🎧 New: AI-Generated Podcasts Turn your study notes into engaging audio conversations. Learn more

SENI MUSIK KELAS 5 SD.pdf

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Full Transcript

MATERI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA FASE C KELAS 5 SD SENI MUSIK I. Peserta didik menggunakan dan mengembangkan unsur-unsur bunyi musik berupa nada, irama, dan melodi. A. NADA 1. Pengertian Nada Nada adalah bunyi y...

MATERI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA FASE C KELAS 5 SD SENI MUSIK I. Peserta didik menggunakan dan mengembangkan unsur-unsur bunyi musik berupa nada, irama, dan melodi. A. NADA 1. Pengertian Nada Nada adalah bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tunggal tertentu. Sederhananya, nada adalah suara yang memiliki tinggi rendah tertentu, seperti ketika kamu menyanyi atau mendengarkan musik. Nada merupakan elemen dasar dalam musik yang membedakan satu lagu dengan lagu lainnya. 2. Sifat-Sifat Nada Tinggi Rendah Nada (Pitch): Menunjukkan seberapa tinggi atau rendahnya sebuah nada. Nada tinggi terdengar lebih nyaring, sedangkan nada rendah terdengar lebih dalam. Durasi: Lama waktu sebuah nada dimainkan. Intensitas: Kekuatan atau volume sebuah nada. Timbre: Warna suara atau karakteristik unik dari sebuah nada yang dihasilkan oleh sumber suara yang berbeda. 3. Jenis-Jenis Nada Tangga Nada: Urutan nada-nada yang disusun secara berjenjang. Tangga nada yang paling umum adalah tangga nada diatonis, yang terdiri dari 7 nada: do, re, mi, fa, sol, la, si. Ada berbagai jenis tangga nada, seperti: a) Diatonis: Tangga nada yang paling umum digunakan dalam musik Barat. Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Beberapa alat musik seperti piano dan organ memiliki sistem tangga nada diatonis. Pada sistem tangga nada diatonis, dalam satu rangkaian nada terdapat 7 nada pokok. Nada kedelapan merupakan pengulangan nada pertama. Tangga nada diatonis dibagi menjadi dua, yaitu : Tangga Nada Mayor Tangga nada mayor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1-1-½-1-1-1-½, biasanya diawali dan diakhiri nada Do=C, dan bersifat riang gembira. Ciri tangga nada mayor adalah: ❖ bersemangat, ❖ riang gembira, ❖ biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C, ❖ mempunyai pola interval 1–1–½–1–1–1–½. Lagu bertangga nada mayor antara lain Lihat kebunku, bintang kecil, Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung, dan Garuda Pancasila. Tangga Nada Minor Tangga nada minor adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak 1-½-1-1-½-1-1, biasanya diawali dan diakhiri nada La=A, dan bersifat sedih. Ciri tangga nada minor adalah: ❖ kurang bersemangat, ❖ bersifat sedih, ❖ biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La=A. ❖ mempunyai pola interval 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Lagu bertangga nada minor, antara lain Syukur (Ciptaan H.Mutahar) , Tuhan, dan Gugur Bunga. Lagu bertangga nada mayor banyak ditemukan pada lagu anak-anak. Sebaliknya, lagu bertangga nada minor kebanyakan pada lagu anak muda. Terutama lagu-lagu yang menceritakan kesedihan hati. Hal ini dapat kamu Cirikan pada lagu yang kurang bersemangat dan sedih. Contoh lagu Syukur, Gugur Bunga, dan Tuhan. b) Pentatonik Tangga nada pentatonis, merupakan jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada pentatonis dibagi menjadi 2 yaitu: Pelog. Tangga nada pelog biasanya menggunakan susunan nada yang berbunyi seperti nada-nada do – mi – fa- sol – si. Lagu ini Memberikan kesan yang tenang dan penuh hormat.Salah satu lagu daerah yang menggunakan tangga nada ini adalah lagu Gundhul Pacul dari Jawa Tengah. Slendro. tangga nada slendro biasanya menggunakan susunan yang berbunyi seperti nada-nada do – re – mi – sol – la. Lagu yang menggunakan tangga nada ini memberi kesan gembira dan lincah. Salah satu contoh lagu dengan tangga nada slendro ini adalah lagu Cublak-Cublak Suweng dari daerah Jawa Tengah. c) Kromatis Kromatis: Tangga nada yang terdiri dari semua nada, baik nada pokok maupun nada setengah. 