidak formal oleh perorangan atau komunitas, bertempat di rumah atau tempat masing-masing. Pengelolaan pun dilakukan secara pribadi atau dengan melibatkan para sukarelawan. Persyaratan yang diperlukan lebih sederhana, meliputi: a. surat permohonan izin kepada RT atau RW setempat, b. koleksi buku dan tempat yang memadai untuk membaca dan berkegiatan, c. tata tertib rumah baca, dan d. rancangan kegiatan rumah baca yang dikelola dengan baik. Kalian telah membaca teks “Prosedur Pendirian Taman Bacaan”. Bandingkan dengan teks “TBM Tingkatkan Literasi Masyarakat”. Diskusikan pernyataan berikut ini dalam kelompok 3—5 orang. Tabel 2.5 Berpendapat tentang Prosedur Pendirian TBM Setuju/ Pernyataan Alasan Tidak Setuju Prosedur pendirian TBM hanya dapat dilakukan orang dewasa. Prosedur pendirian TBM rumit. TBM harus dimiliki oleh lembaga pendidikan. Semua anggota masyarakat boleh mendirikan rumah baca. 44 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX D. Mencermati Teks Prosedur Berupa Infografik Kegiatan 7: Mendapatkan Informasi dari Infografik Membaca Salah satu kendala yang dihadapi oleh rumah baca adalah kurangnya minat masyarakat. Artinya, masyarakat tidak tertarik membaca koleksi bukunya dan enggan beraktivitas di sana. Kemungkinan lain, pengunjung tidak dibekali cara membaca yang menyenangkan. Langkah berikut ini dapat dipajang di dinding rumah baca, di kelas, bahkan di kamar kalian. 7 Langkah agar Membaca Selezat Mengudap 1 Baca Sedikit demi Sedikit Seperti mengudap, kalian tak wajib menghabiskan bacaan sekali waktu. 2 Tetapkan Tujuan Katakan, misalnya, aku membaca buku ini karena aku penasaran Sekali baca satu halaman pun boleh, tentang cara merawat kelinci. asal kalian memahami isinya. 4 3 Baca Dulu Sepintas Lalu Baca ringkasannya di sampul belakang, atau resensinya, atau Siapkan Pertanyaan tanyalah pendapat orang lain Sebelum membaca, siapkan tentang buku itu. pertanyaan dan pernyataan tentang topik buku tersebut. Buat Catatan 6 Susun Ulang 5 Catat hal-hal penting, menarik, aneh, atau meragukan yang ditemukan ketika membaca. Tulis kembali dalam gambar atau kalimat singkat tentang apa pun yang kalian ingat. 7 Bagikan Komentar Sampaikan komentar tentang buku yang sedang atau telah kalian baca kepada orang lain. Keterangan: mengudap berarti makan penganan di luar waktu makan; mencamil; memakan camilan. Gambar 2.5 7 Langkah agar Membaca Selezat Mengudap Bab II | Buku-Buku Berbicara | 45 Setelah mengamati infografik, bekerjalah dalam kelompok 3—5 orang dan diskusikan infografik “7 Langkah agar Membaca Selezat Mengudap”. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dapat kalian jadikan panduan. 1. Di antara langkah yang tercantum pada infografik “7 Langkah agar Membaca Selezat Mengudap”, nomor berapa yang sudah kalian lakukan? 2. Langkah manakah yang menurut kalian paling mudah dilakukan? 3. Langkah manakah yang menurut kalian paling sulit dilakukan? 4. Apakah kalian sepakat dengan penggunaan kata “mengudap” dalam judul infografik tersebut? Sebutkan alasannya. 5. Langkah apakah yang hendak kalian tambahkan? E. Membaca Nyaring Teks Bertema Buku Untuk membaca nyaring dengan baik, kalian dapat menerapkan langkah- langkah berikut. 1. Bacalah dalam hati teks yang hendak dibaca nyaring, tandai pemenggalan kata dan kalimatnya. 2. Berdiri atau duduklah dengan tegak. 3. Lakukan pemanasan dengan melafalkan “a-i-u-e-o” dengan berbagai bentuk bibir. 4. Bacalah setiap kata dan kalimat dengan intonasi yang sesuai. Teks “Kota Tanpa Buku” mengajak pembaca berbincang dan mengajukan berbagai pertanyaan. Jadi, kalian dapat membacanya seolah sedang berbicara dengan seorang teman. 