Penyakit Tidur: Definisi dan Epidemiologi
10 Questions
0 Views

Penyakit Tidur: Definisi dan Epidemiologi

Created by
@PromisingBinomial

Podcast Beta

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa yang menjadi penyebab utama dari trypanosomiasis?

  • Bakteri Salmonella
  • Parasit Plasmodium
  • Virus HIV
  • Parasit Trypanosoma brucei (correct)
  • Di mana Trypanosoma brucei umumnya ditransmisikan?

  • Melalui air yang terkontaminasi
  • Melalui gigitan nyamuk
  • Melalui kontak langsung
  • Melalui lalat tsetse (correct)
  • Di mana lebih dari 95% kasus trypanosomiasis ditemukan?

  • Di Amerika Selatan
  • Di Eropa dan Asia
  • Di Congo, Angola, Sudan, dan Republik Afrika Pusat (correct)
  • Di Afrika utara
  • Apa gejala yang ditunjukkan pada tahap 2 infeksi trypanosomiasis?

    <p>Parasit melintasi blood-brain barrier dan menginfeksi SSP</p> Signup and view all the answers

    Apa saja reservoir infeksi Trypanosoma brucei?

    <p>Manusia dan binatang domestik</p> Signup and view all the answers

    Apa gejala yang muncul dalam periode 1-2 minggu setelah gigitan parasit T.b.gambiense?

    <p>Demam intermiten dan perbesaran nodus limfa</p> Signup and view all the answers

    Parasite manakah yang dapat ditemukan pada cairan limfa leher rahim?

    <p>T.b.gambiense</p> Signup and view all the answers

    Apa tujuan dari eksaminasi cairan serebospinal pada pasien dengan African trypanosomiasis?

    <p>Menilai keterlibatan sistem saraf pusat</p> Signup and view all the answers

    Dosis mana yang diperlukan sebelum pemberian dosis pertama Pentamidine?

    <p>100 mg</p> Signup and view all the answers

    Pengobatan mana yang sangat efektif terhadap T.b.gambiense pada stage hemolimfatik?

    <p>Suramin</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Definisi dan Penyebab

    • Penyakit tidur disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei.
    • Penyakit ini ditularkan oleh lalat tsetse (Glossina sp) yang hanya ditemukan di Afrika.

    Epidemiologi

    • T.b.rhodesiense: Ditemukan di Afrika timur dan tenggara.
      • Setiap tahun dilaporkan ratusan kasus oleh WHO.
      • Lebih dari 95% kasus dan infeksi terjadi di Tanzania, Uganda, Malawi, dan Zambia.
      • Hewan buas menjadi agen transmisi sporadis bagi pemburu atau pengunjung taman bermain.
    • T.b.gambiense: Ditemukan di Afrika tengah dan barat.
      • Tiap tahunnya dilaporkan 7.000-10.000 kasus.
      • Lebih dari 95% kasus dan infeksi ditemukan di Congo, Angola, Sudan, Republik Afrika Pusat, Chad, dan Uganda utara.
      • Reservoir infeksi: manusia dan binatang domestik (babi, anjing, kambing).

    Siklus Hidup

    • Stage 1: Parasit ditemukan di sirkulasi perifer, belum menyerang SSP.
    • Stage 2: Parasit telah melintasi blood-brain barrier dan menginfeksi SSP.

    Gejala Klinis

    • T.b.rhodesiense:
      • Perkembangan infeksi cepat.
      • Demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, pembesaran nodus limfa dalam 1-2 minggu sejak gigitan.
      • Ruam.
      • Setelah beberapa minggu, parasit menyerang SSP, menyebabkan gangguan mental dan saraf.
    • T.b.gambiense:
      • Demam intermiten.
      • Sakit kepala.
      • Nyeri otot dan sendi.
      • Malaise.
      • Gatal-gatal.
      • Pembengkakan nodus limfa.
      • Kehilangan berat badan.
      • Setelah 1-2 tahun:
        • Perubahan kepribadian.
        • Kantuk siang hari dengan gangguan tidur di malam hari.
        • Paralisis parsial.
        • Ketidakseimbangan berjalan dan hormon.

    Diagnosis

    • Diagnosis dilakukan dengan menemukan parasit pada jaringan tubuh menggunakan mikroskop.
      • T.b.rhodesiense: Ditemukan pada darah dan cairan limfa.
      • T.b.gambiense: Ditemukan pada cairan limfa yang terdapat pada titik leher rahim.
    • Pasien yang didiagnosis African trypanosomiasis harus melakukan pemeriksaan cairan serebospinal.
      • Tujuannya adalah menentukan adanya keterlibatan sistem saraf pusat.
      • Keterlibatan sistem saraf pusat dikonfirmasi dengan ditemukannya peningkatan protein dan sel darah putih di cairan serebospinal.

    Penatalaksanaan

    • T.b.rhodesiense (Stage hemolimfatik):
      • Suramin lebih efektif dibandingkan Pentamidine.
      • Melarsoprol (dosis meningkat selama seri pertama) digunakan untuk mencegah ensefalopati.
      • Kortikosteroid digunakan untuk mencegah ensefalopati oleh Melarsoprol.
      • Dosis tes 100 mg Suramin diberikan sebelum dosis pertama dan pasien dimonitor stabilitas hemodinamiknya.
    • T.b.gambiense (Stage hemolimfatik):
      • Suramin efektif terhadap T.b.gambiense pada stage hemolimfatik.
      • Eflornithine (400 mg / kg / d IV dalam 2 dosis x 7 hari) diberikan dalam kombinasi dengan nifurtimox oral (15 mg / kg / hari x 10 hari).
      • Kombinasi ini sangat efektif terhadap T.b.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Related Documents

    Description

    Quiz ini membahas tentang penyakit tidur yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei dan cara penyebarannya melalui lalat tsetse. Selain itu, akan dijelaskan juga mengenai epidemiologi kedua jenis parasit, T.b.rhodesiense dan T.b.gambiense, serta siklus hidupnya. Uji pengetahuan Anda tentang penyakit ini dan faktanya di Afrika.

    More Like This

    African trypanosomiasis
    47 questions

    African trypanosomiasis

    AuthoritativeOceanWave3911 avatar
    AuthoritativeOceanWave3911
    Trypanosomiasis: Diseases and Symptoms
    5 questions
    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser