IPB University Past Paper: Tata Letak dan Penanganan Bahan PDF 2021

Document Details

TolerableSerenity7892

Uploaded by TolerableSerenity7892

IPB University

2021

IPB University

Tags

manufacturing facilities design industrial engineering plant layout material handling

Summary

This document is a 2021 IPB University past paper on manufacturing facilities design (MFD), covering topics such as plant layout, material handling, and related concepts in industrial engineering for undergraduate students.

Full Transcript

Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Tata Letak dan Penanganan Bahan Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc....

Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Tata Letak dan Penanganan Bahan Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc. 2021 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Terkait A. Mampu menganalisis dan mensintetis faktor faktor penting yang berkaitan dengan penetapan lokasi fasilitas, perancangan tataletak dan penanganan bahan pada Agroindustri. B. Mampu menyelesaikan masalah produktivitas dan kelancaran proses produksi pada agroindustri dikaitkan dengan aspek tataletak dan penanganan bahan dengan menerapkan teknik dan metode yang tepat. C. Mampu merancang dan mengevaluasi fasilitas pabrik dalam bentuk “block plan” melalui tahapan yang sistematik serta memilih dan mengelola alat penanganan bahan dengan menggunakan teknik dan metode yang sesuai. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian PENDAHULUAN Rancangan Fasilitas Industri (Manufacturing Facilities Design = MFD ➔Is the organization of the company’s physical assets to promote the efficient use of resources such as people, material, equipmen, and energy.. Facilities Design: Plant Location (Lokasi Industri) Building Design (Rancangan Bangunan) Plant Layout (Tataletak Pabrik) Material Handling System (Sistem penanganan Bahan). MFD & MH (Material Handling) ==> affect: Productivity Profitability tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Plant Layout – Hasil dari suatu proses perancangan dan pengaturan fasilitas fisik (mesin/peralatan; bangunan / ruang; utilitas) yang mengoptimalkan keterkaitan antar pekerja, aliran bahan, aliran informasi dan metode operasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis dan aman. 0. Perancangan dan pengaturan fasilitas. fisik untuk industri – yang akan dibangun. – yang sudah ada. 0. Merupakan suatu proses dengan tahapan yang sistematis. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kedudukan TLPB dalam Manajemen Produksi Input SD Proses Transformasi S.D. Output tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Planning Planning: Perencanaan / Perancangan Sistem Transformasi: Perencanaan Produk Perancangan Operasi / Proses Perencanaan Kapasitas Perancanaan Lokasi Pabrik Perencanaan Tata Letak Perencanaan Penggunaan Sistem Transformasi: Forecasting Perencanaan Produksi Penjadwalan produksi Perencanaan Personel dll tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Hub. TLPB dgn Produktivitas Produktivitas : merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah suatu industri dapat bertahan dan berkembang ditengah persaingan yang ketat. merupakan salah satu indikator atau ukuran kinerja Industri, yaitu rasio antara Nilai OUTPUT terhadap INPUT PROSES produksi / INPUT Sumber daya OUTPUT : PROSES transformasi/ (5 M dan T) barang / jasa Konversi Sumberdaya Kegiatan Produktif 1 Kegiatan 4 2 3 5 Non- Produktif tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian TLPB berupaya meminimumkan kegiatan non produktif (Waste, Muda) terutama kegiatan 3,4, dan 5. TLPB berupaya memberikan KEAMANAN dan KENYAMANAN dlm bekerja, sehingga Produktivitas Pekerja meningkat. TLPB berupaya agar Bahan dan Produk AMAN. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Plant Tujuan Perancangan Tata letak Layout Meningkatkan Efisiensi proses produksi / operasi: – Alir kegiaan yang Lancar, tidak ada hambatan (delay), tidak simpang siur. Meminimumkan transportasi / penanganan bahan. Mengurangi dan menghilangkan Inventori yang berlebihan. Mempertahankan “Work in Process” yang tinggi. Investasi mesin yang ekonomis Penggunaan volume ruang / bangunan yang ekonomis Meningkatkan efektivitas tenaga kerja dan operasi produksi Menyediakan keamanan dan kenyamanan pekerja. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Plant Layout & Lean Manufacturing (LM) LM : A systematic approach to the identification and elimination all forms of waste from the value stream. Filosofi yang dikembangkan oleh Toyota dalam Toyota Production System (TPS: – fokusnya mengurangi 7 pemborosan atau yang dikenal dengan istilah "MUDA" (bahasa jepang), tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian TPS Definitions of Waste tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian House of Lean Manufacturing Gambar. House of Lean Manufacturing (Wilson 2010) tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Teknik Dasar Lean Manufakturing, Teknik 5S (Sort, Set in order, Shine, Standardize and Sustain) atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). Teknik 7 waste elimination Pull system dan Kanban system Line balancing, SMED (Single Minute Exchange of Dies, Value stream mapping. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian PRINSIP PERANCANGAN TLPB Integrasi menyeluruh komponen Sistem Konversi/Transformasi Jarak pergerakan (bahan, orang, peralatan, dll) MINIMUM Aliran dengan urutan yang baik Volume ruang yg Efektif Kepuasan Fleksibilitas. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kondisi / masalah sehingga perlu Re-Design Tataletak Perubahan Rancangan Produk atau Proses. Ekspansi Kapasitas Diversifikasi atau Penambahan Produk Baru Penggantian Mesin/peralatan. Perubahan peraturan legal dan Persyaratan masalah Lingkungan. Adanya Kondisi: “Bottleneck” pada lantai produksi. Aliran kerja, bahan, orang, peralatan atau kegiatan yang “semerawut”/ simpang siur. Aspek Keselamatan dan Kecelakaan kerja. Kegagalan memenuhi jadwal produksi Rasio penanganan – waktu proses yang Tinggi. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Product Disign Plant Layout Disign Scheduled /capacity Process Disign Disign Keterkaitan atau hubungan antar: kegiatan perancangan. permasalahan dalam perancangan Input data/informasi dalam perancangan Tataletak tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Tata letak dan Prosedur perancangan Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc. 2021 TIPE DASAR TATALETAK Tipe Tata letak perlu dipahami: – Menentukan Proses Perancangan – Perbedaan Permasalahan. – Menentukan dan ditentukan oleh Karakteristik Sistem Konversi / Proses Produksi: Jumlah Keragaman Produk (Tingkat Standarisasi Produk Volume Produksi. Pola aliran bahan Tipe Dasar: – Tata letak berorientasi pada Proses (Process Layout) – Tata letak berorientasi pada Produk (Product Layout) – Fixed Position Layout.: Industri galangan kapal, pembangunan Jalan atau Gedung dll (proses produksi bersifat Proyek). ❖ Product Family (Group Technology ) Layout ❖ Office Layout ❖ Retail/Service Layout ❖ Warehouse Layout. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Product Layout Mengatur kegiatan / mesin dalam bentuk garis sesuai dengan urutan proses untuk produk atau jasa tertentu Satu jenis produk satu lini produksi. Lini Produksi Produk X A B C Ruang Penyimpanan Ruang Penyimpanan Lini Produksi Produk Y A C B C D Lini Produksi Produk Z tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Manufacturing Layout tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Process Layout (Functional Layout) Masin/Fasilitas untuk kegiatan atau fungsi yang sama di`kelompokkan dalam satu Departemen/ruang produksi. Satu Departemen/Ruang produksi memproses beragam jenis produk sesuai dengan tahapan atau spesifikasi proses. A B C Lini Produksi Produk X Ruang Penyimpanan Ruang Penyimpanan A B C Lini Produksi Produk L A B C Lini Produksi Produk M tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Emergency Room Layout E.R.Triage Patient A - broken leg room Patient B - erratic pacemaker Hallway E.R. beds Pharmacy Billing/exit tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perbandingan antara Product dan Process Layout tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perbandingan antara Product dan Process Layout tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Fixed Layout Tipe yg khusus untuk produksi produk yang bersifat sangat rapuh, bulky, atau sangat berat untuk dipindah (kapal terbang, kapal laut, bangunan, jalan). Karakteristik proses : Proyek. Pengaturan lokasi bahan/komponen serta mesin perlatan sedemikian rupa sehingga jarak dan biaya transportasi ke tempat pembuatan produk minimum. Mesin/Alat Bahan B X Bahan A Produk Bahan C Mesin/Alat Mesin/Alat Y Z tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Family Product Layout/Group Technology Layout tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Tahapan/ Prosedur Perancangan tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 9. Memelihara 1. Menetapkan dan Produk yg menyesuaikan diproduksi 2. Menentukan Tataletak Proses yg Dibutuhkan I 8. Menerapkan Tataletak 3. Menentukan III Keterkaitan antar Departemen 7. II Memilih alternatif 4. Menentukan kebutuhan Luas utk setiap kegiatan 6. Mengevaluasi 5. alternatif Mengembangkan alternatif tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian METODE PERANCANGAN TATALETAK Pendekatan : A. Pendekatan Aliran Bahan: Hanya berdasarkan pergerakan bahan dalam proses produksi. Aktivitas produksi didominasi oleh aliran bahan. Sesuai untuk industri seperti Industri CPO, Teh bubuk, dan sejenisnya. Terbatas pada Ruang Produksi. B. Pendekatan Sistematik (Systematic Layout Planning=SLP) Bersifat Universal (tidak terbatas pada kasus Industri Pengolahan. Mengintegrasikan semua komponen kegiatan (produksi dan penunjang) dalam satu lingkungan pabrik. Digunakan dalam rangka Perancangan maupun Evaluasi Tataletak yang sudah ada. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Data (P, Q, R, S, T) Aliran Bahan Keterkaitan Aktivitas P = Poduk Q = Jumlah/Kapasitas Diagram R = Route (Alir Proses) Keterkaitan Aktivitas S = Services (Pendukung Kebutuhan Luas Ruang Luasan Tersedia Akt. Produksi) T = Timing. Diagram Keterkaitan Antar Ruang Pertimbangan Keamanan Pembatas Teknis Kebijakan Organisasi Faktor eksternal Alternatif Rancangan Evaluasi Rancangan Terpilih tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Data / Input untuk Perancangan Tata Letak Product Disign Plant Layout Disign Scheduled /capacity Process Disign Disign tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Data / Input untuk Perancangan Tata Letak Produk: Penyimpanan / Penggudangan: – Jenis, Jumlah, Spesifikasi. – Jumlah, Cara, Persyaratan Proses Produksi : Jadwal Produksi , Kebijakan Pengendalian Persediaan. – Urutan Operasi / proses Penanganan Bahan: – Mesin dan Alat – Volume, Tipe Aktivitas,Peralatan Bagan / Peta Proses Spesifikasi, Tingkat Produksi, Pola Aliran. Pengendalian Proses: Service / Auxiliaries: – Tahapan Kritis Proses Produksi., – Kebutuhan Pelayanan UntukPersonil – Persyaratan – Fasilitas Pendukung Proses Produksi Bagan Proses Operasi / Prosedur Operasi.. – Fasilitas Pendukung Pabrik. Personalia: Biaya / Investasi – Jumlah, Area Penugasan, Spesifikasi Kerja. Kendala – Fasilitas Kebutuhan Personil – Bentuk / Struktur Bangunan, Luasan Tersedia – Kondisi Lingkungan Eksternal Pabrik: Bagan Organisasi , Bagan Orang- Mesin, Diskripsi Pekerjaan. Prasarana Trnasportasi. – Peraturan tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 0 - Data gathering (1) Source: product design product design Karakteristik Produk Spesifikasi Fungsional Fitur Produk sequence of process operations machines Bahan Baku - o Jenis layout (product) line o Komposisi BOM drawings “gozinto” (assembly) chart, see fig 2.10 redesign, standardization → simplifications tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 0 - Data gathering (2) Source: Process design – make/buy – equipment used – process times operations process chart () assembly chart precedence diagram operations (fig 2.13) tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 0 - Data gathering (2): Process Design➔info: Urutan proses opersi Mesin, peralatan, alat/perlengkapan pembantu yang dibutuhkan (jumlah, kapasitas, dimensi) Waktu (waktu baku) yang dibutuhkan untuk setiap tahapan proses operasi. Kecepatan waktu yang dibutuhkan/ ditetapkan untuk perjalanan (perpindahan) bahan antar tahapan proses operasi. Yield, rendemen, loss pada setiap tahapan proses operasi. Kapasitas atau beban kerja (work load) antar tahapan proses operasi. Keseimbangan beban kerja antar tahapan proses operasi tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Precedence Diagram tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 0 - Data gathering (3) Source: Production schedule design – logistics: where to produce, how much → product mix – marketing: demand forecast → production rate – types and number of machines – continuous/intermittent – layout → schedule tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Analisa Aliran Bahan dan Keterkaitan Aktivitas. Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc. 2021 Aliran Bahan Pendekatan : A. Pendekatan Aliran Bahan: Hanya berdasarkan pergerakan bahan dalam proses produksi. Aktivitas produksi didominasi oleh aliran bahan. Sesuai untuk industri seperti Industri CPO, Teh bubuk, dan sejenisnya. Terbatas pada Ruang Produksi. B. Pendekatan Sistematik (Systematic Layout Planning=SLP) Bersifat Universal (tidak terbatas pada kasus Industri Pengolahan. Mengintegrasikan semua komponen kegiatan (produksi dan penunjang) dalam satu lingkungan pabrik. Digunakan dalam rangka Perancangan maupun Evaluasi Tataletak yang sudah ada. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian P = Poduk Data (P, Q, R, S, T) Q = Jumlah/Kapasitas R = Route (Alir Proses) Aliran Bahan Keterkaitan Aktivitas S = Services (Pendukung Akt. Produksi) Diagram T = Timing. Keterkaitan Aktivitas Kebutuhan Luas Ruang Luasan Tersedia Diagram Keterkaitan Antar Ruang Pertimbangan Keamanan Pembatas Teknis Kebijakan Organisasi Faktor eksternal Alternatif Rancangan Evaluasi Rancangan Terpilih tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perancangan dan Analisa Aliran Bahan ?? Penting dan Perlu: Aktivitas Produksi ~~ Sistem Aliran Bahan: Vendor Efisiensi Produksi: Penanganan bahan sederhana Proses produksi lancar: Gudang Bahan Waktu proses Penumpukan bahan Dll Pengendalian mudah Pengendalian Produksi