5. Perhatikan tanda baca, lafalkan setiap kalimat sesuai dengan tanda bacanya. 6. Ucapkan setiap kata dan kalimat dengan jelas dan dengan volume suara sedang. 46 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 8a: Membaca Nyaring Bergiliran Membaca a. Bacalah teks prosedur ini dengan nyaring. b. Kalian boleh berbagi paragraf dengan teman kemudian membaca bergantian. c. Kalian juga boleh membaca dalam kelompok-kelompok kecil. d. Perhatikan jedanya, cermati tanda bacanya, maknai kosakatanya. Gambar 2.6 Perpustakaan Sumber: https://dpk.bantenprov.go.id/ Kota Tanpa Buku Pernahkah kau ke toko buku, perpustakaan, atau taman bacaan? Tidakkah kau merasa istimewa ketika berada di dalamnya? Di sekelilingmu ada berbagai tokoh dari dunia nyata dan khayal, tempat yang pernah kau kunjungi dan yang belum, informasi dan cerita dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Semua berpadu, semua berada dalam genggamanmu. Saat berada di antara buku, tidakkah kau merasa menjadi raja dan ratu? Ruang dan waktu seolah menyatu tanpa batas. Kau bisa terbang Bab II | Buku-Buku Berbicara | 47 melintasi sekat negara dan melewati berbagai zaman. Kau bisa menyelam ke dalam samudra, melayang di angkasa, bercanda dengan aneka satwa, dan berkelana di tengah padatnya kota, juga di rimba raya. Kau tahu, buku adalah jendela dunia, kunci pengetahuan, dan pintu wawasan. Mohammad Hatta sang proklamator berkata, “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” Melalui buku, manusia terbebas dari ketidaktahuan. Tempat-tempat yang dipenuhi buku adalah harapan berkembangnya pengetahuan dan wawasan. Apa jadinya jika kota tanpa buku? Pantaskah dia disebut kota? Di kota itu, mungkin kabar datang dari sumber lain, dari koran, televisi, atau internet. Mungkin informasi dan cerita datang dari cerita nenek moyang, bagai dongeng-dongeng sebelum tidur. Irama warganya pun tiada beda. Bangun pagi, bertebaran di muka bumi untuk berbagai keperluan, untuk kembali pulang siang atau sore harinya. Setelah itu mereka berangkat tidur dan memulai lagi hari berikutnya. Semua serupa. Di kota itu, mungkin ada bangunan bernama perpustakaan. Di dalamnya, buku-buku berderet dalam rak yang tak terjamah. Tiada tangan meraih dan membuka halaman demi halaman dengan sukacita. Mungkin juga ada tumpukan buku di sudut-sudut sekolah yang sepi dan berdebu, jarang dikunjungi jarang dibaca. Buku-buku di sana teronggok tanpa nyawa. Bagaimana dengan kotamu? Mungkin kau tinggal di tengah kota yang megah, atau di gang sempit, di desa terpencil, di sisi pesisir, atau di kaki gunung. Adakah perpustakaan, taman bacaan, atau toko buku di dekat rumahmu? Jika ada, apakah tempat itu menjadi wadah berkumpulnya anak-anak dan warga, menjadi pusat berkembangnya wawasan dan pengetahuan, atau hanya menjadi pajangan? Maukah kau menjadi orang yang menghidupkannya? Kau bisa mengunjunginya dan mengajak teman- teman membaca dan berbagi cerita di sana. Jadikan tempat itu sumber kegembiraan dan pengetahuan. Jika tempat itu belum ada, maukah kau menjadi orang yang mulai menghadirkannya? Kau bisa memulainya dari sebuah sudut di teras rumahmu. Ajak teman-temanmu memulai langkah baru. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa buku. Siapa pun dirimu, bersahabatlah dengan buku. Dia akan menjadi teman setiamu sepanjang waktu. (Farida, 2020) 48 | Bahasa Indonesia | SMP/MTs Kelas IX Kegiatan 8b (Pilihan): Membuat Video Pementasan Monolog Tantangan a. Carilah contoh video monolog melalui internet. b. Buatlah sebuah video diri kalian sedang membacakan teks “Kota Tanpa Buku”. c. Gunakan volume suara dan intonasi yang sesuai. d. Olah video tersebut dengan aplikasi daring. Tambahkan musik atau gambar agar lebih menarik. Ungg