Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

• Pemeliharaan kesehatan ibu sangat penting untuk melahirkan anak sehat. Kehamilan, persalinan, dan nifas dapat mempengaruhi kesehatan ibu, bahkan beresiko kematian.
• Penting untuk memahami kesehatan ibu sejak remaja dan sebelum menikah. Informasi yang perlu diketahui meliputi peran ibu dan ayah, pencegahan komplikasi persalinan dan nifas, persiapan fisik dan gizi, serta imunisasi.
• Usia ideal kehamilan antara 20-35 tahun, karena ibu lebih siap secara fisik dan mental, serta mendapat dukungan suami, keluarga, dan masyarakat.
• Ada beberapa kondisi kehamilan yang perlu diwaspadai, meliputi usia ibu <20 tahun atau >35 tahun, jumlah anak ≥3, jarak kehamilan <2 tahun, tinggi badan ibu <145 cm, berat badan <45 kg sebelum hamil, lingkar lengan atas <23,5 cm, dan riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya yang bermasalah (pendarahan, kejang-kejang, demam tinggi, persalinan lama >12 jam, atau melahirkan dengan operasi).
• Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, yakni 1 kali pada trimester pertama (0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (24-40 minggu). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan mendeteksi dini faktor risiko.

Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

• Tanda bahaya adalah tanda/gejala yang menunjukkan ibu atau bayinya dalam bahaya. Ibu harus mendapat pertolongan segera jika ada tanda bahaya.
• Kehamilan normal tetap perlu diwaspadai karena tanda bahaya bisa terjadi sewaktu-waktu dan tidak terduga.
• Ada 10 tanda bahaya yang perlu dikenali, meliputi : Tidak mau makan terus-menerus, berat badan ibu tidak naik, pendarahan, bengkak kaki/tangan, pusing, gerakan janin berkurang atau tidak ada, letak janin abnormal dalam rahim, ketuban pecah sebelum waktunya, persalinan lama, penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan dan demam tinggi pada masa nifas.

Keluarga Berencana

• Ibu/ayah perlu merencanakan KB untuk mengatur jarak kehamilan, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, meningkatkan kesehatan ibu, bayi, dan balita serta memiliki waktu untuk keluarga.

Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir

• Jika bayi memiliki satu atau lebih tanda bahaya berikut, segera bawa ke fasilitas kesehatan: Tidak mau menyusu, kejang-kejang, lemah, sesak napas (>60 kali/menit), rintih/menangis terus-menerus, tali pusar kemerahan dan berbau atau bernanah.

Cara Merawat Tali Pusat

• Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
• Jangan memberikan apapun pada tali pusat.
• Pertahankan tali pusat tetap kering dan bersih.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif

• IMD adalah proses menyusui segera setelah persalinan dengan kontak kulit ibu dan bayi.
• IMD bermanfaat bagi ibu dan bayi. Bagi ibu, membantu kontraksi rahim dan mencegah pendarahan. Bagi bayi, memberikan antibodi dari susu kuning (colostrum).
• ASI ekslusif diberikan kepada bayi tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama 6 bulan.

Cara Menyusui yang Baik

• Susui bayi sesering mungkin (minimal 8 kali sehari).
• Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan untuk menyusui.
• Lakukan menyusui pada kedua payudara sampai kosong.
• Beri bayi hanya ASI sampai usia 6 bulan.

Pola Makan Ibu Menyusui

• Ibu menyusui perlu makan bergizi seimbang, lebih banyak daripada saat hamil.
• Minum lebih banyak (sekitar 8 gelas lebih banyak dari biasanya).
• Makan buah-buahan dan sayuran hijau, contohnya daun katuk, untuk melancarkan ASI.

Pelajari pentingnya kesehatan ibu dan bayi baru lahir dalam quiz ini. Dapatkan pemahaman tentang kehamilan, persalinan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu. Quiz ini juga mencakup informasi penting untuk persiapan fisik dan gizi sebelum melahirkan.