4. Interval Nada Definisi Interval: Interval nada adalah jarak antara dua nada yang berbeda. Interval ini dapat dihitung dalam hitungan setengah langkah (semitone) atau langkah penuh (tone). Jenis-Jenis Interval: ❖ Interval Prima (Unison): Kedua nada sama, tanpa perbedaan pitch. ❖ Interval Sekunda: Jarak satu langkah penuh antara dua nada (misalnya, dari C ke D). ❖ Interval Tersia: Jarak dua langkah penuh (misalnya, dari C ke E). ❖ Interval Kuarta, Quinta, Seksta, Septima, dan Oktav: Semakin besar angkanya, semakin jauh jaraknya dalam hal pitch. Misalnya, C ke G adalah interval quinta. Interval Harmonis dan Melodis: Interval harmonis terjadi ketika dua nada dimainkan bersamaan, sedangkan interval melodis terjadi ketika dua nada dimainkan berurutan. 5. Fungsi Nada dalam Musik Beberapa fungsi nada dalam music adalah sebagai berikut: Membentuk Melodi: Urutan nada-nada membentuk melodi, yang merupakan bagian yang paling mudah diingat dari sebuah lagu. Menciptakan Harmoni: Beberapa nada dimainkan bersamaan menciptakan harmoni, memberikan kedalaman dan kekayaan pada musik. Menentukan Mood atau Suasana: Nada tertentu dapat membangkitkan emosi tertentu, seperti sedih, senang, atau marah. B. IRAMA Irama adalah pola atau alur dari ketukan dalam musik yang terjadi secara teratur. Irama membuat musik terasa bergerak dan bisa diikuti oleh pendengar. Irama berkaitan dengan waktu. Unsur-unsur Irama Irama terdiri dari beberapa unsur, yaitu: 1. Ketukan (Beat): Ketukan adalah denyutan dasar dalam musik yang bisa dirasakan secara berulang. Ketukan ini bisa cepat, sedang, atau lambat. 2. Aksen (Accent): Aksen adalah penekanan pada ketukan tertentu sehingga lebih menonjol dibandingkan ketukan lainnya. 3. Pola Ritme (Rhythm Pattern): Pola ritme adalah susunan dari ketukan dan aksen yang membentuk alur tertentu dalam musik. Komponen-Komponen Irama 1. Ketukan (Beat): o Unit dasar waktu dalam musik. o Bisa lambat, sedang, atau cepat tergantung pada tempo musik. 2. Tempo: o Kecepatan ketukan dalam BPM (Beats Per Minute). o Contoh: 60 BPM (satu ketukan per detik), 120 BPM (dua ketukan per detik). 3. Meter (Birama): o Pengelompokan ketukan menjadi pola berulang. o Contoh meter: 4/4, 3/4, 6/8. 4. Aksen: o Penekanan pada ketukan tertentu untuk memberikan variasi dan dinamika. o Biasanya ditempatkan pada ketukan pertama dalam setiap bar atau pada ketukan tertentu yang penting. Mengenali Irama dalam Musik Untuk mengenali irama dalam musik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Dengarkan Musik dengan Sungguh-sungguh: Fokuskan pendengaranmu pada ketukan dasar dari musik. 2. Hitung Ketukan: Cobalah menghitung ketukan dalam satu baris musik. Misalnya, kamu bisa menghitung "1, 2, 3, 4" secara berulang. Contoh ketukan adalah saat kita mengikuti irama lagu dengan tepuk tangan. 