Terminologi Medis dan Spesialisasi Obat

Pentingnya Terminologi Medis

• Tenaga Kesehatan harus memahami arti dan ejaan istilah medis
• Mengetahui istilah medis sangat penting untuk aplikasi sistem informasi asuhan klinis, sistem manajemen kesehatan, dan sistem penagihan biaya pelayanan kesehatan.

Terminologi dan Konsep Dasar

• Ilmutersebut mempelajari pengertian atau batasan suatu istilah.
• Istilah khusus digunakan dalam berbagai bidang seperti bisnis, sains, seni, dan bidang khusus lainnya.
• Istilah dapat terdiri dari satu bahasa atau campuran beberapa bahasa.
• Terminologi Kesehatan mempelajari tentang obat berdasarkan fungsinya, termasuk nama generik, merek dagang, dan nama produsen.

Spesialisasi Obat

Obat Antitoksoplasma

• Toxoplasma gondii menyebabkan penyakit bawaan dan penyakit sistem saraf pusat pada pasien dengan gangguan sistem imun.
• Kombinasi Sulfadiazine dan pirimetamin merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi toksoplasmosis.
• Contoh obat alternatif sulfonamida yang lain adalah sulfamethazine, sulfamerazine, dan melarsoprol untuk mengatasi keterlibatan SSP.

Obat Antelmintik

• Praziquantel merupakan turunan isoquinoline - pirazin sintetik.
• Praziquantel bekerja dengan mengganggu transpor ion pada cestoda dan nematoda dengan meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap kalsium.
• Praziquantel diperkirakan mengikat rantai ringan aktin dan miosin pada cacing.
• Praziquantel menyebabkan perubahan fluiditas membran dan mengurangi konsentrasi glutathione pada schistosomes.
• Albendazol termasuk dalam kelas benzimidazol spektrum luas dan bekerja dengan menghambat polimerisasi tubulin.
• Pirantel pamoat merupakan agen penghambat neuromuskular yang bekerja pada reseptor nikotinik asetilkolin nematoda.
• Pirantel pamoat menyebabkan kelumpuhan dan kematian cacing.
• Ivermektin berinteraksi dengan saluran klorida berpintu glutamat pada neuron motorik nematoda.
• Ivermektin menyebabkan hiperpolarisasi dan kelumpuhan.

Obat Antifungi

• Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis.
• Mikosis dibedakan menjadi dua jenis: sistemik (mikosis profunda) dan topikal (superfisial).
• Mikosis sistemik jarang terjadi tetapi berbahaya.
• Mikosis topikal sering terjadi.
• Amfoteresin B, Flusitosin, Golongan Azole (ketokonazol, flukonazol, itrakonazol, dan kalium iodide) digunakan untuk mengatasi infeksi sistemik.
• Griseofulvin, imidazole, tolnaftate, nystatin, kandisidin, dan asam salisilat digunakan untuk mengatasi infeksi topical.

Obat Antivirus (Antiretroviral)

• Vaksinasi, obat antivirus dan stimulasi antibody (imunodulator) merupakan pendekatan pengobatan untuk infeksi virus.
• Tujuan pengobatan antivirus adalah untuk mengurangi dan menghilangkan virus.
• Lamivudin, ritonavir, atazanavir, didanozin, nevirapine, dan stavudine digunakan untuk terapi HIV
• Asiklovir, famsiklovir, valasiklovir, dan sidovopir digunakan untuk terapi Herpes.
• Oseltamivir, rimantadine, amantadine, dan zanamivir digunakan untuk terapi Influenza.

Spesialis Obat Gangguan Pencernaan

• Obat gangguan pencernaan bekerja pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliary.
• Obat pada sistem pencernaan meliputi antitukak, antasida, antiemetik, antidiare, antispasmodik, hepatoprotektor, dan prokinetik.

Obat Antitukak

• Penyebab ulkus pada lambung dan usus belum diketahui sepenuhnya.
• Faktor yang diduga menjadi penyebab ulkus: infeksi H.pillory, peningkatan asam lambung, kerentanan mukosa, dan efek samping obat.
• Pemilihan obat untuk terapi ulkus tergantung pada penyebabnya.