sederhana Efisiensi Ruang Keamanan dan Kenyamanan Kerja. Dasar Perancangan Tata Letak. Tipe Proses Produksi: Aliran Diskrit Aliran Kontinyu (Tertutup atau Terbuka) Gudang Produk Aliran Horizontal Aliran Vertikal. Distributor/Konsumen tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Symptoms dan Penyebab Aliran Bahan Yang Tidak Baik pada Ruang Produksi tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Komponen dalam Sistem Aliran Bahan: 1. Subjek (bahan, orang, dokumen, peralatan) 2. Sumber Pergerakan: a. Fasilitas Pengolahan b. Fasilitas Transportasi c. Gudang d. Departemen Production and Quality Control 3. Komunikasi (yang mengkoordinir “sumber pergerakan”); a. Jadwal Produksi b. Diagram Proses c. Borang Perintah Produksi/Pengiriman. d. Work Order Release tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Pola Aliran Bahan: Aliran di dalam Stasion Kerja Aliran di dalam Departemen (antar Stasion Kerja). Aliran antar Departemen. Bentuk Pola Aliran Bahan: – Lokasi penerimaan dan pengiriman – Jumlah tahapan / panjang proses. – Prasarana transportasi di luar pabrik – Jumlah / tingkat lantai produksi. – Jumlah Komponen Bahan / Produk – Ukuran dan Konfigurasi Bangunan yang ada. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Pola Aliran Bahan Product Layout: Process Layout Aisle Aisle Aisle Aisle Aisle tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Pola Umum Aliran Horizontal: 1. Pola Garis Lurus: 1 2 3 4 5 2. Pola Huruf U: 3. Pola Zig-Zag: 1 2 3 1 4 5 6 5 4 2 3 6 4. Pola Lingkaran: 2 5. Pola Huruf L: 3 1 1 4 5 2 3 4 5 6 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perancangan Aliran Bahan Effective Flow between Department Effective Flow Within Department Effective Flow Within Work Stations Prinsip Perancangan ➔ Aliran yang efektif: 1. Maksimasi lintasan aliran yang langsung: Lintasan aliran yg tidak saling berpotongan. Tidak ada “ bactracking” 2. Minimasi aliran ➔ pendekatan “work simplification”: 3. Minimasi “Cost of Flow”: Minimasi penanganan manual. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Faktor yang diperhatikan dalam Perencanaan Aliran Bahan Bahan atau produk: – Karakteristik, volume, dan jumlah serta jenis – Jumlah tahapan proses/operasi. Karakteristik aliran atau pergerakan: – Sumber dan tujuan serta lintasan aliran – Cakupan, jarak, kecepatan dan frekunesi aliran. Metode Penanganan Proses atau Pusat-pusat Aktifitas: – Tipe proses, dan urutan proses. – Persyaratan spesifik proses. – Kebutuhan luasan untuk proses / aktifitas Karakteristik dan konfigurasi Bangunan. Site dan kondisi infrastruktur di luar / sekitar pabrik. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prosedur Perancangan Aliran Bahan. Identifikasi semua elemen yang mengalir melewati fasilitas Kumpulkan data : – Bahan, Limbah, Peralatan Penanganan Bahan Perhatikan Kriteria dan Faktor Kembangkan berbagai alternatif pola aliran Lakukan Analisis: – Kualitatif – Kuantitatif Buat Sketsa Pola Aliran yang potensial, dengan mempertimbangkan: – Lokasi penerimaan dan pengiriman – Transportasi – Arah Pengembangan / Ekspansi Bangunan atau Pabrik – Fleksibilitas Evaluasi Perbaiki dan Implementasi. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian TEKNIK ANALISA ALIRAN BAHAN Analisa Diskriptif - Konvensional. – Menggunakan alat bantu Bagan / Peta-peta Kerja: Bagan Proses atau Bagan Proses Operasi Diagram Alir atau Bagan Alir Proses – Analisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kritis: Apa Megapa Bagaimana atau dimana seharusnya, untuk memperoleh kriteria aliran bahan yang baik: – Tidak ada hambatan atau kondisi “leher botol” – Tidak simpang siur.dan “back-tracking” – Aliran atau jarak pergerakan dan penanganan yang minimum – Sesuai dengan kondisi eksternal lingkungan pabrik. Analisa Kuantitatif: – Bagan Perjalanan – Keseimbangam Lini – Teknik Antrian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian KETERKAITAN AKTIVITAS Bagaimana meletakan ruang untuk kegiatan tertentu dengan memperhatikan keterkaitannya dengan kegiatan lain pada suatu area tertentu. ?? Penting: Aktivitas dalam Industri: Kegiatan Produksi Kegiatan Administrasi Kegiatan Pendukung Produksi: – Gudang, fasilitas Air, Listrik, Uap – Limbah – Maintenance atau Bengkel Personil: – Kantin, Kesehatan, dll Parkir. Tidak semua kegiatan Produksi untuk Industri tertentu didominasi oleh Aliran Bahan. Dasar pengambilan keputusan dalam pengaturan Bangunan / Ruang tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Tipe Hubungan Keterkaitan: 1. Antar Kegiatan Produksi (berdasarkan analisa aliran bahan) 2. Kegiatan Produksi dengan Kegiatan Pelayanan / Pendukung 3. Antar Kegiatan Pendukung / Pelayanan. Derajad atau Tingkat Keterkaitan: menunjukkan letak atau posisi suatu aktifitas yang satu dengan aktifitas yang lain. Penentu: Urutan aliran kerja atau bahan, penggunaan alat atau data/info yg sama Personalia (org yang sama, tkt komunikasi, dan supervisi. Aliran Informasi Persyaratan khusus. SIMBOL (Hurup): A (Absolut) : harus bersebelahan dengan aktifitas yang lain E (Especially): harus berdekatan I (Important): cukup berdekatan O (Ordinary): tidak harus saling berdekatan U (Unimportant): bebas dan tidak saling terkait X (Undesirable): tidak boleh saling berdekatan atau harus saling berjauhan. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian PERENCANAAN / ANALISA KETERKAITAN AKTIFITAS Bagan Keterkaitan Aktivitas Identifikasi semua aktivitas yang ada dalam lingkungan Pabrik (Struktur Organisasi dapat dijadikan bahan). Tentukan “Pusat Aktifitas” yaitu aktifitas atau gabungan aktifitas yang memerlukan ruang (tidak semua aktifitas memerlukan ruang khusus),. Tentukan faktor yang menentukan derajad keterkaitan. Buat Bagan keterkaitan aktifitas: – Tuliskan Pusat Aktifitas (agregat atau detil) – Berdasarkan faktor – isikan simbol/huruf derajad keterkaitan antar aktifitas. – Tuliskan kode alasan penentuan derajad keterkaitan aktifitas. Lakukan kaji ulang. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Office Relationship Chart 1 President O Val. Closeness 2 Chief Technology Officer U A A A Absolutely 3 Engineer’s Area I I necessary O I I E Especially 4 Secretary I I U important A I O O 5 Office entrance A E U O I Important X E E U O Ordinary OK 7 Equipment cabinet U A O O U I U Unimportant 8 Photocopy equipment O X X Not desirable U A 9 Storage room E E 9 Storage room tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. 1 1. Penerimaan dan Pengeluaran Bahan (PPB) 2 A 3 2. Gudang Bahan Baku O 4 O A 5 3. Kantor U U 6 O U U 7 4. Gudang Barang Jadi U I U 8 U O U O 9 5. Sumber Air O X E O 10 U U O O A 6. Perlengkapan Umum U O O O 1 U E O O 2 7. Pembuangan Limbah O U A 3 I U U 4 8. Proses Produksi X O 5 E U 6 9. Fermentasi A 7 I 8 10. Pengkemasan 9 10 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Total Closeness Rating – Pusat Aktifitas ke-i. (TCRi): Menunjukkan sebesar apa derajad keterkaitan suatu Pusat Akt. ke-i, terhada seluruh Pusat Akt. Menunjukkan apakah suatu Pusat Akt. tertentu menjadi “Center” dari semua aktifitas yang ada. r ij : hubungan Pusat Aktifitas ke-i dan ke-j. V (r ij ) : suatu fungsi nilai yang ditetapkan untuk r ij , misalkan: V (r ) M – V (rij = A) = 34 = 81 V (rij = I) = 32 = 9 V (rij = U) = 30 = 1 – V (rij = E) = 33 = 27 V (rij = O) = 31 = 3 V (rij = X) = - 243. TCRi = ij j =1, j  i 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GBB Ktr GBJ SmA Pum PLb PPr Fmt Pkm Total Rank 1 Pkm PPB 81 3 81 1 1 1 3 3 81 255 2 2 PPB GBB 81 3 1 1 9 1 27 3 3 129 5 3 3 3 3 1 3 3 3 3 - 22 9 PPr Ktr 4 1 3 1 3 3 81 3 1 81 177 4 GBJ GBJ 5 1 1 27 1 1 1 1 1 1 35 7 GBB SmA 6 Pum 1 3 1 3 1 3 3 9 1 25 8 Fmt 7 PLb 9 1 1 1 1 1 1 - - 15 10 SmA 8 PPr 27 81 9 3 27 3 3 27 3 183 3 Pum 9 Fmt 9 27 1 1 3 3 3 3 - 50 6 Ktr 10 Pkm 9 81 1 3 1 81 3 3 81 263 1 PLb Dasar dalam mengatur tataletak ruang Pusat Aktivitas. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian DIAGRAM KETERKAITAN ANTAR AKTIFITAS Mengintegrasikan Tataletak ruang berdasarkan Bagan Keterkaitan Aktifitas dengan hasil analisis Aliran Bahan. Tataletak ruang masih belum memperhatikan LUAS. Pengaturan tataleak ruang, yaitu penempatan suatu ruang terhadap ruang yang lain, dengan Tujuan untuk Memaksimalkan Jumlah Tingkat Keterkaitan antar Ruang yang bersangkutan. Perangkat lunak : Computer Programs to Assist in Layout CRAFT SPACECRAFT CRAFT 3-D MULTIPLE CORELAP ALDEP COFAD FADES - expert system tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian PPB GBJ Ktr GBB Pkm Fmt PUm PPr SmA PLb tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian ANALISIS KEBUTUHAN LUAS RUANG Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc. 2021 KEBUTUHAN LUAS RUANG Jumlah, Dimensi Mesin Tingkat / Kapasitas Jumlah Operator Produksi Jumlah dan Dimensi Meja Kerja Setiap Tahap Jumlah dan sarana lain: Jadwal / Target Alat penanganan bahan Produksi Lorong/gang (Aisle) Pertimbangan Ekspansi Keseimbangan Antar Tahap Keamanan dan Kenyamanan Kerja Masalah Antrian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Bahan X Bahan Y (2 unit) (1 unit) 70,9 31,9 D A r=90% r=100% 63,8 31,9 E B r=100% r=100% 31,9 63,8 C 2 r=100% c=2 % 31,9 1 c=2 % 62,5 31,3 93,8 F G 3 r=100% 93,8 r=100% c=4 % Target: 180 000 unit/th Produk atau 90 unit / jam Z tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kebutuhan Jumlah Mesin / Operator Mj : Jumlah mesin/operator pada tahap ke-j yang dibutuhkan per periode produksi Pij : Jumlah produksi yang diinginkan untuk produk ke-i pada atau oleh Mesin/operator pada tahap ke-j (unit/periode) n PijTij Mj = Tij :Waktu produksi untuk produk ke-i pada atau oleh mesin/operator pada tahap ke-j. Cij : Fraksi waktu dalam periode produksi yang tersedia untuk memproduksi produk ke-i Cij pada atau oleh mesin/operator tahap ke-j atau effisiensi mesin/operator i =1 M4 = (191,3 unit/jam x 0,01 jam/unit)/0,9 = 2,13 M4 = 2 atau 3 ???. Untuk kasus jumlah Operator : 1 Operator untuk 1 Mesin 1 Operator untuk m Mesin (m > 1) → Analisis : waktu idle mesin atau idle operator. n Operator untuk 1 Mesin (n > 1) → tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Untuk kasus jumlah Operator : 1 Operator untuk 1 Mesin 1 Operator untuk m Mesin (m > 1) → Analisis : waktu idle mesin atau idle operator. n Operator untuk 1 Mesin (n > 1) → Analisa Bagan Orang - Mesin Kalau “mesin” merupakan kegiatan operasi yang dilakukan oleh operator, dalam pengertian terdapat sejumlah tahapan atau rangkaian operasi yang diperlukan untuk membuat satu unit produk ➔ Analisa Line Balancing. Satu operator menangani berapa operasi agar jumlah operator effisien, dan kegiatan antar operasi berjalan secara seimbang, serta efektivitas operator secara keseluruhan tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Waktu O M-1 O M-1 M-2 O M-1 M-2 M-3 0 L-1 L L-1 L L-1 L R Ins I&T R I&T R U U U-2 U L L R R R I&T L-2 L U U I&T L L R U-1 U I&T U-1 U Ins R U U L-2 L I&T L L R R I&T R R U U 0 Bagan Analisis Orang – Mesin Waktu aktifitas kongkuren Waktu operasi mesin yang independen Waktu aktifitas operator yang independen Waktu Idle operator /mesin tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian a = waktu aktivitas kongkuren (operator dan mesin bekerja), seperti Pemuatan (Loading) dan Pembongkaran bahan dari mesin. b = waktu aktivitas Operator yang Independen (tidak terkait dengan operasi mesin) , seperti berjalan, memeriksa, membungkus. t = waktu aktivitas Mesin yang independen (operasi mesin tidak terkait dengan Operator), waktu operasi otomatis. n’ = Jumlah ideal mesin yang ditangani operator, dimana tidak ada waktu menganggur (idle) baik pada Mesin maupun Operator. m = Jumlah aktual mesin yang ditangani seorang operator. TC = Waktu siklus berulang. I O = Waktu menganggur Operator selama waktu siklus berulang a + t 4 + 10 n! = = = 2,8 TC (m) = Biaya per unit produksi apabila seorang Operator menangani m Mesin. a+b 4 +1 C1 = Biaya per jam operator. C2 = Biaya per jam – mesin. Jika mn’➔mesin idle dan operator sibuk dan ➔IM = m(a+b) - (a+t)  (C1 + mC2 )( a + t )  , untuk : m  n' TC (m) =  m  , untuk : m  n'  (C1 + mC2 )( a + b) tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Karena jumlah mesin harus integer, maka jumlah mesin yang meminimumkan biaya adalah : m=n atau m=n+1, dimana : n < n’ < (n+1), dimana n adalah bilangan integer terkecil dari n’ (C1 + nC2 )(a + t ) Jika ditetapkan bahwa: = C1 + (n + 1)C2 n(a + b) Maka , jika Φ > 1 ➔ tetapkan (n+1) mesin, dan jika Φ < 1 ➔ tetapkan n mesin, dan jika Φ =1 ➔ tetapkan n atau (n+1) mesin. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Production Space Requirement Sheet No. Space Space Allowan Jumlah Total Total Aktivitas, Dept., Mesin atau Mesin Auxl.Eq. Sub- No Opera Operator Matr Sub-Total ces Mesin per per Area, atau Item Peralatan Total_All si PxL PxL Z x Lm PxL (%) /operator operasi area 1A 10 XXX 3x6=18 2x8=16 2x6=12 3x5=15 61 150% 91,5 2 183 20 YYY 90 150% 135 1 135 30 ZZZ 40 150% 60 2 120. 30 250% 75 1 75. 20 350% 70 1 70 80 XX 50 150% 75 1 75 658 2B tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Storage Analysis Sheet Jumlah Penerimaan Handling Unit Kebut Space Nama Jum No. Bentuk m2/M Barang Max- Kebut./ Kebut. Items HU Tgi Jml m2/A Freq Kend. Type Pj Lbr Tgi Brt ax_In Inv Bln Norm /HU Max- Tump Alas las v Inv 1 Kedele Curai 8000 16000 4000 1/mg truk Karung 1 0,5 0,4 80 100 4 5 2,5 12,5 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Luas Ruang Gudang Penyimpanan Misalkan : Bahan baku untuk kebutuhan produksi disimpan dalam kemasan karton (handling unit = HU) kotak berukuran 18 x 8 x 8 inch (p x l x t). Kebutuhan produksi per hari = 2000 HU. Kebijakan: persediaan bahan selama 30 hari produksi. Berapa kebutuhan luas ruang Gudang, jika Kemasan ditempatkan di atas pellet dengan susunan seperti pada Gambar, dan maksimum Pallet = 6 tumpukan. Satu lapisan tumpukan = 12 x 6 karton = 72 karton Luas 1 tumpukan = 42 x 42 inchi = 1764 inch2. Jumlah maksimum karton = 2000 karton/hari x 30 hari = 60000 karton. Jumlah tumpukan = 60000 karton : 72 katon/tumpukan = 833 tumpukan Kebutuhan luas = 833 tumpukan / 1764 inc2 = 1469412 inchi2 1 inche2 = 0,00065 m2 ➔ 955 m2. Total kebutuhan luas = 955 m2 + allowances untuk aisle. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. 1 1. Penerimaan dan Pengeluaran Bahan (PPB) 2 A 3 2. Gudang Bahan Baku O 4 O A 5 3. Kantor U U 6 O U U 7 4. Gudang Barang Jadi U I U 8 U O U O 9 5. Sumber Air O X E O 10 U U O O A 6. Perlengkapan Umum U O O O 1 U E O O 2 7. Pembuangan Limbah O U A 3 I U U 4 8. Proses Produksi X O 5 E U 6 9. Fermentasi A 7 I 8 10. Pengkemasan 9 10 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kantor PPB Gdg Perleng. Gdg Bahan Umum Produk Baku Pemb. Proses Pemasan Limbah Produksi Sumber Fermentasi Air tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Jml.Tem No Nama Ruang Luas plate 1 template = 25 m2 1 Ruang Terima & Keluar 36 1,4 2 Ruang Gdg Bahan 24 0,96 3 Ruang Kantor 130 5,2 4 Gdg. Produk 30 1,2 5,6,7 Sbr Air, perleng.,limbah 25 1 8 Ruang Produksi 130 5,2 9 Ruang Fermentasi 75 3 3 3 3 1 10 Ruang Kemasan 20 0,8 3 3 6 2 Kantor PPB 8 8 8 4 7 Gdg Perleng. Gdg Bahan Umum Produk Baku 8 8 5 Pemb. Proses Pemasan Limbah Produksi Sumber 9 9 9 Fermentasi Air tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 3 3 3 1 3 3 3 3 3 6 2 3 3 1 8 8 8 4 7 8 8 8 2 8 8 5 8 8 9 4 9 9 9 9 9 7 5 6 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian B = Perendaman I K = Pengemasan C = Perebusan L = Fermentasi D = Perendaman II M = Penyimpana Produk F = Penggilingan N = Loading / Unloading G = Penyaringan P = Penyimpanan Bahan Baku H = Pencucian Q = Penyimpanan Utilitas J = Penirisan dan Peragian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian CRAFT – Computerized Relative Allocation of Facilities Technique Inputs – From-To chart. – Cost matrix. – Initial layout. Objective – Distance based. Department representation. – Discrete grids. – No shape restrictions. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Craft CRAFT Algorithm Start with an initial layout with all departments made up of individual square grids (each representing the same amount of space). Estimate the best two-way department exchange by assuming department centroids exchange exactly. Dept. i and j exchange – – New centroid i = centroid j. – – New centroid j = centroid i. – Only consider exchanging adjacent departments. – Why? tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Alokasi Area dan Rancangan Tempat Kerja Prof. Dr. Ir. Machfud. MS. Dr. Ir. Hatrisari Dr. Ir. Andes Ismayana, MT. M. Arif Darmawan, S.TP, M.T. Dr.Ir. M. Faqih Udin, MSc. 2021 Keterkaitan antar aktifitas Kebutuhan Luasan Ruang Aktivitas Faktor - faktor Diagram Alokasi Area / Diagram Hubungan Antar Ruang Rancangan Tempat Kerja tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Faktor-faktor untuk Alokasi Area: Hubungan antara aliran bahan di dalam dan di luar bangunan/ruang Rencana Pengembangan Fleksibilitas Karakteristik Bangunan (tipe, konstruksi, ukuran) Kebutuhan atau persyaratan tertentu untuk Dept. /Pusat Kerja ttu Kemungkinan penggunaan balkon, mezzanine, lantai dasar, loteng. Lokasi dan luas lorong (aisle). Jarak dan lokasi pilar bangunan Pola aliran bahan tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Pengembangan Memenuhi atau mengantisipasi peningkatan permintaan. Kebutuhan adanya suatu teknologi proses yang baru Tambahan operasi/ auxilary proses produksi utk diversifikasi produk / produk baru. ? Kebutuhan perluasan luas ruang ? Dimana perluasan dilakukan Pengembangan tanpa mengubah dinding penyekat Pengembangan dengan menambah dinding penyekat Pengembangan pada lokasi baru tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Bentuk “U” Cermin Bentuk “C” Bentuk Garis lurus Bentuk “T” tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Fleksibilitas Menyediakan tinggi ruang yg cukup Menyediakan balkon dan loteng tengah bangunan Gunakan dinding penyekat sedikit mungkin Sediakan ruang ekstra (25 % dari total kebutuhan luas) Atap ditopang oleh pilar, dan bukan dinding Menyediakan ruang antar area kerja yg cukup Menggunakan konstruksi modul tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Lorong (Aisle) Fungsi: Penanganan bahan / produk Pergerakan personil Penggantian dan re-lokasi peralatan Pergerakan alat Akses peralatan pemadam kebakaran Luas aisle : setiap 1 ft2 luas ruang produksi ➔ 1,2 ft2 luas aisle. Lebar lorong: Jenis, ukuran dan tipe alat penanganan bahan Tipe, volume dan arah lalu lintas yang terjadi Keamanan dan kenyamanan kerja dan pergerakan Ukuran “pallet” Lokasi Lorong: Lokasi pintu Lokasi peralatan pemadam kebakaran Jarak antar pilar/tiang Lokasi elevator, area pelayanan, rak dan Pallet. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Lebar dan Lokasi Lorong: Lokasi peralatan yang menggunakan lorong Ukuran dan bentuk bangunan Aturan yang berkenaan dengan pencegahan kebakaran Penggunaan lorong Kemudahan pergerakan peralatan, orang, bahan tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. 1 1. Penerimaan dan Pengeluaran Bahan (PPB) 2 A 3 2. Gudang Bahan Baku O 4 O A 5 3. Kantor U U 6 O U U 7 4. Gudang Barang Jadi U I U 8 U O U O 9 5. Sumber Air O X E O 10 U U O O A 6. Perlengkapan Umum U O O O 1 U E O O 2 7. Pembuangan Limbah O U A 3 I U U 4 8. Proses Produksi X O 5 E U 6 9. Fermentasi A 7 I 8 10. Pengkemasan 9 10 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kantor PPB Gdg Perleng. Gdg Bahan Umum Produk Baku Pemb. Proses Pemasan Limbah Produksi Sumber Fermentasi Air tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Jml.Tem No Nama Ruang Luas plate 1 template = 25 m2 1 Ruang Terima & Keluar 36 1,4 2 Ruang Gdg Bahan 24 0,96 3 Ruang Kantor 130 5,2 4 Gdg. Produk 30 1,2 5,6,7 Sbr Air, perleng.,limbah 25 1 8 Ruang Produksi 130 5,2 9 Ruang Fermentasi 75 3 10 Ruang Kemasan 20 0,8 3 3 3 1 Kantor PPB 3 3 6 2 Gdg Perleng. Gdg Bahan Umum Produk Baku 8 8 8 4 7 Pemb. Proses Pemasan Limbah Produksi 8 8 5 Sumber Fermentasi Air 9 9 9 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Kantor Penrimaan& Pengeluaran GBB R. Produksi GBJ Kemasan R. Fermentasi Limbah Air tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. 1 1. Receiving 2 A 1 3 A 2. Shipping 2 4 E E 4 4 O 5 3. Raw Material and Parts A Storage E 2 6 U U 4 A O U 7 4. Finished Good Storage 2 8 E U U A 2 6 9 O U E O 5. MANUFACTURING A A E 6 U 2 2 E 4,5 U 1 6. Work-in-Process A 2 4,5 Stoarge A O U 1. Dokumen sama 2 2 O A 2. ALiran Bahan 7. Assembly 3 3. Pelayanan X O 3,4 4. Kenyamanan 8 A 8. Offices 3,4 5. Inv. Control X 6. Komunikasi 8 9. Maintenance 7 7. Kebersihan 8 8. Personel sama 9. ALiran komponen 9 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 8 5 (9000) (12000) 3 6 (9000) (1000) 1 (1000) 9 (1000) 2 (1000) 4 (9000) 7 (4000) tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian 1 3 2 8 5 9 4 7 1 9 3 6 5 2 6 4 7 8 Alternatif - 1 Alternatif - 2 tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perancangan Tata LetakTempat Kerja tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Ergonomic + Rancangan Tempat Kerja Tata Letak Tempat Kerja tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Perancangan Tempat Kerja Tahapan : SLP, hanya pada analisis aliran bahan dan hubungan antar pusat aktifitas: atau tempat/pusat kerja. Tempat Kerja merupakan suatu area yg ditempati oleh mesin, meja kerja, peralatan pembantu, dan operator atau sekelompok mesin yg ditangani oleh lebih dari satu operator. Tempat kerja mrpkan bagian dari aktivitas yg terjadi pada setiap Departemen atau ruang produksi ➔pola aliran bahan pada tempat kerja harus selaras dengan pola aliran bahan global pada ruang produksi/departemen. Aktifitas kerja yang dilaksanakan oleh operator atau pekerja seyogyanya sudah dirancang dalam bentuk Metode Kerja Baku atau Prosedur Operasi Baku tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Ergonomic “Ergonomic” = Ergon (work) & Nomos (rules). Ergonomics : as law or rules of performing or doing jobs. is also referred to as human factor or human engineering. is the science of preventing musculoskeletal injuries in the work-place. is study of workplace design and the integration of workers with their environment. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prinsip Ekonomi Gerakan dalam Perancangan Tempat Kerja Tempatkan semua peralatan pembantu sedekat mungkin dan didepan operator. Sediakan tempat yg tetap untuk semua peralatan pembantu yg digunakan. Apabila pekerjaan bersifat manual, manfaatkan gaya gravitasi untuk menghantarkan/memindahkan bahan. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prinsip Ekonomi Gerakan dalam Perancangan Tempat Kerja Atur bahan/ peralatan sedemikian rupa sehingga operator tidak perlu melakukan gerakan utk mempersiapkan bahan dan menempatkannya kembali. Sediakan tempat atau tempatkan bahan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan urutan operasi. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prinsip Ekonomi Gerakan dalam Perancangan Tempat Kerja Atur ketinggian tempat yg disesuaikan dengan pemasokan bahan, tempat dimana bahan tsb digunakan, dan tempat hasil samping. Berikan ruang yg cukup pada tempat kerja untuk penghantaran bahan, penyimpanan dan tempat pembuangan sampah (limbah), serta pergerakan pekerja. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prinsip Ekonomi Gerakan dalam Perancangan Tempat Kerja Hindarkan penempatan bahan dan peralatan pembantu di atas lantai tanpa meja yg cukup tinggi sehingga mudah dijangkau. Rancang lokasi /tempat bahan, produk, peralatan pembantu sedemikian rupa sehingga operator terhindar dari gerakan yang “canggung”, terpatah-patah. tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Prosedur Tentukan arah pola umum aliran bahan atau aktivitas berdasarkan hasil rancangan pola aliran Tentukan arah aliran yg diinginkan pada tempat kerja Tentukan item fasilitas yang ada pada tempat kerja dan posisinya dgn memperhatikan prinsip ekonomi gerakan Buat sketsa kasar mesin/peralatan utama, dan tunjukan arah aliran bahan/aktivitas Tunjukan sumber bahan yang digunakan dan arah kemana akan dibawa Buat sketsa peralatan penanganan bahan dan peralatan pembantu Tunjukkan jarak antar item fasilitas pada sketsa tempat kerja tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian tin Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Use Quizgecko on...
Browser
Browser