3. Identifikasi Pola Ritme: Dengarkan bagaimana ketukan tersebut diatur dan apakah ada aksen yang lebih menonjol. C. MELODI 1. Pengertian Melodi Melodi adalah rangkaian nada-nada yang disusun secara berurutan sehingga membentuk sebuah kesatuan yang enak didengar. Melodi merupakan salah satu elemen dasar dalam musik, dan sering kali menjadi bagian yang paling mudah diingat dari sebuah lagu. Dalam melodi, setiap nada memiliki tinggi rendah (pitch) tertentu, dan susunan nada-nada ini menciptakan sebuah pola yang bisa diikuti oleh telinga. 2. Unsur-Unsur Melodi Nada (Pitch): Tinggi atau rendahnya suara yang membentuk melodi. Durasi (Duration): Lamanya nada dinyanyikan atau dimainkan. Interval: Jarak antara dua nada. Misalnya, dari Do ke Mi adalah interval terjauh dalam tangga nada Do mayor. Ritme: Pola ketukan yang mendukung melodi. 3. Mengenal Melodi a. Identifikasi Melodi Sederhana 1. Mendengarkan Melodi: Dengarkan melodi pendek dari lagu anak-anak atau lagu sederhana. Identifikasi nada-nada yang membentuk melodi. 2. Mengulangi Melodi: Cobalah untuk menyanyikan atau memainkan melodi yang baru didengar. Gunakan alat musik sederhana seperti keyboard atau xylophone untuk membantu mengenali nada. 4. Ciri-Ciri Melodi Terdiri dari Nada-Nada Berurutan: Melodi adalah kumpulan nada yang dimainkan atau dinyanyikan secara berurutan. Setiap nada dalam melodi memiliki hubungan dengan nada sebelumnya dan setelahnya. Mudah Diingat: Salah satu ciri khas dari melodi adalah kemampuannya untuk melekat di ingatan. Ini karena melodi memiliki pola yang berulang atau tema tertentu yang membuatnya mudah dikenali. Mengandung Emosi: Melodi sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau suasana hati. Nada-nada tinggi bisa memberikan kesan kegembiraan, sementara nada-nada rendah mungkin lebih cenderung memberikan kesan sedih atau tenang. Pusat Perhatian dalam Musik: Dalam sebuah lagu, melodi biasanya menjadi bagian yang paling menonjol dan menjadi fokus utama bagi pendengar. II. Peserta didik menunjukkan tingkat kepekaan akan unsur-unsur bunyi musik baik intrinsik maupun ekstrinsik dengan memadukan alat musik ritmis dan melodis. A. Unsur-Unsur Intrinsik Bunyi Musik Unsur Intrinsik: Ini adalah elemen-elemen dasar yang membentuk musik itu sendiri. Contohnya meliputi: 1. Nada (Pitch): Tinggi rendahnya bunyi. 2. Ritme (Rhythm): Pola ketukan dan waktu. 3. Dinamika (Dynamics): Kekuatan atau kelembutan bunyi. 4. Tempo: Kecepatan musik dimainkan. Pengertian Tempo Tempo adalah kecepatan atau laju dari suatu komposisi musik yang menunjukkan seberapa cepat atau lambat sebuah lagu dimainkan. Tempo merupakan salah satu elemen penting dalam musik karena dapat mempengaruhi suasana dan karakter dari sebuah karya musik. Penentuan Tempo Tempo biasanya ditentukan pada awal sebuah komposisi musik dan dinyatakan dalam istilah-istilah bahasa Italia atau menggunakan angka metronom yang menunjukkan jumlah ketukan per menit (beats per minute atau bpm). Istilah-Istilah Tempo Berikut adalah beberapa istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan tempo dalam musik: Largo: Sangat lambat dan khidmat (40-60 bpm) Adagio: Lambat dan lembut (66-76 bpm) Andante: Sedang, seperti kecepatan berjalan (76-108 bpm) Moderato: Sedang, tetapi lebih cepat dari Andante (108-120 bpm) Allegro: Cepat dan gembira (120-168 bpm) Presto: Sangat cepat (168-200 bpm) Prestissimo: Lebih cepat dari Presto (lebih dari 200 bpm) Variasi Tempo dalam Musik Terkadang, dalam sebuah komposisi musik, tempo dapat berubah untuk menciptakan variasi dan dinamika. Beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan tempo antara lain: Accelerando: Tempo semakin cepat Ritardando: Tempo semakin lambat Rallentando: Tempo melambat secara bertahap A Tempo: Kembali ke tempo semula setelah ada perubahan tempo 5. Timbre: Warna atau kualitas bunyi yang membedakan sumber bunyi yang berbeda. 