Penghambat Sekresi Asam

• Penghambat sekresi asam lambung dibedakan menjadi dua jenis: H2 reseptor antagonist dan Proton pump inhibitor (PPI).
• Contoh H2 reseptor antagonist: ranitidine, famotidine, simetidin, nizatidine.
• Contoh Proton pump inhibitor (PPI): omeprazole, lansoprazole, pantoprazol

Anti Hiperasiditas

• Hiperasiditas merupakan gangguan asam lambung di mana konsentrasi asam lambung di dalam saluran pencernaan meningkat.
• Contoh obat anti hiperasiditas: antasida (kombinasi Alumunium Hidroksida dan Magnesium Hidroksida).

Pelindung Mukosa Lambung

• Contoh pelindung mukosa lambung: Sukralfat.

Analog Prostaglandin

• Contoh obat analog prostaglandin: Misoprostol.

Obat Antiemetik

• Mual adalah sensasi tidak enak pada perut yang muncul sebelum muntah.
• Muntah adalah aksi pengosongan lambung secara paksa yang merupakan cara perlindungan alami tubuh.
• Perangsangan pada pusat muntah (chemoreseptor triger zone/CTZ) menyebabkan kontraksi lambung dan pengeluaran isi lambung.
• Obat antiemetik umumnya bekerja dengan menghambat rangsangan CTZ.
• Contoh golongan fenotiazin: prometazin, piratazin.
• Contoh Antagonist receptor H1: dimenhidrinat, meklizin, cisaprid, domperidon.
• Contoh Antagonis reseptor serotonin: ondansetron, ganisetron, ramosetron, palonosetron.

Obat Antidiare

• Diare merupakan buang air besar encer atau lembek lebih dari 3 kali sehari.
• Diare dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, parasite, virus) dan non infeksi (malabsorpsi, keracunan, defisiensi).
• Contoh obat antidiare:
  • Pengganti cairan elektrolit: oralit.
  • Penghambat motilitas: loperamit, defenoksilat.
  • Adsorben: kaolin, pektin, norit (arang aktif).
  • Antisekretori: bismuth subsalisilat.
  • Antibakteri: kotrimoksazol, eritromisin, sefalosporin, klindamisin.

Laktasif

• Konstipasi merupakan kesulitan defekasi karena feses yang mengeras, otot polos yang lumpuh, dan gangguan refleks defekasi.
• Obstipasi merupakan kesulitan defekasi karena obstruksi lumen (intra atau ekstra) usus.
• Konstipasi dan obstipasi menunjukkan bahwa perjalanan feses terhambat dan disertai kesulitan defekasi.
• Secara normal, kolon harus dikosongkan secara teratur dalam 24 jam.
• Beberapa orang sehat mengalami defekasi 2-3 kali dalam sehari.
• Contoh obat laktasif:
  • Pencahar perangsang: minyak jarak, fenolftalein, bisakodil.
  • Pencahar osmotic: magnesium sulfat, natrium fosfat, laktulosa.
  • Pencahar pembentuk masa: metilselulosa, CMC-Na, agar-agar.
  • Pencahar emolien/pelunak: paraffin cair, Na-dioktil sulfosuksinat.

Antispasmodik

• Spasmus atau kejang pada otot polos saluran pencernaan menyebabkan nyeri karena kontraksi yang berlebihan.
• Obat antispasmodic digunakan untuk mengatasi gangguan spasmus.

Inkontitensia Urine

• Inkontitensia urine merupakan ketidakmampuan menahan air kencing karena kegagalan sistem kandung kemih dan uretra (vesikouretra) pada saat masuknya urin secara berangsur-angsur dari ureter (fase pengisian).
• Contoh obat inkontitensia urine:
  • Parasimpatomimetik: fenazopiridin, aalfuzosin.
  • Antimuskarinik: tolterodine, propiverin, flavoksat.
  • Peluruh batu ginjal: kalkurenal.
  • Antibiotik untuk ISK: nitrofurantoin, trimetropim-sulfametoksazol, metenamin, asam nalidiksat, asam pipemidat, flavoksat.

Spesialis Obat Kardiovaskuler

• Penyakit kardiovaskuler mengganggu sistem jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskuler).
• Jantung merupakan organ berupa rongga berotot yang memompa darah oleh kontraksi berirama yang berulang.

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

• Penyakit jantung koroner merupakan kondisi jantung yang melibatkan pembentukan plak aterosklerotik di lumen pembuluh darah.
• Plak aterosklerotik menyebabkan gangguan aliran darah dan pengiriman oksigen ke miokardium.
• Morfin analgesik, antikoagulan, β-blocker, Calcium Channel Blocker (CCB), gemfibrozil, aspirin dosis rendah, dan golongan nitrat biasa digunakan untuk mengobati penyakit jantung koroner.

Angina

• Angina atau nyeri dada merupakan gejala paling umum dari penyakit jantung.
• Angina merupakan tanda sindrom koroner akut (ACS) dan dibagi menjadi angina stabil dan tidak stabil.
• Angina stabil muncul saat beraktivitas.
• Angina tidak stabil terjadi saat istirahat dan memerlukan evaluasi dan penatalaksanaan yang lebih cepat.
• Nyeri dada berupa tekanan yang menyebar ke leher, rahang bawah, bahu dan lengan kiri.
• Ketidakseimbangan aliran darah coroner dengan kebutuhan miokard menyebabkan iskemia.
• β-blocker, Calcium Channel Blocker (CCB), dan golongan nitrat biasa digunakan untuk mengobati angina.

Aritmia

• Aritmia merupakan keadaan denyut jantung tidak normal, dapat berupa bradikardi (< 60 kali/menit) atau takhikardi (>120kali/menit).
• Obat aritmia mempengaruhi signal listrik pada jantung dengan mekanisme yang berbeda.
• β-blocker, CCB, dan digoksin biasa digunakan untuk mengobati aritmia.

Hipertensi

• Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dengan tekanan darah sistol >140 mmHg dan/atau diastole > 90 mmHg.
• Diagnosis hipertensi ditegakkan dengan minimal 3 kali pengukuran pada situasi dan waktu yang berbeda.
• Angiotensin II reseptor blocker (ARB), β-blocker, diuretic, ACE Inhibitor, CCB, dan vasodilator biasa diberikan sebagai pengobatan hipertensi.

Hiperlipidemia

• Hiperlipidemia merupakan peningkatan kadar lemak (kolesterol, trigliseriida atau keduanya) dalam darah.
• Contoh golongan obat hiperlipidemia:
  • Golongan fibrat: fenofibrate, kolefibrat, gemfibrozil, benzafibrat.
  • Golongan resin: kolestiramin, kolestipol, kolesevam.
  • Golongan statin (penghambat enzim HMG Co-A reductase).
  • Golongan lainnya: ezetimibe.

Obat Kardiovaskuler Lainnya

• Contoh golongan obat kardiovaskuler lainnya:
  • Digitalis/glikosida jantung: digoksin.
  • β-blocker :
    • Non selektif: propranolol, labetolol, nadolol, timolol, pindolol.
    • Selektif: atenolol, metoprolol, acebutolol, dan carteolol.
  • 𝞪-blocker (antagonist 𝞪1): doksazosin, prazosin, dan terazosin.
  • Nitrat organic: isosorbide dinitrate, isosorbide mononitrate, nitrogliserin.
  • CCB: amlodipine, diltiazem, nicardipine, nifedipine, verapamil.
  • Vasodilator bekerja langsung: hidralazin, minoksidil.
  • ACE inhibitor: Captopril, benazepril, enalapril, lisinopril, ramipril.
  • ARB: candesartan, irbesartan, losartan, telmisartan, valsartan.
  • Diuretik:
    • Tiazid: HCT, klortadilon, indapamide.
    • Loop: furosemide, bumetanide, torsemide.
    • Hemat kalium: amiloride, spironolakton.
  • Agonis 𝞪2 di SSP: klonidin dan metildopa.

Spesialis Obat Sistem Saraf Pusat

• Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

Analgetik, Antipiretik, dan Antiinflamasi

• Nyeri merupakan pertanda kelainan dalam tubuh dan bagian dari proses penyembuhan (misalnya inflamasi).

Pelajari pentingnya istilah medis bagi tenaga kesehatan dan aplikasinya dalam sistem manajemen kesehatan. Materi ini mencakup pengertian istilah serta spesialisasi obat, termasuk terapi untuk toksoplasmosis. Meningkatkan pemahaman Anda tentang terminologi medis adalah langkah krusial dalam pelayanan kesehatan.