6. Harmoni: Kombinasi dari beberapa nada yang menghasilkan keselarasan. 7. Melodi: Rangkaian nada yang berurutan membentuk sebuah tema atau motif. 8. Bentuk (Form): Struktur keseluruhan dari sebuah komposisi musik. B. Unsur-Unsur Eksrinsik Bunyi Musik Unsur ekstrinsik musik adalah segala sesuatu yang berada di luar elemen- elemen intrinsik musik (melodi, harmoni, ritme, tempo, dinamika, dan timbre). Unsur-unsur ini memberikan konteks dan makna yang lebih dalam pada sebuah karya musik. Dengan kata lain, unsur ekstrinsik membantu kita memahami mengapa sebuah lagu diciptakan, apa yang ingin disampaikan oleh penciptanya, dan bagaimana lagu tersebut berhubungan dengan budaya dan masyarakat. Jenis-jenis Unsur Ekstrinsik Musik 1. Unsur Biografi: Latar belakang pencipta: Pengalaman hidup, emosi, dan pandangan hidup pencipta seringkali tertuang dalam musiknya. Kondisi sosial: Kondisi sosial di mana pencipta hidup juga mempengaruhi musik yang diciptakan. Misalnya, musik protes sering muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan sosial. 2. Unsur Sosial: Fungsi sosial musik: Musik dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi, hiburan, ritual, atau bahkan propaganda. Konteks budaya: Musik selalu terikat dengan budaya tertentu. Nilai-nilai, tradisi, dan kepercayaan suatu budaya tercermin dalam musiknya. Peristiwa sejarah: Peristiwa sejarah besar seringkali menginspirasi terciptanya karya musik yang monumental. 3. Unsur Nilai: Nilai estetika: Kriteria keindahan dan kesenian dalam suatu budaya mempengaruhi cara kita menilai sebuah karya musik. Nilai moral: Musik dapat menyampaikan pesan moral tertentu, seperti cinta, persahabatan, atau keberanian. Nilai agama: Banyak musik yang terinspirasi oleh ajaran agama dan digunakan dalam ritual keagamaan. ALAT MUSIK Alat musik adalah instrumen yang digunakan untuk menghasilkan bunyi dalam sebuah komposisi musik. Berdasarkan fungsinya dalam sebuah ansambel atau orkestra, alat musik dapat dibagi menjadi alat musik ritmis dan alat musik melodis. 1. Alat Musik Ritmis Alat musik ritmis adalah instrumen yang menghasilkan ritme atau irama dalam musik. Alat musik ritmis tidak memiliki nada yang spesifik atau melodis Alat musik ritmis berfungsi untuk menjaga tempo dan memberikan aksen dalam musik tersebut. Contoh Alat Musik Ritmis: Marakas Alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan untuk menghasilkan bunyi ritmis dari butiran di dalamnya Tamborin Alat musik kecil yang memiliki cermin atau logam kecil di sekelilingnya, menghasilkan bunyi ritmis saat dipukul atau digoyangkan Triangle alat musik ritmis terbuat dari logam dan berbentuk segitiga. Ada bagian yang terpotong atau tidak menyambung secara penuh. Triangle dilengkapi dengan pemukul berupa tongkat kecil yang terbuat dari logam. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul Drum Salah satu alat musik ritmis paling umum, terdiri dari berbagai jenis seperti snare drum, bass drum, dan tom- tom. Drum digunakan untuk mengatur tempo dan memberikan aksen dalam musik. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul Kastanyet alat musik ini terbuat dari sepasang kepingan kayu yang cukup keras, dilengkapi dengan tali kecil sebagai pegangan. kastanyet menghasilkan bunyi tanpa nada yang menyerupai suara tepuk tangan, tetapi dengan volume yang lebih keras. Kastanyet dimainkan dengan cara menepukkan kedua sisinya. Fungsi alat musik ritmis: 1. menjaga tempo dan memberikan aksen dalam musik, 2.memberikan pola irama, 3. menambah kekayaan ritmis dalam sebuah komposisi musik. 2. Alat Musik Melodis Alat musik melodis adalah alat musik yang dapat menghasilkan nada atau melodi. Alat musik ini digunakan untuk memainkan rangkaian nada yang membentuk melodi atau lagu, serta dapat berperan dalam memainkan harmoni. Alat musik melodis juga berfungsi sebagai pengiring lagu, instrument tunggal dan pengiring tari. Alat musik melodis berfungsi Membawa melodi utama dalam sebuah lagu, serta dapat digunakan untuk memainkan harmoni dan akor. Alat musik ini sering menjadi pusat perhatian dalam sebuah pertunjukan musik Contoh Alat Musik Melodis: Piano Alat musik yang memiliki tuts hitam dan putih, dapat memainkan melodi, harmoni, dan ritme sekaligus. Piano sering digunakan dalam berbagai genre musik. Biola Alat musik gesek yang menghasilkan nada- nada melodis dengan rentang nada yang luas, digunakan dalam musik klasik hingga modern. Angklung Angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan berbentuk bilah- bilah yang tersusun dalam satu bingkai dengan ukuran kecil sampai besar. Angklung termasuk contoh alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan Seruling Alat musik tiup yang menghasilkan nada-nada melodis dengan suara lembut dan jernih. Pianika Pianika adalah alat musik tiup kecil yang memiliki tombol-tombol seperti keyboard pada piano. Gitar Alat musik petik yang dapat memainkan melodi dan akor, digunakan dalam berbagai genre musik, mulai dari pop hingga rock. Kesimpulan: Alat musik ritmis dan melodis memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam musik. Alat musik ritmis tidak bernada sedangkan alat musik melodis menghasilkan nada Alat musik ritmis menjaga tempo dan menambahkan pola irama, sementara alat musik melodis menciptakan melodi dan harmoni yang menjadi inti dari sebuah komposisi musik. Keduanya bekerja sama untuk menciptakan musik yang dinamis dan berkesan. MEMADUKAN ALAT MUSIK RITMIS DAN MELODIS DALAM SEBUAH PENAMPILAN MUSIK SEDERHANA Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memadukan alat musik ritmis dan melodis diantaranya: 1. Keseimbangan volume Pastikan volume alat musik ritmis dan melodis seimbang. Alat musik ritmis tidak boleh terlalu keras sehingga menutupi melodi, sementara alat musik melodis harus cukup jelas terdengar. 2. Koordinasi tempo Alat musik ritmis harus menjaga tempo yang stabil agar alat musik melodis dapat mengikuti dengan baik. Keselarasan tempo sangat penting untuk menciptakan penampilan yang harmonis. 3. Penyesuaian dinamika Sesuaikan dinamika permainan (keras atau lembut) antara alat musik ritmis dan melodis agar penampilan terasa lebih dinamis dan tidak monoton. 4. Keseimbangan peran Setiap alat musik harus memainkan peranannya dengan baik. Alat musik ritmis bertugas mengatur ritme, sementara alat musik melodis memberikan melodi yang memperindah musik. 5. Latihan bersama Lakukan latihan bersama secara rutin untuk memastikan setiap anggota kelompok memahami perannya dan dapat berkolaborasi dengan baik. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan. 6. Komunikasi antar pemain Pastikan ada komunikasi yang baik antar pemain, terutama dalam mengatur kapan harus masuk, kapan harus berhenti, dan bagaimana menjaga tempo dan dinamika bersama-sama. 7. Pemahaman struktur lagu Setiap pemain harus memahami struktur lagu, termasuk bagian intro, verse, chorus, dan outro, untuk memastikan alat musik ritmis dan melodis dapat berpindah dari satu bagian ke bagian lain dengan mulus.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser